• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIAN AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIAN AKBID HARAPAN MULYA PONOROGO"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIAN

AKBID HARAPAN MULYA

PONOROGO

OLEH :

UNIT LITBANG

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA

Jl. Batoro Katong No. 30 Telp. (0352) 489171

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penyusunan Pedoman Pengelolaan Penelitian ini dapat terselesaikan.

Penyusunan Pedoman Pengelolaan Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan keberlangsungan penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Semoga dengan adanya Pedoman Pengelolaan Penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, dan di harapkan mampu meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan yang dilakukan untuk penelitian yang akan dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo agar dapat lebih maju dalam berkiprah memajukan pembangunan nasional di Indonesia. Amin.

(3)

iii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……….. i

Daftar Isi ………... ii

Bab I Pendahuluan ………... 1

Bab II Kebijakan Dasar Penelitian ………... 3

2.1 Defenisi ………. 3

2.2 Arah Dan Fokus Penelitian ……….. 3

2.3 Rekam Jejak Penelitian Unggulan ………. 4

2.4 Pola Kerjasama Dengan Pihak Luar ………. 4

2.5 Sistem Kompetisi ……….. 7

Bab III Plagiasi ……….. 9

3.1 Defenisi ……….. 9

3.2 Penanganan Plagiasi ……… 9

3.3 Sanksi Plagiasi ……… 9

3.3 Hak Paten Kekayaan Intelektual ……… 10

BAB IV Agenda Penelitian ……….. 11

4.1 Pengertian……… 11

4.2 Kriteria Dan Pengusulan Agenda Penelitian ………. 11

4.3 Sistematika Agenda Usulan Penelitian ……….. 12

4.4 Sumber Dana Penelitian ………. 15

4.5 Seleksi Dan Evaluasi Penelitian ……… 15

4.6 Pelaksanaan Dan Pelaporan ……….. 15

Bab V Pengaturan Pengusulan Proposal Penelitian………. 17

(4)

iv

5.2 Pengelolaan HaKI dalam Proses Penelitian ……….. 18

5.3 Pengelolaan HaKI Hasil Penelitian ………... 18

5.4 Manajemen Aset ……… 19

5.5 Pemanfaatan Hasil Penelitian ………. 20

5.6 Sanksi Pelanggaran Ketentuan ………... 21

(5)

1 BAB I PENDAHULUAN

Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo merupakan Perguruan Tinggi yang mengedepankan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan visi dan misi Pengabdian Masyarakat sebagai berikut :

Visi

Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LitBang) yang unggul dan berkomitmen dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal, melalui penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang inovatif dan mandiri.

Misi

1. Mengkoordinir kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk menonjolkan kepakaran/expertise dan keunggulan/excellent Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo .

2. Menggalang sumber dana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di luar Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

3. Mengembangkan, mengkormersielkan dan mengupayakan perlindungan terhadap hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sivitas akademika Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

4. Menciptakan jaringan sebagai wadah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk civitas Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

5. Mengembangkan “knowledge management” hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, untuk membuka jembatan antara sivitas akademika dan masyarakat.

(6)

2

Adapun tujuan Lemlitbang Akademi Kebidanan Harapan Mulya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan atmosfir Litbang dengan ketepatan pelaksanaan program Litbang. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pembelajaran,

dengan mendorong, memotivasi, menyadarkan potensi yang dimiliki civitas akademika untuk berkembang.

3. Meningkatkan peran dan keterlibatan sivitas akademika dalam program Litbang yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat.

4. Meningkatkan perolehan sumber dana dari luar Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo untuk pendanaan LitBang.

5. Meningkatkan penggunaan “knowledge management” sebagai upaya pemanfaatan, penyebaran dan publikasi hasil IPTEKS Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

Tujuan diterbitkannya Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LitBang) ini adalah sebagai petunjuk teknis bagi para peneliti dan pelaku abdimas, pengelola administrasi penelitian dan pengabdian, pimpinan akademik, dan pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan LitBang di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, sehingga ada kejelasan dan kesamaan pemahaman mengenai proses/kegiatan LitBang di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Dengan ini diharapkan juga tercapai peningkatan kualitas layanan kegiatan LitBang di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan jumlah dan kualitas LitBang serta atmosfir LitBang di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

(7)

3 BAB II

KEBIJAKAN DASAR PENELITIAN 2.1 Definisi

Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin memperoleh hasil yang diinginkan.

Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk mencapai suatu tujuan eksplisit.

2.2 Arah Dan Fokus Penelitian

Arah dan kebijakan di lingkungan LPPM di arahkan kepada penelitian yang dapat memberdayakan masyarakat berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS) dan Iman dan Taqwa (IMTAQ). Diharapkan dengan memberdayakan masyarakat dapat mengangkat derajat hidup kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal STATUTA Akademi Kebidanan Harapan Mulya Poonorogo menjadi kebijakan penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Dalam kebijakan tersebut antara lain :

1. Arah penelitian di fokuskan pada pendekatan multidisiplin ilmu yang tersebar di institusi Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

(8)

4

2. Prioritas atau fokus penelitian di kelompokkan menjadi beberapa kategori bidang ilmu kesehatan

3. Kerangka kebijakan penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo adalah semua penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu keehatan terutama penelitian tentang kesehatan ibu dan anak.

2.3 Rekam Jejak Penelitian Unggulan

Rekam jejak penelitian merupakan semua hal yang telah di teliti di masa lalu, yang menunjukkan hasil dari suatu penelitian. Rekam jejak penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo diharapkan untuk :

1. Meningkatkan ilmu yang bermanfaat untuk lingkungan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo

2. Hasil penelitian mampu digunakan untuk memberikan solusi yang di hadapi oleh tempat penelitian

3. Hasil penelitian bisa digunakan untuk acuan dan sumber bagi penelitian selanjutnya.

2.4 Pola Kerjasama Dengan Pihak Luar 2.4.1 Defenisi

Kerjasama adalah kesepakatan bersama antara Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dengan PerguruanTinggi /Institusi /Lembaga/Perusahaan/ Departemen, baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam bentuk kesepakatan bersama atau perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh dua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan kerjasama tersebut.

(9)

5 2.4.2 Lingkup Kerjasama

Kerjasama meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang-bidang lainnya, seperti penyelenggaraan konferensi/seminar/pelatihan/lokakarya, magang/kuliah praktik/assistantship bagi mahasiswa, penerbitan karya ilmiah, program sertifikasi, dan pengelolaan kursus/unit bisnis yang dianggap menguntungkan dan bermanfaat bagi pengelolaan/pengembangan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

2.4.3 Pedoman Pembuatan Perjanjian Kerjasama

1. Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dapat menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi/Institusi/Lembaga/Perusahaan/Departemen di dalam negeri dan di luar negeri berdasarkan itikad baik antara kedua belah pihak dengan memperhatikan hukum nasional dan internasional yang berlaku. 2. Kerjasama hanya dapat dilakukan setelah pimpinan Akademi Kebidanan

Harapan Mulya Ponorogo mengetahui isi dan maksud/tujuan perjanjian kerjasama.

3. Bahasa yang digunakan dalam perjanjian kerjasama adalah Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa Inggris.

4. Sebelum Perjanjian Kerjasama ditandatangani, pihak Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo memastikan keakuratan isi dan makna yang terkandung dalam perjanjian kerjasama itu.

2.4.4 Pedoman Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama 1. Tingkat Nasional/Dalam Negeri

a)Kerjasama dapat dilaksanakan setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani secara kelembagaan oleh dua belah pihak. Dari pihak Akademi Kebidanan

(10)

6

Harapan Mulya Ponorogo yang mempunyai wewenang untuk menandatangani adalah Direktur. Dalam kasus-kasus tertentu, Pembantu Direktur /Ketua Lembaga dapat menandatangani perjanjian kerjasama berdasarkan Surat Kuasa yang diberikan oleh Direktur.

b) Fakultas/Lembaga/Unit yang terlibat dalam perjanjian kerjasama di dalam negeri harus membuat laporan kegiatan kerjasama dan pertanggung-jawaban keuangan secara berkala kepada Direktur.

2. Tingkat Internasional/Luar Negeri

a) Apabila kerjasama melibatkan Perguruan Tinggi di luar negeri, pedoman pelaksanaannya mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007. Dalam hal ini kegiatan kerjasamanya dapat berbentuk (a) kontrak manajemen, (b) program kembaran, (c) program gelar ganda, (d) program pemindahan kredit, (e) tukar menukar dosen dan/atau mahasiswa dalam kegiatan akademik, (f) pemanfaatan bersama sumber daya alam dalam kegiatan akademik Pedoman Pelaksanaan Pembuatan Perjanjian Kerjasama Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, (g) penerbitan bersama karya ilmiah, (h) penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain, dan/atau (i) bentuk kerjasama lain yang dianggap perlu untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi (Pasal 7 ayat 1). Bentuk kerjasama (a) hingga (d) dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan usulan Rektor kepada Mendiknas melalui Direktur Jenderal (Pasal 7 ayat 2)

(11)

7

b) Apabila kerjasama melibatkan Lembaga di luar negeri, pedoman pelaksanaannya mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007. Dalam hal ini kegiatan kerjasamanya dapat berbentuk: (a) magang, (b) beasiswa, (c) penelitian, (d) pemanfaatan bersama sumber daya, (e) penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain, (f) penerbitan bersama karya ilmiah, dan/atau (g) bentuk kerjasama lain yang dianggap perlu untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi (Pasal 8 ayat 1).

c) Bentuk-bentuk kerjasama Perguruan Tinggi dan Lembaga sebagaimana disebutkan pada butir d) dan e) dilaporkan oleh Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogokepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Direktur Jenderal (Pasal 7 ayat 3 dan Pasal 8 ayat 2).

d) Kerjasama dapat dilaksanakan setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani secara kelembagaan oleh dua belah pihak. Dari pihak Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, yang mempunyai wewenang untuk menandatangani adalah Direktur.

e) Fakultas/Lembaga/Unit yang terlibat dalam perjanjian kerjasama di luar negeri harus membuat laporan kegiatan kerjasama dan pertanggung-jawaban keuangan secara berkala kepada Direktur.

2.5 Sistem Kompetisi

Kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi. Untuk penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo sistem kompetisi yang dilakukan akan

(12)

8

mendapatkan reward dari Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Selain itu penelitian yang dilakukan akan di ikutsertakan di perlombaan penelitan nasional maupun internasional.

(13)

9 BAB III PLAGIASI 3.1 Definisi

Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yangdiakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumbersecara tepat dan memadai.

3.2 Penanganan Plagiasi

Penanganan plagiasi merupakan tindakan represif yang dilakukan oleh Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.

3.3 Sanksi Plagiasi

Sanksi plagiasi yang di terima di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo adalah sebagai berikut :

1. Sanksi berupa teguran/peringatan tertulis/penundaan pemberian hak, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara tidak sengaja.

2. Sanksi berupa penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional/pencabutan hak untuk diusulkan keguru besar/jenjang utama/pemberhentian dengan hormat/pemberhentian dengan tidak hormat/pembatalan ijazah, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil telaah dan apabila dilakukan secara sengaja dan/atau berulang

3. Penjatuhan sanksi-sanksi tersebut di atas tidak menghapuskan sanksi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku٪ Pemberhentian

(14)

10

sebagai profesor/guru besar bagi dosen dilakukan oleh Mendiknas atas usul perguruan tinggi yang bersangkutan atau atas usul perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat melalui Kopertis.

4. Pemberhentian dari jenjang jabatan fungsional utama untuk peneliti/tenaga kependidikan dengan mekanisme yang sama untuk diteruskan oleh Mendiknas kepada pejabat yang berwenang

5. Mendiknas atau pejabat yang berwenang dapat menolak usul pengangkatan kembali dosen/peneliti/tenaga kependidikan ke dalam jabatan semula apabila dosen/peneliti/tenaga kependidikan dijatuhi sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru besar/peneliti utama/jenjang utama

6. Dalam hal pemimpin perguruan tinggi tidak menjatuhkan sanksi, Menteri dapat menjatuhkan sanksi kepada plagiator dan kepada pemimpin perguruan tinggi yang tidak menjatuhkan sanksi kepada plagitor.

3.4 Hak Paten Kekayaan Intelektual

Hak paten kekayaan intelektual yang dimaksud dalam hal ini adalah tentang hak kepemilikan penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Hak paten yang dimiliki oleh Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dapat di lihat di data keperpustakaan Akademi Kebidanan Harapan Ponorogo. Selain itu jurnal penelitian yang sudah masuk di ISSN merupakan hak milik jurnal dari Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Untuk meningkatkan mutu dan keaslian dalam penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo di perlukan hak paten.

(15)

11 BAB IV

AGENDA PENELITIAN 4.1 Pengertian

Agenda penelitian adalah sekumpulan rencana penelitian yang akan dilakukan peneliti Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo selama kurun waktu 1 tahun.

4.2 Kriteria Dan Pengusulan Agenda Penelitian Jangka Panjang

Kriteria dan persyaratan umum pengusulan Penelitian Dosen dijabarkan sebagai berikut:

a. Pengusul adalah dosen tetap maupun tidak tetap Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo maupun lembaga (untuk penelitian kebijakan institusi).

b. Peneliti dosen dapat perorangan maupun Tim ( berjumlah 2-3 orang);

c. Dalam tahun yang sama, peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan 1 proposal penelitian sebagai ketua dan satu sebagai anggota peneliti;

d.Usulan penelitian harus relevan dengan bidang ilmu yang ditekuni dan mata kuliah yang diampu;

e. Penelitian bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo maupun institusi lainnya.

f. Waktu penyerahan proposal mulai 01 Juni sampai dengan 01 Juli per tahunnya g. Jangka waktu penelitian mulai proposal sampai dengan pelaporan hasil maksimal 6

bulan (Februari ) dengan biaya penelitian yang disesuaikan dengan kebijakan di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo maksimal Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 12.000.000,-

(16)

12

h. Apabila dana penelitian masih tersedia maka akan dibuka kembali usulan proposal untuk semester genap (bagi yang belum mengusulkan penelitian pada semester ganjil).

4.3 Sistematika Agenda Usulan Penelitian

Usulan Penelitian Dosen maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font

Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi

dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika sebagai berikut: Halaman sampul (contoh pada lampiran 1)

Halaman pengesahan (contoh pada lampiran 2) Daftar isi

Ringkasan (maksimum satu halaman)

Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.

Rincian penulisan penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dengan urutan sebagai berikut :

1. Bab 1. Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang pemilihan topik penelitian yang dilandasi oleh keingintahuan peneliti dalam mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan untuk mencapai suatu tujuan. Perlu dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang menguatkan bahwa penelitian tersebut penting untuk dilaksanakan. Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara jelas disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab permasalahan, pengujian hipotesis atau dugaan yang akan

(17)

13

dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Pada bagian ini juga perlu dijelaskan tujuan penelitian secara ringkas dan target luaran yang ingin dicapai. Pada bab ini juga dijelaskan luaran apa yang ditargetkan serta kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan.

2. Bab 2. Tinjauan pustaka

Menguraikan secara jelas kajian pustaka yang melandasi timbulnya gagasan dan permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian. Pustaka yang digunakan sebaiknya mutakhir (maksimum 10 tahun terakhir) dengan mengutamakan artikel pada jurnal ilmiah yang relevan.

3. Bab 3. Metode penelitian

Menguraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi tahapan-tahapan penelitian, lokasi penelitian, peubah yang diamati/diukur, model yang digunakan, rancangan penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif perlu dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta penafsiran dan penarikan kesimpulan penelitian.

4. Bab 4. Biaya dan jadwal penelitian 4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format Tabel 1 dengan komponen sebagai berikut.

(18)

14

Tabel 1 Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Yang Diajukan

No Uraian Jenis Pengeluaran Anggaran

1 Gaji dan upah (Maks. 20%)

2 Bahan habis pakai dan peralatan (40-60%)

3 Perjalanan (Maks. 15%)

4 Lain-lain (publikasi, seminar, laporan, lainnya sebutkan) (10-15%)

Jumlah

4.2 Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian dibuat dengan tahapan yang jelas untuk 1 tahun dalam bentuk bar chart.

Tabel 2 Jadwal Rencana Penelitian

NO Kegiatan Bulan dalam Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Pengajuan penelitian 2 Persetujuan Akbid HMP 3 Penyusunan Proposal 4 Pengambilan Data 5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan Data dan Analisa 7 Publikasi 5. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun dengan urutan abjad nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, dan sumber atau penerbit. Untuk pustaka yang berasal dari jurnal ilmiah, perlu juga mencantumkan nama jurnal, volume dan

(19)

15

nomor penerbitan, serta halaman dimana artikel tersebut dimuat. Hanya pustaka yang dikutip dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

6. Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas Lampiran 2. Biodata ketua dan anggota

Lampiran 3. Surat pernyataan ketua peneliti

4.4 Sumber Dana Penelitian

Sumber dana Penelitian berasal dari:

1. Dana Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo 2. Biaya mandiri dari peneliti

3. Dana desentralisasi dari Dit.Litabmas Dikti

4. Dana melalui Kerjasama Instansi Pemerintah/Swasta

4.5 Seleksi Dan Evaluasi Penelitian

Seleksi dan evaluasi Penelitian Dosen dilakukan dalam bentuk desk evaluasi. Hasil penelitian diseminarkan didepan reviewer dan forum. Setelah itu hasil penelitian di publikasikan di jurnal Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo “DELIMA HARAPAN”

4.6 Pelaksanaan Dan Pelaporan

Pelaksanaan Penelitian dipantau dan dievaluasi oleh penilai internal. Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan kegiatan hasil penelitian dalam bentuk kompilasi luaran penelitian.

(20)

16

Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan penelitian dan melaksanakan seminar paling lambat 2 bulan setelah penelitian selesai, yang terdiri dari : (dalam bentuk hard copy dan soft copy)

a. Laporan Hasil Penelitian;

(21)

17 BAB V

PENGATURAN PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN 5.1 Pengertian

Pengaturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo terdokumentasi dengan baik. Semua pihak dapat mengakses penelitian di website www.akbidharapanmulya.ac.id dan juga di Jurnal Penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo “Delima Harapan”. Semua penelitian di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo mempunyai Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights) merupakan suatu hak yang timbul dari hasil olah pikir manusia yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna bagi manusia atau dapat pula dikatakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual yang lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Oleh karena itu setiap peneliti yang akan mengajukan proposal penelitian berpotensi memperoleh HKI diwajibkan untuk melakukan penelusuran atas prior art atau pengetahuan terdahulu berkaitan dengan tema penelitian yang diusulkan serta membuat pernyataan bahwa kegiatan yang akan dilakukan bukan plagiat. Dari penelusuran tersebut harus dilakukan analisis untuk identifikasi roadmap teknologi terkait, originalitas, kebaharuan (novelty) dan langkah inventif. Untuk itu, para pengusul dapat melakukan penelusuran database, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Database penting yang tersedia dapat berupa jurnal ilmiah maupun paten atau desain industri.

(22)

18

5.2 Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual dalam Proses Penelitian a. Buku Catatan Harian Penelitian (Log Book)

Sejak awal kontrak setiap peneliti program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo akan memperoleh buku log book. Tujuan pemberian log book adalah untuk menerapkan praktik manajemen riset yang baik (good research management practice) dan untuk urusan perlindungan HKI. Log book akan berarti apabila diisi sebagaimana mestinya. Pengisian log book bukan hanya untuk keperluan ilmiah, melainkan untuk keperluan pembuktian secara hukum. Log book akan diperlukan apabila peneliti yang mengajukan paten atau perlindungan kekayaan intelektual lainnya menghadapi sanggahan dari pihak lain mengenai hak milik yang dimintakan perlindungannya.

b. Publikasi

Pelaku IPTEK yang melaksanakan program penelitian wajib mengusahakan penyebaran informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta kekayaan intelektual yang dihasilkan selama tidak mengurangi kepentingan perlindungan kekayaan intelektual.

5.3 Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual Hasil Penelitian a. Pengaturan Kepemilikan

Hasil penelitian baik berupa data hasil pengukuran/observasi maupun data yang digunakan oleh suatu kegiatan penelitian di dalam program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, baik berupa publikasi, data mentah, maupun kekayaan intelektual, seperti paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, dan hak cipta (copyright) yang sepenuhnya dibiayai program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dan atau sebagian dari pihak lain merupakan

(23)

19

milik Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dan pihak lain yang bersangkutan secara bersama.

b. Pengelolaan Kepemilikan

Pengelolaan kekayaan intelektual dan hasil penelitian yang dibiayai dari sumber dana internal dilimpahkan kepada Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. c. Sumber Dana Pengelolaan Hak Kepemilikan Intelektual

Penyediaan dana untuk pengajuan Hak Kepemilikan Intelektual hasil penelitian program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, antara lain biaya penulisan deskripsi (drafting), pendaftaran, dan pemeriksaan subtantif menjadi tanggung jawab Lemlitbang Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. d. Pembagian Royalti dan Lisensi

Setiap Hak Kekayaan Intelektual hasil program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo yang berhasil dikomersialkan mengikuti pembagian pembayaran royalty dan lisensi sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara peneliti dan Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Identifikasi dan penentuan nama-nama peneliti yang termasuk sebagai inventor akan dilakukan dan ditetapkan oleh penanggung jawab program penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo (melalui Lemlitbang) yang dibantu oleh pakar Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan laporan tahunan dan/atau laporan khusus peneliti dan log book yang dimiliki setiap peneliti.

5.4 Manajemen Aset a. Dasar Hukum

Undang-Undang di bidang Hak Kepemilikan Intelektual: 1. UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

(24)

20

3. UU RI No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. 4. UU RI No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.

5. UU RI No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

b. Kepemilikan Aset Pada Program Penelitian Berorientasi Hak Kepemilikan Intelektual 1. Pengelolaan, kepemilikan, dan pemanfaatan hasil program penelitian yang

mencakup HKI dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

2. Sebelum program penelitian ini berlangsung, setiap pihak terkait telah membuat kesepakatan tentang HKI yang mungkin timbul dalam pelaksanaan program penelitian.

5.5 Pemanfaatan Hasil Penelitian

Penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo tidak hanya diarahkan untuk memberikan kontribusi pada khasanah IPTEKS, namun juga diharapkan dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sebagai wujud kepedulian Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo dalam rangka untuk peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo memfasilitasinya dengan jenis penelitian pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan lebih diprioritaskan pada lokasi/daerah yang sudah memiliki kerjasama dengan Lemlitbang Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo.

Hasil penelitian ini dapat berupa peralatan/alat bantu, prototype suatu alat/mesin, software, sistem, sarana & prasarana, dan lain-lain. Hasil penelitian ini kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan pengabdian masyarakat secara berkelanjutan selama kurun waktu tertentu, sehingga terjadi efisiensi pemakaian anggaran Akademi

(25)

21

Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo. Penelitian lebih diprioritaskan pada lokasi/daerah yang sudah memiliki kerjasama dengan Lemlitbang (mendukung program kerja Lemlitbang).

Pemanfaatan hasil penelitian juga digunakan untuk pengembangan industri. Hasil inovasi IPTEKS diterapkan di industri untuk meningkatkan nilai tambah, mulai dari material, proses produksi, hingga produk jadi. Semakin efisien dan produktif proses tersebut akan semakin mempertinggi kualitas produk yang dihasilkan. Diharapkan dengan pengembangan tersebut akan meningkatkan daya saing dan pendapatan negara, sehingga pada akhirnya dapat mengangkat kualitas hidup dan kesejahteraan bangsa.

Dalam rangka pemanfaatan hasil penelitian sebesar-besarnya bagi masyarakat dan industri, maka Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo mendorong peneliti untuk mengembangkan penelitiannya sampai pada tahap pemanfaatan IPTEKS bagi masyarakat dan industri.

5.6 Sanksi Atas Pelanggaran Ketentuan Penelitian

1. Pelanggaran ketentuan penelitian yang dimaksud yaitu keterlambatan penyelesaian laporan penelitian lebih dari 30 hari dari jadual yang sudah ditetapkan, adanya indikasi plagiasi yang dilakukan oleh peneliti, penyalahgunaan dana penelitian, dan ketentuan-ketentuan lain yang tertulis dalam SK Penelitian.

2. Sanksi yang diberikan kepada peneliti dapat berupa pengembalian dana penelitian, penundaan pemberian dana penelitian, teguran secara lisan dan atau tertulis dari Kepala Lemlitbang dan Direktur Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo, atau yang lainnya sesuai peraturan disiplin pegawai. Sanksi diberikan dengan mempertimbangkan kasus dan tingkat pelanggarannya.

(26)

22

Keputusan pemberian sanksi menjadi tanggung jawab penuh dari pihak pengelola dana. Hal ini mengingat bahwa penandatanganan SK Penelitian dilakukan oleh pihak pengelola dana dan peneliti.

(27)

23 BAB VI PENUTUP

Dengan di tetapkannya buku Pedoman Pengelolaan Penelitian Akademi Kebidanan Harapan Mulya ini semoga dapat digunakan sebagai mana mestinya dalam melakukan kerja sama dengan pihak manapun agar tercipta keadaan yang kondususif dalam meningkatkan kinerja dan mutu Akademi Kebidanan Harapan Mulya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang-bidang lainnya, seperti penyelenggaraan konferensi/seminar/pelatihan/lokakarya, magang/kuliah praktik/ assistantship bagi mahasiswa, penerbitan karya ilmiah, program sertifikasi, dan pengelolaan kursus.

Gambar

Tabel 2 Jadwal Rencana Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Protokol ini hendaklah tidak dikenakan diantara mana-mana Negara yang menyetujui Protokol ini, atau mana-mana anggota ekonomi APEC yang bersetuju untuk terikat dengan Protokol

Statement  ); Fraudulent statement  meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan

Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwasannya tenaga honorer adalah seorang yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain dalam pemerintahan untuk

Sedangkan rata-rata industry diperoleh nilai rasio DAR tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan yakni pada tahun 2010 sebesar 0,85 dan tahun 2011 sebesar 0,53 sehingga hal

Kesimpulan Pada jurnal kelas rendah dan tinggi ditemukan bahwa sikap ketaatan beribadah peserta didik tergolong kategori tahapan mulai berkembang, karena dalam

Penyampaian Hasil DSP usulan wilayah dan indikator kinerja utama dan indikator kinerja kunci beserta target yang akan dicapai sesuai sasaran prioritas pembangunan

bahwa untuk melaksanakan Pasal 13 ayat (2) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.54/Menhut-II/2007 tentang Izin Peralatan untuk Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Berdasar pada hasil penilitian mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang telah dilakukan di lapangan dengan menggunakan 14 unsur/ indikator yang didasarkan pada