ANALISIS SISTEM BISNIS USAHA BUDIDAYA BENIH IKAN BAWAL COLOSSOMA MACROPOMUM (STUDI KASUS UNIT PEMBENIHAN RAKYAT KUNCUP MEKAR DI DESA DURIASIH
KECAMATAN WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE )
Analysis of business system at pomfret (Colosoma Macropomum) seed Cultivation(Case Study at Public Hatchery Unit Kuncup Mekar at Duriasih Vilage
Wonggeduku Sub-District Konawe District) Adrianto Pradana1, La Onu Laola2, dan Muis Balubi3
1) Mahasiswa Jurusan/Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK UHO 2) Dosen Jurusan/Program Studi Agrobisnis Perikanan FPIK UHO
3) Dosen Jurusan/Program Studi Budidaya Perairan FPIK UHO E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini di lakukan di Unit Pembenihan Rakyat Kuncup Mekar di Desa Duriasih Kecamatan Wongeduku Kabupaten Konawe pada bulan juli sampai Agustus 2018 dengan tujuan untuk mengkaji proses pemesanan benih ikan bawal, proses pengantaran dan proses pembayaran komiditi ikan bawal dari balai benih sleman, mengkaji proses budidaya benih ikan bawal, dan mengkaji besar keuntungan dari tiap penjualan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.Penelitian ini mengambil responden seorang pengusaha benih ikan bawal dengan menggunakan tekhnik wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data. Adapun hasil dari penilitian ini adalah kegiatan pembudidayaan benih ikan bawal pada unit pembenihan rakyat kuncup mekar pada tahap budidaya mulai dari proses pemesanan benih di balai benih slemen dengan umur benih sekitar 2 minggu dengan harga 20Rp/ekor yang dimana pembayaran benih ini di lakukan melalui transfer rekening ke bank, serta pengiriman benih ikan bawal melalui jalur transportasi udara yaitu pesawat, Proses budidaya benih ikan bawal melalui tahap pemisahan benih ikan bawal cuman membutukan waktu selama 30 hari sehinga mencapai ukuran 3- 12 mm dengan harga Rp 500 – Rp 3.000/ekor benih, dan keuntungan dari penjualan benih ikan bawal selama satu kali produksi adalah sebesar sebesar Rp. 32.659.393.-
Kata kunci :Benih ikan bawal, Budidaya benih ikan bawal,
ABSTRACT
This research was conducted at the community based unit hatchery of Kuncup Mekar, in Duriasih Village, Wonggeduku District, Konawe Regency, started from July to August 2018. The research aim to studied the ordering, delivery and payment process of pomfret germ from Sleman hatchery Unit, to studied germing processed of pomvet fish and to studied the profit from each selling. This research used the case study method. Respondent in this research was the owner of Kuncup Mekar Hatchery, using direct interview and observation techniques to collecting data. The result shown that the production start from ordering process from sleman hatchery unit .thet The pomfret germ was about 2 week-old when ordered with price Rp20 each. Payment process was done by transfer using bank account.and The delivery process was using airplanes. The culture process started from increment stage, by using that method, the pomfret germ needed 30 days to reach 3-12 mm size, and can be sold for Rp500-Rp3.000 each. The profit gained from selling during one cycle was Rp32.659.393.cycle
Keywords: Pomfret seeds, Pomfret seeds culture.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang mempunyai potensi besar dalam
pengembangan usaha ikan air tawar.
Sumber daya ikan air tawar juga merupakan salah satu sektor yang dapat diandalkan bagi pembangunan dan
kesejahteraan bangsa dan negara.
Pembangunan sektor perikanan adalah suatu proses perubahan dan pembaharuan yang ditujukan kepada tatanan masyarakat, khususnya masyarakat perikanan yang lebih baik.
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan, maka perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan usaha perikanan, salah satunya melalui kegiatan budidaya yang mempunyai prospek sebagai pengahasil devisa serta diharapkan mampu memenuhi permintaan perikanan yang terus meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi manusia di dunia (Kordi, 2010).
Ikan bawal air tawar memiliki rasa daging yang gurih dan enak.Bahkan beberapa pembudidaya yang sebelumnya memelihara ikan Mas beralih memelihara ikan bawal air tawar, karena potensi ekonomi yang lebih menguntungkan. Melambungnya harga pakan ikan menjadi salah satu alasan mengapa mereka beralih ke budidaya ikan bawal air tawar karena ikan bawal air tawar makananya mudah untuk diperoleh atau dengan kata lain ikan bawal air tawar merupakan pemakan segala (omnivora).
Budidaya ikan bawal air tawar di Sulawesi Tenggara belum begitu popular.Unit penyediaan benih ikan bawal sendiri dari hasil survei yang dilakukan peneliti hanya terdapat dua tempat salah satunya Kabupaten Konawetepatnya di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Kuncup Mekar, Desa Duriasih,Kecamatan Wongenduku.
Pemanfatan potensi ikan bawal air tawar merupakan tujuan dari berbagai pihak baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat itu sendiri oleh karena itu adanya informasi tentang sistem usaha pembesaran ikan Bawal tentu akan sangat membantu dalam proses
pengoptimalan pemanfatan potensi ikan bawal air tawar tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka ditarik rumusan judul
“Analisis Sistem Bisnis Usaha Budidaya benih Ikan Bawal Calosoma macropomum (studi kasus UPR Kuncup Mekar di Desa Duri asih kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe) “
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : (a) mengkaji cara proses pemesanan benih, proses pengantaran, dan proses pembayaran komoditi bibit ikan bawal dari balai benih Sleman ke Kendari; (b) mengkaji proses budidaya benih ikan bawal; dan (c) mengkaji besar keuntungan dari tiap kali penjualan.
METODE PENELITIAN
Penelitian di lakukan pada usaha unit pembenihan rakayat kuncup mekar desa duriasih kec matan wongeduku kabupaten konawe. Pentuna lokasi ini dilakukan melui surfey karena lokasi penyedian dari pada benih ikan bawal yang bertempat di UPR kuncup mekar Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kasus.Menurut Yin (2003) case study atau studi kasus merupakanpenelitian pada objek tertentu dalam konteks kehidupan nyata (real life), bersifattemporer dan spesifik.
Penelitian melibatkan kontak langsung dengan objekpenelitian, bersifat detail dan menyeluruh dengan Cara wawancara kepada responden yaitu pemilik usahadengan pengambilan data respoden dipilih secara sengaja untuk memenuhi tujuan tertentu
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Analisis Finansial
Analisis finanasial adalah metode analisis yang digunakan pada aspek teknis penelitian ini yaitu secara deskriptif untuk mengetahui kegiatan produksi dan operasi usaha Budidaya Benih Ikan Bawal di Desa Duriasih, Kecamatan Wongeduku,Kabupaten Konawe. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam aspek teknis seperti lokasi usaha, proses produksi, jumlah dan jenis bahan baku, analisis aspek teknis adalah Data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasi, ditabulasi dan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis dan dirumuskan dalam model matematik TC = TFC + TVC... (1) Dimana :
TC = Total Cost (Rp)
TVC = Total Variabel Cost (Rp) TFC = Total Fixed Cost (Rp) b. Penyusutan (Depresiasi)
Dalam menghitung penyusutan digunakan metode garis lurus (straight line method). Adapun rumus yang dapat digunakan menurut Halim (2005) yaitu:
B ... (2)
Dimana:
P = Jumlah penyusutan perbulan (Rp/bulan)
B = Harga beli asset (Rp)
N = Umur ekonomis assetdepresiasi pada tahun ke-t (Bulan)
Untuk menentukan besarnya biaya depresiasi terlebih dahulu ditentukan umur pakai dari properti atau aset yang akan didepresiasi.
c. Penerimaan (TR)
Analisis ini digunakan untuk melihat
berapa besar pendapatan kotor atau penerimaan (revenue) dari pemasaran benih ikan bawal .Adapun rumus yang digunakan menurut Rahardja, (2008) yaitu:
TR = P.Q...(3) Dimana:
P = Harga (P) = harga benih ikan (Rp/Kg)
Q = Kuantitas = Jumlah benih ikan (Kg) d. Keuntungan
Keuntungan atau laba adalah kompensasi atau resiko yang ditanggung usaha, atau nilai penerimaan dikurangi biaya total yang dikeluarkan oleh usaha.
Adapun rumus yang digunakan menurut Siang, R.D. dan Nurdiana, (2010) yaitu:
π TR – TC... (4)
Dimana :
π Keuntungan usaha (Rp)
TR= Total Revenue atau Total penerimaan (Rp)
TC = Total Cost atau Total biaya (Rp) HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Budidaya Benih Ikan Bawal Proses produksi adalah suatu kegiatan yang mengkombinasikan danmengelola input yang tersedia untuk menghasilkan output. Proses ini akanmenentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Pembenihan ikan melewati beberapa tahapan untuk mendukung kelancaran proses produksi. Tahapan alur proses produksi pada UPR Kuncup Mekar dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 3, maka alur produksi budidaya benih ikan bawal pada UPR Kuncup Mekar dapat diuraikan sebagai berikut:
Gambar 1. Alur budidaya bibit benih Bawal pada Usaha UPR Kuncup Mekar Desa Duriasih
A. Proses Produksi
Proses produksi merupakan proses pengubahan bahan baku menjadi hasil akhir atau produk. Tahapan proses produksi usaha budidaya benih ikan bawalyaitu: penyiapan kolam, aklimatisasi benih,penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,dan pemanenan
berdasarkan Gambar 1. Alur usaha budidaya Pembesaran benih Bawal pada unit pembenihan rakyat UPRKuncup Mekar di Desa Duriasih,Kecamatan Wongeduku,KabupatenKonawe dapat dilihat dibawah ini:
a) Penyiapan Kolam
Kolam budidaya benih yang berukuran 10 x 30 meter dengan ketinggian kolam 1,5 meter ini pertama di keringkan terlebih dahulu setelah dilakukan pengerinag kemudian dibajak dengan pacul kegiatan pembajakan ini biasa menghabiskan waktu 1 -2 hari.Setelah dilakukan pembajakan kemudian dilakukan pemupukan.Pemupukan dilakukan dengan menggunakan kapur,pupuk urea,pupuk TSP, dan pupuk organik dengan komposisi 1 are = 10 m X 10 m digunakan 1 kg pupuk.Jadi, pupuk yang diguanakan untuk budidaya
benih ini adalah 6 kg/are. Setelah dilakukan pemupukan kemudian dilakukan pengisian air dengan ketinggian 5 cm dan dibiarkan satu minggu setalah itu dilakukan pengisian air dengan intensitas 50 – 80 cm.
b) Aklimatisasi Benih
Aklimatisasi benih ikan bawal adalah proses diamana benih beradaptasi dengan tempat hidupnya yang baru sebelum dilakukan penebaran di kolam, aklimatisasi benih ini biasa dilakukan dalam kain happa yang berada disamping kolam. Terdapat dua kain happa yang digunakan yang berukuran 2 X 1 meter dimana benih dalam satu kain happa ini berjumlah 60.000 benih dan setiap kolam mepunyai satu kain happa.
Selama proses aklimatisasi benih ikan bawal diberikan pakan. Pakan yang diberikan berupadua kuning teluryang dicampur kedalam 4 gelas air yang dikocok dalam sebuah ember. Setelah itu diisi kembali dalam 4 gelas takar.Dalamproses aklimatisasibenih ikan ini biasa menghabisakan waktu 1- 3 hari tergantung dari gerak dan tingkat keagresifan ikan. Terkadang ikan juga membutuhkan lebih dari 3 hari untuk proses aklimitasi. Dalam melakukan proses aklimatisasi ini harus memakai air segar.
Penyiapan Wadah Kolam
Penebaran Benih Aklimatisasi Benih
Pemanenan Pemberian
Pakan
Pengelolaan Kualitas Air
c) Penebaran Benih
Penebaran benih ini dilaukan ketika benih-benih ikan sudah melalui proses aklimatisasi ikan.Penebaran benih perkolamnya bisa mencapai sekitaran 60.000 ekor.
d) Pemberian Pakan
Pakan yang digunakan untuk proses budidaya pembesaran ikan bawal berupa pellet.Pakan diberikan sebanyak dua kali sehari. Pakan yang digunakan dalam satu siklus bisa mengahabiskan pakan setiap 2 sak pakan dengan jumlah persak nya 10 kg.
e) Pengelolan Kualitas Air
Dalam hal menjaga kualitas air UPR Kuncup Mekar menggunakan air dari irigasi dan sumur bor. Penggunaan air ini bertujuan agar kebutuhan air kolam dapat mengalir 24 jam.Selain itusebelum air dialiri ke kolam dilakukan penyaringan seadanya.Penyaringan dilakukan dengan menggunakan jaring kawat yang dibungkus dengan menggunakan waring untuk menghindari sampah yang terbawa oleh aliran irigasi dan hama pengganggu seperti ikan gabus dan ikan kecil lainnya yang hidup disaluran irigasi.
f) Pemanenan
Proses pemanenan biasa diakukan setelah 1 bulan produksi dimana dalam proses pemanenan ini mengunakan anco.
Anco adalah sejenis sero yang memiliki ukuran kecil. Anco ini digunakan agar ikan bawal yang di panen tidak banyak yang mati. Anco ini berbentuk segi
empat dengan pegangan
kayu.Prosespemanenan ini juga dipisahkan berdasarkan ukuran dan harga jual. Ukuran yang dimaksud adalah 3-5 mm, 5-7 mm,7-9 mm dan 9- 12 mm.Dalam proses penyortiran ini mengunakan ember sortiran ikan yangmemiliki berbagaimacam ukuran 1. Biaya
Analisis struktur biaya dilakukan untuk mengetahui seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membiayai usaha budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar, Desa Duriasih, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, meliputi biaya kebutuhan investasi, biaya penyusutan, biaya tetap dan biaya variabel.Adapun biaya kebutuhan investasi usaha budidaya benih ikan bawal adalah sebagai berikut
Tabel 1. Biaya Investasi UPR kuncup Mekar
No Uraian Jumlah Satuan Harga(Rp) Total (Rp)
1 Kolam 2 Unit 10.000.000 20.000.000
2 Pompa air listrik 1 Unit 1.200.000 1.200.000
3 Pompa mesin 1 Unit 4.700.000 4.700.000
4 Tandon (2000 liter) 1 Unit 7.500.000 7.500.000
5 Tabung oksigen 1 Unit 1.300.000 1.300.000
6 Ember 5 Unit 100.000 500.000
7 Pipa 20 Unit 120.000 2.400.000
8 Kain happa 1 Unit 140.000 140.000
9 Sumur bor 1 Unit 2.500.000 2.500.000
10 Box 1 Unit 80.000 80.000
11 Tabung gas 3 Unit 130.000 390.000
Total Investasi 40.710.000
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Pengeluaran biaya investasi yang dikeluarkan pada usaha budidaya benih ikan bawal untuk produksi benih ikan bawal pada awal mula usaha yaitu sebesar Rp40.710.000. Pengeluaran biaya investasi tersebut meliputi kolam pembesaran digunakan sebagai tempat budidaya benih ikan. Rata-rata biaya investasinya kolam benih Rp20.000.000 dimana kolam tersebut memiliki 20 pipa.
Pipa digunakan untuk mengairi kolam dan menguras air di kolam yang dimana dengan rata-rata biaya investasi Rp2.400.000. Pompa air listrik berguna untuk mengisap air di sumur bor untuk mengisi tandon air, dengan besar biaya investasi Rp1.200.000, sedangkan pompa air mesin digunakan untuk mengisi air dalam kolam dan untuk proses pengisian dan pergantian air dalam kolam dengan total investasi Rp4.700.000. Sumur bor berfungsi sebagai cadangan air untuk proses pengisian kolam dengan total invesatasi Rp2.500.000. Tandon air berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan air untuk disalurkan kekolam ikan karena sistem pengairan dari tandon untuk dikolam ini sistem pengairanya digunakan untuk 24 jam dengan total
invesatasi Rp7.500.000.
Kain happa berguna dalam proses karantina ikan dimana kain happa di simpan dalam kolam berbentuk segi empat dengan panjang dan lebar 2x4 meter yang berguana untuk menyimpan benih benih yang baru datang dengan total investasi Rp140.000. Ember sortiran berguna untuk menyortir ikan berdasarkan besar ikan itu sendiri dan lima ember sortiran dalam proses menyotir ikan supaya bisa ditentukan harga ikan tersebut dengan nilai investasi sebesar Rp500.000.
Gabus berfungsi menampungikan hasil panen sebelum dipasarkan dengan total investasi sebesar Rp80.000. Tabung gas berfungsi sebagai bahan bakar dari mesin penyedot air di sumur bor dengan total investasi sebesar Rp390.000 yang berjumlah 3 buah tabung gas ,tabung oksigan berguna untuk mengisi oksigen pada saat proses packing untuk pemesanaan dimana didalam satu plastik yang berisi ikan. Sebelum dikirim diisi terlebih dahulu oksigen supaya dapat bertahan dalam perjalanan dengan total investasi sebesar Rp1.300.000.
a. Penyusutan Biaya (Depresiasi)
Tabel 2. Penyusutan barang modal Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No. Uraian Umur Ekonomis Harga Total
(Thn) (Rp) (Rp)
1 Kolam 5 20.000.000 5.874.472
2 Pompa air listrik 5 1.200.000 352.468
3 Pompa mesin 5 4.700.000 1.380.501
4 Tandon (2000 liter) 5 7.500.000 2.202.927
5 Tabung oksigen (O2) 5 1.300.000 381.841
6 Ember sortiran 2 500.000 104.533
7 Pipa 5 2.400.000 704.937
8 Kain happa 1 140.000 26.133
9 Sumur bor 5 2.500.000 734.309
10 Box 1 80.000 14.933
11 Tabung gas 5 390.000 114.552
Jumlah 11.891.607
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Biaya penyusutan barang modal pada usaha budidaya benih ikan bawal yaitu Rp11.891.607. Biaya penyusutan tersebut diperoleh dari hasil pembagian antara harga beli barang modal dibagi dengan umur ekonomis barang modal tersebut.
b. Biaya tetap
Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variabel yang dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2, sedangkan total biaya produksi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Biaya Tetap Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No Uraian Total Rp/ Tahun
1 Penyusutan 11.369.962
2 Pajak tanah 75.000
Total Biaya Tetap 11.966.607 Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Selain itu biaya tetap pada usaha budidaya benih ikan bawal ini sebesar Rp 11.966.962.Biaya tetap diperoleh dari penjumlahan biaya penyusutan dengan pajak bangunan.Adapun pajak yang dimaksud adalah pajak atau iuran yang harus dikeluarkan oleh pelaku-pelaku usaha budidaya pemebesaran benih ikan
bawal pada banguanan atau Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
c. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang hanya dapat digunakan untuk satu kali proses produksi. Adapun biaya variabel adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Biaya Variabel Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No. Uraian Jumlah Satuan Harga Total
(Rp/ekor ) (Rp)
1 Benih 120.000 Ekor 20 2.400.000
2 Pakan 20 Kg 20.000 400.000
3 Dedak 10 Kg 10.000 100.000
4 Telur ayam 10 Butir 3.000 30.000
5 Pupuk urea 6 Kg 1500 9.000
6 Kapur 6 Kg 2500 15.000
7 Pupuk organic 6 Kg 2.500 15.000
8 TSP 6 Kg 2.500 15.000
9 Plastik ukuran 30 1 100 m 110.000 110.000
10 Plastik ukuran 25 1 100 m 85.000 85.000
11 Serib 1 Buah 25.000 25.000
12 Scop mac 1 Buah 20.000 20.000
13 Seser 1 Buah 350.000 350.000
14 Isi tabung Oksigen 10 kg 1 kg 200.000 200.000
15 Isi tabung gas (10kg) 10 Kg 30.000 300.000
16 Biaya lainl lain - - 200.000 200.000
- - 100.000 100.000
Jumlah 4.374.000
Sumber :Data Primer setelah diolah, 2019.
Selain itu, terdapat biaya variabel yang merupakan pengeluaran biaya untuk pembelian bahan baku, benih, pakan, dedak, pupuk urea, kapur,pupuk organik, pupuk tsp, pastik ukuran 30, plasstik ukuran 25, anco, skopmac, seser, isi tabung oksigen 10 kg, isi tabung gas, listrik, trasnportasi, plastik sebesar
Rp4.374.000/produksi.
d.Total Biaya
Total biaya meliputi seluruh biaya yang di keluarkan oleh pengusaha, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel.
Adapun total biaya yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Total Biaya Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No Jenis biaya Jumlah biaya Rp/ Produksi
1 Biaya tetap 11.966.962
2 Biaya variabel 4.374.607
Total biaya 16.340.607
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 5 yang menunjukkan bahwa total rata-rata untuk biayatetap yaitu sebesar Rp16.340.607/bulan dan total rata-rata untuk biaya variabel sebesar Rp4.374.000/bulan sehingga diperoleh total pengeluaran rata-rata dari biaya tetap dan biaya variabel untuk masing-masing pada usaha budidaya benih ikan bawal sebesar Rp16.340.607/
bulan. Rata-rata total biaya ini didapat dengan menjumlahkan rata-rata biaya tetap dan rata-rata biaya variabel. Hal ini sesuai dengan pernyataan La Ola (2014),
yang menyatakan bahwa rumus dari perhitungan total biaya adalah total biaya tetap dijumlahkan dengan total biaya variabel (biaya tidak tetap).
2. Penerimaan (TR)
Penerimaan (Rp) Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup MekarDesa Duriasih,Kecamatan Wonggeduku,Kabupaten Konawe yang diperoleh dari jumlah produksi dikali harga dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Penerimaan Pada Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No Jenis Jumlah Produksi
(ekor)
Harga (Harga/ekor)
Total Penerimaan (Rp/Produksi)
1. Benih (3-5 mm) 20.000 500 10.000.000
2. Benih (5-7 mm) 20.000 700 14.000.000
3. Benih(7-9 mm) 10.000 100 10.000.000
4. Benih (9-12 mm) 10.000 1500 15.000.000
Jumlah 49.000.000
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa penerimaan penjualan pada usaha budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar dengan jumlah produksi benih yang di hasilkan dari proses budidaya benih yang yang berjumlah 120.000 benih menghasilan benih ikan bawal sebesar 60.000 benih dengan harga yang bermacam macam yaitu Rp500, Rp700, Rp1000, dan Rp1.500, dengan penerimaan dalam satu kali produksi yaitu Rp49.000.000/produksi.
Rata-rata penerimaan tersebut dihasilkan dari perkalian antara jumlah produksi benih dengan harga produk Hal ini sesuai dengan pernyataan Rahardja (2008), bahwa rumus penentuan penerimaan adalah jumlah produksi dikali dengan harga satuan produk.
Adapun penerimaan untuk jenis ikan bawal yang berukuran (5-5mm) yang bernilai bernilai Rp10.000.000 dengan jumlah produksi 20.000 ikan bibit bawal, penerimaan untuk jenis ikan bawal yang berukuran benih (5-7mm) dengan jumlah produksi 20.000 ikan bawalyang bernilai Rp14.000.000/produksi, ukuran dan (7- 9mm ) dengan jumlah produksi 10.000 ikan bawal yang bernilai 10.000.000 sedangkan untuk ukuran (9-12mm) dengan jumlah produksi 10.000 yang
bernilai 15.000.000. Penerimaan usaha penjualan ikan bawal diperoleh dari hasil penjualan hasil produk yang dijual kepada konsumen yang konsumenya datang sendiri mengambil produknya.
Hal ini dikarenakan jenis ikan bawal ini merupakan bahan baku untuk petambak- petambak ikan guna dibesarkan kembali 3. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh dari Usaha Pembesaran benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya. Untuk mengetahui besarnya pendapatan Usaha budidaya benih ikan Bawal dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pendapatan Usaha Budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar Desa Duriasi
No. Uraian Total (Rp/Produksi )
1 Total Penerimaan 49.000.000
2 Total Biaya 16.340.607
Total Pendapatan 32.659.393
Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh usaha penjualan benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekardi Desa Duriasih, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe yaitu Rp32.659.393/Bulan.
Data tersebut menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari usaha penjualan ikan bawal memiliki nilai positif yang berarti usaha penjualan ikan bawal menguntungkan. Hal ini dikarenakan total biaya yang dikeluarkan pada usaha budidaya benih ikan bawal di UPR Kuncup Mekar tinggi sehingga menghasilkan keuntungan yang tinggi karena dalam menghitung pendapatan usaha digunakan rumus pengurangan antara penerimaan dengan total biaya perbulan. Sesuai dengan pernyataan Siang dan Nurdiana (2010), yang menyatakan bahwa rumus untuk mencari nilai keuntungan adalah total revenue
atau total penerimaan dikurangi dengan total cost atau total biaya
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan penelitian dan pembahasan maka penelitian mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. kegiatan budidaya benih ikan bawal di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Kuncup Mekar pada tahap budidaya mulai dari proses pemesanan benih di balai benih Slemen dengan umur benih sekitar 2 minggu dengan harga Rp20/ekor pembayaran benih ini melalui transfer rekening bank, yang dimana pengiriman dari pada benih ini melalui jalur udara yaitu pesawat 2. Proses budidaya benih bawal
dilakukanmelalui tahap mengge- londongkan benih ikan bawal yang membutukan waktu 30 hari sehinga
mencapai ukuran 3-5 mm, 5-7mm,7- 9mm,dan 9-12mm dengan harga 500,700,100 dan 1500.
3. Keuntungan dari penjualan benih ikan bawal selama satu kali produksi adalah sebesar sebesar Rp32.659.393.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, A. 2005. Analisis Investasi.
Salemba Empat. Jakarta.
Kordi,M.G. 2010. Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis di Keramba Jaring Apung. Lily Publisher. Yogyakarta 8
La Ola, L.O. 2014. Efisiensi Biaya Produksi dan Daya Saing Komoditi Perikanan Laut di Pasar Lokal dan Pasar Ekspor. Jurnal Bisnis Perikanan,1(1): halaman : 48 Rahardja, P. 2008. Pengantar Ilmu
Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Siang, R.D dan Azis. N. 2010. Pengantar Ekonomi Perikanan. Unhalu Press.
Kendari.
Yin R K. 2003. Case Study Research:
Design and Methods. 3ed Thousand Oaks,