• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA ISII YOGYAKARTA TAHUN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA ISII YOGYAKARTA TAHUN 2018"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

ISI YOGYAKARTA TAHUN 2018

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Jalan Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta 55001 Telp. /Fax (0274) 379133, 371233, dan 373659, Rektor (0274) 371233

Email :arts@isi.ac.id Website :www.isi.ac.id

ISI YOGYAKARTA TAHUN 2018

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Jalan Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta 55001 Telp. /Fax (0274) 379133, 371233, dan 373659, Rektor (0274) 371233

Email :arts@isi.ac.id Website :www.isi.ac.id

ISI YOGYAKARTA TAHUN 2018

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Jalan Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta 55001 Telp. /Fax (0274) 379133, 371233, dan 373659, Rektor (0274) 371233

Email :arts@isi.ac.id Website :www.isi.ac.id

ISI YOGYAKARTA TAHUN 2018

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Jalan Parangtritis Km 6,5 Yogyakarta 55001 Telp. /Fax (0274) 379133, 371233, dan 373659, Rektor (0274) 371233

Email :arts@isi.ac.id Website :www.isi.ac.id

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum ... 1

B. Dasar Hukum ... 5

C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi ... 6

D. Permasalahan Utama yang dihadapi organisasi ... 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA... 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 15

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 15

B. Realisasi Anggaran ... 34

Bab IV Penutup ... 43

LAMPIRAN

 Perjanjian Kinerja

(4)
(5)

IKHTISAR EKSEKUTIF

ISI Yogyakarta sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi dan merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengutamakan pada peningkatan layanan Tridharma Perguruan Tinggi. Untuk mewujudkan tugas- tugas pemerintahan dimaksud, ISI Yogyakarta telah menetapkan visi, misi, tujuan, kajian analisis, dan sasaran strategis serta capaian indikator program/kegiatan yang kesemuanya terangkum dalam dokumen Rencana Strategis ISI Yogyakarta tahun 2015 -2019. Dokumen Renstra ini dimaksudkan untuk memberikan arah kebijakan dalam menjalankan manajemen kinerja dan pengembangan di masa mendatang serta merupakan bagian dalam menyusun Laporan Kinerja.

Laporan Kinerja Tahun 2018 ini merupakan produk akhir dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam kurun waktu satu tahun. Laporan Kinerja tahun 2018 ini akan memberikan uraian deskripsi tentang capaian hasil kinerja selama satu tahun sesuai program/kegiatan yang dirinci dalam dokumen DIPA/RKAKL tahun 2018 serta secara umum dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan anggaran dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan sesuai target yang diharapkan. Penyusunan Laporan Kinerja tidak terlepas dari keterkaitannya dengan dokumen-dokumen pendukung lainnya yaitu Perjanjian Kinerja, Pengukuran dan Pengelolaan Data Kinerja.

Dengan mengacu bagan di bawah ini, ISI Yogyakarta akan berupaya mewujudkan satuan kerja yang berakuntabilitas kinerja baik.

Rencana Strategis

Reviu dan Perjanjian

Evaluasi Kinerja

Sistem Akuntabilitas

Kinerja

Laporan Pengukuran

Kinerja Kinerja

Pengelolaan Data Kinerja

Gambar 1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

(6)

Berdasarkan sasaran strategis yang ada di Renstra 2015-2019 ISI Yogyakarta, maka Capaian kinerja ISI Yogyakarta tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif.

Dalam sasaran strategis pertama ini didukung 8 (delapan) indikator kinerja dan seluruh program/kegiatan telah terselenggara sesuai target dengan nilai capaian fisik 100%. Pagu anggaran untuk sasaran pertama ini sebesar Rp 19.036.484.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp 15.881.765.204,00 atau 83,43%

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

Pada sasaran yang kedua ini didukung oleh 3 indikator kinerja dengan capaian fisik 100%. Dari sisi anggaran ada efisiensi, dari anggaran sebesar Rp 987.500.000,00 terserap Rp 981.870.000,00 atau 99,43%.

3. Meningkatnya pengelolaan lembaga institut yang transparan, partisipasif dan akuntabel

Sasaran keempat ini meliputi 8 indikator kinerja dengan capaian fisik 100%..

Pagu anggaran yang disediakan untuk kegiatan pengelolaan lembaga institut ini sebesar Rp 90.932.529.000,00 dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp 86.358.067.662,00 atau sebesar 95,30%.

4. Meningkatnya kerjasama yang strategis dan berkelanjutan

Sasaran strategis yang kelima dicapai melalui 2 indikator kinerja yaitu Kerjasama dengan lembaga lain di dalam negeri dan kerjasama dengan lembaga lain di luar negeri. Pagu anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan kerjasama ini sebesar Rp 965.915.000,00 dengan realisasi anggaran Rp 764.650.734,00,00 atau 79,16%.

Secara umum program/kegiatan untuk mendukung tercapainya keempat sasaran strategis 2018 telah terselenggara dengan baik dengan capaian target kinerja sebesar 100%. Dukungan sumber pembiayaan berdasarkan pada dua DIPA yang dikelola di ISI Yogyakarta, dengan jumlah total anggaran mencapai Rp 111.922.428.000 ,00 dapat terealisasi sebesar Rp 104.283.301.700,00,00 atau 93,17 %.

Dari keempat poin sasaran strategis di atas telah sesuai dengan Renstra ISI Yogyakarta Tahun 2015-2019. Namun masih ada satu sasaran yang belum terakomodasi yang berpengaruh besar dalam meningkatkan penilaian borang akreditasi ISI Yogyakarta yaitu bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

PkM ISI Yogyakarta dikelola oleh Lembaga Pengadian Masyarakat (LPM) yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor, dan untuk pelaksanaan tugas dan fungsinya berpedoman pada Renstra LPM ISI Yogyakarta Tahun 2016-2020 yang penetapannya ditandatangani oleh Rektor ISI Yogyakarta.

Kegiatan PkM diarahkan pada peningkatan skill kelompok seni yang berbasis pelestarian seni tradisi dan wirausaha dalam bidang seni serta kelompok perajin yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelompok seni dan perajin.

(7)

Program kegiatan PkM tersebut antara lain:

a) Penyuluhan seni tradisi b) Penyuluhan seni kerajinan

c) Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) d) Iptek bagi Masyarakat

e) Iptek bagi Wilayah f) Pembinaan UMKM Seni

PkM ISI Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan program-program yang dilaksanakan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat, sehingga program berkelanjutan tersebut diagendakan masuk dalam penyusunan Renstra Tahun 2020-2024.

TABEL REALISASI ANGGARAN 2018 PER BIDANG SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis

Alokasi Anggaran

Realisasi Penyerapan

Persentase Per Sasaran

Persentase terhadap Total

Alokasi

Sasaran 1 19.036.484.000 15.881.765.204 83,43 17,01

Sasaran 2 987.500.000 981.870.000 99,43 0,88

Sasaran 3 90.932.529.000 86.655.015.762 95,30 81,25

Sasaran 4 965.915.000 764.650.734 79,16 0,86

Jumlah 111.922.428.000 104.283.301.700 93,17 100,00

- 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000

GRAFIK REALISASI ANGGARAN 2018

Program kegiatan PkM tersebut antara lain:

a) Penyuluhan seni tradisi b) Penyuluhan seni kerajinan

c) Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) d) Iptek bagi Masyarakat

e) Iptek bagi Wilayah f) Pembinaan UMKM Seni

PkM ISI Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan program-program yang dilaksanakan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat, sehingga program berkelanjutan tersebut diagendakan masuk dalam penyusunan Renstra Tahun 2020-2024.

TABEL REALISASI ANGGARAN 2018 PER BIDANG SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis

Alokasi Anggaran

Realisasi Penyerapan

Persentase Per Sasaran

Persentase terhadap Total

Alokasi

Sasaran 1 19.036.484.000 15.881.765.204 83,43 17,01

Sasaran 2 987.500.000 981.870.000 99,43 0,88

Sasaran 3 90.932.529.000 86.655.015.762 95,30 81,25

Sasaran 4 965.915.000 764.650.734 79,16 0,86

Jumlah 111.922.428.000 104.283.301.700 93,17 100,00

- 20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000

Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3 Sasaran 4

GRAFIK REALISASI ANGGARAN 2018

Anggaran Realisasi

Program kegiatan PkM tersebut antara lain:

a) Penyuluhan seni tradisi b) Penyuluhan seni kerajinan

c) Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3 Wilsen) d) Iptek bagi Masyarakat

e) Iptek bagi Wilayah f) Pembinaan UMKM Seni

PkM ISI Yogyakarta sebagai salah satu bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi dengan program-program yang dilaksanakan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat, sehingga program berkelanjutan tersebut diagendakan masuk dalam penyusunan Renstra Tahun 2020-2024.

TABEL REALISASI ANGGARAN 2018 PER BIDANG SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis

Alokasi Anggaran

Realisasi Penyerapan

Persentase Per Sasaran

Persentase terhadap Total

Alokasi

Sasaran 1 19.036.484.000 15.881.765.204 83,43 17,01

Sasaran 2 987.500.000 981.870.000 99,43 0,88

Sasaran 3 90.932.529.000 86.655.015.762 95,30 81,25

Sasaran 4 965.915.000 764.650.734 79,16 0,86

Jumlah 111.922.428.000 104.283.301.700 93,17 100,00

Sasaran 4

GRAFIK REALISASI ANGGARAN 2018

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni berstatus perguruan tinggi negeri yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan sampai jenjang tertinggi. ISI Yogyakarta dibentuk atas dasar Keputusan Presiden RI nomor 39/1984 tanggal 30 Mei 1984 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Nugroho Notosusanto pada tanggal 23 Juli 1984.

Kampus ISI Yogyakarta berlokasi di Jl. Parangtritis Km. 6,5 Yogyakarta.

Sampai saat ini, ISI Yogyakarta telah memiliki 23 program studi yang meliputi:

17 program studi jenis akademis dan 3 program studi vokasional di tingkat sarjana dan ahli madya, serta 2 program studi magister dan 1 program studi doktor akademik di pascasarjana. Pada tahun 2018 ini, semua program studi telah terakreditasi dari BAN-PT. Pencapaian akreditasi pada seluruh program studi sangat membanggakan. Ada 7 program studi terakreditasi A, 13 program studi terakreditasi B, dan 2 program studi terakreditasi C.

Pada pertengahan tahun 2018, tepatnya pada tanggal 15 Mei 2018, ISI Yogyakarta meraih akreditasi institusi A dari BAN-PT dengan nomor SK.

105/SK/BAN-PT/Akred/PT/V/2018. Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem penjaminan mutu eksternal perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses penyelenggaraan pendidikan. Dengan status akreditasi institusi A akan mempermudah bagi lulusan dalam berkompetisi di dunia kerja. Karena ada beberapa instansi yang mensyarakatkan hanya menerima lulusan dari perguruan tinggi dengan status akreditasi minimal B.

Dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran mengacu pada:

1. Surat Edaran Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor: 01/M/SE/V/2015, tentang Evaluasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 154 tahun 2014 tentang rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta gelar lulusan perguruan tinggi

3. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor: 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Mulai tahun akademik 2016/2017 ISI Yogyakarta telah menerapkan kurikulum baru berbasis Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.

(9)

Memasuki era perkembangan teknologi yang semakin canggih, ISI Yogyakarta sebagai pelopor perguruan tinggi seni juga dituntut untuk selalu melakukan perubahan dalam mengembangkan bidang ilmu seni, penciptaan karya seni, dan eksplorasi bentuk karya. Dengan menggunakan teknik dan media seni yang terus berkembang akan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam penciptaan karya seni. Selain itu, proses pembelajaran secara online juga mulai dilakukan oleh sebagian dosen pada beberapa mata kuliah. Sudah selayaknya semua dosen siap melakukan sistem pembelajaran secara online ini. Hal ini didukung oleh ketersediaan sistem informasi dan berbagai fasilitas hardware, software, dan e-learning dengan menggunakan menu virtual class pada masing- masing akun dosen dan mahasiswa di lamanhttp://siak.isi.ac.id.

Untuk menunjang sistem pembelajaran di ISI Yogyakarta, UPT. Perpustakaan telah memenuhi standar manajemen dan ketersediaan berbagai sumber referensi.

Berbagai hasil penelitian, publikasi, dan jurnal tersedia baik dalam bentuk cetak maupun sistem online lewat E-Library. Dalam kualitas tata kelola untuk pencapaian standar manajemen dan penyediaan referensi tersebut, UPT.

Perpustakaan ISI Yogyakarta telah terakreditasi dengan nilai A untuk dua periode berturut-turut, yaitu Tahun 2014-2018 dan Tahun 2018-2022.

ISI Yogyakarta diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi seni program Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana.

 Program Sarjana (S-1)

Pendidikan program S-1 di ISI Yogyakarta dilaksanakan untuk menghasilkan insan-insan akademik dan praktisi yang kreatif, produktif, sebagai seniman Indonesia yang mendunia, yaitu sarjana yang memiliki kematangan jiwa dan kepribadian serta tanggap terhadap segala bentuk aspirasi masyarakat dan perkembangan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi demi kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.

 Program Sarjana Terapan (D-4) dan Ahli Madya (D-3)

Pendidikan program Sarjana Terapan dan Program Ahli Madya dilaksanakan untuk menghasilkan tenaga ahli terdidik yang siap dan matang dalam menerapkan keahlian sesuai bidang studi yang ditekuni serta mampu menginternalisasi semangat kemandirian dan kewirausahaan.

 Program Ahli Pratama (D1)

Pendidikan program Ahli Pratama dilaksanakan untuk menghasilkan praktisi seni dan pendamping budaya. Program ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah D.I. Yogyakarta dengan ISI Yogyakarta sebagai rintisan pendidikan vokasional di Akademi Komunitas Seni dan Budaya Negeri Yogyakarta (AKSBNY).

 Program Pascasarjana (S-2 dan S-3)

Pendidikan program pascasarjana diselenggarakan untuk memberi peluang perluasan akses pendidikan lanjut bagi para lulusan sarjana yang akan lebih intens menekuni bidang penciptaan dan pengkajian seni serta tata kelola seni dalam jenjang S-2 dan S-3.

(10)

Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiwa Baru ISI Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019 menggunakaan 3 (tiga) sistem seleksi yaitu: Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Seleksi Mandiri (SM), dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dari ketiga jalur seleksi yang telah dilaksanakan tersebut dapat dilihat animo dan jumlah mahasiswa baru yang registrasi.

Data Mahasiswa dan SDM ISI Yogyakarta (Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan)

Di bawah ini ditampilkan beberapa tabel mengenai jumlah animo calon mahasiswa dan jumlah mahasiswa baru yang registrasi (daftar ulang), jumlah mahasiswa, jumlah tenaga pendidik/dosen berdasarkan jabatan fungsional, dan jumlah tenaga kependidikan yang ada di ISI Yogyakarta selama kurun waktu tiga tahun, dari tahun 2016 sampai dengan 2018.

Tabel 1.1

Jumlah Animo dan Jumlah Mahasiswa Baru yang Registrasi Tahun 2016 - 2018

Pada tabel 1.1 dapat dilihat jumlah animo calon mahasiswa dan mahasiswa baru yang melakukan registrasi (daftar ulang) pada Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) ISI Yogyakarta selama tiga tahun terakhir (Tahun Akademik 2016/2017 sampai dengan Tahun Akademik 2018/2019). Dari enam jenjang pendidikan yang ditawarkan dapat terlihat animo terbesar adalah untuk program strata satu.

Tabel 1.2 Jumlah Mahasiswa

Tahun 2016 - 2018 Jenjang

Pendidikan

TA 2016/2017 TA 2017/2018 TA 2018/2019

Animo Registrasi Animo Registrasi Animo Registrasi

D-1 157 77 167 76 160 88

D-3 391 74 360 66 192 57

D-4 272 70 169 40 135 36

S-1 5300 939 5683 1040 12668 1010

S-2 101 96 174 100 218 97

S-3 11 5 10 6 20 9

Jenjang Pendidikan TA 2016/2017 TA 2017/2018 TA 2018/2019

D-1 77 76 88

D-3 297 256 234

D-4 190 140 162

S-1 4819 4609 4653

S-2 292 283 288

S-3 69 65 49

(11)

Pada tabel 1.2 diuraikan tentang jumlah mahasiswa ISI Yogyakarta selama tiga tahun terakhir (Keadaan Semester Gasal Tahun Akademik 2016/2017 sampai dengan Tahun Akademik 2018/2019).

Tabel 1.3

Jumlah Dosen Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2016 - 2018

Pada tabel 1.3 merangkum tentang jumlah dosen berdasarkan jabatan fungsional selama tiga tahun terakhir (2016-2018).

Sampai dengan akhir tahun 2018, jumlah dosen di ISI Yogyakarta adalah 290 orang yang meliputi dosen lulus S-3 sejumlah 52 orang atau 17,93%, dosen studi lanjut S-3 sejumlah 23 orang atau 7,88%, dan dosen yang telah tersertifikasi sejumlah 274 orang atau 94,48%.

Tabel 1.4

Jumlah Tenaga Kependidikan Berdasarkan Golongan Tahun 2016 - 2018

Pada tabel 1.4 merinci tentang jumlah tenaga kependidikan yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh karena pegawai telah purna tugas/pensiun. Tahun 2018 ini, ISI Yogyakarta hanya melakukan perekrutan tenaga kependidikan melalui seleksi tenaga kontrak.

Jabatan Fungsional 2016 2017 2018

Dosen 10 9 6

Tenaga Pengajar 0 0 0

Asisten Ahli 64 56 48

Lektor 157 150 161

Lektor Kepala 71 67 65

Guru Besar 11 11 10

Jumlah 313 293 290

Golongan 2016 2017 2018

I 2 2 2

II 87 76 73

III 126 124 119

IV 8 10 10

Jumlah 223 212 204

(12)

Tabel 1.5

Jumlah Tenaga Kontrak Tahun 2018

Tabel 1.5 merinci tentang jumlah tenaga kontrak ISI Yogyakarta. Penambahan SDM dengan status tenaga kontrak ini diperlukan untuk mendukung kelancaran tugas dalam penyelenggaraan pendidikan agar layanan manajemen lebih maksimal.

Perekrutan tenaga kontrak dilakukan melalui beberapa tahapan seleksi. Pertama, lolos persyaratan administrasi. Kedua, mengikuti ujian tertulis berbasis computer (CAT) yang dilaksanakan di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional I Wilayah Yogyakarta (BKD) Provinsi D.I. Yogyakarta. Ketiga, interview/wawancara yang pelaksanaannya di kantor Rektorat ISI Yogyakarta. Tenaga kontrak yang lolos seleksi dan diterima akan bekerja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan.

B. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Dasar hukum yang mendukung pembentukan ISI Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Keputusan Presiden RI nomor 39 tahun 1984, tanggal 30 Mei 1984 tentang pendirian ISI Yogyakarta dengan 3 fakultas yaitu Fakultas Kesenian (FK), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan Fakultas Non Gelar Kesenian (FNGK).

2. SK Rektor ISI Yogyakarta nomor 1357/PT.44/KP.00.24/1991, tanggal 26 Juli 1991 tentang penutupan Fakultas Non Gelar Kesenian (FNGK).

3. Keputusan Mendikbud Nomor 0469/0/1992, tanggal 18 Nopember 1992 tentang penggatian nama fakultas yaitu Fakultas Kesenian (FK) menjadi Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) menjadi Fakultas Seni Rupa (FSR).

4. Keputusan Mendikbud Nomor 0373/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993 tentang penambahan fakultas baru sehingga menjadi 3 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Fakultas Seni Rupa (FSR) dan Fakultas Seni Media Rekam (FSMR).

5. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud RI nomor 72/DIKTI/2000 tanggal 27 Maret 2000 tentang pembukaan Program Pascasarjana, Program Studi S2 Penciptaan Seni.

6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud RI nomor 142/D/T/2004 Program Pascasarjana menjadi Program Magister Penciptaan dan Pengkajian seni.

7. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 1188/D/T/2006 tanggal 12 April 2006 tentang dibuka Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni S3.

Administrasi Cleaning

Service Satpam

Jumlah 35 82 30

(13)

8. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 127/E/O/2013 tanggal 18 April 2013 tentang dibuka Program Studi Animasi (D3).

9. Surat Izin Penyelenggaraan Dirjen Dikti nomor 535/E/O/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang dibuka Program Studi Tata Kelola Seni (D4).

10. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 30/M/Kp/III/2015 tanggal 20 Maret 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Musik (S1), Penciptaan Musik (S1), Penyajian Musik (D4), dan Seni Drama Tari dan Musik (S1) pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta

11. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 47/M/Kp/III/2015 tanggal 20 Maret 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Desain Produk Program Sarjana pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta

12. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 159/M/Kp/IV/2015 tanggal 14 April 2015 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Batik dan Fashion Program Diploma Tiga pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta

13. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 119/KPT/I/2015 tanggal 18 November 2015 tentang Pembukaan Program Studi Tata Kelola Seni Program Sarjana dan Program Studi Penyajian Musik Program Diploma Empat pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta

14. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI nomor 137/M/KPT/2017 tanggal 6 Maret 2017 tentang Penutupan Program Studi Tata Kelola Seni Program Diploma Empat pada Institut Seni Indonesia Yogyakarta di Yogyakarta

C. Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 0173/O/1995 tanggal 18 Juli 1995 tentang Organisasi dan Tata Laksana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, maka Tugas Pokok dan Fungsi ISI Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Tugas Pokok ISI Yogyakarta adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional, dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu.

2. Fungsi

ISI Yogyakarta mempunyai fungsi:

a. melaksanakan, dan mengembangkan pendidikan tinggi;

b. melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

c. melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;

d. melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan;

e. melaksanakan kegiatan layanan administratif.

(14)

Organisasi ISI Yogyakarta terdiri atas:

a. Rektor dan Pembantu Rektor;

b. Senat Institut;

c. Fakultas :

1. Fakultas Seni Rupa 2. Fakultas Seni Pertunjukan 3. Fakultas Seni Media Rekam d. Dosen;

e. Lembaga Penelitian;

f. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat;

g. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi;

h. Biro Administrasi Umum dan Keuangan;

i. Unit Pelaksana Teknis : 1. Perpustakaan;

2. Pusat Komputer;

3. Unit Pelaksana Teknis lainnya;

j. Dewan Penyantun.

Struktur Organisasi ISI Yogyakarta berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor : 0173/O/1995 tanggal 18 Juli 1995 tentang tentang Organisasi dan Tata Laksana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

(15)
(16)

D. Permasalahan utama yang dihadapi organisasi 1. OTK & Statuta

Sebagai sebuah Perguruan Tinggi, ISI Yogyakarta dalam penyelenggaraan pendidikan mengacu pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian. Ketepatan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional yang lebih implementatif sangat diperlukan dengan menyamakan pemahaman dan komitmen demi tercapainya visi, misi tersebut. Adapun keberhasilan penyelenggaraan pendidikan terutama pada pelayanan pendidikan tidak terlepas pula dengan penyusunan OTK & Statuta yang bisa mengakomodasi semua kebutuhan penyelenggaraan pendidikan.

Permasalahan saat ini OTK & Statuta yang menjadi pedoman penyusunan tugas dan fungsi, serta struktur organisasi masih menggunakan OTK & Statuta yg disusun tahun 1995 dengan Nomor 0173/O/1995 tanggal 18 Juli 1995, sehingga tidak bisa mengakomodasi kebutuhan saat ini (OTK & Statuta baru masih dalam proses penyusunan).

2. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama.

Penelitian sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi tidak dapat dilepaskan dari kegiatan belajar mengajar, khususnya bagi dosen dan mahasiswa. Sebagai Perguruan Tinggi Seni, tidak dapat terelakkan bila dosen bersama mahasiswa lebih banyak menciptakan karya seni daripada melaksanakan penelitian. Kecenderungan seperti itu perlu dilakukan gerak bersama seluruh civitas akademika untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, disamping mengusahakan nilai sebuah karya seni bisa disejajarkan dengan penelitian yang relevan.

Untuk bidang kerjasama saat ini di ISI Yogyakarta sudah banyak dilakukan, baik yang berskala nasional maupun internasional.

Permasalahannya kerjasama yang dilakukan belum keseluruhannya ditangani secara kelembagaan atau masih dilakukan per unit-unit kerja, sehingga bisa berimplikasi pada penurunan borang akreditasi apabila kerjasama yang dilakukan tidak mempunyai MOU dan PKS (Perjanjian Kerjasama).

3. Mahasiswa dan Lulusan

Persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu masih belum memenuhi ekspektasi. Mahasiswa masih sulit mengantisipasi godaan untuk mengembangkan kreativitas seninya maupun yang memperoleh pekerjaan sebelum selesai masa studi. Disamping itu bagi mahasiswa yang berada pada masa penyelesaian Tugas Akhir (TA), skripsi, pameran, pergelaran, dan penayangan karya yang dilengkapi naskah akademik memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga menjadi alasan mahasiswa mengambil cuti untuk mencari tambahan biaya. Hal tersebut tentu saja beresiko pada perpanjangan masa studinya.

(17)

4. Sarana dan Prasarana.

PNBP ISI Yogyakarta sampai saat ini masih sangat terbatas, sehingga belum mencukupi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan. Dibukanya program studi-program studi baru tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang memadai, sudah 3 tahunan lebih program studi baru yang dibuka, alat-alat pendidikan belum terpenuhi.

5. Sumber Daya Manusia (SDM)

Mewujudkan organisasi yang sinergis dengan dukungan SDM (Sumber Daya Manusia) yang kompeten dan sistem teknologi informasi terintegrasi.

Saat ini banyak pemangku kepentingan dan masyarakat umum yang membutuhkan informasi secara real time dan valid. Berdasarkan alasan tersebut maka untuk kepentingan internal dan eksternal institusi, ISI Yogyakarta membuat website yang dapat langsung diakses untuk memperoleh informasi yang diperlukan tentang ISI Yogyakarta (isi.ac.id). Di samping itu ada pula aplikasi khusus yang digunakan untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan masing-masing unit kerja.

Penerapan sistem teknologi informasi yang terintegrasi khususnya di lingkungan ISI Yogyakarta, di semua unit kerja baik internal maupun eksternal sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM. Oleh karena itu, diperlukan SDM yang berkompeten dalam bidang IT di semua unit kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya melalui berbagai macam aplikasi yang wajib diisi sesuai bidang kerjanya (misalnya: PDDIKTI, FORLAP, SIMONEV, SIRENANG, SIRUP, SAI, SIMAK BMN, SIAK, E-PROC, SIMPEG, PMB.ONLINE).

Adapun untuk tenaga pengajar dengan jabatan Guru Besar semakin menyusut, dimana tahun 2018 sudah ada 1 Guru Besar yang memasuki masa pensiun dan tahun 2019 akan ada 2 Guru Besar yang juga memasuki masa pensiun tidak diimbangi dengan adanya pengangkatan Guru Besar baru.

6. Kolaborasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan loyalitas terhadap misi lembaga.

Pelaksanaan manajemen secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel dengan mengutamakan kepentingan lembaga untuk mencapai pendidikan tinggi seni yang unggul akan tercapai dengan baik ketika ada hubungan yang harmonis antara tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Bekerja sama untuk mencapai visi institusi yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta menjadi pelopor perguruan tinggi seni nasional yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasar Pancasila dapat terwujud secara nyata.

(18)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian disusun atas dasar pandangan tentang posisi institut sebagai lembaga pendidikan seni yang harus memiliki peran besar dalam mengembangkan potensi seni masyarakat agar dapat memasuki situasi masyarakat global dengan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Bertolak dari pandangan tersebut ISI Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan tinggi seni yang berkualitas dalam rangka melahirkan, melestarikan, dan mengembangkan potensi pluralitas dan multikulturalitas budaya lokal Nusantara agar dapat menghasilkan lulusan yang bermoral, kreatif, tangguh, unggul, dan memiliki sense of entrepreneurship.

Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian dilakukan lewat evaluasi pimpinan institusi pada visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian yang ada. Selanjutnya dibentuk tim task force untuk merumuskan draft visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian berdasarkan evaluasi dan tanggapan dari berbagai pihak. Draft tersebut dipakai sebagai bahan rapat kerja institut yang diikuti oleh pimpinan, unsur senat, dewan penyantun, dosen, alumni, dan mahasiswa ISI Yogyakarta.

Hasil rapat kerja tersebut kemudian disampaikan dalam sidang senat institut untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan Senat Institut.

VISI Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah:

Institut Seni Indonesia Yogyakarta menjadi pelopor perguruan tinggi seni nasional yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasar Pancasila.

MISI Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

2. Menyelenggarakan penelitian dan penciptaan seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang seni yang unggul, kreatif, dan inovatif berdasarkan Pancasila

4. Menyelenggarakan kerjasama nasional, regional, dan internasional yang strategis, sinergis, dan berkelanjutan

5. Menyelenggarakan manajemen yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel (good governance)

TUJUAN Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah:

1. Mewujudkan pendidikan seni yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, produktif, inovatif, dan kompetitif.

2. Mewujudkan penelitian dan penciptaan seni yang unggul, inovatif, berwawasan

lingkungan, dan berbasis pada kearifan lokal.

(19)

3. Mewujudkan dharma pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan yang mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa untuk kesejahteraan masyarakat.

4. Mewujudkan kerjasama nasional, regional, dan internasional yang strategis, sinergis, dan berkelanjutan yang menghasilkan academic benefit.

5. Mewujudkan pengelolaan lembaga yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel (good governance)

Sasaran Strategis

1. Meningkatnya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif dan kompetitif.

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

3. Meningkatnya dharma pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan, yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

4. Meningkatnya pengelolaan lembaga institut yang transparan, partisipatif dan akuntabel.

5. Meningkatnya kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan.

Sasaran Program (Outcomes)

1. Tercapainya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program penerimaan mahasiswa yang selektif dan berorientasi pada kualitas.

b. Program pembelajaran yang terstruktur, tertib, dan disiplin.

c. Program pembelajaran berbasis IT.

d. Program pengembangan kurikulum.

e. Program penjaminan mutu akademik.

f. Program pengembangan kemahasiswaan.

g. Program layanan perpustakaan.

h. Program pengembangan bidang studi.

i. Program peningkatan akreditasi.

2. Tercapainya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan perancangan seni.

b. Program peningkatan keterlibatan dosen di bidang penelitian dan perancangan seni yang kompetitif baik tingkat lokal, nasional dan internasional.

c. Program peningkatan penulisan karya ilmiah berupa buku referensi, buku ajar, jurnal ilmiah yang dipublikasikan di jurnal terakreditasi nasional, dan internasional.

d. Program peningkatan partisipasi mahasiswa dalam penelitian dosen.

e. Program hilirisasi hasil penelitian dan perancangan seni.

(20)

3. Tercapainya dharma pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, yang meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program peningkatan pengabdian kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan.

b. Program peningkatan partisipasi dosen dalam hibah kompetitif bidang pengabdian kepada masyarakat.

c. Program peningkatan partisipasi stakeholder dalam mendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

4. Terciptanya pengelolaan lembaga yang transparan, partisipatif, dan akuntabel meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program peningkatan penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.

b. Program peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia bidang tenaga pendidik dan kependidikan.

c. Program peningkatan sistem penganggaran berbasis kinerja.

d. Program penyusunan standar operasional prosedur.

e. Program penyempurnaan statuta dan organisasi tata kelola.

f. Program penyusunan dokumen perencanaan, dan pelaksanaan.

g. Program audit internal, dan eksternal.

h. Program pengembangan sistem informasi majanemen berbasis teknologi informasi.

5. Tercapainya kerjasama dengan para mitra secara strategis, sinergis, dan berkelanjutan meliputi program-program sebagai berikut:

a. Program peningkatan kerjasama nasional, regional, dan internasional dengan berbagai institusi dalam bidang pendidikan.

b. Program peningkatan kerjasama nasional, regional, dan internasional dengan berbagai institusi dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Program peningkatan kerjasama dalam hilirisasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(21)

B. Perjanjian Kinerja

Sasaran Program Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Meningkatnya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif.

Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 23 mhs Persentase prodi terakreditasi minimal B 86,96%

Persentase lulusan yang langsung bekerja sesuai bidangnya

50,00%

Jumlah mahasiswa berprestasi 12 mhs

Rata-rata lama studi lulusan 4,5 tahun

Rata-rata IPK lulusan 3,00

Persentase mahasiswa penerima beasiswa 11,69%

Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa 1 : 8 Meningkatnya

penelitian dan

perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat dan kepentingan industri kreatif

71 penelitian

Jumlah publikasi nasional 6 publikasi

Jumlah publikasi internasional 2 publikasi

Meningkatnya pengelolaan lembaga institut yang transparan, partisipatif dan

akuntabel

Rangking PT Nasional 50

Akreditasi Institusi A

Persentase dosen berkualifikasi S3 18,49%

Persentase dosen bersertifikat pendidik 89,76%

Persentase tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi

20%

Rasio dosen tetap terhadap jumlah dosen 1 : 1 Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala 23,97%

Persentase dosen dengan jabatan guru besar 3,55%

Meningkatnya kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan.

Jumlah kerjasama dengan lembaga lain di dalam negeri

25 kerjasama Jumlah kerjasama dengan lembaga lain di luar

negeri

12 kerjasama

Kegiatan Anggaran

(2642) Penyediaan Dana Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri dan Bantuan Pendanaan

PTN-BH Rp 5.200.000.000,00

(5741) Dukungan Manajemen PTN/Kopertis Rp 69.931.709.000,00 (5742) Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi Rp 29.496.719.000,00 (5697) Pengembangan Kelembagaan Perguruan Tinggi Rp 7.294.000.000,00 Total Rp 111.922.428.000,00

(22)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sebagai sebuah organisasi tentunya ISI Yogyakarta mempunyai target yang akan dicapai selama satu tahun anggaran. Langkah pertama yang dilakukan setelah DIPA disahkan adalah menyusun Perjanjian Kinerja yang meliputi sasaran strategis, indikator kinerja, dan target. Pengisian target capaian harus cermat dan tepat. Karena pengisian target yang kurang tepat akan mengakibatkan capaian kinerja kurang maksimal. Selama tahun 2018, semua target capaian yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja ISI Yogyakarta tahun 2018 dapat terlaksana, meskipun belum semua dapat tercapai sesuai target yang direncanakan.

Untuk rincian analisis capaian setiap indikator kinerja diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatnya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, Inovatif, produktif dan kompetitif.

a. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha

Pada era globalisasi ini persaingan dalam dunia kerja sangat ketat. Hanya lulusan yang berkualitas, handal, dan memiliki kompetensi yang akan diterima bekerja. Namun tidak semua lulusan bercita-cita sebagai karyawan/pegawai.

Sebagian lulusan menginginkan bekerja secara mandiri sebagai seorang seniman atau wirausaha. Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja jumlah mahasiswa yang berwirausaha maka diperlukan peran aktif unit kerja yang membidangi kewirausahaan. PPKK (Pusat Pengembangan Karier dan Kewirausahaan) ISI Yogyakarta merupakan unit kerja yang diberi tugas dan wewenang dalam memberikan entrepreneurship bagi mahasiswa. PPKK ISI Yogyakarta berperan dalam memfasilitasi dan membekali mahasiswa yang akan lulus dengan pelatihan softskill dan kewirausahaan. PPKK ISI Yogyakarta juga memberikan informasi tentang pentingnya wirausaha muda yang berpendidikan tinggi dan mampu menciptakan unit usaha baru khususnya di bidang seni yang kreatif dan inovatif agar kelak di kemudian hari dapat menjadi wirausaha muda yang sukses, produktif dan kompetitif.

Beberapa Program kewirausahaan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kemenristekdikti yang dilaksanakan di ISI Yogyakarta adalah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan pembelajaran entrepreneurship kepada para mahasiswa. Kegiatan PMW di ISI Yogyakarta diawali dengan sosialisasi, seleksi (proposal, presentasi, dan wawancara), pembekalan (diklat wirausaha dan magang), pelaksanaan (penandatanganan MoU dan pencairan dana), monitoring dan evaluasi (Strat-up bussiness), dan gelar produk. Proposal yang diterima adalah proposal usaha bidang kreatif (seni) dan diprioritaskan pada usaha yang sudah mulai dirintis.

(23)

Jumlah mahasiswa yang lolos seleksi dan berhak mendapat bantuan modal dan pendampingan usaha sebanyak 61 orang mahasiswa yang terbagi ke dalam 25 kelompok. Program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) diselenggarakan untuk memberikan motivasi berwirausaha yang berorientasi pada proses usaha dan hasil usaha dengan menghasilkan karya kreatif dan inovatif. Selain itu juga dapat membuka peluang usaha bisnis yang memberikan manfaat bagi lulusan. Untuk program KBMI ini, mahasiswa yang mengajukan proposal dan lolos seleksi ada 5 kelompok (17 mahasiswa), yaitu : Etnic Local Home Decor, Noiselab, Helo Pet, Suns Book, dan WGO Sinjang Jawi.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)5 Bidangdiikuti oleh 13 kelompok (42 mahasiswa) yang dinyatakan lolos seleksi dan berhak memperoleh bantuan dana dan pendampingan usaha dari Belmawa Kemenristekdikti. Jenis PKM yang diikuti mahasiswa terdiri dari PKM-K (Program Kreatifitas Mahasiswa – Kewirausahaan), PKM-KC (Program Kreatifitas Mahasiswa - Karsa Cipta), PKM-M (Program Kreatifitas Mahasiswa – Masyarakat), PKM-T (Program Kreatifitas Mahasiswa – Teknologi), dan PKM-PSH (Program Kreatifitas Mahasiswa - Penelitian Sosial Humaniora).

Hasil kreatifitas karya seni dari 120 mahasiswa wirausaha yang lolos seleksi PMW, KBMI, dan PKM dipresentasikan kepada civitas akademik dalam bentuk kegiatan gelar produk yang dikoordinir oleh PPKK ISI Yogyakarta. Kegiatan ini juga bertujuan untuk monitoring dan evaluasi eksternal dari Tim Monev Belmawa Kemenristekdikti dan juga sebagai bentuk dukungan institusi terhadap kegiatan mahasiswa. Dengan adanya gelar produk ini diharapkan banyak mahasiswa yang tertarik untuk berwirausaha dan mengikuti seleksi PMW, KBMI, dan PKM. Dan pada bulan September 2018, dua kelompok mahasiswa yang lolos seleksi PKM direkomendasikan untuk mengikuti seleksi PIMNAS 2018, yaitu Kelompok Mahasiswa PKM-K Kekaca (4 orang) dan Kelompok Mahasiswa PKM-K Android By Yume (3 orang), namun kedua kelompok tersebut belum berhasil memperoleh penghargaan.

Kiranya di tahun mendatang bagi mahasiswa atau kelompok yang belum memenangkan kejuaraan baik di tingkat institut, regional, maupun nasional untuk dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi.

Dari 23 mahasiswa yang direncanakan berwirausaha tercapai 120 mahasiswa. Kenaikan jumlah mahasiswa yang berwirausaha ini disebabkan karena usaha dikelola oleh satu kelompok yang terdiri dari beberapa mahasiswa. Berikut ini, beberapa dokumentasi gelar produk yang telah diselenggarakan di ISI Yogyakarta .

(24)

Gambar 3.1

Kegiatan Gelar Produk Mahasiswa b. Persentase prodi terakreditasi minimal B

Berdasarkan Permenristekdikti RI nomor 32 tahun 2016 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi, ISI Yogyakarta terus berupaya semaksimal mungkin agar semua prodi dapat memperoleh akreditasi minimal B. Harapan tersebut sangat mungkin terwujud apabila semua sivitas akademika dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut. Penilaian akreditasi prodi sangat berkaitan erat dengan kualitas mutu lulusan dan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, dengan cara dalam meningkatkan layanan mutu lulusan dan mutu pembelajaran memerlukan penilaian kelayakan terhadap 23 prodi oleh BAN-PT atau akreditasi prodi.

Akreditasi prodi merupakan proses evaluasi dan penilaian secara menyeluruh atas komitmen program studi terhadap mutu lulusan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

Pada tahun 2018 ini, Semua program studi di ISI Yogyakarta telah terakreditasi dari BAN PT. Namun belum semua prodi terakreditasi minimal B sesuai dengan indikator kinerja yang ada di Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Ada 2 prodi yang memperoleh status akreditasi C sehingga diusulkan kembali untuk meningkatkan status akreditasinya menjadi minimal B. Langkah yang telah diambil ISI Yogyakarta adalah dengan melakukan perbaikan penyusunan borang akreditasi prodi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk proses visitasi asesor dari BAN-PT. Hal ini dilakukan agar target capaian untuk meraih akreditasi prodi minimal B pada semua prodi dapat tercapai sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Meskipun masih ada 2 prodi yang belum terakreditasi minimal B, namun demikian persentase prodi terakreditasi minimal B telah tercapai dengan persentase capaian sebesar 91,30% atau ada kenaikan capaian sebesar 4,34%

dari target persentase sebesar 86,96%. telah terpenuhi dan sampai saat ini masih ada 3 prodi baru yang menunggu proses visitasi dan penilaian akreditasi dari BAN-PT.

Gambar 3.1

Kegiatan Gelar Produk Mahasiswa b. Persentase prodi terakreditasi minimal B

Berdasarkan Permenristekdikti RI nomor 32 tahun 2016 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi, ISI Yogyakarta terus berupaya semaksimal mungkin agar semua prodi dapat memperoleh akreditasi minimal B. Harapan tersebut sangat mungkin terwujud apabila semua sivitas akademika dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut. Penilaian akreditasi prodi sangat berkaitan erat dengan kualitas mutu lulusan dan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, dengan cara dalam meningkatkan layanan mutu lulusan dan mutu pembelajaran memerlukan penilaian kelayakan terhadap 23 prodi oleh BAN-PT atau akreditasi prodi.

Akreditasi prodi merupakan proses evaluasi dan penilaian secara menyeluruh atas komitmen program studi terhadap mutu lulusan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

Pada tahun 2018 ini, Semua program studi di ISI Yogyakarta telah terakreditasi dari BAN PT. Namun belum semua prodi terakreditasi minimal B sesuai dengan indikator kinerja yang ada di Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Ada 2 prodi yang memperoleh status akreditasi C sehingga diusulkan kembali untuk meningkatkan status akreditasinya menjadi minimal B. Langkah yang telah diambil ISI Yogyakarta adalah dengan melakukan perbaikan penyusunan borang akreditasi prodi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk proses visitasi asesor dari BAN-PT. Hal ini dilakukan agar target capaian untuk meraih akreditasi prodi minimal B pada semua prodi dapat tercapai sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Meskipun masih ada 2 prodi yang belum terakreditasi minimal B, namun demikian persentase prodi terakreditasi minimal B telah tercapai dengan persentase capaian sebesar 91,30% atau ada kenaikan capaian sebesar 4,34%

dari target persentase sebesar 86,96%. telah terpenuhi dan sampai saat ini masih ada 3 prodi baru yang menunggu proses visitasi dan penilaian akreditasi dari BAN-PT.

Gambar 3.1

Kegiatan Gelar Produk Mahasiswa b. Persentase prodi terakreditasi minimal B

Berdasarkan Permenristekdikti RI nomor 32 tahun 2016 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi, ISI Yogyakarta terus berupaya semaksimal mungkin agar semua prodi dapat memperoleh akreditasi minimal B. Harapan tersebut sangat mungkin terwujud apabila semua sivitas akademika dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan hal tersebut. Penilaian akreditasi prodi sangat berkaitan erat dengan kualitas mutu lulusan dan mutu pembelajaran. Oleh karena itu, dengan cara dalam meningkatkan layanan mutu lulusan dan mutu pembelajaran memerlukan penilaian kelayakan terhadap 23 prodi oleh BAN-PT atau akreditasi prodi.

Akreditasi prodi merupakan proses evaluasi dan penilaian secara menyeluruh atas komitmen program studi terhadap mutu lulusan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

Pada tahun 2018 ini, Semua program studi di ISI Yogyakarta telah terakreditasi dari BAN PT. Namun belum semua prodi terakreditasi minimal B sesuai dengan indikator kinerja yang ada di Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Ada 2 prodi yang memperoleh status akreditasi C sehingga diusulkan kembali untuk meningkatkan status akreditasinya menjadi minimal B. Langkah yang telah diambil ISI Yogyakarta adalah dengan melakukan perbaikan penyusunan borang akreditasi prodi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk proses visitasi asesor dari BAN-PT. Hal ini dilakukan agar target capaian untuk meraih akreditasi prodi minimal B pada semua prodi dapat tercapai sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Meskipun masih ada 2 prodi yang belum terakreditasi minimal B, namun demikian persentase prodi terakreditasi minimal B telah tercapai dengan persentase capaian sebesar 91,30% atau ada kenaikan capaian sebesar 4,34%

dari target persentase sebesar 86,96%. telah terpenuhi dan sampai saat ini masih ada 3 prodi baru yang menunggu proses visitasi dan penilaian akreditasi dari BAN-PT.

(25)

c. Persentase lulusan yang langsung bekerja sesuai bidangnya

Sebagai sebuah perguruan tinggi seni, rata-rata lulusan ISI Yogyakarta telah dipersiapkan menjadi seniman yang mandiri atau profesional dan kompetitif yang mempunyai keunggulan kreativitas sehingga akan mampu bertahan dalam dunia kerja. Penyiapan lulusan sebagai sumber daya manusia baru tidak hanya dilihat dari indeks prestasinya tetapi juga dari penguasaan softskill yang dimiliki. Ada yang terampil di bidang seni pertunjukan, seni rupa, dan seni media rekam. Sebelum menyelesaikan studinya, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan tentang kematangan karir dan minat karir.

Tujuannya adalah agar lulusan dapat mengenali potensi diri dan pilihan karirnya sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan dan ketrampilannya.

Kegiatan assesment kematangan karir dan minat karir ini dapat membantu mengarahkan dan membimbing mahasiswa sehingga siap berkompetisi dalam dunia kerja. Sejumlah 635 lulusan telah mengikuti pembekalan kewirausahaan/pelatihan softskill yang diselenggarakan oleh PPKK ISI Yogyakarta.

Berdasarkan hasil tracer study sejumlah 119 orang lulusan yang sudah bekerja.

Selain itu ada pula lulusan yang berprofesi sebagai seniman-seniman yang bekerja secara mandiri dan tidak terdeteksi di aplikasi tracer study.

d. Jumlah mahasiswa berprestasi

Sejumlah mahasiswa ISI Yogyakarta telah berhasil meraih penghargaan dalam bidang seni di antaranya adalah :

 Nabita Guitar Duo, kelompok mahasiswa jurusan musik yang terdiri dari 2 orang mahasiswa berhasil meraih penghargaan Best Student Award dalam rangka 30th Japan International Ensemble Guitar Festival 2018, di Kyurian Hall, Tokyo, Jepang pada tanggal 24 Juni 2018.

Gambar 3.2

Penampilan Nabita Guitar Duo

 Duo Rocky, kelompok mahasiswa jurusan musik yang terdiri dari 2 orang mahasiswa berhasil meraih penghargaan Juara 1 dan Best Duo Award dalam

(26)

rangka 30th Japan International Ensemble Guitar Festival 2018, di Kyurian Hall, Tokyo, Jepang pada tanggal 24 Juni 2018.

Gambar 3.3 Penampilan Duo Rocky

Gambar 3.4

Penyerahan sertifikat kejuaraan

(27)

 Paduan Suara Mahasiswa “Vocalista Harmonic Choir” ISI Yogyakarta yang berjumlah 36 orang mahasiswa dari berbagai program studi berhasil meraih 4 (empat) kategori penghargaan sekaligus pada Singapore International Choral Festival yang terdiri dari :

 Winner of Sacred Category Gold medal;

 Winner of Mixed Category Gold medal;

 3rd Place of Folklore Category

 The Best Conductor of Singapore International Choral Festival

“Athitya Diah Monica”

Gambar 3.5

Penampilan PSM “Vocalista Harmonic Choir”

Gambar 3.6

Penyerahan penghargaan sebagai The Best Conductor of SICF

(28)

 Sejumlah 6 (enam) buah trofi terbaik berhasil diraih mahasiswa ISI Yogyakarta dalam mengikuti kegiatan PEKSIMIDA yang telah diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 1 s.d 7 September 2018.

Trofi tersebut diperoleh setelah menjuarai lomba untuk kategori seriosa putra, seriosa putri, keroncong putra, keroncong putri, lukis, dan fotografi. Peksimida adalah Pekan seni mahasiswa daerah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi mahasiswa terhadap seni dan budaya.

 Lomba pendamping Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 Tahun 2018 di Universitas Negeri Yogyakarta, Bonfilio Yosafat Budi, mahasiswa jurusan Fotografi Fakultas Seni Media Rekam berhasil meraih juara 1 fotografi dan Kelompok mahasiswa Ethnic Local Home Decor (4 orang) berhasil meraih Juara III Kreativitas Dekorasi Stand.

Prestasi yang berhasil diperoleh para mahasiswa bukan hanya secara perorangan tetapi juga kelompok. Dari target 12 mahasiswa yang berprestasi tercapai 60 mahasiswa berprestasi di bidang seni.

e. Rata-rata lama studi lulusan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, beban studi setiap program pendidikan adalah

 Program Sarjana S-1 dan Diploma Empat (D-4) 144 SKS dirancang untuk ditempuh dalam waktu 8 semester (empat tahun). Beban studi tersebut dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan paling lama 14 semester (7 tahun)

 Program Diploma Tiga (D-3) 108 SKS, dirancang untuk ditempuh dalam waktu 6 semeter (3 tahun) dan paling lama diselesaikan dalam 10 semester (5 tahun).

Selain itu merujuk pada sasaran pertama Renstra ISI Yogyakarta 2015-2019 yaitu tercapainya pendidikan yang menghasilkan sarjana dan ahli seni yang kreatif, inovatif, produktif, dan kompetitif lebih khusus pada indikator kinerja program Pembelajaran yang Terstruktur, Tertib dan Disiplin. Rata-rata lama studi lulusan adalah 4,5 s.d 5 tahun. Dalam hal ini target rata-rata lama studi lulusan dari dua kali wisuda yang diselenggarakan telah tercapai.

f. Rata-rata IPK lulusan

IPK adalah nilai rerata hasil belajar yang menggambarkan pencapaian kompetensi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang teleh ditempuh secara kumulatif. ISI Yogyakarta menyelenggarakan wisuda sebanyak 2 kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Maret dan September. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan adalah 3.00.

Sesuai indikator kinerja program pada sasaran pertama Renstra ISI Yogyakarta 2015-2019 yaitu meningkatnya rata-rata IPK mahasiswa, lulusan kategori sangat memuaskan, yaitu 2,76-3,50 telah terpenuhi. Di samping itu, juga ada lulusan dengan predikat cum laude dengan nilai IPK di atas 3,51.

(29)

g. Persentase mahasiswa penerima beasiswa

Setiap tahun Direktorat Jenderal Pembelajaran Kemahasiswaan Kemenristekdikti mengalokasikan anggaran beasiswa bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan. Bantuan Beasiswa yang dikelola ISI Yogyakarta meliputi program Bidik Misi, PPA, Djarum, Dikpora DIY, BPD, BNI, dan Unggulan. Untuk program bidik misi telah terpenuhi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Dirjen Belmawa Kemenristekdikti yaitu Bidik Misi on going 276 orang, Bidik Misi mahasiswa baru 156 orang, Djarum 4 orang, Dikpora 5 orang, BPD 10 oarang, BNI 10 Orang, dan Unggulan 1 orang. Dari 5.121 mahasiswa, terdapat 679 orang atau 13,26% mahasiswa yang menerima beasiswa.

h. Rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa

Perbandingan rasio jumlah mahasiswa dengan dosen di ISI Yogyakarta antara program studi yang satu dengan yang lain berbeda. Mengingat ISI Yogyakarta adalah perguruan tinggi seni, dimana . Namun secara umum rasio jumlah dosen terhadap mahasiswa adalah 1 : 8. Dengan rasio 1 dosen menangani 8 mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan mutu lulusan dan kompetensi mahasiswa.

2. Meningkatnya penelitian dan perancangan seni yang berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal.

a. Jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat dan kepentingan industri kreatif

Penelitian dan perancangan seni terapan merupakan salah satu implementasi inovasi dan nilai kompetitif yang mampu mendukung daya saing bangsa.

Secara mikro penelitian dan perancangan seni yang dilakukan oleh para peneliti berwawasan lingkungan serta berbasis pada keunggulan lokal. Hal ini akan dapat menumbuhkan hadirnya desa wisata baru yang dapat memberikan dampak nilai ekonomi pada masyarakat. Hasil karya seni pada semua program studi di ISI Yogyakarta mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam industri kreatif. Pada sasaran strategis yang kedua ini, salah satu indikator kinerjanya adalah tentang penelitian seni yang dilaksanakan oleh dosen dan pustakawan. Pada awal penetapan Perjanjian Kinerja ISI Yogyakarta, target indikator kinerja tentang jumlah penelitian yang dimanfaatkan masyarakat dan kepentingan industri kreatif adalah 71 judul penelitian. Hal ini berdasarkan DIPA ISI Yogyakarta nomor 042.01.2.400980/2018 tanggal 5 Desember 2017.

Dalam RKA-KL 2018 disebutkan bahwa jumlah judul penelitian adalah 71 judul, yang terdiri dari 67 judul penelitian dosen muda/latihan dan 4 judul penelitian pustakawan. Dikarenakan adanya kelemahan pada sistem aplikasi RKA-KL dimana perubahan pada volume detil anggaran tidak serta merta mengubah volume pada output kegiatan sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan pada jumlah volume di output kegiatannya. Namun hal tersebut telah diperbaiki dengan pengajuan revisi DIPA pada pertengahan bulan April 2018.

Berdasarkan revisi DIPA ke-2 nomor DIPA-042.01.2.400980/2018 tanggal 26 April 2018, maka jumlah penelitian mengalami perubahan dari 71 judul menjadi 41 judul terdiri dari 39 penelitian dosen muda (mandiri dan kelompok) dan 2 penelitian pustakawan. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama bulan

(30)

Mei sampai dengan November 2018. Selama proses penelitian berlangsung, Tim Monev melakukan monitoring dan evaluasi.

Berikut ini laporan hasil input Data Kinerja Penelitian di ISI Yogyakarta periode 2018 yang diunggah melalui laman simlitabmas.ristekdikti.go.id.

Tabel 3.7 Pelaksanaan Penelitian

No. Program 2018

1 DRPM Kemenristekdikti 17 Judul

2 Dosen Muda (DIPA Isi Yogyakarta) 39 Judul Jumlah 76 Judul

Tabel 3.8

Penyelenggaraan Kegiatan Forum Ilmiah

No. Forum Ilmiah 2018

1 Skala Internasional 2

2 Skala Nasional -

3 Skala Regional -

Jumlah 2

Tabel 3.9 Publikasi Jurnal

No. Publikasi 2018

1 Jurnal Internasional 1

2 Jurnal Nasional Terakreditasi 18

3 Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi ber-ISSN 54

Jumlah 73

Tabel 3.10 Buku Ajar/Teks

No. Tahun Data

1 Periode Input 2018 6

Jumlah 6

(31)

Tabel 3.11 Pemakalah Forum Ilmiah

No. Publikasi 2018

1 Skala Internasional 21

2 Skala Nasional -

3 Skala Regional 1

Jumlah 22

Tabel 3.12

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

No. Tahun Data

1 Periode Input 2018 11

Jumlah 11

Tabel 3.13

Luaran Lain (Karya Seni, Prototype, Desain, TTG, dll)

No. Tahun Data

1 Periode Input 2018 25

Jumlah 25

Pada tahun 2018, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan ISI Yogyakarta menyelenggarakan Bekraf Creative Lab (BCL) yang mempromosikan bidang kriya dan bidang musik lewat Indonesia Kriya Festival (Ikrafest) dan Jogja Kreatif Musik (Jogkreasik). Kegiatan dalam BCL ini meliputi: Talkshow, Masterclass, Workshop, dan Exhibition. Selain hal itu telah dilaksanakan berbagai skema penelitian yang mengarah pada fungsi terapan, seperti penelitian Hibah Bersaing, Strategi Nasional, MP3EI, dan RAPID sehingga akan semakin banyak hasil penelitian yang bisa diimplementasikan pada masyarakat dan untuk kepentingan industri kreatif.

b. Jumlah publikasi nasional

Pemerintah telah mengeluarkan Permenristekdikti nomor 20/2017 tentang pemberian tunjangan profesi dosen dan tunjangan kehormatan profesor.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh dosen terkait dengan Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Khususnya dalam bidang penelitian, para dosen diwajibkan untuk menyusun karya ilmiah yang harus dipublikasikan secara nasional. Selama kurun waktu 3 (tiga) tahun, semua dosen dengan jabatan fungsional Lektor Kepala harus menghasilkan minimal 3 (tiga) artikel karya ilmiah yang

Referensi

Dokumen terkait

Surat Perintah Kerja atau Kontrak Penyimpanan atau Kontrak Pelayanan Jasa Data dan Teknologi atau Perjanjian Kerjasama atau bentuk lain yang selama ini dilaksanakan

Lumut sejati akrokarp yang memiliki sel helaian daun berbentuk persegi panjang dan ujung daun yang berbentuk aristat.. Tulang daun membagi sama

Untuk memperoleh income bagi lembaga sebagai pengganti bunga, -akad dalam fiqh muamalah yang secara formal dipandang membolehkan penarikan ongkos dari nasabah,

 Apapun jenis animasinya, yang penting adalah p p j y , y g p g memberikan efek “hidup” (visual efek) pada gambar atau obyek..  Visual efek dapat dibuat

Penelitian yang telah dilakukan oleh Amrullah dan Sasi (2016) menunjukkan bahwa harga berpengaruh signifikan secara positif terhadap keputusan pembelian karena harga dapat

Lebih lanjut, budaya patriarki juga dilanggengkan oleh sikap pesimis perempuan terhadap perlakuan laki-laki karena perempuan tidak memiliki posisi tawar ( bargaining power ) dan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menyimak Wawancara Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script

Bagi siswa siswa diharapkan dapat termotivasi dalam belajar agama Islam bahkan pelajaran lain terutama bagi mereka yang mendapat nilai rendah sebab dengan qada dan qadar