• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun Oleh : Damar Afry Wardana

NIM. 161434034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

ii SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA

Yang diajukan oleh :

Damar Afry Wardana NIM : 161434034

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

(Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech) Tanggal, 19 April 2021

(3)

iii SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI SISTEM EKOSISTEM KELAS X IPA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Damar Afry Wardana NIM: 161434034

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Pedidikan Biologi

JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Pada tanggal 11 Mei 2021

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji Skripsi

Nama Tanda Tangan

Ketua Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ……….

Sekertaris Luisa Diana Handoyo, M.Si ……….

Anggota Puspita Ratna Susilawati, M.Sc ……….

Anggota Ika Yuli Listyarini, M.Pd. ……….

Anggota Drs. Antonius Tri Priantoro M. For. Sc. ……….

Yogyakarta, 11 Mei 2021

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si

(4)

iv

PERSEMBAHAN Skripsi sederhana ini, saya persembahkan untuk :

 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, yang senantiasa membimbing, menyertai, memberkati, dan melindungi dalam setiap langkah kehidupan.

 Bapak Petrus Supriyadi dan Ibu Lucia Tariyah yang dengan penuh cinta kasih merawat, mendidik, dan mendampingi hingga saat ini.

 Adik saya Nicholause David dan Michael Deandra yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

 Teman-teman “NamLima” yang sudah bersedia untuk direpotkan dan selalu memberikan dukungan serta semangat. Semoga kita semua selalu kompak dan berjaya.

 Teman saya Wulan Dwi Amarta yang telah bersedia untuk direpotkan dan selalu memberikan dukungan dan semangat.

 Teman-teman Pendidikan Biologi 2016 yang sudah bersenang-senang selalu bersama selama 4 tahun perkuliahan.

 Segenap keluarga dan alamamater saya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

 Semua teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dorongan, doa serta semangat.

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Mei 2021 Penulis

Damar Afry Wardana 161434034

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Damar Afry Wardana NIM : 161434034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantum nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 11 Mei 2021

Yang menyatakan,

Damar Afry Wardana

(7)

vii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X IPA

Damar Afry Wardana Universitas Sanata Dharma

2021

Analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara kepada 22 peserta didik dan kepada 4 guru biologi kelas X di SMA berbeda menunjukkan bahwa diperlukannya media pembelajaran alternatif yang kreatif dan inovatif pada materi pembelajaran ekosistem karena cakupan materi yang luas. Media pembelajaran yang digunakan guru masih belum cukup membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi ekosistem. Salah satu media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran biologi khususnya materi ekosistem adalah media pembelajaran konvensional pop up book. Pengembangan Pop Up Book Ekosistem bertujuan untuk mengemas pembelajaran secara menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas dan kelayakan pop up book untuk diujicobakan dalam lingkup terbatas sebagai media pembelajaran untuk materi ekosistem.

Pop Up Book Ekosistem dikembangkan dengan mengadaptasi 5 langkah dari 10 langkah penelitian dan pengembangan Borg&Gall dalam Sugiyono (2015) yang meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain. Desain produk Pop Up Book Ekosistem kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan 2 guru biologi kelas X IPA untuk mengetahui kelayakan media untuk diujicobakan dalam lingkup terbatas.

Hasil validasi Pop Up Book Ekosistem kelas X IPA oleh 4 validator memperoleh rata-rata skor penilaian 3,58 dengan kriteria “Sangat Baik”.

Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa Pop Up Book Ekosistem kelas X IPA layak untuk diuji coba terbatas dalam pembelajaran setelah diperbaiki sesuai dengan saran perbaikan dari validator. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan uji coba terbatas untuk mengetahui pengaruh penggunaan Pop Up Book Ekosistem terhadap pembelajaran di kelas.

Kata kunci : Research and Development, Media Pembelajaran, Pop Up Book, Materi ekosistem.

(8)

viii ABSTRACT

DEVELOPMENT OF POP UP BOOK LEARNING MEDIA ON THE ECOSYSTEM MATERIAL FOR CLASS X

Needs analysis conducted through interviews with 22 students and 4 biology teachers in class X in different high schools shows that creative and innovative alternative learning media are needed in ecosystem learning materials because of the wide range of materials. The learning media used by the teacher is still not enough to help increase students' learning motivation on ecosystem materials. One of the creative and innovative learning media in biology learning, especially ecosystem material, is the conventional pop up book learning media. The development of the Pop Up Book Ecosystem aims to package learning in an interesting and fun way so that it can increase students' learning motivation.

Pop Up Book Ecosystem was developed by adapting 5 steps from 10 steps of research and development by Borg & Gall in Sugiyono (2015) which includes potential and problems, data collection, product design, design validation, and design revision. The product design of the Ecosystem Pop Up Book was then validated by a material expert, media expert, and 2 biology teachers for class X science to determine the feasibility of the media to be tested in a limited scope.

The results of the validation of Pop Up Book Ecosystem class X IPA by 4 validators obtained an average score of 3.58 with the "Very Good" Criteria. Based on the validation results, it shows that the Pop Up Book Ecosystem class X IPA deserves a limited trial in learning after being repaired according to the suggestions for improvement from the validator. Further research needs to be carried out with limited trials to determine the effect of using Pop Up Book Ecosystems on classroom learning.

Keywords: Research and Development, Learning media, Pop Up Book, Ecosystem material

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat penyertaan yang diberikan selama proses pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Pada Materi Ekosistem Kelas X IPA” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Terimakasih atas segala berkat, rahmat, bimbingan dan penyertaan yang diberikan sehingga saya mampu melewati segala kesulitan yang hadir selama proses penyelesaian skripsi ini.

Tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, banyak pihak yang telah terlibat dan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati saya mengucapkan terimakasi kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang maha pengasih, yang selalu senantiasa memberikan penyertaan dan berkat atas langkah dan usaha, sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.

2. Orang tua saya Bapak Petrus Supriyadi W dan Ibu Lucia Tariyah atas segala pengorbanan, doa, dan dukungan yang telah diberikan.

3. Ibu Retno Herrani Setyati Catarina, M.Biotech selaku dosen pembimbing yang telah memberikan semangat, dukungan, bimbingan dan masukkan yang berguna dalam penyusunan naskah skripsi sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For. Sc., Bapak Hendra Michael Aquan, S.Si.,MEnvMgmt, Bapak Felisianus Alegore, S.Pd, dan Bapak Heri Nur

(10)

x

Wahyudin, yang dengan kerendahan hatinya telah bersedia menjadi validator pengembangan produk dalam penelitian ini.

5. Ibu Wahyu Widyastuti, Bapak Heri Nur Wahyudin, Bapak Felisianus Alegore, dan Bapak Markoes Padmonegoro, yang dengan kerendahan hatinya bersedia untuk meluangkan waktunya dan berkenan menjadi narasumber dalam penelitian ini.

6. Teman-teman dan semua pihak yang dengan senang hati memberikan dukungan, semangat, doa serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Saya menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah berupa skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak bagian yang perlu dilengkapi dan dikembangkan kedepannya untuk perkembangan kualitas pendidikan. Oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan baik dalam segi bahasa maupun penulisan. Demikian skripsi ini saya susun, semoga bermanfaat.

Yogyakarta, 11 Mei 2021

Damar Afry Wardana .

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... viivii

KATA PENGANTAR ... iviii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II ... 7

TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Teori Belajar ... 7

B. Pengertian Pembelajaran ... 8

C. Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran ... 8

D. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran... 10

E. Pemilihan Media Pembelajaran ... 11

F. Media Pembelajaran Pop Up Book ... 12

G. Penelitian dan Pengembangan ... 15

H. Materi Ekosistem ... 15

I. Penelitian yang Relevan ... 16

J. Kerangka Berpikir ... 20

(12)

xii

BAB III ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Langkah-langkah Penelitian ... 22

1. Potensi dan masalah ... 23

2. Pengumpulan data ... 24

3. Desain produk ... 24

4. Validasi desain ... 25

5. Revisi desain ... 25

C. Spesifkasi Produk ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

1. Wawancara ... 27

2. Kuesioner ... 27

E. Instrumen Pengumpulan Data... 28

1. Instrumen Wawancara ... 28

2. Instrumen Kuesioner ... 29

F. Analisis Data ... 31

1. Analisis Data Kualitatif ... 32

2. Analisis Data Kuantitatif ... 32

G. Indikator Keberhasilan... 34

BAB IV ... 35

A. Analisis Kebutuhan ... 35

B. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 36

C. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 47

D. Deskripsi Produk Awal ... 48

1. Tampilan bagian luar produk ... 49

2. Tampilan bagian dalam produk ... 51

E. Data Hasil Validasi ... 54

1. Data Hasil Validasi Kelayakan Materi ... 54

2. Data Hasil Validasi Kelayakan Produk ... 722

F. Deskripsi Produk Akhir ... 833

1. Tampilan bagian luar produk ... 833

2. Tampilan bagian dalam produk ... 855

(13)

xiii

G. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 877

1. Kajian Produk Akhir ... 888

2. Pembahasan ... 90

H. Kendala atau Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ... 933

BAB V ... 955

A. Kesimpulan ... 955

B. Saran ... 966

DAFTAR PUSTAKA ... 977

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 29

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik .... 29

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Produk ... 30

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Materi ... 31

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik ... 36

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 37

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Oleh Ahli Materi ... 54

Tabel 4.4 Saran Perbaikan Ahli Materi (Bapak F.A) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 56

Tabel 4.5 Saran Perbaikan Ahli Materi (Bapak H.N) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 56

Tabel 4.6 Saran Perbaikan Ahli Materi (Bapak T.P) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 56

Tabel 4.7 Bentuk Bagian Materi Sebelum dan Sesudah Perbaikan ... 58

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Oleh Ahli Media ... 72

Tabel 4.9 Saran Perbaikan Ahli Media (Bapak F.A) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 73

Tabel 4.10 Saran Perbaikan Ahli Media (Bapak H.N) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 74

Tabel 4.11 Saran Perbaikan Ahli Media (Bapak H.M.A) dan Perbaikan yang Dilakukan Peneliti ... 74

Tabel 4.12 Bentuk Bagian Media Sebelum dan Sesudah Perbaikan ... 75

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Literatur Map ... 19

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Pop Up Book pada Pembelajaran Biologi Materi Ekosistem untuk Kelas X IPA ... 21

Gambar 3.1 Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan ... 22

Gambar 3.2 Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA ... 23

Gambar 4.1 Halaman sampul depan produk awal ... 50

Gambar 4.2 Halaman sampul belakang produk awal ... 51

Gambar 4.3 Bagian dalam produk awal ... 52

Gambar 4.4 Halaman sampul depan produk akhir ... 84

Gambar 4.5 Halaman sampul belakang produk akhir ... 85

Gambar 4.6 Bagian dalam produk akhir ... 86

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Tabel Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 100

Lampiran 2: Tabel Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik ... 102

Lampiran 3: Tabel Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Produk ... 103

Lampiran 4: Tabel Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Materi ... 106

Lampiran 5: Tabel Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik ... 109

Lampiran 6: Tabel Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 111

Lampiran 7: Silabus ... 116

Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 120

Lampiran 9: Materi ... 136

Lampiran 10: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) I ... 147

Lampiran 11: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) II ... 149

Lampiran 12: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) III ... 151

Lampiran 13: Instrumen Penilaian Sikap ... 155

Lampiran 14: Instrumen Penilaian Keterampilan ... 158

Lampiran 15: Instrumen Penilaian Pengetahuan... 159

Lampiran 16: Surat Ijin Penelitian di SMA Negeri 1 Sedayu ... 166

Lampiran 17: Surat Ijin Penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 167

Lampiran 18: Surat Ijin Penelitian di SMA Santo Thomas Yogyakarta ... 168

Lampiran 19: Surat Ijin Penelitian di SMA Negeri 3 Bantul ... 169

Lampiran 20: Surat Ijin Validasi Produk di SMA Negeri 1 Sedayu ... 170

Lampiran 21: Surat Ijin Validasi Produk di SMA Santo Thomas Yogyakarta ... 171

Lampiran 22: Data Hasil Wawancara di SMA Santo Thomas Yogyakarta ... 172

Lampiran 23: Data Hasil Wawancara di SMA Negeri 3 Bantul ... 174

Lampiran 24: Data Hasil Wawancara di SMA Negeri 1 Sedayu ... 176

Lampiran 25: Data Hasil Wawancara di SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 178

Lampiran 26: Data Hasil Validasi Ahli Materi (Bapak T.P) ... 180

Lampiran 27: Data Hasil Validasi Ahli Media (Bapak H.M.A) ... 183

Lampiran 28: Data Hasil Validasi Ahli Materi (Bapak F.A) ... 186

Lampiran 29: Data Hasil Validasi Ahli Media (Bapak F.A) ... 189

(17)

xvii

Lampiran 30: Data Hasil Validasi Ahli Materi (Bapak H.N) ... 192 Lampiran 31: Data Hasil Validasi Ahli Media (Bapak H.N) ... 195

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya (Sardiman, 2011). Proses belajar dilakukan di dalam kelas dengan melibatkan guru dan peserta didik sebagai individu yang belajar. Proses belajar menyangkut aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik sehingga memberikan efek perubahan dalam diri individu yang belajar. Seseorang dapat dikatakan mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti (Barasno, dkk., 2016).

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan peserta didik, baik secara langsung melalui kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung menggunakan media pembelajaran konvensional maupun yang berbasis elektronik (Rusman, 2010). Dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan perangkat pembelajaran. Menurut Mahgiyanto (2015) penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam silabus, RPP, skenario pembelajaran, penyiapaan media belajar, sumber belajar, serta perangkat penilaian.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien (Nurrita, 2018). Dalam

(19)

2

pemilihan suatu media pembelajaran guru hendaknya mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, efektifitas media, materi pembelajaran, kebutuhan peserta didik, dan kondisi kelas. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar (Rasyid

& Rohani, 2018). Penggunaan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar karena peserta didik dapat aktif di dalam kelas dan terlibat dalam proses pembelajaran sehingga materi yang disampaikan guru akan lebih mudah dipahami. Cakupan materi biologi yang luas dan abstrak membutuhkan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik (Halisah, 2018).

Berdasarkan hasil survei analisis kebutuhan yang telah dilakukan kepada 22 peserta didik SMA IPA di Yogyakarta secara acak mengenai kesulitan peserta didik dalam memahami mata pelajaran biologi, diketahui 68,2% peserta didik menyatakan bahwa materi ekosistem sulit dipahami karena cakupan materi yang luas, sedangkan 31,8 peserta didik menyatakan bahwa materi ekosistem mudah dipahami. Sub materi yang paling sulit dipahami oleh peserta didik yaitu daur biogeokimia dalam ekosistem sebanyak 53% dan aliran energi pada ekosistem sebanyak 33,3%. Hasil survei dan wawancara analisis kebutuhan yang telah dilakukan kepada 4 guru di SMA N 1 Sedayu, SMA N 3 Bantul, SMA Santo Thomas, dan SMA Pangudi Luhur Sedayu, dapat diketahui bahwa menurut 4 guru di sekolah tersebut materi ekosistem memiliki cakupan materi yang luas dan pada sub materi daur biogrokimia bersifat abstrak, sehingga ketuntasan nilai serta rata- rata nilai untuk materi ekosistem dirasa belum maksimal atau masih dapat

(20)

3

ditingkatkan. Guru di sekolah tersebut menyatakan bahwa sub materi daur biogeokimia dalam ekosistem merupakan sub materi yang paling sulit dipahami oleh peserta didik karena cakupan sub materi yang luas dan bersifat abstrak, walaupun guru sudah memanfaatkan berbagai media yang bervariasi dalam pembelajaran seperti foto, video, dan power point. Peserta didik sulit memahami materi ekosistem dan mudah bosan terlebih apabila pembelajaran dilakukan searah atau monoton. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan media pembelajaran alternatif yang kreatif dan inovatif pada materi ekosistem untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

Hasil survei analisis kebutuhan peserta didik dan analisis kebutuhan guru menunjukan bahwa semua guru di sekolah sudah menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, namun sebagian besar metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih monoton atau searah. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi ekosistem di sekolah adalah media pembelajaran berbasis elektronik (komputer, LCD, HP, internet). Sedangkan media pembelajaran konvensional (non elektronik) masih jarang digunakan oleh guru dalam pembelajaran pada materi ekosistem. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru dirasa masih belum cukup membantu meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi ekosistem, sehingga ketuntasan nilai peserta didik masih belum tercapai maksimal. Media pembelajaran yang paling menarik menurut peserta didik yang menjadi responden dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi ekosistem adalah media pembelajaran konvensional pop up book dengan persentase 54,5%, dibandingkan media

(21)

4

pembelajaran lainnya yang meliputi power point, alat peraga, buku, awetan, gambar dan video. Menurut 4 guru di SMA yang berbeda pop up book sebagai media pendamping untuk materi ekosistem baik untuk dikembangkan. Media pembelajaran pop up book menjadi solusi kebutuhan atau permasalahan yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran khususnya materi ekosistem.

Pop up book merupakan buku kreasi buatan tangan yang terbuat dari kertas dengan bentuk kreatif. Pop up book merupakan buku 3 dimensi yang menarik dengan bermacam-macam lapisan yang dapat dilihat dari berbagai arah. Setiap lapisan dalam pop up book berisi bermacam-macam gambar, tulisan, foto dan lainnya tergantung setiap orang menuangkan kreasinya. Ketika pop up book dibuka setiap halaman memiliki kejutan yang lebih nyata dengan didukung visualisasi 3 dimensi. Gambar atau foto ilustrasi benda maupun makhluk hidup dapat muncul di balik halaman sehingga mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi nyata dan menambah pengetahuan serta merangsang imajinasi.

Menurut Halisah (2018), pop up book memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mandiri atau bersama guru. Menurut Nadya (2017), pop up book dapat mempermudah peserta didik dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih kongkrit. Meskipun demikian, Istasfi (2016) menyatakan bahwa pembuatan pop up book membutuhkan waktu yang lama dan proses ketelitian yang tinggi.

Hawarya dan Warso (2014) dalam penelitiannya mengembangkan pop up modul pembelajaran biologi pada materi pencemaraan dan pelestarian lingkungan untuk peserta didik SMA kelas X. Berdasarkan hasil penilaian oleh validator

(22)

5

diketahui produk ini berkategori baik, sehingga pop-up module layak digunakan dan dikembangkan guna membantu peserta didik dalam memahami materi pencemaran dan pelestarian lingkungan. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Halisah (2018) yakni pengembangan media pembelajaran pop up book guna menunjang penguasaan konsep peserta didik kelas X pada mata pelajaran Biologi.

Hasil penilaian validator menunjukkan kriteria sangat menarik, sehingga media pembelajaran pop up book sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik kelas X pada mata pelajaran Biologi.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Untuk Materi Ekosistem Kelas X IPA”. Kebaruan pada penelitian ini yaitu pada sub materi aliran energi khususnya daur biogeokimia dan dilengkapi dengan soal uji kompetensi materi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana desain media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X?

2. Bagaimana kualitas dan kelayakan media pembelajaran pop up book sebagai media pembelajaran untuk materi ekosistem kelas X?

(23)

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui desain media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X.

2. Mengetahui kualitas dan kelayakan media pembelajaran pop up book sebagai media pembelajaran untuk materi ekosistem kelas X.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peserta didik

Media pembelajaran pop up book dapat meningkatkan motivasi belajar dan memudahkan peserta didik dalam pemahaman materi ekosistem, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Biologi

Media pembelajaran pop up book dapat dijadikan referensi dalam pengembangan media pembelajaran sehingga dapat menunjang kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti mengenai pembuatan variasi media pembelajaran pada mata pelajaran biologi dan khususnya untuk materi ekosistem, sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik.

4. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

(24)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Belajar

Menurut Bahri (2008) belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya (Sardiman, 2011).

Menurut Ngalim (2014) belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, tetapi ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku menjadi lebih buruk.

Salah satu teori belajar yang ada dan sudah digunakan yaitu teori belajar konstruktivisme. Konstruktivisme memandang belajar lebih dari sekedar menerima dan memproses informasi yang disampaikan oleh guru, pembelajaran adalah konstruksi pengetahuan yang bersifat aktif dan personal. Dalam belajar terjadi proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Salah satu bentuk praktik pembelajaran dalam teori belajar tersebut yaitu ketika pembelajaran dikemas melalui sebuah permainan dalam bentuk media atau metode yang dapat menunjang keaktifan peserta didik dalam belajar (Voeten dkk, 2004 dalam Supardana, 2016).

(25)

8

B. Pengertian Pembelajaran

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sikdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hakikat pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan peserta didik, baik secara langsung melalui tatap muka maupun secara tidak langsung dengan menggunakan berbagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran (Rusman, 2010). Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dari dalam diri peserta didik.

Seseorang dapat dikatakan mengalami proses belajar mengajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti (Barasno dkk., 2016).

Dalam pembelajaran guru membutuhkan peran media pembelajaran yang dapat membantu dalam penyampaian materi, sehingga materi pembelajaran dapat dipahami peserta didik secara maksimal dan memperoleh hasil belajar yang baik. Program pembelajaran harus dirancang terlebih dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai perangkat pembelajaran, salah satunya yaitu media pembelajaran yang telah terbukti keunggulannya secara empiris (Aunurrahman, 2014). Hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dapat diketahui melalui instrumen evaluasi pembelajaran.

C. Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran

Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Scram, 1982 dalam Mahnun, 2012). Association for

(26)

9

Educational Communication and Technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran sebuah informasi atau pesan (Mahnun, 2012). Dalam kegiatan pembelajaran sumber pesan adalah guru dan penerima pesan adalah peserta didik. Manfaat media pembelajaran antara lain :

1. dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk belajar (Tafonao, 2018)

2. dapat membantu guru menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Adam dan Syastra, 2015).

Menurut Arsyad (2006) media pembelajaran dikelompokkan menjadi 3 macam berdasarkan bentuknya yaitu, media visual, media audio, dan media audiovisual. Media visual adalah suatu alat sumber belajar yang berisikan informasi terkait materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif, diterapkan menggunakan indera penglihatan. Media audio atau auditif adalah suatu alat sumber belajar yang berisikan informasi terkait materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif, diterapkan hanya menggunakan indera pendengaran. Media audiovisual adalah suatu alat sumber belajar yang berisikan informasi terkait materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif, diterapkan menggunakan indera pendengaran dan indera penglihatan.

(27)

10

D. Peran dan Fungsi Media Pembelajaran

Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran. Menurut Umar (2014) peran media dalam pembelajaran di antaranya adalah :

1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik.

2. Mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar, interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya, dan merangsang keaktifan peserta didik dalam pembelajaran serta memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu antara lain :

a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide.

b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan foto, slide, atau gambar.

c. Objek atau proses yang rumit atau bersifat abstrak dapat ditampilkan secara konkret melalui gambar, slide, atau foto.

4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa- peristiwa di lingkungan yang bersifat abstrak menjadi kongkret atau nyata.

Fungsi media dalam pembelajaran menurut Mahnun (2012) yaitu :

1. Fungsi stimulasi, yaitu media menimbulkan ketertarikan peserta didik untuk mempelajari dan mengetahui lebih lanjut segala hal yang ada pada media.

(28)

11

2. Fungsi mediasi, yaitu media merupakan perantara dalam guru menyampaikan materi kepada peserta didik.

3. Fungsi informasi, yaitu media menampilkan penjelasan yang ingin disampaikan guru.

E. Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran tentunya berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran serta keberhasilan dalam pembelajaran. Guru hendaknya mengetahui kriteria dalam pemilihan media dalam pembelajaran, sehingga media yang dipilih tepat dan menunjang proses pembelajaran berlangsung secara optimal. Menurut Rohani (2019) hal- hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu:

1. Kesesuaian dengan tujuan (instructional goals)

Pemilihan media didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content)

Bahan, kajian, atau isi media yang akan diterapkan dan diajarkan pada program pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.

Media harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, perlu menghindari respon negatif peserta didik, serta kesenjangan pemahaman peserta didik.

(29)

12

4. Kesesuaian dengan teori

Pemilihan media harus didasarkan pada kesesuaian dengan teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa.

Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis dan tipe belajar peserta didik.

6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia.

Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas, dan waktu yang tersedia, sehingga media dapat diterapkan dengan baik pada proses pembelajaran.

F. Media Pembelajaran Pop Up Book

Media pop up book merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai penunjang guru untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Pop up berasal dari bahasa Inggris yang berarti “muncul keluar”, sedangkan book berarti buku. Pop up book diartikan sebagai sebuah buku yang berisi catatan dan kertas gambar, apabila dibuka seolah-olah akan ada sebuah benda yang muncul dari dalam buku. Pop up book merupakan buku 3 dimensi yang menarik dengan bermacam-macam lapisan yang dapat dilihat dari berbagai arah. Setiap lapisan dalam pop up book berisi bermacam-macam gambar, tulisan, foto dan lainnya tergantung kreativitas. Ketika pop up book dibuka setiap halaman memiliki kejutan yang lebih nyata dengan didukung visualisasi 3 dimensi. Buku pop up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik, buku

(30)

13

memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka, di samping itu pop-up book memiliki tampilan gambar yang indah dan dapat ditegakkan (Nadya, 2017). Penggunaan pop up book sebagai media dalam pembelajaran dapat gunakan secara berkelompok maupun individu di dalam kelas. Dalam pembelajaran peserta didik mampu menggunakan pop up secara mandiri atau kelompok (Cahyoratri, 2018).

Menurut Cahyoratri (2018), macam-macam jenis dalam pembuatan pop up di antaranya sebagai berikut :

1. Transformations

Menunjukkan perubahan bentuk serta gerakan objek secara vertikal.

Perubahan ditunjukkan dengan menarik atau membuka halaman kertas ke samping sehingga slide bawah dan bagian atas bergerak dan konstruksi objek menjadi berubah.

2. Tunnel Books

Buku ini disebut buku terowongan. Buku ini terdiri dari satu set halaman terikat dengan dua potong kertas yang terlipat di setiap sisi dan objek dilihat melalui lubang penutupnya. Objek dalam buku ini dilihat dengan cara menarik penutup kertas sehingga terbentuk terowongan buku yang menciptakan sebuah adegan atau tayangan dimensi di dalamnya.

3. Volvelles

Volvelles adalah kertas berbentuk cakram dengan bagian-bagian yang dapat diputar.

(31)

14

4. Pull-tabs

Pull-tabs menunjukkan perubahan bentuk serta gerakan objek dengan cara menarik dalam satu bagian pada halaman kertas.

Media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem dibuat menggunakan pop up jenis transformations dan pull tabs, karena jenis pop up tersebut dapat menunjang dalam pengemasaan cakupan materi secara lengkap serta jenis pop up tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dalam kelompok didalam kelas tanpa harus bergantian.

Media pembelajaran pop up book memiliki kelebihan dan kekurangan.

Menurut Dzuanda (2011), kelebihan media pembelajaran pop up book antara lain :

1. Memberikan visualisasi cerita yang menarik dengan tampilan gambar 2 atau 3 dimensi

2. Memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka atau atau bagian atasnya digeser bagian yang dapat berubah bentuk, sehingga dapat meningkatkan minat baca

3. Tampilan visual berdimensi membuat cerita menjadi semakin nyata atau konkret

Kekurangan media pembelajaran pop up book, menurut Djijar (2015) antara lain:

1. Pembuatan media pembelajaran pop up book membutuhkan ketelitian yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama.

(32)

15

2. Daya tahan media yang relatif lemah. Namun, kelemahan tersebut dapat diatasi dengan pemilihan bahan menggunakan kertas ivory 310 gram yang telah dilaminasi.

G. Penelitian dan Pengembangan

Metode Penelitian dan Pengembangan baik untuk digunakan dalam penelitian dan pengembangan media pembelajaran. Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan menurut Sugiyono (2015) mengatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.

Terdapat 10 langkah dalam metode penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015) yaitu : potensi dan kebutuhan, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal.

H. Materi Ekosistem

Materi ekosistem merupakan materi pada mata pelajaran Biologi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Materi ekosistem diberikan kepada peserta didik kelas X pada semester II dengan kompetensi dasar 3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen tersebut dan 4.10 menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem. Sub-

(33)

16

materi ekosistem yaitu komponen penyusun ekosistem, aliran energi pada ekosistem, daur biogeokimia dalam ekosistem, dan interaksi antar komponen ekosistem.

Materi ekosistem adalah salah satu materi pada mata pelajaran biologi yang dianggap sulit karena cakupan materi yang luas dan abstrak pada sub materi daur biogeokimia. Materi ekosistem merupakan salah satu materi yang memiliki kompetensi dasar mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret maupun ranah abstrak, maka dibutuhkannya metode dan media pendukung (Anggraeni, 2017). Upaya yang dilakukan sebagai pendukung keberhasilan pembelajaran yaitu pembuatan media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem.

Materi ekosistem dikemas dalam media pop up book yang dapat menarik minat peserta didik dalam belajar. Materi ekosistem merupakan materi yang abstrak, sehingga cakupan materi akan diilustrasikan dalam pop up book dengan dilengkapi berbagai gambar dua atau tiga dimensi. Paparan materi ekosistem dalam media pop up book akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan mengingat cakupan materi karena cakupan materi terlihat lebih nyata.

Berdasarkan uraian tersebut, materi ekosistem baik untuk disajikan dalam bentuk media pop up book sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran.

I. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dikutip dari beberapa jurnal penelitian yang relevan dengan judul peneliti ‘’Pengembangan Media

(34)

17

Pembelajaran Pop Up Book Untuk Materi Ekosistem Kelas X IPA’’ adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Halisah (2018) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Guna Menunjang Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Tingkat SMA”. Jenis pop up book yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu transformations, peepshow, dan pull-tabs. Hasil penelitian didapatkan hasil persentase validasi pakar media sebesar 93,12%; validasi pakar materi sebesar 84,86%; validasi pakar bahasa sebesar 94,19%. Selanjutnya responden peserta didik sebesar 82,73%; menunjukkan kriteria “sangat menarik”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran pop up book sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik kelas X pada mata pelajaran Biologi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2015) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Materi Virus Bagi Siswa Kelas X SMA”.

Hasil penelitian telah dilakukan diperoleh nilai layak oleh ahli media dan guru dengan hasil skor persentase berturut-turut sebesar 97,9 % (sangat valid) dan 70,73% (valid), serta ahli materi dan guru memberikan skor persentase sebesar 92,84% (sangat valid) dan 69,43% (valid). Selanjutnya hasil belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan klasikal sebesar 86,67

%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran pop up book sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran peserta didik kelas X

(35)

18

pada materi virus dan media pembelajaran pop up book dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Cahyoratri (2018) dengan judul

“Pengembangan Modul Berbasis Pop-Up Untuk Materi Virus Kelas X SMA”. Jenis dalam pembuatan pop up book pada penelitian ini yaitu transformasi dan pull-tabs. Hasil validasi diperoleh rerata skor 3,65 dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa modul berbasis pop- up untuk materi virus layak digunakan dalam pembelajaran.

Hasil dari ketiga penelitian dan pengembangan terkait media pembelajaran pop up book yang telah dilakukan tersebut menunjukkan bahwa media pop up book dapat membantu peserta didik dalam memahami materi dan meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Selain itu, media pop up book dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar peserta didik tingkat SMA.

Diharapkan media pembelajaran pop up book juga dapat menunjang proses pembelajaran peserta didik kelas X SMA untuk materi Ekosistem. Literatur map penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1

(36)

19

Gambar 2.1 Literatur Map

Gambar 2.1 Literatur Map Pengembangan Pop Up Book pada Pembelajaran Biologi Materi Ekosistem untuk Kelas X IPA SMA

Halisah (2018) dengan judul

“Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Guna Menunjang

Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Tingkat SMA”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran pop up book dalam mata pelajaran biologi.

Jannah (2015) dengan judul

’Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Materi Virus Bagi Siswa Kelas X SMA’’.

Penelitian ini mengembangkan sebuah media

pembelajaran pop up book pada mata pelajaran biologi tingkat SMA. Fokus pengembangan media pembelajaran pop up book ini terdapat pada kelayakan yang meliputi media dan materi, serta peningkatan hasil belajar peserta didik.

Cahyoratri (2018) dengan judul

‘’Pengembangan Modul Berbasis Pop- Up Untuk Materi Virus Kelas X SMA”. Fokus penelitian ini terdapat pada langkah-langkah pengembangan dan kelayakan modul berbasis pop-up untuk materi virus kelas X SMA yang dikembangkan.

“Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Untuk Materi Ekosistem Kelas X IPA SMA, dengan kebaruan yaitu difokuskan pada sub materi aliran energi khususnya daur biogeokimia dan dilengkapi dengan soal terkait materi ekosistem. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan media pembelajaran pop up book dan mengetahui kualitas kelayakan media tersebut dalam pembelajaran biologi materi ekosistem kelas X IPA SMA.

(37)

20

J. Kerangka Berpikir

Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki cakupan materi yang luas. Hasil observasi dan analisis kebutuhan menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran biologi masih dilakukan searah dengan metode ceramah.

Ekosistem merupakan salah satu materi yang dirasa sulit dipahami oleh peserta didik karena cakupan materi yang cukup luas dan abstrak, serta pembelajaran hanya dilakukan secara searah. Guru sudah menggunakan media pembelajaran berbasis elektronik dalam menyampaikan materi, sedangkan untuk media konvensional masih jarang ditemui dalam pembelajaran pada materi ekosistem.

Media elektronik yang digunakan guru dirasa belum cukup membantu meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar peserta didik pada materi ekosistem khususnya pada sub materi daur biogeokimia, sehingga ketuntasan nilai peserta didik masih belum tercapai maksimal.

Berdasarkan alasan tersebut, maka peneliti mengembangkan media pop up book sebagai media dalam pembelajaran pada materi ekosistem kelas X SMA.

Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Peneliti berharap pengembangan media pembelajaran pop up book dapat menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2.

(38)

21

.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Pengembangan Pop Up Book pada Pembelajaran Biologi Materi Ekosistem untuk Kelas X IPA.

1. Materi ekosistem memiliki cakupan materi yang luas.

2. Media yang digunakan dalam pembelajaran berbasis elektronik, masih jarang ditemui media konvensional.

3. Metode ceramah dan media pembelajaran yang digunakan menyebabkan peserta didik mudah bosan.

4. Peserta didik sulit memahami materi karena cakupan yang luas dan abstrak.

5. Pembelajaran menjadi lebih baik apabila dilaksanakan dengan konsep pembelajaran kontekstual.

1. Halisah (2018)

“Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book

Guna Menunjang

Penguasaan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi”

2. Jannah (2015) dengan judul

’Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Materi Virus Bagi Siswa Kelas X SMA’’.

3. Cahyoratri (2018) dengan judul ‘’Pengembangan Modul Berbasis Pop-Up Untuk Materi Virus Kelas X SMA”.

1. Penelitian dan pengembangan media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA.

2. Pengembangan media pembelajaran pop up book dilakukan sesuai langkah-langkah pengembangan R&D Borg and Gall dalam Sugiyono (2015)

Validasi produk yaitu media pembelajaran pop up book untuk mengetahui kualitas dan kelayakan produk tersebut dalam pembelajaran

biologi materi ekosistem kelas X IPA SMA.

Produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran pop up book dikatakan berkualitas dan layak berdasarkan hasil validasi yang menunjukkan produk termasuk dalam kriteria baik maupun sangat baik.

(39)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu, dan menguji kualitas dan kelayakan produk tersebut melalui validasi (Sugiyono, 2015).

B. Langkah-langkah Penelitian

Prosedur penelitian ini mengadaptasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg&Gall dalam Sugiyono (2015). Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan Pelaksanaan penelitian dan pengembangan media pembelajaran pop up book hanya dibatasi melalui lima langkah, yaitu: 1) potensi dan kebutuhan, 2)

Potensi dan kebutuhan

Pengumpulan data

Desain produk

Revisi desain Uji coba

produk Revisi produk

Uji coba pemakaian

Produksi masal

Validasi desain

Revisi produk

(40)

23

pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain.

Kelima langkah ini dirasa cukup untuk mengembangkan produk yaitu media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA. Kelayakan produk yang telah dikembangkan dalam penerapannya dalam pembelajaran dapat dilihat melalui tahap validasi bersama dua guru biologi SMA, satu dosen ahli materi dan satu dosen ahli media. Setelah dinyatakan layak dan telah melalui tahap perbaikan maka produk media pembelajaran pop up book kemudian dapat untuk dilakukan uji coba terbatas dalam pembelajaran. Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan pop up book dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Langkah-langkah Metode Penelitian dan Pengembangan pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA.

1. Potensi dan kebutuhan

Untuk mengetahui adanya potensi dan kebutuhan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara mewawancarai guru biologi kelas X di empat sekolah yang terdiri dari dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta yaitu SMA N 1 Sedayu, SMA N 3 Bantul, SMA Santo Thomas, dan SMA Pangudi Luhur

Potensi dan kebutuhan

Pengumpulan data

Desain produk

Revisi desain Validasi

desain

(41)

24

Sedayu. Selain itu sebelumnya peneliti juga membagikan kuesioner secara acak menggunakan google form kepada 22 peserta didik SMA IPA di Yogyakarta terkait kesulitan peserta didik IPA dalam memahami mata pelajaran biologi.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data atau informasi digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan produk untuk mengatasi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti melakukan studi literatur terkait dengan pengembangan media pembelajaran alternatif yang kreatif dan inovatif. Pengumpulan data juga dilakukan dengan membagikan kuisioner wawancara menggunakan google form kepada 22 peserta didik SMA IPA di Yogyakarta dan melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas X di empat sekolah yaitu SMA N 1 Sedayu, SMA N 3 Bantul, SMA Santo Thomas, dan SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk mengetahui kebutuhan media pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Melalui tahap pengumpulan data tersebut peneliti berhasil memperoleh data yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk mengembangkan produk yaitu media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA.

3. Desain produk

Desain produk diwujudkan dalam sebuah gambar atau bagan sebagai acuan dalam pembuatan pengembangan produk, sehingga dapat diketahui tampilan atau rancangan awal produk. Dalam menentukan dan memilih gambar dalam pembuatan pengembangan produk mengacu berdasarkan pada studi literatur terkait materi ekosistem, sehingga dapat tepat sasaran atau sesuai

(42)

25

kebutuhan pada pembelajaran ekosistem. Pada tahap desain produk peneliti terlebih dahulu menyusun perangkat pembelajaran materi ekosistem kelas X IPA. Selanjutnya peneliti menentukan desain awal produk media pembelajaran dan menentukan desain materi yang akan diletakkan dalam media pembelajaran sesuai perangkat pembelajaran yang telah disusun. Produk media pembelajaran yang akan dibuat yaitu pop up book. Pop up book yang dikembangkan memiliki bentuk seperti buku dengan kombinasi warna yang menarik. Selanjutnya pada setiap halaman terdapat gambar dan foto ilustrasi 3 dimensi benda maupun makhluk hidup terkait materi ekosistem, penentuan gambar dan foto tersebut berdasarkan keabstrakan sub materi secara khusus pada sub materi daur biogeokimia. Kemudian pada produk pembelajaran pop up book terdapat latihan soal diakhir materi.

4. Validasi desain

Desain produk yang telah dikembangkan yaitu media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA divalidasi oleh satu ahli materi, satu ahli media, dan dua guru mata pelajaran biologi sebagai ahli media serta ahli materi. Validasi desain dilakukan untuk menilai suatu produk sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan produk tersebut. Setelah dilakukan penilaian, peneliti dapat melakukan perbaikan untuk penyempurnaan produk media pembelajaran pop up book.

5. Revisi desain

Revisi desain dilakukan berdasarkan kritik dan saran terhadap kekurangan media setelah dilakukan tahap validasi desain oleh ahli materi, ahli media dan

(43)

26

dua guru mata pelajaran biologi. Revisi desain bertujuan untuk penyempurnaan media pembelajaran pop up book. Setelah dilakukan revisi desain, maka akan menjadi desain terakhir media pembelajaran pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA.

C. Spesifkasi Produk

1. Materi biologi yang dibelajarkan dengan media pembelajaran pop up book adalah Kompetensi Dasar (KD) 3.10 Menganalisis komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar komponen dan 4.10 Menyajikan karya yang menunjukkan interaksi antar komponen ekosistem.

2. Pop up book berbahan dasar kertas hard karton. Pada sampul pop up book menggunakan kertas ivory 310 gram bergambar yang telah dilaminasi dengan berbagai kombinasi warna yang menarik. Bahan dasar isi media juga menggunakan kertas ivory 310 gram dengan berbagai kombinasi warna menggunakan jenis pop up transformations dan pull tabs yang dikombinasikan dengan buku berjendela.

3. Pop up book berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25 cm x 17.5 cm.

4. Pada setiap halaman pop up book diisi berbagai gambar atau foto dua dan tiga dimensi yang dapat dilihat dari berbagai sisi terkait materi ekosistem.

5. Media pop up book dilengkapi dengan soal evaluasi yang terdiri dari soal uraian.

6. Produk ini nantinya diterapkan dalam pembelajaran secara berkelompok.

7. Cara penggunaan media pembelajaran pop up book adalah peserta didik membuka setiap halaman dalam pop up book dan terdapat beberapa bagian pada setiap halaman yang dapat dibuka atau ditarik.

(44)

27

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan teknik penelitian data observasi, wawancara, dan kuesioner.

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi terkait kebutuhan penelitian. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran biologi di empat sekolah SMA yang terdiri dari dua sekolah SMA negeri dan dua sekolah SMA swasta yaitu SMA N 1 Sedayu, SMA N 3 Bantul, SMA Santo Thomas, dan SMA Pangudi Luhur Sedayu. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dalam pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran biologi kelas X. Wawancara dengan guru dilakukan dengan menggunakan panduan instrumen wawancara.

2. Kuesioner

a. Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik

Kuesioner pada penelitian dan pengembangan ini digunakan oleh peneliti untuk melakukan wawancara dengan peserta didik. Kuesioner wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi. Kuesioner wawancara mengenai kesulitan peserta didik dalam memahami mata pelajaran biologi dibagikan menggunakan google form kepada dua puluh dua peserta didik SMA IPA di Yogyakarta secara acak. Kuesioner wawancara

(45)

28

yang dibagikan oleh peneliti dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner.

b. Kuesioner Validasi

Kuesioner pada penelitian dan pengembangan ini digunakan oleh peneliti untuk memvalidasi pengembangan produk. Kuesioner validasi dilakukan untuk mengetahui penilaian kelayakan pengembangan produk yang tekah dirancang yaitu pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA. Lembar kuesioner dibuat oleh peneliti dalam dua jenis yaitu lembar kuesioner kelayakan produk dan lembar kuesioner kelayakan materi. Lembar kuesioner digunakan pada tahap validasi desain oleh validator. Validator terdiri dari satu ahli materi yaitu Bapak T.P, satu ahli media Bapak H.M.A dan dua guru mata pelajaran biologi SMA sebagai ahli media dan ahli materi yaitu Bapak H.N dan Bapak F.A. Khusus dua guru biologi sebagai validator mengisi lembar kuesioner kelayakan produk dan lembar kuesioner kelayakan materi, karena guru dianggap sebagai ahli media dan ahli materi.

E. Instrumen Pengumpulan Data 1. Instrumen Wawancara

Instrumen wawancara digunakan sebagai panduan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran biologi di empat sekolah SMA yaitu SMA N 1 Sedayu, SMA N 3 Bantul, SMA Santo Thomas, dan SMA Pangudi Luhur Sedayu. Instrumen panduan wawancara yang digunakan oleh peneliti berupa panduan pertanyaan terkait analisis kebutuhan guru dalam pembelajaran.

(46)

29

Berikut merupakan instrumen panduan wawancara yang digunakan oleh peneliti :

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Aspek Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Soal Model pembelajaran

1, 2 Metode pembelajaran

3 Materi (kesulitan pemahaman materi biologi dan

secara khusus materi ekosistem) 4,5,6,7

Penerapan media pembelajaran 8,9,10,11,12,13,14

2. Instrumen Kuesioner

a. Instrumen Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik Instrumen kuesioner wawancara digunakan sebagai panduan wawancara peneliti dengan peserta didik SMA IPA di Yogyakarta.

Instrumen panduan kuesioner wawancara analisis kebutuhan peserta didik dilakukan melalui google form dengan dua puluh dua peserta didik SMA IPA di Yogyakarta. Berikut merupakan instrumen panduan wawancara yang digunakan oleh peneliti :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Wawancara Analisis Kebutuhan Peserta didik

Aspek Pertanyaan Analisis Kebutuhan Nomor Soal

Materi ekosistem 1, 2

Penerapan media pembelajaran 3,4,5

Penerapan media pembelajaran pada materi ekosistem 6,7

Materi biologi yang sulit dipahami 8

(47)

30

b. Instrumen Kuesioner Validasi

Instrumen kuesioner validasi digunakan sebagai panduan penilaian kelayakan produk dan kelayakan materi yang dikembangkan oleh peneliti yaitu pop up book untuk materi ekosistem kelas X IPA SMA.

Terdapat dua instrumen panduan kuesioner validasi yaitu lembar instrumen panduan kuesioner kelayakan produk dan lembar instrumen panduan kuesioner kelayakan materi. Instrumen panduan kuesioner validasi diisi oleh validator yaitu ahli media, ahli materi, dan dua guru biologi SMA. Berikut merupakan instrumen panduan validasi pengembangan produk :

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Produk Aspek

penilaian

Indikator No. Item

Instrumen Aspek Bahasa 1. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan

mudah dipahami.

2. Ketepatan penyusunan struktur kalimat media pop up book.

3. Kejelasan informasi terkait materi ekosistem pada media pop up book.

4. Ketepatan penulisan kata pada media pop up book.

1 2 3 4 Aspek

Penyajian

1. Keruntutan konsep terkait materi pada media pop up book.

2. Menyajikan umpan balik untuk evaluasi diri

3. Kelengkapan Penyajian (pendahuluan, daftar isi, rangkuman)

4. Menyajikan ilustrasi yang mendukung penyampaian materi

1 2 3 4 Aspek

Tampilan

1. Font yang digunakan dalam penulisan jelas dan terbaca dengan baik

2. Kesesuaian bentuk 3. Kesesuaian warna 4. Kesesuaian ukuran

5. Kesesuaian pemilihan gambar untuk materi

1 2 3 4 5

(48)

31

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Validasi Kuesioner Kelayakan Materi Aspek

penilaian

Indikator No. Item

Instrumen Cakupan materi 1. Kesesuaian keluasan materi ekosistem pada media

pembelajaran pop up book

2. Kesesuaian kedalaman materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

3. Kesesuaian dengan KI dan KD materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book.

1 2 3 Keakuratan

materi

1. Keakuratan fakta materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

2. Keakuratan konsep materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

3. Keakuratan ilustrasi materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

4. Keakuratan metode materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

5. Keakuratan teori materi ekosistem pada media pembelajaran pop up book

1 2 3 4 5 Kemutakhiran 1. Kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik

2. Kesesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan 3. Kebenaran substansi materi ekosistem pada media

pembelajaran pop up book

1 2 3 Penyajian 1. Media pembelajaran pop up book menambah

wawasan pengetahuan peserta didik terkait materi ekosistem.

2. Media pembelajaran pop up book menambah rasa ingin tahu peserta didik

3. Kelengkapan penyajian (pendahuluan, daftar isi, rangkuman, alat evaluasi)

1

2 3

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengolah data dalam sebuah penelitian sehingga dapat diperoleh hasil. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Analisis data kualitatif menggunakan cara triangulasi teknik yang diadopsi dari Sugiyono (2015), sedangkan analisis data kuantitatif akan dianalisis oleh peneliti

(49)

32

menggunakan cara analisis yang diadopsi dari mardapi (2008). Berikut penjelasan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitaif yang digunakan oleh peneliti :

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif pada penelitian dan pengembangan ini dianalisis berdasarkan data yang diperoleh dari kritik dan saran yang diberikan oleh validator ahli media dan ahli materi pada tahap uji validasi produk. Perolehan data yang diperoleh dijabarkan secara deskriptif selanjutnya dianalisis untuk mengetahui kualitas dan kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dan dapat dilakukan revisi produk.

Setelah dilakukan revisi produk mediapembelajaran pop up book layak untuk dilakukan uji coba terbatas.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif pada penelitian dan pengembangan ini mengadopsi teknik analisis data kuantitaif mardapi (2008). Data kuantitatif diperoleh dari lembar kuesioner validasi terkait penelitian dan pengembangan media pembelajaran pop up book yang telah diisi oleh ahli materi, ahli media, dan guru biologi dengan skala penilaian 1-4 yaitu 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (baik), 4 (sangat baik). Selanjutnya dilakukan rekapitulasi penilaian dan rerata penilaian menggunakan rumus :

Rerata = ∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧

∑ 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐢𝐭𝐞𝐦

Hasil rerata penilaian kemudian dikonversi menggunakan skala penilaian dari Mardapi (2008) dengan kriteria skor sebagai berikut :

(50)

33

No Skor Kategori kriteria 1. X ≥ X-

+ 1. SBx Sangat baik 2. X- + 1. SBx ˃ X ≥ X- Baik 3. X- ˃ X ≥ X- – 1. SBx Kurang 4. X < X-

– 1.SBx Sangat kurang Penjabaran Kriteria Skor Validasi Mardapi (2008)

X - = Rerata skor ideal

= 12 ( Skor maksimal +skor minimal)

= 12 (4+1)

= 2,5

SBx = Simpangan baku skor kesluruhan

= 16 (Skor maksimal – skor minimal)

= 16 (4-1)

= 0,5

X = Rerata skor hasil validasi produk

Sangat baik = X ≥ 2,5 + 1. 0,5 = X ≥ 3

Baik = X-

+ 1. SBx ˃ X ≥ X- = 2,5 + 1. 0,5 ˃ X ≥ 2,5

= 3 ˃ X ≥ 2,5

Kurang = X-

˃ X ≥ X-

– 1. SBx = 2,5 ˃ X ≥ 2,5 – 1. 0,5

= 2,5 ˃ X ≥ 2

Sangat kurang = X < X-

– 1.SBx = X < 2,5 – 0,5 = X < 2

(51)

34

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dikatakan berhasil apabila memenuhi indikator keberhasilan penelitian seperti berikut :

1. Tercipta media pembelajaran Pop Up Book untuk materi ekosistem SMA kelas X IPA.

2. Media pembelajaran Pop Up Book telah di validasi dengan hasil kriteria baik dan layak untuk dilakukan uji coba terbatas.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini kegiatan kerjasamanya dapat berbentuk: (a) magang, (b) beasiswa, (c) penelitian, (d) pemanfaatan bersama sumber daya, (e) penyelenggaraan bersama

 Konsep jaringan aliran ini didasarkan pada persamaan kontinuitas Laplace yang menjelaskan mengenai keadaan aliran yang terus-menerus (steady state) untuk suatu titik di dalam

Model pembelajaran inkuiri mempunyai peranan penting dalam pembelajaran membaca menemukan makna baik bagi guru maupun para peserta didik, diantaranya : 1)

Hasil rata-rata UAMBN mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MA Negeri Surakarta sebesar 76,24 dan MA Swasta sebesar 62,94; (4) terdapat perbedaan rata-rata Nilai

Imbahitu ayamnya dilapas dibawah rumahan gasan dilihat dimana inya matinya nang sudah kada bagarak lagi, nintu mangisahakan amun ayam nintu matinya diluar kitaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)dapat menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes tipe 1

Dari analisis hasil penelitian yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran PKn yang berkaitan dengan hukum, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran PKn

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Tambahan Penghasilan