• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT. GAS KALIMANTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT. GAS KALIMANTAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK

MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT. GAS KALIMANTAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

GALANG ZULFIKAR MA’RUFI NIT. 03 15 012 141

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2019

▸ Baca selengkapnya: fungsi tombol ebl pada radar

(2)

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT. GAS KALIMANTAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

GALANG ZULFIKAR MA’RUFI NIT. 03 15 012 141

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2019

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Galang Zulfikar Ma’rufi

Nomor Induk Taruna : 03. 15. 012. 1. 41 Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul:

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT. GAS KALIMANTAN Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri. Jika pernyataan diatas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA, ...

Materai 6000

GALANG ZULFIKAR M

(4)

vii

OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT DI MT GAS

KALIMANTAN

(HADI SETIAWAN, SUTOYO, GALANG ZULFIKAR M, 2019)

ABSTRAK

Radar (Radio Detection and Ranging) adalah salah satu alat bantu navigasi elektronik yang keberadaanya diatas kapal sangat penting terutama untuk menghindari bahaya tubrukan. Banyak kecelakaan di laut terjadi karena pengoperasian Radar yang kurang optimal dalam penentuan posisi atau pendeteksian target disekitar kapal yang berkemungkinan menimbukan bahaya tubrukan terutama pada alur pelayaran sempit yang ramai, namun hal tersebut dapat dihindari dengan membekali awak kapal dengan pengetahuan dan keterampilan tentang pengoerasian alat navigasi elektronik secara optimal. Selain dapat meningkatkan keselamatan kapal dan awaknya dalam melakukan pelayaran, perusahaan pelayaran pun mendapatkan manfaat dengan ditekanya kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan kapal. Tujuan dari penelitan kali ini untuk mengetahui cara pengoperasian radar yang baik dan efektif dalam menghindari bahaya tubrukan di alur pelayaran sempit. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam karya ilmiah kali ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menganalisis data dan menggunakan pendekatan induktif. Selain itu penulis juga menggunakn landasan teori dari para ahli sehingga hasil penelitian dapat diterima secara logis kebenaranya. Penelitian telah dilaksanakan selama 12 bulan saat penulis melaksanakan praktek laut dengan mendapatkan hasil bahwa ketidak optimalan operasi radar disebabkan oleh kerusakan alat radar berupa berkaratnya antena radar. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti memberikan saran agar dilakukan perawatan secara berkala terhadap alat radar di atas kapal.

Kata kunci : Radar, Bahaya Tubrukan, Alur Pelayaran.

(5)

vii

OPTIMALIZATION OF RADAR UTILIZATION FOR RISK OF COLLUSION AVOIDANCE ON NARROW CHANEL

ON MT GAS KALIMANTAN

(HADI SETIAWAN, SUTOYO, GALANG ZULFIKAR M, 2019)

ABSTRACT

Radar (Radio Detection and ranging) was the one of electronic navigation equipment that the existancy on the board was so importent ecspecialy for collusion avoidance. Many accident on the sea was happend because radar operation was less than optimal in plotting position or in target detection, that may make the risk of collusion ecspecially in narrow channel, but it may avoidable with give all of the ship crew the knowledge and skill about how to operate electronic navigation. In addition to improving the safety of the ship and its crew in making the shipping company also get benefits by be pressed the posibility of losses caused by ship accident. The purpose of this research are to know how to operate the radar equiptment efectifly. The research method used by writer in this scientific paper is qualitative research method by analyzing data and using inductive approach. In addition the author also uses the theoretical basis of the experts so that the results of the research can be logically accepted the truth. The study have been carried out for 12 months when the authors carry out marine practices and get the results that unoptimal radar operation was caused by korotion on radar antena. To fix that problems, the author give advice to do periodically mantenance for radar device on board

Keywords : Radar Utilization, Risk of collusion, narrow channel

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PERNYATAAN KEASLIAN ii

PERSETUJUAN SEMINAR iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

KATA PENGANTAR v

ABSTRAK vi

ABSTRACT vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABLE ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5

BAB III METODE PENELITIAN 17

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 23

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA 23

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1. Review Penelitian Sebelumnya 6

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

2.1. Alur Pelayaran Sempit 7

2.2. Radar 8

2.3. Radar Scanner 11

2.4. Kerangka Penelitian 17

4.1. Ship particular 24

4.2. Radar 29

4.3. Radar 29

4.4. Radar 37

4.5. Radar 37

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Pedoman Wawancara 22

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Radar atau singkatan dari (RADIO DETECTION AND RANGING) adalah suatu alat bantu navigasi yang digunakan untuk mendeteksi suatu objek-objek disekitar kapal dan menentukan jarak antara objek tersebut dengan kapal itu sendiri (ranging) dengan cara memancarkan energy elecromagnetic keluar dari transmitter kemudian dipantulkan oleh objek/target dan kemudian kembali ditangkap oleh receiver.

Radar sangat penting keberadaanya diatas kapal untuk menunjang keselamatan dan keamanan kapal besarta seluruh awaknya dalam operasi pelayaran terutama dalam alur pelayaran sempit yang ramai. Menurut aturan dalam SOLAS (safety life at sea) sudah diatur dalam BAB V SAFETY OF NAVIGATION ATURAN 19 (carriage requirement of shipborne navigational equipment) Tentang radar pada setiap kapal yang berbunyi (All ships of 3000 gross tonnage and upwards shall, in addition to meeting the requirements of paragraph 2.5, have a 3 GHz radar or where considered appropriate by the Administration a second 9 GHz radar, or other means to determine and display the range and bearing of other surface craft, obstructions, buoys, shorelines and navigational marks to assist in navigation and in collision avoidance), oleh karena itu minimal harus ada dua radar yang berfungsi secara normal diatas kapal

(11)

2

untuk membantu keselamatan dalam bernafigasi di laut terutama pada alur pelayaran sempit yang ramai, dimana kita tau alur sempit yang ramai menyebabkan potensi kecelakaan kapal atau tubrukan dilaut sangat tinggi sebagai contoh adalah (kacalakan kapal KLM. Anugrah indah yang kandas setelah menabrak bangkai KM Tanto Hari pada Selasa (27/9/2016) Alur Pelayaran Surabaya, KM. Wihan Sejahtera yang tenggelam di teluk lamong APBS (Alur Pelayaran Barat Surabaya) Surabaya, Jawa Timur, 16 November 2015) dan banyak lagi kecelakaan kapal yang terjadi di alur pelayaran sempit yang kebanyakan disebabkan oleh kurang maksimalnya penggunaan alat navigasi eletronik terutama radar dalam melakukan pangamatan.

Dalam melakukan pengamatan diatas kapal sudah diatur dalam collusion regulation aturan 5 yang mengatakan (setiap awak yang melaksanakan tugas jaga dianjungan harus melakukan pengamatan dengan seksama dengan menggunakan pengelihatan pendengaran, dan bantuan alat-alat navigasi electronic yang ada diatas kapal seperti RADAR, ECDIS, AIS, dan GPS) namun masih banyak penerapan yang kurang maksimal dalam penggunaan alat navigasi electronic diatas kapal terutama penggunaan radar di alur pelayaran sempit. Sangatlah berbahaya bagi para pelaut saat bernavigasi di alur pelayan sempit selain karena ramainya kapal-kapal yang berlayar di alur pelayaran sempit, pengoprasian alat navigasi secara efektif dan sesuai prosedur sangatlah berpengauh terhadap keselamatan kapal dan para awak kapal. Kecelakaan yang sering terjadi seperti yang dicontohkan oleh penulis sangat lah merugikan banyak

(12)

3

pihak selain korban jiwa yang mungkin saja berdampak, korban materi atau kerugian besar yang ditanggung oleh perusahaan pelayaran tidak teelakan kembali dengan jumlah yang memang tidak sedikit. Factor manusia pun sangat berpengaruh dalam pengoprasian alat navigasi secara efektif di alur pelayaran karena tidak sedikit kecelakaan kapal yang disebabkan oleh human error atau ketidaktahuan awak kapal tentang bagaimana pengoperasian alat navigasi secara efektif.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”OPTIMALISASI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN DIALUR PELAYARAN SEMPIT”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam karya ilmiah kali ini sebagaimana berikut : Bagaimana mengoptimalkan operasi radar secara efektif untuk menghindari bahaya tubrukan?

C. BATASAN MASALAH

Agar pokok bahasan dalam karya ilmiah terapan ini tidak meluas, maka penulis hanya akan membatasi masalah hanya pada bagaimana mengoptimalkan operasi radar secara efektif dan efisien untuk menghindari bahaya tubrukan di alur pelayaran sempit.

(13)

4

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui cara pengoperasian radar yang baik dan efektif dalam menghindari bahaya tubrukan di alur pelayaran sempit.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan berguna dalam pengembangan SDM di bidang transportasi laut, yaitu sebagai referensi pendidikan dan pelatihan tentang pengoperasian radar secara efisien.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada para pelaut indonesia tentang cara pengoperasian radar secara optimal, dan mengurangi atau mencegah kecelakaan kapal dialur pelayaran sempit yang disebabkan oleh ketidak optimalan pengoperasian radar.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENELITIAN SEBELUMNYA

Review penelitian adalah uraian tentang teori temuan dan bahan penelitian lainya yang diperoleh dari penelitian yang sudah pernah dilakukan dan membahas pokok bahasan yang hampir sama dan dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan penulis. Dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan (KIT) ini penulis tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian tersebut yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penulis mengambil perbandingan dengan judul karya ilmiah sebelumnya, yang membahas tentang pengoperasian radar untuk menghindari bahaya tubrukan. Karya ilmiah tersebut penulis jadikan sebagai bahan referensi bagi penulis dalam melengkapi literatur pembahasan penelitiannya. Sumber lain mengatakan literature review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topik khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan. Literature review merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Literature dari penelitian sebelumnya berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulisan dari beberapa sumber pustaka yang akan berguna dalam pembahasan topik yang akan diteliti. Rreview penelitian terdahulu penulis sajikan dalam bentuk tabel 2.1. sebagai berikut :

(15)

6

Tabel 2.1. Review Penelitian Sebelumnya

NO. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. ARI

HARIONO

Optimalisasi Penggunaan baringan radar (radio detection and ranging) dalam

menentukan posisi secara akurat untuk mencegah bahaya tubrukan diatas kapal

Radar harus digunakan secara optimal dengan cara pengamatan radar secara berkala dan ploting posisi dengan teliti.

B. LANDASAN TEORI

1. Teori–Teori Tentang Alur Pelayaran a. Pengertian Alur Pelayaran

Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk- pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Alur

(16)

7

pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal masuk ke kolam pelabuhan, oleh karena itu harus melalui suatu perairan yang tenang terhadap gelombang dan arus yang tidak terlalu kuat.(Wikipedia,2017)

Gambar 2.1. Alur Pelayaram

Sumber : http://www.antarajatim.com/alurpelayaransurabaya:

2015

2. Teori-teori tentang Radar a. Pengertian RADAR

Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging, yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu sistem gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi, mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca (hujan). Panjang gelombang yang

(17)

8

dipancarkan radar bervariasi mulai dari milimeter hingga meter.

Gelombang radio/sinyal yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan menganalisis sinyal yang dipantulkan tersebut, pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan melalui analisis lebih lanjut dari sinyal yang dipantulkan dapat juga ditentukan jenisnya. Meskipun sinyal yang diterima relatif lemah/kecil, namun radio sinyal

tersebut dapat dideteksi dan diperkuat oleh penerima radar.

( Wikipedia, 2017)

Gambar 2.2. Radar

Sumber : https://www.alibaba.com/onwa-marine- electronics.html:

2014

b. Fungsi RADAR

Menurut Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14) fungsi radar adalah suatu alat pembantu navigasi elektronik yang gunanya :

(18)

9

1) Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.

2) Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.

3) Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan.

Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

4) Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal.

Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.(

http://www.maritimeworld.web.id)

c. Prinsip kerja RADAR

Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik yaitu Pada saat pengiriman sinyal antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio

(19)

10

echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator.

Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam dimana putarannya selaras dengan putaran antena. (http://www.maritimeworld.web.id)

d. Komponen RADAR

Sesuai yang diuraikan oleh Arso Martopo, Capt, (1992 : 65) bahwa komponen–komponen radar adalah bagian–bagian terpenting yang ada pada radar, apabila salah satu diantara komponen–komponen tersebut mengalami kerusakan atau gangguan maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal.

Adapun komponen – komponen tersebut adalah :

1) Instalasi radar Radar merupakan instrumen navigasi elektronik yang berfungsi sebagai transmitter dan sekaligus sebagai reciver.

2) Transmitter ( pemancar ) Adalah sebuah osicilator yang menghasilkan gelombang electromagnetik SHF (Super High

(20)

11

Frequensi) yaitu 3 GHz (Giga Hazz) sampai 10 GHz (Giga Hazz), bahkan sampai 30 GHz (Giga Hazz).

3) Modulator Adalah komponen yang berfungsi mengatur pengiriman transmitter sebanyak 500–3000 pulsa setiap detiknya, tergantung dari pada skala jarak yang sedang digunakan.

4) Antena Adalah antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar dan menerima kembali signal yang dipantulkan oleh target.

Gambar 2.3. Radar Scanner

Sumber : http://www.alamy.com/passenger-ship-radar- scanners.html: 2010

5) Reciver Adalah sebuah jaringan electronic untuk memperkuat signal yang diterima dalam keadaan lemah, dimodulasikan kembali dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.

6) Indikator. Melalui Cathoda Ray Tube (CRT), echo yang diterima diproses, disajikan dalam bentuk gambar dilayar radar,

(21)

12

layar gambar itu disebut Pulse Position Indicator (PPI), layar PPI berbentuk lingkaran dengan satu garis lurus berpusat pada posisi kapal yang berputar sesuai arah antena radar

(http://www.maritimeworld.web.id) e. Cara pengoperasian RADAR

1) Prosedur Menghidupkan (ON)

Pada prinsipnya prosedur penggunaan radar adalah sama untuk semua jenis radar dan prosedur penggunaan biasanya ada dalam buku manual operasi. Sebelum memutar tombol utama dan tombol-tombol function pada posisi “ON” pastikan tombol- tombol pada panel radar berada pada posisi “OFF”/penuh berlawanan dengan arah jarum jam.

Setelah bagian tombol-tombol pada panel radar berada pada posisi sebagaimana di atas maka radar dapat kita hidupkan (pastikan bahwa antena dapat berputar dengan bebas). Kemudian dilanjutkan prosedur pengoperasian sebagai berikut :

a) Perhatikan setting jarak tidak terlalu pendek b) Selaraskan kecerahan

c) Selaraskan fokus dengan memperhatikan gelang jarak

d) Selaraskan amplifikasi sampai berbentuk bintik-bintik kabur pada layar

(22)

13

e) Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah dan gunakan pemilihan frekuensi secara otomatis.

f) Selaraskan penekanan gema laut untuk mendapatkan kontras yang baik

g) Set switch jarak sesuai keperluan dan selaraskan lagi switch fokus h) Pastikan gambar berada di tengah-tengah

i) Set penanda haluan pada 0O atau pada haluan kapal sesuai tampilan yang akan digunakan.

2) Prosedur Mematikan (Off)

Bila radar tidak akan digunakan dalam periode waktu yang panjang, putar tombol function dan antena pada posisi Off selanjutnya tombol-tombol yang lain putar pada posisi sebelum diaktifkan.( http://www.maritimeworld.web.id)

f. Tombol-tombol RADAR

1) Main on – off switch yaitu digunakan pada saat pertama kali akan menghidupkan radar dengan menunggu 2 sampai 3 menit, dengan begitu modulator akan bekerja dan seiring diikuti oleh nyala dan bunyi.

2) Scanner on – off yaitu digunakan untuk menggerakan antena scanner on, selama masih warming up scanner belum on.

3) Standby atau transmit switch. Tombol standby digunakan selama menunggu high tension atau setelah selesai memakai radar, guna untuk diistirahatkan sementara. Cara ini sangat baik dan

(23)

14

memungkinkan pada cuaca baik, tetapi jika cuaca buruk atau kapal berlayar menyusuri sungai dan pantai maka posisi tambol tetap pada transmit, agar dapat mendeteksi situasi keliling.

4) Brilliance atau video control yaitu untuk mengatur gambar agar lebih jelas, apabila terlalu terang justru mengaburkan gambar.

5) Focus control yaitu untuk mempertajam gambar atau garis dan mengurangi silau cahaya jika brilliance terlalu terang.

6) Centering (horizontal and vertical shift) control yaitu untuk menggerakan pusat gambar secara vertical atau horizontal sehingga berada tepat di pusat lingkaran radar, jika fokus tidak tepat di pusat radar maka arah baringan maupun arah target tidak teliti lagi.

7) Picture rotate or turn picture control yaitu untuk mengatur arah heading flash pada baringan relatif atau baringan sejati.

8) Auto trim picture or compass reapet control yaitu digunakan untuk menggerakan arah heading flash ke tempat yang dikehendaki.

9) Gyro stabilized bearing scale. Pada radar biasanya dilengkapi dengan dua skala baringan, skala sebelah dalam adalah untuk arah relatif berarti heading flash menunjuk nol dan skala sebelah luar menunjukan gyro, sehingga haluan dan baringan sejati dapat dibaca dalam skala ini.

10) Heading marker of switch yaitu digunakan untuk tekanan agar arah haluan didepan kapal nampak jelas dengan menghilangkan

(24)

15

heading flash sementara, karena dapat kemungkinan target atau perahu tertutup olehnya.

11) Gain yaitu digunakan untuk mengatur dan memperjelas identifikasi beberapa target serta mengurangi kebisingan.

12) Sensitive Time Control (STC). Pantulan echo dari ujung atau puncak ombak di laut membuat radar terlalu terang, anti sea clutter berguna untuk membersihkan gangguan sekitar 4-5 mil. Pemakaian anti sea clutter yang terlalu besar akan membuat target kecil disekitar kapal ikut hilang dari layar radar.

13) Rain switch yaitu dipakai untuk mengatasi gangguan hujan pada layar radar.

14) Range selector switch yaitu digunakan untuk merubah ukuran range, hal ini tidak boleh dilakukan secara perlahan-lahan tetapi harus spontan agar tidak merusak hubungan arus listrik.

15) Switch for fixed range yaitu digunakan untuk mengatur jarak target, digunakan 6 cincin yang jaraknya masing - masing sama dan tergantung dari pengaturan range, misalnya 12 mil maka setiap riing adalah 2 mil.

16) Variabel range marker (VRM) switch yaitu digunakan untuk mengukur jarak suatu target secara lebih teliti, hasil pengukuran jarak dapat dibaca indicator secara digital maupun analog.

17) Range calibration switch merupakan switch untuk menggabungan fixed range dengan variable range, misalnya ditekan ke atas untuk fixed range dan ke bawah untuk variable range.

(25)

16

18) Tunning control yaitu untuk mengatur kecepatan frequensi agar diperoleh gambar yang lebih baik.

19) Mechanical cursor, cursor control and bearing state. Terdiri dari 2 garis menyilang di pusat radar dan dapat diputar untuk membaring suatu target pada skala baringan di pinggir luar atau dalam.

20) Minimum scale yaitu tombol untuk mengatur nyala lampu pada skala jika akan membaca baringan.

21) Parellel index. Beberapa garis - garis sejajar pada layar radar yang dapat diputar dengan jarak antara garis sejajar sesuai jarak 2 rings pada fixed range, alat ini sangat berguna untuk menduga ketika akan melewati daerah berbahaya, mendekati tempat berlabuh, berlayar mengikuti alur yang bebas dari rintangan, mengukur pendekatan kapal terhadap kapal lain atau daratan.

22) Electronic bearing marker (EBL) switch yaitu digunakan untuk membaring suatu target dan dapat dipakai untuk menarik garis batas. ( http://www.maritimeworld.web.id)

(26)

17

Gambar 2.4. Kerangka Penelitian

Ketidak fahaman awak kapal tentang

pengoperasian alat navigasi secara

efektif

Kurangnya maintenance alat navigasi elektronik

Penggunaan alat navigasi khususnya

radar kurang optimal

Alat navigasi khususnya radar

sering terjadi system error MASALAH

Kecelakaan kapal di alur pelayaran sempit

Penggunaan radar secara optimal di alur pelayaran sempit

Human eror atau kesalahan crew kapal yang kurang

kompeten dalam bernavigasi

Alat navigasi yang beroperasi kurang

efektif

Keadaan alur yang ramai dan cuaca

yang kurang mendukung

Optimalisasi penggunaan radar untuk menghindari bahaya tubrukan di alur

pelayaran sempit

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Didalam penulisan Karya Ilmiah Terapan (KIT) ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut David William (1995) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah pengumpulan data padasuatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orangatau peneliti yang tertarik secara alamiah artinya prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif, yaitu berupa lisan atau dari seseorang subjek yang telah diinterview dan memiliki karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta menggunakan cara yang sistematis dan dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih difokuskan pada pemahaman fenomena-fenomena yang sedang diteliti dari perspektif partisipan dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap daripada merinci menjadi variabel yang saling terkait. Pada penelitian kualitatif tidak bisa di peroleh atau diukur menggunakan prosedur-prosedur statistik. Data yang dihasilkan pada penelitian kualitatif adalah data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau informasi-informasi yang didapat dari observasi dilapangan. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat

(28)

18

bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah.

Tujuan dari metode penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi.

B. LOKASI PENELITIAN

1. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada saat penulis melaksanakan Praktik Laut (PRALA) di atas kapal selama 12 bulan (1 tahun) penuh sesuai ketentuan yang berlaku di lembaga pendidikan Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Tempat Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian di kapal dengan ukuran sesuai standar pendidikan pelaut tingkat III guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan.

C. JENIS DAN SUMBER DATA

Menurut ( Arikunto, 2000) jenis data penelitian berdasarkan sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli yang bersifat up to date atau masih baru. Untuk memperoleh data primer, penulis mengumpulkan secara langsung pada saat penulis melaksanakan Praktik

(29)

19

Laut (PRALA). Cara yang akan penulis gunakan untuk mencari data primer yaitu dengan observasi di atas kapal tempat penulis melaksanakan Praktik Laut (PRALA).

Sedangkan Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis dari berbagai sumber yang telah ada sebelumnya.

Data sekunder penulis dapatkan dari berbagai sumber misalnya buku materi, laporan dan sebagainya yang ada di atas kapal serta perusahaan pelayaran tempat penulis melaksanakan Praktik Laut (PRALA).

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam suatu penelitian untuk medapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini penulis memilih metode kualitatif maka data yang diperoleh haruslah jelas dan spesifik. Menurut (Sugiono, 2001- 14) Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti terdapat metode-metode penelitian yang dapat dipakai, yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap objek yang diteliti.

Dalam hal ini penulis menggunakan observasi untuk memperoleh data yang akurat mengenai optimalisasi pengoperasian radar diatas kapal.

(30)

20

2. Wawancara

Menurut Sulistyo-Basuki (2006:173) Dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara mendalam (indepth interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas serta jelas mengenai topik penelitian, setelah itu dilanjutkan dengan pengajuan beberapa pertanyaan seputar alat radar.

Dengan metode ini peneliti berharap dapat mendapatkan informasi yang kongkrit mengenai penyebab tidak optimalnya operasi radar, cara perawatan radar, dan informasi penggunaan radar secara optimal.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang tertutama adalah masalah yang

(31)

21

tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan.

Menurut Miles dan Huberman (1984), terdapat tiga teknik analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung dengan rangkaian proses sebagai berikut :

1. Reduksi data (date reduction)

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilahan, pengolahan, pemusatan perhatian pada objek yang diteliti dengan lebih spesifik dari informasi-informasi yang didapatkan dari observasi lapangan yang berupa data-data hasil dokumentasi. Data-data berupa catatan hasil wawancara mengenai radar, referensi dari buku-buku alat navigasi elektronik, gambar dan lain-lain akan diolah menjadi sebuah ringkasan yang akan menjadi kesimpulan dari permasalahan kurang optimalnya pengoperasian radar diatas kapal.

Dalam penelitian kali ini peneliti akan lebih memusatkan perhatian terhadap data mengenai penyebab operasi radar yang kurang maksimal, cara perawatan, dan pengoperasian radar secara optimal.

2. Pengambilan kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman hasil dari seluruh tahap penelitian yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan praktek laut. Kesimpulan berisi ringkasan-ringkasan informasi yang didapat

(32)

22

selama observasi penelitian yang akan dirangkum dalam hasil penelitian yang menjawab semua permasalahan yang berkaitan dengan pengoperasian radar secara optimal. Dalam penarikan kesimpulan penulis akan mengacu kepada hasil yang sebenar-benarnya yang didapat langsung dari observasi dan wawancara diatas kapal tentang alat radar sehingga akan mendapatkan hasil yng relevan dan dapat dipertaggung jawabkan kebenarannya.

3. Display data

Display data adalah pendeskripsian kumpulan informasi-informasi yang telah tersusun dalam bentuk kesimpulan dari optimalisasi penggunaan radar. Penyajian data kualitatif akan disajikan dalam bentuk teks naratif yang mengandung unsur-unsur kesimpulan dan pemecahan masalah terhadap objek yang dikaji dalam penelitian kali ini. Foto-foto hasil dokumentasi pada saat observasi juga akan disertakan dalam penyajian data untuk memperkuat kesimpulan dari penelitian tentang optimalisasi penggunaan radar di alur pelayaran sempit.

Referensi

Dokumen terkait