• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

YORI ALFARISI SYAFRIZAL N.I.T 04.16.028.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

TAHUN 2020

(2)

i

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III

YORI ALFARISI SYAFRIZAL N.I.T 04.16.028.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA 2020

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : YORI ALFARISI SYAFRIZAL

NIT : 04.16.028.1.41/N

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA………2020

YORI ALFARISI SYAFRIZAL NIT. 04.16.028.1.41/N

(4)

iii

PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

Nama Taruna : YORI ALFARISI SYAFRIZAL

NIT : 04.16.028.1.41/N

Jurusan : Nautika

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III

Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan

Surabaya,... 2020

Menyetujui:

Pembimbing I

Dwi Haryanto, MM Penata Tk. 1 (III/d) NIP. 19751125 200212 1 006

Pembimbing II

Cornelius Rumambi, SE, MM Pembina (IV/a)

NIP. 19571010 198003 1 003

Mengetahui Ketua Jurusan Nautika

Daviq Wiratno, S.Si.T, M.T.

Penata TK,1 (III/d) NIP. 1979010 7200212 1 002

(5)

iv

Mengetahui : Ketua Jurusan Nautika

Daviq Wiratno, S.Si.T, M.T.

Penata TK,1 (III/d) NIP. 1979010 7200212 1 002 HALAMAN PENGESAHAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK

Disusun Oleh :

YORI ALFARISI SYAFRIZAL NIT. 04 16 028 1 41 Ahli Nautika Tingkat III

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Pada Tanggal 2020

Menyetujui : Penguji I

Capt. Heru Susanto, M.M.

Pembina (IV/a) NIP. 19711003200502 1 001

Penguji II

Dwi Haryanto, M.M.

Penata TK. 1 (III/d) NIP. 19751125 200212 1 006

Penguji III

Cornelius Rumambi, SE, M.M.

Pembina (IV/a) NIP. 19571010 198003 1 003

(6)

v

KATA PENGANTAR

Seraya memanjatkan puji syukur akan kehadirat Allah SWT, karena atas segala kuasa, berkat, rahmat, dan anugrah-Nya yang telah Ia berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Dasar penulisan proposal ini adalah salah satu kewajiban pokok Taruna dan Taruni Program DIPLOMA III Pembentukan sebelum melaksankan Praktek Layar dan adapun proposal penelitian ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan DIPLOMA III Pembentukan di Politeknik Pelayaran Surabaya dengan mengambil judul :

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL BEROLAH GERAK”

Penulis sangat menyadari bahwa di dalam karya ilmiah terapan ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam hal penyajian materi maupun teknik penulisannya.

Oleh karena itu, diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan dapat digunakan untuk menyempurnakan proposal penelitian ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah terapan ini dan juga rasa bangga yang setinggi-tingginya kepada :

1. Yth. Capt. Heru Susanto, MM selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Yth. Bapak Damoyanto Purba, S.SiT, M.Pd selaku Ketua Jurusan Nautika Politeknik Pelayaran Surabaya tahun 2018.

(7)

vi

3. Yth. Bapak Daviq Wiratno, S.SiT, MT selaku Ketua jurusan Nautika Polteknik pelayaran Surabaya tahun 2020.

4. Yth. Bapak Dwi Haryanto, MM selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya.

5. Yth. Bapak Cornelius Rumambi, SE, MM selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya.

6. Seluruh Civitas Akademika Politeknik Pelayaran Surabaya.

7. Kedua orang tua yaitu Bapak Capt. Aris Syafrizal M.Mar dan Ibu Dewi Irawati yang selalu mendukung setiap keputusan yang saya lakukan.

8. Seluruh Taruna Taruni Senior, Junior Politeknik Pelayaran Surabaya yang senantiasa mendukung untuk menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ilmiah terapan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya dan untuk lembaga pendidikan Politeknik Pelayaran Surabaya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan lindungan dalam melakukan penelitian yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk karya ilmiah terapan.

Surabaya, 2020

Yori Alfarisi Syafrizal NIT. 04 16 028 14 1

(8)

vii ABSTRAK

YORI ALFARISI SYAFRIZAL, Optimalisasi Penggunaan Radar Pada Saat Kapal Berolah Gerak. Dibimbing oleh Bapak Dwi Haryanto dan Bapak Cornelius Rumambi.

Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya, dengan kemampuan untuk menghadapi perubahan kedepan, mempunyai karakteristik karena mampu melakukan pengangkutan secara massal dengan sarana laut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana fungsi-fungsi tombol pada radar yang dioperasikan oleh mualim jaga pada saat radar digunakan untuk berolah gerak dan penglihatan terbatas karena cuaca buruk yang di alami akan menambah tingkat resiko bahaya tubrukan di laut.

Manfaat dari penelitian ini adalah : (1) Diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan sumbangan dalam perkembangan ilmu pelayaran tentang penggunaan radar ketika kapal berolah gerak. (2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan mualim jaga agar melaksanakan pengamatan dan mengunakan radar dengan lebih efektif.

Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analisis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian. Pendekatan ini dimulai dengan mengadakan analisa terhadap mualim jaga dalam mengoperasikan sistem navigasi Radar serta penggunaan parallel index, di kapal tempat penulis melaksanakan praktek laut.

Kata Kunci : Radar, Olah gerak, Kualitatif, dan Observasi Analisis.

(9)

viii ABSTRACT

YORI ALFARISI SYAFRIZAL, Optimization The Use Of Radar When The Ship Manouver. Counselor by Mr. Dwi Haryanto and Mr. Cornelius Rumambi.

Sea shipping is a part of transportation that cannot be separated from other transportation facilities, with the ability to face future changes, has the characteristic of being able to carry out mass transportation by sea.

This study aims to determine the extent to which the functions of the button on the radar operated by the watchmaker when the radar is used to exercise limited motion and vision because of bad weather experienced will increase the level of risk of collision danger at sea.

The advantage of this study are: The benefits of this research are: (1) It is expected that this research can be developed in the development of the voyage about the use of ship's motion radar. (2) This study is expected to be an input for the captain and ambassador to enable the observation and use of radar more effectively.

The method used in this study is a qualitative research study with an analytical approach, which occurs during the operational activities of the ship that became the object of research. This library begins by applying an analysis of the duty guardians in the Radar navigation system and the use of parallel indexes, in practice.

Keywords: Radar, Manouver, Qualitative, and Analyze Observations.

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Review Penelitian Sebelumnya ... 4

B. Landasan Teori ... 5

C. Pengertian Radar ... 6

D. Prinsip Kerja Radar ... 8

E. Bagian – Bagian Radar ... 9

F. Komponen Pesawat Radar ... 10

G. Tombol Dan Kegunaan Radar ... 11

H. Mengoprasikan Radar ... 14

I. Kerangka Pikir ... 19

(11)

x

BAB III METODE PENELITIAN... 20

A. Metodologi Penelitian ... 20

B. Spesifikasi Penelitian ... 21

C. Sumber Data ... 21

D. Metode Pengumpulan Data ... 22

E. Sumber Penelitian ... 24

F. Metode Analisis Data ... 25

G. Metode Penulisan ... 26

H. Prosedur Penelitian ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

B. Hasil penelitian ... 30

1. Penyajian data ... 30

2. Analisis data ... 36

C. Pembahasan ... 37

BAB V PENUTUP ... 40

A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 41

LAMPIRAN...42

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Radar ... 6

Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data (flow model)...22

Gambar 4.1 Radar X-Band dan Y-Band ... 29

Gambar 4.2 Radar Di Malam Hari ... 31

Gambar 4.3 Pohon masalah... 34

Gambar 4.4 Pohon problem solving ... 35

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review penelitian sebelumnya ... 5 Tabel 4.1 Metode Observasi ... 32

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayaran merupakan salah satu bagian dari sarana transportasi laut sebagaimana amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis bagi wawasan nasional serta menjadi sarana vital yang menunjang tujuan persatuan dan kesatuan nasional. Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi yang tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya, dengan kemampuan untuk menghadapi perubahan kedepan, mempunyai karakteristik karena mampu melakukan pengangkutan secara massal.

Dapat menghubungkan dan menjangkau wilayah satu dengan yang lainnya melalui perairan, sehingga mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan dan peranannya baik nasional maupun internasional sehingga mampu mendorong dan menunjang pembangunan nasional demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan amanat Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Berhubungan dengan situasi alur pelayaran sempit semakin ramai di mana kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tabrakan. Maka untuk mengurangi dan mencegah resiko bahaya tabrakan di lalu lintas laut tersebut maka dari sisi kecakapan Nahkoda dan mualim jaga dalam pengamatan dan pengelihatan di alur pelayaran sempit dengan menggunakan alat navigasi yang berada di kapal. Salah satunya dengan

(15)

2

penggunaan radar singkatan dari Radio Detector And Ranging adalah suatu alat bantu navigasi yang mampu mendeteksi (to detect) suatu obyek tertentu di luar kapal, dan menentukan jarak antara obyek tersebut ke kapal (ranging) dengan cara memancarkan energi electromagnetic keluar dari transmitter kemudian di pantulkan oleh suatu obyek / target dan kemudian kembali ke pesawat radar receiver, dengan prinsip kerja radar yang di ketahui kita bisa memaksimalkan penggunaanya dalam bernavigasi di alur pelayaran ramai seperti alur pelayaran sempit (Narrow Chanel).

Di saat melewati alur pelayaran sempit kemahiran bernavigasi tidak hanya untuk dalam penentuan haluan kapal, jarak antara kapal lain, dan dalam situasi berpapasan, jika dengan pengamatan menggunakan penglihatan di sekitar dalam cuaca yang cerah kita bisa melaksanakanya tanpa kendala tetapi di saat Penglihatan Terbatas karena cuaca buruk yang di alami akan menambah tingkat resiko bahaya tubrukan di laut. Dalam hal ini banyak kejadian tabrakan di alur pelayaran sempit. Dari masalah yang di ungkit di atas maka penelitian yang diangkat adalah “Optimalisasi penggunaan Radar pada saat kapal berolah gerak” semoga dengan penelitian ini bisa mengetahui pengaruh apa saja dari radar dalam mengatasi bahaya turukan di laut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang diangkat adalah : Bagaimana pengoprasian fungsi tombol pada radar saat kapal berolah gerak ?

(16)

3

C. Batasan Masalah

Sehubungan dengan masalah yang berkaitan dengan pengamatan radar pada saat kapal berolah gerak, maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya pada kapal tempat taruna praktek berlayar.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini Untuk mengetahui sejauh mana fungsi-fungsi tombol pada radar yang dioperasikan oleh mualim jaga pada saat radar digunakan untuk berolah gerak.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dalam perkembangan ilmu pelayaran datar khususnya dalam bidang dinas jaga di atas kapal.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan mualim jaga agar melaksanakan pengamatan dan mengunakan radar dengan lebih efektif.

(17)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya

Review penelitian adalah uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lainya yang diperoleh dari penelitian yang sudah pernah dilakukan dan membahas pokok bahasan yang hampir sama dan dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan penulis.

Dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan (KIT) ini penulis tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian tersebut yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penulis mengambil perbandingan dengan judul karya ilmiah sebelumnya, yang membahas tentang pengoperasian radar untuk menghindari bahaya tubrukan. Karya ilmiah tersebut penulis jadikan sebagai bahan referensi bagi penulis dalam melengkapi literatur pembahasan penelitiannya. Sumber lain mengatakan literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Literature dari penelitian sebelumnya berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulisan dari beberapa sumber pustaka yang akan berguna dalam pembahasan topik yang akan diteliti. Review penelitian terdahulu penulis sajikan dalam bentuk tabel 2.1. sebagai berikut :

(18)

5

Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya

NO. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. ARI HARIONO

(2014)

Optimalisasi Penggunaan baringan Radar (radio detection and ranging) dalam menentukan posisi secara akurat untuk

mencegah bahaya tubrukan diatas kapal

Radar harus digunakan secara optimal dengan cara pengamatan radar secara berkala dan ploting posisi dengan teliti.

B. Landasan Teori

Optimalisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud, 1995:628) berasal dari kata optimal yang berarti terbaik, tertinggi, sedangkan optimalisasi berarti suatu proses meninggikan atau mengangkatkan.

Sedangkan dalam Kamus Oxford (2008:358), “Optimization is the process of finding the best solution to some problem where “best” accords to prestated criteria”. Jadi, Optimalisasi adalah sebuah proses, cara dan perbuatan (aktivitas/kegiatan) untuk mencari solusi terbaik dalam beberapa masalah, dimana yang terbaik sesuai dengan kriteria tertentu.

(library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00694- TI%20Bab2001.pdf)

(19)

6

Menurut Winardi (1999:363) Optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya tujuan sedangkan jika dipandang dari sudut usaha, Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki.

Mengolah gerak kapal dapat diartikan : Sebagai menguasai kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran aman dan efisien mungkin, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal itu seperti mesin,kemudi dan lain-lain. Sarana Olah Gerak Kapal : Semua peralatan di kapal yang dapat digunakan untuk mengolah gerak kapal sesuai dengan apa yang dikehendaki.

C. Pengertian Radar

Gambar 2.1 Alat navigasi Radar

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging).

Yang berarti deteksi dan penjarakan radio adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan

(20)

7

membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan). (id.wikipedia.org/wiki/Radar)

Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 49) mengatakan pengertian radar adalah salah satu alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal baik dalam penentuan posisi maupun pendeteksi resiko bahaya tubrukan. Memperjelas pendapat diatas Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) menerangkan tentang suatu alat pembantu navigasi elektronik yang gunanya Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak. Memandu kapal keluar–masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan. Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

Panjang gelombang yang dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter. Gelombang radio atau sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar.

Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal

(21)

8

yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah atau kecil, namun radio sinyal tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.

D. Prinsip Kerja Radar

Menurut supriyono (2006 : 32) Umumnya, radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor / display. Berikut merupakan tahapan kerja Gelombang Radar.

Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik yaitu Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator.

(22)

9

Menurut Ardopo supriyandi (2001 : 12) Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antena.

Apabila sinyal video (video signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang. Posisi gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di pusat skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran.

E. Bagian-bagian Radar

Menurut Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) maka bagian - bagian dari alat pemancar dan alat - alat penerima suatu pesawat radio kapal dibangun dalam kesatuan - kesatuan yang dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Main Consule adalah suatu kotak yang berisi kesatuan – kesatuan yang yang terdiri dari pemancar, penerima, dan tombol pemancar – penerima.

2. Arial Unit adalah kesatuan yang terdiri dari waveguide, reflector dengan motor untuk memutarnya, dan berbagai schekel-elemant.

(23)

10

3. Display Unit adalah unit kesatuan yang terdiri dari Cathoda Ray Tube (CRT) dan macam - macam tombol pengatur, biasanya ditempatkan dianjungan.

F. Komponen Pesawat Radar

Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) bahwa komponen – komponen radar adalah bagian – bagian terpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara komponen – komponen tersebut mengalami kerusakan atau gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal. Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver. Instalasi radar adalah sebagai berikut :

1) Transmitter ( pemancar ) Adalah sebuah osicilator yang menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High Frequensi) yaitu 3 GHz (Giga Hazz) sampai 10 GHz (Giga Hazz), bahkan sampai 30 GHz (Giga Hazz).

2) Modulator Adalah komponen yang berfungsi mengatur pengiriman transmitter sebanyak 500 – 3000 pulsa setiap detiknya, tergantung dari pada skala jarak yang sedang digunakan.

3) Antena Adalah antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar dan menerima kembali signal yang dipantulkan oleh target.

4) Receiver Adalah sebuah jaringan electronic untuk memperkuat signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.

(24)

11

5) Indikator. Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang diterima diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar, layar gambar itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI berbentuk lingkaran dengan satu garis lurus berpusat pada posisi kapal yang berputar sesuai arah antena radar.

G. Tombol dan Kegunaan Radar

Tombol dan kegunaan radar ini tidak seluruhnya sama, tergantung pada jenis, merek dan tipe radar yang ada di kapal tersebut. Dalam hal ini penulis mengambil contoh radar seri jma-9800 antara lain :

1) “Power”, berfungsi untuk menghidupkan radar.

2) “TX/ST.BY” berfungsi untuk memulai atau mengakhiri transmit / pengiriman gelombang elektromagnetik dari transmitter pada posisi

“ST.BY” namun radar dalam keadaan siap digunakan sewaktu-waktu 3) “Tuning”, berfungsi sebagai pengatur transceiver agar radar mampu

bekerja secara maksimal dalam pendeteksian target.

4) “Gain”, berfungsi mengatur kekuatan pancaran pulsa dan penerimaan gema pulsa atau mengatur kepekaan radar.

5) “Brill (Brilliance) VIDEO”, berfungsi untuk membuka pintu anoda, sehingga tampilan layar radar menjadi lebih terang dan jelas.

6) “Brill (Brilliance) ARPA” berfungsi untuk memperjelas informasi ARPA.

7) “Range -/+ ”, berfungsi untuk menyetel jarak jangka radar.

(25)

12

8) “Ring / Range”, berfungsi untuk membuat cincin jarak. Pada dasarnya terdapat 2 ring maker yaitu :

a) “Fix Ring Marker”, yang menampilkan cincin jarak secara tetap.

b) “Variable Ring Marker”, yang menapilkan cincin jarak yang dapat diubah-ubah.

9) “EBL (Electronic Bearing Lines) Brilliance, berfungsi mengaktifkan garis baringan yang dapat digerakkan memutar.

10) “HL off” (Heading Line Off), berfungsi menonaktifkan tampilan garis haluan kapal (sejajar dengan garis lunas kapal).

11) “Anti Clutter” (Rain dan Sea), berfungsi mengurang tampilan pengaruh hujan (Rain) dan ombak (sea).

12) “Pulse Length / PL”, fungsinya untuk menyetel panjang pulsa yang dipancarkan, untuk mendapatkan gema yang sesuai dengan yang kita harapkan berdasarkan jaraknya.

13) “Cursor”, berupa tanda (+) berguna untuk membaring dan mengetahui jarak suatu target dan koordinat target tersebut.

14) “North-Up, Head-Up, Course-Up”, berfungsi untuk meletakkan radar pada posisi tertentu sesuai keperluannya.

15) “TM/RM” dan “TM reset” berfungsi merubah mode dari true motion dan sebaliknya

16) “OFF CENTER”, berfungsi untuk memindah tampilan pusat pada layar.

17) “PANEL”, atau “DIMMER” fungsinya untuk menerangi tombol pada radar.

(26)

13

18) “TRAILS”, dapat digunakan untuk mengetahui pergerakan arah kecepatan kapal lain.

19) “ALARM ACK”, berfungsi untuk menghentikan alarm suara yang timbul dari pesawat radar.

20) “DAY NIGHT”, untuk penyetelan tampilan layar sesuai dengan kenyamanan mata pemakai, dan bisa disetel dengan colour setting.

21) “Mark”, untuk menampilkan suatu tempat/target diam pada radar yang terekam beserta lintang dan bujurnya.

22) “PI (Parallel Index)”, untuk menampilkan garis-garis sejajar luas pada jarak tertentu secara manual.

23) “ACQ auto”, untuk memulai perhitungan data pada target-target layar radar secara auto.

24) “ACQ manual”, untuk memulai perhitungan data pada target-target layar radar secara manual.

25) “TGT data”, menampilkan hasil perhitungan pada layar monitor.

26) “GUARD ZONE”, untuk menyetel daerah yang kita harapkan memberi alarm apabila suatu target memasuki daerah tersebut.

27) “MENU”, untuk menampilkan tampilan-tampilan lain yang lebih detail.

28) “CLR”, untuk menghapus atau membatalkan tampilan sebelumnya.

29) “ENT”, untuk mengeksekusi / memasukkan perintah seperti yang telah kita pilih.

30) “NUM 0-9” untuk pengeditan data berupa nomor dari 0 – 9

(27)

14

H. MENGOPERASIKAN RADAR

1. Persiapan sebelum menghidupkan pesawat Radar, perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1) Periksa ‘scanner’ dan sekitarnya, pastikan tidak ada benda-benda yang menggangu atau menyangkut putaran scanner. Selain itu pulsa radar sangat kuat dan dapat menimbulkan radiasi maka periksa orang-orang yang berada disekitar scanner (minimal jarak aman 5 meter).

2) Pastikan bahwa tegangan listrik yang masuk pada radar sesuai dengan yang dikehendaki sebagaimana tertulis dalam ‘instruction manual’ (buku petunjuk mengoperasikan).

3) Pada radar generasi sebelumnya, sebelum power dinyalakan biasanya semua controller layar harus berada pada posisi minimum, namun pada seri JRC-JMA 9800 tidak diperlukan. Apabila menggunakan radar model lama maka putarlah semua tombol yang berkaitan dengan pancaran seperti : Contras, Gain, Brilliances ke posisi minimal untuk menghindari adanya pancaran electron yang besar langsung pada layar kaca radar, karena hal ini akan mengurangi usia layar radar. Radar modern tidak diperlukan karena dilengkapi pelindung dengan menggunakan ‘zerier diode’ (pada

‘grid’) atau komponen proteksi untuk mematahkan pancaran electron awal yang berlebihan atau mendadak.

(28)

15

2. Pelaksanaan mengoprasikan radar (Ref pesawat radar JRC-JMA 9800).

a) Tekan tombol ‘power’ tunggu beberapa saat sampai ada tanda boleh dihidupkannya radar, setelah proses preheating lebih kurang 3menit lalu tekan tombol ST.BY/TX

b) Bila anda menghidupkan radar diruang yang gelap tekan tombol

‘Dimer / Panel’ sehingga tombol terbaca secara jelas.

c) Pada saat pertama kali dinyalakan, apabila ada ketidaksamaan dengan gyro dan repeater pada radar, akan terdengar alarm dan kita harus menyamakan derajat pada gyro dengan repeator radar.

d) Tekan ‘tombol’ Range -/+ untuk mendapatkan skala jarak yang kita inginkan untuk melakukan pengamatan.

e) Atur switch ‘GAIN’ dan ‘BRILL’ untuk mendapatkan target yang lebih jelas.

f) Putar tombol ‘Tuning’ sedemikian rupa sehingga diperoleh posisi yang maksimal pada mode manual. Untuk kode auto, langkah ini tidak diperlukan karena secara otomatis radar akan tuning ke posisi maksimum.

g) Atur tombol Sea Clutter dan atau tombol Rain/Snow Clutter sesuai dengan keadaan sekitar kapal untuk mendapatkan obyek. Radar ini dilengkapi dengan auto rain dan auto sea mode, namun disarankan untuk menghindari pemakaian mode tersebut karena target akan tampil kurang maksimal.

h) Bila sudah terdapat target-target pada layar radar putar tombol

‘EBL,VRM’ dan lainnya sesuai kebutuhan.

(29)

16

3. Penggunaan Radar sesuai standar operasional prosedur.

- Memantau jarak aman terhadap kapal dengan menggunakan VRM.

- EBL bearing digunakan untuk mengaktifkan garis baringan yang dapat digerakkan memutar.

- Ring / Range, disetiap jarak antara ring itu diatur dan ditentukan sesuai dengan yang diinginkan.

- Range -/+ sesuai keperluan untuk menyetel jarak jangka radar.

- Bila tombol diletakan pada Head Up, maka nol derajat dan skala baringan pada indicator radar akan berimpit dengan haluan kapal sendiri. Dan setiap baringan target merupakan baringan relative terhadap haluan sendiri.

- Bila tombol diletakan pada North Up berarti nol derajat dan skala baringan yang terdapat pada tabir radar menunjukan arah utara.

- Dan jika tombol diletakkan pada Course Up maka haluan kapal ada di posisi nol derajat.

- Off Center digunakan untuk mengeser-geser titik pusat (center spot) kesegala arah sejauh jarak 2/3 dari jari-jari indikator.

- Dengan mengatur Tuning akan berpengaruh atas jalannya target yang tampak pada tabir Indikator. Bila tuning ini diatur secara tepat maka akan didapatkan gambar yang sejelas-jelasnya. Tuning ini dilaksanakan pada range antara 3-120 mil.

- Bila mengatur Gain ini sesuai dengan arah jarum jam maka kemampuan penerimaan target bertambah besar. Aturlah tombol ini mendaptkan gambar yang paling baik pada tabir dan disesuaikan

(30)

17

dengan skala dan range yang digunakan untuk range yang kecil sebaiknya gain diatur supaya agak Iebih lemah dan untuk range yang jauh, gain diatur sehingga kekuatan penerimaan Iebih besar.

- Mark ini berfungsi untuk mengunci dan mengidentifikasi target yang terekam beserta lintang dan bujurnya.

- Menggunakan Parallel indexs dengan jarak tertentu agar memunculkan garis-garis sejajar pada luas dan memberikan alarm jika terjadi bahaya ataumendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan.

- Anti clutter Minimum and Maximum, maksud tombol ini adalah untuk mengurangi tingkat penerimaan untuk jarak yang dekat dan kapal terutama untuk menghilangkan adanya sea clutter, bila tombol ini diputar searah jarum jam, maka bagian yang terang disekitar titik pusat (Center Spot). Karena adanya Sea Clutter akan hilang. Dalam hal cuaca baik (laut tenang) dimana tidak muncul clutter supaya tombol ini diputar berlawanan dengan arah jarum jam, dan dalam hal memutar tombol untuk maksud menghilangkan sea clutter supaya pengaturannya jangan berkelibahan sehingg target yang penting justru menjadi tidak tampak pada tabir indikator.

- Trails yang dapat digunakan sebagai simulasi untuk mengetahui pergerakan arah kecepatan kapal.

- Guard zone untuk menyetel daerah yang kita harapkan memberi alarm apabila suatu target memasuki daerah tersebut.

(31)

18

4. Mematikan Radar.

Disarankan sebelum radar dimatikan, putarlah tombol-tombol yang memberikan iluminasi langsung ke layar radar ke posisi minimum.

Kemudian tekan tombol ‘TX/ST.BY’ untuk menghentikan pancaran gelombang elektromagnetik transmitter dan radar pada posisi Stand By.

Selama berlayar apabila radar tidak digunakan untuk menentukan posisi atau tidak digunakan untuk mendeteksi adanya resiko tubrukan dengan kapal lain selalu ditempatkan pada posisi Stand By karena jika hendak digunakan maka akan segera dapat dihidupkan tanpa harus menunggu beberapa saat.

Apabila navigasi selesai dan kapal berlabuh cukup aman Power bisa langsung dimatikan dengan menekan tombol ‘PWR’.

(32)

19

KERANGKA PIKIR

PENGGUNAAN RADAR PADA SAAT KAPAL

PE

BEROLAH GERAK

PENGAMATAN TERHADAP MUALIM JAGA YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP

NAVIGASI PADA SAAT OLAH GERAK

MELAKUKAN WAWANCARA PADA MUALIM JAGA

MENGANALISA DAN OBSERVASI TERHADAP MUALIM JAGA DALAM MENGOPERASIKAN

TOMBOL DI PESAWAT RADAR

MENGOPTIMALKAN FUNGSI TOMBOL PADA RADAR

DAPAT MEMINIMALISIR SITUASI BERBAHAYA, BAHAYA NAVIGASI DAN

KESELAMATAN NAVIGASI

(33)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analisis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal tempat praktek berlayar yang menjadi objek penelitian.

Pendekatan ini dimulai dengan mengadakan analisa terhadap mualim jaga dalam mengoperasikan sistem navigasi Radar di kapal.

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis . Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan

(34)

21

informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang diwawancarai secara mendalam.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif)

Tujuan dari metode penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan data apa adanya. Penelitian ini menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi.

B. Spesifikasi Penelitian

Berdasarkan jenis penelitian tersebut di atas, maka jenis penelitian ini digolongkan kedalam penelitian deskriptif. Dimana tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah menggambarkan secara sistematis atau suatu kenyataan dalam proses penggunaan Radar saat kapal berolah gerak.

Dengan permasalahan-permasalahan yang ditemui, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif supaya mempunyai makna yang sama dan alami seperti data yang diteliti.

C. Sumber Data

Menurut Zulkiffi (2014) data merupakan suatu keterangan mengenai kenyataan, yang belum diolah dan masih berdiri sendiri juga belum terorganisasi. Berdasarkan cara memperolehnya, data yang diperoleh selama

(35)

22

penelitian sebagai pendukung tersusunnya penulisan karya ilmiah ini.

(http://www.duniapelajar.com/2014/07/13/pengertian-data-menurut-para-ahli/) 1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden atau objek penelitian. Yaitu hasil observasi langsung terhadap kegiatan operasional kapal, terutama pada saat perwira jaga melakukan dinas jaga laut di anjungan kapal. Juga dilaksanakan wawancara dimana pertanyaan dilengkapi dengan bentuk yang disesuaikan dengan situasi saat pengamatan dan kondisi yang ada.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh penulis melalui hasil-hasil survei yang dilakukan selama melaksanakan praktek laut dan analisa lanjutan yang dapat menghasilkan sesuatu yang amat berguna.

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk memperoleh data-data tersebut, antara lain wawancara, observasi, dan kepustakaan dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225).

Masing-masing data memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri- sendiri.(http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut- sugiyono-2013.html)

Karena itu lebih baik mempergunakan suatu pengumpulan data lebih dari satu, sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menuju

(36)

23

kesempurnaan karya ilmiah terapan. Didalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain.

1. Observasi Objek

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan observasi langsung diobjek penelitian yaitu dengan melaksanakan praktek laut selama 12 bulan di atas kapal, sehingga data-data yang dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat penelitian berlangsung. Dengan demikian akan didapatkan data yang diyakini kebenarannya. Observasi yang penulis lakukan pada penelitian ini dilakukan dengan 2 ( dua ) cara, yaitu.

a. Metode Wawancara

Menurut Esterberg (2015), wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

(http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut- sugiyono-2013.html)

Wawancara sebagai alat pengumpul data menghendaki adanya komunikasi langsung antara penelitian dengan sasaran penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengguanakan teknik wawancara terstruktur. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.

b. Metode Observasi

Menurut Sutrisno (2015), obervasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

(37)

24

(http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut- sugiyono-2013.html)

Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang terjadi di alam sekitar), proses kerja, dan penggunaan responden kecil. Teknik observasi digunakan dengan maksud untuk mendapatkan atau mengumpulkan data secara langsung selama melaksanakan praktek laut di atas kapal.

2. Studi Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain lain yang berhubungan masalah penelitian.

E. Sumber Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah terapan ini, penulis mengambil objek penelitian antara lain dari mualim Jaga. Mualim Jaga adalah perwira di atas kapal pada umumnya bertugas mengoperasikan alat navigasi, salah satunya menggunakan radar ini. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alat navigasi adalah tanggung jawab dari Mualim Jaga.

(38)

25

F. Metode Analisa Data

Menurut Sugiyono (2013 : 402) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, data setelah selesai di lapangan. Analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification. Langkah-langkah analisis ditunjukkan sebagai berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu untuk di catat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Data display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan ”the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk

(39)

26

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Conclusion Drawing / Verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelummnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang- remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (flow model)

G. Metode Penulisan

Penyajian laporan karya ilmiah terapan ini menggunakan metode deskriptif yaitu tulisan yang berisikan paparan dan uraian mengenai suatu

(40)

27

objek permasalahan yang timbul pada saat tertentu. Metode ini digunakan untuk memaparkan secara rinci data yang diperoleh dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai penanganan terhadap masalah yang timbul yang berhubungan dengan materi pembahasan karya ilmiah terapan ini.

H. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian dalam penulisan karya ilmiah terapan ini memudahkan penulis dalam hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

Rancangan penelitian ini meliputi pengumpulan data, membahas data dan disimpulkan yang dituangkan dalam karya ilmiah terapan ini. Pada bagian ini mempersoalkan tahap-tahap penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisa data, sampai pada penulisan laporan. Adapun tahap-tahap dari prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap pelaksanaan penelitian a. Memasuki lapangan (kapal) b. Melakukan observasi c. Melaksanakan wawancara d. Mengumpulkan data 2. Analisa data

a. Mereduksi dan memfokuskan data b. Menyajikan data yang telah di reduksi

c. Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh

(41)

45

DAFTAR PUSTAKA

Alan,B & Dineley,B (2005). Radar And Arpa Manual stattle: Amsterdam Burger,W.M.SC (1992). Radar Observer’s Handbook

International Marine Organization (2004). Safety Of Life At Sea.

Politeknik Pelayaran Surabaya Buku Modul Radar dan Arpa.

H. Subramaniam - Shipborne Radar (1989) Sugiyono (2013). Metode Penelitian Manajemen

http://digilib.unila.ac.id/315/10/BAB%20II.pdf (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif (Diakses Pada Tanggal 26 Januari 2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Radar (Diakses Pada Tanggal 26 Januari 2018)

http://indraachmadi.blogspot.co.id/2012/04/optimalisasi.html (Diakses Pada Tanggal 26 Januari 2018)

http://oxfordindex.oup.com/view/10.1093/oi/authority.20110803095620181 (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00694-TI%20Bab2001.pdf (Diakses Pada Tanggal 16 Januari 2018)

http://rayendar.blogspot.co.id/2015/06/metode-penelitian-menurut-sugiyono-2013.html (Diakses Pada Tanggal 26 Januari 2018)

http://www.marineinsight.com/marine/marine-news/headline/parallel-indexing-techniques- for-ship-navigation/ (Diakses Pada Tanggal 26 Januari 2018)

Referensi

Dokumen terkait