• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH TERAPAN

ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA

TUBRUKAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

ACHMAD AFANDI NIT. 05. 17. 027.1 53 AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2020

(2)

ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA

TUBRUKAN

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

ACHMAD AFANDI NIT. 05. 17. 027.1 53 AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA TAHUN 2020

(3)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ACHMAD AFANDI

Nomor Induk Taruna : 05 17 027 1 53

Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya sendiri menerima sanksi yang di tetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA,… ... 2020

ACHMAD AFANDI

(4)

iii

(5)

iv

PENGESAHAN KARYA ILMIAH TERAPAN ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK

MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN

Disusun dan Diajukan Oleh:

ACHMAD AFANDI NIT. 05 17 027 1 53 AHLI NAUTIKA TINGKAT III PROGRAM D III PELAYARAN

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Karya Ilmiah Terapan Pada Tanggal 05 Oktober 2020

Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

Daviq Wiratno, M.T., M.Mar A.A.Ngurah Ade D.P.Y., M. Pd Antony Damanik , S.E.

Penata Tk. 1 (III/d) Penata Tk. 1 (III/d) Penata Tk. 1 (III/d) NIP. 197901072002121002 NIP. 198302262010121003 NIP. 197509111997031005

Mengetahui:

Ketua Jurusan Nautika

Daviq Wiratno, M.T., M.Mar Penata Tk. 1 (III/d) NIP. 197901072002121002

(6)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Terapan ini dengan judul :

“ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM

BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK

MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN”.

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan tugas sebagai kelengkapan syarat praktek laut dan program Diploma III Pelayaran Surabaya serta penulis tertarik pada Analisa Pengaruh Kesalahan GPS.

Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan perancangan proposal penelitan sehingga dapat terselesaikan, yang antara lain kepada :

1. Capt. Dian Wahdiana,MM. selaku Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya yang telah memberikan kemudahan dalam menuntut ilmu di Politeknik Pelayaran Surabaya.

2. Daviq Wiratno, S.Si.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Nautika yang selama ini memberi dukungan secara moril terhadap para taruna.

3. Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda, S. Si. T., M. Pd. selaku dosen pembimbing 1 yang selalu mengkritisi dan memberi petunjuk dengan baik.

4. Antony Damanik, S.E selaku dosen pembimbing 2 yang juga turut memberi arahan dan bimbingan.

Demikian, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat mengetahui pentingnya seorang perwira dapat menggunakan alat navigasi alternatif guna mencegah segala kemungkinan yang terjadi di kapal .

Surabaya, 2020

Achmad Afandi

ABSTRAK

(7)

vi

ACHMAD AFANDI,2020. Analisa Pengaruh Kesalahan GPS Dalam Bernavigasi Di Alur Pelayaran Sempit Untuk Menghindari Bahaya Tubrukan.

Dibimbing oleh Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda, S. Si. T. , M.Pd dan Antony Damanik , S.E

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kecakapan mualim menggunakan GPS dan mengetahui pengoperasian GPS di alur pelayaran sempit untuk menghindari bahaya tubrukan.

GPS merupakan salah satu alat navigasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayaran tetapi di dalam alat navigasi GPS ini terdapat kesalahan dalam pengoperasiannya. Kesalahan terjadi dari faktor luar dan dalam, seperti Human error dalam perawatan alat navigasi merupakan salah satu penyebab terjadinya kesalahan dari dalam kapal yang memungkinkan bahaya tubrukan dan kandas di alur pelayaran sempit. Terdapat juga kelemahannya yaitu keakuratannya yang tak selamanya presisi, karena koordinat pada posisi tertentu mempunyai kesalahan yang mempengaruhi tingkat keakuratan GPS.

Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah observasi analisis, dimana dilakukan observasi yang terjadi selama kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian.

Hasil penelitian ini adalah alat navigasi GPS yang mempunyai kesalahan pada saat digunakan ketika berlayar, yang bisa dijadikan pembelajaran pada saat bernavigasi di alur pelayaran.

Kata Kunci : Tubrukan, Human Error, GPS, Kualitatif, presisi

ABSTRACT

(8)

vii

This research aims to determine the ability of the crew to use GPS and find out the operation of GPS in narrow shipping lanes to avoid collision hazards

GPS is one of the navigation tools needed in shipping activities, but in this GPS navigation tool there are errors in its operation. Errors occur from external and internal factors, such as Human error in the maintenance of navigation equipment which is one of the causes of errors from within the ship which allows the danger of collision and aground in narrow shipping lanes. There is also a weakness, namely the accuracy is not always precise, because the

coordinates at a certain position have errors that affect the level of GPS accuracy.

The method carried out by the author in this study is a qualitative research study with a problem analysis observation approach, where observations are made during the operational activities of the ship which is the object of research.

The results of this research of GPS navigation aids that have errors when they are used while sailing, which can be used as learning when navigating the shipping lanes.

Keywords: Collision, Human Error, GPS, Qualitative, precision

DAFTAR ISI

ACHMAD AFANDI,2020. Analysis The Effect Of GPS Errors In Navigating On Narrow Cruise Lanes To Avoid Collision Hazards.

Supervised by Anak Agung Ngurah Ade Dwi Putra Yuda, S. Si. T., M.Pd and Antony Damanik, S.E

(9)

viii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN KEASLIAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRAC ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B .Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Batasan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Review Peneltian Sebelumnya ... 6

B. Landasan Teori ... 8

1. Pengertian Pengaruh... 8

2. Pengertian GPS ... 9

(10)

ix

C. Kerangka Penelitian ... 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 14

B. Sumber Data ... 15

C. Lokasi Penelitian ... 16

D. Teknik Pengumpulan Data ... 16

1. Observasi ... 16

2. Wawancara ... 17

3. Dokumentasi ... 17

E. Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

B .Hasil Penelitian ... 22

1. Penyajian Data ... 23

2. Analisis Data ... 25

C. Pembahasan ... 25

BAB V PENUTUP

(11)

x

A. Kesimpulan ... 26 B. Saran ... 27 DAFTAR PUSTAKA ... 28

DAFTAR GAMBAR

(12)

xi

Nomor Halaman

Gambar 2.1. GPS (Global Positioning System) ... 10

Gambar 4.1. SV Logindo Energy. ... 21

Gambar 4.2. GPS Furuno GP-150 ... 22

Gambar 4.3. Alur pelayaran sempit Balikpapan. ... 23

Gambar 4.4. Alur Singapura ... 24

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

xii

Nomor Halaman

1. Lampiran Wawancara ... 31

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan memperhatikan luas wilayah lautan yang dimiliki serta posisi yang merupakan jalur perdagangan internasional maka Indonesia berada pada jalur strategis lalu lintas pelayaran. Keberadaan potensi pelayaran yang amat strategis tersebut dapat menjadi faktor pendorong aktifitas kapal yang ramai di daerah Alur pelayaran sempit. Berhubungan dengan situasi alur pelayaran sempit semakin ramai di mana kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tabrakan.

Maka untuk mengurangi dan mencegah resiko bahaya tabrakan di lalu lintas laut tersebut maka dari sisi kecakapan Nahkoda dan mualim jaga dalam pengamatan dan pengelihatan di alur pelayaran sempit dengan menggunakan alat navigasi yang berada di kapal. Salah satunya dengan penggunaan GPS singkatan dari Global Positioning System adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

(15)

2

Dengan prinsip kerja GPS yang di ketahui, kita bisa memaksimalkan penggunaannya dalam bernavigasi di alur pelayaran sempit. Di saat melewati alur pelayaran sempit kemahiran bernavigasi tidak hanya untuk dalam penentuan haluan kapal, jarak antara kapal lain, dan dalam situasi berpapasan, jika dengan pengamatan menggunakan penglihatan di sekitar dalam cuaca yang cerah kita bisa melaksanakannya tanpa kendala tetapi di saat penglihatan terbatas karena cuaca buruk yang di alami akan menambah tingkat resiko bahaya tubrukan di laut. Tidak semua alat navigasi diatas kapal mempunyai kebenaran dalam hal pengoperasiannya, hal ini mengakibatkan banyak kejadian tabrakan di alur pelayaran sempit. Adapun contoh dari kejadian tabrakan antar kapal di alur pelayaran sempit seperti berikut ini:

1. Tragedi Tanggal 08 Juli 2012 pukul 09.00 WIB KM. HARAPAN III bermuatan semen, beras dan bahan bangunan sebanyak 119 Ton bertolak dari Pelabuhan Muara Padang menuju Pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan. Tanggal 11 Juli 2012, pukul 18.40 WIB, KM. HARAPAN III menubruk karang dan Nakhoda memerintahkan mesin stop dan kemudian mesin mundur penuh. Tanggal 11 Juli 2012, KM. Harapan III dalam pelayaran dari Pelabuhan Muara Padang dengan tujuan Pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan, keadaan cuaca berkabut, dan hujan gerimis berombak setinggi 2 (dua) meter. Sebelum masuk perairan Pulau Tello, pada pukul 15.30 WIB dengan GPS dan kompas mengambil posisi kapal yaitu 00°-02’-036” S/098°-42’-036 “ T, kecepatan kapal saat itu adalah 07,1 knots. Sumber: http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/ntsc.htm

(16)

3

2. KM. Kumala Bakti dalam pelayarannya dari Pelabuhan Fak- Fak menuju Pelabuhan Sunda Kelapa bernavigasi dengan alat-alat bantu navigasi elektronik yang memadai, tanggal 14 juli 2013 ketika melintasi perairan sebelah Barat Pulau Buru pada waktu sore hari dengan haluan 228º, kecepatan kapal 8 knot mendapat cuaca buruk hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi. Pukul 20.00 WIT, Tersangkut Nahkoda memutuskan untuk menuju ke pantai, tanggal 15 Juli 2013 pukul 02.00 WIT kapal berlabuh jangkar, kapal tetap oleng, akhirnya larat dan kandas pada pukul 03.30 WIT. Sumber : Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (2013). Final Report KNKT: Investigation Into KM.

Kumala Bakti. Jakarta: Kementrian Perhubungan.

Kejadian ini terjadi di karenakan adanya Human Error terhadap pembacaan alat navigasi, salah satunya yaitu alat navigasi GPS (Global Positioning System). Dari masalah yang tersebut di atas, maka penelitian

mengambil judul “Analisa pengaruh Kesalahan GPS Dalam Bernavigasi Di Alur Pelayaran Sempit Untuk Menghindari Bahaya Tubrukan “, diharapkan melalui penelitian ini bisa diketahui pengaruh kesalahan apa saja dalam penggunaan GPS dialur pelayaran sempit dalam mengatasi bahaya tubrukan di laut.

(17)

4

B. Rumusan Masalah

Berawal dari hal-hal di atas maka permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh kesalahan GPS dalam bernavigasi pada saat kapal berlayar di alur pelayaran sempit?

2. Bagaimana kegunaan dari GPS dalam bernavigasi pada saat kapal berlayar di alur pelayaran sempit?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, maka penulis membatasi penelitian ini pada pemahaman tentang Analisa pengaruh Kesalahan GPS Dalam Bernavigasi Di Alur Pelayaran Sempit Untuk Menghindari Bahaya Tubrukan

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh kesalahan-kesalahan GPS dalam bernavigasi di alur pelayaran sempit.

2. Untuk mengetahui kegunaan dari GPS dalam bernavigasi pada saat kapal berlayar di alur pelayaran sempit.

(18)

5

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dalam perkembangan ilmu pelayaran datar dan navigasi elektronik khususnya dalam bidang dinas jaga di atas kapal dalam mengamati dan mempelajari GPS.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan mualim jaga agar melaksanakan pengamatan di alur pelayaran sempit mengunakan GPS (Global Positioning System) dengan lebih efektif.

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Penelitian Sebelumnya

Review adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Di sumber yang lain mengatakan, Review adalah analisa berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap topic khusus atau pertanyaan terhadap suatu bagian dari keilmuan dan merupakan cerita ilmiah terhadap suatu permasalahan tertentu.

Roselle dan Spray (2008), mendefinisikan review sebagai sebuah proses membaca dan mengulas publikasi dari beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti atau sarjana terdahulu. Sedangkan istilah menulis review diartikan sebagai proses penulisan rangkuman dari beberapa hasil riset

para peneliti terdahulu (Roselle & Spray, 2008). Penggunaan dari review pada dasarnya penting untuk dilakukan dalam mengawali sebuah penelitian, mengingat sangat memungkinkan bidang yang akan kita kaji memiliki kedekatan atau kesamaan dengan bidang lain yang tengah diteliti sebelumnya.

Beberapa penulis telah melakukan penelitian tentang penggunaan GPS dan alur pelayaran sempit menjadi acuan studi empiris bagi penulis. Review ini berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulisan dari beberapa sumber

(20)

7

pustaka yang akan berguna dalam pembahasan topik yang akan diteliti. Berikut ini penulis berikan salah satu penelitian aslinya :

2.1 Tabel Review Penelitian

No. Penulis Judul Hasil Penelitian

1. Sryang T.

Sarena, Ryan Y. Adhitya, Catur R.

Handoko, Noorman Rinanto (2015:6)

Aplikasi Sistem Peringatan Tabrakan Pada Kapal Berbasis Data Gps

Menggunakan Logika Fuzzy

Menggunakan fuzzy sugeno orde nol, dengan metode minmax untuk proses fuzzifikasi dengan menerapkan bentuk keanggotaan trapezoid dan triangle, serta metode weight average value untuk proses defuzzifikasi, aplikasi peringatan dini terhadap tabrakan kapal ini sudah mampu memenuhi kriteria aturan IMO untuk permasalahan head on situations. Hal tersebut dibuktikan dengan capaian sebesar 100% untuk tingkat kesesuaian respon sistem dengan kriteria IMO pada keempat pengujian yang dilakukan pada

penelitian ini.

https://www.researchgate.net/publication/324 802003_APLIKASI_SISTEM_PERINGAT AN_TABRAKAN_PADA_KAPAL_BERB ASIS_DATA_GPS_MENGGUNAKAN_LO GIKA_FUZZY

2. Agni Rohmana Anggraini (4206 100 054) JURNAL TEKNIK POMITS Vol.

1, No. 1, (2012) 1-6

Perancangan Sistem Kendali Lintasan Kapal pada Alur Pelayaran Sempit dan Dangkal berbasis Kepakaran

Kesimpulan yang dapat diambil dari simulasi yang telah dilaksanakan yaitu : 1. Dengan adanya pembagian lintasan menjadi empat region, memudahkan kapal untuk melintasi wilayah yang sempit dan dangkal. 2. Dengan menggunakan system pakar ini, meminimalisir terjadinya kecelakaan kapal akibat perairan yang dangkal dan sempit. 3.

Adanya arus sebagai input data untuk menentukan alur pelayaran pada tiap region, maka didapat alur sesuai dengan besar arus yang telah ditentukan. 4. Arus sebesar 0 m/s sebagai acuan lintasan kapal dimana alur tersebut telah ditentukan sehingga menjadi sebuah lintasan yang menjadi track keeping dinas pelayaran kepulauan Riau. 5.

Penambahan kecepatan dapat menggeser

(21)

8

koordinat dari jalur semula. Hal tersebut hasil dari uji coba pemrograman. 6. Untuk setiap penambahan kecepatan arus 0.1 m/s positif akan menggeser koordinat dari jalur semula sebesar 12.8km ke selatan 7. Untuk kecepatan arus 0.1m/s negatif, jalur bergeser sekitar

12.8km ke utara

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper- 24558-4206100054-Paper.pdf

3. Irwan

Dharmawan, Ibnu Syabri (2012: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B

SAPPK V4N3

| 543)

Model Pengaturan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS)

Dalam Upaya

Penataan Kawasan Alur Pelayaran dan Wilayah Labuh Jangkar

Model APBS yang dituangkan dalam penentuan zonasi peruntukan penggunaan perairan di sekitar APBS dan skenario model pengelolaan APBS yang dapat mengurangi waktu tunggu kapal. Parameter-parameter skenario yang dipakai dalam model diharapkan dapat dipakai dalam pertimbangan kebijakan perencanaan tata ruang laut.

https://scholar.google.co.id/scholar?q=penelit ian+tentang+alur+pelayaran+sempit&btnG=

&hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1

B. Landasan Teori

1. Definisi Pengaruh Navigasi

Menurut Surakhmad (1982:7), menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Jadi, pengaruh terhadap benda sama halnya pengaruh terhadap

(22)

9

navigasi yang berada di atas kapal. Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata navis yang artinya perahu atau kapal dan agake yang artinya mengarahkan, secara harafiah artinya mengarahkan sebuah kapal dalam pelayaran. Navigasi adalah cara menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta.

Untuk mendalami ilmu navigasi, teknik dan penggunaan alat bantu seperti Kompas, Global Positioning System (GPS), Altimeter, dan Peta sangat penting untuk dipelajari. Selain itu, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah membaca medan perjalanan dan tanda-tanda alam maupun buatan manusia sebagai penunjuk arah.

2. Pengertian GPS (Global Positioning System)

Menurut (Winardi, 2006) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem GPS, yang nama aslinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini

(23)

10

diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

Sumber: www.landfallnavigation.com 2.1. GPS (Global Positioning System)

Amerika Serikat merupakan negara pencetus GPS. Pada dasarnya, bentuk sistem teknologi GPS sama dengan sistem navigasi radio pangkalan pusat, seperti LORAN dan Decca Navigator yang dikembangkan pada tahun 1940-an dan digunakan selama Perang Dunia II. Inspirasi pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni Soviet yang pada saat itu, tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.

Pada tahun 1972, Holloman AFB AS melakukan perbandingan pengujian dua prototipe penerima GPS di atas White Sand Missile Range, menggunakan satelit tiruan pangkalan pusat.

a) Tahun 1978, satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan.

(24)

11

b) Tahun 1983, setelah pesawat interseptor Rusia menembak pesawat terbang sipil KAL 007 di wilayah udara terlarang Rusia, yang membunuh 269 orang dalam peristiwa tersebut, presiden AS Ronald Reagan mengumumkan bahwa sistem GPS akan dapat digunakan oleh rakyat sipil begitu sistem itu selesai dibuat.

c) Tahun 1985, sepuluh satelit percobaan Block-I GPS tambahan diluncurkan untuk memfalidasi konsep tersebut.

Pada 14 Februari 1989, satelit modern Block-II pertama diluncurkan.

d) Tahun 1992, Space Wing kedua, yang pada dasarnya mengontrol sistem, di-nonaktifkan dan diganti dengan Space Wing ke-50.

e) Pada Desember 1993 sistem GPS mampu beroperasi untuk pertama kalinya.

f) Pada 17 Januari 1994, konstelasi komplit 24 satelit telah mengorbit.

Kemampuan untuk beroperasi penuh dideklarasikan oleh NAVSTAR pada April 1995.

g) Tahun 1996, menyadari pentingnya GPS bagi rakyat sipil, presiden AS Bill Clinton mengeluarkan kebijakan langsung yang menyatakan GPS sebagai dual-use system dan mendirikan Interagency GPS Executive Board untuk mengatur penggunaannya sebagai aset negara.

h) Tahun 1998, Wakil Presiden AS Al Gore mengumumkan rencana untuk mengupgrade GPS dengan dua sinyal sipil untuk mempertinggi keakuratan dan keandalan pengguna, terutama dengan respek terhadap faktor keselamatan penerbangan.

(25)

12

i) Pada 2 mei 2000, “Selective Availability” tidak dilanjutkan sebagai hasil dari Peraturan Pemerintah tahun 1996, memungkinkan pengguna untuk menerima sinyal tidak bertingkat secara global.

j) Tahun 2004, pemerintah AS menandatangani sebuah perjanjian bersejarah dengan Komunitas Eropa membangun kerjasama dalam bidang GPS dan rencana sistem Galileo Eropa.

k) Tahun 2004, presiden AS George W. Bush memperbaharui kebijakan nasional, menggantikan lembaga eksekutif dengan National Space- Based Positioning, Navigation, and Timing Executive Committee.

l) November 2004, QUALCOMM mengumumkan keberhasilan menguji aplikasi bantuan sistem GPS pada telepon genggam.

m) 2005, satlelit GPS pertama yang dimodernisasi diluncurkan dan mulai mentransmisikan sinyal sipil kedua (L2C) untuk meningkatkan manfaatnya bagi pengguna.

n) Peluncuran terbaru pada 17 Oktober 2007. Satelit GPS tertua yang masih beroperasi diluncurkan pada 4 Juli 1991 dan mulai dioperasikan pada 30 Agustus 1991.

o) 14 September 2007, peraturan tentang Sistem Pengendalian Segmen Pusat yang telah usang digantikan dengan Rencana Evolusi Arsitektur yang baru.

(26)

13

ANALISA PENGARUH KESALAHAN GPS DALAM BERNAVIGASI DI ALUR PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENGHINDARI BAHAYA TUBRUKAN

Pengamatan pada mualim jaga yang bertanggung jawab

terhadap Navigasi

Kecakapan mualim jaga saat menggunakan GPS dalam bernavigasi di alur pelayaran

sempit

Pengoperasian GPS di alur pelayaran sempit untuk

menghindari tubrukan

Dapat menghindari resiko situasi bahaya navigasi dan meningkatkan keselamatan dalam bernavigasi.

C. Kerangka Penelitian

Melakukan wawancara pada mualim jaga Menganalisa dan

observasi terhadap aktivitas dinas jaga

diatas kapal

(27)

14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menganalisis data dengan menggunakan pendekatan induktif. Selain itu kami juga memberikan data data yang sesuai dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga penelitian kami dapat menjadi penelitian yang benar dan tepat.

Metode ini penulis dapat memahami dan mengungkapkan tentang masalah yang penulis teliti, dan juga metode kualitatif ini penulis dapat melakukan interview dengan objek yang penulis teliti. Dapat dipahami bahwa menganalisa deskriptif kualitatif adalah memberikan prediket pada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya (Koentjaraningrat, 1993:89). Maksudnya adalah untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya antara keserasian teori dan praktek.

Dalam menganalisis dan mendeskripsikan mengenai Pengaruh Kesalahan GPS dalam Bernavigasi di alur pelayaran sempit. Penelitian menggunakan landasan teori sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk

(28)

15

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian serta bahan pembahasan hasil penelitian.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek darimana data diperoleh (Arikunto, 2006:123). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memberikan informasi diantaranya yaitu :

1. Sumber data primer

Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau pertama melalui narasumber yang tepat dan yang penulis jadikan responden dalam penelitian. Peneliti mendapatkan data primer ini melalui wawancara langsung kepada responden yaitu Mualim jaga tentang peran alat navigasi GPS dalam keselamatan pelayaran.

2. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan informasi- informasi yang sudah tersedia. Data ini di peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia. Data yang peneliti peroleh berupa data-data yang nyata sesuai dilokasi, karena di kapal sudah tersedia data-data yang ada, seperti contohnya data tentang alat navigasi GPS yang berfungsi untuk mengetahui keadaan berbahaya di sekitar laut, data tersebut digunakan untuk mendukung tentang analisis dan olah gerak kapal pada saat alat navigasi GPS

(29)

16

mengalami kerusakan sehingga mengancam keselamatan pelayaran.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil oleh penulis adalah di kapal SV.

Logindo Energy dimana tempat penulis melaksanakan praktek laut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh

Sugiyono (2009:225), cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Untuk memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi menurut Kusuma (1987:25), adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Observasi pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Untuk memperoleh data yang autentik dalam pengumpulan data tentang pengendalian GPS di alur pelayaran sempit dan pengaruh kesalahannya. Pengumpulan data

(30)

17

dengan angket ini penulis mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden, dimana jawabannya sudah disediakan.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip nilai, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Data yang akan dicari dapat berupa arsip-arsip tertulis, guna mengetahui panduan sistem kerja yang terjadi.

3. Wawancara

Menurut pengertianya wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dari “informan” atau “responden” yang sudah ditetapkan, dilakukan dengan cara “Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak dicapai.

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.

komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik lansung maupun tidak langsung ( I. Djumhar dan Muh.Surya, 1985).

(31)

18

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut Lexy J (Moloeng, 2001:103), analisis data adalah

“proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar”. Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa pentingnya kedudukan analisis data dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Model analisis data dalam penelitian mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman.

Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus- menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data :

(32)

19

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan padahal- hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Penyajian Data

Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

3. Verifikasi atau penyimpulan data

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apa bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

(33)

20

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, P. (Ed.). (1990). Pengembangan Penelitian Kualitatif.

Arikunto, S. (2006: 123). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara Bahry, Donna L. 1995. “Setting the Foundation: Techniques of Systematic

Bibliographical Search”, dalam Jarol B. Manheim & Richard C.

Rich, Empirical Political Analysis: Research Method in Political Science.

London: Longman Publisher.

Cote, S. (2005). The New Role For Simulation In MET Distance Learning.

Dr. Ridwan, M.B.A, M.Pd. (1999) Proposal Penelitian. Bandung:ALFABETA.

Hadi Supriyono, Capt, (2001 : 14). Suatu alat pembantu navigasi elektronik.

Hamid Patilima (1999) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:ALFABETA.

Irwan Dharmawan, Ibnu Syabri (2012: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V4N3 | 543), Model Pengaturan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) Dalam Upaya Penataan Kawasan Alur Pelayaran dan Wilayah Labuh Jangkar

Kobayashi, H. (2008). Mariner’s Function For Safe Navigation.

Koentjaraningrat. (1993:89). Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (2013). Final Report KNKT:

Investigation Into KM. Kumala Bakti. Jakarta: Kementrian Perhubungan.

Kusuma Seta. (1987:25). Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta: Kalam Mulia.

Lexy J. Moleong, 2001, Metode Penelitian Kualitatif, cetakan keempatbelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya (anggota IKAPI).

Mubah, Safril A. 2015. “Tinjauan Literatur”. Materi disampaikan pada Kuliah Metode Analisis Hubungan Internasional Genap 2015. Program Studi Ilmu

(34)

21 Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Surabaya : Universitas Airlangga. Pada 30 April 2015.

Moh. Surya .1985. Psikologi Pendidikan, Penerbit Publikasi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP, Bandung.

Musliana, Anita (2015:6), Analisis hukum terhadap aktivitas pelayaran di kawasan ALKI ditinjau dari perspektif UNCLOS 1982 DAN PP NO. 37 TAHUN 2002, http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/13970 Nurul Khakhim (2003: Majalah Geografi Indonesia 2003, XVII (2), Penggunaan

Gps Untuk Mengukur arah Dan Kecepatan Arus Permukaan Laut (Studi Kasus di Pantai Utara Provinsi Jawa Tengah).

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA (2014) Peralatan Navigasi.

Prof. DR. HJ. Sedarmayanti,M.Pd (2001) Metodologi Penelitian. Mandar Maju, Bandung.

Roselle, Laura dan Sharon Spray. 2007. “Scholarly Literature and the Literature Review” dalam Research and Writing in International Relations. New York: Pearson Longman.

Sugiyono, (2009:225), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta.

Surakhmad, winarno. (1982:7). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito

Winardi. 2006. Penentuan Posisi Dengan GPS Untuk Survei Terumbu Karang.

Jakarta. Puslit Oseanografi – Lipi www.landfallnavigation.com

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-24558-4206100054-Paper.pdf http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/ntsc.htm

https://media.neliti.com/media/publications/127631-ID-kajian-kecelakaan-kapal- di-pelabuhan-ban.pdf

(35)

22

https://scholar.google.co.id/scholar?q=penelitian+tentang+alur+pelayaran+sempit

&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1

https://www.researchgate.net/publication/324802003_APLIKASI_SISTEM_PERI NGATAN_TABRAKAN_PADA_KAPAL_BERBASIS_DATA_GPS_M ENGGUNAKAN_LOGIKA_FUZZY

Referensi

Dokumen terkait

a) Selama tugas jaga, haluan, posisi, dan kecepatan kapal harus diperiksa secara berkala dengan menggunakan setiap peralatan navigasi yang ada, untuk menjamin bahwa kapal

Teknik yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari berbagai sumber. Penulis akan menganalisa antara data primer dan data sekunder

a) Setiap tindakan yang diambil untuk menghindari, jika keadaan mengizinkan harus dilaksanakan dengan tegas, dilakukan dalam waktu yang cukup dan benar-benar

Jarak tampak harus diperhatikan pada saat berlayar di alur padat dan alur pelayaran sempit, karena jarak tampak sangat mempengaruhi perwira jaga untuk

Hariyono, ST,MT,MM Di Masa lalu kemampuan bernavigasi di Alur Pelayaran Sempit tidak hanya untuk menentukan Haluan kapal lain,Jarak antara kapal dan dalam situasi

b) Sebuah kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter atau kapal layar tidak boleh merintangi jalan kapal yang hanya dapat berlayar dengan aman di dalam alur pelayaran

Pengertian penerapan adalah pemasangan, pengenaan, perihal mempraktekkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).. adalah mempraktekkan atau cara melaksanakan sesuatu

kapal di laut, sungai atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta di umumkan oleh instansi yang berewenang. Alur pelayaran digunakan