20
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1 Model Analisis
Dalam melakukan pengujian hipotesis yang telah disebutkan sebelumnya, maka model analisis yang akan ditunjukkan dengan bagan dinyatakan dengan persamaan dasar matematika sederhana. Hubungan antar variabel yang akan diteliti sebagai berikut,
Variabel
Independent H1,H2
H3
H4 H5 H6 Variabel
Kontrol H7
Bagan 3.1 Hubungan Variabel
Bagan diatas merupakan penggambaran hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Ada tiga variabel yaitu PROPER sebagai variabel dependant, strategi bisnis yang terbagi menjadi dua yaitu Cost Leadership dan Differentiation yang merupakan variabel Independant dimana garis lurus menandakan adanya hubungan yang membentuk hipotesis. Selain itu terdapat lima variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan, usia perusahaan, rasio hutang perusahaan, komisaris independen dan komite audit.
Cost Leadership.
Differentiation.
Firm Size Firm Age Leverage
Commite Audit Commissioners Independent
PROPER
21
Universitas Kristen Petra
Model Persamaan Matematika sebagai berikut,
𝑃𝑅𝑂𝑃𝐸𝑅𝑖,𝑡 = ∝0+ 𝛽1𝐸𝑃𝐴𝑆𝑖,𝑡−1+ 𝛽2𝑆𝐶𝐺𝑆𝑖,𝑡−1+ 𝛽3𝐹𝑆𝐼𝑍𝐸𝑖,𝑡−1+
𝛽4𝐹𝐴𝐺𝐸𝑖,𝑡−1+ 𝛽5𝐿𝑒𝑣𝑖,𝑡−1+ 𝛽6𝐶𝐼 + 𝛽7𝐶𝐴 + 𝜀 (3.2)
𝐸𝑃𝐴𝑆𝑖, t:𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡−1 𝑆𝐶𝐺𝑆𝑖 t:𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝐶𝑂𝐺𝑆 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡−1
𝐹𝑆𝑖𝑧𝑒𝑖 t: 𝐹𝑖𝑟𝑚 𝑠𝑖𝑧𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡−1 𝐹𝐴𝐺𝐸𝑖 t: 𝐹𝑖𝑟𝑚 𝐴𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡−1 𝐿𝑒𝑣𝑖, t: 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡−1
𝐶𝐼𝑖, t: 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑖𝑠𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛𝑡 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡 𝐶𝐴𝑖, t: 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑖𝑡𝑒 𝐴𝑢𝑑𝑖𝑡 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑝𝑎𝑛𝑦𝑖𝑎𝑡 𝑡ℎ𝑒 𝑦𝑒𝑎𝑟𝑡
𝜀 : Error
3.2 Definisi Operasional Variabel
Dibawah ini merupakan penjelasan singkat definisi operasional dan skala pengukuran dari masing-masing variabel yang akan digunakan untuk menganalisa penelitian ini.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Skala
PROPER
Kinerja lingkungan diukur menggunakan peringkat PROPER yang dibagi menjadi 5 peringkat warna yaitu warna emas bernilai 5, hijau bernilai 4, biru bernilai 3, merah bernilai 2 dan hitam bernilai 1.
Ordinal
Cost Leadership
Menurut Kotha & Nair (1995) salah satu perhitungan yang dapat dilakukan untuk mengukur strategi cost leadership adalah Employee dibagi Total Asset. Pengukuran ini
Ratio
22
Universitas Kristen Petra
Variabel Definisi Operasional
membandingkan jumlah karyawan perusahaan dengan aset perusahaan dimana jumlah karyawan di ibaratkan sebagai output dan total aset di ibaratkan sebagai input dalam suatu proses produksi perusahaan. Rumus untuk menghitung Cost Leadership (2.1)
Skala
Differensiasi
Menurut Kotha & Nair (1995) salah satu cara mengukur strategi diferensiasi adalah dengan menggunakan pengukuran Sales / COGS.
Pengukuran ini membandingkan penjualan bersih suatu perusahaan dengan harga pokok penjualan (HPP) karena dengan margin yang lebih tinggi, perusahaan akan membuat barang yang unik dari para pesaingnya sehingga perusahaan bisa menetapkan harga di atas pasar (Porter, 1980). Rumus untuk menghitung diferensiasi adalah (2.2)
Ratio
Firm Size (FSIZE)
Menurut Hamberg, Fagerland and Nilsen (2013) salah satu perhitungan yang dapat dilakukan untuk mengukur Firm Size adalah dengan menghitung logaritma dari total asset suatu perusahaan. Rumus untuk menghitung firm size (2.3)
Ratio
Firm Age (FAge)
Menurut Chun, Kim, Morck and Yeung (2008), perhitungan yang dapat digunakan untuk menghitung umur perusahaan adalah dengan menggunakan log natural dari total
Ratio
23
Universitas Kristen Petra
Variabel Definisi Operasional
tahun berdirinya suatu perusahaan sejak terdaftar di BEI. Rumus untuk menghitung firm age (2.4)
Skala
Leverage (Lev)
Menurut Weston & Copeland (2012), salah satu perhitungan yang dapat dilakukan untuk menghitung rasio hutang adalah menggunakan jumlah hutang dibagi dengan jumlah kewajiban suatu perusahaan. Rumus untuk menghitung leverage (2.5)
Ratio
Commissioners Independent (CI)
Menurut (Boediono, 2005) perhitungan yang dapat digunakan untuk menghitung komisaris independen adalah dengan menggunakan perhitungan jumlah komisaris independen dibagi dengan jumlah komisaris dalam perusahaan. Rumus untuk menghitung CI (2.6)
Ratio
Komite Audit (KA)
Menurut Sukasih & Sugiyanto (2017), salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghitung hubungan komite audit dengan kinerja lingkungan perusahaan adalah dengan menggunakan jumlah seluruh komite audit yang ada dalam perusahaan. Dimana semakin banyak anggota komite audit, akan semakin baik karena kebijakan yang diambil akan bersifat netral. Rumus untuk menghitung komite audit (2.7)
Ratio
24
Universitas Kristen Petra
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu EPAS, SCGS, peringkat proper, Firm Age, Firm Size, Leverage, Commissioners Independent dan Commite Audit. Data penelitian ini merupakan data panel karena memiliki variabel independent lebih dari satu dan data didapatkan dari laporan hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan (PROPER) yang dibentuk oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia dan diterbitkan setiap tahunnya dan data-data lainnya diperoleh dari Bloomberg.
3.4 Instrument Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi pada periode 2012-2017.
3.5 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pada sektor manufaktur, pertanian dan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga perusahaan yang mengikuti PROPER pada tahun 2012- 2017.
3.6 Sampel dan Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan harus termasuk dalam kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Kriteria pemilihan sampel tersebut yaitu,
1. Perusahaan yang mengikuti program PROPER pada tahun 2012-2017.
2. Data laporan keuangan yang dibutuhkan harus lengkap.
Dari 216 perusahaan manufaktur, pertanian dan pertambangan yang memenuhi kriteria hanya 38 perusahaan dimana sebanyak 175 perusahaan tidak mengikuti PROPER dan 3 perusahaan memiliki data keuangan yang tidak lengkap.
Sehingga sampel dari penelitian ini sebanyak 38 perusahaan dengan enam tahun pengamatan mulai tahun 2012 sampai tahun 2017.
25
Universitas Kristen Petra
3.7 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini pada tingkat perusahaan.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sofware Gretl. Berikut merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan analisis terkait penelitian ini yaitu,
1. Menyiapkan data penelitian terkait.
Dalam tahap ini, peneliti melihat apakah data-data yang tersedia sesuai dengan yang dipersyaratkan. Jika tidak memenuhi persyaratan, data tersebut dihapus. Setelah itu, menghitung variabel dari data yang diperoleh menggunakan rumus-rumus yang sudah dibahas sebelumnya.
2. Analisis Deskriptif.
Melakukan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data yang sudah lengkap dan melakukan analisis data yang akan diuji dengan perhitungan mean, median, nilai maximum, nilai minimum, dan standart deviasi suatu data. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dimana data-data yang didapatkan akan diolah dalam bentuk angka sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami.
3. Memilih Model Terbaik.
Memilih model terbaik dilakukan untuk mendapatkan pilihan model yang cocok untuk mengelola data yang didapatkan.
a. Model Ordinary Least Square (OLS) atau Fixed Effect (FE).
Model OLS adalah suatu model yang dapat meminimumkan jumlah kesalahan (error) suatu data. Cara untuk menentukan pilihan model yang akan digunakan adalah dengan menggunakan test yang disebut Chow Test. Alasan pengambilan suatu keputusan adalah,
1. Bila p-value Chow Test (Prob>F) ≤ 0,05 maka 𝐻1diterima dimana model FE merupakan pilihan model terbaik.
2. Bila p-value Chow Test (Prob<F) ≥ 0,05 maka 𝐻0diterima dimana model OLS merupakan pilihan model terbaik.
26
Universitas Kristen Petra
b. Model FE atau Random Effect (RE).
Model FE merupakan model yang memiliki intersep yang berbeda untuk setiap subjek tetapi slop setiap subjek tidak berubah atau tetap (Gujarati, 2012). Model RE merupakan metode estimasi dengan intersep yang berbeda untuk setiap individu dimana model ini digunakan untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada pada model FE (Widarjono, 2009). Jika pada pengujian Chow test, model terbaik yang dipilih adalah model FE atau OLS, langkah selanjutnya adalah melakukan Housman Test. Tetapi jika pada pengujian Chow test model yang terbaik adalah model RE maka tidak perlu dilakukan pengujian selanjutnya yang disebut pengujian asumsi klasik. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut,
1. Bila p-value Hausman Test (Prob>Chi) ≤ 0,05 maka 𝐻1diterima dimana FE merupakan pilihan model yang paling baik. Jika model yang dipilih FE langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian Heteroskedastisitas yang bertujuan untuk menguji model regresi dan varian error mempunyai perbedaan dengan varian error yang lainnya. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji White Test. Dasar pengambilan keputusan yaitu,
• Heteroskedastisitas positif jika p-value < 0,05
• Tidak terjadi Heteroskedastisitas jika p-value > 0,05
2. Bila p-value Housman Test (Prob<Chi) ≥ 0,05 maka 𝐻0diterima dimana RE merupakan model terbaik.
4.Melakukan Uji Asumsi Klasik
Ke empat uji asumsi klasik akan dilakukan semua apabila model terbaik yang dipilih adalah model OLS dan akan dilakukan uji heteroskedastisitas saja jika model terbaik yang dipilih adalah model FE. Empat uji asumsi klasik yaitu,
1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan probability plot. Dikatakan signifikan dengan uji Kolmogorov-Smirnov jika hasil yang didapatkan lebih dari 0,05
27
Universitas Kristen Petra
dan untuk uji probability plot dikatakan signifikan jika titik - titik grafik mendekati garis diagonal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah model memiliki perbedaan varian. Pengujian ini terjadi ketika ada perubahan pada varian residualnya yang dilihat dari grafik yang menunjukkan pola tertentu. Model yang baik merupakan model homokedastisitas dimana varian residualnya tidak berubah atau tetap.
3. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi ditemukan korelasi antar variabel-variabel independennya. Model yang baik tidak terdapat korelasi antar variabel. Jika antar variabel saling berkorelasi maka disebut sebagai tidak ortogonal.
4. Uji Autokoreksi
Uji ini digunakan untuk menguji apakah suatu model terdapat hubungan korelasi error antara periode yang digunakan dengan data pada periode tahun sebelumnya. Digunakan Durbin Watson Test dimana jika nilai uji dibawah -2 berarti merupakan autokorelasi negatif, dan jika nilai uji diatas 2 berarti merupakan autokorelasi positif.
5.Melakukan Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk menarik kesimpulan dan menganalisa hipotesis- hipotesis yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan uji t untuk menentukan apakah hipotesis penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis diterima apabila memenuhi syarat berikut,
a. Koefisien regresi menunjukkan hubungan yang sama dengan hipotesis.
b. p-value < 0,05