TUGAS MAKALAH
AGROINDUSTRI TANAMAN HIAS DAN OBAT-OBATAN
“OLAHAN BUAH MENGKUDU SEBAGAI OBAT TRADISIONAL”
DI SUSUN OLEH : DITA ADELIA RAMADANTI
(71200711008) HANI’ATUR ROSYIDAH
(71200711012)
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Olahan Buah Mengkudu Sebagai Obat Tradisional” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Agroindustri Tanaman Hias Dan Obat-obatan, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.
Mahyu Danil, MP. MM. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Agroindustri Tanaman Hias Dan Obat-obatan yang telah mengajarkan materi ini dengan baik begitu juga yang telah membantu penulis dalam melaksanakan kuliah yang hasilnya kemudian dituangkan dalam makalah ini.
Penulis sadar, penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi teknik maupun materi. Oleh sebab itu, penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Oktober 2022
Penyusun DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Tujuan Masalah...3
BAB II PEMBAHASAN...4
2.1 Pengertian Buah Mengkudu...4
2.2 Jenis dan Varietas...4
2.3 Ciri-ciri Umum Mengkudu...7
2.4 Kandungan Zat yang Terdapat di Dalam Buah Mengudu...10
2.5 Manfaat Buah Mengkudu Untuk Kesehatan...11
2.6 Taksonomi Tanaman Mengkudu...13
2.7 Efek Samping Buah Mengkudu...14
2.8 Budidaya Buah Mengkudu...16
2.9 Proses Pengolahan Buah Mengkudu...19
2.9.1 Smoothie Mengkudu...19
2.9.2 Racikan Buah Mengkudu Sebagai Obat Menurunkan . .20 2.9.3 Dimakan Langsung...20
2.9.4 Jus Mengkudu Blewah...21
2.9.5 Rebusan Air Mengkudu...21
BAB III PENUTUP...23
3.1 Kesimpulan...23
DAFTAR PUSTAKA...24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari (Asia Tenggara). Pada tahun 100 SM, bangsa yang terkenal berani mengembara.
Tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan meninggalkan tanah air mereka.
Ada kesan para pengembara itu dikecewakan oleh suatu hal dan maksud menjauhkan diri dari kehidupan sebelumnya. Setelah lama mengembara, mereka sampai di sekitar Polinesia, yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan. Para petualang tersebut langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan, kondisi pantai, dan pulaunya.
Uniknya, mereka seakan-akan telah mempersiapkan diri untuk berpindah ke pulau lain. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sejumlah tumbuhan dan hewan yang ikut dibawa, karena dianggap penting untuk mempertahankan hidup. Beberapa tumbuhan asli, seperti pisang, talas, ubi jalar, sukun, tebu, dan mengkudu, juga turut dibawanya. Di antara yang dibawa itu, masih ada yang berupa stek dan tunas. Salah satu tumbuhan itu, yakni mengkudu, dianggap barang keramat. Sejak 1500 tahun lalu penduduk kepulauan yang kini disebut Hawaii itu mengenal mengkudu dengan sebutan noni. Mereka menduga tumbuhan bernama latin Morinda citrifolia tersebut memiliki banyak manfaat. Mereka memandangnya sebagai Hawaii magic plant, karena buah ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.
Ketika krisis moneter melanda Indonesia, masyarakat banyak yang memilih kembali ke alam dalam pola hidupnya, Terutama dalam pola makan maupun menyembuhkan penyakit. Menyangkut pengobatan, masyarakat juga sudah mulai kembali kebahan- bahan alami, misalnya tumbuh-tumbuhan banyak dicari orang untuk pengobatan. Tumbuh-tumbuhan obat ini selain murah juga tanpa efek samping asal dosisnya tepat.
Salah satunya adalah buah mengkudu. Sebenarnya sejak dulu masyarakat Indonesia sudah menggunakan buah mengkudu sebagai bahan pengobatan dan untuk menjaga stamina tubuh. Tetapi karena zaman sekarang yang serba praktis ini membuat orang menjadi lupa pada peninggalan nenek moyang. Masyarakat tidak lagi mengkonsumsi mengkudu mungkin karena rasanya yang tidak enak, baunnya yang tidak sedap dan getir.
Buah mengkudu ini sudah diteliti bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit. Dengan berbagai macam pengolahan dari buah mengkudu, manfaatnya banyak digunakan sebagai pengganti obat berbahan kimia. Mengkudu (Morinda Citrifolia) termasuk jenis kopi-kopian.
Mengkudu dapat tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian tanah 1500 meter diatas permukaan laut.
Mengkudu merupakan tumbuhan asli dari Indonesia. Tumbuhan ini mempunyai batang tidak terlalu besar dengan tinggi pohon 3-8 m. Daunnya bersusun berhadapan, panjang daun 20-40 cm dan lebar 7-15 cm. Bunganya berbentuk bunga bongkol yang kecil-kecil dan berwarna putih. Buahnya berwarna hijau mengkilap dan berwujud buah buni berbentuk lonjong dengan variasi trotol-trotol. Bijinya banyak
dan kecil-kecil terdapat dalam daging buah. Pada umumnya tumbuhan mengkudu berkembang biaksecara liar di hutan-hutan atau dipelihara orang pinggiran-pinggiran kebun rumah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan buah mengkudu?
2. Apa saja zat yang terkandung di dalam buah mengkudu?
3. Apa saja manfaat buah mengkudu?
4. Bagaimana klasifikasi dari tanaman mengkudu?
5. Bagaimana Membudidayakan buah mengkudu?
6. Bagaimana cara pengolahan buah mengkudu?
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui dan memahami apa itu buah mengkudu
b. Untuk mengetahui dan memahami zat yang terkandung didalam buah mengkudu
c. Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari buah mengkudu
d. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana klasifikasi tanaman buah mengkudu
e. Untuk mengetahui dan memahami pembudidaya buah mengkudu
f. Untuk mengetahui proses pembuatan/pengolahan buah mengkudu
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Buah Mengkudu
Buah mengkudu (Marinda Citrifolia, Linn) adalah termasuk jenis tanaman dari keluarga Rubiaceae, Morinda Citrifolia L mempunyai nama daerah : Eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa);
wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama mangkudu, wangkudu, dan labanan.
Menurut beberapa sumber, mengkudu merupakan salah satu jenis buah- buahan yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman buah mengkudu dapat tumbuh pada ketinggian 1000 mdpl. Padaumumnya tanaman mengkudu ini banyak terdapat di daerah tropis, termasuk Kepulauan Pasifik, Asia Tenggara, India, Philipina, dan Amerika.
2.2 Jenis dan Varietas
Berdasarkan penampilan fisik buahnya, mengkudu dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni mengkudu berbiji dan tidak berbiji. Keduanya berkhasiat obat, tetapi mengkudu yang tidak berbiji sangat jarang ditanam atau dikenal orang. Buah
mengkudu dipakai untuk menyembuhkan penyakit hati, limpa, radang tenggorokan, batuk, sariawan, demam, cacar, dan luka-luka.
Buku Ensiklopedi Nasional Indonesia menyebutkan 2 spesies mengkudu.
Pertama, Morinda citrifolia yang berdaun lonjong besar berwarna hijau mengkilap.
Kedua, Morinda elliptica yang berdaun jorong meruncing. Keduanya termasuk famili Rubiaceae (kopi-kopian). Sementara itu, K. Heyna dalam Tumbuhan Berguna Indonesia menyebutkan beberapa spesies mengkudu antara lain Morinda citrifolia, M.
Braceata, M. elliptica, M. tinctoria, dan M. Oleifera.
Semua jenis mengkudu termasuk genus Morinda, famili Rubiaceae (kopikopian) yang menurut H. B. Guppy, ilmuwan Imnggris (1900), genus itu mencakup 80 spesies. Penyebarannya dari India sampai pulau-pulau kecil di Samudera Pasifik. Mengkudu merupakan tumbuhan tropis. Tinggi pohon bisa mencapai 4-6 m (15-20 kaki). Karena penampilannya yang selalu hijau sepanjang tahun, ia tergolong tumbuhan ever green.
Sekitar 20 spesies mengkudu yang memiliki nilai ekonomis, antara lain Morinda bracteata, M. officianalis, dan M. citrifolia. Spesiess lain adalah M.
angustifolia, M. elliptica, M. tomentosa, M. tinctoria atau M. coreia, dan M.
umbellata. Semua pepagan akar dan batang mengkudu terssebut, zat pewarnanya dapat diekstrak, yaitu morindin. Ekstraknya digunakan untuk mewarnai kain katun menjadi kuning, merah, atau cokelat, seperti halnya pepagan dari mengkudu M.
citrifolia.
Morinda citrifolia memiliki sinonim Morinda bracteata Roxb (1814) dan Morinda litoralis Blanco (1845). Morinda citrifolia kadang-kadang dibedakan
menjadi 2 varietas, yaitu M. citrifolia var. Citrifolia dan M. Citrifolia var. Bracteata (Roxb) Hook.f. Varietas yang kedua memiliki 1-2 cuping yang mirip daun, berbentuk lanset memanjang, panjang 1-1,5 cm, batang lebih lurus, dan daun lebih kecil daripada var. Citrifolia.
Morinda citrifolia adalah mengkudu yang paling dikenal masyarakat luas.
Bangsa Barat menyebut mengkudu ini sebagai queen of the morinda. Di Hawaii mengkudu ini lebih dikenal sebagai noni, di Tahiti nonu atau nono, di Inggris Indian mulberry, di Australia sebagai cheese fruit, mungkin karena baunya yang busuk mirip keju. Di Indonesia mengkudu lebih dikenal dengan berbagai nama lokal, di antaranya pace, bentis, kemudu, mengkudu (Jawa), cangkudu (Sunda), kondhuk (Madura). Di Malaysia disebut mengkudu besar, mengkudu jantan. Di Cina Ba Ji Tian. Di Filipina tambong-aso (Tagalog), bangkuro (Bidaya), apatotnga-basit (Ilokano). Di Thailand disebut yo ban. Sementara itu, orang Inggris menyebut indian mulberry.
Morinda bracteata menurut K. Heyna dikenal juga sebagai Morinda citrifolia var. Bracteata. Masyarakat Jawa mengenalnya sebagai mengkudu maluku. Asalnya dari Indonesia timur. Di sana mengkudu tumbuh di hutan dekat pantai. Pohon berbatang lurus. Buahnya dapat dimakan untuk mengusir cacing perut.
Morinda citrifolia var. bracteata dapat dibedakan menjadi dua subvarietas, yaitu mengkudu tanah merah (menghasilkan zat warna berwarna merah) dan mengkudu tanah putih (menghasilkan zat warna berwarna kuning). Zat warna tersebut digunakan untuk bahan pewarna alami. Kedua varietas itu berasal dari Pulau Bitung (Sulawesi Utara) dan dibudidayakan di Maluku. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan alami sampai ke wilayah kolonisasi. Pada
tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar tanaman mengkudu. Zat itu diberi nama morindon dan morindin. Dari hasil penemuan inilah nama morinda diturunkan untuk nama ilmiah mengkudu.
2.3 Ciri-ciri Umum Mengkudu a. Pohon
Pohon mengkudu tidak terlalu besar, tingginya antara 4-6 meter. Batangnya bengkok- bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang
tertancap ke dalam, kulit batang
berwarna coklat keabu-abuan. Kayu mengkudu mudah dikeringkan, sehingga bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.
b. Daun
Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar, tebal, dan tunggal. Berbentuk jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. Tepi daun rata, ujung lancip sampai lancip pendek. Pangkal berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat digunakan sebagai sayuran.
Nilai gizinya tinggi karena banyak mengandung vitamin A.
c. Batang
Batang tanaman mengkudu berwarna coklat dengan dahan yang kaku dan kasar.Tinggi tanaman mengkudu dapat mencapai 4-6 meter.
d. Buah
Buah mengkudu terbagi ke dalam sel-sel polygonal yang berbintik-bintik.
Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang
aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena percampuran antar asam kaprik dan asam kaproat (senyawaan lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak. Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik
e. Bunga
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm.
Benangsari tertancap di mulut mahkota.
Kepala putik
berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan.
Bunganya putih dan harum.
f. Akar
Akar tanaman mengkudu berwarna coklat kehitaman dan lapisan dalam berwarnamerah agak kuning. Akar mengkudu mengandung zat warna merah, yang dapat digunakan untuk proe membatik.
2.4 Kandungan Zat yang Terdapat di Dalam Buah Mengudu
Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu: xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
Zat antibakteri. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat antibakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.
Zat antikanker. Zat-zat antikanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.
Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein- protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
2.5 Manfaat Buah Mengkudu Untuk Kesehatan
Setelah mengamati perilaku penduduk asli dan mencermati mengkudu dalam pengobatan tradisional, para peneliti Barat sangat tertarik pada peranan mengkudu.
Mereka pun aktif melakukan riset tentang khasiat-khasiatnya. Hasil riset selama puluhan tahun akhirnya membuktikan, mengkudu mengandung zatzat aktif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Riset mengkudu semakin berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen-komponen (susunan kimia) yang dikandung mengkudu dan efek terapinya terhadap penyakit.
Salah satu contohnya adalah penelitian Dr. Nelson Rivers, seorang dokter farmasi yang juga pembina dan pengarah pada pusat toksikologi dan obat-obatan di California, Amerika Serikat. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 1996 itu, mengkudu memiliki khasiat sebagai berikut.
a. Meningkatkan proses penyerapan zat-zat nutrisi.
b.
Meningkatkan kinerja kelenjar-kelenjar tubuh.c.
Mengatasi tumor.d.
Mengatasi kulit yang terbakar.Sementara itu, Dr. Steven M. Hall, M. D., wakil dari Lembaga Konsumen Keluarga Amerika Serikat, pada bulan Oktober 1996, menyatakan bahwa mengkudu mempunyai khasiat sebagai berikut.
a.
Meningkatkan kadar serotonin.b.
Mengurangi rasa letih.c.
Menormalkan kadar glukosa dalam darah.d.
Meningkatkan fungsi reseptor pada dinding-dinding sel.e.
Menormalkan siklus haid.f.
Menyeimbangkan kondisi hormon.g.
Mengurangi nyeri saraf.h.
Mengurangi edema dan kejang-kejang otot.i.
Meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan adrenal.j.
Menyeimbangkan sistem imunitas tubuh.Jauh sebelum penelitian tersebut dilakukan, sejak tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan mengkudu mulai tercatat di literatur-literatur Eropa. Beberapa penelitian mulai menampakkan hasilnya. Pada 1949 dilaporkan hasil penemuan para peneliti biologi dan fisika di kawasan Pasifik yang dipublikasikan dalam Pacific Science. Isinya, suatu zat antibakteri yang terkandung di dalam buah mengkudu bisa melawan penyakit akibat Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.
Pada tahun 1992, peneliti asal Universitas Hawaii, Dr. Ralph M. Henicke menemukan adanya hubungan antara jus mengkudu dan sejumlah zat pembawa xeronine-proxeronine. Pada usus, molekul itu akan melepas xeronine murni ketika terjadi kontak dengan enzim khusus yang terdapat pada jus mengkudu. Menurutnya, xeronine akan bekerja pada tahap molekular untuk memperbaiki sel yang rusak.
Xeronine ialah alkaloid dengan fungsi utama memperbaiki protein yang mengalami perubahan bentuk dan sifat.
Lebih lanjut peneliti yang menghabiskan 45 tahun untuk mempelajari alkaloid ini mengomentari beberapa penyakit yang bisa membaik setelah penderita mengonsumsi jus mengkudu. Di antaranya tekanan darah tinggi, kram menstruasi, artritis, depresi mental, salah urat (keseleo), perlukaan, gangguan pencernaan, aterosklerosis, dan lemah fisik akibat umur lanjut.
2.6 Taksonomi Tanaman Mengkudu 1. Kingdom : Plantae (tumbuhan)
2. Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh) 3. Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji.
4. Divisi : Mangnoliophyta (tumbuhan berbunga) 5. Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) 6. Sub Kelas : Asteridae
7. Ordo : Rubiales
8. Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian) 9. Genus : Morinda
10. Spesies : Morinda Citrifolia L.
2.7 Efek Samping Buah Mengkudu 1. Rasanya yang Pahit
Buah mengkudu merupakan salah satu buah yang paling sedikit penyukanya.
Sebab memang tidak ada alasan khusus untuk menyukai buah ini. Buah mengkudu ini malah memiliki rasa yang pahit.
2. Beresiko Bahaya Untuk Janin Kandungan
Sangat tidak dianjurkan jika Anda mengkonsumsi buah mengkudu ini saat sedang dalam kondisi hamil. Karena buah pahit ini bisa menyebabkan bayi yang ada dalam kandungan bisa meninggal. Zat pahit dalam mengkudu ini memiliki zat aktif yang sangat berbahaya. Khasiatnya mampu membunuh sel kanker yang ada dalam tubuh. Namun jika pasien yang mengkonsumsi buah ini dalam keadaan hamil, justru malah mampu membunuh janin yang ada dalam perut.
3. Bahaya dikonsumsi ketika dalam Keadaan Menyusui
Selain dalam keadaan hamil, mengkonsumsi buah mengkudu juga tidak dianjurkan saat sedang menyusui. Zat dalam mengkudu ternyata cukup aktif bisa mempengaruhi kondisi air susu yang dihasilkan oleh ibu. Hal yang ditakutkan adalah zat berbahaya ini masuk ke dalam asi dan terminum oleh si bayi.
4. Beresiko Terkena Masalah Ginjal
Bagi yang memiliki masalah ginjal, sebaiknya untuk berhati-hati ketika mengkonsumsi buah pahit ini. Pasalnya di dalam mengkudu terdapat kandungan pottasium dalam jumlah besar. Hal ini berpotensi memicu masalah baru pada pasien yang memiliki gangguan penyakit ginjal. Beberapa kasus pada orang yang bermasalah dengan ginjal, melaporkan bahwa ada kandungan kalium dengan tingkat yang sangat tinggi berada dalam darah.
5. Beresiko pada Penderita Penyakit Hati
Buah mengkudu menjadi salah satu buah yang cukup berbahaya bagi penderita penyakit tertentu. Misalnya adalah mereka pasien penyakit hati.
Pasalnya beberapa orang yang tidak cocok dengan kandungan yang ada dalam buah ini kerap dikaitkan dengan kasus kerusakan hati.
6. Penyebab Darah Tinggi (Hipertensi)
Efek samping lainnya yang dihasilkan dari buah mengkudu adalah mampu menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Sebab jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak buah mengkudu, mampu berpotensi menyebabkan tekanan darah naik.
7. Bau yang Tidak Sedap
Buah mengkudu bukanlah cukup banyak memberikan manfaat untuk kesehatan manusia. Namun, buah ini memiliki bau yang menyengat sehingga buah ini tidak terlalu banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
2.8 Budidaya Buah Mengkudu 1. Penyiapan bibit tanaman
Bibit mengkudu dapat diperoleh dengan perbanyakan genetative dan vegetative. Pohon induk harus memenuhi persyarakan sebagai berikut :
a. Memiliki pertumbuhan yang subur dan normal b. Berubah antara 3-5 tahun
c. Produktif tumbuh
Secara generative yaitu dengan menggunakan biji, sedangkan secara vegetative dapat menggunakan stek batang. Sampai saat ini belum ada data hasil penelitianyang berkaitan dengan teknologi pembibitan tanaman mengkudu. Meskipundemikian, perbanyakan dapat dilakukan dengan pencangkokan batang.
2. Persiapan lahan
Lahan untuk budidaya mengkudu berupa lubang tanam. Ukuran dan jarak lubangtanam sangat bervariasi. Dapat dipilih dari 30cm x 30cm x 30cm, 40cm x 40cm x40cm, atau 60cm x 60cm x 60cm, dengan jarak 2,5m x 2m, 4m x 4m, atau 5m x5m, tergantung tingkat kesuburan tanah. Lubang tanam dibuat 15 hari sebelum penanaman.
3. Penanaman
Pada saat penanaman dan pengembalian tanah ke dalam lubang, terlebih dahulutanah tersebut dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 20- 40/lubang. Setelah penanaman dilakukan penyiraman untuk menjaga kelembapan tanah danmempercepat tanah pada akar mengkudu.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang biasa dilakukan adalah penyiangan dan penggemburan tanah, pengairan, pemupukan, pembentukan pohon, dan proteksi tanaman.
a. Penyiapan dan penggemburan tanah
Penyiapan dapat dilakukan sebulan sekali atau tergantung intensitas gulma yang ada. Penggemburan tanah dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk menjamin perakaran tumbuh baik.
b. Pengairan
Pengairan dilakukan secara kontinyu, terutama apada fase awal pertumbuhan. Kemudian dikurangi secara bertahap, sesuai dengan keadaan tanah yang terpenting adalah tanah jangan sampai kekeringan.
c. Pemupukan
Pupuk yang diberikan berupa pupuk organic dan pupuk anprganik.
Pupukorganic diberikan 6-8 kali setahun, masing-masing 20-40kg.
Sedangkan pupuk anorganik diberikan 1-2 kali sebulan dengan dosis 100-300 gr/pohon,campuran ure SP-36 dan KCL/NPK sebanyak 300-500 gr/pohon. Pada fase pembuahan sebaiknya diberi pupuk SP-36 dosis lebih tinggi agar kontinyu berubah.
d. Penanaman pohon
Pembentukan pohon dengan memamgkas cabang, ranting yang terlalurimbun dan tidak sehat, agar C/N ratio dalam tubuh tanaman seimbangsehingga tanaman produktif berubah.
e. Proteksi tanaman
Proteksi dilakukan terhadap hama dan penyakit. Hama yang seringmenyerang adalah semut, kutu putih, dan kutu daun.
Sedangkan penyakityang sering muncul adalah bercak daun dan kapang jelaga.
5. Pemanenan
Panen pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 tahun.
Pembuahan terjadisecara kontinyu sepanjang tahun. Panen dapat dilakukan sampai 8 kali sebulan,sehingga dalam setahun dapat panen 88 kali produktivitas buah perbulan adalah 5 kgsetiap kali panen. Jika populasi tanaman tiap hektarnya kurang lebih 400 pohon,maka populasi buah pertahun adalah 176 ton. Panen paling baik dilakukan pagi dansore hari. Panen dilakukan dengan petik pilih menggunakan tangan, karena buah yangmatang rentan rusak dan penyok.
Karateristik buah tua adalah ukurannya maksimum, kulit buah berwarna keputih- putihan dan terdapat benjolan atau bekas kelopak bunga berwarna coklat ataukehitam-hitaman. Penanganan pasca panen pun harus sesegera mungkin untukmenghindari kerusakan buah, karena buah tua banyak mengandung air.
2.9 Proses Pengolahan Buah Mengkudu
Buah ini bisa mendapatkan membawa banyak khasiat asalkan paham cara mengolah buah mengkudu dengan benar. Sebab pengolahan yang benar sangat penting agar rasa pahit yang dimiliki buah ini tidak mendominasi. Dengan menggunakan bahan campuran yang tepat, tentu saja rasa dari mengkudu akan lebih mudah diterima oleh lidah. Cara mengolah buah mengkudu yang tepat juga akan membuat rasa hidangan secara keseluruhan menjadi lebih istimewa. Berikut ini adalah beberapa cara mengolah buah mengkudu:
2.9.1 Smoothie Mengkudu
Cara memgolah buang mengkudu yang lainnya adalah dengan menjadikannya smoothie bersama dengan campuran buah lain.
Bahan-bahan :
½ buah mengkudu atau 1 sendok teh bubuk mengkudu
1½ ons sawi
1 buah apel
1 buah jeruk
1 sendok makan biji chia
1 gelas air
1 gelas es batu
Cara Membuat:
Kupas buah mengkudu dan masukan bersama sawi, biji chia dan air ke dalam blender
Lalu beri es batu secukupnya jika ingin membuatnya dingin.
Haluskan atau blender sampai benar-benar memiliki tekstur yang sangat lembut.
Jika sudah halus, bisa segera menuangkannya dalam mangkuk dan tambahkan buah apel yang sudah dikupas dan dipotong.
juga bisa menambahkan buah jeruk yang sudah dikupas untuk menambah kesegaran dan kelezatan smoothie ini.
2.9.2 Racikan Buah Mengkudu Sebagai Obat Menurunkan Tekanan Darah Cara buatnya parut ketiga buah mengkudu tersebut. Kemudian, seduh parutan buah mengkudu dengan air matang dan saring. Kemudian minum air buah mengkudu tersebut satu kali sehari dan ulangi selama tujuh hari.
2.9.3 Dimakan Langsung
Menyantap langsung buah mengkudu matang yang sebelumnya telah dibersihkan dan direndam selama 2 jam adalah baik bagi kesehatan tekanan darah anda. Pada mulanya itu potonglah menjadi 2 bagian dengan ukuran yang sama sebelum direndam dalam air garam agar rasa getirnya berkurang ketika disantap dan anda terhindar dari rasa mual atau keinginan ingin muntah. Cara ini adalah salah satu
cara mengolah mengkudu untuk darah tinggi yang dapat dikonsumsi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
2.9.4 Jus Mengkudu Blewah
Salah satu cara mengolah buah mengkudu paling mudah adalah dengan menyajikannya dalam bentuk jus. Perpaduan mengkudu dan blewah akan menjadi jus yang enak dan menyegarkan. Berikut adalah resep lengkap jus mengkudu blewah.
Bahan :
1 buah mengkudu yang sudah matang
Buah blewah secukupnya
Air matang secukupnya
Es batu secukupnya
2 sdm madu murni
Cara pembuatan :
1. Cuci bersih semua buah kemudian potong menjadi bagian kecil-kecil.
2. Siapkan blender lalu masukkan semua potongan buah ke blender lalu tuangkan air matang.
3. Nyalakan blender dan haluskan semua bahan.
4. Tambahkan madu secukupnya untuk memberikan rasa manis.
5. Sajikan.
2.9.5 Rebusan Air Mengkudu Caranya yaitu :
Merebus buah mengkudu
Pertama anda kupas buah mengkudu.
Setelah dikupas, Anda bisa potong-potong buah mengkudu.
Kemudian rebus di dalam air mendidih.
Hasil rebusan buah mengkudu ini bisa Anda campurkan dengan madu dan konsumsi selagi hangat.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
1. Buah mengkudu ternyata banyak mengandung kandungan zat yang sangat berguna bagi tubuh, yaitu zat anti kanker, zat nutrisi, terpenoid, zat-zat anti bakteri, scholopetin, zat asetil zester, at motidon, zat soranjidiol, zat terpens, zat hipokelemetik.
2. Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa, dll.
3. Morinda citrifolia var. bracteata dapat dibedakan menjadi dua subvarietas, yaitu mengkudu tanah merah (menghasilkan zat warna berwarna merah) dan mengkudu tanah putih (menghasilkan zat warna berwarna kuning).
DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2013. Ramuan Obat Tradisional Mengkudu. Diakses melalui (https://herbaobatku.blogspot.com/2013/02/ramuan-obat-tradisional- mengkudu.html). Pada tanggal 26 Oktober 2022. Pukul 20.06 WIB.
Medan.
Anonym, 2022. Efek Samping Mengkudu bagi Kesehatan Tubuh. Diakses Melalui (https://halosehat.com/makanan/buah-berbahaya/efek-samping-mengkudu).
Pada tanggal 26 Oktober 2022. Pukul 20.00 WIB. Medan.
Anonym, 2022. Cara Menanam Pohon Mengkudu. Diakses Melalui (https://www.bertani.co.id/cara-menanam-pohon-mengkudu/). Pada tanggal 26 Oktober 2022. Pukul 20.08 WIB. Medan.
Eswanti, N. dkk. 2013. Program Kreativitas Mahasiswa“Ice Cream Morinda”:
Produk Inovasi Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Pilihan Alternatif Penurun Hipertensi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus. Diakses pada Pada tanggal 26 Oktober 2022. Pukul 20.03 WIB.
Medan.
Wikipedia, 2022. Mengkudu. Diakses melalui
(https://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu). Pada tanggal 26 Oktober 2022.
Pukul 20.09 WIB. Medan.
Yasti, Y. 2016. Tanaman Obat Mengkudu. Diakses Melalui (https://yastiyastanamanobatmengkudu.blogspot.com/2015/10/asal-usul- buah-mengkudu.html). Pada tanggal 26 Oktober 2022. Pukul 20.02 WIB.
Medan.