• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Keterampilan Proses Sains (KPS) a. Pengertian KPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Keterampilan Proses Sains (KPS) a. Pengertian KPS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Keterampilan Proses Sains (KPS)

a. Pengertian KPS

Belajar sains tidak hanya belajar seberapa banyak mengingat isi tetapi juga belajar menguasai KPS dan menerapkannya dalam penyelidikan ilmiah (Jeenthong et al., 2014). Pengetahuan sains termasuk ke dalam produk sains.

KPS adalah perwujudan sains sebagai proses. Belajar sains tidak hanya memahami fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori namun juga KPS yaitu menggunakan metode ilmiah. KPS digunakan untuk menyelidiki lingkungan dan membangun konsep sains. KPS merupakan salah satu keterampilan berpikir yang digunakan oleh ilmuwan, guru dan siswa sambil menyelidiki dan mengeksplorasi dalam konteks kegiatan sains (Amnah et al., 2017).

KPS dibagi menjadi dua yaitu keterampilan dasar (basic skills) dan keterampilan terintegrasi (integrated skills) (Nworgu & Otum, 2013).

Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD), terdiri dari 1) mengamati, 2) menyimpulkan, 3) Mengukur, 4) mengomunikasikan, dan 5) mengelompokan, memprediksi. Sedangkan yang termasuk dalam Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST) adalah 1) mengontrol variabel, 2) mendefinisi operasionalkan, 3) merumuskan hipotesis, 4) menginterpretasikan data, 5) eksperimen dan, 6) merumuskan model.

KPSD terdiri dari enam keterampilan, yakni mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan (Ongowo & Indoshi, 2013). Keterampilan mengamati adalah keterampilan dasar yang melibatkan lima panca indera untuk mengumpulkan data yang relevan. Keterampilan mengamati dilakukan dan dikembangkan melalui kegiatan pengamatan suatu percobaan ataupun permasalahan. Keterampilan mengklasifikasi adalah keterampilan mengelompokkan objek menurut sifat dan karakteristik dengan mengamati

(2)

7 objek. Keterampilan memprediksi adalah keterampilan memperkirakan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan pola kecenderungan, menghubungkan fakta, konsep, dan prinsip. Keterampilan mengukur adalah keterampilan membandingkan suatu objek berdasarkan suatu standar ukur yang ditetapkan.

Keterampilan menyimpulkan adalah keterampilan menentukan keadaaan objek berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan teori yang diketahui. Keterampilan mengkomunikasikan adalah keterampilan menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan teori dalam bentuk audio, visual maupun audio visual.

Keterampilan terintegrasi terdiri dari keterampilan mengontrol variabel, mendefinisi operasionalkan, merumuskan hipotesis, menafsirkan data, eksperimen, dan merumuskan model (Ongowo & Indoshi, 2013).

Keterampilan mengontrol variabel meliputi mengidentifikasi variabel dan menentukan variabel bebas, kontrol, serta terikat. Keterampilan mendefinisi operasionalkan adalah keterampilan bagaimana mengukur variabel yang telah ditentukan. Keterampilan merumuskan hipotesis dinyatakan sebagai kemampuan peneliti untuk menjawab pertanyaan berdasarkan pengamatan atau pengetahuan yang dimiliki. Keterampilan menafsirkan data merupakan keterampilan mengorganisir, menyimpulkan dari data, dan memahami data.

Keterampilan melaksanakan eksperimen adalah keterampilan menguji sesuai prosedur untuk memperoleh kebenaran dengan melakukan pengujian hipotesis.

Keterampilan merumuskan model adalah keterampilan membuat model dari suatu proses.

b. Indikator pengukuran KPS

KPS dapat diukur menggunakan instrument KPS yang dilihat dari indikatornya. KPS memiliki indikator pengukuran dalam menilai setiap KPS siswa. Setiap KPS memiliki indikator pengukuran masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut.

(3)

8 Tabel 2.1 Indikator KPS

No KPS Indikator

1 Mengamati a. Menggunakan banyak indra untuk mengumpulkan b. Mengumpulkan atau menggunakan data yang

relevan

c. Menyampaikan hasil pengamatan secara kualitatif 2 Mengukur a. Menentukan ukuran objek atau kejadian dengan

menggunakan alat yang sesuai b. Membaca skala ukur dengan tepat

c. Mengganti nilai-nilai yang diukur dalam rumus d. Mengukur satuan yang sesuai dengan rumus e. Menyatakan jumlah benda atau zat secara

kuantitatif

3 Mengomunikasikan a. Menggunakan lisan, tulisan, atau grafik untuk mengGambarkan kejadian, aksi, atau objek b. Memberikan/mengGambarkan Tabel data empiris

hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau Tabel atau diagram

c. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

d. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian 4 Mengajukan

pertanyaan

a. Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b. Bertanya untuk meminta penjelasan

c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis

5 Menerapkan konsep a. Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

c. Menemukan ide atau gagasan baru 6 Menafsirkan a. Mencatat setiap hasil pengamatan

b. Menghubung-hubungkan hasil pengamatan dengan konsep

c. Menemukan pola atau keteraturan dari satu seri pengamatan

d. Mengidentifikasi hubungan antar variabel, dari grafik atau Tabel pada data

e. Menyimpulkan dari data

f. Mencatat setiap detail pengamatan atau pengukuran yang dilakukan

(4)

9 Lanjutan Tabel 2.1 Indikator KPS

No KPS Indikator

7 Merumuskan hipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari satu kejadian b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dalam memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah c. Membuat pernyataan mengenai suatu

permasalahan dalam bentuk pertanyaan 8 Merencanakan

Percobaan/penelitian

a. Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan

b. Menentukan variabel atau faktor penentu

c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat d. Menentukan apa yang akan dilakukan berupa

langkah kerja

e. Membuat prosedur yang dapat menguji hipotesis 9 Menggunakan

alat/bahan

a. Memakai alat dan bahan

b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan

c. Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan

10 Melaksanakan

Percobaan/Eksperimen

a. Melakukan percobaan sesuai dengan langkah- langkah percobaan

b. Menguji hipotesis melalui manipulasi dan pengendalian variabel bebas

c. mengamati pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

12 Mengontrol variabel a. Mengidentifikasi variabel, b. menjaga variabel konstan c. memanipulasi

Sumber: (Inayah et al., 2020), (Temiz, B. K., Taşar, M. F., & Tan, 2006), (Isnawati, 2014), (Ongowo & Indoshi, 2013)dan (Suryaningsih, 2017)

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata” medium” arti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Rohani, 2019). Media adalah apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber Informasi ke penerima informasi (Muhson, 2010). Kegiatan pembelajaran memerlukan suatu media yang efektif dan efisien dalam membantu menyampaikan informasi dari guru kepada siswa.

(5)

10 Belajar adalah proses perubahan dalam pribadi manusia yang ditampilkan dalam bentuk peningkatan tingkah laku misalnya pengetahuan, sikap, kecakapan, daya pikir dan kemampuan lain (Ekayani, 2017.). Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses membimbing, mengatur dan mengorganisasi lingkungan sekitar sehingga mendorong proses belajar.

Menurut Uno & Ma’ruf (2016) menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses gabungan yang meliputi material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang mempengaruhi tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan informasi (Muhson, 2010). Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menjadi jembatan penyampaian pesan dari komunikator (guru) ke komunikan (siswa) sehingga memudahkan guru menyampaikan konsep untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media sebagai suatu alat atau sejenisnya, yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam kegiatan pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran, dimana keberadaan agar pesan dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran dapat membantu komunikator (guru) menyajikan informasi kepada Komunikan (siswa) Sebagai komunikator, Jika media dibuat dan dikembangkan secara baik, maka peran menyalurkan informasi atau pesan dapat disampaikan dengan baik dan guru memperoleh umpan balik yang baik. Media pembelajaran adalah media yang dirancang secara khusus untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses pembelajaran. Media pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa pengetahuan maupun menjadi sarana bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar (membaca, mengamati, mencoba, mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan lain-lain).

Media pembelajaran bukan sekedar benda fisik, namun segala sesuatu yang sudah berisi materi pembelajaran, sehingga memungkinkan seseorang

(6)

11 memanfaatkannya untuk belajar guna memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau perubahan sikap (Rahman et al., 2016).

b. Jenis Media pembelajaran berbasis ICT

Media pembelajaran berbasis ICT terdiri dari 4 macam (Suryani, 2016) diantaranya: teknologi Komputer berupa perangkat keras dan perangkat lunak, media interaktif, teknologi multimedia dan jaringan komputer. Teknologi komputer berupa perangkat keras dan perangkat lunak, misalnya media penyimpanan data (CD, DVD, Hardisk, dan lain-lain), prosesor, alat perekam, alat input dan alat input.

Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, diantaranya program computer-assisted learning (CAL), konferensi komputer, surat elektronik atau elektronik mail (email), dan komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembelajaran interaktif.

Pembelajaran melalui CAI ini, bersifat offline, sehingga dalam penggunaannya tidak tergantung pada adanya akses ke internet. Program pembelajaran berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh kemampuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu: teks, grafis, Gambar, foto, audio, video, dan animasi.

Seluruh media tersebut secara konvergen akan saling mendukung dan melebur menjadi satu media yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media komputer ini yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, adalah kemampuannya untuk memfasilitasi interaktivitas peserta didik dengan sumber belajar (content) yang ada pada komputer (man and machine interactivity) Teknologi multimedia.

Media pembelajaran yang termasuk ke dalam teknologi multimedia adalah kamera digital, kamera video, rekaman suara, rekaman video, dan lain-lain. Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD player, sound card, speaker dengan kemampuan memproses Gambar gerak, audio, dan grafis dalam resolusi yang tinggi, seluler dan faximile saja namun bermacam-macam, seperti Handphone, e-mail, facebook, twitter dan lain sebagainya. Teknologi jaringan komputer. Teknologi ini terdiri dari perangkat keras seperti LAN, internet, wifi, dan lain-lain. Selain itu juga terdiri dari perangkat

(7)

12 lunak pendukungnya atau aplikasi jaringan seperti WEB, e-mail, html, java, php, aplikasi basis data, dan lain-lain.

c. Manfaat media pembelajaran

Pemanfaatan media adalah penggunaan secara sistematis dari sumber belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan kaitan antara peserta didik dengan bahan belajar atau sistem pembelajaran. Beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran (Alwi, 2017), yaitu: media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan panca indera. Pemanfaatan media lainnya di antaranya (Rohani, 2019): (1) memberikan kemudahan siswa dan guru, (2) membantu memahami materi pembelajaran, (3) pembelajaran lebih interaktif, dan (4) pembelajaran lebih menarik.

d. Kelayakan media

Kelayakan pengembangan multimedia pembelajaran memerlukan pertimbangan. Media yang dikembangkan perlu memperhatikan (1) subject matter, (2) auxiliary, (3) affective considerations, (4) interface, (5) pedagogy, (6) navigation, dan (7) robustness. Subject matter adalah materi yang diberikan sudah sesuai atau belum dalam mencapai tujuan pembelajaran. Auxiliary information merupakan informasi tambahan yang berkaitan dengan materi seperti pendahuluan, petunjuk, dan kesimpulan. Affective considerations, yaitu produk dapat memotivasi siswa. Interface adalah produk yang dibuat memperhatikan tampilan seperti penulisan teks, animasi dan grafis, audio, dan video. Navigation adalah produk harus dibuat sesuai dengan posisi, tata letak, dan jarak untuk kemudahan akses. Pedagogy meliputi metodologi, interaktivitas, kapasitas kognitif, pembelajaran kooperatif, strategi belajar, kontrol pengguna, pertanyaan, menjawab pertanyaan, kualitas umpan balik, dan tingkat penguasaan materi. Robustness merupakan ketahanan produk yang dibutuhkan sehingga program tidak pernah gagal.

e. Cara memilih media yang baik

Media pembelajaran yang digunakan terdiri dari berbagai macam jenis. Media yang tidak semuanya dapat digunakan guru dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran memiliki karakteristik berbeda-

(8)

13 beda sehingga perlu adanya perimbangan dalam memilih media. Cara memilih media yang baik dapat mempertimbangkan (Suryani, 2016): (1) media sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) sesuai tidak materi yang dengan media yang digunakan, (3) karakteristik siswa, (4) karakteristik media, (5) biaya yang dikeluarkan, (6) media harus menyesuaikan apa yang akan disampaikan siswa. Cara memilih media menentukan menyampaikan materi dari guru dan siswa tersampaikan dengan baik.

3. Website Bioenial

Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet (Winoto

& Tj, 2012). Website merupakan kumpulan halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lainnya yang terkait. Website adalah situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat. Website berisi kumpulan halaman yang berisi tampilan teks, gerak, animasi, suara, Gambar diam, atau gabungan dari semuanya(Prahesti & Wiyono, 2017).

Jenis website itu sendiri ada bermacam-macam, mulai dari Portal, Online Shopping, Blog, Forum, dan banyak jenis website adalah informasi dan komunikasi (Winoto & Tj, 2012).Website dimanfaatkan banyak bidang salah satunya dalam bidang Pendidikan yang sering disebut web-based training (WBT) atau web-based education (WBE) (Uno & Ma’ruf, 2016). WBE terdapat suatu kegiatan pembelajaran yang bisa diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis media website atau Web based learning adalah salah satu jenis penerapan pembelajaran yang efektif, memerlukan penerapan pendekatan dan desain pembelajaran sehingga perlu pengembangan untuk menjadi media yang baik.

Website Bioenial (Biology Electronic Activity-Based Learning) adalah website yang dikembangkan pada pembelajaran biologi yang berbasis keterampilan proses sains. Pemberian nama website bioenial berasal dari biology artinya website yang berisi aktivitas kegiatan pengalaman. Website ini dengan laman situs www.bioenial.com memberikan beberapa kelebihan dan

(9)

14 kekurangannya dalam penggunaan. Keuntungan menggunakan website ini adalah kemudahan dalam mengakses, pembelajaran dapat secara sinkronous dan asinkronous, melatihkan keterampilan proses sains sesuai dengan karakteristik materi, dan menyediakan media pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar. Kekurangan dalam penggunaan media pembelajaran ini adalah penilaian dalam keterampilan proses sains perlu dilakukan modifikasi, dan monitoring pembelajaran tidak semua dapat dilakukan.

Pengembangan media web-based learning perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya merumuskan apa yang ingin dibutuhkan dan memutuskan bagaimana sistem agar tercapai dengan cara terbaik.

Pengembangan harus memperhitungkan desain karena tugas pengembang model apapun harus mengenali sasaran yang dituju. Terdapat langkah-langkah dalam metode pengembangan yaitu menentukan mata pelajaran yang ingin dikembangkan dan mengidentifikasi silabus untuk mata pelajaran tersebut, menentukan tujuan umum dan khusus, menganalisis karakteristik audience, menyusun bahan ajar, serta mendesain software website.

4. Sistem Pernapasan

Mata pelajaran biologi digolongkan sangat sulit dimengerti (Çimer, 2012). Menurut Lazarowitz, Penso, & Lazarowitz menyatakan konsep yang sulit dipahami diantaranya pembelahan sel, genetika, sistem saraf, sistem respirasi dan fotosintesis (Pratiwi et al., 2021). Kesulitan disebabkan karena pengelompokan biologi dan abstraksi beberapa tingkat topik atau konsep. Sistem pernapasan, organ yang menyusun sistem pernapasan mekanisme sistem pernapasan, tipe-tipe pernapasan, volume udara pernapasan, frekuensi pernapasan, dan kelainan pada sistem respirasi. Materi sistem pernapasan merupakan materi yang bersifat abstrak sehingga tidak dapat melihat objek secara nyata. Sistem pernapasan yang dipelajari memerlukan media yang efektif dan efisien. Obyek nyata dapat diwujudkan dengan membuat media dari bahan sekitar. Sistem pernapasan dapat dilaksanakan praktikum di rumah dengan alat dan bahan yang ditemukan disekitar.

(10)

15 B. Penelitian yang Relevan

Penelitian pengembangan media memerlukan sumber berupa penelitian yang sudah ada untuk membandingkan hasil penelitian dengan penelitian yang sudah ada. Judul penelitian yang relevan dengan judul penelitian “Pengembangan Media Website Bioenial (Biology Electronic Activity-Based Learning) Keterampilan Proses Sains Pada Materi Sistem Pernapasan” antara lain: 1) analisis respon penggunaan terhadap penerapan web-based assessment pada praktikum fisika dasar oleh (Winda et al., 2021), 2) pengembangan instrumen penilaian keterampilan proses sains praktikum fisika dasar i berbasis web dengan menggunakan visual studio code pada materi gesekan (Dewi, 2020) 3) Penelitian (Winoto & Tj, 2012) dengan judul Pembuatan Website Profil Sekolah Dasar Negeri 03 Kalisoro.

Materi sistem pernapasan dilipih pada peneiltian ini diperlukan penelitian sebelumnya. Pengembangan media pada materi sistem pernapasan terdapat penelitian sebelimnya di antaranya: 1) pengembangan media interaktif berbasis website oleh priyambodo (2012), 2) Pengembanagan multimedia pada materi sistem pernapasan (Sadikin et al., 2020) sebagai dasar pengembangan media berbasis KPS materi sistem pernapasan.

Keterampilan proses sains yang digunakan mengacu pada penelitian 1) pengembangan lembar kerja siswa berbahasa Inggris dengan pendekatan keterampilan proses sains pada sistem pernapasan untuk kelas XI SMA RSBI (Maulidiyah, 2012), 2) Analisis Keterampilan Proses Sains SMA Materi Sistem terdiri mengamati, menafsirkan, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, mengomunikasikan (Elvanisi et al., 2018), 3) Pembelajaran Berbasis Praktikum Sebagai Sarana Siswa untuk Berlatih Menerapkan Keterampilan Proses Sains dalam Materi Biologi (Suryaningsih, 2017).

(11)

16 C. Kerangka Berpikir

Website Bioenial terdapat fitur pengalaman belajar yang terdapat aktifitas siswa. Aktifitas siswa pada fitur Website Bioenial membantu siswa belajar melalui pengalaman belajar bukan menghafalkan materi. Fitur pengalaman belajar Website Bioenial terdapat langkah-langkah metode ilmiah secara daring. Pembelajaran Website Bioenial dilakukan secara daring dapat membatu memfasilitasi pemberdayaan KPS selama pembelajaran daring. Kelebihan Website Bioenial yang mampu memfasilitasi pemberdayaan KPS dapat membantu mengatasi kurangnya penerapan KPS selama PJJ sehingga kerangka berpikir penelitian ini tertuang pada Gambar 2.2.

(12)

17 Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir

Solusi

Pengembangan media website bioenial berbasis KPS pada materi sistem pernapasan untuk memperdayakan KPS Pembelajaran sains salah tidak hanya menekan produk sains

namun juga proses dan sikap sains sehingga penting dalam menerapkan KPS

Alasan memilih website bioenial berbasis KPS selama PJJ:

1. Media menyediakan pengalaman belajar terdapat kegiatan KPS siswa yang sesuai materi sistem pernapasan sehingga membantu ketercapaian KPS

2. Terdapat komunikasi dua arah yang baik, fleksibel tempat dan waktu

3. Media mudah diakses

4. Memudahkan pemahaman dan penyampaian materi sistem pernapasan

Target

1. kelayakan media website bioenial berbasis KPS pada materi sistem pernapsan

2. respon guru dan siswa terhadap media website bioenial berbasis KPS pada materi sistem pernapsan

3. ketercapaian KPS siswa selama PJJ pada materi sistem pernapsan dengan media website bioenial berbasis KPS Fakta di lapangan selama PJJ

Pembalajaran dilakukan secara ceramah, penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi, media maupun platform membutuhkan banyak memori, interaksi pembelajaran kurang komunikatif. Selain itu Siswa dalam pembelajaran sistem pernapasan pada KD 3.8 dan 4.8 jarang bahkan tidak pernah mengajak siswa melakukan kegiatan pengamatan, percobaan,

Permasalahan

Pemberdayaan KPS yang kurang dilatihkan sistem pernapasan kurang dilatihkan

Ideal selama PJJ Pemberdayaan KPS dilaksanakan secara maksimal dengan memanfaatkan media digital selama PJJ

Referensi

Dokumen terkait

Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami apa yang diperolehnya sehingga dapat menerangkan dan menjelaskan kembali serta memanfaatkan

2) Koordinasi adalah kemampuan untuk mempersatukan ataupun memisahkan suatu tugas kerja yang kompleks. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memahami resiliensi ekonomi rumah tangga petani dalam pengelolaan Ume Talang di Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung

Tingginya nilai MHD tersebut disebabkan oleh kepadatan penduduk Kota Surakarta yang paling tinggi dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Tengah dan juga curah hujan dalam

pembelajaran probing promting sendiri akan diberikan kepada kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol akan menggunakan model pembelajaran scramble. Dari jumlah

1. Paradigma penelitian Kuantitatif adalah positivism, bahwa dunia kehidupan social dapat diteliti berdasarkan prinsip-prinsip hukum sebab akibat seperti

Bakteri asam laktat termasuk di dalamnya bakteri homofermentatif yang memproduksi sebagian besar utamanya adalah asam laktat, dan heterofermentatif yang selain memproduksi