BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. WISATA
1. Pengertian Wisata
Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan rekreasi, wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain :
a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.
b. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
c. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata.
d. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.
e. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kepariwisataan menjabarkan kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai berikut:1
Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Travel”.
Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Tour”.
Wisatawan : Orang yang melakukan perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Travelers”.
1Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara,11.
16
Kepariwisatan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa Inggris disebut dengan “Tourisme”.
Kata “pariwisata” berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata “pari” yang berarti halus maksudnya mempuyai tata krama tinggi dan “wisata” yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan mempelajari sesuatu. Jadi pariwisata berarti menyuguhkan suatu kunjungan secara bertatakrama dan berbudi. Seperti yang tertera dalam firman Allah dalam Qur‟an yang berbunyi:
ْرَلأا يِف او ُريِس ْلُق ٌريِدَق ٍءْيَش ِّلُك ىَلَع َ َّللَّا َّنِإ َة َر ِخ ْلْا َةَأْشَّنلا ُئِشنُي ُ َّللَّا َّمُث َقْلَخْلا َأَدَب َفْيَك او ُرُظناَف ِض
:توبكنعلا ةروس(
02 (
Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut: 20)
Dari pemahaman ayat diatas wisata dalam Islam adalah safar untuk merenungi keindahan ciptaan Allah Ta‟la, menikmati indahnya alam nan agung sebagai pendorong jiwa manusia untuk menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah dan memotivasi menunaikan kewajiabn hidup. Karena refresing jiwa perlu untuk memulai semangat kerja baru.
2. Halal Tourism
Wisata Syariah atau Halal Toursim adalah salah satu sistem pariwisata yang di peruntukan bagi wisatawan Muslim yang pelaksanaanya mematuhi aturan Syariah.2 Dalam hal ini hotel yang mengusung prinsip syariah
2Arby, Ikhsan. Journal Wisata Syariah atau Halal Torism, 2015. http://www.oldsite.unipdu.ac.id/215- unipdu-pusat-pendidikan-pariwisata-syariah-indonesia. Selasa, 20 Juni 2017. Pukul: 14.14 WIB.
tidak melayani minuman beralkohol dan memiliki kolam renang dan fasilitas spa terpisah untuk pria dan wanita. Kemenparekraf menetapakan sembilan destinasi wisata syariah di indonesia. Sembilan destinasi tersebut, di antaranya Sumatera Barat, Riau, Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lombok, dan Makassar. Diharapkan, dengan di luncurkannya wisata syariah ini dapat menjadikan Indonesia destinasi yang ramah bagi turis Muslim.
Terminologi wisata syariah di beberapa negara ada yang menggunakan istilah seperti Islamic tourism, halal tourism, halal travel, ataupun as moslem friendly destination. Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia No. 2 Tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan usaha hotel syariah, yang dimaksud syariah adalah prinsip-prinsip hukum islam sebagaimana yang diatur fatwa dan/atau telah disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia. Istilah syariah mulai digunakan di Indonesia pada industri perbankan sejak tahun 1992. Dari industri perbankan berkembang ke sektor lain yaitu asuransi syariah, pengadaian syariah, hotel syariah, dan pariwisata syariah.
Definisi wisata syariah adalah kegiatan yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah yang memenuhi ketentuan syariah. Pariwisata syariah dimanfaatkan oleh banyak orang karena karakteristik produk dan jasanya yang bersifat universal. Produk dan jasa wisata, objek wisata, dan tujuan wisata dalam pariwisata syariah adalah sama dengan produk, jasa, objek dan tujuan pariwisata pada umumnya selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika syariah. Jadi pariwisata syariah tidak terbatas hanya pada wisata religi.3
Bukan hanya destinasi wisata, fasilitas yang menunjangnya harus sesuai standar halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wisata Syariah
3Kemenpar. (2012, Desember 20). Kemenparekraf Promosikan Indonesia Sebagai Destinasi Pariwisata Syariah Dunia. Dipetik Agustus 2015, 4, dari http://www.kemenpar.go.id:
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2042
Bukan Hanya Wisata Ziarah Berbicara tentang wisata syariah bukan hanya wisata ke tempat – tempat wisata religi atau ziarah saja, melainkan lebih ke pada pelaksanaanya yang mengedepankan pelayanan berbasis standar halal umat muslim, seperti penyedian makanan halal dan tempat ibadah. Informasi mesjid terdekat, dan tidak adanya minuman beralkohol di hotel tempat wisatawan menginap.
Indonesia sebenarnya sudah lama bisa menjadi destinasi wisata syariah, seperti Malaysia atau negara-negara Timur Tengah. Sayang, kurangnya promosi dari pelaku industri wisata menyebabkan perkembangan wisata syariah tersendat. Kemenparekraf pun akan melakukan pelatihan dan sosialisasi mengenai wisata syariah pada empat jenis usaha pariwisata, yaitu hotel, restoran, biro perjalanan, dan Spa. Kemenparekraf turut melakukan sosialisasi dengan organisasi-organisasi pelaku pariwisata di Indonesia, misalnya Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) dan Association of the Indonesia Tours and Travel (ASITA).
Berdasarkan pengertian di atas, konsep syariah yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan etika syariah berhubungan dengan konsep halal dan haram di dalam islam. Halal diartikan dibenarkan, sedangkan haram diartikan dilarang. Konsep halal dapat dipandang dari dua perspektif yaitu perspektif agama dan perspektif industri. Yang dimaksud dengan perspektif agama, yaitu sebagai hukum makanan apa saja yang boleh dikonsumsi oleh konsumen muslim sesuai keyakinannya. Ini membawa konsuekensi adanya perlindungan konsumen. Sedangkan dari perspektif industri.
Bagi produsen pangan, konsep halal ini dapat diartikan sebagai suatu peluang bisnis. Bagi industri pangan yang target konsumennya sebagian besar muslim, diperlukan adanya jaminan kehalalan produk akan meningkatkan nilainya yang berupa intangible value. Contoh produk pangan yang kemasannya tercantum label halal lebih menarik bagi konsumen muslim.
Selain istilah wisata syariah, dikenal juga istilah Halal tourism atau Wisata Halal. Pada peluncuran wisata syariah yang bertepatan dengan kegiatan Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 dan Global Halal Forum yang digelar pada 30 Oktober - 2 November 2013 di Semeru Room, Lantai 6, Gedung Pusat Niaga, JIExpo (PRJ), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2013), President Islamic Nutrition Council of America, Muhammad Munir Caudry, menyampaikan bahwa, “Wisata halal merupakan konsep baru pariwisata. Ini bukanlah wisata religi seperti umroh dan menunaikan ibadah haji.
Wisata halal adalah pariwisata yang melayani liburan, dengan menyesuaikan gaya liburan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan traveler muslim”.
Dalam hal ini hotel yang mengusung prinsip syariah tidak melayani minuman beralkohol dan memiliki kolam renang dan fasilitas spa terpisah untuk pria dan wanita.4
Di antara maksud wisata dalam Islam adalah mengambil pelajaran dan peringatan. Dalam Al-Qur‟anulkarim terdapat perintah untuk berjalan di muka bumi di beberapa tempat. Allah berfirman:
ىَلَع اَمَو ( َنوُقَّ تَ ي ْمُهَّلَعَل ىَرْكِذ ْنِكَلَو ٍءْيَش ْنِم ْمِِبِاَسِح ْنِم َنوُقَّ تَ ي َنيِذَّلا
٩٦
)
Artinya: “Katakanlah: 'Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml: 69)
Para ulama Al-Lajnah Ad-Daimah juga berkata: “Kalau wisata tersebut mengandung unsur memudahkan melakukan kemaksiatan dan kemunkaran serta mengajak kesana, maka tidak boleh bagi seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari Akhir membantu untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah dan menyalahi perintahNya. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah,
4 Wuryasti, Fetri. (2013, Oktober 30). Wisata Halal, Konsep Baru Kegiatan Wisata di Indonesia.
Dipetik Agustus 5, 2015, dari
http://travel.detik.com:http://travel.detik.com/read/2013/10/30/152010/2399509/1382/wisata-halal-konsep- baru-kegiatan-wisata-di-indonesia
maka Allah akan mengganti yang lebih baik dari itu. (Fatawa Al-Lajnah Ad- Daimah, 26/224).
Berdasarkan firman dan hadist diatas dapat dijelaskan bahwa wisata syariah dengan produk halal ini adalah jaminan sehat. Karena pada prinsipnya, implementasi kaidah syariah itu berarti menyingkirkan hal-hal yang membahayakan bagi kemanusiaan dan lingkungannya dalam produk maupun jasa yang diberikan, dan tentu memberikan kebaikan atau kemaslahatan secara umum, sesuai dengan misi Risalah Islamiyah yang bersifat Rahmatan Lil- „Alamin. Sistem syariah, mengajarkan manusia hidup tenang, aman dan sehat, seperti tidak menyediakan minuman beralkohol, hiburan yang jauh dari kemaksiatan dan keamanan dalam system keuangan.
B. Strategi
1. Pengertian Strategi
Secara etimologi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, strategos.
Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai “komando militer” pada zaman demokrasi Athena5. Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Sedangkan secara terminologi banyak ahli telah mengemukakan definisi strategi dengan sudut pandang yang berbeda-beda namun pada dasarnya kesemuanya itu mempunyai arti atau makna yang sama yakni pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, diantara para ahli merumukan tentang definisi strategi tersebut salah satu proses dimana untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berinteraksi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran.
Strategi mengenai kondisi dan situasi dalam proses public merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, tidak terkecuali dalam proses pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Strategi menurut Purnomo Setiawa Hari sebenarnya berasal dari bahasa Yunani “strategos” diambil dari kata stratos yang berarti Militer dan Agyang berarti
5www.answer.com/system, (16 Mei 2016)
memimpin. Jadi strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai general ship yang artinya sesuatu yng dikerjakan oleh para jendral dalam memuat rencana untuk melakukan musuh dn memenangkan perang.6
Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan menajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, peruusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang). Implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.7
Sedangkan strategi menurut Anwar Arifin adalah keseluruhan kepuasan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan.8
Dengan melihat beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui menuju target yang diingkan oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Strategi yang baik akan memberikan gambaran tindakan utama dan pola yang bagus bagi keputusan yang akan dipilih untuk mewujudkan tujuan organisasi. Serta strategi juga sebagai perumusan visi dan misi suatu organisasi atau perusahaan untuk bagaimana kedepannya.
Pelayanan public yang baik adalah dambaan bagi setiap orang, pelayaan public diupayakan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan yang baik juga akan dikaitkan dengan jasa layanan yang dilaksanakan oleh instansi dalam upaya utnuk memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelanggan.
Strategi dalam meningkatkan citra sebagai jasa transportasi pariwisata melalui pelayanan public yang relevan bagi masyarakat dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pemahaman dan komitmen serta mamfaat arti penting tanggung jawab dan kerjasama.
2) Bicara dengan ramah (luwes) dan mudah dipahami orang lain.
6 Setiawan hari purnomo, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996), 8
7David Hunger dan Thomas L. wheelen, manajemen Strategi, (Yogyakarta: Andi, 2003)
8Anwar Arifin, Strategi komunikasi, (Bandung: Armilo, 1984), 59
3) Adanya pelayanan administrasi public yang berorientasi kepada masyarakat yang dilayani, inklusif, accessible, dan lain-lain.
2. Tahapan-Tahapan Strategi a. Perumusan
1) Menjelaskan tahap pertama dari factor yang mencakup analisis ligkungan intern maupun ekstern adalah penetapan visi dan misi, perencanaan dan tujuan strategi.9
2) Perumusaan strategi merupakan proses penyusunan langkah -langkah kedepan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misinya, merupakan tujuan strategi serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.10
3) Untuk itu ada beberapa langkah yang perlu dikalukan seorang pemimpin, yaitu :
c).1.1 Identifikasi lingkungan yang akan dimasukan oleh pemimpin.tentukan misi untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
c).1.2 Lakukan analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
c).1.3 Tentukan tujuan dan target
c).1.4 Dalam tahap strategi di atas, seorang pemimpin memulai dengan lingkungan terpilih dan misi apa yang harus dituntaskan atau dilakukan sekarang untuk mencapai cita-cita tersebut.
b. Pelaksanaan
a) Setelah tahap perumusan strategi diselesaikan maka berikutnya yang merupakan tahap krusial dalam strategi perusahaan adalah tentang pelaksanaan strategi.
b) Pelaksaan strategi adalah proses dimana strategi dan kebijaksanaan dijalankan melalui pembangunan struktur, pengembngan program, budget
9Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), 5
10Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), 6
prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan strategi merupakan tahap yang paling sulit dalam proses strategi mengingat banyak sekali factor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan di lapangan dan mungkin tidak sesuai dengan perkiraan semula. Strategi yang berhasil harus didukung perusahaan yang capable dengan seorang pemimpin yang solid, alokasi sumber daya yang cukup, kebijaksanaan yang tepat, budaya, situasi dan kondisi terhadap keberhasilan pelaksanaan strategi.
a. Faktor-faktor Yang Mendukung Pelaksanaan Strategi 1) Metode
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua kata yaitu “mata” (melalui) dan “hadas” (jalan cara). Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cata atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai sesuatu. Sumber lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman, methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa yunani, metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab thariq.11 Metode berarti cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.12
2) Taktik Dan Teknik
Teknik dan taktik berperusahaan merukan penjabaran dari metode perusahaan. teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.13 Misalnya cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode perusahaan yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum pemimpin melakukan proses usaha sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau tertentu.14 Dengan demikian taktik sifatnya lebih individual. Dari penjelasan di atas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi perusahaan yang diterapkan pemimpin akan tergantung pada pendekatan yang di gunakan, sedangkan bagaimana menjalankan metode perusahaan seorang pemimpin dapat menentukan teknik yang dianggap
11Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta, 2006),6
12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Predia Media Group, 2007), 125
13Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Predia Media Group,2007), 125
14Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Predia Media Group,2007), 125
relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap pemimpin memiliki taktik yang mungkin berbeda antara pemimpin yang satu dengan lain.
3) Evaluasi
Setelah dilakukan pelaksanaan semua aktivitas perusahaan, maka aspek penting lain yang harus diperhatikan dalam mengelola sebuah organisasi perusahaan adalah dengan melakukan langkag evaluasi. Evaluasi perusahaan ini dirancang untuk memberikan penilaian kepada orang yang dinilai dan orang yang menilai atau pimpinan perusahaan tentang informasi megenai hasil karya.
Sedangkan pengertian evaluasi adalah suatu proses dimana aktivitas dan hasil kinerja dimonitor sehingga kinerja sesungguhnya dapat dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan15. Adanya penyimpangan oeru diidentifikasi sebab – sebab terjadinya penyimpangan tersebut dan kemudian diikuti dengan koreksi.
Evaluasi terhadap pelaksanaan perusahaan akan membantu pemimpin untuk menilai kembali apakah asumsi – asumsi mengenai perubahan dalam lingkungan perusahaan yang dibuat selama ini masih layak dipertahankan atau tidak. Kredibilitas seorang pemimpin teruji dalam membuat penilaian yang tajam mengenai perubahan lingkungan perusahaan yang dihadapi sehingga misi dan visi yang dibuat akan sesuai degan realita yang telah ada di lapangan.
1. Promosi
a. Pengertian promosi
Promosi menurut Drs. M. Mursid adalah komunikasi yang persuasive, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasive (komunikatif) adalah: Ada komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara penyampainnnya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar).16
Adapun promosi menurut Dr. Ratih Hurriyati adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha
15Bambang Hariadi, Strategi Manajemen, (Malang: Banyumedia Publishing, 2005), 14
16 Drs. M Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Angkasa, 1993), 95
menyebarkan infomasi , mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingtkan pasar sasaran atas perusahaan dan prouknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.17
b. Tujuan promosi
Tujuan utama dari promosi menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.18
Sedangkan tujuan promosi sendiri adalah:
1) Karena ada banyak hal mengenai perusahaan kita yang sebaiknya diketahui oleh pihak luar.
2) Karena kita ingin meningkatkan penjualan.
3) Karena kita ingin agar perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang baik atau bonafide
4) Karena kita ingin mengetengahkan segi kelebihan perusahaan/produk jasa kita terhadap saingan.
c. Cara Promosi
Ada beberapa macam melakukan promosi, dan kecenderungannya adalah cara yang dipakai makin berkembang. Secara garis besar kelompok cara promosi dapat menjadi sebagai berikut:
1) Periklanan
a) Periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara langsung, lisan maupun dengan penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide.
b) Kegiatan periklanan berarti kegiatan menyebarluaskan berita (informasi kepada pasar (masyarakat/konsumen). Masyarakat perlu diberitahu siapa (sponsor) yang berindak melalui media iklan tersebut. Dalam hal ini pihak sponsor membayar kepada media yang membawakan berita itu. Kegiatan
17Dr. Ratih Hurriyati, M.Si., Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,(Bandung: CV. Alfabeta, 2005), 58
18Dr. Ratih Hurriyati, M.Si., Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,(Bandung: CV. Alfabeta, 2005), 58
periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif.
Fungsi periklanan:
(a) Memberikan informasi
(b) Membujuk atau mempengaruhi (c) Menciptakan kesan
(d) Memuaskan keinginan (e) Sebagai alat komunikasi 2) Personal selling
Personal selling atau penjulan pribadi disini adalah merupakan komunikasi persuasive seseorang secara individual kepada seseorang atau lebih calon pembeli dengan maksud menimbulkan permintaan (penjualan). Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lainnya yang komunikasinya bersifat nonpribadi atau masal. Dalam oeprasinya personal sellinglebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjual tersebut dapat secara langsung mengetahuikeinginan, motif dan perilaku konsumen dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya.
3) Sales Promotion
a) Alat kegiatan promosi, selain periklanan, personal selling dan publisitas adalah berupa sales promotion yang dilakukan dengan peragaan, pertunjukkan dan pameran, demontrasi dan berbagai macam usaha penjualan yang tidak bersifat rutin.
b) Ada beberapa macam metode sales promotion yang ditunjukkan kepada konsumen seperti:
(1) Hadiah
(2) Kupon berhadiah (3) Undian
(4) Peragaan (5) Potongan harga
2. Strategi Promosi
Menurut Rangkuti, “Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya”. Sedangkan menurut Kotler, strategi adalah “Suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran yang dinginkan dari suatu unit bisnis”.
Menurut Swastha dan Irawan Promosi adalah “arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.
Menurut Sigit "Promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi, membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dengan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya".
Strategi promosi menurut Moekijat “strategi promosi adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada para pembeli.”
Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel “Strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi : periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan”.
Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa strategi promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai.
a. Variabel – Variable Strategi Promosi
Di dalam pemasaran produk terdapat beberapa strategi promosi yang dapat dilaksankan oleh perusahaan. kegiatan ini meupakan variable – variable strategi promosi yang disebut dengan bauran promosi (propotional mix). Menurut Lamb, Hair, McDaniel “bauran promosi adalah kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan, hubungan masyarakat, dan promosi penjualan yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan”.
Menurut Kotler & Amstrong variable – variable yang ada di dalam promotional mixada lima, yaitu:
1) Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
2) Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong oembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
4) Hubungan Masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan public terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang baik dan mengganti atau menyingkirkan gossip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk memperoleh tanggapan langsung.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa strategi promosi terdiri dari:
1. Strategi promosi periklanan 2. Strategi promosi penjualan
3. Strategi promosi pemasaran langsung
4. Strategi promosi hubungan masyarakat dan publitas 5. Stratei promosi penjualan pribadi
b. Strategi Promosi Periklanan
pengertian periklanan menurut Lupioyadi adalah “merupakan salah satu komunikasi impersonal (impersonal communication)yang digunakan oleh perusahaan baik barang atau jasa”
Lamb, Hair, McDaniel menyatakan bahwa periklanan merupakan komunikasi bukan pribadi, satu arah mengenai sebuah produk atau organisasi yang dibayar oleh seorang pemasar”.
Sedangkan peranan periklanan dalam pemasaran produk atau jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditaawarkan, utuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan untuk membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain (differentiate the service) yang mendukung positioning jasa.
Adapun fungsi utama iklan:
- Informative; menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk.
- Persuading; mempengaruhi khalaya untuk membeli
- Remainding; menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak.
- Entertainment; menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu menerima dan mencerna informasi.
Sementara itu sifat – sifat iklam adalah sebagai berikut ;
- Public Presentation; iklan mmungkinkan setiap orang menerima pesan yang tetang produk diiklankan.
- Pervasiveness; pesan iklan yang sama dapat diulang – ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.
- Amplified Expressiveness; iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
- Impersonality; iklan tiak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong (satu arah).
Iklan biasanya dibuat sendiri atau bekerjasama dengan biro iklan yang ada. Kerjasama dengan biro iklan yang sudah mapan sangat membantu terutama dalam membuat proses kreatif dan penyajian di media elektronik untuk menentukan positioning produk kita. Iklan yang dibuat haruslah mampu untuk menarik konsumen untuk membeli produk yang didengarkannya melalui iklan tersebut.
Jadi, iklan yang baik adalah iklan yang mencapai orang banyak yang dapat dan akan membeli apa yang harus dijual, dengan biaya serendah mungkin. Iklan yang memberikan secara logis pada hal terpenting dan iklan tersebut bukanlah iklan yang cerdik untuk kepentingan kecerdikan.
Tujuan periklanan adalah :
1. Iklan yang bersifat memberikan informasi, adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut. Misalnya sebuah Bank Syariah yang baru berdiri menjelaskan melalui iklan adversarial apa dan bagaimana sistem operasi dan produk jasa yang ditawarkan Bank Syariah.
2. Iklan yang membujuk, adalah iklan yang penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merk tertentu. Misalnya perusahaan Asuransi Takaful mengiklankan kelebihan – kelebihan produknya dibanding asuransi konvensional.
3. Iklan pengingat, iklan ini penting dalam tahap kedewasaan suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. Misalnya, perusahaan penerbangan Garuda Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa kini Garuda lebih baik meski di usianya yang sudah mapan.
4. Iklan pemantapan, yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Misalnya lembaga pendidikan Nurul Fikri mempublikasikan bahwa 80% siswanya diterima di berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka. Sehingga makin memantapkan pilihan para siswa SMU untuk memilih bimbingan belajar tersebut.
Sedangkan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain melalui :
1. Surat kabar
2. Majalah
3. Radio
4. Televisi
5. Papan Reklame
6. Direct Mail
Iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, diantaranya dari aspek pesan, tujuan dan pemilik iklan.
1. Dari aspek isi pesan
- Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan jasa) suatu perusahaan.
- Institutional advertising, yaitu iklan yang dideain untuk memberi informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwillserta image positif bagi organisasi.
2. Dari aspek tujuan
- Pioneering advertising (information advertising), yaitu iklan yang berupaya menciptkan permintaan awal (primary demand)
- Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu. Ada suatu bentuk iklan yang terang – terangan menunjukkan kelebihan produk merek tertentu dibandingkan produk merek lain yang disebut comparative advertising.
- Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek produk tertentu di benak khalayak. Reinforcement advertising merupakan suatu bentuk reminder advertising yang meyakinkan atau memantapkan pilihan pembeli.
3. Dari aspek pemilik iklan
- Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran distribusi, misalnya para produsen, pedagang grosir agen dan pengecer.
- Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa perusahan sejenis
c. Strategi Promosi Penjualan
Lupiyoadi menyatakan bahwa “promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri dari brosur, information sheets, dan lain – lain”.
Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang antara lain adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon, dan potongan harga untuk konsumen.
Daya tarik pokok dari promosi konsemen adalah hasrat untuk tawar menawar (bargain) atas untuk mendapatlam sesuatu secara cuma - cuma. Yang erat kaitannya dengan ini adalah berbaga tipe promosi perdagangan seperti barang – barang gratis, upah (allowances), dan potongan – potongan khusus yang bertujuan untuk mempengaruhi kerjasama penjualan lagi (reseller cooperation) .
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer.
Secara umum tujuan dari promosi penjualan:
1. Meningkatkan permintan dari para pemakai industrial dan atau konsumen akhir
2. Meningkatkan kinerja perusahan
3. Mendukung dan mengkoordinsikan kegiatan personal selling dan iklan Sifat – sifat promosi penjualan adalah:
a. Komunikasi; mampu menarik perhatian dan memberi informasi yang meperkenalkan pelanggan kepada produk.
b. Insentif; memberikan kwistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan.
c. Undangan; mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, promosi penjualan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu:
a. Custumer promotion, yaitu penjualan yang bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk pembeli.
b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang dan jasa dari sponsor.
c. Sales – force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual.
d. Business promotion, yaitu promosi penjualan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Secara keseluruhan teknik – teknik promosi penjualan merupakan taktik pemasaran yang berdampak jangka pendek. Malah kadang – kadang penjualan hanya meningkat selama kegiatan promosi penjualan berlangsung.
Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas pelanggan terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering dapat menurunkan citra kualitas arang atau jsa tersebut, karena pelanggan bias menginterpretasikan bahwa barang atau jasa tersebut kualitas rendah atau termasuk kategori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan.
d. Strategi Promosi Pemasaran Langsung
Bila Penjualan personal berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya mendorong pembelian dan public relations membangun dan memelihara citra perusahaan, maka pemasaran langsung memadatkan semua kegiatan tersebut dalam jumlah penjualan langsung tanpa perantara.
Menurut Moekijat, “direct selling (penjualan langsung) adalah penjualan dimana pengusaha malampaui para pedagang besar dan menjual roduknya langsung kepada pedagang – pedagang eceran, atau dapat diartikan juga secara luas sebagai penjualan langsung oleh produsen kepada konsumen”
Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos ata dengan datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market
niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Di satu sisi, dengan berkembangnya sarana transportasi dan komunikasi mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana perusahaan relatif mudah mendatangi calon pelanggan ataupun menghubungi via telepon atau surat.
Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan pemasaran langsung adalah panjangnya antrian di kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekian lama baru dilayani, meningkatnya biaya transportasi, lalu lintas yang semakin padat, dan sulitnya mencari tempat parkir menyebabkan orang malas berbelanja ke toko – toko atau supermarket. Sebagai akibatnya, pemasaran langsung semakin berkembang dan diminati konsumen. Melalui direct marketing, konsumen juga dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam berbelanja dan bahkan dapat berbelanja secara rahasia. Sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggannya, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan.
Meskipun demikian, pemasaran langsung juga menghadapi masalah – masalah seperti orang yang terganggu karena penjualan agresif, timbulnya citra buruk bagi industri bila ada salah satu direct marketer yang menipu pelanggannya, menganggu privacy orang lain, dan kadang kala terjadi pula ada beberapa direct marketer yang memanfaatkan atau mengeksploitasi pembeli impulsif atau pembeli yang kurang mengerti teknologi.
Terdapat enam area dari direct marketing, yaitu:
1. Direct mail 2. Mail order 3. Direct response 4. Direct selling 5. Telemarketing 6. Digital marketing 7. Internet
e. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat (public relations) merupakan strategi pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus nerhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur tetapi ia juga berhubungan dengan kumpulan kepentingan public yang lebih besar.
Menurut Lamb, Hair McDaniel (2001:148), “hubungan masyarakat merupakan fungsi pemasaran yang mengevaluasi sikap public, identifikasi area di dalam organisasi yang masyarakat mungkin tertarik dan menjalankan suatu program tindakan untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan masyarakat”.
Pengertian yang timbal balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan kelemahan, peluang, sasaran dan masalah – masalah yang dihadapi organisasi, juga menuntut pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai kepentingan didalamnya.
Kegiatan – kegiatan public relations meliputi hal – hal berikut : 1. Press Relations
Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang kuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk, jasa atau organisasi.
2. Product Publicity
Aktivitas ini meliputi upaya untuk mempublikasikan produk – produk tertentu.
3. Corporate Communication
Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi.
4. Lobbying
Lobbying merupakan usaha untuk bekerjasama dengan pembuat undang – undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi – informasi penting yang berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
5. Counseling
Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah yang berkaitan dengan publik dan mengenai posisi dan citra perusahaan.
Kegiatan – kegiatan di atas tidak seluruhnya mendukung tujuan pemasaran. Oleh karena itu, dalam departemen public relations biasanya dibentuk seksi khusus yang disebut MarketingPublic Relations (MPR). Tujuannya adalah agar departemen pemasaran dan departemen public relations dapat berjalan bersama. Melalui MPR banyak kegiatan public relations yang diselaraskan dengan situasi – situasi pemasaran sedemikian rupa sehingga menguntungkan produknya.
Public relations sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, yaitu antara lain:
1. Membangun image (citra).
2. Mendukung aktivitas komunikasi lainnya, 3. Mengatasi permasalahan dan isu yang ada.
4. Memperkuat positioning perusahaan.
5. Mempengaruhi publik yang spesifik.
6. Mengadakan launching untuk produk/jasa baru.
Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel, “publisitas adalah informasi punlik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang tampil di media sebagai suatu jenis baru”.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai – nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Di samping itu karena publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio dan televisi maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi.
Publisitas dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang diuntungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak
dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen humas perusahaan.
3. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Pendidkan meningkatkan keahlian teoritis, konseptual, dan moral karyawan sedangkan latihan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan, workshop bagi karyawan dapat meningkatkan pengetahuanm leih lagi diluar perusahaan.
Edwin B. Flippo mendefinisikan pengembangan seagai berikut: “pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh”, sedangkan latihan didefinisikan sebagai berikut:
“latihan adalah merupakan suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”.
Sedangkan Andrew F. Sikula mendefinisikan pengembangan sebagai berikut:
“Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu proses penidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi dengan manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum”. Sedangkan definisi latihan diungkapkan oleh Andrew F. Sikula yaitu “latihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan oprasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu”.
4. Peningkatan
Pengertian peningkatan secara epistimologi adalah menaikkan derajat taraf dan sebagainya, mempertinggi, memperhebat produksi dan sebagainya19. Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat,
19 Peter Salim dan yeni salim, Kamus ahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modem Press, 1995), 160.
taraf, dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Kata meningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata kerja arti antara lain:
1. Menaikkan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi, memperhebat (produksi dsb);
2. Mengangkat diri; memegahkan diri.20
Sedang menurut Moeliono seperti yang dikutip Sawiwati, peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.21
Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam makna kata “peningkatan” tersirat adanya unsur proses yang bertahap, dari tahap terendah, tahap menengah dan tahap akhir atau tahap puncak.
Sedangkan “meningkatkan atau peningkatan‟ yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan dibangunnya kembali Cirebon Waterland atau Taman Ade Irma Suryani.
5. Kontribusi
Pengaruh ekonomi pariwisata adalah manfaat atau kontribusi kegiatan pariwisata terhadap ekonomi suatu wilayah atau masyarakat (Frechtling, 1987). Kontribusi pariwisata terhadap ekonomi masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kontribusi primer dan kontribusi sekunder. Kedua bagian kontribusi ini berhubungan erat dengan pembelanjaan pengunjung yang besarannya ditentukan oleh lama tinggal di destinasi. Kontribusi primer adalah penerimaan langsung dari pembelanjaan pengunjung atas penyediaan barang dan jasa pariwisata. Sedangkan kontribusi sekunder yang kemudian dikenal dengan kontribusi tidak langsung dan ikutan, akan terjadi apabila
20 Ibid., hlm. 1197-1198.
21Sawiwati, “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN 3 Makarti Jaya TentangCiri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Metode Demonstrasi”,Skripsi Sarjana Pendidikan, (Palembang:Perpustakaan UT, 2009), hlm. 4, t.d
penerima langsung pembelanjaan pengunjung tadi mengeluarkan kembali penerimaannya untuk barang dan jasa yang dibutuhkan. Demikian seterusnya sehingga menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) terhadap ekonomi masyarakat. Pada setiap urutan pembelanjaan, jumlah penerimaan yang dikeluarkan kembali akan lebih kecil dari pembelanjaan sebelumnya (ripple effect), karena sebagian dari penerimaan kemungkinan akan disimpan, untuk pembayaran pajak atau keluar dari wilayah untuk biaya impor.
Besarnya penerimaan yang tidak disirkulasikan lagi dalam ekonomi masyarakat sering disebut dengan istilah leakage atau “kebocoran” (Murphy, 1987).
Menurut kamus Ilmiah Populer “ 22Kontribusi diartika sebagai sumbangan atau sokongan.” Sementara menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan:“ 23Sebagai uang iuran pada perkumpulan sumbangan.” Bertitik tolak pada kedua kamus diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: kontribusi adalah merupakan sumbangan. Sukongan atauu dukungan terhadap suatu kegiatan.
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, sehingga memberikan distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata.
6. Upaya Peningkatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata upaya berarti usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari mencari jalan keluar, dsb).
Berdasarkan makna dari kamus Besar Bahasa Indonesia itu, dapat disimpulkan bahwa kata upaya memiliki kesamaan arti dengan kata usaha, dan demikian pula dengan kata ikhtiar, dan upaya dilakukan dalam rangka mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya.
Upaya peningkatan adalah usaha atau ikhtiar yang dilakukan dalam sebuah kegiatn untuk membuat perbaikan dalam hal kemakmuran yang dirasakan oleh masyrakat dalam menjalankan usahanya, dimana usaha tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya
22 Dany, H, 2006, Kamus Ilmiah Populer, Jakarta, hal; 264.
23 Yandianto, 2000, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, hal: 282.
dari pendapatan yang diperoleh dari usaha, agar usaha atau kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
Adapun yang dimaksud upaya disini adalah upaya Wisata Cirebon Waterland dalam peningkatan kontribusi dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat Kota Cirebon.
7. Bidang Sosial
Pada sejumlah Negara yang sedang membangun, pengenalan yang terlalau dini pada pemikiran dan teknologi barat dapat menciptakan beragam masalah sosial.
Pengenalan di sektor pariwisata misalnya, bagi sebuah kawan baru pada akhirnya mengubah gaya hidup sehari – hari penduduknya. Perkembangan pariwisata yang terlalu cepat dapat meningkatkan angka kejahatan dan sekaligus memperkenalkan perjudian, materialism, serta keserakahan (Denis L. Foster). Lebih lanjut dikatakan bahwa pemerintah Negara yang sedang berkembang seringkali mengkhawatirkan akibat karekter bangsa. Dengan secara penyolok menempatkan wisatawan yang makmur ditengah - tengah penduduk lokal yang miskin, pariwisaata seringkali menimbulkan kegelisan.kegiatan pariwisata cenderung mengarah kepada kegiatan dari aksi sosial, dalam arti bahwa kegiatan pariwisata erat kaitannya dengan tingkah laku tiap individu, kelompok dalam melakukan perjalan wisata serta pengaruh kegiatan dalam masyarakat.
Dengan berkmbangnya pariwisata orang – orang bebas bergerak daari satu tempat ke tempat yang lain, dari lingkungan yang satu ke lingkungan yang sama sekali berbeda bangsa dan agama. Orang – orang yang sedang melakukan perjalan wisata tersebut akan saling berhubungan langsung dengan oarng - orang yang berkebangsaan dan lingkungan lain ditempat tujuannya, dan saling mengenal dan memperkenalkan adat kebiasaan, kebudayaan dan kepercayaan. Masing – masing wisatawan ternyata memiliki kebiasaan, tingkah laku dan keinginan yang berbeda - beda bahkan bertolak belakang dengan cara hidup (the way of life)
Masyarakat yang dikunjungi. Gejala ini dapat membuat sektor pariwisata menjadi suatu yang dianggap peka yang daapat mempengaruhi hubungan antar bangsa.
Oleh sebab itu pariwisata menciptakan kontak sosial antar sesame. Kontal sosial ini mengandung makna :
- Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk saling mengenal kebudayaan masing – masing dalam batas batas tertentu.
- Memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk mengenal sikap dasar yang dimiliki dalam pergaulan.
Kenyataan bahwa pariwisata melputi kegiatan perpindahan tempat sejumlah orang yang sedang melakukan perjalanan secara sendiri – sendiri atau berkelompok. Pariwisata menjadi suatu manisfestasi lintas budaya yang penting, karena kegiatan iini menjadi kancah pertemuan warga dari berbagai bangsa dengan latar belakang yang berlainan, lingkungan sosial beragam.
Dari berkembangnya sektor Pariwisata banyak memberikan dampak positif pada bidang sosial di masyarakat. Pembangunan pariwisata memberi solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat, seperti hal – hal yang dapat dilihat berikut:
1. Struktur Sosial
Sebagai akibat pengembangan wisata maka terjadi:
a. Transaksi kesempatan kerja
b. Modernisasi dalam cara – cara memberi inovasi terupdate, untuk menarik para wisatawan.
c. Memberikan pemerataan pendapatan masyarakat di daerah tujuan wisata yang dikunjungi wisatawan
d. Berkurangnya perbedaan dalam pendidikan dan kesempatan berusaha atau pekerjaan.
2. Modernisasi Keluarga
Dalam hal ini dampak dari pembangunan pariwisata sehubung dengan berkembangnya teknologi dan kebiasaan baru menimbulkan dampak modernisi bukan hanya dikalangan elit maupun masyarakat luas, tetapi menimbulkan status – status sosial baru dikalangan menengah misalnya:
a. Kaum wanita memperoleh status baru dari petani menjadi pedagang asongan di daerah wisata, yang bekerja menjual cendera mata, restoran
dan bekerja di bidang kerajinan tangan dan bisa juga menjadi karyawan di suatu pariwisata.
b. Terjadi kelonggaran perlakuan orang tua terhadap anaknya dari disiplin ketat menjadi anak yang bebas memilih sesuai dengan yang dicita – citakan atau diinginkan.
3. Peningkatan Dalam Wawasan Masyarakat
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat bukan hanya masalah pendapatan, namun permasalahan kurangnya wawasan menjadi faktor utama permasalahan di msyarakat. Adanya pegembangan pariwisata di suatu daerah memberi peningkatan pada hal wawasan seperti:
a. Terjadinya perubahan tingkah laku kea rah yang positif, terutama dalam etiket dan cara komunikasi antar sesame
b. Dapat menghilangkan prasangka – pranga negative terhadap suatu kelompok lain.
Selain itu Menurut Cohen (dalam Hirawan 2008) dampak sosial pariwisata dikelompokkan ke dalam sepuluh kelompok besar yaitu:
1) Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara masyarakat yang lebih luas
2) Dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota masyarakat 3) Dampak terhadap dasar – dasar organisasi / kelembagaan sosial 4) Dampak terhadap migras dari dan ke daerah pariwisata
5) Dampak terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat 6) Dampak terhadap pola pembagian kerja
7) Dampak terhadap stratafikasi dan mobilitas sosial 8) Dampak terhadap distribusi pengaruh kekuasaan.
9) Dampak terhadap meningkatnya penyimpangan – penyimpangan sosial 10) Dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.
4. Dampak Budaya Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap
masyarakat setempat. Sektor pariwisata memberikan efek berantai (multiplier effect) akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar, sehingga memberikan distribusi pendapatan penduduk di kawasan sekitar pariwisata.
Saat ini yang dibutuhkan kawasan Wisata ke depan adalah sebuah perencanaan sosial yang matang terhadap budaya masyarakat Sekitar. Kondisi sosial masyarakat di DTW (daerah tujuan wisata) berada dalam keadaan yang kondusif dimana dengan adanya pariwisata memacu masyarakat mengembangkan kebudayaannya, karena masyarakat merasa bangga terhadap budaya yang mereka miliki sehingga mampu menarik wisatawan mancanegara, disamping potensi alam pesisir yang mereka miliki. Penilaian kondusif didasarkan pada analisis dampak sosial melalui indikator-indikator yang jelas secara teoritis.
Perencanaan sosial yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam hal ini haruslah yang sesuai dengan semangat partisipasif masyarakat itu sendiri.
Pemerintah harus memberikan sebuah terobosan untuk melaksanakan perencanaan sosial seperti apa yang dikehendaki oleh masyarakat. Sehingga tidak terkesan alur pembangunan pariwsata, tidak hanya mengalami pendekatan yang bersifat top down tetapi juga bersifat bottom up. Ketika pemerintah telah berhasil dalam menentukan pedoman utama untuk membuat perencanaan tersebut, maka dibutuhkan tangan yang kuat untuk mempertahankan prinsip-prinsip tersebut dari tekanan grup kuat dalam penduduk. Yang lebih difokuskan pemerintah daerah ke depan adalah bagaimana strategi sosial untuk mengatasi permasalahan sosial terkait dengan pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata.
Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang melanda sebagai akibat berkembang pesatnya sektor pariwisata, menyebabkan arus wisata dengan kedatangan berbagai wisatawan asing, yang memiliki kebudayaan bermacam- macam memiliki implikasi terjadinya perubahan budaya dalam masyarakat.
Bermacam teknologi kemudian mulai diperkenalkan oleh masyarakat, bahkan tidak jarang masyarakat sendiri memiliki teknologi yang muncul sebagai akibat adanya kontak dengan kebudayaan lain. Lambat laun dapat kita perhatikan bahwa perubahan sosial sudah terjadi dengan sangat cepatnya. Untuk mengatasi dampak sosial berupa kesenjangan sosial yang mencolok antara wisatawan dan
masyarakat lokal dalam hal pengembangan pariwisata, beberapa solusi yang bisa ditempuh antara lain :
a. Masyarakat lokal agar diberikan pendidikan, pemahaman, dan apresiasi oleh pihak-pihak terkait (baca: pemerintah) terhadap budaya asing/wisatawan.
Wisatawan harus diberikan informasi tentang budaya masyarakat lokal, misalnya melalui tourism information centre, sisipan dalam promosi (brosur/ pamflet) tentang kawasan Pariwisata.
b. Adanya standarisasi internasional bila terjadi perbedaan kebudayaan antara masyarakat lokal dan wisatawan.Rasio jumlah wisatawan dan masyarakat lokal harus dimonitor
Dari penelitian yang dilakukan Penulis, diketahui bahwa pengembangan obyek wisata Cirebon Waterland mempunyai pengaruh positif terhadap sosial di masyarakat salah satunya yaitu jumlah pengangguran di kota Cirebon jumlahnya berkurang, yaitu dengan adanya kesempatan kerja. Kesempatan kerja yang tercipta dari pengembangan obyek wisata berasal dari pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan layanan kebutuhan wisatawan, antara lain di bidang perdagangan, guide, rumah makan (foodcourt) dan hotel yang ada di lokasi wisata dan juga security.
8. Bidang Ekonomi
a. Peranan Pariwisata Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat
Dewasa ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, serta perkembangan penduduk dunia yang semakin membutuhkan refressing akibat dari semakin tingginya kesibukan kerja. Menurut Fandeli (1995:50-51) faktor yang mendorong manusia berwisata adalah: 1) keinginan untuk melepaskan diri tekanan hidup sehari-hari di kota, keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang; 2) kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi; 3) keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan tempat lain; 4) meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.
Pariwisata berperan dapat membawa dampak pada kehidupan masyarakat, hali ini dapat diketahui dengan lima, yaitu :
1. Pariwisata menyumbang kepada neraca pembayaran. Neraca pembayaran merupakan parbandingan antara semua mata anggaran yang diterima oleh negara dari negara-negara asing sebagai pemasukan dan semua anggaran yang harus dibayar kepada negara-negara asing sebagai pengeluaran. (yoeti, 1996:22)
2. Pariwisata menyebabkan pembangunan daerah non industri. Daerah-daerah dimana terjadi atraksi wisata ialah daerah terpencil, boleh dikatakan pembangunan didaerah tersebut belum maksimal. Hal itu dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata dan terjadilah pembangunan, seperti dibangunnya hotel, tempat makan, toko-toko, dan sebagainya
3. Pariwisata menciptakan lapangan kerja. Industri pariwisata dengan produknya adalah merupakan usaha yang padat karya. Seperti hotel yang membutuhkan tenaga kerja dalam pengoprasiannya. Wisatawan memerlukan makan dan minum, secar tidak langsung menciptakan lapangan kerja pada sektor pertanian. Banyak tenaga kerja di sektor pariwisata yang membutuhkan pendidikan dan latihan khusus, sehingga menimbulkan lapangan kerja di bidang pendidikan, dan seterusnya.
4. Dampak pergandaan. Uang baru yang masuk ke dalam suatu perekonomian dalam bentuk apapun, investasi, pemberian, atau pembelanjaanpemerintah, kiriman uang dari pekerja di luar negeri, atau pengeluaran wisatawan mendorong perekonomian, bukan hanya sekali tetapi berkali-kali, karena ia dibelanjakan kembali.
Cohen (dalam Hirawan 2008) menjelaskan bahwa dampak ekonomi pariwisata yang dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok besar yaitu :
1. Dampak terhadap penerimaan devisa 2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3. Dampak terhadap kesempatan kerja 4. Dampak terhadap harga-harga
5. Dampak terhadap distribusi manfaat atau keuntungann 6. Dampak terhadap kepemilikan/kontrol
7. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya.
9. Definisi Masyarakat
Masa era globalisasi seperti sekarang ini, hampir tidak ada ilmu pengetahuan yang lepas sama sekali dari keterlibatan atau campur tangan ilmu pengetahuan lain, terutama dalam rangka menciptakan, membangun dan meningkatkan stabilitas masyarakat. Para ahli pada umumnya telah semakin menyadari betapa pentingnya hubungan antar bidang ilmu dalam membantu, mempertajam analisisnya terhadap peristiwa khususnya dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat adalah merupakan wadah untuk membentuk keperibadian diri warga kelompok manusia atau suku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di dalam suatu masyarakat itu juga warga bersangkutan untuk mengembangkan serta melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang berasa di dalam lapisan masyarakat tertentu yang pasti memiliki ciri khas yang berbeda -beda. Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat dapat menampilkan suatu corak yang khas terutama terlihat oleh orang luar yang bukan warga masyarakat yang bersangkutan.
Seorang warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari hari ke hari di dalam lingkungan kebudayaan bisanya tidak terlihat corak yang khas itu.
Masyarakat juga dapat dikatakan sebagai suatu wadah dan wahana pendidikan, medan kehidupan manusia yang majemuk (Plural: suku, agama, kegiatan kerja, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, sosial budaya dan sebagainya).
Manusia berbeda dalam multi kompleks antara hubungan dan antara aksi di dalam masyarakat itu. Pengertian masyarakat dalam organisasi adalah kehidupan bersama, yang secara makro ialah tata pemerintah. Masyarakat dalammakna ini ialah lembaga atau perwuju dan subjek pengelola menerima kepercayaan oleh, dari dan untuk masyarakat.
Masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu musyarak. Masyarakat memiliki arti sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau terbuka.
Masyarakat terdiri atas individu -individu yang saling berinteraksi dansaling
tergantung satu sama lain atau di sebut zoon polticon. Dalam proses pergaulannya, masyarakat akan menghasilkan budaya yang selanjutnya akan dipakai sebagai sarana penyelenggaraan kehidupan bersama. Oleh sebab itu, konsep masyarakat dan konsep kebudayaan merupakan dua hal yang senantiasa berkaitan dan membentuk suatu sistem. Menurut Roucek dan Warren, masayarakat merupakan sekelompok manusia yang memiliki rasa kesadaran bersama di mana mereka berdiam pada daerah yang sama, yang sebagian besar atau seluruh wargannya memperlihatkan adanya adat kebiasaan dan aktivitas yang sama.24
Masyarakat adalah sekelompok individu yang bertampat tinggal dalam suatu daerah tertentu serta dapat berinteraksi dengan individu lainnya delam kurun waktu yang cukup lama. Alvin L. Betrand, masyarakat adalah suatu kelompok orang yang sama identifikasinya, teratur sedemikian rupa di dalam menjalankan segala sesuatu yang diperlukan bagi kehidupan bersama secara harmonis.25
Selanjutnya pengertian masyarakat yang diungkapkan oleh Seorang ahli antropologi R. Linton, setiap selompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya danberfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.26
Sesuai penjelasan di atas maka dapat disimpulkan masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami tempat tertentu dengan jangka waktu yang cukup lama. dan dapat berinteraksi dengan masyarakat lainnya dengan tujuan untuk mewujudkan keharmonisan dalam satu kesatuan sosial. Maka dari itu, dibutuhkan kerja sama demi tercapainya tujuan yang dinginkan.
Dari beberapa definisi masyarakat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat bukan sekedar kumpulan manusia semata -mata tanpa ikatan, akan ketapi terdapat hubungan fungsional antara satu dengan yang lainnya. Setip individu mempunyai kesadaran akan keberadaannya di tengah -tengah individu lainnya, sehingga sistem pergaulan yang membentuk keperibadaian dari setiap
24 Abdul Syani, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Bandar Lampung: Pustaka Jaya, hlm . 84
25 Abdul Syani, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Bandar Lampung: Pustaka Jaya, hlm . 85
26 Abu Ahmadi, 1986. Antropologi Budaya. Surabaya: CV Pelangi, hlm . 56
individu yang disadarkan atas kebiasaan atau lembaga kemasyarakatan yang hidup dalam masyarakat tertentu.
Masyarakat bukan hanya sekedar memiliki hubungan fungsional saja tetapi masyarakat juga memiliki ide-ide serta gagasan yang dimiliki oleh masing masing individu, dapat merubah sebuah nasip mereka untuk mendapatkan kebeasan berfikir dalam memajukan Desa, budaya, pendidikan, agama, polotik, sosial, serta yang lainnya.