i
PERAN PELACAKAN
HOUSEHOLD CONTACT
OLEH
KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN
ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN
CASE DETECTION RATE
TUBERKULOSIS PARU
DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
T E S I S
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Oleh
Iwan Irawan
S 600110004
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS
PERAN PELACAKAN
HOUSEHOLD CONTACT
OLEH
KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN
ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN
CASE DETECTION RATE
TUBERKULOSIS PARU
DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
Disusun oleh:
Iwan Irawan S600110004
Dewan Pembimbing:
Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal
Pembimbing I Dr. Reviono, dr., Sp. P (K)
NIP. 19651030 200312 1 001
Pembimbing II Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS
NIP. 19470521 197609 1 001
Pembimbing III Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D
NIP. 19751221 200501 2 001
Telah dinyatakan memenuhi syarat untuk diseminarkan
pada tanggal Juli 2016
Kepala Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Biomedik
Prof. Dr. H. A.A. Subijanto, dr., MS
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Tesis yang berjudul “PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD CONTACT
OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN”
merupakan karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan sumbernya, baik
dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti
terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun
2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah
lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs
UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu
semester sejak pengesahan tesis saya tidak melakukan publikasi dari sebagian
atau keseluruhan tesis ini, maka Prodi Magister Kedokteran Keluarga UNS
berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi
Magister Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya melakukan
pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan
sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Juli 2016
Mahasiswa
Iwan Irawan
iv
Iwan Irawan. S600110004. 2016. Tesis. PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD
CONTACT OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN. Pembimbing I: Dr. Reviono, dr., Sp. P (K), II: Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, III: Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Latar Belakang: Kabupaten Klaten belum mencapai target nasional case
detection rate (CDR) tuberkulosis paru sebesar 70%. Household contact dari
pasien TB merupakan kelompok yang berisiko tinggi tertular tuberkulosis (TB). Tujuan penelitian adalah mengetahui peran pelacakan household contact kader kesehatan dalam peningkatan angka penjaringan suspek TB dan case detection rate TB paru basil tahan asam (BTA) positif dibandingkan metode passive case
finding di Kabupaten Klaten.
Metode: Penelitian ini merupakan community-based trial/practical trial dengan
mixed methods. Pengambilan sampel penelitian kuantitatif secara two stage
cluster sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi
(n=30) dan kelompok kontrol (n=30). Pada kelompok intervensi dilakukan pelacakan household contact oleh kader kesehatan. Angka penjaringan suspek dan CDR TB paru BTA (+) 5 bulan sebelum penelitian (pretest) dan 5 bulan setelah penelitian (posttest) dibandingkan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel penelitian kualitatif diambil secara purposive sampling. Penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam dan focus group
discussion (FGD) untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan dalam
pelacakan household contact oleh kader kesehatan.
Hasil: Jumlah suspek TB pada kelompok intervensi sebesar 50 orang (pretest) dan 36 orang (posttest), sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 65 (pretest) dan 44 (posttest). Jumlah pasien TB paru BTA (+) pada kelompok intervensi sebesar 12 orang (pretest) dan 8 orang (posttest), sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 8 (pretest) dan 7 (posttest). Uji Mann-Whitney untuk perbedaan angka penjaringan suspek antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan nilai p=0,147 (pretest) dan p=0,341 (posttest), sedangkan Uji Mann-Whitney untuk perbedaan CDR TB paru BTA (+) antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan nilai p=0,232 (pretest) dan p=0,841 (posttest).
Kesimpulan: Kader berperan dalam penjaringan suspek TB dengan pelacakan
household contact tetapi tidak signifikan karena kurangnya waktu pelatihan kader.
Kader berperan dalam upaya pencapaian CDR TB paru tapi tidak signifikan karena beberapa hambatan yang disebabkan oleh faktor dari pasien maupun fasilitas kesehatan (puskesmas).
v
Iwan Irawan. S600110004. 2016. THE ROLE OF HOUSEHOLD CONTACT
INVESTIGATION BY COMMUNITY HEALTH WORKER IN IMPROVING SUSPECT EVALUATION RATE AND PULMONARY TUBERCULOSIS CASE DETECTION RATE IN THE PRIMARY tuberculosis case detection rate (CDR) which is about 70%. Household contacts of TB patients are a high-risk group for developing tuberculosis (TB). The research’s aim is to study the role of household contact investigation by community health worker in improving tuberculosis suspect evaluation rate and CDR compared to passive case finding methods on Klaten district.
Methods: This research was an community-based trial/practical trial with mixed methods design. The sample on quantitative study was taken by two stage cluster sampling. Subjects were divided into two groups, intervention group (n=30) and control group (n=30). Contact investigation by community health worker was done in the intervention group. The number of suspect and positive acid fast bacilli tuberculosis case detection rate 5 mounths before (pretest) and 5 mounths after (posttest) the intervention were compared between intervention and control group. The sample on qualitative study was taken by purposive sampling. The qualitative study were held through in-depth interview and focus group discussion (FGD) to assess enabling factors and barriers in contact investigation by community health worker.
Result: The number of tuberculosis suspects in the intervention group are 50 (pretest) and 36 (posttest), whereas in the control group are 65 (pretest) and 44 (posttest). The number of positive acid fast bacilli tuberculosis findings in the intervention group are 12 (pretest) and 8 (posttest), whereas in the control group are 8 (pretest) and 7 (posttest). P values for the difference of tuberculosis suspect evaluation rate between intervention and control group are 0,147 (pretest) and 0,341 (posttest). P values for the difference of CDR between intervention and control group are 0,232 (pretest) and 0,841 (posttest).
Conclusion: Community health worker has role in tuberculosis suspect evaluation with household contact investigation but their role were not significant due to the lack of time in community health worker’s training about household contact investigation. Community health worker has role in achieving pulmonary tuberculosis case detection rate but their role were not significant due to case detection delay (patient delay and health system delay).
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan tesis dengan judul PERAN PELACAKAN HOUSEHOLD CONTACT
OLEH KADER KESEHATAN DALAM MENINGKATKAN ANGKA
PENJARINGAN SUSPEK DAN CASE DETECTION RATE TUBERKULOSIS
PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN. Tesis ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan akhir menempuh pendidikan dokter spesialis
Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret (UNS).
Keberhasilan dan kelancaran penulis dalam penulisan tesis ini tidak lepas
dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak mulai tahap
persiapan, penyusunan hingga terselesaikannya tesis ini. Penulis dalam
kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi- tingginya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs. MS, selaku rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof Dr. Hartono, dr., MS, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, pembimbing I penelitian ini, dan selaku
staf pengajar bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terima kasih penulis
ucapkan atas segala bimbingan, ilmu, petunjuk dan waktu yang telah
diluangkan dalam memberikan bimbingan selama menjalani pendidikan dan
vii
5. Prof. Dr. AA. Subiyanto, dr., MS, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan penguji I tesis
atas segala masukan dan koreksinya.
6. Prof. Dr. Suradi, dr., Sp.P(K), MARS, selaku Ketua Program Studi S3 Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Guru besar program studi
Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan selaku pembimbing II
penelitian ini. Penulis haturkan terima kasih dan rasa hormat yang
setinggi-tingginya kepada beliau atas waktu yang diluangkan untuk memberikan
bimbingan, dorongan, saran dan kritik yang positif. Penulis juga haturkan
terima kasih yang setinggi-tingginya atas ilmu dan pengetahuan yang telah
beliau berikan selama penulis menjalani pendidikan dan menyelesaikan
penelitian ini.
7. Ari Natalia Probandari, dr., MPH, Ph.D, selaku pembimbing III tesis atas segala masukan dan koreksinya. Terima kasih penulis ucapkan atas segala
bimbingan, ilmu, petunjuk dan waktu yang telah diluangkan dalam
memberikan bimbingan selama menyelesaikan penelitian ini.
8. Yusup Subagio Sutanto, dr., Sp.P(K), selaku Penguji I, Kepala Bagian Pulmonologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan selaku staf pengajar bagian
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau
atas bimbingan, dorongan, dan sarannya selama menjalani pendidikan.
Nasihat dan kritik yang membangun memberikan kesan tersendiri bagi
penulis.
9. Dr. Harsini, dr., Sp.P (K), selaku Penguji II dan staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan terima kasih dan rasa hormat
kepada beliau atasbimbingan, dorongan, dan saran selama menjalani
pendidikan utamanya dalam bidang TB MDR.
viii
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
motivasi dan kemudahan dalam menyelesaikan tesis ini. Terimakasih atas
segala keramahan dan kesabarannya dalam membimbing dan memotivasi
penulis selama menjalani pendidikan di bagian Pulmonologi.
11. Dr. Eddy Surjanto, dr., Sp.P(K), selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi yang telah memberikan petunjuk,
bimbingan, saran, dan kritik yang membangun. Kesabaran dan perhatian
beliau dalam mendidik memberikan kesan yang dalam buat penulis.
12. Dr. Hadi Subroto, Sp.P(K),MARS, selaku sesepuh bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi.Penulis mengucapkan terima kasih atas pesan, nasehat,
dan saran yang selalu beliau sampaikan demi kemajuan dan perkembangan
ilmu Pulmonologi. Nilai moral pendidikan kedokteran khususnya di bidang
Pulmonologi yang beliau selalu tanamkan memberikan makna yang dalam
buat penulis.
13. Jatu Aphridasari, dr., Sp.P (K), selaku staf pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Penulis ucapkan terima kasih atas bimbingan, dorongan, dan
sarannya selama menjalani pendidikan. Terima kasih atas ilmu-ilmu baru
yang selalu up to date. Beliau selalu memberikan inspirasi dan pengetahuan
bahwa ilmu paru itu cukup luas.
14. Ahmad Farih Raharjo, dr., Sp.P, M. Kes, selaku pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengucapkan terima kasih
atasbimbingannya selama menjalani pendidikan.Terima kasih penulis
ucapkan atas kritik membangun yang telah disampaikan kepada penulis
selama menjalani pendidikan.
15. Dewi N. Makhabah, dr., SpP, M. Kes, selaku pengajar di bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta, penulis haturkan terima kasih atas bimbingan dan
ix
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada staf pengajar lainnya,
yaitu kepada Juli Purnomo, dr., SpP, Hasto Nugroho, dr., SpP, dan IGN.
Widyawati, dr. SpP, atas bimbingan dan arahannya yang sangat berguna selama
penulis mengikuti pendidikan keahlian. Penulis juga sampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta
2. Direktur Pasca Sarjana UNS Surakarta
3. Dekan Fakultas Kedokteran UNS Surakarta
4. Kepala Bagian Ilmu Bedah RSUD Dr. Moewardi/FK UNS
5. Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi/FK UNS
6. Kepala Bagian Radiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
7. Kepala Bagian Kardiologi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
8. Kepala Bagian Kesehatan Anak RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
9. Kepala Bagian Anestesi RSUD Dr. Moewardi/FK UNS Surakarta
10.Kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. MoewardiSurakarta
11.Direktur Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Ngawen Salatiga
12.Direktur RSUD Sragen
13.Kepala BKPM Semarang
14.Kepala BKPM Klaten
15.Kepala BKPM Pati
16.Kepala BKPM Magelang
17.Kepala DKK Kabupaten Klaten
18.UPTD Puskesmas di Kabupaten Klaten
beserta seluruh staf atas bimbingan dan ilmu pengetahuan yang diberikan selama
penulis menjalani pendidikan.
Penghormatan, penghargaan dan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya
penulis sampaikan kepada ayahanda tercinta H.Abdul Djamil M dan ibunda
tersayang Hj.Cholidah atas asuhan, amarah dan cintanya, kasih sayang, doa,
pendidikan, pengorbanan tiada tara dan tak terhingga yang ananda terima sejak
dari lahir hingga sekarang. Tanpa beliau, penulis tidak akan menempuh
x
sampai di tahap ini. Tidak ada satupun di dunia ini yang dapat penulis berikan
untuk membalas kebaikan ayahanda dan ibunda.Tidak ada satupun di dunia ini
yang dapat menggantikan tempatnya di hati penulis. Jasamu tidak akan dapat
penulis lupakan sampai akhir hidup penulis.
Kepada istriku tercinta Endah Arifiyanti dan ibu dari anak-anakku,
terimakasih atas cinta, kesetiaan, kekuatan, pengertian dan dukungan yang telah
diberikan pada setiap langkah penulis sampai akhirnya dapat menyelesaikan
pendidikan ini. Terimakasih telah menjadi teman sejati, menemani dalam suka
dan duka, melengkapi serta menyempurnakan kehidupan penulis.
Kepada kedua permata hatiku, Fredelina Faustine dan Maritza Rafa Safira
yang senantiasa memberi keceriaan dan semangat untuk menyelesaikan
pendidikan ini. Kalian adalah motivasi terbesar papa untuk menyelesaikan semua
tugas dengan baik.
Kepada adik-adikku, Rizka Tachris, ST dan Devi Ira Mutiasari, dr.,Sp.KK
terimakasih atas segala doa, dukungan dan pengertiannya selama ini.
Kepada rekan-rekan residen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK
UNS angkatan Januari 2010 Helena Pakiding,dr., Sp.P , Zakiyah Novianti,dr.,Sp.P
Handi Priyambodo,dr., Sp.P, Susanto Eko Prasetyo,dr.,Sp.P, Jan Yanto,dr,
Evata Putri Ikromi, dr, Agung Dewantara ,dr kalian adalah tempat mencurahkan
isi hati dan berbagi tatkala sedih dan gembira. Widayanto, dr., Sp.P, Indah Juliana,
dr., Sp.P, Melfia Nafratilova, dr., Sp,P, Dyah Nurwidiasih, dr., Sp.P, Slamet
Nugroho, dr., dan Hendra Agus Setiawan, dr., terimakasih atas bantuan dan
kerjasamanya selama ini. Kalian semua adalah teman terbaik selama ini yang
telah memberikan cerita hidup tersendiri. Dan kepada semua teman-teman residen
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semua bantuan,
doa, dan kerjasamanya selama ini.
Kepada karyawan SMF paru (mas Waluyo, mbak Yamti, mbak Anita, mas
Arif, dan mbak nanda) serta kepada mas Harnoko terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya selama ini. Kepada semua rekan perawat poliklinik paru (bu Krisni,
bu Umi, pak Ranto, mas Sigit) dan bangsal rawat paru di RSUD Dr. Moewardi,
xi
Magelang,dan BKPM Semarang,serta kepada semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam proses belajar penulis
selama ini.
Penulis menyadari penulisan tesis ini masih memiliki kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan serta sebagai masukan bagi penulis untuk penelitian dan penulisan
karya ilmiah di masa mendatang.
Surakarta, April 2016
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... . ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... .. iii
ABSTRAK... ...iv
ABSTRACT... ....v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
DAFTAR SINGKATAN... xix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah……….………... 1
B. Rumusan masalah…………..………... 3
C. Tujuan penelitian..………... 3
D. Manfaat penelitian………..………... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ………..………. 5
1. Tata laksana tuberkulosis... 5
a. Penemuan kasus tuberkulosis..………... 5
1. Passive case finding……...………... 6
2. Enhanced case finding……….…………... 7
3. Active case finding... 7
4. Intensified case finding... 8
5. Pelacakan kontak... 9
b. Pengobatan tuberkulosis………….…………... 11
xiii
2. Program pengendalian tuberkulosis di Indonesia... 14
3. Kader kesehatan...………... 16
a. Definisi kader kesehatan... 16
b. Pelatihan kader kesehatan... 17
c. Tugas kader kesehatan... 18
4. Konsep pelacakan household contact... 19
a. Istilah dalam pelacakan kontak... 19
b. Tujuan pelacakan kontak... 21
c. Panduan untuk pelacakan kontak... 22
d. Pertimbangan dalam melakukan pelacakan kontak... 22
e. Pelacakan household contact... 23
1. Wawancara dan identifikasi kontak... 23
2. Menentukan algoritma screening dan evaluasi klinik... 23
3. Memilih model untuk pelacakan kontak... 25
4. Melakukan kunjungan rumah tangga... 26
5. Pengawasan dan evaluasi... 27
6. Persetujuan dan kerahasiaan... 28
7. Susunan kepegawaian dan pelatihan... 28
B. Kerangka teoritis...………….………... 29
C. Kerangka konseptual penelitian... 30
D. Hipotesis………...……..…………... 33
BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian...………...…………... 34
B. Tempat dan waktu penelitian………... 34
C. Populasi dan sampel penelitian………..………... 34
1. Penelitian Kuantitatif... 34
2. Penelitian Kualitatif... 36
3. Kriteria inklusi dan eksklusi... 37
xiv
E. Definisi operasional variabel penelitian... 38
F. Instrumen dan teknik pengumpulan data……….…... 39
1. Penelitian kuantitatif ………..………....…... 39
2. Penelitian kualitatif……….……….. 39
G. Uji validitas dan reliabilitas ………….………..…... 39
H. Alur penelitian……….………..………... 40
I. Analisis data………...……….………...… 42
1. Analisis data penelitian kuantitatif………..………... 42
2. Analisis data penelitian kualitatif………..………… 43
J. Etika penelitian………..…………... 43
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 44
1. Profil Kabupaten Klaten... 44
2. Penelitian kuantitatif... 45
a. Karakteristik subjek penelitian…... 45
b. Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pada kelompok intervensi dan kontrol... 49
1) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest pada kelompok intervensi... 50
2) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest pada kelompok kontrol... 51
3) Perbedaan angka penjaringan suspek TB paru pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 51
c. Perbedaan CDR TB pada kelompok intervensi dan kontrol... 52
1) Perbedaan CDR TB pretest-posttest pada kelompok intervensi... 53
xv
pada kelompok kontrol... 53
3) Perbedaan CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 54
3. Penelitian kualitatif... 55
a. Pendahuluan... 55
b. Faktor pendukung pelacakan household contact kader kesehatan... 56
c. Hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 58
B. Pembahasan... 63
1. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan angka penjaringan suspek TB paru... 63
2. Peran pelacakan household contact oleh kader kesehatan dalam meningkatkan CDR TB paru...………... 65
3. Faktor pendukung dan hambatan dalam pelacakan household contact kader kesehatan... 68
4. Keterbatasan penelitian... 71
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 72
B. Saran... 72
DAFTAR PUSTAKA... 73
xvi
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1 : The stop TB strategy... 15
Tabel 2 : Beberapa istilah dalam pelacakan kontak...20
Tabel 3 : Materi pelatihan... 29
Tabel 4 : Karakteristik kasus indeks... 47
Tabel 5 : Kepadatan rumah tangga... 48
Tabel 6 : Karakteristik household contact... 49
Tabel 7 : Karakteristik household contact berdasarkan gejala TB... 49
Tabel 8 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok intervensi... 50
Tabel 9 : Perbedaan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 51
Tabel 10 : Perbandingan median (min-max) angka penjaringan suspek TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol... 52
Tabel 11 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest pada kelompok intervensi...………... 53
Tabel 12 : Perbedaan medin (min-max) CDR TB pretest-posttest pada kelompok kontrol... 54
Tabel 13 : Perbandingan median CDR TB pretest-posttest antara kelompok intervensi dan kontrol……….. 54
Tabel 14 : Faktor pendukung pelacakan household contact oleh kader kesehatan... 58
xvii
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1 : Prinsip stone in the pond... 10
Gambar 2 : Pelacakan kontak TB... 27
Gambar 3 : Kerangka teoritis... 30
Gambar 4 : Kerangka konseptual penelitian... 32
Gambar 5 : Alur penelitian kuantitatif... 41
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 : Lembar persetujuan mengikuti penelitian... 80
Lampiran 2 : Kuesioner penelitian kuantitatif... 81
Lampiran 3 : Daftar pertanyaan penelitian kualitatif... 85
Lampiran 4 : Daftar pertanyaan focus group discussion... 87
Lampiran 5 : Surat pengantar ijin penelitian... 88
Lampiran 6 : Surat ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Klaten…….. 89
Lampiran 7 : Ethical clearance……….. 90
Lampiran 8 : Surat persetujuan dilakukan tuberculin skin test………….. 91
Lampiran 9 : Hasil pemeriksaan TST……… 92
Lampiran 10 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik indeks kasus…… 98
Lampiran 11 : Hasil perhitungan deskripsi karakteristik kontak…………. 104
Lampiran 12 : Analisis data dasar……… 109
Lampiran 13 : Uji normalitas………... 116
Lampiran 14 : Uji Wilcoxon... 117
Lampiran 15 : Uji Mann-Whitney……… 121
Lampiran 16 : Rekapitulasi data penelitian………. 124
xix
DAFTAR SINGKATAN
ACF : active case finding
BKPM : balai kesehatan paru masyarakat
BOK : bantuan operasional kesehatan
BTA : basil tahan asam
CDR : case detection rate
CNR : case notification rate
CDC : centre for disease control and prevention
CHW : community health workers
DIY : daerah istimewa yogyakarta
Depkes RI : departemen kesehatan republik Indonesia
DK : diskusi kelompok
DOTS : directly observed treatment short-course
ECF :enhanced case finding
Fasyankes : fasilitas layanan kesehatan
FGD : focus group discussion
HIV : human immunodeficiency virus
IDI : ikatan dokter indonesia
ICF : intensified case finding
IGRA : interferon-γ release assay
ISTC : International Standards for Tuberculosis Care
Km² : kilometer persegi
Kemenkes RI : kementerian kesehatan republik Indonesia
LTBI : latent tuberculosis infection
OAT : obat anti tuberkulosis
OAT-KDT : obat anti tuberkulosis-kombinasi dosis tetap
OR : odds ratio
PCF : passive case finding
PKK : pembinaan kesejahteraan keluarga
xx
PDPI : perhimpunan dokter paru Indonesia
PPNI : persatuan perawat nasional indonesia
PLHIV : persons living with human immunodeficiency virus.
PSU : primary sampling unit
P2TB : program pengendalian tuberkulosis
PPM : public–private mix
Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat
MDG : millenium development goals
MDR : multi drugs resistance
RCT : randomized controlled trial
RS : rumah sakit
RSUP : rumah sakit umum pusat
RSIA : rumah sakit ibu dan anak
RSKB : rumah sakit khusus bedah
SSU : secondary sampling unit
SD : sekolah dasar
SLTP : sekolah lanjutan tingkat pertama
SMA : sekolah menengah atas
SR : success rate
SDM : sumber daya manusia
SPSS : statistical package for social sciences
TST : tuberculin skin test
TB : tuberkulosis
WHO : world health organization