• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSISTAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSISTAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA 2017"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQH SISWA

MTs DARU’L HIKAM KOTA CIREBON

TESIS

Dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

HASAN HUSEN AL JUFRI NIM 142610000151

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSISTAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)

JEPARA

(2)

i

DAN KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQH SISWA

MTs DARU’L HIKAM KOTA CIREBON

TESIS

Dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

HASAN HUSEN AL JUFRI NIM 142610000151

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSISTAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)

JEPARA

(3)

ii

PENGESAHAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis mahasiswa : Nama : HASAN HUSEN AL JUFRI

NIM/NIRM : 142610000151

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam Kosentrasi :

Judul : Pengaruh Kualitas Fasilitas Perpustakaan dan Kualitas Media

Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Fiqh Siswa MTs Daru’l

Hikam Kota Cirebon

Telah diujikan dan dinyatakan LULUS dalam ujian tesis Program Magister.

Nama Tanggal Tanda Tangan

.

... Ketua Penguji

... ...

... Sekertaris Penguji

... ...

... Pembimbing Penguji

... ...

... Penguji

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menyutujui proposal tesis mahasiswa:

Nama : HASAN HUSEN ALJUFRI NIM/NIRM : 142610000151

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam Kosentrasi :

Judul : Pengaruh Kualitas Fasilitas Perpustakaan dan Kualitas Media

Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Fiqh Siswa MTs Daru’l

Hikam Kota Cirebon

Untuk diujikan dalam Ujian Proposal Tesis Program Magister.

NAMA

Dr.Sa'dullah Assa'idi,M.Ag

Tanggal

...

Tanda Tangan

...

(5)

iii

Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, saya HASAN HUSEN AL JUFRI, NIM : 14261000151, menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini :

1. Seluruhnya merupakan karya sendiri dan belum pernah diterbitkan dalam bentuk dan untuk keperluan apapun.

2. Tidak berisi material yang pernah ditulis oleh orang lain kecuai informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan karya tulis ini.

Saya bersedia menerima sanksi dari Program Pascasarjana UNISNU Jepara, apabila di kemudian hari ditemukan ketidakbenaran dari pernyataan saya ini.

Cirebon, 01 April 2017

(6)

iv

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) kualitas fasilitas perpustakaan (2) kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa

MTs Daru’l Hikam kota Cirebon. (3) Kualitas Fasilitas Perpustakaan dan kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa kelas IX MTs Daru’l Hikam kota Cirebon.

Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah siswa MTs Daru’l Hikam Kota Cirebon tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Uji coba instrumen penelitian dilakukan pada siswa MTs Daru’l Hikam Kota Cirebon yang berjumlah 34 siswa. Uji validitas instrumen menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dan uji reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach Alpha. Uji prasyarat analisis menggunakan uji linieritas dan uji multikolinieritas. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara: (1) Fasilitas perpustakaan terhadap prestasi belajar Korespondensi sebesar 50,4% ditunjukkan dengan harga koefisien determinasi (r2x1y) sebesar 0,504; (2) kualiatas media pembelajaran terhadap prestasi belajar Korespondensi sebesar 45,4% ditunjukkan dengan harga koefisien determinasi (r2x2y) sebesar 0,454; dan (3) Fasilitas perpustakaan dan perpustakaan secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Korespondensi sebesar 56,6% ditunjukkan dengan harga koefisien determinasi r2y(1,2) sebesar 0,566 .

(7)

v

This study aims to determine the effect of: (1) the quality of library facilities (2) the quality of learning media on learning achievements fiqh students MTs Daru'l Hikam Cirebon city. (3) The Quality of Library Facilities and the quality of instructional media on the learning achievement of fiqh students of class IX MTs Daru'l Hikam Cirebon city.

This research is an ex post facto research with quantitative approach. Respondents in this study were students of MTs Daru'l Hikam City Cirebon academic year 2016/2017 which amounted to 50 students. Data collection techniques used are questionnaires and documentation. The experiment was conducted on the students of MTs Daru'l Hikam Kota Cirebon, which amounted to 34 students. Instrument validity test using Product Moment correlation analysis technique and instrument reliability test using Cronbach Alpha. Test prerequisite analysis using linearity test and multicollinearity test. Data analysis techniques used are simple regression analysis and multiple regression analysis.

The results showed that there is a positive and significant influence between: (1) Library facilities on learning achievement Correspondence of 50.4% indicated by the coefficient of determination (r2x1y) of 0,504; (2) kualiatas learning media to learning achievement Correspondence of 45.4% indicated by the coefficient of determination (r2x2y) of 0.454; And (3) Library and library facilities together to the learning achievement Correspondence of 56.6% is shown by the coefficient of determination r2y (1,2) of 0,566.

(8)

vi

Alhamdulillah wassholatu wasalamu ‘ala rosulilllah Sayyidina Muhammad ibni Abdillah wa’ala alihi washohbihi waman waalah wala haula wala quwwata illa billah,. Ammaba’du

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat sehat, jasmani dan rohani juga kenikmatan yang sangat agung yang harus selalu kita pelihara dan jaga adalah nikmat iman, islam dan dijadikannya kita semua sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW.

Manusia diciptakan dalam kondisi lemah tak berdaya, tidak memiliki pengetahuan, kemampuan sedikitpun juga, kemudian Allah SWT. berikan kekuatan untuk menopang raganya agar dapat berdiri tegak, memberikannya akal untuk mencerna ilmu pengetahuan juga yang tak kalah penting Allah memberikannya hati nurani dengan keimanan yang benar agar dapat hidup bermasyarakat dengan baik dan mengabdi kepada umat juga memperjuangkan hak-haknya, sesuai dengan tuntunanNya yang telah disampaikan melalui Rosulnya Nabi Muhammad SAW. Agar kita dapat selamat dari segala bentuk pendangkalan aqidah yang dihembuskan oleh musuh-musuh Islam, Alhamdulillah dengan ridho Allah SWT penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Kemudian penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Habib Abdullah Muhammad Baharun, MA rector Universitas Al-Ahgaff Yaman, guru Penulis yang telah mendidik membimbing dan mengarahkan dengan penuh kasih sayang.

2. Bapak Dr. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag. selaku rector UNISNU Jepara. 3. Bapak Dr. H. Barowi, M.Ag. selaku direktur pascasarjana UNISNU Jepara 4. Bapak Dr. H. Subaidi, M.Pd. selaku kaprodi Manajemen Pendidikan Islam

(9)

vii

6. Bapak Dr. H. Masyhudi, M.Ag. selaku pembimbing yang selalu mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Istri tercinta yang selalu mendukung dan mendorong untuk menyelesaikan studi pasca dan selalu memotivasi dalam penulisan karya ilmiyah ini. 8. Segenap family dan sahabat-sahabat tercinta yang tidak bisa penulis sebut

satu persatu yang telah banyak mensupport dan mendorong penulis untuk menyelesaikan karya ilmiyah ini, sehingga bisa terselesaikan dengan baik.

Kendatipun demikian peneliti menyadari bahwa penelitian tesis ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca yang budiman. Akhirnya, peneliti berharap agar tesis ini mendatangkan manfaat dunia akhirat. Amin.

(10)

viii

Seiring rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala

kenikmatan yang tak terhingga hamdalah penulis ucapkan,

dan penulis persembahkan karya berupa tesis ini untuk:

Putra-putri ku

(Ya Allah jadikanlah mereka sebagai sebab dari segala

kebaikan dimuka bumi ini, jadikanlah mereka muslim yang

taat dan tunduk kepada syariat Agama, jadikanlah mereka

sebagai para penjaga risalah yang mulia ini, jadikanlah

mereka orang-orang yang dapat membahagiakan Nabi

Muhammad SAW, hambalah saksi ketulusan mereka, maka

lindungi dan sayangilah mereka di dunia hingga akhirat

kelak karena hanya Engkau ya Allah yang maha Penyayang

dan hanya kepada Engkaulah kami meminta

(11)

ix

MOTTO

Dunia adalah perlintasan, dimana setiap orang singgah untuk

berlomba-lomba mendepositokan amal sholehnya.

Harta benda, jabatan, keluarga adalah amanat yang berharga

yang harus kita jaga dan perhatikan.

(12)

x

A. Kualitas Fasilitas Perpustakaan ... .... 15

1. Pengertian Fasilitas ... 15

2. Pengertian Perpustakaan ... 17

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 21

4. Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 24

B. Kualitas Media Pembelajaran... 26

1. Pengertian Kualitas ... 26

2. Indikator kualitas ... 28

3. Prinsip-prinsip Kualitas ... 31

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ... 34

C. Prestasi Belajar Siswa ... 37

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 37

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 39

3. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar ... 44

D. Penelitian Terkait ... 46

E. Kerangka Berfikir ... 48

F. Hipotesis ... 50

BAB III TEKNIK PENELITIAN... 51

A.Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 51

B.Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel... 51

1. Populasi ... 51

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 53

C.Variabel dan Indikator Penelitian ... 55

D.Teknik Pengumpulan Data ... 56

1. Teknik Angket ... 56

2. Teknik Dokumentasi ... 57

E.Uji Kualitas Angket Penelitian ... 58

1. Uji Validitas ... 59

2. Uji Reliabilitas... 61

(13)

xi

4. Uji Hipotesis Penelitian... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 69

A.Analisis Deskripsi Variabel Penelitian ... 69

1. Deskripsi objek penelitian ... 69

a. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Darul Hikam ... 69

b. Struktur Organisasi MTs Daru’l Hikam... 72

c. Data Tenaga Kependidikan... 72

d. Sarana dan Prasarana... 73

B.Analisis Deskripsi Variabel Penelitian ... 79

1. Fasilitas perpustakaan... 80

2. Kualiatas media pembelajaran... 84

3. Prestasi Belajar Korespondensi... 88

C.Uji Prasyarat Analisis... 92

1. Uji Linearitas... 92

2. Uji Multikolinieritas... 93

D.Uji Hipotesis... 94

1. Uji Hipotesis Pertama... 94

2. Uji Hipotesis Kedua... 96

3. Uji Hipotesis Ketiga... 98

E.Pembahasan Hasil Penelitian... 102

1. Pengaruh Fasilitas perpustakaan terhadap Prestasi Belajar Korespondensi... 102

2. Pengaruh Kualiatas media pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Korespondensi... 105

3. Pengaruh Fasilitas perpustakaan dan Perpustakaan secara bersamasama terhadap Prestasi Belajar Korespondensi.. 109

F. Keterbatasan Penelitian... 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 112

A.Kesimpulan... 112

B.Implikasi... 113

C.Saran... 114 DAFTAR PUSTAKA

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Hal tersebut terjadi sejalan dengan perubahan kebudayaan kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan telah lama diupayakan di Indonesia. Dalam setiap GBHN (garis besar haluan Negara), selalu tercantum bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan perkembangan jaman yang mengarah pada persaingan dunia yang tajam.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor, 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 dinyatakan bahwa:

“Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaraan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara”1.

Berdasarkan pandangan hidup atau falsafah hidupnya suatu Negara menentukan dasar dan tujuan pendidikannya, sedangkan dasar dan tujuan pendidikan tersebut akan menentukan corak dan isi pendidikan suatu negara. Isi pendidikan tersebut dijabarkan dalam kurikulum, dan melalui kurikulum inilah

1

Undang-undangRepublikIndonesianomor,20tahun2003tentang, Sistempendidikan Nasional,(Jakarta:CV.EkaJaya,2003),Cet1,h.4

(15)

pendidik berusaha membawa peserta didik pada tujuan pendidikan. Dalam Undang-Undang Sikdiknas juga disebutkan fungsi pendidikan nasional sebagai berikut:

“Pedidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”2

.

Dengan demikian, kebahagiaan menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan tersebut tidak hanya didunia tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagiaan ini kuncinya adalah ilmu. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw:

Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-muslim)3.

“Kami diberi berita oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu

Usamah dari A’masy dari Abi Shahih, dari Abu Hurairah, beliau

2

Zuhairini&AbdulGhofir,MetodologiPembelajaranAgamaIslam,(Malang:UMPress, 2004),hal. 1

3

Hasbiyallah & Moh.Sulhan, 2015, Hadist Tarbawi, Bandung: Remaja Rosdakarya

(16)

bersabda:“Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk

mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga”.

Telah dikatakan didepan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang sarat dengan tujuan. Kedudukan tujuan dalam pendidikan cukup menentukan, karena selain memberikan panduan tentang karakteristik manusia yang ingin dihasilkan pendidikan, sekaligus pula memberikan arah dan langkah-langkah dalam melakukan seluruh kegiatan pendidikan. Tujuan ialah apa yang dicanangkan manusia. Letaknya sebagai pusat perhatian, dan demi merealisasikannyalah dia menata tingkah lakunya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Berbicara tentang tujuan pendidikan, tidak dapat melepaskan dari tujuan hidup, yaitu tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial4.

Salah satu prioritas pembangunan dibidang pendidikan dengan pemanfaatan perpustakaan siswa secara berkelanjutan sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaraan yang diselenggarakan oleh instansi pendidikan sekolah. Upaya penyelengaraan perpustakaan sekolah merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar proses belajar mengajar5.

4

Falah, Ahmad, 2009, Hadits Tarbawi, Kudus: Stain Kudus, hlm. 26

5

(17)

Hal ini karena pola pengajaran yang disebut sebagai keterbukaan informasi untuk memperoleh sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan hanya akan terlaksana jika siswa dapat memanfaatkan perpustakaan, guru memberikan pelajaran-pelajaran hanya garis besarnya saja, sedangkan untuk mendetailnya siswa diminta untuk mengolah buku-buku yang ada di perpustakaan dan kemudian mata pelajaran itu didiskusikan.

Dengan sistem ini, siswa harus memanfaatkan untuk mencari dan menelaah buku-buku yang ada di perpustakaan dalam proses belajarnya. Namun ada juga dikalangan siswa yang tidak memanfaatkan perpustakaan dalam proses belajarnya karena merasa bahwa bahan pelajaran yang diberikan oleh guru sudah mencukupi. Selain itu, kurangnya tugas pengembangan bahan pelajaraan dan tugas mandiri dari guru menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk pergi menelaah dan mencari bahan ke perpustakaan.

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan siswa secara lambat laun memiliki kesenangan membaca yang merupakan alat fundamental untuk belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah6.

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa memegang peran yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah7. Menurut Abdul hakim Sudarnoto untuk memanfaatan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan

6

IbrahimBafadal, Pengolahan PerpustakaanSekolah,(Jakarta: BumiAksara,2006),CetV,h. 189

7

Darmono, Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,

(18)

prestasi akademik yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi akademiknya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya8.

Pada era globalisasi ini informasi berperan penting dalam kehidupan. Salah satu pusat informasi yang mempunyai peran penting dalam proses penyebaran informasi adalah perpustakan. Hal ini karena perpustakaan mencakup berbagai aspek ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Selain itu perpustakaan juga sebagai pusat dokumentasi, informasi dan pelestarian budaya bangsa. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perpustakaan merupakan jantung dari pendidikan9.

Perpustakaan sebagai wadah dan gudang ilmu pengetahuan, agar selayaknya dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Maka perpustakaan harus berusaha dan bisa menyediakan buku yang dapat menunjang pelajaran sekolah maupun buku-buku bacaan yang bersifat umum agar siswa dapat mengakses berbagai macam informasi dengan memanfaatkan media pustaka di sekolah. Karena perpustakaan para siswa dapat memperoleh berbagai keterangan dan informasi dari semua bidang ilmu pengetahuan.

Perpustakaan memuat koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tulis, atau grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam dalam ruangan atau gudang yang diatur dan diorganisasikan dengan system tertentu agar dapat digunakan untuk studi penelitian, ruang baca, dan tempat pengembangan ilmu pengetahuan10.

8

Abdul Hakim Sudarnoto, Perpustakaan dan Pendidikan Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UINJakarta ,2007),h.3.

9

M. Habib Masturi Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Skripsi, UIN, 2011, hlm. 3

10

(19)

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai pelayanan yang diharapkan mampu menyediakan bahan pustaka atau refrensi yang memadai sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan pemakai perpustakaan, baik jumlah maupun ragam disiplin keilmuannya.

Menurut supriyadi, tujuan perpustakaan secara umum adalah menyimpan, mengelola, melestarikan dan menyebarkan informasi kepada pemakai perpustakaan. Sedangkan tujuan perpustakaan sekolah adalah menimbulkan kecintaan terhadap membaca dan menanamkan kebiasaan membaca, membimbing dan mempercepat penguasaan tehnik membaca sehingga perhatian siswa dalam membaca lebih ditekankan pada penangkapan isi arti bacaan11.

"Prestasi adalah apa yang telah diciptakan hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan" (Qohar dalam Djamarah). Sementara Harahap dan kawan-kawan memberikan batasan, bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan penguasaan bahan siswa yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum12.

Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan studi pendahuluan di MTs Daru’l Hikam kota Cirebon pada tanggal 24 Januari 2017 dan pengamatan

saat observasi penulis melihat kualitas fasilitas perpustakaan sudah bagus dari ruangan sejuk yang dilengkapi AC, tertata rapi, bersih, dan sekolahan sudah memasang Wifi sebagai bentuk lain untuk mengakses ilmu pengetahuan lewat

11

Supriyadi,ModulPengelolaanPerpustakaanSekolah(Malang:IKIP,1998),hal.9

12

(20)

jaringan internet. Namun, yang menjadi keganjalan dari fasilitas disana salah satunya mengenai penataan ruangan yang kurang sesuai, pencahayaan yang kurang, dan ruangan yang belum dilengkapi dengan ruang audiovisual.

Penulis mendapatkan data dari wawancara dengan salah satu pegawai perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon yaitu Bapak Bahauddin, SHI

Beliau mengatakan bahwa rata-rata siswa memiliki prestasi belajar yang rendah. Jumlah koleksi buku yang terbatas dan hanya beberapa penambahan jumlah koleksi buku saja membuat siswa kurang tertarik keperpustakaan untuk sekedar meminjam atau membaca buku. Siswa lebih memilih menggunakan komputer di perpustakaan untuk mencari referensi pengetahuan tersendiri dibadingkan membaca buku. Hal ini tidak sebanding, karena jumlah komputer yang ada di perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon dan biasa di gunakan untuk

mengakses ilmu pengetahuan lewat jaringan internet hanya terdapat 20 buah komputer dengan daya siswa 40 orang Sesuai dengan observasi awal, peneliti menemukan data-data mengenai pengelolaan bahan pustaka di perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon. Data-data tersebut yaitu koleksi buku di perpustakaan

sekolah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Jumlah Buku di Perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon Tahun 2017

No Bahan Pustaka Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Buku paket

pelajaran 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322 322

2 Buku penunjang

pel 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

(21)

guru

4 Buku klasifikasi 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

5 Buku fiksi 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650

Jumlah 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817 2817

Sumber: Arsip perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon tahun 2017

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon pada bulan Juli jumlah dari buku

paket pelajaran, buku penunjang pelajaran, buku pegangan guru, buku klasifikasi dan buku fiksi adalah 2817. Pada bulan juni 2017 dari semua koleksi mendapati jumlah sebesar 2817. Total keseluruhan yaitu sejumlah 2817 koleksi. Selanjutnya peneliti menemukan data mengenai ruang perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota

Cirebon. Luas ruang perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon yaitu 96 m2.

Di dalam ruang perpustakaan terdapat beberapa perabot dan perlengkapan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Perlengkapan Perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon Tahun 2017

NO NAMA PERLENGKAPAN KETERANGAN

1 Rak Buku 3 Buah

8 Tata Tertib Perpustakaan 1 Buah

9 Struktur Organisasi Perpustakaan 1 Buah

10 Jam Dinding 1 Buah

11 Kipas Angin 2 Buah

12 Lampu Penerang 4 Buah

(22)

14 Grafik Pengunjung dan Peminjaman 3 Buah

15 Kata-kata Mutiara 3 Buah

16 Gambar Pahlawan Revolusi 7 Buah 17 Gambar Tentang Lingkungan Hidup 3 Buah

18 Kaca Hias 1 Buah

Sumber: Arsip perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon tahun 2017

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, diketahui bahwa perlengkapan di ruang perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon sudah cukup lengkap dan

memadai. Namun, pencahayaan yang kurang yang mana terdapat 4 buah lampu penerang di ruangan perpustakaan. Terdapat pula beberapa perlengkapan perpustakaan yang kurang tertata dengan rapi, seperti meja dan kursi baca.

Selanjutnya, berdasarkan wawancara dan observasi awal peneliti menemukan permasalahan pada siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon. Masalah

tersebut adalah kurangnya minat baca pada siswa. lain yang penulis dapatkan dari hasil wawancara dengan bapak Muarifin Darsono, Lc selaku koordinator pendidikan Yayasan Daru’l Hikam bahwa pada mata pelajaran tertentu salah

(23)

menuju kantin merupakan tempat strategis dan sering di lalui siswa saat istirahat. Namun, siswa tidak memanfaatkan keadaan tersebut sehingga mengakibatkan prestasi belajar siswa ke perpustakaan rendah bahkan mengalami penurunan. Dari data wawancara awal, diperoleh data pengunjung perpustakaan sebagai berikut:

Tabel 1.3.

Data Pengunjung Perpustakaan

MTs Daru’l Hikam kota Cirebon Selama 3 Tahun

Berturut-Turut

ulan 2014/2015 2015/2016 2016/2017

Juli 76 60

(24)

Berdasarkan tabel 1.3, menunjukan bahwa terjadi penurunan jumlah pengunjung perpustakaan pada tahun ajaran 2014/2015-2016/2017. Rata-rata pengunjung perpustakaan perhari pada tahun ajaran 2014/2015 sebesar 6 siswa tahun ajaran 2015/2016 sebesar 5 siswa, dan tahun ajaran 2016/2017 sebesar 4 siswa. Jika diambil persentasenya, maka persentase pengunjung perpustakaan pada tahun ajaran 2014/2015 sebesar 2,6% dari 233 siswa dalam sehari, tahun ajaran 2015/2016 sebesar 2,2% dari 233 siswa perhari, tahun ajaran 2016/2017 sebesar 1,7% dari 233 siswa perhari, dan hal ini menunjukan rendahnya kunjungan siswa di perpustakaan. Rendahnya kunjungan siswa di perpustakaan mengindikasikan salah satu bahwa prestasi belajar siswa di perpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon masih tergolong rendah.

Rendahnya prestasi belajar siswa di MTs Daru’l Hikam kota Cirebon

diduga karena kurang berfungsinya perpustakaan sekolah sebagaimana mestinya. Kurang berfungsinya sebuah perpustakaan sekolah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya perhatian pihak-pihak yang berwenang terhadap perkembangan perpustakaan sekolah. Baik pihak sekolah maupun pengelola perpustakaan sendiri.

Keterbatasan jumlah dan koleksi literatur di perpustakaan yang kurang memadai juga membuat siswa enggan membaca dan meminjam buku di perpustakaan karena buku yang siswa butuhkan itu tidak terpenuhi. Tata ruang di perpustakaan juga dapat mempengaruhi pengunjung perpustakaan seperti yang di ungkapkan Utami dan Bakhtaruddin (2012) dalam jurnalnya bahwa “Tata ruang

(25)

dengan memperhatikan kenyamanan suara, warna, udara dan cahaya”. Ruangan

yang kurang kondusif dan jauh dari ketenangan juga akan membuat siswa kurang nyaman untuk berkunjung ke perpustakaan.

Pelayanan diperpustakaan MTs Daru’l Hikam kota Cirebon sudah baik, salah satunya pelayanan sirkulasi dan administrasi pembukuan mengenai peminjaman dan pengembalian buku. Selain pelayanan sirkulasi ada pelayanan informasi yang kurang maksimal, yaitu mengenai menginformasian koleksi buku baru. Hal ini berdasarkan wawancara dengan petugas perpustakaan yang memberikan jawaban bahwa: “ya paling saya beritahukan saat siswa ke

perpustakaan pak, diberitahukan saja siswa jarang membaca bukunya kok. Ya kadang saya membiarkan saja tergantung kalau siswa nanya sama saya pak”. Pegawai perpustakaan akan memberikan informasi saat siswa berkunjung keperpustakaan saja dan kurang memberikan informasi lewat mading maupun papan informasi lain.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kembali tentang minat baca siswa dengan menambahkan satu variabel yaitu pemanfaatan perpustakaan sekolah. Antara pemanfaatan perpustakaan sekolah dan minat baca ini saling berkaitan, sebagaimana yang dikatakan Sukarman bahwa “Peningkatan prestasi belajar siswa bisa dipengaruhi oleh minat baca yang tinggi oleh siswa tersebut dan dengan memanfaatkan perpustakaan secara optimal, maka prestasi belajar siswa akan meningkat. ” Dari pemaparan tersebut maka peneliti mengambil

(26)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kualitas fasilitas perpustakaan terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon?

2. Bagaimana pengaruh kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon?

3. Bagaimana pengaruh kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui kondisi kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas fasilitas perpustakaan dan kualitas media pembelajaran terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fasilitas terhadap prestasi belajar fiqh siswa MTs Daru’l Hikam kota Cirebon.

(27)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai karya ilmiah.

b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk lebih mengetahui prestasi belajar siswa dan dapat memotivasi siswa untuk lebih gemar membaca dengan adanya fasilitas di perpustakaan.

c. Bagi pustakawan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan koreksi memenejemen perpustakaan ke arah yang lebih baik.

d. Bagi sekolah, penelitian ini diharapan dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan prestasi belajar siswa ke perpustakaan dan pengelolaan perpustakaan sekolah dengan baik.

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kualitas Fasilitas Perpustakaan

1. Pengertian Fasilitas

Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala

sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Suryo Subroto “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang.

Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhairsimi irikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan

memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah13.

Secara umum fasilitas merupakan alat atau segala sesuatu yang dipergunakan untuk mempermudah dan memperlancar suatu usaha atau pekerjaan. Fasilitas disekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu siswa memahami materi pelajaran. Oleh sebab itu hendaknya pihak sekolah tidak mengabaikan peranan fasilitas belajar disekolah yang sangat penting artinya bagi siswa, dengan begitu pihak sekolah yang memegang peranan utama dalam

13

-fasilitas , diunduh bulan Februari 2017

(29)

pengadaan fasilitas belajar di sekolah telah membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajar yang baik, karena secara langsung keberadaan fasilitas merupakan salah satu cara mempermudah siswa memahami pelajaran dengan baik.

Menurut The Liang Gie (2006:22) Fasilitas adalah segenap kebutuhan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam suatu usaha kerja sama manusia.

Lebih lanjut Suyanto (2008) menyatakan bahwa, Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang.

Selain itu Mulyarto dalam artikelnya menjelaskan bahwa dengan adanya perlengkapan yang memadai pasti akan membantu kelancaran belajar dan sekaligus akan mendorong siswa agar lebih rajin dan lebih bersungguh-sungguh belajar.14

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha tersebut biasanya berupa benda – benda atau uang.

Fasilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang.

 Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat

dibendakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas materiil. Karena fasilitas ini dapat memberi kemudahan dan kelancaran

14

(30)

bagi suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan berlangsung maka dapat pula disebut sebagai saran materiil. Apabila dikaitkan dengan pendidikan maka fasilitas materiil meliputi: perabot ruang kelas, perabot kantor TU, perabot laboratorium, perpustakaan dan ruang praktek, alat pelajaran, media pendidikan, dll.

 Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang’. Fasilitas uang akan dibicarakan

dalam bab tersendiri yaitu manajemen keuangan atau manajemen sumber dana.

Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.

1.1. Pengertian Perpustakaan

Pengertian perpustakaan Sekolah Perpustakaan berasal dari kata dasar “Pustaka” yang berarti buku atau kitab. Perpustakaan berarti segala sesuatu yang

berhubungan atau berkaitan dengan pustaka, atau lembaga yang pekerjaannya menghimpun pustaka dan menyediakan sarana agar orang dapat memanfaatkan pustaka yang dihimpunnya15.

15

(31)

Sebenarnya pengertian perpustakaan itu sudah ada sejak lama, hanya saja pengertian perpustakaan yang dulu tidak sama dengan pengertian perpustakaan zaman sekarang. Kalau dulu perpustakaan hanya sebagai kumpulan buku semata. Pengertian perpustakaan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia sendiri. Menurut Supriyadi, pengertian perpustakaan sesuai dengan perkembangan masa kini adalah unit kerja berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinyu oleh pemakainya sebagai sumber informasi16.

Perpustakaan memuat koleksi yang terdiri dari bahan-bahan tulis, atau grafis lainnya seperti film, slide, piringan hitam dalam ruangan atau gudang yang diatur dan diorganisasikan dengan system tertentu agar dapat digunakan untuk studi penelitian, ruang baca, dan tempat pengembangan ilmu pengetahuan17.

Pengertian lain mengenai perpustakaan diungkapkan oleh Basuki, menjelaskan perpustakaan sebagai sebuah ruang, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya yang disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya, termasuk didalamnya semua bahan cetak, buku, majalah, laporan, pamphlet, manuskrip (naskah), lembaran musik, berbagai karya audio visual serta film, slide, kaset piringan hitam, bentuk mikro seperti mikro film18.

16

Supriyadi,ModulPengelolaanPerpustakaanSekolah,(Malang:IKIP,1998),hal.3

17

Sumardji,PerpustakaanOrganisasidanTataKerjanya,(Yogyakarta:Kanisius,1991), hal.3

18

(32)

Lebih jauh, menurut Basuki, secara umum definisi perpustakaan selalu mencakup unsure koleksi, menyimpan dan memakai. Perpustakaan yang efektif adalah suatu lembaga yang mendukung pendidikan dan secara implisit ataupun eksplisit memiliki tujuan budaya, seperti minat baca19.

Paparan di atas adalah pengertian perpustakaan secara umum, sedangkan pengertian perpustakaan sekolah menurut Supriyadi, adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dilembaga formal dari tingkat sekolah dasar, tingkat lanjutan pertama, lanjutan atas, baik umum maupun kejuruan20. Sedangkan Carter (dalam Bafadal), menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan koleksi yang diorganisasikan di dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru. didalam penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru21.

Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide-ide agar siswa bisa eksis di dalam masyarakat yang berbasis informasi dan teknologi, seperti yang terjadi sekarang ini. Perpustakaan sekolah membekali siswa dengan keterampilan belajar seumur hidup (life long learning) dan membangun imajinasi, mempersiapkan siswa agar bisa menjadi warga Negara yang bertanggung jawab22. Perpustakaan sebagai pusat informasi,. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 2 juga menegaskan hal tersebut:

19

Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijogo, 2006), hal. 58

20

Supriyadi, Modul Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Malang: IKIP, 1998), hal. 5

21

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal. 4

22

(33)

Artinya: “Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa23.”

Dan dalam surat Al-Qoshos ayat 43 yang berbunyi:

Artinya: “Dan Sesungguhnya Telah kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi Pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat24.”

Dari ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa kitab adalah sebagai petunjuk bagi si pembaca, dari membaca tersebut maka seseorang akan mengetahui apa-apa yang tidak diketahuinya. Dikaitkan dengan adanya perpustakaan sebagai pusat informasi, karena di perpustakaan terdapat berbagai macam buku, kitab, majalah dan lain sebagainya, yang dapat diakses bagi si pengguna.

Definisi menurut International Association of School (IAS) bahwa “Perpustakaan sekolah adalah hal utama untuk memenuhi tujuan pembelajaran

dan tujuan sekolah. Dan perpustakaan sekolah mencapai tujuan ini dengan program terencana untuk mengadakan dan mengelola teknologi informasi dan persebaran informasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi

23

Depag, Al Qur’an dan Tarjamah, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2005), hal. 2

24

(34)

siswa. Program pembelajaran yang melibatkan guru kelas dan pendidik lain merupakan bagian penting program perpustakaan sekolah. Perpustakaan menyediakan berbagai sumber, baik cetak maupun non cetak, termasuk media elektronik dan akses terhadap data yang memungkinkan siswa bisa memahami kebudayaan lain25.”

1.2. Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai pelayanan yang diharapkan mampu menyediakan bahan pustaka atau referensi yang memadai sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan pemakai perpustakaan, baik jumlah maupun ragam disiplin keilmuannya. Dalam kamus umum bahasa indonesia fungsi berarti kegunaan atau manfaat26. Menurut Soatminah (dalam Suryobroto) bahwa fungsi pelayanan informasi perpustakaan menghasilkan empat macam manfaat, yaitu:

a) Sebagai sumber belajar

Perpustakaan menyediakan tempat untuk belajar dan membaca bahan pustaka. Dengan menggunakan perpustakaan secara tepat guna siswa dapat memperdalam pemilikan dan penghayatan pengetahuan yang telah disampaikan.

b) Sebagai sumber informasi

lewat perpustakaan, siswa maupun guru dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan dari bahan pustaka yang tersedia.

25

Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijogo, 2006) hal. 40

26

(35)

c) Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

lewat perpustakaan, siswa maupun guru dapat memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan dari bahan pustaka yang tersedia. d) Sumber Rekreasi

Hal ini nampak dalam fungsinya memberikan koleksi ringan dan segar, sehingga memberikan keselarasan, keserasian dan keseimbangan perkembangan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap hidup baik guru maupun siswa27.

Pemaparan Soeatminah juga termanifestasikan dalam fungsi perpustakaan menurut Supriyadi, yang meliputi 3 hal, yaitu:

a) Fungsi Edukatif.

Fungsi ini merupakan gabungan antara fungsi sebagai pusat belajar dan pusat ilmu pengetahuan karena perpustakaan merupakan fungsi edukatif bila mampu menyediakan koleksi yang sesuai dengan ruang lingkup kurikulum, mampu mengembangkan interes, dan apresiasi siswa. Memberikan bimbingan cara menggunakan dan memelihara koleksi secara efektif dan menyediakan ruang baca dengan cukup.

b) Fungsi Informatif.

Fungsi ini tampak dalam kemampuan mengadakan koleksi secara cukup memadai, berkualitas, menarik, serta penempatan koleksi secara terbuka mudah ditemukan kembali untuk digunakakan siswa dan guru.

c) Fungsi administrative.

27

(36)

d) Fungsi ini tampak dalam tugas sehari-hari dari perpustakaan dengan kegiatan pencatatan dan penyelesaian koleksi serta penyelenggaraan tata laksana pengembalian buku kepada siswa maupun guru28.

Perpustakaan sekolah tak terpisahkan dengan proses pendidikan. Hal-hal berikut ini penting untuk mengembangkan keberaksaraan (baca dan tulis29), information literacy, pembelajaran, dan budaya yang merupakan inti dari layanan perpustakaan sekolah, seperti:

a) Meningkatkan dan mendukung tercapainya tujuan pendidikan, seperti disebutkan dalam misi kurikulum sekolah.

b) Menanamkan dan mengembangkan dalam diri anak-anak kebiasaan dan kesenangan membaca dan belajar, dan menggunakan perpustakaan sepanjang hayat.

c) Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi dalam segala bentuk, format atau media, termasuk kepekaan terhadap perkembangan komunikasi di dalam masyarakat.

d) Menyediakan akses kepada sumber-sumber informasi dunia, nasional, regional, maupun lokal, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk bisa mengekspresikan ide, pengalaman, dan opini yang berbeda.

e) Mengadakan kegiatan yang membangkitkan kesadaran dan kepekaan sosial dan budaya.

28

Supriyadi. Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Malang: IKIP, 1985), hal. 7

29

(37)

f) Bekerjasama dengan para siswa, guru, staf administrasi dan orang tua siswa untuk mencapai misi sekolah.

g) Memperkenalkan konsep kebebasan intelektual dan akses ke informasi yang penting untuk mempersiapkan warga negara yang bertanggung jawab dan partisipasi dalam demokrasi.

h) Mempromosikan budaya membaca, bahan pustaka dan layanan perpustakaan sekolah kepada anggota sekolah dan masyarakat30.

Perpustakaan sekolah menjalankan fungsi tersebut diatas dengan membuat kebijakan dan memberikan layanan, menyeleksi dan mengadakan bahan pustaka, menyediakan akses secara fisik maupun intelektual kesumber-sumber informasi yang tepat, menyediakan fasilitas pengajaran, dan mempekerjakan staf yang terlatih. Untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut perpustakaan menyediakan, memelihara, mengelola, memberi pelayanan dan pendayagunaan bahan pustaka atau referensi. Selain itu juga melaksanakan urusan tata usaha perpustakaan.

1.3. Tujuan Perpustakaan Sekolah

Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk aktif berusaha mengembangkan daya fikir dan kreasinya, mengembangkan semua jenis bakat yang ada dan membiasakan siswa memperkaya pengetahuan serta memperluas informasi secara mandiri dengan memanfaatkan alternative sumber belajar yang tersedia. Menurut Supriyadi, tujuan perpustakaan secara umum adalah untuk

30

(38)

menyimpan, mengelola, melestarikan, dan menyebarkan informasi kepada pemakai perpustakaan31. Sedangkan tujuan perpustakaan sekolah adalah:

a) menimbulkan kecintaan terhadap membaca dan menanamkan kebiasaan membaca.

b) membimbing dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca sehingga perhatian siswa dalam membaca lebih ditekankan pada penangkapan isi arti bacaan. Hal tersebut secara berangsur-angsur akan merubah kebiasaan dari “learning to read” menjadi “reading to learn”. c) memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar siswa. d) membantu mengembangkan kecakapan bahasa, daya fikir siswa

e) membimbing siswa agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efektif dan efisien.

f) memberikan dasar-dasar kemampuan penelusuran informasi. memberikan dasar-dasar studi mandiri32.

Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru. Disamping itu, perpustakaan juga bertujuan untuk memenuhi kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, merangsang keinginan dan membangkitkan minat, serta kebiasaan membaca guna memperkaya ilmu pengetahuan dan membantu mengembangkan bakat. Perpustakaan sekolah dinegara berkembang memiliki

31

Ibid 78

32

(39)

berbagai tujuan, yaitu menggalakkan keberaksaraan, mendukung kurikulum, pendidikan secara umum dan pengembangan minat baca33.

Dari berbagai pendapat diatas ditegaskan bahwa perpustakaan memiliki tujuan untuk menyimpan, mengelola, melestarikan dan meningkatkan kebiasaan membaca untuk pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

B. Kualitas Media Pembelajaran

1. Pengertian Kualitas

Menurut istilah, kata kualitas berarti mutu, yaitu tingkat baik buruknya sesuatu34. Akan tetapi banyak pakar dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas (mutu) berdasarkan sudut pandangnya masing-masing seperti yang terurai di bawah ini:

a) Menurut Joseph Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk penggunaan (fitness for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa hendaklah sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh pengguna.

b) Menurut Edward Deming, suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan kebergantungan pada biaya rendah dan sesuai dengan pasar35.

c) Welch Jr mengatakan bahwa kualitas adalah jaminan kesetiaan pelanggan, pertahanan terbaik melawan saingan dari luar, dan satu- satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng.

33

Dewi, Hanifah Dwi Ratna, Coursepack on School/Teacher Librarieanship, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijogo, 2006), hal. 15

21 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 603

35

(40)

d) Menurut ISO 2000, kualitas adalah totalitas kerakteristik suatu produk (barang dan jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikan atau ditetapkan.

e) Menurut Soewarso Hardjosudarmo, bahwa yang dimaksud kualitas adalah penilaian subyektif daripada “costumer” penentuan ini ditentukan oleh

persepsi “costumer” terhadap produk dan jasa.

Dari beberapa pendapat tokoh di atas, terdapat beberapa kesamaan yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. Kualitas menyangkut produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap kualitas saat ini, mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Akan tetapi Menurut Permadi, mutu jasa pendidikan bersifat relative (sesuai dengan kebutuhan pelanggan), dan bukan bersifat absolute. Dengan kata lain, mutu pendidikan akan baik dan memuaskan jika sesuai atau melebihi kebutuhan para pelanggan yang bersangkutan. Dalam pendidikan, yang dimaksud dengan pelanggan atau klien (client) dibagi menjadi dua, yakni pelanggan internal dan pelanggan eksternal.

(41)

b. Pelanggan eksternal (eksternal costumer) adalah orang-orang yang berada di luar organisasi sekolah yang memperoleh layanan dari sekolah.

Pelayanan eksternal dibagi menjadi dua macam, yakni:

1) Pelanggan primer (primary costumer) adalah pelanggan utama, yakni orang-orang yang langsung bersentuhan dengan jasa-jasa pendidikan yang diberikan oleh sekolah, seperti peserta didik.

2) Pelanggan sekunder (secondary costumer) adalah pihak-pihak lain yang secara tidak langsung terimbas dari layanan pendidikan yang diberikan oleh sekolah, yaitu orang tua siswa, masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja36.

2. Indikator kualitas

Seperti jelaskan di atas, bahwa para pakar telah mendefinisikan kualitas secara beragam menurut pendapatnya masing-masing, begitu juga dengan indikator kualitas. David A Gavin mengemukakan delapan dimensi atau ketegori kritis dari kualitas, yaitu:

a) Performance (kinerja). Karakteristik kenerja utama produk.

b) Feature (profil). Aspek sekunder dari kinerja, atau kinerja tambahan dari suatu produk.

c) Reliability (dapat dipercaya). Kemungkinan produk malfungsi atau tidak

berfungsi dengan baik, dengan konteks ini produk atau jasa dapat dipercaya dalam menjalankan fungsinya.

36

(42)

d) Conformance (kesesuaian). Kesesuaian atau cocok dengan keinginan atau kebutuhan konsumen.

e) Durability (daya tahan). Daya tahan produk atau masa hidup produk, baik

secara ekonomis maupun teknis.

f) Serviceability (kepelayanan). Kecepatan, kesopanan, kompetensi, mudah

diperbaiki.

g) Aesthetics (keindahan). Keindahan produk dalam desain, rasa, suara atau

bau dari produk, dan ini bersifat subyektif.

h) Perceived quality (kualitas yang dipersepsi). Kualitas dalalm pandangan

pelangan atau konsumen37.

Menurut Nanang Hanifah dan Cucu Suhana dalam bukunya konsep strategi pembelajaran, bahwa indikator dalam suatu pendidikan adalah mencakup input, proses dan output pendidikan. Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumber daya dan perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Seperti terurai berikut ini:

1) Input sumber daya, meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya lainnya (peralatan, perlengkapan, uang dan bahan).

2) Input perangkat lunak, meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undagan, deskripsi tugas, rencana dan program.

37

(43)

3) Input harapan-harapan, berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-saran yang ingin dicapai oleh sekolah.

Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu tinggi rendahnya suatu input dapat diukur dari tingkat kesiapan. Proses dapat dikatakan bermutu tinggi jika pengkoordinasian dan penyerasian serta pemaduan input sekolah (guru, siswa, kurikulum, uang dan peralatan) dilakukan secara harmonis sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.

Evaluasi pun harus menjadi proses yang berkelanjutan dan tidak boleh ditinggal sampai akhir studi. Hasilnya harus dibicarakan dengan murid dengan tujuan untuk melengkapi hasil evaluasi. Sifat melibatkan seluruh elemen akan sangat membantu dalam membangun kecakapan analitis para pelajar. Kualitas dalam kontek pendidikan adalah mengacu pada prestasi yang dicapai oleh anak didik atau sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil tes kemampuan akademis, (misalnya ulangan umum, UAS, EBTA dan UNAS). Dapat pula prestasi dibidang lain, seperti prestasi disuatu cabang olahraga, seni atau ketrampilan tanbahan tertentu38.

Sedangkan menurut PP No. 19 tahun 2005 disebutkan bahwa pendidikan di Indonesia mengunakan delapan standar yang menjadi acuan dalam membangun

38

(44)

dan meningkatkan kualitas pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal setelah sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, adapun delapan standar yang menjadi kriteria minimal tersebut yaiut:

a. Standar isi, b. Standar proses,

c. Standar kompetensi lulusan,

d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, e. Standar sarana prasarana,

f. Standar pengelolaan, g. Standar pembiayaan,

h. Standar penilaian pendidikan.

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin kualitas pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP 19/2005 Pasal 4)39.

3. Prinsip-prinsip Kualitas

Pinsip kualitas adalah sejumlah asumsi yang dinilai dan diyakini memiliki kekuatan untuk mewujudkan mutu. Akan hal ini, beberapa ahli dan organisasi mencoba merumuskan prinsip-prinsip yang paling tepat untuk mewujudkan kualitas dalam organisasi atau kelembagaan.

Menurut Deming ada empat belas prinsip kualitas yang harus dilakukan jika menghendaki tercapainya suatu kualitas, yaitu:

39

(45)

a) Menciptakan konsistensi tujuan untuk pengembangan produk dan jasa dengan adanya tujuan suasana bisnis yang kompetentif.

b) Adopsi filosofi baru.

c) Menghentikan ketergantungan pada adanya dengan upaya pencapaian kualitas.

d) Menghentikan anggapan bahwa penghargaan dalam bisnis adalah terletak pada harga.

e) Peningkatan sistem produksi dan layanan secara terus menerus guna peningkatan kualitas dan produktivitas.

f) Pelatihan dalam pekerjaan. g) Kepemimpinan kelembagaan. h) Menghilangkan rasa takut

i) Menghilangkan penghalang antar departemen.

j) Mengurangi slogan peringatan-peringatan dan terget, dan menganti dengan pemantapan metode-metode yang dapat meningkatkan kualitas kerja. k) Kurangi standar kerja yang menentukan kuota berdasarkan jumlah.

l) Hilangkan penghambat yang dapat menghilangkan hak asasi manusia untuk merasa bangga terhadap kecakapan kerjanya.

m) Lembagakan suatu program pendidikan dan peningkatan diri yang penuh semangat.

(46)

Josep Juran berpendapat bahwa ada 10 prisip dalam suatu kualitas, yaitu:

1) Build awarenes of opportunites to improve (membangun kepedulian untuk

perbaikan atau peningkatan).

2) Set goals for improvement (menentukan tujuan-tujuan untuk peningkatan).

3) Organizw to reach goals (mengorganisasi untuk pencapaian tujuan).

4) Provide training (menyelengarakan pelatihan).

5) Carry out projects to solve problems (mendorong pembangunan

pemecahan masalah)

6) Report progress (melaporkan perkembangan)

7) Give recognition (memberikan pengakuan)

8) Communicate result (mengkonsumsikan hasil-hasilnya)

9) Keep score

10)Maintain momentum by making improvement part of the regular systems

and processes of the company (menjaga momentum dengan membuat

peningkatan tahunan sebagai bagian dari sistem dan proses regular perusahaan).

Sedangkan menurut philip crosby, ada empat prinsip kualitas, yaitu: a. Kesesuaian dengan tuntutan

b. Pencegahan terhadap mutu rendah dengan pengawasan, bukan penilaian atau koreksi.

c. Standar performa adalah tidak ada kesalahan, bukan “hal itu hamper mendekati”

(47)

Akan tetapi menurut versi ISO,terdapat delapan prisip kualitas yaitu:

1) Costumer focused organisation (orientasi pelanggan).

2) Leadership (kepemimpinan),

3) Involvement of people (keterlibatan orang-orang),

4) Process aproach (pendekatan proses),

5) System aproach to management (penggunaan pendekatan sistem pada

manajemen),

6) Continual improvement (perbaikan secara berkelanjutan),

7) Factual Aproach to decision making (pendekatan faktual dalam

pembuatan keputusan).

8) Matually beneficial supplier relationship (hubungan yang saling

menguntungkan dengan supplier)40.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

Kualitas yang dicapai oleh siswa atau suatu pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang dari dalam maupun dari luar, faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Sumber daya; sekolah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur semua sumber daya sesuai dengan kebutuhan setempat. Selain pembiayaan operasional atau administrasi, pengelelolaan keuangan harus ditujukan untuk:

40

(48)

1. Memperkuat sekolah dalam menentukan dan mengisolasikan dana sesuai dengan skala prioritas yang telah ditetapkan untuk proses peningkatan kualitas.

2. Pemisahan antara biaya yang bersifat akademis dari proses pengadaannya.

3. Pengurangan kebutuhan birokrasi pusat.

b) Pertanggung jawaban (accuantability); sekolah dituntut memiliki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Hal ini merupakan perpaduan antara komitmen terhadap standar keberhasilan dan harapan atau tuntutan orang tua atau masyarakat. Pertanggung jawaban ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa dana masyarakat digunakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan jika mungkin untuk menyajikan informasi mengenai apa yang sudah dikerjakan. Untuk itu setiap sekolah harus memberikan laporan pertanggung jawaban dan mengomunikasikannya dengan orang tua atau masyarakat dan pemerintah, dan melaksanakan kaji ulang secara komprehensif terhadap pelaksanaan program prioritas sekolah dalam proses peningkatan kualitas pendidikan.

(49)

melibatkan semua indra dan lapisan otak serta menciptakan tantangan agar siswa tumbuh dan berkembang secara intelektual dengan menguasai ilmu pengetahuan, ketrampilan, memiliki sikap arif dan bijaksana, karakter dan memiliki kematangan emosional. Ada tiga yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu:

1. Pengembangan kurikulum tersebut harus memenuhi kebutuhan siswa. 2. Bagaimana mengembangkan ketrampilan pengelolaan untuk

menyajikan kurikulum tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya yang ada. 3. Mengembangkan berbagai pendekatan yang mampu mengatur

perubahan sebagai fenomena alamiah di sekolah.

c. Personil sekolah; sekolah bertanggung jawab dan terlibat dalam proses perekrutan (dalam arti menentukan jenis guru yang diperlukan) dan pembinaan struktural staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan staf lainnya). Sementara itu pembinaan profesional dalam rangka pembangunan kapasitas atau kemampuan kepala sekolah dan pembinaan ketrampilan guru dalam pengimplementasian kurikulum termasuk staf kependidikan lainnya dilakukan secara terus menerus atas inisiatif sekolah. Untuk itu birokrasi diluar sekolah berperan untuk menyediakan wadah dan instrumen pendukung. Dalam konteks ini pengembangan profesional harus menunjang peningkatan mutu dan penghargaan terhadap prestasi perlu dikembangkan41.

41

(50)

C. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian Prestasi

Dalam pengertian yang umum atau lebih popular, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang ini dikenal dengan guru, dalam belajar pengetahuan tersebut dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.

Adapun tujuan inti dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan peserta didik. Oleh karena itu, evaluasi sangat penting. Evaluasi dapat diartikan “penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”42

. Jadi fungsi dari evaluasi adalah agar guru dapat mengetahui sampai sejauh mana kemampuan para siswa dan siswi dalam menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar dan mengajar merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu, prestasi erat kaitannya dengan belajar.

Pada dasarnya belajar merupakan proses yang mengakibatkan perubahan-perubahan. Proses tersebut dilakukan baik secara formal maupun informal. Secara

42

(51)

formal, berarti seseorang melalui tahapan belajar pada suatu lembaga tertentu yang secara resmi dikelola oleh manusia tertentu dan mengikuti suatu model pembelajaran tertentu pula.

Menurut S. Nasution prestasi belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar, perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk kecakapan, kebiasaan diri pribadi individu yang belajar43.

Dari beberapa pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berlangsung, yaitu dengan cara penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan dalam tes belajar dan hasil akhirnya dalam bentuk nilai.

Adapun pengertian belajar adalah yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Menurut beberapa ahli mendefinisikan belajar ialah:

Alisuf Sabri mengemukakan bahwa, belajar adalah “Proses perubahan

tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan”44 .

M. Dalyono, berpendapat belajar adalah “perubahan-perubahan lahir dan batin, tidak hanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati, perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan45.”

43

S.Nasution,DidaktikDasar-dasarMengajar,(Bandung:Jemmars,1995),h.25. 44

(52)

Menurut Syaiful Bahri Djamarah belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan pisikomotorik46.

Menurut Ngalimi Purwanto belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk47.

Menurut Chalidjah Hasan belajar ialah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan48.

Sedangkan menurut Zikri Neni Iska belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu49.

Jadi dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baik secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri maupun dalam interaksi dengan lingkungan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (factor internal)

45

M.Dalyono, PisikologiPendidikan,(Jakarta:RinekaCipta,2007),CetIV,h.210. 46

SyaifulBahriDjamarah, PisikologiBelajar,edisiII,(Jakarta:RinekaCipta,2008), h.13

47

NgalimiPurwanto, PisikologiPendidikan,(Bandung:PTRemajaRosdakarya, 2007), Cet23,h.85

48

ChalidjahHasan, PisikologiPendidikan,(Surabaya:Al-Ikhlas,1994),Cet1,h.84.

49

(53)

maupun dari luar individu (faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Prestasi belajar merupakan suatu hasil dari proses belajar mengajar, dimana didalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. selajutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut H.M.Alisuf Sabri mengatakan “bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal”.

a. Faktor Internal Siswa (yang berasal dari dalam diri)

1) Faktor fisikologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, serta kondisi panca indranya terutama penglihatan dan pendengaran. 2) Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemapuan kognitif seperti kemampuan kemampuan kognitif seperti kemampuan pengetahuan (bahan apersepasi) yang dimiliki siswa.

b. Faktor Eksternal Siswa (yang berasal dari luar diri)

Faktor lingkungan siswa, Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama factor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, letak sekolah, dan sebagainya. kedua faktor lingkungan sosial seperti, manusia dan budayanya50.

50

Gambar

Tabel 1.2
Tabel 1.3.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika tentang materi ban gun ruang sederhana

Proses saling mengenal yang dilakukan oleh pustakawan hanya sebatas menunjukan sikap peduli terhadap pemustaka, dan komunikasi antara pustakawan dan pemustaka tidak

green marketing mix yang terdiri dari green product, green price, green place, dan green promotion secara simultan berpengaruh signifikan terhadap proses Brand Image produk The

Actinomycetes adalah prokariot yang menghasilkan substansi penting untuk kesehatan seperti antibiotik, enzim, dan immunomodulator (Moncheva et al., 2000) dan salah

(3) Hasil peningkatan prestasi belajar peserta didik SMK Islam Al- Hidayah Wonowoso Karang Tengah Demak tahun pelajaran 2019/2020 yaitu dalam melaksanakan kepemimpinannya

Ahmad Nurul Hafid. “Sistem Kompensasi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Kinerja Guru di MTs Mabdaul Huda Kedung Karang Wedung Demak Tahun

Jepara: Program Pascasarjana Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU), 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh manajemen kelas dan

RINGKASAN PELAKSANAAN PENGABDIAN INDIVIDU DOSEN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA.