• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN FORMULIR GOOGLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SEJARAH PADA MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGGUNAAN FORMULIR GOOGLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SEJARAH PADA MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Guru Dikmen dan Diksus Volume 5 Number 1, 2022. Page 45-58 p-ISSN: 2655-481x, e-ISSN: 2723-6404

Homepage: http://jgdd.kemdikbud.go.id/index.php/jgdd

PENGGUNAAN FORMULIR GOOGLE

UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SEJARAH PADA MASA PANDEMI COVID-19

Yati Mulyawati

SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Bandung email: yatimulyawati654321@gmail.com

(Diterima: 24 September 2021, Disetujui: 29 Juni 2022, Publikasi: 30 Juni 2022)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan partisipasi belajar siswa menggunakan formulir google pada mata pelajaran sejarah di masa pandemi covid-19. Pendekatan penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan metode observasi untuk pengumpulan data, sedangkan analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penampilan, dan penyimpulan.

Objek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah 36 siswa, terdiri dari 12 orang perempuan, dan 24 orang laki-laki.

Peningkatan partisipasi menggunakan dua siklus, yaitu siklus I membahas materi revolusi besar di dunia dan faham-faham dunia menjadi materi yang di bahas pada siklus II. Hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian tindakan kelas, partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, mengalami peningkatan dalam partisipasi belajarnya. Rata-rata partisipasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan siklus 1 dan II sebesar 77%, dengan nilai rata-rata hasil belajar yang dicapai oleh siswa adalah 65,35.

Simpulan dari penelitian ini adalah formulir googlebisa digunakan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar dengan metode daring, meskipun hasil belajar masih belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Selanjutnya, formulir googledirekomendasikan untuk digunakan sebagai media ajar dalam metode pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.

Kata Kunci: formulir google; pandemi Covid 19; pembelajaran sejarah, partisipasi belajar

(2)

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze student learning participation by using google forms in history learning activity during the covid-19 pandemic. The research method used is Classroom Action Research (CAR) with two cycles, conducted in two meetings. The sample of this research was the students of class XI IPS 3 of SMA Negeri 1 Ciawi with a total of 36 students, consisting of 12 girls and 24 boys. Cycle I discusses the material of the major revolutions in the world and the world's understandings become the material discussed in cycle II. The results was the learning participation of class XI IPS 3 students of SMAN 1 Ciawi, experienced an increase in their learning participation. The average learning participation shown based on cycles I and II is 77%, with the average value of learning outcome achieved is 65,35. The conclusion of this study is that google forms can be used to increase student participation in online learning activities. Furthermore, Google forms are recommended to be used as teaching media in online learning methods during the Covid 19 pandemic.

Keywords: google forms; covid 19 pandemic; historical learning, learning participation

PENDAHULUAN

Pada saat pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Berdasarkan surat edaran poin 2a-2d, kegiatan belajar mengajar dialihkan ke tempat tinggal masing-masing. Sejak terbitnya edaran dimaksud siswa dan guru di SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya kegiatan pembelajaran dengan terjadi secara daring.

Pembelajaran dalam jaringan (daring) merupakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka dengan menggunakan moda internet (Isman dalam Pohan, 2016). Metode pembelajaran ini relevan karena dapat membantu guru dan siswa tetap melakukan kegiatan belajar yang tidak mungkin terjadi secara tatap muka.

Hasil pengamatan ditemukan permasalahan ketika guru melaksanakan pembelajaran secara daring. Secara umum, guru di SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya merasakan pembelajaran di masa pandemi Covid 19 secara daring tidak maksimal. Guru mengalami keterbatasan untuk menyampaikan materi pelajaran. Siswa pun mengalami masalah seperti jaringan internet yang bermasalah, kepemilikan kuota internet, keterampilan mengoperasikan aplikasi belajar. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 di SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya dalam mengikuti mata pelajaran sejarah. Permasalahan tersebut relevan dengan penelitian Heryadi (2021), yang mengungkapkan bahwa pembelajaran daring memunculkan masalah seperti materi yang disampaikan tidak maksimal, jenis dan jumlah tugas yang membebani siswa. Hasil penelitian Heryadi (2021) serta permasalahan yang dihadapi oleh guru sejarah secara umum

(3)

seperti yang dikemukakan Pohan (2020) bahwa pembelajaran daring menyebabkan guru tidak mampu mengoperasikan media belajar yang berbasis teknologi, termasuk kendala lain seperti akses internet dan ketersediaan kuota internet. Permasalahan tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya tugas yang diberikan namun mereka tidak memahami materi dan tidak faham cara menyelesaikan tugas.

Ketika dilakukan penelitian terhadap pelaksanaan pembelajaran daring di kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh data partisipasi belajar siswa pada kegiatan belajar di semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 sebesar 53,96%. Data tersebut merupakan penjumlahan dari data partisipasi belajar siswa yang mengikuti kegiatan belajar daring yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan yang tidak.

Gambaran jelasnya bisa dilihat dari data yang ditunjukkan oleh gambar 1.

Sumber: diolah dari https://classroom.google.com/u/4/c/MTU4NzYyMjU2NDky

Gambar 1. Gambaran Awal Persentase Partisipasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 Semester Ganjil 2020/2021

Untuk mengatasi masalah rendahnya partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 di SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, peneliti menawarkan Formulir google sebagai media belajar. Dalam pembelajaran sejarah di Kelas XI IPS 3 SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, formulir google tidak hanya digunakan sebagai alat penghimpun data untuk survei tetapi juga sebagai media pembelajaran daring yang sederhana dan praktis. Munawar (dalam Pohan, 2020) memberi penjelasan bila sistem pembelajaran daring harus mengacu pada tiga prinsip, yakni (1) sistem pembelajaran harus sederhana dan mudah dipahami, (2) dirancang secara personal dan tidak saling ketergantungan, dan (3) sistem belajar harus efektif dalam menyampaikan materi maupun penilaian. Berdasarkan hal tersebut, formulir google digunakan sebagai media belajar dirancang untuk memiliki tiga fungsi, di antaranya:

(4)

(1) sebagai alat menghimpun kehadiran, (2) sebagai perangkat evaluasi, dan (3) sebagai alat untuk menyampaikan materi pelajaran. Bagi siswa, tentunya akan lebih mudah melakukan proses belajar. Aktivitas siswa ketika menggunakan formulir googlepun bisa diatur oleh guru sesuai dengan jadwal belajar yang telah ditentukan.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan formulir google dalam kegiatan pembelajaran secara daring. Penelitian ini dibatasi dengan fokus pada pertanyaan (1) bagaimanakah partisipasi siswa di SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya dalam menerima dan mengikuti kegiatan pembelajaran daring mata pelajaran sejarah selama pandemi Covid 19 dengan menggunakan google formulir?, serta (2) bagaimana hasil penerapan formulir googleselama proses pembelajaran daring mata pelajaran sejarah pada masa pandemi Covid 19 di SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya?

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran daring menurut Khan (dalam Imelda,dkk; 2020) merupakan Online learning instruction as an innovative approach for delivering instruction to a remote audience, using the web as the medium ‘Instruksi pembelajaran dalam jaringan (daring) sebagai pendekatan inovatif untuk menyampaikan instruksi kepada peserta pembelajaran jarak jauh, menggunakan laman sebagai medianya’. Pada perkembangannya, pembelajaran daring (e- learning) tidak hanya dilakukan dalam bentuk web-based learning tetapi berkembang menjadi m-learning juga hybrid atau blended lerning. Komputer menjadi perangkat keras utama yang digunakan untuk menunjang pembelajaran daring. Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi, kita dapat menggunakan laptop, android, maupun tablet. Ketika melakukan kegiatan belajar, siswa dan juga guru bisa melakukan kegiatan belajar dan mengajar di mana saja (Prawiradilaga dkk, 2016 dan Yuliani dkk, 2020).

Keberadaan teknologi dalam kegiatan pembelajaran daring tentunya sangat efektif dan efisien, terutama dalam kemudahan siswa dan guru dalam mengakses sumber belajar, mengembangkan materi ajar bagi guru, serta mengefektifkan waktu belajar (Pohan, 2020).

Dalam perencanaan pembelajarannya, metode pembelajaran daring tidak berbeda dengan kegiatan pembelajaran tatap muka. Guru wajib mempersiapkan kegiatan belajar pembelajaran yang baik, dengan memperhatikan beragam aspek. Aspek -aspek yang harus diperhatikan seperti aspek pedagogis, psikologis dan keterampilan guru mengajar (Yuliani, 2020). Pernyataan yang dikemukanan oleh Yuliani (2020) memperkuat pernyataan Hanum (2017) bahwa kegiatan pembelajaran dirancang oleh guru untuk memberikan pengalaman belajar. Interaksi antar siswa, siswa dengan guru, serta lingkungan dan sumber belajar

(5)

melibatkan mental dan fisik rangka pencapaian Kompetensi Dasar.

Pemikiran dari Hanum (2017) semakin diperkuat oleh pendapat dari Joenaidy (2020) yang memaparkan secara gamblang tentang pentingnya perencanaan pembelajaran. Seorang guru harus menentukan topik apa yang akan dibahas. Selain itu, harus memperhatikan tiga elemen penting dalam kegiatan mengajar, yakni tujuan, kegiatan belajar, dan penilaian.

Ketika menyusun perencanaan pembelajaran, harus diperhatikan konsep keselarasan, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Heryadi (2021) yang berjudul “Penggunaan Google Forms sebagai Media Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 pada Mata Pelajaran Sejarah di SMK Negeri 2 Ketapang” diterbitkan oleh menyatakan bahwa jika penggunaan formulir google dijadikan sebagai media pembelajaran daring menunjukkan hasil yang memuaskan. Hasil penelitian yang telah dilakukannya menunjukkan bahwa 90%

siswa di sekolah mengikuti kegiatan belajar daring. Hasil belajarnya pun menunjukkan ada peningkatan sebesar 30%. Pada awalnya siswa yang menjadi sampel penelitian Heryadi (2021) hanya 50% mencapai nilai sesuai dengan KKM.

Formulir google yang direkomendasikan oleh Heryadi (2021) dari hasil penelitiannya, pada awalnya muncul dari sebuah fitur google speedsheet. Fasilitas gratis yang disediakan oleh google ini biasanya digunakan dalam kegiatan survei. Data-data bisa terhimpun dengan mudah dan pengguna bisa mengakses data dari google speedsheet. Selain akrab digunakan dalam aktivitas survei, formulir google pun akrab digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru bisa menggunakan formulir google sebagai perangkat kuis untuk instrumen penilaian yang di dalamnya bisa ditautkan google dokumen, google drive, dan youtube (Nurmahmudah dan Nuryuniarti, 2019). Oleh karena itu, dengan melihat kelebihan yang dimiliki oleh formulir google ini cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19.

Pengertian Partisipasi belajar merujuk pada dua kata, yakni partisipasi dan belajar.

Arti partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah turut berperan serta di suatu kegiatan. Hal ini diperjelas oleh Bahua (2018) bahwa bila partisipasi memiliki arti peran serta, ikut serta yang dilandasi oleh pengertian kolektif di antara orang-orang yang terlibat dalam kegiatan interaksi. Belajar memiliki pengertian sebagai sebuah proses yang terjadi pada diri seseorang yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku yang terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan, sehingga bisa dilihat perubahannya secara kualitas dan kuantitas, dilihat dari perkembangan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Faturrohman, 2017, Rahmat, 2019, serta Parnawi, 2019).

(6)

Berdasarkan pengertian dari dua kata tersebut maka partisipasi belajar adalah peran serta siswa dalam proses perubahan tingkah laku baik secara pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Partisipasi belajar di masa pandemi covid 19 tetap harus ditunjukkan secara positif oleh siswa. Stimulus positif yang diberikan oleh guru melalui perencanaan pembelajaran, salah satunya direncanakan dan dirancang media belajar yang mudah digunakan, sederhana, dan memiliki nilai manfaat yang tinggi, diprediksi bisa meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti dan menerima kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid 19 dengan metode daring.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan skema alur pelaksanaan penelitian menggunakan model Kemmis & Taggart, yang terdiri atas perencanaan, tindakan atau observasi, dan refleksi. Penelitian PTK yang dilakukan menggunakan dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan dalam dua pertemuan. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah 36 siswa (12 orang perempuan dan 24 orang laki-laki). Materi yang dibahas pada siklus I adalah Revolusi Besar di Dunia, dan siklus II membahas Paham-Paham Dunia.

Pengumpulan data menggunakan metode observasi dengan menggunakan lembar observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Data yang terkumpulkan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk memmperoleh gambarah tingkat partisipasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari presensi kehadiran, dan partisipasi belajar siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada siklus Pertama (I) dilakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil kegiatan perencanaan bahwa Keterampilan berpikir kritis siswa yang diamati yaitu aspek memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, mengatur strategi dan taktik, memberi penjelasan lanjut, dan aspek menyimpulkan. Ketika siswa sudah menerima link Google Formulir, maka mereka bisa langsung melakukan kegiatan belajar.

Caranya dengan mengklik link google formulir. Mereka akan diarahkan untuk mengisi identitas yakni nama lengkap dan kelas. Informasi tersebut akan digunakan sebagai data partisipasi siswa berdasarkan kehadiran. Selanjutnya siswa diarahkan untuk membuka materi yang akan dibahas, selanjutnya mereka mengikuti kegiatan penilaian hasil belajar.

Berdasarkan kegiatan penelitian yang sudah dipaparkan, pada kegiatan pengamatan siklus I,

(7)

diperoleh dua buah data, yakni (1) data partisipasi belajar, dan (2) data hasil belajar. Data hasil pengamatan berupa partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 ditunjukkan oleh grafik 2.

Gambar 2. Partisipasi Belajar Siswa XI IPS 3 pada siklus I

Gambar 2 menunjukkan partisipasi belajar siswa XI IPS 3 pada pertemuan 2 dengan kategori mengikuti kegiatan belajar tepat waktu lebih baik daripada kegiatan 1. Jumlah siswa yang berpartisipasi pada pertemuan 2 sebanyak 17 orang, lebih banyak 7 orang dibanding dengan partisipasi siswa pada pertemuan 1. Siswa yang berpartisipasi belajar tidak sesuai dengan jadwal belajar pada pertemuan 2 berkurang 6 orang dibanding dengan pertemuan 1 yang berjumlah 21 orang.

Apabila dirata-ratakan, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar sesuai jadwal pada siklus I sebanyak 13,5 atau 14 orang (jika dibulatkan) dengan persentase sebesar 37,5%.

Jumlah dan persentasenya lebih rendah dibanding dengan siswa yang mengikuti kegiatan belajar teteapi tidak sesuai dengan jadwal belajar. Kategori siswa yang tergolong pada kelompok itu jumlah rata-ratanya adalah 18 orang atau 50%. Selebihnya adalah siswa yang tidak berpartisipasi sama sekali terhadap kegiatan belajar. Selisih persentase antara dua kelompok partisipan belajar tersebut adalah 12,5%, dengan keterangan, siswa yang melakukan partisipasi belajar sesuai jadwal pada kegiatan siklus I lebih rendah dibanding dengan siswa yang melakukan partisipasi belajar yang tidak sesuai jadwal yang ditentukan.

Untuk menggambarkan persentase keseluruhan partisipasi belajar siklus I berdasarkan kategori partisipan yang mengikuti belajar sesuai jadwal dengan yang tidak, maka grafiks 3 menggambarkannya sebagai berikut.

(8)

Gambar 3. Persentase Belajar sesuai Jadwal Siswa XI IPS 3 Siklus I

Selisih partisipasi belajar antara pertemuan 1 dan 2 berdasarkan data yang ditampilkan oleh gambar 3 sebesar 3%. Berdasarkan data dari diagram 2 pun, rata-rata-rata Persentase partisipasi belajar yang diikuti oleh siswa kelas XI IPS 3, sebesar 87,5%. Setelah mendapat gambaran tingkat partisipasi belajar. Tabel 1 menunjukkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 pada siklus 1.

Tabel 1. Hasil Belajar siswa Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)

Berdasarkan data yang ditampilkan oleh tabel 1 dan diagram 2, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I, tingkat partisipasi belajar siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang diraih siswa. Tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa XI IPS 3 pada pertemuan 2 lebih tinggi daripada nilai yang perolehan pada pertemuan 1, dengan selisih nilai 6,11. Berdasarkan data yang ditampilkan tabel 1, nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 77,58.

Berdasarkan hasil dari kegiatan belajar pada siklus I, dengan gambaran umum partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 menunjukkan persentase yang baik, tetapi secara khusus tingkat persentase partisipasi belajar siswa yang sesuai jadwal yang ditetapkan masih rendah, maka kegiatan siklus II, direncanakan menggunakan formulir google sebagai alat untuk menghimpun kehadiran dan penilaian hasil belajar. Materi pelajaran yang akan dibahas adalah Paham Internasional. Cara yang dilakukan untuk menyampaikan materi adalah dengan kegiatan tatap muka maya menggunakan aplikasi zoom meeting.

Kegiatan tatap muka maya dilakukan selama satu jam. Siswa menyimak pemaparan materi yang disampaikan oleh guru. Presensi dihimpun dengan menggunakan google

(9)

formulir. Kegiatan post test pun menggunakan google formulir. Soal disusun dalam bentuk pilihan ganda. Waktu kegiatan siklus II sesuai dengan jadwal belajar yang telah ditetapkan.

Pada siklus II diperoleh dua buah data, yakni data partisipasi belajar dan data hasil belajar. Data partisipasi belajar menunjukkan partisipasi siswa ketika mengikuti kegiatan belajar tatap muka maya dan partisipasi siswa ketika mengerjakan soal post test. Pemaparan hasil pengamatan siklus II menunjukkan sebagai sebagai berikut.

Gambar 4. Partisipasi Belajar Siswa XI IPS 3 siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II, Grafik 4 menjelaskan data partisipasi belajar siswa sebagai berikut.

Gambar 4 menunjukkan ketidaksinkronan partisipasi siswa antara kegiatan mengikuti tatap muka maya dengan kegiatan post test. Jumlah siswa yang melakukan partisipasi belajar tatap muka maya, pada pertemuan 2 lebih banyak daripada pada pertemuan 1, yakni sebanyak 9 orang. Namun, jumlah partisipasi tersebut menurun ketika siswa mengikuti kegiatan post tes sesuai jadwal yang ditentukan. Grafik 4 menunjukkan siswa yang mengikuti post tes tepat waktu pada pertemuan 2 lebih sedikit daripada dengan kegiatan post tes pada pertemuan 1, yakni sebanyak 6 orang. Jadi, jumlah partisipasi belajar siswa pada pertemuan 2 dengan melihat data partisipasi mengikuti kegiatan tatap muka maya dengan kegiatan post test, mengalami penurunan sebesar 8%. Untuk melihat rata-rata partisipasi belajar secara umum, diolah dari data yang ditampilkan oleh grafik 4 dapat dibuat grafiks 5 sebagai berikut.

Gambar 5. Persentase Partisipasi Belajar sesuai Jadwal siswa XI IPS 3 Siklus II

(10)

Selisih persentase partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II adalah 7%

dan persentase rata-rata partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II sebesar 66,5%.

Tabel 2 menunjukkan hasil belajar yang diraih oleh siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Belajar siswa Siklus II (Pertemuan 1 dan 2)

Berdasarkan data yang ditampilkan oleh tabel 2, maka hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II , menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar pada pertemuan 2 lebih baik dibanding dengan hasil belajar pada pertemuan 1. Hanya saja, persentase siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM pada pertemuan 2 sebesar 25 %, lebih sedikit 5,56 % dari siswa yang mencapai KKM pada pertemuan 1.

Berdasarkan data yang digambarkan oleh grafik 2 dan 3 pada siklus I menunjukkan tingkat partisipasi siswa kelas XI IPS 3 dalam mengikuti kegiatan belajar mata pelajaran sejarah dengan menggunakan media Google Formulir, lebih baik dibanding dengan siklus II.

Bahkan pada siklus II, siswa yang tidak melakukan partisipasi belajar sama sekali melonjak tinggi, seiring dengan menurunnya siswa yang melakukan partisipasi belajar sesuai dengan jadwal dan yang melakukan partisipasi belajar tidak seusai dengan jadwal. Hasil pengolahan datanya bisa dilihat dari grafik 6.

Gambar 6. Persentase Rata-Rata Partisipasi Belajar Siswa XI IPS 3 Siklus 1 dan 2 Berdasarkan data yang ditampilkan diagram 1, diagram 2, dan diagram 3 serta data

(11)

yang diperoleh pada waktu pra penelitian, maka bisa digambarkan partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 terhadap mata pelajaran sejarah sebagai berikut.

Gambar 7. Persentase Partisipasi Belajar XI IPS 3

Gambar 7 menunjukkan terjadi kenaikan persentase partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 setelah kegiatan belajar menggunakan formulir google sebesar 23%. Persentase tersebut merupakan gambaran secara umum. Meskipun secara rinci, grafik 3 menunjukkan partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3 pada siklus II mengalami penurunan. Hal tersebut ketika ditelaah disebabkan oleh fungsi formulir googledalam kegiatan belajar. Ketika formulir googledijadikan sebagai media belajar yang praktis, maka partisipasi belajar siswa meningkat, namun ketika digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan presensi dan penilaian, maka tingkat partisipasi belajar siswa menurun.

Untuk hasil belajar yang diraih siswa keals XI IPS 3, bisa dilihat dari pengolahan data yang ditampilkan oleh tabel 3.

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 Siklus 1 dan 2

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 3, rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPS 3 adalah 65,35, dengan rata-rata-siswa yang meraih nilai KKM sebanyak 17 orang atau 38,89%. Berdasarkan data tersebut, secara klasikal siswa kelas XI IPS 3 pada kegiatan siklus II, nilai hasil belajarnya belum mencapai KKM ( > 75).

Pada kegiatan pembelajaran dengan secara daring pada masa pandemi Covid 19,

(12)

ternyata siswa kelas XI IPS 3 lebih menyukai media belajar yang praktis dan mudah digunakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Munawar (dalam Pohan, 2020) yang menegaskan bila kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan metode daring harus mengacu pada prinsip kesederhanaan dalam sistem pembelajarannya. Kesederhanaan sistem pembelajaran yang ditampilkan oleh Formulir googleternyata bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3secara umum dibanding dengan kegiatan belajar sebelum menggunakan google formulir. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajar Heryadi (2019) yang meneliti penggunaan formulir googledalam kegiatan belajar daring. Peningkatan partisipasi belajar yang ditunjukkan oleh hasil penelitiannya sangat baik.

Penggunaan formulir googledalam kegiatan daring pun telah membantu guru mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Ciawi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar lebih mudah. Khususnya dalam hal pengolahan data hasil belajar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parwati dan Nugroho (2018) yang melakukan penelitian tentang pengembangan media evaluasi pembelajaran sejarah berbasis formulir google di SMAN 1 Prambanan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa formulir google sangat layak menjadi alat evaluasi dengan tingkat kelayakan sebesar 83,6%. Hasil penelitian tersebut didukung pula oleh hasil penelitian Mardiana dan Purnanto (2021) yang menyatakan guru sangat menyukai menggunakan formulir google dengan ditunjukkan oleh porsetase tingkat keefisienannya mencapai 66%.

Untuk di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, keberhasilan menggunakan formulir googleuntuk peningkatan partisipasi belajar tidak diikuti oleh hasil belajar. Permasalahannya bukan terletak pada google formulir, baik sebagai media belajar maupun sebagai alat penilaian belajar. Namun masalah perolehan hasil belajar lebih berasal dari pribadi siswa kelas XI IPS 3 baik secara individu maupun umum. Berdasarkan data partisipasi belajar dan hasil belajar, diperoleh informasi jika kemauan belajar siswa masih rendah. Padahal kemauan belajar menjadi faktor internal yang bisa mempengaruhi hasil belajar (Parnawi : 2019). Hanya saja potensi untuk melakukan partisipasi belajar yang aktif dan disiplin masih dimiliki oleh siswa kelas XI IPS 3. Tinggal diupayakan untuk membangkitkan kesadaran belajar, disiplin belajar yang berpangkal pada motivasi belajar yang jelas.

(13)

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data dan hasil analisa yang telah dilakukan, maka disimpulka formulir google bisa digunakan untuk meningkatkan sikap siswa dalam partisipasinya menerima dan mengikuti kegiatan belajar dengan metode daring meskipun hasil belajar masih belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Selanjutnya direkomendasikan formulir googleuntuk digunakan sebagai media ajar dalam metode pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.

Selain perlu diberikan penghargaan kepada siswa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mata pelajaran sejarah.

Disarankan untuk dilakukan assesmen diagnostik yang lebih lengkap untuk menganalisa masalah belajar yang dihadapi siswa kelas XI IPS 3. Mengupayakan supaya siswa memiliki motivasi belajar yang jelas. Selain itu siswa kelas XI IPS 3 secara klasikal harus terus diberi pendampingan supaya mereka memiliki kesadaran belajar dan disiplin belajar. Cara tersebut diprediksi bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas XI IPS 3, sehingga hasil belajarnya pun bisa menjadi baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bahua, Mohammad Ikbal. (2018). Perencanaan Partisipasi Pembangunan Masyarakat.

Gorontalo: Ideas Publishing.

Faturrohman, Muhammad. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep Dasar, Inovasi dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta : Garudhawarca.

Hanum, Latifah. (2017). Perencanaan Pembelajaran. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press.

Heryadi, Fajar. (2021). Penggunaan Google Forms Sebagai Media Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Sejarah Di Smk Negeri 2 Ketapang.

Jurnal Swadesi, Volume II, Nomor 1 (Mei) 2021.

Joenaidy, Abdul Muis. (2020). Remodelling Pembelajaran bagi Guru. Yogyakarta : Noktah.

Mardiana, Tria dan Purnanto, Arif Wiyat. (2017). Google Form Sebagai Alternatif Pembuatan Latihan Soal Evaluasi. Prosiding. Universitas Muhammadiyah Magelang.

/md (diunduh 24 Mei 2021).

https://journal.unimma.ac.id/index.php/urecol/article/view/1582/701.d

Nurmahmudah, Endah dan Nuryuniarti, Rissa. (2019). Otak Atik Google Forms untuk Pembuatan Quisioner dan Quis. Tasikmalaya: Edu Publisher.

Parnawi, Afi. (2019). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Deepulish.

(14)

Pohan, Albert Efendi. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah.

Grobogan : Sarnu Untung.

Prawiradilaga, Dewi Salma, Dkk. (2016). Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning. Jakarta : Prenadamedia Grup.

Purwati, Dwi, dan Prasetia Nugroho, Alifi Nur. (2018). Pengembangan Media Evaluasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Formulir google Di SMAN 1 Prambanan. Istoria:

Jurnal Pendidikan dan Sejarah. Vol 14 No. 1 (2018).

Rahmat, Pupu Saeful. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Surabaya : Scopindo Media Pustaka.

Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Yuliani, Melda, dkk. (2020). Pembelajaran Daring untuk Pendidikan & Penerapan. Jakarta:

Kita Menulis.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Konsep siswa SMP Maria Assumpta Klaten tentang gerak setelah belajar dengan menggunakan film kartun adalah: (i) Gerak adalah Benda yang berpindah tempat dan memiliki

The voyages from each port were classified into various mortality categories, as shown in Table 25 (below). There were no voyages in the high category in 2015.. For the three months

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor : 08/Ba-HPL/Pws PL II/BM/PUTR/V/2017 Tanggal, 29

Agus Budi Wibowo, MSi adalah Staf Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisonal Banda Aceh...   Disadari

Pembahasan tentang proses pembangunan tidak dapat dan tidak boleh jauh dari besar dan mendesaknya berbagai masalah yang mengancam masyarakat

McCormack, Jack C., 2003, “Desain Beton Bertulang”, Penerbit Erlangga, Jakarta.. Unnikhrisna and Menon, Devdas, 2003, “Reinforced

Hasil percobaan konfirmasi kuat tekan batu bata memberikan hasil yang lebih baik dari hasil percobaan awal yang dapat dilihat pada tabel 4.18, sehingga kombinasi faktor dan taraf

Selain itu, ukuran komite audit danintensitas pertemuan komite audit juga berperan dalam proses pelaporan keuangan dan penerapan good corporate governance yang dapat