• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENULISAN PR EKSTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENULISAN PR EKSTERNAL"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

PENULISAN PR EKSTERNAL

TEKNIK PENULISAN ADVERTORIAL

Syerli Haryati, S.S. M.IKom

FIKOM

Public Relations

(2)

Definisi Advertorial

Advertising + Editorial = Berita Iklan

Advertising (iklan) adalah penyajian materi persuasif pada publik dengan menggunakan sarana berupa

ruang/waktu di media massa yang dibeli untuk mempromosikan produk, jasa atau gagasan

Editorial dalam konteks PR adalah publisitas yang dilakukan oleh kalangan PR suatu

organisasi/perusahaan untuk menyampaikan pesan melalui media massa dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel.Pesan disampaikan sesuai

perspektif pembuat pesan yaitu PR.

(3)

• Advertorial: sebuah artikel yang dibuat di media massa dengan cara membayar untuk tujuan promosi atau berkampanye.

• Advertorial : Sebuah Iklan yang dibuat seperti sebuah artikel atau berita yang dikarang oleh media massa bersangkutan yang berisi pesan- pesan persuasif penjualan, promosi atau

kampanye suatu organisasi/perusahaan dan dikenakan biaya oleh media massa

(4)

Advertorial : bentuk periklanan yang disajikan dengan menggunakan gaya penulisan jurnalistik.

Istilah-istilah lain advertorial di media massa: Pariwara, Infotorial, infomersial , info niaga dsb.

Isi Pesan Advertorial dapat dikontrol oleh pemesan (perusahaan/PR) sesuai keinginan dan kebutuhan pemesan.

Jumlah halaman pun dapat ditentukan oleh pemesan (PR/Perusahaan) apakah 2 halaman, 1 halaman, sekian kolom karena perusahaan telah membayar sejumlah uang untuk memesan ruang/space halaman pemberitaan

tersebut.

(5)

Jenis Advertorial

1. Advertorial produk

Inti pesan berisi tentang produk seperti merek, jenis, kualitas, keberadaan dsb.

2. Advertorial jasa

Inti pesan berisi tentang jasa yang ditawarkan pada khalayak seperti jenis atau kualitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa.

(6)

3. Advertorial Korporat (perusahaan)

Inti pesan tentang eksistensi suatu perusahaan seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukan

perusahaan, prestasi yang diraih, kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan lain, Kinerja

perusahaan dsb.

4. Advertorial Pemerintahan

Inti pesan tentang aktifitas di seputar pemerintahan.

Contoh: ulasan tentang sosialisasi suatu kebijakan, ulasan tentang potensi investasi di suatu daerah, keberhasilan yang diraih pemerintah dsb

(7)

Sifat Advertorial

• Sifat advertorial dibedakan berdasarkan cara (gaya) penulisan dalam menyampaikan isi

pesan.

1. Informatif

Inti pesan untuk menginformasi atau

memperkenalkan produk, jasa, kegiatan suatu perusahaan/organisasi. Gaya penulisannya:

Straightnews.

(8)

2. Eksplanatif

Inti Pesan untuk memberikan penjelasan/pemaparan.

Pesan bertujuan untuk meyakinkan khalayak bahwa produk, jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik.

(9)

3. Interpretatif

Penulisan pesan bersifat informasi dengan memasukkan pendapat, komentar dan

penilaian dari penulisnya yang berkaitan

dengan produk,jasa dan kegiatan perusahaan.

(10)

4. Persuasif

Bersifat membujuk khalayak untuk

mengambil tindakan atau membentuk pendapat umum.

Pesan secara halus mempengaruhi pendapat, sikap, dan tingkah laku khalayak untuk

mengambil tindakan tanpa merasa terpaksa.

(11)

5. Influentatif

Inti pesan berusaha mendorong timbulnya

aksi dari khalayak dan mengarahkan tindakan secara cepat.

6. Memuji

Pesan yang disampaikan lebih banyak

memberikan pujian pada khalayak yang telah terbujuk dan terdorong untuk melakukan

tindakan.

(12)

7. Argumentatif

Pesan bersifat membuktikan sesuatu.

Pembuktian dilakukan dengan cara

memberikan argumentasi dan uraian-uraian analitis

8. Eksploratif

Inti pesan bersifat mengangkat dan

mengungkapkan permasalahan yang dihadapi khalayak

(13)

Fungsi dan Tujuan Advertorial

• Advertorial berfungsi untuk menjelaskan atau menerangkan suatu produk/jasa dari

perusahaan secara detail.

• Berfungsi sebagai penerjemah atau penafsir Iklan.

• Menyatukan informasi dan pesan kedalam

suatu tulisan dengan bahasa seperti layaknya berita yang enak dibaca yang tidak dapat

disampaikan Iklan secara utuh.

(14)

• Berfungsi mengisi ruang-ruang

pemberitaan di media massa yang berisi pesan-pesan promosi/penjualan secara persuasif yang berasal dari Informasi

PR/perusahaan dengan dikenakan biaya

pemuatannya oleh media massa.

(15)

• Dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata khalayak.

• Pesan advertorial berupaya meyakinkan, menggoda, membangkitkan rasa dan

menciptakan kebutuhan akan suatu

produk/jasa dalam suatu sajian artikel yang utuh.

(16)

STRATEGI PESAN DALAM ADVERTORIAL

TEORI AIDDA

Attention (perhatian)

Interest (Tertarik)

Desire (Hasrat/Minat)

Decision (Keputusan)

Action (Aksi)

(17)

TEORI ANSVA (Allan H.Monroe):

1. Attention (perhatian), apakah pesan dapat membangkitkan rasa ingin tahu/perhatian khalayak.

2. Need (kebutuhan), apakah pesan untuk memenuhi kebutuhan khalayak.

3. Satisfaction (kepuasan), apakah pesan menunjukkan

bagaimana cara memuaskan kebutuhan khalayak tersebut.

4. Visualization (penggambaran), apakah pesan memberikan gambaran bagaimana cara memenuhi kebutuhan sehingga khalayak merasa puas.

5. Action (Aksi/tindakan), apakah pesan mendorong khalayak untuk mengambil tindakan yang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan khalayak.

(18)

Anatomi Advertorial

• Gaya penulisan Advertorial: Straight News, Dept News atau Feature (Karangan Khas)

• Mengikuti kaidah penulisan jurnalistik: 5 W + 1 H

(19)

Anatomi Penulisan Advertorial bergaya Feature terdiri dari

I. INTRO

Berfungsi untuk menarik perhatian pembaca, menggugah rasa ingin tahu pembaca,

memberitahukan pembaca akan sebuah peristiwa atau gagasan.

(20)

Bentuk- bentuk intro dalam penulisan advertorial bergaya feature:

1. Naratif, suatu gaya penulisan bercerita yang menuntun pembaca seolah-olah berada pada situasi dari suasana yang digambarkan.

“ Harum bumbu rempah yang menyeruak dari kepulan asap membumbung menggugah selera makan orang yang

mencium baunya. Warna coklat kemerah-merahan dalam balutan kuah yang kental, masakan Rendang khas Padang ini dimasak oleh juru masak kerajaan Pagaruyung, kerajaan

Bundo Kanduang di ranah Minang tempo dulu. Tangan- tangan yang terampil mengaduk-aduk kuali berisi rendang dengan lincahnya. Kami yang menyaksikannya tidak sabar untuk segera mencicipi masakan nomor satu dunia ini.”

(21)

2. Deskriptif

Penulisan yang menggambarkan suatu keadaan sehingga pembaca dapat

membayangkan sesuatu yang digambarkannya.

Contoh: “Perjalanan ke Jantung Rammang-rammang Barat ibarat tamasya ke zaman Purba. Bongkahan batu karst raksasa dan goa-goa gelap tersebar

dimana-mana. Disanalah kehidupan purba dulu bersemi dan lenyap saat zaman berganti.”

(Kompas, 27 Oktober 2013)

(22)

3. Pertanyaan yaitu introduksi yang diawali oleh sebuah kalimat pertanyaan untuk membuka wawasan pembacanya dan sekaligus

memberikan jawaban dan rasa ingin tahu pembacanya.

(23)

Contoh:

“Salahkah jika anak-anak itu bermain bola di jalanan? Ruang terbuka publik kini telah hilang satu demi satu, hampir tidak menyisakan ruang bagi anak-anak untuk bermain. Tanah luas yang lapang meski tidak

ditanami rumput, 10 tahun yang lalu masih mudah untuk dijumpai.

Anak-anak kecil bebas berlarian, bersepeda, bermain bola dengan

cerianya. Sepak bola yang banyak digemari masyarakat Indonesia juga bagi anak-anak kini harus dilakukan dijalanan. Resiko tertabrak

kendaraan tidak lagi mereka hiraukan. Mereka tetap saja ceria mengoper bola sambil berteriak-teriak gembira. Sungguh sudah menjadi tanggung jawab kita untuk tidak membiarkan anak-anak

kehilangan masa kecilnya yang indah .Pemerintah harus menyediakan ruang terbuka publik sebagai area masyarakat berekreasi dengan

murah dan sehat

(24)

4. Kutipan

Intro yang mengutip pernyataan atau

pendapat seseorang sebagai daya tarik, kredibilitas dan integritas.

Contoh: “Saya pernah mencopot Dandim yang terlibat politik

praktis waktu (saya) menjabat Pangdam, “kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Base Ops Pangkalan Udara Halim

Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat 04 Oktober 2013. Beritkut petikan wawancaran dengan Jenderal

Moeldoko………(Kompas, 5 Oktober 2013)

(25)

“ Rumah itu memberi suasana. Siapa yang membangun suasana? Orang yang ada di

rumah itu. Tak hanya orang, kucing pun turut membangun suasana. Tanaman juga, “ kata

Prof. Dr. Subroto, lelaki yang menjabat menteri dalam berbagai departemen pada periode

tahun 1971-1988 itu. (Kompas, 27 Oktober 2013)

(26)

5. Epigram

Intro menggunakan ungkapan atau istilah- istilah khas dan terkenal di kehidupan

masyarakat.

Contoh: “Tak kenal maka tak sayang. Itulah yang selalu saya lakukan di setiap pertemuan awal mengajar dengan

mahasiswa. Bagi saya pengajar bidang Public Relations, mengenal audience amatlah penting untuk mengetahui

dengan siapa (audience) saya berhadapan di kelas. Perkenalan dengan mahasiswa menjadi hal yang menyenangkan bagi saya sebagai upaya untuk mengenal mahasiswa satu per satu.

Perkenalan awal akan mencairkan ketegangan di awal pertemuan. “

(27)

6. Sapaan

Intro yang menggunakan kata sapaan yang

biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Pembaca diajak seolah-olah terlibat dalam rangkaian cerita

(28)

“Percayakah Anda , Timnas U-19 dapat melaju di putaran final Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun 2015 mendatang?

Mungkin jika pertanyaan tersebut muncul sebelum Laga

Indonesia vs Korea pada kompetsi Piala Asia beberapa waktu lalu, hal ini hanyalah sebuah bualan belaka. Namun, setelah Indonesia berhasil menaklukkan skuad Korea 3-2, sehingga meloloskan

Indonesia maju ke putaran final Piala Asia pada Oktober 2014 mendatang, maka dapat berlaga di piala dunia U-19 tahun 2015 di Selandia merupakan target yang ingin dicapai oleh PSSI. Timnas U-19 di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri bertekad untuk

mewujudkan impian tersebut dengan serangkaian program latihan dan perjalanan tur di Eropa sebagai ajang latih tanding timnas

(29)

II. TUBUH KARANGAN

Tubuh karangan merupakan informasi terperinci dan pendukung teras (lead karangan)

Pola penyusun Tubuh Karangan:

1. Tematik, setiap paragraf memberikan

penegasan kembali pada apa yang telah diuraikan dalam teras/lead karangan.

2. Spiral, setiap paragraf memerinci apa yang ditulis dalam paragraf sebelumnya, ibarat spriral yang menggulir ke bawah.

(30)

3. Blok, setiap paragraf berisi informasi yang

pada dasarnya berdiri sendiri, namun paragraf- paragraf mandiri tersebut menjadi satu

kesatuan cerita yang utuh.

Pola diatas disebut pola paragraf (Andi Baso, 1994)

Pola lain yang biasa dikenal dalam penulisan advertorial bergaya feature:

1. Induktif, susunan pembahasan dimulai dari hal-hal yang khusus, menuju alur pemikiran yang umum.

(31)

2. Deduktif, susunan pembahasan dimulai dari hal-hal umum, menuju alur pikiran yang

khusus.

3. Kronologis, pembahasan dilakukan secara berurutan sesuai dengan urutan waktu.

Contoh: feature perjalanan wisata

4. Logis, pembahasan dilakukan dengan cara sedemikian rupa berdasarkan hubungan sebab-akibat

(32)

III. PENUTUP KARANGAN

Advertorial bergaya penulisan feature pada akhir karangan mempunyai bagian penutup sebagai klimaks. Klimaks berupa ringkasan, kesimpulan, saran, kejutan, pertanyaan atau pernyataan.

(33)

IV. STRUKTUR PENULISAN a. Piramida Terbalik

Feature yang penulisannya mengikuti pola piramida terbalik merupakan ferture yang menempatkan titik perhatian utama pada paragraf pertama.

(34)

b. Piramida Tegak

Feature yang menggunakan pola piramida tegak, teras karangan berfungsi sebagai penarik

perhatian, sedangkan titik perhatian utama pada bagian-bagian tertentu hingga klimaks pada akhir karangan.

(35)

c. Struktur Kronologis

Digunakan pada feature yang menguraikan sebuah kronologis peristwia atau kejadian.

Teras karangan mengungkapkan titik perhatian utama, tubuh karangan menuturkan cerita

secara berurutan (kronologis) dan pada bagian akhir menjadi kilas balik cerita sebagai klimaks penutup.

(36)

V. JEMBATAN KALIMAT

Jembatan kalimat berfungsi sebagai kalimat

peralihan untuk menyambung alur cerita dari paragraf satu ke paragraf lainnya agar tidak terkesan masing-masing paragraf berdiri

sendiri dan terpisah melainkan satu kesatuan.

(37)

TEKNIK PENULISAN ADVERTORIAL

• Penulisan advertorial dapat bekerjasama dengan biro iklan atau editor media massa.

• Orang yang menuliskan artikel advertorial atau sebuah naskah iklan disebut Copy Writer.

I. Persiapan Penulisan (Prewriting) a. Pencarian Ide atau gagasan

b. Menguji Ide atau gagasan

(38)

c. Memilih topik dengan pertimbangan sbb:

1. Menarik minat pembaca

2. Berkaitan dengan kepentingan pembaca 3. Pembatasan masalah yang jelas

4. Mempunyai sudut pandang yang jelas

d. Pengumpulan Data

e. Membuat Kerangka Karangan (Outline)

Berfungsi menuntun arah penulisan, memudahkan mempersiapkan bahan tulisan yang dibutuhkan, tulisan sistematis dan menyatu tidak terpisah-pisah

(39)

Contoh Outline Karangan

• 1. Ide : Profesionalisme TNI pada Era Reformasi

• 2.Topik : Fungsi TNI dikaitkan dengan

bagaimana profesionalisme TNI dikembangkan dalam upaya menjaga keamanan dan stabilitas Negara

• 3. Tema : Profesionalisme TNI era Reformasi menjadi strategi utama menjaga keamanan dan stabilitas Negara

• 4. Judul :

(40)

5. Kerangka (outline) Penulisan a. Teras/Intro karangan

Contoh: mengambil pola penulisan Intro Kutipan.Tulisan diawali oleh kutipan

pernyataan

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko b. Tubuh Karangan

-Reformasi TNI sebagai dasar pemikiran bagi pengembangan sikap profesionalisme TNI - Fungsi dan peran TNI bagi negara

(41)

- Tantangan dan hambatan bagi pengembangan sikap profesionalisme TNI.

- Harapan masyarakat terhadap TNI di masa kini dan masa mendatang.

c. Penutup

(42)

II. Pelaksanaan Penulisan (Proses Writing) a. Membuat Teras (intro), bertujuan untuk

membangkitkan minat/rasa ingin tahu pembaca terhadap topik/tema tulisan.

(1) Introduktif, pembaca diantarkan secara langsung mengetahui, mengenal dan

mengerti pokok permasalahan.

(2) Atraktif, tulisan diawal paragraf memberi unsur “kejutan”, mencengangkan, menggelitik rasa ingin tahu pembaca atau menggugah

khayalan pembaca.

(43)

(3) Korelatif, teras/intro sebagai pembuka jalan bagi bergulirnya rangkaian kata dan kalimat

yang membentuk paragraf hingga akhir tulisan.

b. Membuat Tubuh Karangan

Tubuh karangan berisi tentang informasi lengkap untuk mendukung teras/intro karangan.

(44)

Advertorial dibuat untuk memuaskan pembaca bukan penulisnya sehingga advertorial yang baik berupaya melibatkan pembaca dengan kalimat atau kata-kata persuasif (bujukan) untuk menjadikan tema/topik advertorial sebagai masalah bersama.

(45)

c. Membuat Penutup

Bagian penutup harus dapat menggugah dan membangkitkan aksi khalayak terhadap

informasi produk atau jasa perusahaan.

Penutup dapat berupa ringkasan

(kesimpulan), kejutan, pertanyaan atau pernyataan.

(46)

III. PERBAIKAN (EDITING)

Editing berfungsi untuk memeriksa seluruh tulisan agar terhindar dari kesalahan-

kesalahan apakah salah penulisan kata, tata bahasa, nama, jabatan, lokasi , dan relevansi data.

(47)

IV. MENETAPKAN JUDUL KARANGAN

• Judul adalah pesan yang mencerminkan seluruh isi karangan.

• Judul juga sebagai jendela karangan, sebagai daya tarik pertama mendorong minat khalayak untuk membaca seluruh isi karangan.

(48)

• Judul penulisan advertorial dibuat dengan penyampaian provokatif, artinya:

1. Mampu menarik perhatian khalayak

2. Mampu membangkitkan minat khalayak 3. Mampu menggugah perasaan khalayak

(49)

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penulisan Advertorial

1. Pertimbangkan siapa dan bagaimana target khalayak/audience yang dituju oleh pesan advertorial.

2. Sesuaikan juga target audience PR dengan target audience media massa yang akan memuat

advertorial tersebut.

3. Oleh karena advertorial merupakan penafsir iklan atau penjabaran iklan maka advertorial haruslah memuat informasi lebih lengkap tentang suatu produk atau jasa perusahaan.

4. Kata-kata bersifat sara dan melecehkan, sebaiknya dicegah dan dihindari dalam advertorial.

(50)

5. Pikirkan Judul yang atratif untuk menarik perhatian khalayak.

6. Foto, grafik, tabel, gambar dapat menjadi kelengkapan yang membantu pembaca memahami isi advertorial.

7. Advertorial dapat diletakan berdampingan (facing)dengan display iklan-nya untuk

melekatkan identitas siapa yang membuat

advertorial tersebut. Hal ini dikarenakan dalam judul tidak selalu memulai dengan nama

perusahaan/identitas perusahaan.

(51)

PROSES PEMBUATAN ADVERTORIAL

1. Institusi media (terutama bagian iklan) biasanya akan

menawarkan pembuatan advertorial kepada pengiklan atau perusahaan (diwakili oleh Public Relations/divisi Marcomm) meminta bagian iklan untuk membeli space(ruang) advertorial dengan penulisan teks advertorial dapat dikerjakan oleh PR itu sendiri, atau menggunakan jasa Copy writer atau penulis iklan.

2. Tawar menawar harga pemasangan dan penulisan teks advertorial.

3. Setelah harga disepakati, maka bagian iklan berkoordinasi dengan bagian redaksi untuk melakukan proses penulisan

dengan memulai sebuah wawancara kepada narasumber yang direkomendasikan oleh perusahaan.

(52)

4. Proses wawancara pun dilakukan atau mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.

5. Setelah selesai wawancara atau pengumpulan data/informasi kemudian melakukan penulisan dan desain layout halaman advertorial.

6. Proses persetujuan terhadap tulisan dan desain layout dari klien.

7. Setelah mendapat persetujuan akhir dari klien maka advertorial itu baru boleh dipasang.

(53)

PERBEDAAN ADVERTORIAL DAN SIARAN PERS

Advertorial Siaran Pers

1 Membayar untuk pemuatannya Tidak perlu membayar untuk

pemuatannya 2. Media massa terikat perjanjian dengan pemasang iklan

advertorial

Media massa tidak terikat atau bebas untuk memuat atau tidak siaran pers atas pertimbangan sendiri

3. Tunduk pada etika periklanan Tunduk pada etika jurnalistik 4. Mengedepankan penjelasan secara detail untuk

mempengaruhi dan meyakinkan pembaca

Mengedepankan informasi actual yang sekiranya dibutuhkan oleh pembaca

5. Gaya tulisan: lebih sering berbentuk feature Gaya tulisan: straight news

(54)

Contoh Advertorial

KEMUDAHAN LAYANAN DIGITAL MYBCA BUKA SAMPAI PUKUL 22.00

Untuk meningkatkan layanan dan kemudahan bertransaksi, PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

mengembangkan solusi perbankan dalam bentuk gerai digital MyBCA di pusat perbelanjaan Mal Gandaria City, Jakarta, dan Mal Ciputra World, Surabaya. Beragam

layanan yang dikembangkan di MyBCA berbasis teknologi terapan. Beragam layanan perbankan

elektroik siap membantu nasabah, mulai setoran tunai, tarikan tunai, pembukaan rekening, internet banking, video call, maupun beragam layanan lainnya.

(55)

Jam operasional gerai digital MyBCA disesuaikan dengan jam operasional kedua mal tersebut. MyBCA memberikan layanan selama 7 hari dalam seminggu, buka pagi hingga malam sesuai dengan jam buka dan

tutup Mal Gandaria City dan Mal Ciputra World.

Nasabah atau masyarakat tidak harus datang ke

cabang BCA untuk melakukan transaksi perbankan.

Nasabah dapat menyesuaikan waktu untuk

bertransaksi, dengan jadwal kegiatan sehari-hari.

Direncanakan aka nada penambahan dua gerai lagi, yakni di Grand City Mall, Surabaya, dan Kota

Kasablanka, Jakarta.

(56)

“Gerai digital MyBCA tersebut merupakan

pengembangan dari solusi perbankan BCA yang sebelumnya dikenal dengan nama Electronic

Banking Center (EBC).Beragam fitur dan layanan dikembangkan di MyBCA,” kata Kepala Divisi

Strategi dan Pengembangan Operasi Layanan BCA Lilik Winarni Soedarso, beberapa waktu

yang lalu di gerai digital MyBCA di Mal Gandaria City, Jakarta.

(57)

Inovasi teknologi yang dilakukan BCA tersebut merupakan komitmen korporasi dalam

meningkatkan layanan terhadap konsumen.

Untuk itu, layanan perbankan digital ini, ber- tagline “My Bank, My Way”.

(58)

Di gerai digital ini, nasabah dan masyarakat dapat menggunakan layanan atau fitur video banking. Layanan ini merupakan salah satu

layanan terbaru yang tersedia di gerai MyBCA.

Dengan fitur ini, nasabah bisa berkomunikasi

secara visual dan audio dengan costumer service Halo BCA yang sedang bertugas.Nasalah atau

masyarakat dapat memperoleh beragam

informasi seputar solusi perbankan BCA. {*}

(59)

Simulasi

Membuat kalimat intro untuk tulisan advertorial bergaya feature. Informasinya digali dari

penyelenggaraan Indonesia Internasional Motor Show 2014

(60)

Terima Kasih

Syerli Haryati, S.S, M.IKom

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan di perairan ekosistem mangrove Suaka Margasatwa Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara, pada bulan Februari - April 2012 dengan menggunakan jala dan

Hasil observasi tersebut dibantu oleh hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Kapongan Situbondo, pembelajaran mengomentari novel pada siswa

Pengguna  gedung  wajib  membayar  biaya  sewa  gedung  pembayaran  pertama  minimal  50%  pada  4  bulan  sebelum  pelaksanaan  acara  dan  melunasi 

$ami juga akan belajar tentang strategi umpan digunakan oleh penyerang untuk mengganggu respon pertahanan hormon-mediated pada tanaman, dan kami akan menjelaskan bagaimana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah basis komoditas jahe berdasarkan indikator produksi di Provinsi Sumatera Utara meliputi Tapanuli Selatan, Kabupaten Toba

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dilihat rata-rata tingkat capaian kinerja sasaran pembangunan di Kabupaten Sambas dengan 8 Sasaran dan 58 indikator

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Pupuk Organik Powder 135 dengan dosis 4 gr L -1 air petak -1 menghasilkan rata-rata komponen

Bentuknya berbeda dari rumah susun yang sudah ada sebelumnya  berkaitan dengan kemudahan akses dengan kendaraan, blok grid perumahan, dan rumah susun dengan