• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA 1. Pengertian Perpustakaan

Secara Etimologis, istilah perpustakaan berasal dari kata dasarnya, yaitu ”Pustaka” yang berarti kitab atau buku, dalam bahasa asing dikenal dengan istilah library (Inggris); liber/libri (Latin); bliotheek (Belanda);

bibliothek (Jerman); bibliotheque (Prancis); biblioteca (Spanyol) dan biblia (Yunani). Semua istilah itu diartikan buku (dalam arti luas), yang termasuk juga majalah, bulletin, bahkan sampai pada bahan yang berbentuk grafis dan elektronik.

Yang dimaksud perpustakaan pada awal mulanya adalah setiap ada kumpulan buku, maka itu dapat disebut sebagai perpustakaan, namun setelah mengalami perkembangan, istilah perpustakaan itu berangsur- angsur berubah sejajar dengan perkembangan zaman. Karena lambat laun buku semakin bertambah banyak, kemudian timbul usaha untuk mengaturnya dan karena ada perkembangan teknologi pula, maka koleksi tidak hanya terbatas pada buku saja.

Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung dimana menyimpan segala informasi yang berupa buku, cd, dan masih bermacam- macam lagi. Perpustakaan adalah sumber ilmu dan informasi yang sangat berguna bagi banyak orang dan sangat berperan penting untuk kemajuan

(2)

bangsa kita karena buku adalah gudang ilmu. Perpustakaan bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengolah, memelihara, dan merawat berbagai koleksi bahan pustaka yang terdapat di dalamnya untuk pemakai.

Pada dasarnya berdirinya sebuah perpustakaan harus tersedianya dua unsur, yaitu buku dan ruangan. Namun pada perkembangan jaman pada sekarang ini, buku bukan hanya salah satu koleksi diperpustakaan, tetapi ada koleksi lainnya seperti film atau slide yang merupakan salah satu informasi. Kemudian semua sumber tersebut di kelolah sehingga dengan mudah mendapatkan informasi.

Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dan dapat digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. ( Sugiyanto).

Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Perpustakaan adalah fasilitas atau tempat menyediakan sarana bahan bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

(3)

2. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi memberikan layanan informasi dalam kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kehidupan perguruan tinggi.

Perpustakaan Perguruan tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan Universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademik, perpustakaan sekolah tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang dibangun, diadministrasikan dan didanai oleh sebuah universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993-51) dalam Pengantar Ilmu Perpustakaan menyatakan bahwa ”Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”.

Pada dasarnya perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk memberikan fasilitas yang berisi berbagai macam bentuk informasi didalamnya. Perpustakaan perguruan tinggi memberikan pelayanan yang mudah diakses pada penggunanya.

(4)

3. Pengertian Pengadaan

Pengadaan adalah kegiatan untuk memperluas dan menambah koleksi yang ada di perpustakaan. Pengadaan dilakukan bukan saja demi kualitas namun juga kuantita. Kuantitas mencangkup banyaknya judul dan eksemplar koleksi yang diadakan sebuah perpustakaan, sedangkan kuantitas mencangkup baik buruknya sebuah koleksi ditinjau daro segi fisik, isi dan kesesuaian dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Sutarno (2006: 174) “Pengadaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi”.

Pengadaan sering juga disebut dengan proses menghimpun koleksi yang akan dijadikan koleksi diperpustakaan. Pengadaan adalah kegiatan yang sangat penting, dengan diadakan pengadaan koleksi bahan pustaka di perpustakaan semakin hari semakin bertambah.

Di perpustakaan diharapkan bahan pustaka yang disediakan selalu berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ini di karenakan penggunma perpustakaan juga mengharap kebutuhan ninformasi mereka terpenuhi.

4. Pengertian Bahan Pustaka

Bahan Pustaka adalah bagian dari koleksi perpustakaan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan tanpa adanya bahan pustaka tidak akan dapat berjalan dengan lancar. Maka dalam berdirinya sebuah perpustakaan hal yang harus disediakan adalah bahan pustaka.

(5)

Menurut Yulia (1995: 3) “Bahan pustaka adalah kitab, buku”.

Sedangkan menurut Bafadal (2001: 24) menyatakan “Bahan pustaka adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku teks (buku penunjang), buku fiksi dan buku referensi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi

Jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:

a) Karya cetak Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak seperti :

1) Buku adalah Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan.

Berdasarkan standar dari unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks dan buku rujukan

2) Terbitan berseri adalah Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dalam jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan, dan lainya) laporan yang terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulan dan sebagainya.

b) Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam

(6)

bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, atau pun bahan pandang dengar

c) Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader. bahan pustaka ini digolongkan tersendiri.Tidak dimasukan ke dalam bahan non cetak hal ini disebabkan informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Karya dalam bentuk elektronik dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD -ROM, player dan sebaginya

5. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan diperpustakaan yang dilakukan guna melengkapi koleksi didalam perpustakaan dengan yujuan memenuhi kebutuhan para pengguna perpustakaan sesuai dengan usulan beberapa pihak.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya informasi mengakibatkan tyerjadinya ledakan informasi, globalisasi dan perkembangan teknologi informasi. Hal tersebut menuntut perpustakaan

(7)

untuk menyediakan sumber-sumber informasi secara cepat dan tepat dengan melakukan kegiatan pemilihan dan pengadaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pustakawan serta sivitas akademik perguruan tinggi (Sulistyo-Basuki, 1001:226)

Pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan- bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi dan penambahan bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi tetapi jumlahnya masih berkurang. (Bafadal Ibrahim, 2005:25)

Pengadaan bahan pustaka merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi informasi serta mencapai sasaran ke unit informasi.

Dalam pengadaan bahan pustaka diperpustakaan dilakukan atas permintahan dari beberapa pihak seperti mahasiswa, dosen dan karyawan perpustakaan. Pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan yang menghasilkan bahan pustaka yang lebih mencukupi kebutuhan para pengguna atau pemustaka.

Dalam pengadaan bahan pustaka ini tidak wajib semua bahan pustaka bertambah, namun juga ada beberapa bahan pustaka yang dianggap sudah tidak relevan.

(8)

Dalam melaksanakan tugas pengadaan bahan pustaka di perlukan kerja sama dan pengertian antara dosen, mahasiswa, dan peneliti. Dengan kerja sama yang baik diharapkan pengembangan bahan pustaka di perpustakaan universitas dapat berhasil guna bagi semua pihak yang berkepentingan.

6. Tujuan dan Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka a) Tujuan Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka dimaksudkan agar koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuain diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Koleksi perpustakaan harus terbina dari suatu seleksi yang sistematis dan terarah disesuaikan dengan tujuan, rencana, anggaran, yang tersedia. Dengan adanya pengadaan bahan pustaka maka koleksi perpustakaan dapat dibina sebaik mungkin sehingga tujuan perpustakaan dapat tercapai.

Perpustakaan Nasional RI (2002:6) menyatakan tujuan pengadaan bahan pustaka adalah:

1) Menetapkan pada kebijakan pada rencana pengadaan bahan pustaka.

2) Menetapkan metode yang sesuai dan terbaik untuk pengadaan.

3) Mengadakan pemeriksaan secara langsung pada bahan pustaka yang dikembangkan.

(9)

4) Menetapkan skala prioritas pada bahan pustaka yang dikembangkan.

5) Mengadakan kerja sama antar perpustakaan pada pengadaan bahan pustaka dan pelayanan setiap unit perpustakaan.

6) Melakukan evaluasi pada koleksi yang dimiliki perpustakaan.

b) Fungsi Pengadaan Bahan Pustaka.

Fungsi pengadaan bahan pustaka adalah menghimpun dan menyediakan bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan. Bagian pengadaan bahan pustaka juga mengusahakan agar buku-buku yang dibutuhkan ada dalam koleksi.Bagian pengadaan bahan pustaka juga sangat memerlukan pembinaan bahan pustaka atau koleksi. Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kerja

Sedangkan menurut Darmono (2001: 55) kebijakan pengadaan koleksi Berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan sebab kebijakan tersebut:

1) Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator, dan dewan pembina perpustakaan.

2) Memberi deskripsi yang sistis tentang strategi pengolahan dan pengembangan koleksi yang diterapkan di perpustakaan.

3) Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses seleksi dan seleksi terjamin, koleksi yang responsive dan

(10)

seimbang terbentuk dan dana dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin.

4) Menjadi standar tolok ukur untuk menilai sejauh mana sasaran pengembangan koleksi tercapa

5) Berfungsi sebagai sumber informasi dan paduan bagi staf yang baru mulai berpartisipasi dalam pengembangan koleksi.

6) Memperlancar koordinasi antar anggota staf pengadaan koleksi.

7) Memperlancar kerjasama antar perpustakaan dalam pengembangan koleksi

8) Membantu menjaga kontinuitas, khususnya apabila koleksi besar, serta menjadi kerangka kerja yang memperlancar transisi dari pustakawan lama ke penggantinya.

9) Membantu pustakawan menghadapi pengadaan berkenaan dengan bahan yang telah diseleksi atau ditolak.

10) Mengurangi pengaruh kolektor tertentu dan selera pribadi.

11) Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran.

12) Menjadi sarana komunikasi, baik dengan masyarakat yang dilayani maupun pihak luar lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan rencana pengadaan danpengembangan koleks pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan

(11)

commit to user

B. PROSEDUR DAN METODE PENGADAAN BAHAN PUSTAKA

pengadaan bahan pustaka dilaksanakan melalui beberapa cara seperti dengan Pembelian dan pelangganan, Hadiah, Pertukaran, Wajib simpan terbitan perguruan tinggi, Titipan.

Dengan dilakukan metode atau cara tersebut diharapan dalam proses pengadaan bahan pustaka lebih mudah dan dapat berjalan dengan lancar.

Pengadaan hana pustaka dilaukan dengan cara sebagai berikut ini:

1. Pembelian dan Pemesanan

Dalam hal pembelian bahan pustaka, dibutuhkan anggaran yang cukup. mengingat mahalnya harga buku. Hal inilah yang menyebabkan pustakwan dan pihak yang berwenang dalam pemilihan bahan pustaka harus selektif dalam memilih bahan pustaka agar tidak terjadi kekecewaan.

Pembelian bahan pustaka dapat dilakukan dengan jalan :Membeli langsung ke toko buku, memesan melalui toko buku, memesan langsung kepada penerbit, mengimpor buku dari luar negeri.

Menurut Bafadal (2001 : 37) untuk membeli bahan pustaka dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu :

a. Membeli ke penerbit

Yang dimaksut membeli ke penerbit adalah untuk memperoleh bahan pustaka, pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian kepenerbit ini relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. Hal ini disebabkanpemilik toko mencari keuntungan

(12)

b. Membeli di toko buku

Tidak semua perpustakaan dekat dengan penerbit sehingga apabila membeli langsung kepada penerbit akan memakan biaya banyak untuk ongkos perjalananya. Apabila hal yang demikian terjadi sebaiknya pustakawan membeli buku yang dekat dengan perpustakaannya.

c. Memesan

Sering kali terjadi seorang pustakawan ingin membeli bahan pustaka ke penerbit, tetapi bahan pustaka yang akan dibeli sudah habis. Maka hal yang dapat dilakukan adalah memesan buku ke penerbit.

Langkah pembelian bahan pustaka adalah sebagai berikut:

1) Memeriksa dan melengkapi data bibliografi pustaka yang diusulkan.

2) Mencocokkan usul dengan pustaka yang dimiliki melalui katalog.perpustakaan atau pangkalan data perpustakaan.

3) Memeriksa atau menolak usulan.

4) Membuat daftar pesanan beberapa rangkap menurut kebutuhan.

5) Mengirim daftar pesanan.

6) Mengarsipkan

7) satu rangkap daftar pesanan.

8) Membayar pesanan atau langganan.

9) Menyusun laporan penelitian pelangganan

(13)

2. Tukar Menukar

tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Mendaftar bahan perpustakaan yang akan dipertukarkan.

b. Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratan, misalnya biaya pengiriman, dan pengembalian.

c. Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih pemesan.

d. Mencatat alamat pemesan.

e. Menyampaikan bahan perpustakaan yang dipilih oleh perpustakaan atau lembaga yang memesanya.

Kegiatan tukar menukar bahan pustaka diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan, sehingga dapat mewujudkan tujuan dari pertukaran bahan pustaka tersebut .Menurut Sulistyo-Basuki (2001:

39) kegiatan tukar menukar bahan pustaka antar perpustakaan mempunyai beberapa tujuan yaitu: pertama untuk memperoleh buku-buku tertentu yang tidak dapat dibeli di toko buku atau tidak tersedia karna alasan lain.

Sebagai contoh terutama buku-buku terbitan pemerintah, majalah-majalah dan lain-lainnya yang akan dikirim ke perpustakaan melalui pertukaran.

Yang kedua adalah Sistem pertukaran memberi jalan bagi perpustakaan untuk membuang buku-buku duplikat dan hadiah yang tidak sesuai. Yang ke tiga pertukaran mengembangkan kerjasama yang baik antar perpustakaan khususnya pada tingkat internasional. Kecuali untuk pertukaran bahan pustaka antar perpustakaan antar informal, banyak

(14)

commit to user

program-program pertukaran terbatas pada perpustakaan nasional, perpustakaan khusus dan perpustakaan research (penelitian) yang besar.

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:

54), prosedur penerimaan bahan pustaka yang dibeli atau dipesan adalah sebagai berikut:

a) Memeriksa secara teliti bahan perpustakaan yang diterima dan surat pengantarnya.

b) Mencocokan bahan perpustakaan yang diterima dengan arsip pesanan.

c) Menyisihkan dan mengembalikan bahan pustaka yang tidak sesuai dengan pesanan, cacat, disertai dengan permintaan penggantian.

d) Menandai tanda terima atau faktur dan mengembalikannya kepada pengirim.

e) Menandai kepemilikan bahan pustaka dan mebubuhkan cap perpustakaan.

f) Membuat berita acara penerimaan

3. Sumbangan Atau Hadiah

Pada umumnya perpustakaan menerima hadiah dari berbagai instansi sebagai penambahan koleksinya. Hadiah buku yang diterima tanpa diminta sering tidak cocok tengan tujuan perpustakaan penerima.

bahan pustaka melalui hadiah dapat dilakukan dengan cara yaitu sebagai

(15)

a) Hadiah secara langsung

1) Meneliti kiriman bahan perpustakaan hadiah dan mencocokkannya dengan surat pengantarnya.

2) Memilih bahan perpustakaan hadiah yang dibutuhkan.

3) Menyisihkan bahan perpustakaan hadiah yang diperlukan.

b) Hadiah atas permintaan

1) Menyusun daftar bahan perpustakaan yang diperlukan.

2) Mengirimkan surat permohonan bahan perpustakaan hadiah dan setelah bahan perpustakaan diterima.

3) Memeriksa dan mencocokkan daftar kiriman perpustakaan hadiah dan surat pengantarnya

4) Mengirimkan kembali surat pengantarnya.

5) Mengolah bahan pustaka hadiah yang diterima seperti pengolahan bahan perpustakaan biasa.

4. Titipan

Langkah-langkah penerimaan bahan pustaka dengan cara titipan adalah sebagai berikut:

a) Pustaka beserta daftarnya diterima, kemudian dicocokkan dan apabila sudah cocok, pustaka dapat langsung diinventaris dan diproses sampai dapat dipinjamkan.

b) Perpustakaan dan penitip menandatangani surat serah terima yang dilengkapi dengan keterangan, seperti:

(16)

1) Pustaka sesuai dengan daftar terlampir dititipkan pada perpustakaan selama jangka waktu…x… tahun.

2) Pustaka boleh dipinjamkan kepada masyarakat pemakai, maka boleh diperlakukan sama dengan koleksi yang lain.

3) Perpustakaan akan memelihara dan merawat pustaka sebaik- baiknya seperti koleksi yang sama.

4) Apabila ada pustaka yang rusak, perpustakaan akan memperbaiki, tetapi apabila hilang, perpustakaan tidak menggantinya.

5) Setelah ketentuan itu di sepakati bersama, maka kedua belah pihak menandatanganinya dan masing-masing menyimpan satu dokumen serah terima.

5. Penerbitan Sendiri

Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan perguruan tinggi dapat juga dilakukan dengan cara penerbitan sendiri. Penerbitan sendiri berasal dari lembaga induk dimana perpustakaan itu bernaung.

Menurut Buku Pedoman Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 19) menyatakan penerbitan sendiri mencakup:

a) Penerbitan dari lembaga induk tempat perpustakaan berada

1) Perpustakaan hendaknya dijadikan pusat penyimpanan (depository) semua penerbitan lembaga itu.

(17)

2) Perpustakaan dapat ditunjukan sebagai penyalur dari semua penerbitan lembaga yang bersangkutan.

b) Penerbitan oleh perpustakaan sendiri seperti daftar tambahan koleksi bulletin, manual bibliografi, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang

Penomoran pada bagian akhir karya ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai dengan Riwayat Hidup menggunakan angka Arab yang diketik pada marjin bawah persis di tengah-tengah dengan

Sijil ini dikeluarkan sejajar dengan pembayaran Sumbangan seperti yang ditetapkan dalam Jadual dan menurut kepada kenyataan yang telah dikemukakan di dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang keliliing dan luas di SD Negeri Gardusayang I Kecamatan Cisalak Kabupaten

Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan menganalisa tentang bagaimana penerapan shore power connection di pelabuhan Terminal Teluk Lamong.. Dengan jumlah

Untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan Motivasi Belajar siswa diMts Patra Mandiri Palembangd. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

• Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan

Sebagai bentuk penghormatan bawahan terhadap atasan, dan kesungkanan Nakayama terhadap Kawakami, Nakayama menggunakan percakapan bahasa sopan dan hormat atau disebut dengan