• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK NEGERI 2 KARANG BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SMK NEGERI 2 KARANG BARU"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

1

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

PEMERINTAH ACEH DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa

Jl. Ir. H. Djuanda Desa Bundar Telepon/Fax. (0641) 7447090 Aceh Tamiang 24476 email : smkn2_kb@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( KD-3.11)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Karang Baru Bidang keahlian : Teknologi dan rekayasa

Kompetensi Keahlian : Teknik Bisnis Konstruksi dan Properti Mata Pelajaran /SK : Perencanaan Bisnis Konstruksi dan

Properti (PBKP)

Materi Pokok : Merencanakan Tenaga Kerja Kelas/Semester : XI/2

Waktu : 1 x pertemuan ( 4 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humanioradalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

.

4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

(2)

2

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

3.11. Menerapkan Prosedur Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja 4.11. Merencanakan Kebutuhan Tenaga Kerja

Indikator :

1. Peserta didik memahami, menerapkan, dan menganalisis tentang pengetahuan perencanaan bisnis konstruksi dan properti

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dalam menalar, mencoba dan mengkomunikasikan pengetahuan perencanaan bisnis konstruksi dan properti

3. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja

4. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja

5. Memahami pengertian perencanaan tenaga kerja

6. Memahami prinsip dan cara serta manfaat melakukan perencanaan tenaga kerja

7. Menerapkan prosedur perencanaan tenaga kerja

C. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir kegiatan belajar I, peserta didik mampu :

1. Peserta didik memahami, menerapkan, dan menganalisis tentang pengetahuan perencanaan bisnis konstruksi dan properti

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dalam menalar, mencoba dan mengkomunikasikan pengetahuan perencanaan bisnis konstruksi dan properti

3. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja

4. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam merencanakan kebutuhan tenaga kerja

5. Memahami pengertian perencanaan tenaga kerja

6. Memahami prinsip dan cara serta manfaat melakukan perencanaan tenaga kerja

(3)

3

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

7. Menerapkan prosedur perencanaan tenaga kerja

D. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Internet

2. Buku Kewirausahaan SMK Kelas XII, Hendro Penerbit Erlangga 3. Bahan Tayang/Power point/Video singkat

E. Materi Pembelajaran

Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan (planning) adalah proses untuk memutuskan tujuan-tujuan yang akan dicapai selama periode mendatang dan aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan agar dapat mencapai tujuan tersebut. Sedangkan tenaga kerja adalah manusia yang berkerja di lingkungan suatu organisasi yang mempunyai potensi baik dalam wujud potensi nyata fisik maupun psikis sebagai penggerak utama dalam mewujudkan eksistensi dan tujuan organisasi.

Menurut andrew Sikula dalam bukunya Meldona mendefinisikan bahwa

“Human resources of manpower planning has been defined as the process of determining man power reqruitments and the means for meeting those reqruitments in order to carry out the integrateds plans of the organization.”(

Perencanaan tenaga kerja adalah proses menentukan kebutuhan tenaga kerja, dan cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam rangka menjalankan rencana terintegrasi yang sudah disusun oleh suatu organisasi).

Dapat disimpulakn bahwa perencanaan tenaga kerja adalah suatu proses untuk membuat rencana kebutuhan tenaga kerja dimulai dari perekrutan, pengembangan, pengendalian dalam rangka untuk mencapai cita-cita perusahaan dengan cara saling berintegrasi dengan baik.

Mengapa perusahaan melakukan perencanaan tenaga kerja, menurut Simamora dalam bukunya Meldona bahwa memiliki beberapa alasan yakni:

1. Perencanaan mengaitkan antara tindakan dan konsekuensinya

(4)

4

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

2. Perencanaan mendayagunakan sumber daya manusia(SDM) lebih efektif dan efisien.

3. Perencanaan mengaitkan sumber daya manusia dengan organisasi.

4. Perencanaan meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan mendorong untuk terus berkembang.

Tujuan perencanaan tenaga kerja

Menurut Rivai yang dikutip oleh Meldona menjelaskan bahwa perencanaan tenaga kerja secara umum mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi

semua jabatan dalam perusahaan.

2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja di masa sekarang maupun di masa yang akan datang sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak diisi oleh karyawan.

3. Untuk mengindari kelebihan dan kekurangan karyawan.

4. Untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan

tugas.

5. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja meningkat.

6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program pengadaan, penyeleksian, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian karyawan.

7. Untuk menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal dan horisontal) dan pensiun karyawan.

8. Untuk menjadi dasar dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.

Manfaat Perencanaan Tenaga Kerja

Salah satu hal penting yang merupakan manfaat perencanaan tenaga kerja, bahwa dengan itu dapat dimungkinkan tenaga kerja yan ada dimanfaatkan secara lebih baik, setidak-tidaknya ada pedoman yang dapat digunakan dalam penggunaan tenaga kerja yang ada secara lebih efisien dan lebih efektif.

(5)

5

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Dengan adanya perencanaan tenaga kerja, maka usaha pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan inventarisasi tenaga kerja dalam hal-hal sebagai berikut :

1. Jumlah tenaga kerja yang ada

2. Kualifikasi masing-masing tenaga kerja 3. Lama dinas masing-masing tenaga kerja

4. Kemampuan, pengetahuan dan pendidikan masing-masing tenaga kerja

5. Potensi bakat masing-masing tenaga kerja 6. Minat atau perhartian tenaga kerja

Aktivitas Perencanaan Tenaga Kerja A. Kebutuhan Tenaga Kerja

Untuk dapat menentukan kebutuhan teaga kerja pada masa depan, maka pertama-tama harus dapat ditentukan rencana strategis perusahaan dan perkiraan tingkat kegiatan masa ynag akan datang. Ada

4 cara memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, yaitu : 1. Penilaian manajerial

2. Analisa rasio kecenderungan 3. Work studi

4. Analisa keterampilan dan keahlian

Penilaian manajerial merupakan metode yang paling umum. Dengan metode ini dipikirkan perkembangan dan beban masa datang, selanjutnya diputuskan berapa banyak serta jenis orang yang akan dibutuhkan. Cara ini merupakan dasar petunjuk praktis mengenai hubungan antara tingkat kegiatan dan kebutuhan akan orang, ditambah penilaian tentang pengaruh teknologi dan perkembangan lain dalam kebutuhan tenaga kerja.

B. Suplai Tenaga Kerja

Suplai tenaga kerja dapat ditentukan melalui perkiraan suplai internal dan perkiraan suplai eksternal. Perkiraan suplai tenaga kerja yang ungkin akan tersedia di dalam perusahaan akan suplai internal dapat diperkirakan berdasarkan pada :

1. Analisa sumber daya yang ada 2. Analisa pemborosan

3. Penilaian perubahan dalam kondisi keja dan absensi 4. Perkiraan hasil program pelatihan

(6)

6

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Berdasarkan kedua hal tersebut, yaitu perkiraan kebutuhan tenaga kerja dan perkiraan suplai tenaga kerja dapatlah ditetapkan jumlah tenaga kerja yang akan diterima selanjutnya untuk masa yang akan datang. Jadi untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja masa yang akan datang, dapat dilakukan dengan mengadakan rekapitulasi antara kebutuhan dan suplai.

Misalnya untuk menetukan kebutuhan tenaga kerja untuk tahun yang akan datang, diperbandingkan antara kebutuhan dan suplai pada tahun yang bersangkutan

Prinsip dan Cara Melakukan Perencanaan Tenaga Kerja

Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan perlu didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kinerja yang unggul. Proses penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dimulai melalui proses perencanaan SDM yang sistematis.

Melalui perencanaan SDM inilah dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan.

Perencanaan SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal) SDM yang sudah dimiliki; dan hanya akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan.

Prinsip Perencanaan SDM

Selanjutnya, terdapat tiga prinsip utama yang perlu diperhatikan dengan cermat ketika melakukan proses perencanaan SDM :

1. Tujuan Perencanaan SDM harus dihubungkan dengan program dan kegiatan bisnis yang diemban oleh setiap unit kerja. Strategi dan rencana bisnis ke depan merupakan dasar yang sangat penting untuk mulai menyusun perencanaan SDM

2. Penetapan persyaratan atau kualifikasi SDM yang tepat harus dirancang dan dipergunakan dalam rekrutmen dan seleksi.

Perencanaan SDM yang baik juga selalu diawali dengan penetapan kualifikasi SDM yang jelas dan diterapkan secara konsisten dalam proses rekrutmen/seleksi.

(7)

7

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

3. Proses perencanaan SDM harus juga disertai dengan prediksi permintaan (demand) dan persediaan (supply) pasar tenaga kerja (internal dan eksternal). Perencanaan SDM harus didasarkan pada prediksi yang cukup akurat dan dilakukan secara kontinyu, mengenai pola demand dan supply tenaga kerja, baik pada sisi internal perusahaan ataupun sisi eksternal

Tahapan Perencanaan SDM

• Arah Strategi Perusahaan

Tahapan dalam proses perencanaan SDM dimulai dari arah strategi perusahaan. Arah strategi perusahaan akan memberikan acuan mengenai profil dan kebutuhan pegawai yang perlu dipenuhi.

Dengan demikian, diharapkan akan muncul adanya koneksi antara strategi bisnis di masa depan dengan strategi pengembangan SDM yang akan dijalankan.

Dengan kata lain, strategi dan program perencanaan SDM hanya akan memiliki makna jika ia selalu diintegrasikan dengan kebutuhan strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis yang makin berat – baik dari sisi ekonomi makro maupun persaingan antar perusahaan. Dalam proses ini, kebijakan dan roadmap strategi perusahaan akan menjadi sumber masukan bagi para pengelola SDM dalam merumuskan rangkaian program perencanaan SDM yang akan dijalankan.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perencanaan SDM Dalam melakukan proses perencanaan SDM, terdapat tiga faktor utama yang perlu diperhatikan, yakni :

1. Estimasi jumlah pekerja yang keluar (baik karena pensiun atau mengundurkan diri). Data mengenai jumlah pegawai yang keluar (pensiun atau mengundurkan diri) merupakan variabel utama dalam menentukan kebutuhan jumlah SDM di masa mendatang

2. Kebutuhan perusahaan karena akan melakukan ekspansi atau pemekaran organisasi. Rencana pengembangan organisasi atau adanya unit usaha baru di masa depan memberikan informasi mengenai berapa jumlah pegawai baru yang diperlukan, dan bagaimana kebutuhan kualifikasinya.

3. Sumber daya keuangan perusahaan. Rencana SDM selalu harus memperhatikan dan disesuaikan dengan sumber daya keuangan

(8)

8

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

perusahaan. Dalam hal ini diharapkan perencanaan SDM akan mampu memberikan solusi penggunaan biaya tenaga kerja yang paling optimal (efisien dan efektif).

Prosedur Perencanaan Tenaga Kerja

Pengembangan rencana SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan.

Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organisasi tersebut.

Dan yang perlu diketahui dalam pengembangan rencana SDM ini adalah Prosedur perencanaan SDM yang seperti ada di bawah ini :

1. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.

2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.

3. Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya.

4. Menetapkan beberapa alternatif.

5. Memilih yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.

6. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.

Perencanaan SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal) SDM yang sudah dimiliki; dan hanya akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan.

Meskipun perencanaan SDM disusun oleh Staf/Manpower Planner, Supervisor, Manager HR, dan Manager di berbagai bidang, namun perlu dipahami bahwa kebutuhan pegawai tidak bisa dilepaskan dari rencana strategis organisasi dalam beberapa tahun ke depan, di samping kebutuhan yang sifatnya didasarkan kepada aspek operasional organisasi saat ini.

Dengan demikian,

"Sebuah perencanaan kebutuhan SDM merupakan hasil kombinasi kebutuhan yang bersifat Top-down (strategi/rencana bisnis), dan Bottom-up (antara lain, posisi yang kosong, attrition rate, dan workload analysis)"

"Sebuah perencanaan kebutuhan SDM yang baik harus didasarkan kepada sejumlah pertimbangan dan metodologi, tidak bisa hanya berdasarkan Workload Analysis"

F. Metode pembelajaran : Observasi, Diskusi dan Tanya Jawab

(9)

9

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I

giatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan  Apersepsi :

a. Berdoa sebelum memulai pelajaran

b. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional c. Guru memeriksa kehadiran siswa.

 Motivasi : guru memotivasi siswa agar senantiasa fokus di dalam mengikuti proses belajar

 Guru menjelaskan silabus pelajaran

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

 Guru memberikan informasi tentang tenaga kerja/SDM

30 menit

Inti  Guru menjelaskan analogi dan gambaran tentang tenaga kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5 siswa

Mengamati

a. Siswa mengamati dan membaca materi tentang tenaga kerja

b. Siswa mendengar penjelasan guru mengenai prinsip dan cara melakukan perencanaan tenaga kerja

c. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai manfaat dan prosedur perencanaan tenaga kerja

2. Menanya

a. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan guru

3. Mengeksplorasi

a. Siswa mengumpulkan data terkait dengan manfaat dan prosedur perencanaan tenaga

220 menit

(10)

10

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

kerja

b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menalar pertanyaan yang disampaikan guru serta mengeksplor pengetahuannya sendiri

4. Mengasosiasi

a. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan guru meminta siswa untuk menyelesaikan tugas secara mandiri

5. Mengkomunikasikan

a. Siswa diminta untuk mempresentasikan mengenai jawaban dari tugas yang diberikan guru kepada siswa lain

Penutup  Guru memberikan tes tertulis sebagai evaluasi

 Guru melakukan refleksi bersama siswa

 Guru menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya

30 menit

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis dan Teknik Penilaian : Penilaian Otentik melalui Observasi, penilaian mandiri

2. Bentuk Instrumen Penilaian

Aspek Sikap : Lembar Observasi, Lembar Penilaian Mandiri Aspek Pengetahuan : Lembar Soal Tertulis dan Lembar Penilaian

Aspek Keterampilan : Lembar Penilaian Keterampilan abstark dan kongkrit

 PENILAIAN SIKAP Kelas XII TBKP 1

No Nama Siswa

Sikap

Jumlah Skor

Nilai Observas

i Aktif Bekerja

sama

Toleran 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 ACHMAD RINALDI

2 AGUSTINA

3 AHMAD SAOFIQ

4 ALDI PRAWIRA

(11)

11

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Kelas XII TBKP 2

5 ALWI PRABOWO

6 AMANDA OKTA NISA

7 ANDREANSYAH

8 ANDRI FIRMANSYAH

9 ARIGA HANAFIAH

10 ARLINDA RAHAYU

11 DEVI ULANDARI

12 DIKKI RAJESTRY

13 MUHAMMAD

NAUFAL

14 MUHAMMAD RIZKY

15 MUHAMMAD

SEFTIYAN ZALDI

16 PITRI NURUZZAHRY

17 RIDHO PRAYOGI

18 RIDO ARIANSAH

19 TATIA

20 TOMI PRAYOKO

21 WANDA BASKORO

22 DZUL DZALALI

WALIQRAM

No Nama Siswa

Sikap

Jumlah Skor

Nilai Observas

i Aktif Bekerja

sama

Toleran 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 DIMAS FAJAR

2 FARAS SALSABILAH

3 HADIPAH NASUTION

4 HAIKAL ARFIANDO

5 HAJIJAH

6 HAYATUN JASIRA

7 HERIKA AGUSTINA

8 INDRI NURAINI

9 IRMA WATI

10 JEFRI KURNIAWAN

11 KANDA HIDAYATULLAH

(12)

12

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU Keterangan:

1 : Kurang Baik 2 : Baik

3 : Sangat Baik

Contoh Rubrik Penilaian Sikap Santun

Kriteria Skor Indikator

Baik (B) 3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman

Cukup (C) 2 Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman Kurang (K) 1 Tidak pernah santun dalam bersikap dan

bertutur kata kepada guru dan teman

Kepala Program Teknik Konstruksi dan Properti

Ririn Sandra, ST NIP. 197710232005042002

Karang Baru, Juli 2019 Guru Mata Pelajaran

Partik, ST,

NIP : 198303252005042002

Mengetahui,

Kepala SMKN 2 Karang Baru

Drs. Yunaldi

NIP : 196306161988031006

12 M. DICKY

13 M. FARHAN

14 M. MIRZA

15 M. AL-ARRASTY

DAMANJA

16 M. IDRIS SAPII

17 M. RAFI AMMAR

18 MICO ANANDA

19 NISRINA NADIAH

20 RIZKI AULIA

Jumlah Skor

Penilaian Observasi = --- x 100%

Total Skor Maksimal

(13)

13

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

PEMERINTAH ACEH

DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa

Jl. Ir. H. Djuanda Desa Bundar Telepon/Fax. (0641) 7447090 Aceh Tamiang 24476 email : smkn2_kb@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( KD-3.12)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Karang Baru Bidang keahlian : Teknologi dan rekayasa

Kompetensi Keahlian : Teknik Bisnis Konstruksi dan Properti Mata Pelajaran /SK : Perencanaan Bisnis Konstruksi dan

Properti (RBKP)

Materi Pokok : Menganalisis Rencana Anggaran Biaya

(RAB) Bangunan Gedung

Kelas/Semester : XII/1

Waktu : 2 x pertemuan ( 12 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humanioradalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah

(14)

14

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

3.12. Menganalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan Gedung 4.12. Membuat RAB Bangnan Gedung

Indikator :

1. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam membuat RAB Bangunan gedung

2. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam membuat RAB bangunan gedung

3. Memahami pengertian RAB bangunan gedung

4. Memahami tahapan dan proses penyusunan RAB bangunan gedung 5. Memahami harga satuan pekerjaan

6. Membuat RAB bangunan gedung

C. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir kegiatan belajar 2 dan 3, peserta didik mampu :

1. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam membuat RAB Bangunan gedung

2. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam membuat RAB bangunan gedung

3. Memahami pengertian RAB bangunan gedung

4. Memahami tahapan dan proses penyusunan RAB bangunan gedung 5. Memahami harga satuan pekerjaan

6. Membuat RAB bangunan gedung

D. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Internet

2. Buku Kewirausahaan SMK Kelas XII, Hendro Penerbit Erlangga 3. Bahan Tayang/Power point/Video singkat

(15)

15

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

E. Materi Pembelajaran

Rencana Anggaran Biaya adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan, baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi, seperti membangun gedung. RAB dibuat berdasarkan uraian pekerjaan yang disusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalam pelaksanaan konstruksi dan disusun berdasarkan gambar dan RKS dengan memperhitungkan segala biaya pengadaan bahan maupun alat. RAB terdiri dari:

1. Pemasukan

Hal ini penting menunjukkan sumber daya lain yang tersedia untuk membiayai proyek.

2. Pengeluaran

Daftar pengeluaran dibuat dengan detail dan sebaik mungkin agar jelas, seperti gaji, biaya sewa, material, transportasi, peralatan, pelatihan, dan publikasi.

Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek adalah kegiatan yang harus dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. RAB adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalamsebuah pekerjaan proyek konstruksi. Daftar ini berisi volume, harga satuan, serta total harga dari berbagaimacam jenis material dan upah tenaga yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

1. Tahapan dan Proses Penyusunan RAB RENCANA ANGGARAN BIAYA Rencana anggaran biaya proyek adalah perhitungan banyaknya anggaran biaya suatu bangunan dan upah,serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut.

Definisi lain mengatakan RAB proyek adalah suatu proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang terjadi pada suatu konstruksi.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa RAB proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan dalam suatu proyek konstruksiyang terdiri dari biaya bahan, upah tenaga, serta biaya lain yang berhubungan dengan proyek tersebut berdasarkan perhitungan volume pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya.

Penyusunan RAB terbagi atas 2 bagian yaitu RAB terperinci dan RAB kasar.

RAB kasar merupakan rencana anggaran biaya sementara dimana pekerjaan dihitung tiap ukuran luas. Pengalaman kerja sangat mempengaruhi penafsiran biaya secara kasar. Pada umumnya, hasil dari RAB kasar ini, apabiladibandingkan dengan RAB yang dihitung secara terperinci, akan terdapat selisih. Selain dari pengalaman,untuk proyek pemerintah biasanya sudah ditentukan pedoman harga satuan. RAB terperinci adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dihitung dengan terperinci dan cermat, sesuai denganketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya.

(16)

16

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Adapun untuk proyek pemerintah biasanya telahditetapkan daftar tingkat upah, bahan dan harga alat. Penyusunan RAB secara terperinci pada dasarnyamembutuhkan 5 hal yang paling mendasar, yaitu bestek dan gambar-gambar bestek, daftar upah, daftarharga bahan-bahan (material), daftar analisis, serta daftar volume tiap jenis pekerjaan yang ada. Daftartersebut dapat saling memberikan gambaran dan petunjuk-petunjuk hingga akhirnya dapat merupakananggaran biaya [4]. Di dalam RAB terdapat analisis harga satuan pekerjaan.

Analisis harga satuan pekerjaan merupakan analisis bahan dan upah untuk membuat satu satuan pekerjaan tertentu, seperti 1 m 3 beton (1:2:3), 1 m 3 galian pondasi dan sebagainya, semuanya diatur dalam pasal-pasal pada buku BOW ( Burgeslijke Openbare Werken) maupun SNI (Standar Nasional Indonesia).

2. Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan terdiri atas tiga komponen, yaitu analisis harga satuan bahan/material, analisis hargasatuan upah tenaga dan analisis harga satuan sewa alat yang bersifat opsional.

Proses analisis harga satuan bahan/material pada dasarnya adalah menghitung banyaknya volume masing-masing bahan serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan kontruksi.Analisis harga satuan bahan/material mengandung dua unsur yaitu:

a) Harga satuan bahan, merupakanharga satuan bahan/material bangunan yang berlaku di pasar pada saat anggaran biaya bangunan tersebutdisusun,

b) Koefisien bahan, yaitu koefisien yang menunjukan kebutuhan bahan/material bangunanuntuk setiap satuan jenis pekerjaan.

Proses analisis harga satuan upah tenaga pada dasarnya adalahmenghitung banyaknya tenaga serta biaya yang dibutuhkan, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaankontruksi.

Analisis harga satuan upah tenaga mengandung dua unsur yaitu:

a) Harga satuan upah tenaga,merupakan upah yang diberikan kepada tenaga kerja kontruksi perharinya atas jasa tenaga yang dilakukansesuai dengan keterampilannya, dan b) Koefisien tenaga, yaitu koefisien yang menunjukkan kebutuhantenaga kerja untuk tiap- tiap posisi.

b) Sementara itu analisis harga satuan sewa alat pada dasarnya adalahmenghitung banyaknya alat yang digunakan serta besarnya biaya sewa alat, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan kontruksi.

Analisis harga satuan sewa alat mengandung dua unsur, yaitu:

a) Hargasatuan sewa alat, merupakan harga satuan sewa alat yang berlaku di pasar pada saat anggaran biaya bangunan tersebut disusun,

(17)

17

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

b) Koefisien alat, yaitu koefisien yang menunjukkan kebutuhan alat untuksetiap satuan jenis pekerjaan

F. Metode Pembelajaran

 Pendekatan pembelajaran : Pendekatan scientific

 Model pembelajaran : Pembelajaran Penekanan pada Penemuan (Discovery Learning), PBL, Inquiry

Metode pembelajaran : Observasi, Diskusi dan Tanya Jawab

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 dan 3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan  Apersepsi :

a. Berdoa sebelum memulai pelajaran

b. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional

c. Guru memeriksa kehadiran siswa.

 Motivasi : guru memotivasi siswa agar senantiasa fokus di dalam mengikuti proses belajar

 Guru memberikan informasi tentang Rencana Anggaran Biaya

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

30 menit + 30 menit

Inti 1. Mengamati

a. Siswa mengamati dan membaca materi tentang RAB

b. Siswa mendengar penjelasan guru

mengenai tahapan dan proses penyusunan RAB

c. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai harga satuan pekerjaan

2. Menanya

a. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah dijelaskan guru

3. Mengeksplorasi

a. Siswa mengumpulkan data terkait dengan tahapan dan penyusunan RAB

b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menalar pertanyaan yang

disampaikan guru serta mengeksplor pengetahuannya sendiri

4. Mengasosiasi

a. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dan guru meminta siswa untuk menyelesaikan tugas secara mandiri

420 menit

(18)

18

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

5. Mengkomunikasikan

a. Siswa diminta untuk mempresentasikan mengenai jawaban dari tugas yang diberikan guru kepada siswa lain

Penutup  Guru memberikan tes tertulis sebagai evaluasi

 Guru melakukan refleksi bersama siswa

 Guru menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya

30 menit + 30 menit

H. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis dan Teknik Penilaian : Penilaian Otentik melalui Observasi, penilaian mandiri

2. Bentuk Instrumen Penilaian

Aspek Sikap : Lembar Observasi, Lembar Penilaian Mandiri Aspek Pengetahuan : Lembar Soal Tertulis dan Lembar Penilaian

Aspek Keterampilan : Lembar Penilaian Keterampilan abstark dan kongkrit

PENILAIAN SIKAP Kelas XII TBKP 1

No Nama Siswa

Sikap

Jumlah Skor

Nilai Observas

i Aktif Bekerja

sama

Toleran 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 ACHMAD RINALDI

2 AGUSTINA

3 AHMAD SAOFIQ

4 ALDI PRAWIRA

5 ALWI PRABOWO

6 AMANDA OKTA NISA

7 ANDREANSYAH

8 ANDRI FIRMANSYAH

9 ARIGA HANAFIAH

10 ARLINDA RAHAYU

11 DEVI ULANDARI

12 DIKKI RAJESTRY

13 MUHAMMAD

NAUFAL

14 MUHAMMAD RIZKY

15 MUHAMMAD

SEFTIYAN ZALDI

16 PITRI NURUZZAHRY

(19)

19

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU Keterangan:

1 : Kurang Baik 2 : Baik

3 : Sangat Baik

Contoh Rubrik Penilaian Sikap Santun

Kriteria Skor Indikator

Baik (B) 3 Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman

Cukup (C) 2 Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman Kurang (K) 1 Tidak pernah santun dalam bersikap dan

bertutur kata kepada guru dan teman

Kepala Program Teknik Konstruksi dan Properti

Ririn Sandra, ST NIP. 197710232005042002

Karang Baru, Juli 2019 Guru Mata Pelajaran

Partik, ST,

NIP : 198303252005042002

Mengetahui,

Kepala SMKN 2 Karang Baru

Drs. Yunaldi

NIP : 196306161988031006

17 RIDHO PRAYOGI

18 RIDO ARIANSAH

19 TATIA

20 TOMI PRAYOKO

21 WANDA BASKORO

22 DZUL DZALALI

WALIQRAM

Jumlah Skor

Penilaian Observasi = --- x 100%

Total Skor Maksimal

(20)

20

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

PEMERINTAH ACEH DINAS PENDIDIKAN

SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa

Jl. Ir. H. Djuanda Desa Bundar Telepon/Fax. (0641) 7447090 Aceh Tamiang 24476 email : smkn2_kb@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( KD-3.13)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Karang Baru Bidang keahlian : Teknologi dan rekayasa

Kompetensi Keahlian : Teknik Bisnis Konstruksi dan Properti Mata Pelajaran /SK : Perencanaan Bisnis Konstruksi dan

Properti (RBKP)

Materi Pokok : Menerapkan Tahapan Pengadaan/

Pelelangan Pekerjaan Properti Kelas/Semester : XII/1

Waktu : 1 x pertemuan ( 6 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humanioradalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

.

4. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Perencanaan Bisnis Konstruksi dan Properti. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah

(21)

21

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

3.13. Menerapkan Tahapan Pengadaan/Pelelangan Pekerjaan Properti 4.13. Melaksanakan Pelelangan Pekerjaan Konstruksi

Indikator :

1. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam menerapkan tahapan pengadaan pekerjaan properti

2. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam menerapkan tahapan pengadaan pekejaan properti

3. Memahami tahap proyek konstruksi

4. Memahami pengetian dan macam-macam pelelangan/tender 5. Menerapkan tahap-tahap pengadaan pekerjaan properti 6. Memahami pinsip dasar pelelangan

7. Melakukan prosedur pelelangan

C. Tujuan Pembelajaran

Pada akhir kegiatan belajar 4, peserta didik mampu :

1. Peserta didik menganalisis secara faktual dan konseptual dalam menerapkan tahapan pengadaan pekerjaan properti

2. Menunjukkan perilaku peduli, santun, responsive dan proaktif dalam menerapkan tahapan pengadaan pekejaan properti

3. Memahami tahap proyek konstruksi

4. Memahami pengetian dan macam-macam pelelangan/tender 5. Menerapkan tahap-tahap pengadaan pekerjaan properti 6. Memahami pinsip dasar pelelangan

7. Melakukan prosedur pelelangan

D. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Internet

2. Bahan Tayang/Power point/Video singkat

(22)

22

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

E. Materi Pembelajaran

Sebagai bagian dari suatu rangkaian proyek pambangunan yang diselenggarakan pemerintah maupun lembaga swasta, dapat dikatakan bahwa pelelangan jasa konstruksi merupakan bagian sangat penting. Sebab, pada saat pelelangan tersebut panitia lelang dapat menilai kadar profesionalisme setiap peserta lelang sebagai calon penyedia jasa. Pada saat pelelangan, panitia lelang akan menentukan banyak alternatif calon penyedia jasa pembangunan gedung, bangunan, jembatan, bendungan, infrastruktur atau utilitas publik lainnya.

Singkatnya, dari peristiwa pelelangan akan dapat diketahui kapabilitas dan profesionalisme sebuah perusahan jasa konstruksi. Tetapi ada yang masih belum mengetahui apa lelang itu dan seperti apa prosesnya maka dari itu pada postingan ini saya menjelaskan materi dari sudut pandang definisi sampai dengan sumber hukum dari pelelangan itu.

Definisi Pelelangan/Tender

Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada rekanan (kontraktor), yang bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat.

Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedian barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak – pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia terbaik (Wulfram I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 49).

Jenis Pelelangan

Jenis pelelangan proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi yang menggunakan pelelangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua macam pelelangan tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal peserta lelang.

Dalam pelelangan umum, semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat ikut dalam pelelangan, sedangkan dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut adalah penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa.

Pemilihan macam pelelangan pada umumnya tergantung pada besar kecilnya bangunan, tingkat kompleksitas bangunan. Besar/kecilnya biaya bangunan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. (Wulfram I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 51).

(23)

23

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Prinsip Dasar Pelelangan

Dalam tender terdapat dua pihak terkait, yaitu:

1) Pihak Owner sebagai pihak yang melelangkan.

2) Kontraktor sebagai pihak yang mengikuti pelelangan atau tender.

Proses pengadaan perusahan jasa konstruksi ini diatur oleh keputusan presiden terutama digunakan dilingkungan proyek pemerintah. Prinsip dasar pelelangan diharuskan diantaranya:

1) Efisiensi

Pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat – singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.

2) Efektif

Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan.

3) Terbuka dan Bersaing

Pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dialakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.

4) Transparan

Berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas dan umumnya.

5) Adil/Tidak Diskriminatif

berarti memberikan perlakuan yang sama bagi calon penyedia barang/jasa yang tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepda pihak tertentu, dengan cara atau alasan apapun.

6) Akuntabel

Berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pelayanan masyarakat sesuai prinsip – prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa. Pemilihan penyedi barang/jasa pemborong/jasa lainnya pada prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan umum.

Cara Pelelangan

(24)

24

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Pelelangan berdasarkan keputusan Presiden No.54 Tahun 2010, dibagi menjadi beberapa cara, antara lain:

1) Pelelangan Umum

Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang memenuhi syarat.

2) Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

3) Pelelangan Sederhana

Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

4) Pemilihan Langsung

Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

5) Penunjukan Langsung

Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

6) Pengadaan langsung

Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Jasa langsung kepada Penyedia Barang atau Jasa, tanpa melalui pelelangan atau Seleksi atau Penunjukan Langsung. Pengadaan langsung dapat dilakukan bertahap terhadap Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut:

Adapun prosedur pelelangan yaitu:

a) Pengumuman dari pemberi tugas pada rekanan untuk ikut prakualifikasi.

Pengumuman tersebut berisi antara lain nama, lokasi dan jenis proyek serta jadwal prakualifikasi melalui surat kabar nasional atau di tempat-tempat penting yang biasa diketahui khalayak ramai.

b) Perusahaan yang berminat mendaftarkan diri dan melakukan permohonan untuk mendapatkan dokumen prakualifikasi yang berisi antara lain struktur organisasi rekanan, pengalaman, sarana yang dimiliki, keadaan keuangan dan lain-lain.

(25)

25

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

c) Bila dokumen prakualifikasi sudah diisi oleh rekanan dan dikembalikan pada pemberi tugas, kemudian dianalisis oleh pemberi tugas dan ditentukan rekanan yang lulus prakualifikasi dan diadakan pengumuman pada rekanan yang lulus prakualifikasi.

d) Perusahaan yang dinyatakan lulus pada proses prakualifikasi memberikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Anwijzing) yang berisi surat undangan lelang, syarat-syarat mengikuti pelelangan, syarat-syarat umum kontrak, spesifikasi, jadwal, informasi tambahan, gambar-gambar rencana, daftar volume pekerjaan, daftar isian tender dan lain-lain.

e) Penjelasan pekerjaan berupa rapat penjelasan dan peninjauan lapangan.

f) Pemasukan penawaran diikuti pelelangan pada hari dan jam yang telah ditetapkan.

g) Evaluasi atas penawaran yang dimasukan oleh penawar dan keputusan atas penawar yang paling meyakinkan keputusan tersebut diumumkan ke seluruh penawar yang turut serta dalam proses pelelangan.

h) Setelah didapat satu pemenang tersebut diberikan Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Pelaksanaan Lapangan (SPL).

7) Swakelola

Pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan awasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borong tenaga. Swakelola dapat dilakasanakan oleh pangguna barang/jasa, instansi pemerintah, kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah. Jenis pekerjaan yang memungkinkan dilaksanakan secara swakelola diantaranya adalah:

a) Pekerjaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan.

b) Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang atau jasa yang bersangkutan.

c) Pekerjaan untuk proyek percontohan yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

Paket lelang jasa konstruksi terdiri dari dokumen lelang dan rancangan kontrak, yang dirinci sebagai berikut:

a) Surat Undangan untuk Mengikuti Lelang disurat ini dijelaskan pula jadwal kapan jawaban harus diterima, kemungkinan kunjungan ke lokasi proyek, dan lain – lain.

b) Kerangka Acuan Penjelasan perihal latar belakang proyek, tujuan dan lingkup jasa konstruksi, produk – produk yang harus dihasilkan, dan jangka waktu penyelenggaraan konsultasi.

(26)

26

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

c) Ringkasan kriteria Seleksi Dalam dokumen lelang diikutsertakan ringkasan kriteria seleksi agar para peserta memahami aspek yang akan dianalisis berikut nilai atau bobotnya terhadap butir–butir pokok.

d) Format Proposal hal ini adalah serangkaian pertanyaan dan informasi yang disusun dalam format tertentu. Jawaban dan tanggapan atas pertanyaan tersebut akan menjadi dasar penilaian proposal yang diajukan peserta lelang e) Rancangan Kontrak Disamping dokumen – dokumen tersebut diatas, pada

dokumen – dokumen lelang dilampirkan pula rancangan kontrak yang nantinya akan ditandatangani oleh pemenang lelang dan pemakai jasa konsultan. Di lampirkan rancangan kontrak dipaket lelang dimaksudkan agar para peserta berkesempatan mempelajari pasal – pasalnya. Hal ini akan banyak membantu memberikan masukan dalam rangka menyiapkan proposal. (Imam Soeharto, studi kelayakan proyek industri, erlangga, hal 417).

Baca: Sistem Kontrak & Jenis Kontrak Berdasarkan Penggantian Biaya

Prosedur Dan Proses Pelelangan/Tender

Proses dan prosedur pelelangan dapat dijelaskan dengan diagram sebagai be- rikut:

Prakwalifikasi Pengumuman pelelangan Penjelasan

pekerjaan Proses evaluasi tender Penetapan dan pembukaan pemenang.

1) Prakwalifikasi

Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan/organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong.

Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan seperti: modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yg dikuasai oleh badan-badan tersebut.

2) Pengumuman Lelang

Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah proyek biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan kepada publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis profesi dan LPSE. Bila proyeknya bersifat internasional, maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga lewat bantuan kedutaan asing yang ada.

3) Rapat Penjelasan Pekerjaan

Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh konsultan perencana. Biasanya untuk proyek-proyek pemerintah rapat ini diselenggarakan

(27)

27

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

oleh panitia pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua bidang yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek.

a) Bidang Administratif

Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan persyaratan yang tercantum dalam dokumen tender seandainya terdapat hal hal yang masih meragukan misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP dan lain-lain.

b) Bidang Teknis

Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau ukuran ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit dimengerti/dibaca serta kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.

Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum).

4) Pembukaan Tender

Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan sebelum tender dibuka.

Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat-surat penawaran dinyatakan ditutup, baru masing-masing amplop penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir.

Rekanan yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan untuk memberikan jaminan tender (Tender/Bid-Bond) kepada pemilik. Pada dasarnya jaminan ini merupakan pernyataan bahwa mereka sungguh - sungguh dalam melakukan pekerjaan ini dan bilamana mereka mengundurkan diri, maka jaminan tender tersebut akan masuk ke kantong Pemilik. Besarnya jaminan berkisar 1 % - 3 % dari biaya total pek fisik proyek.

5) Proyek Evaluasi Tender

Pada proyek-proyek yang besar, kadang-kadang terdapat data penawaran yang meragukan dan umumnya calon kontraktor dimintai keterangan secara tertulis (clarification letters).

Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari atau lebih. Sistem evaluasi bisa bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang banyak dipakai yaitu dengan cara sistem bobot/sistem skoring.

Masing masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya: metode kerjanya, peralatan yang dipakai, kwalifikasi personil yang akan dipakai, bonafiditas

(28)

28

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

perusahaan, harga penawarannya, kelengkapan administrasinya dan lain-lain.

Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan angka biasanya yang ditunjuk sebagai calon pemenang.

6) Penetapan Dan Penunjukan Pemenang

Untuk proyek-proyek pemerintah, berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Panitia pelelangan menetapkan calon-calon pemenang yang diusulkan kepada instansi yang berwenang, yang kemudian menetapkan pemenangnya.

Dari hasil keputusan pemenang tadi, panitia Pelelangan mengumumkan hasilnya.

Bila tidak ada sanggahan atau penolakan atau apabila semua sanggahan telah dijawab maka tugas panitia Pelelangan telah selesai.

Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh panitia evaluasi ke-mudian diberitahu secara tertulis, dan sifat pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal yaitu:

- Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).

- Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Let-ter of Award) yang isinya menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

Penetapan Pemenang Lelang

Selesai membuat Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP), kemudian panitia lelang mengadakan rapat untuk menentukan pemenang lelang. Panitia akan menentapkan calon pemenang lelang yang dianggap akan memberikan keuntungan bagi negara, maksudnya:

a) Calon pemenang lelang dianggap dapat memberikan keuntungan secara finansial pada negara karena menawarkan harga pekerjaan yang berada di bawah pagu dana yang telah ditentukan.

b) Calon pemenang lelang dianggap sebagai perusahan jasa konstruksi yang telah memiliki pengalaman memadai untuk mengerjakan proyek dimaksud, memiliki reputasi baik (tidak termasuk daftar hitam perusahan), memiliki kemampuan keuangan yang memadai, memiliki peralatan yang lengkap dan sebagainya. (Suparyakir, Pelelangan Jasa Konstruksi, hal 20).

Pengumuman Pemenang

Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) kepada masyarakat di website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi yang memuat sekurang – kurangnya:

a) Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS b) Nama dan alamat penyedia

c) Harga penawaran terkoreksi d) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

(29)

29

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

e) Hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi (Hendra Susanto & Hediana Makmur, Auditing Proyek – Proyek Konstruksi, hal 60)

Sumber Hukum Pelelangan

Pelaksanaan pelelangan di Indonesia diatur oleh keputusan Presiden Republik Indonesia tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Keppres tentang Pelaksanaan APBN). Keppres yang mengatur pengadaan barang dan jasa telah beberapa kali mengalami penyempurnaan, contohnya Keppres No.14 A Tahun 1980, tanggal 14 April 1980 di sempurnakan menjadi Keppres No. 18 Tahun 1981, tanggal 5 Mei 1981. Tahun anggaran 1984/1985 telah dikeluarkan Keppres No.29 Tahun 1984, tanggal 21 April 1984 sebagai pengganti Keppres No.14 A Tahun 1980 dan Keppres No.18 Tahun 1981.

Kemudian disempurnakan kembali dengan keluarkannya Keppres No.16 Tahun 1994 dilanjutkan Keppres No.6 Tahun 1999, Keppres No.18 Tahun 2000 dan terbaru Keppres No.80 Tahun 2003. Jika dilihat dari isi dan jiwanya, Keppres 18 Tahun 2000 telah menunjukan sikap reformis yang sejak lama didambakan oleh kalangan industri kontruksi. Salah satunya adalah masalah “kesetaraan” antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Istilah “pemberi tugas” yang bernuansa diskriminatif sudah tidak digunakan lagi dan selanjutnya disebut pengguna jasa, sedangkan untuk konsultan/kontraktor digunakan istilah “penyedia jasa”.

Dalam salah satu ketentuannya, baik pengguna jasa maupun penyedia jasa dapat terkena sanksi jika menyalahi ketentuannya sehingga tidak ada lagi istilah warga negara kelas 1,2 dan 3. Sikap reformis yang kedua adalah adanya peran yang besar bagi asosiasi (perusahaan atau profesi) untuk melakukan sertifikasi perusahaan atau tenaga ahli yang bergerak di bidangnya. (Wulfram I. Ervianto, manajemen Proyek Konstruksi, hal 52-53).

TAHAP-TAHAP PROYEK

Seringkali sebagai pelaku Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, apalagi yang tidak memiliki pengetahuan mengenai keteknikan, tiba-tiba diminta menangani atau merencanakan suatu pengadaan pekerjaan Konstruksi, walaupun pekerjaan konstruksi tersebut berupa bangunan sederhana 3 lantai misalnya. Secara garis besar tahapan proyek konstruksi dapat dibagi menjadi :

1. Tahap perencanaan (planning) 2. Tahap perancangan (design) 3. Tahap pengadaan/pelelangan 4. Tahap pelaksanaan (construction)

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Merupakan penetapan garis-garis besar rencana proyek, meliputi

(30)

30

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

Rekruitment konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget, financing. Disini merupakan tahap pengelolaan (briefing), studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis ekonomis, lingkungan, dan lain-lain.

Hasil dari tahap ini adalah

Laporan survey

Studi kelayakan

Program dan bugdet

TOR (Term Of Reference)

Master plan

Study Kelayakan (Feasibility Study)

Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan Pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah :

Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial)

Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun finansial.

Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.

Tahap Penjelasan (Briefing)

Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan, sehingga konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran biaya yang diperlukan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli

Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, merencanakan rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.

Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu, taksiran biaya dan implikasinya, serta rencana pelaksanaan

Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang menggambarkan denah dan batas-batas proyek.

2. Tahap Desain /Perancangan (Design)

Tahap perancangan meliputi dua sub tahap yaitu :

(31)

31

PARTIK, ST SMK NEGERI 2 KARANG BARU

tahap Pra-Desain (Preliminary Design) dan

tahap pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain (Detail Design).

P RE L IM INA RY DE S IG N (P RA RANC AN GA N )

Yang mencakup kriteria desain, skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi/site plan tata ruang, estimasi cost.

D ES IGN DE VE LOP ME NT ( PE NG EM B AN GAN RA NC AN G A N )

Merupakan tahap pengembangan dari pra rancangan yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail, mencakup :

Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non struktural) secara terperinci

Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur, mekanal, dsb)

Outline specification (garis besar)

Estimasi cost untuk konstruksi secara terperinci

D ES A IN A KH IR DA N PE N Y IAP AN DO KU MEN P EL AK SA NAA N (F IN AL D ES IGN & C ON ST RU CT IO N D OCU ME N )

Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap pelelangan, mencakup :

Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan

Detail spesifikasi

Bill of quantity (daftar volume)

Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)

Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum (dokumen lelang)

Tujuan dari tahap ini adalah :

Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat.

Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan (design) ini adalah :

Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penjelasan akhir.

Memeriksa masalah teknis

Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari Pemilik proyek

Mempersiapkan rancangan skema (pra-desain) termasuk taksiran biayanya, rancangan terinci (detail desain), gambar kerja, spesifikasi, jadwal, daftar volume, taksiran baiaya akhir, dan program pelaksanaan pendahuluan termasuk jadwal waktu.

3. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)

Referensi

Dokumen terkait

▪ Peserta didik menganalisa pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya dari hasil diskusi kelompok. ▪ Peserta didik menganalisa

Seperti yang telah dibincangkan pada peringkat awal, EIS juga adalah satu sistem maklumat yang memerlukan sokongan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan di Kabupaten Majalengka adalah jagung, sedangkan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) Kabupaten Majalengka

harta wakaf oleh pemberi wakaf, maka pengumpulan data dilakukan dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research). Dalam hal ini penggunaan kepustakaan meliputi di

Praktik mengajar mandiri adalah praktik mengajar yang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mahasiswa melaksanakan sendiri proses pembelajaran tanpa ditunggu

Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan persediaan dapat dilihat dari perhitungan tingkat perputaran persediaanya, karena semakin tinggi tingkat perputaran persediaan

Wawancara dengan Kasat Lantas Polresta Jambi Kompol Asep Sujarwadi, S.IK, menjelaskan kendala atau hambatan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas

Hak uji material atau judicial review juga menjadi bahasan penting dalam penelitian ini. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hak uji material diberikan kepada