Vol. 04, No. 03, Ap
Table of Contents
Articles
PERLINDUNGAN HUKUM TERHA YANG MENYESATKAN DITINJAU UNDANG PERLINDUNGAN KONS PERIKLANAN INDONESIA
I Gusti Ayu Indra Dewi Dyah Kasih
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAA ASURANSI PEKERJA YANG MEN KESENGAJAAN
Gede Wisnu Yoga Mandala,
PENYELESAIAN KREDIT MACET PEMOGAN, DENPASAR SELATAN
Gde Dianta Yudi Pratama, I
PERLINDUNGAN HUKUM TERHA ADANYA PENGGUNAAN BAHAN PEWARNA
Ni Made Sri Uttami Dharma
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI P
April 2016
ADAP KONSUMEN TERKAIT IKLAN U BERDASARKAN UNDANG-
SUMEN DAN KODE ETIK
yah Pradnya Para, Desak Putu Dewi
AN ASURANSI TERHADAP
NDERITA SAKIT KARENA ADANYA
a, I Wayan Suarbha
T PADA KSU.TUMBUH KEMBANG, N
, I Ketut Westra, Ni Putu Purwanti
ADAP KONSUMEN DENGAN N TAMBAHAN MAKANAN (BTM)
aningsih, Ni Putu Purwanti
I PEKERJA DISABILITAS TERHADAP
HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN
Yuni Ratnasari, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEDUDUKAN HUKUM DIREKSI TERHADAP PENGELOLAAN PERSEROAN TERBATAS YANG BELUM BERSTATUS BADAN HUKUM
Sang Made Satya Dita Permana, I Wayan Wiryawan, I Ketut Westra
PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT.
PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN
Aditya Surya Bratha, Ngakan Ketut Dunia, A.A. Ketut Sukranatha
LARANGAN PENGGUNAAN TENAGA PROFESIONAL KESEHATAN SEBAGAI MODEL IKLAN
Ni Putu Janitri, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
KEABSAHAN ELECTRONIC MONEY DI INDONESIA PDF
Ruth Juliana Sihombing, Nyoman Mas Ariyani
TANGGUNG JAWAB PT. GARUDA TERHADAP PENUMPANG ATAS TERTUNDANYA PENERBANGAN (DELAY) BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGANGKUT ANGKUTAN UDARA
Bobby Ferdinal Purwanto, Ngakan Ketut Dunia, Ni Putu Purwanti
PENGATURAN PROSPEKTUS PENAWARAN WARALABA DALAM PERJANJIAN WARALABA
Calvin Smith Houtsman Sitinjak, Desak Putu Dewi Kasih, I Made Udiana
PERALIHAN HAK MILIK ATAS SAHAM DALAM TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL
Anak Agung Sintya Iswari, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI
I Dewa Gde Agung Oka Pradnyadana, Putu Gede Arya Sumerthayasa
AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASINYA DEVELOPER DALAM PERJANJIAN KERJASAMA DALAM BIDANG PEMBANGUNAN, PENGEMBANGAN, PEMASARAN DAN PENJUALAN TOWN HOUSE YANG BERTEMPAT DI KABUPATEN BADUNG
I Putu Donny Laksmana Putra, I Nyoman Darmadha, I Nyoman Bagiastra
ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DI INDONESIA TERKAIT CACAT TERSEMBUNYI PADA PRODUK MINUMAN BOTOL
A. A. Sagung Istri Ristanti, I Gede Putra Ariana
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN PENGGUNA JASA PARKIR DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAN PERPARKIRAN DI KOTA DENPASAR
I Komang Cri Khrisna, I Ketut Markeling, I Made Dedy Priyanto
PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA
Gitarus Apriliandini, I Nyoman Wita
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI HOTEL KELAS MELATI (STUDI PADA HOTEL JAYAGIRI DENPASAR)
Feranika Anggasari Jayanti, I Made Udiana
JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA
I Gde Made Widia Sastra Nayaka, I Made Sarjana, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP
Wulan Yulianita, Kadek Sarna
AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH
MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR
Zuraida Saroha Handayani, Dewa Gde Rudy, Ni Putu Purwanti
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN
Komang Rina Ayu Laksmiyanti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA TERHADAP PENJUALAN KOSMETIK YANG TIDAK DISERTAI DENGAN KEJELASAN LABEL PRODUK DI DENPASAR
Luh Putu Budiarti, I Gede Putra Ariana
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA
I Made Adi Dwi Pranatha, Putu Purwanti, A. A. Gede Agung Dharmakusuma
PENERAPAN PENDEKATAN RULES OF REASON DALAM
MENENTUKAN KEGIATAN PREDATORY PRICING YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
Ni Luh Putu Diah Rumika Dewi, I Dewa Made Suartha
AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI
Indriana Nodwita Sari, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN KADALUWARSA
Gek Ega Prabandini, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU PDF
I Made Aditia Warmadewa, I Made Udiana
AKIBAT HUKUM TERHADAP PEMBELI YANG MELAKUKAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR
A. A. Istri Prami Yunita, I Made Udiana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
Anak Agung Gede Mahendra, I Gusti Ayu Puspawati, Ida Bagus Putu Sutama
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH
Anissa Aulia, I Made Udiana
KEDUDUKAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU) SEBAGAI LEMBAGA PENGAWAS PERSAINGAN USAHA YANG INDEPENDEN
Dewa Ayu Reninda Suryanitya, Ni Ketut Sri Utari
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HASIL KARYA CIPTA OGOH- OGOH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TANTANG HAK CIPTA
I Wayan Agus Pebri Paradiska, Anak Agung Sri Indrawati, Ida Ayu Sukihana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA PENGIRIMAN BARANG DALAM HAL KETERLAMBATAN SAMPAINYA BARANG
A. A. A. Nadia Andina Putri, Nyoman Mas Ariyani
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG
Ni Kadek Ayu Ena Widiasih, I Made Sarjana
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL – BELI APARTEMEN MELALUI PEMESANAN
I Gusti Ayu Agung Winda Utami Dewi, I Made Dedy Priyanto, Kadek Sarna
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA PDF
Ni Putu Nugrahaeni, Gde Made Swardhana
SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI
I Gede Arya Kusuma, I Made Dedy Priyanto, I Nyoman Bagiastra
UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH
I Made Jaya Nugraha, I Made Udiana
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA
Ni Kadek Anindya Anggita Sary, I Ketut Suardita, I Made Dedy Priyanto
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGATURAN MEMORANDUM OF UNDERSTANDING DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
I Made Bayu Wiguna, I Dewa Made Suartha
ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL
Gusti Ayu Putu Intan Pratiwi, Nyoman Mas Ariyani
EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN PDF
I Dewa Ayu Sri Arthayani, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiaastuti
KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA
Finna Wulandari, I Made Udiana
KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI
Mitia Intansari, I Made Walesa Putra
KEBERADAAN RAHASIA DAGANG BERKAITAN DENGAN PERLIDUNGAN KONSUMEN
I Gede Komang Wisma Vebriana, Ni Ketut Sri Utari
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA PDF
Ida Bagus Anindya Jaya Keniten, I Wayan Wiryawan, I Nyoman Bagiastra
KETIDAKSESUAIAN PENCANTUMAN UKURAN YANG TERDAPAT PADA KEMASAN DENGAN PRODUK ASLINYA (STUDI PADA MINI MART DI SESETAN DENPASAR)
Komang Prayuda Devi Kurniawati, I Gede Putra Ariana
PELAKSANAAN TUGAS TIM LIKUIDASI DALAM HAL MASA KERJA TIM LIKUIDASI LAMPAU WAKTU
Rizka Rahmawati, Putu Gede Arya Sumerthayasa
PENGATURAN DAN PROSEDUR PENDAFTARAN HAK CIPTA BERBASIS ONLINE
Ni Made Asri Mas Lestari, I Made Dedy Priyanto, Ni Nyoman Sukerti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM
MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA
Putu Bagus Raditya Permana Putra, I Gede Putra Ariana
HAK ANAK TIRI TERHADAP WARIS DAN HIBAH ORANG TUA DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM
Putu Ari Sara Deviyanti, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
1
PENANAMAN MODAL (INVESTASI) TERKAIT PENGEMBANGAN MASYARAKAT LOKAL DI INDONESIA
Oleh
Gitarus Apriliandini I Nyoman Wita
Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK
Investasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat lokal karena investasi tersebut memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat setempat. Untuk mengurangi pengaruh buruk dari adanya investasi maka diperlukan suatu pengaturan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk melakukan pengembangan masyarakat lokal.
Jurnal ini menggunakan metode penelitian normatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah dasar hukumnya dan dalam bidang apa saja dapat dilakukan pengembangan masyarakat lokal oleh penanam modal di Indonesia. Dasar hukumnya terdapat pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan juga pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum. Bentuk-Bentuk dari pengembangan masyarakat lokal dapat dilakukan dalam berbagai bidang yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian, sosial budaya, dan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah.
Kata Kunci: Investasi, Penanam Modal, Pengembangan, Masyarakat Lokal.
ABSTRACT
Investment has a very important role for the local community because of the impact of investment in local community life. In case to reduce the adverse effects of the investment it would require an arrangement which requires a company to undertake the development of local communities. This journal uses normative research method that aims to determine whether the legal basis and in any sector can be the development of local communities by investors be done in Indonesia.The legal basis is the Law of the Republic of Indonesia Number 25 of 2007 on Investment, the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies, and also the decision of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1453K / 29 / MEM / 2000 regarding Guidelines technical maintenance task General Government in Mining.
Forms of local community development can be done in various sectors such as:
education, health, agriculture, social, cultural, and the sector of cooperatives business, small and medium enterprises.
Keywords: Investment, Investors, Development, Local Communities
I. PENDAHULUAN
Negara-negara di dunia terus melakukan kebijaksanaan terhadap peraturan perundang-undangannya yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik
2
ataupun modal asing dimana tujuan investasi tersebut adalah untuk mempercepat laju pembangunan di suatu negara.1 Hal ini juga telah dilakukan pemerintah Indonesia sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Investasi yang ditanamkan oleh investor mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat lokal karena investasi tersebut memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat setempat.2 Investasi tentu saja dapat berpengaruh baik dan buruk sehingga untuk mengurangi bahkan mencegah timbulnya pengaruh buruk dari adanya investasi maka diperlukan suatu pengaturan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk melakukan pengembangan masyarakat lokal.
Pengembangan masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang sedang bermukim di wilayah investasi yang ditanamkan oleh investor sehingga mereka mampu mengejar ketertinggalan dalam berbagai bidang kehidupan.
Secara normatif, kewajiban pengembangan masyarakat hanya meliputi pengembangan kualitas sumber daya manusia, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi.3
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dasar hukumnya sehingga perusahaan yang berinvestasi pada suatu wilayah wajib mengembangkan masyarakat yang berada di sekitarnya dan dalam bidang apa saja dapat dilakukan pengembangan masyarakat lokal oleh investor.
II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian hukum normatif, karena mempergunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber data penelitian.4 Oleh karena jurnal ini merupakan penelitian hukum normatif, maka
1Lusiana, 2012, Usaha Penanaman Modal di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, h. 20.
2H. Salim dan Budi Sutrisno, 2014, Hukum Investasi di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, h. 377.
3Ibid., h. 383.
4Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 166.
3
data diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.5
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1. Dasar Hukum yang Mewajibkan Perusahaan Melakukan Pengembangan Masyarakat Lokal
Ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai pengembangan masyarakat lokal dapat dilihat pada undang-undang, berbagai peraturan menteri ataupun dalam berbagai kontrak investasi. Beberapa ketentuan yang menjadi dasar hukum dari pengembangan masyarakat lokal adalah sebagai berikut:
1. Pasal 15 huruf b dan Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (selanjutnya disebut UUPM).
Pada Pasal 15 huruf b UUPM menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”
Pada Pasal 17 UUPM menyebutkan bahwa “Penanam modal yang mengusahakan sumber daya alam yang tidak terbarukan wajib mengalokasikan dana secara bertahap untuk pemulihan lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup, yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
2. Pasal 74 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT)
Pasal 74 UUPT menyebutkan bahwa “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.”
3. Pasal 6 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum (selanjutnya disebut Kepmen ESDM).
Pasal 6 ayat (1) Kepmen ESDM menyebutkan bahwa:
Pemerintah Daerah sesuai lingkup kewenangan masing-masing menugaskan pemegang KP, KK dan PKP2B sesuai dengan tahapan dan skala usahanya untuk membantu program pengembangan masyarakat dan pengembangan wilayah pada masyarakat setempat yang meliputi
5Bambang Sunggono, 2010, Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, h. 86.
4
pengembangan sumber daya manusia, kesehatan dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya berbagai ketentuan tersebut, jelaslah bahwa perusahaan asing maupun perusahaan domestik mempunyai kewajiban hukum untuk melakukan pengembangan masyarakat, wilayah, dan kemitrausahaan yang juga bermanfaat bagi perusahaan dalam mempertahankan dan juga mendongkrak reputasi perusahaan, mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial, mereduksi resiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha, dan membuka peluang pasar yang lebih luas.6
2.2.2. Bentuk-Bentuk Pengembangan Masyarakat Lokal
Teknik dan tata cara untuk melakukan pengembangan masyarakat lokal diserahkan kepada perusahaan dan masyarakat untuk merumuskannya. Perencanaan program pengembangan masyarakat harus melibatkan masyarakat disekitarnya, begitu juga dalam pemantauan dan evaluasi yang harus melibatkan masyarakat disekitarnya.
Terdapat lima bidang yang menjadi target pengembangan masyarakat lokal oleh suatu perusahaan, yaitu:
1. Bidang Pendidikan
Bertujuan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia yang bermukim di daerah sekitar perusahaan.
2. Bidang Kesehatan
Bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat disekitarnya.
3. Bidang Pertanian
Bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang diperoleh petani di daerah sekitar perusahaan.
4. Bidang Sosial Budaya
Merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kondisi sosial budaya masyarakat yang bermukim di sekitar perusahaan agar eksistensinya dapat terjaga bahkan dapat dikembangkan keberadaanya
5. Bidang Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
6H. Salim dan Budi Sutrisno, Op. Cit., h. 382.
5
Merupakan suatu upaya untuk menunjang kesejahteraan masyarakat melalui koperasi, usaha kecil dan menengah yang dikembangkan oleh masyarakat lokal.7
III. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam melakukan investasi di Indonesia, pemerintah telah jelas mewajibkan para investor untuk melakukan pengembangan masyarakat lokal pada Pasal 15 huruf b dan Pasal 17 UUPM, Pasal 74 ayat (1) UUPT, dan Pasal 6 Kepmen ESDM. Bentuk-Bentuk dari usaha pengembangan masyarakat lokal dilakukan suatu perusahaan di Indonesia dilakukan dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, sosial budaya, dan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah.
DAFTAR PUSTAKA BUKU
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lusiana, 2012, Usaha Penanaman Modal di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.
Salim, H dan Budi Sutrisno, 2014, Hukum Investasi di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.
Sunggono, Bambang, 2010, Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta.
PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Undang-Undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 1453K/29/MEM/2000
tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum
7H. Salim dan Budi Sutrisno, Op. Cit., h. 386