• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alumni Tahun Lulus 2015 Dianjurkan Segera Mengisi Tracer Study

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Alumni Tahun Lulus 2015 Dianjurkan Segera Mengisi Tracer Study"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Alumni Tahun Lulus 2015 Dianjurkan Segera Mengisi Tracer Study

UNAIR NEWS – Para alumnus Universitas Airlangga tahun lulus 2015 dianjurkan segera mengisi data-data yang diperlukan dalam Tracer Study.

Penanggung jawab tracer study Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan UNAIR Lastiko Endi Rahmantyo, M.Hum., mengatakan pengisian data-data tersebut diperuntukkan bagi lulusan tahun 2015 jenjang sarjana, diploma, dan profesi.

“Pengisian tracer study UNAIR ditujukan kepada seluruh alumnus UNAIR tahun 2015 karena berdasarkan penelitian-penelitian tentang tracer study di dunia, ditemukan bahwa periode yang paling tepat untuk mengukur indikator transisi ke dunia kerja serta relevansi pemerolehan kompetensi adalah dua tahun setelah lulus,” tutur Endi.

Tracer study adalah studi mengenai persebaran lulusan yang diselenggarakan perguruan tinggi bersangkutan. Tujuannya, untuk menyediakan informasi tentang aktivitas lulusan pasca kampus serta penyediaan informasi penting mengenai hubungan antara perguruan tinggi dan profesional.

Selain itu, informasi persebaran alumni merupakan kelengkapan persyaratan bagi akreditasi perguruan tinggi.

“Tracer study ditujukan untuk melacak jejak lulusan untuk mengetahui outcome pendidikan seperti masa tunggu kerja dan proses pencarian kerja pertama, output pendidikan berupa penilaian diri terhadap penguasaan dan pemerolehan kompetensi, dan evaluasi proses pembelajaran dan kontribusi pendidikan tinggi terhadap pemerolehan kompetensi,” imbuh Endi.

(2)

Menurut dosen Sastra Inggris ini, hasil pengumpulan data persebaran alumni akan membantu perguruan tinggi mengetahui posisi lulusan yang terserap dunia kerja serta menyiapkan lulusan sesuai kompetensi yang diperlukan di dunia kerja.

Hasil data persebaran alumni juga akan dilaporkan ke pemerintah untuk memetakan kebutuhan dunia kerja dengan pembangunan pendidikan di Indonesia.

Endi mengatakan, pengisian data persebaran alumni UNAIR yang beralamat di http://ppkk.unair.ac.id/tracerstudy cukup efektif dan efisien. Pihaknya pun menjamin kerahasiaan data-data yang diisikan alumni.

Salah satu kunci utama keberhasilan pengisian tracer study adalah tingkat partisipasi alumni. Tracer Study UNAIR menggunakan metode sensal yang melibatkan alumni pada satu kohort tertentu, yakni lulusan tahun 2015.

“Merupakan kebanggaan bagi UNAIR jika tingkat partisipasi alumni bisa melebihi angka 50 persen,” pungkas Endi.

Editor: Defrina Sukma S

Libatkan Mahasiswa, FKH UNAIR Ternakkan Iguana Hingga Belasan Ekor

UNAIR NEWS – Iguana adalah salah satu kelompok hewan reptil yang berasal dari negara kawasan Amerika Latin. Meski demikian, karena kecocokan iklim dan cuaca, tak ada salahnya mengembangbiakkan iguana di Indonesia. Atas nama hobi dan pengembangan ilmu pengetahuan, iguana juga bisa ditangkar di

(3)

lingkungan kampus.

Fajar Dany Prabayudha, drh., adalah salah satu perintis penangkaran iguana (Iguana iguana) di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR). Kini, FKH UNAIR telah memiliki 11 ekor iguana dewasa, 8 ekor anak iguana, dan 11 telur iguana. Belasan ekor iguana itu dimiliki oleh pihak fakultas (5 ekor), dan mahasiswa (6 ekor). Karena iguana memiliki anakan, maka jumlah anakan itu dibagi setara dengan pemilik.

“Kalau siklus reproduksi iguana tidak sulit sama sekali. Di Indonesia, bisa setahun dua kali. Setelah pendirian kandang diresmikan sejak Januari 2016, tiga betina bertelur pada 21 Maret 2016, dan menetas 15 Juni 2016 kemarin,” tutur Fajar.

Penangkaran iguana terbentuk karena saran mahasiswa yang bergabung dengan kelompok minat reptil, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus. Cita-cita mereka sama, yaitu ingin mendirikan kebun binatang mini di kampus.

Pada saat kru News Room berkunjung ke kandang iguana berukuran 4,5 meter x 4,5 meter di FKH UNAIR, ditemui sebelas ekor iguana dewasa bertengger dan melata, sambil sesekali mengerlipkan mata sayunya. Kandang tersebut berisikan beberapa tanaman hijau berdahan, rumput, dan kubangan air.

(4)

Telur-telur iguana dalam masa inkubasi yang disimpan dalam wadah plastik. (Foto: Alifian Sukma)

“Perlu untuk iguana exercise, tempat bertelur berupa pasir, dan lain-lain. Perlu diperhatikan juga adanya dahan di dalam kandang untuk panjatan iguana. Karena iguana akan merasa nyaman jika berada pada dahan yang lebih tinggi,” tutur Fajar.

Di FKH, ada dua spesies iguana yang ditangkar, yaitu iguana hijau dan merah. Namun, anakan iguana ditaruh secara terpisah dengan induknya. “Anakan memang ditaruh sendiri. Takutnya, kalau pejantan yang dewasa terlalu dominan, bisa jadi digigit dan diburu,” tutur Fajar.

Libatkan mahasiswa

Dalam merawat iguana, Fajar bersama mahasiswa lainnya secara bergantian memberikan suplai makanan kepada hewan herbivora tersebut. “Karena ini dari mahasiswa dan untuk mahasiwa, maka yang support makanan, ya, mahasiswa. Misalnya, Senin dan Selasa, (yang memberi makan) adalah mahasiswa angkatan 2013.

Giliran Rabu dan Kamis, mahasiswa angkatan 2014. Jadi setiap

(5)

hari ada kontak dengan mahasiswa,” tutur Fajar yang kini melanjutkan pendidikan spesialis dokter hewan.

Karena tergolong herbivora, mahasiswa biasanya memberi makan sayur-sayuran sejenis kangkung, sawi, dan kecambah. Kebutuhan pangan sebelas ekor iguana dicukupi dengan 20 ikat kecil kangkung, dan kecambah seharga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

Kadang-kadang, mahasiswa juga memberikan wortel kepada hewan bersisik dan berpaku ini. Pemberian makan ini cukup dilakukan selama sekali sehari.

Dalam keseharian, iguana juga butuh berjemur. Semakin besar iguana, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk berjemur.

Waktu yang dibutuhkan bersifat relative, karena bergantung kebutuhan dan metabolisme iguana. Di kampus FKH, karena kandang berlokasi di luar ruangan, iguana bisa mengatur sendiri kebutuhan terhadap panas sinar matahari.

Fajar mengatakan, tidak ada kendala yang berarti ketika menangkar iguana. Menurutnya, iguana adalah hewan yang cepat beradaptasi dengan manusia. Terlebih, iguana yang dibiakkan di kampus FKH bukanlah keturunan terdekat dari iguana yang berasal dari Amerika Latin.

(6)

Salah satu dari belasan iguana yang baru menetas dan diletakkan di dalam kotak inkubator yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Foto: Alifian Sukma)

“Ini hasil tangkaran yang sebelumnya sudah ditangkarkan di Indonesia. Jadi, bukan asli Amerika Latin banget. Kalau yang di Amerika Latin mungkin menggigit,” kata Fajar.

Keberadaan iguana di kampus FKH juga dimanfaatkan oleh mahasiswa demi kebutuhan studi. Mahasiswa dapat memanfaatkan iguana untuk mengamati siklus reproduksi, berahi, maupun dalam keadaan sakit. Mahasiswa yang sedang praktikum juga diperbolehkan untuk mengambil sampel pada iguana yang diternak di kampus.

Fajar juga berpesan dua hal yang perlu diperhatikan kepada para penangkar iguana di luar kampus. Pertama adalah waktu.

Menurut Fajar, pemilik iguana harus menyisihkan waktu untuk memelihara iguana. “Harus punya waktu dulu karena iguana ini butuh berjemur dari pagi sampai siang,” saran Fajar.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah kandang. “Jangan beli

(7)

(iguana) dulu, kemudian baru punya kandang. Iguana memang mudah perawatannya tidak serumit hewan lainnya,” imbuh Fajar.

Penulis: Defrina Sukma S.

Editor : Dilan Salsabila

Panitia Pembangunan Masjid Kampus C UNAIR Terima Bantuan Rp 160 Juta

UNAIR NEWS – Panitia pembangunan masjid “Asma’ul Husna”

Universitas Airlangga Surabaya menerima bantuan biaya pembangunan dari alumni UNAIR, Jumat (6/5). Kali ini yang memberikan sumbangan adalah Alumni Fakultas Ekonomi UNAIR (FEUA) tahun 1987 sebesar Rp 160 juta.

Bantuan tersebut secara simbolis disampaikan oleh koordinatornya Drs. Ec. Hari Purnomo dan diterima Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE, MT., Ak., MCA., seusai salat Jumat di masjid tersebut. Selanjutnya oleh Rektor bantuan diserahkan kepada panitia pembangunan masjid “Asmahul Husna”

di kampus C UNAIR ini.

Tidak ada seremonial secara khusus. Jadi selesai semua melaksanakan salat Jumat di sebagian lantai masjid yang kini sedang dalam finishing itu, semua menuju ke halaman depan masjid seperlu untuk menyerahkan uang bantuan tersebut.

Penyerahan tersebut disaksikan oleh beberapa anggota IKAFE ’87 serta pengurus IKA-UA.

”Dalam suasana yang baik dan spontan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas keperduliannya, siapa

(8)

tahu nanti juga masih akan berlanjut,” kata Prof Nasih disambut gerrrr para hadirin yang menyaksikan.

Menurut Drs. Ec. Hari Purnomo., pengurus IKAFE Jakarta ini, sumbangan Rp 160 juta tersebut dihimpun dari rekan-rekannya dan merupakan bantuan alumni FE’87 yang kedua. Bantuan yang pertama tahun lalu sudah diserahkan kepada panitia pembangunan masjid sebesar Rp 867 juta.

“Alhamdulillah wajib kita syukuri bahwa kami bisa melaksanakan amanah dari panitia pembangunan masjid ini untuk membantu mengumpulkan donatur dari para alumni, terutama yang berada di Jakarta. Kemudian setelah terkumpul sekian itu sekarang kami serahkan agar segera bermanfaat,” kata Hari Purnomo kepada UNAIR NEWS.

Ditambahkan oleh Budi Widayanto, anggota panitia pembangunan masjid Alumni UNAIR, bahwa estimasi anggaran pembangunan telah direvisi. Jumlahnya tidak lagi mencapai Rp 25 miliar, tetapi tinggal Rp 17 miliar. Hal itu karena adanya beberapa unsur efisiensi yang ketika dikalkulasi dua tahun lalu masih diperhitungkan, dan ternyata dalam pelaksanaannya terdapat banyak keringanan dan kemudahan.

(9)

SEUSAI salat Jumat (6/5) kemarin, Rektor UNAIR Prof. M Nasih (kanan) secara simbolis menerima bantuan dana dari Koordinator Alumni IKA FE 1987 UNAIR sebesar Rp 160 juta. Tampak juga disaksikan beberapa alumni FE. (Foto: Bambang Bes)

”Alhamdulillah dana yang masuk dari para donatur hingga saat ini mencapai Rp 13,077 miliar. Dengan demikian kekurangan biaya pembangunan masjid ini tinggal sebesar Rp Rp 3,922 miliar, sehingga sumbangan amal sodakoh dari para alumni dan donatur masih kami harapkan,” kata Budi, alumni FE UNAIR itu, seraya menambahkan bahwa total pengeluaran hingga akhir April 2016 lalu mencapai Rp 16,082 miliar.

Kata Budi, sodaqoh dan atau Infaq bisa ditransfer ke rekening atas nama Panitia Pembangunan Masjid UNAIR Kampus C pada Bank Mandiri Cabang Surabaya Rungkut Megah Raya dengan Nomor Rekening: 142.0031122012. Atau juga kepada atas nama Panitia Pembangunan Masjid Kampus C Unair ke No. Rekening: 7076288504 pada Bank Mandiri Syariah Cabang Kampus C UNAIR.

“In sha Allah peresmian masjid ini tidak akan lama lagi,” kata Budi Widayanto. (*)

(10)

Penulis : Bambang Bes

[Podcast] Jaring Bakat Potensial, UNAIR Gelar Airlangga Got Talent

RADIO UNAIR – Untuk menjaring bakat-bakat potensial mahasiswa Universitas Airlangga ke ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) tahun 2016, Universitas Airlangga menggelar ajang Airlangga Got Talent (AGT) yang dalam pelaksanaanya dikoordinir oleh para anggota Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa (Forkom UKM). Ajang AGT digelar sejak 4 Mei dan akan berlangsung sampai 20 Mei 2016.

“Tujuan Airlangga Got Talent ialah untuk membina minat dan bakat dalam bidang seni. Jadi, seluruh mahasiswa UNAIR bisa mengikuti dan meraih prestasi,” tutur Deni Yasmara, S.Kep.Ns., M.Kep., selaku staf Direktorat Kemahasiswaan UNAIR.

Kompetisi AGT dibagi dalam beberapa kategori. Di bidang tarik suara, lomba yang digelar adalah pop tunggal, dangdut tunggal, keroncong tunggal, grup vokal, dan seriosa tunggal. Di bidang seni visual dan penulisan, lomba yang digelar adalah lomba lukis, fotografi, poster, komik strip, baca puisi, penulisan cerpen, penulisan lakon, penulisan puisi dan monolog.

Deni juga menambahkan bahwa seluruh mahasiswa UNAIR yang memiliki minat dan bakat di kedua bidang itu bisa mengikuti ajang AGT. Dengan mengikuti ajang AGT, mahasiswa diharapkan bisa mendapatkan pengalaman dan melatih softskill khususnya di bidang kesenian.

(11)

Untuk info lebih lanjut mengenai ajang AGT, silakan akses www.airlanggagottalent.wordpress.com

Berikut wawancara Radio Unair dengan Deni Yasmara dan Panitia Airlangga Got Talent tanggal 3 mei 2016.

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S.

Tim Fakultas Psikologi Juara Festival Rujak Uleg Lima Kali Berturut-turut

UNAIR NEWS – Tim Fakultas Psikologi Universitas Airlangga kembali menyabet predikat juara dalam gelaran Festival Rujak Uleg Kota Surabaya tahun 2017, Minggu (14/5). Predikat juara tersebut berhasil disandang setelah tim yang beranggotakan staf kependidikan mengikuti festival yang digelar di sepanjang Jalan Kembang Jepun, Surabaya.

Lima staf kependidikan yang berhasil membawa nama UNAIR harum dalam festival tahunan Kota Surabaya adalah Naning (koordinator), Faiza, Adina, Rustam, dan Agus Sinyo.

Koordinator tim, Naning, mengatakan bahwa dirinya ingin memberikan sesuatu yang berbeda dalam acara kuliner khas Surabaya tahun ini.

Secara kompak, tim mengenakan kostum dengan yang berkonsep nenek sihir. Ketika diwawancarai, Naning mengaku bahwa dirinya terinspirasi dari kekhasan sivitas akademika Fakultas

(12)

Psikologi yang mampu memberi pelayanan prima dalam bidang konseling.

“Konsep kostum yang kami usung kali ini bertema nenek sihir karena Psikologi kan suka ‘nyihir’ orang ya,” tutur Naning seraya tertawa.

Sekretaris Dekan Fakultas Psikologi itu bercerita, dirinya membagi tugas pada masing-masing anggota. Ada satu orang yang bertugas untuk mengikuti fashion show dengan mengenakan kostum unik, ada satu orang lagi yang bertugas meracik bahan-bahan rujak uleg untuk disajikan kepada juri. Tiga lainnya bertugas menyajikan rujak uleg kepada ribuan pengunjung yang hadir dalam festival tersebut.

Naning bercerita, kekhasan rujak uleg timnya terletak pada olahan bumbu. Ia meramu bumbu petis dengan bawang putih yang sudah ditumis berulang kali. “Kita menang di petisnya. Di situ aja kuncinya dan ditambahi bawang putih,” imbuh Naning.

Bumbu rujak uleg tersebut diguyur di atas bahan-bahan yang terdiri dari mentimun, cingur, tahu, tempe, lontong, kangkung, dan kecambah.

Dalam menyajikan rujak uleg kepada pengunjung, tim dituntut untuk bisa multitasking dengan cara berjoget dan menyanyikan yel-yel kelompok. Tujuannya, selain sebagai penentu kemenangan, cara tersebut juga efektif menambah kemeriahan dan menarik pengunjung untuk mencicipi ulegan rujak cingur yang disajikan tim Fakultas Psikologi.

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan juri, 60 nominasi tim terbaik dinilai dari keunikan kostum, kebersihan, kelengkapan bahan rujak uleg, dan kesinambungan gerak ketika menyanyikan yel-yel.

Lalu, juri menetapkan 12 tim terbaik dengan memperhitungkan rasa dan penyajian rujak uleg. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini secara simbolis menyerahkan penghargaan kepada 12

(13)

tim terbaik, termasuk tim Fakultas Psikologi. Mereka mendapatkan hadiah pembinaan berupa sepeda gunung.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya mengatakan bahwa rujak uleg merupakan bagian dari tradisi kuliner khas ibukota Jawa Timur yang perlu dilestarikan. “Maka, tujuan dari rujak uleg ini adalah mengingatkan warga Surabaya akan tradisi itu,”

ungkapnya.

Festival Rujak Uleg Kota Surabaya merupakan rangkaian kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-724. Tahun ini, acara diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta yang berasal dari instansi pemerintahan, perguruan tinggi, hotel berbintang, dan perusahaan swasta. Dalam gelaran ini, tim Fakultas Psikologi berhasil menjadi juara selama lima kali berturut-turut.

Penulis: Defrina Sukma S

Panen Medali di Kejuaraan Nasional Mahasiswa Terbuka Shorinji Kempo

UNAIR NEWS – Para ksatria Airlangga tak henti mengukir prestasi. Dalam kejuaraan nasional mahasiswa terbuka Shorinji Kempo di Universitas Brawijaya, Malang, pada 17 hingga 20 Maret lalu, UKM Kempo sukses memanen medali. Rinciannya, medali emas nomor Randori putra kelas 70kg, medali perak nomor Embu beregu putra kyu kenshi, dan medali perunggu nomor Embu pasangan putra kyu kenshi.

“Kami bersyukur. Buah latihan intensif kami selama ini

(14)

menghasilkan prestasi,” kata Vievi Ruldi Mufaidah, wakil ketua UKM Kempo 2016 saat diwawancara Selasa malam (22/3).

Dia mengatakan, sejak Januari lalu, pihaknya menggenjot latihan bersama sejumlah profesional dan manager official yang sebagian besar adalah alumni UKM Kempo UNAIR. Ketahanan tubuh dan teknik tanding diasah sedemikian rupa.

Prestasi ini, kata mahasiswi Jurusan Ilmu Kesehatan tersebut, bakal menjadi pelecut semangat. Pihaknya tidak akan cepat merasa puas. “Kami harus kembali berlatih agar dapat mengukir kesuksesan yang lebih besar. Di sisi lain, kami berterimakasih pada pihak-pihak yang sudah mendukung dan tak henti menggelontorkan motivasi pada kami,” ujar dia. (*)

Penulis: Rio F. Rachman

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus

UNAIR NEWS – Langkah UNAIR untuk menuju ranking 500 dunia tidak bisa dilepaskan dari dukungan publikasi internasional.

Hal tersebut dinyatakan oleh Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M . K e s . , p a d a a c a r a l o k a k a r y a y a n g b e r t a j u k

“Internasionalisasi Jurnal Melalui Indexing ke Lembaga Pengindex DOAJ Dan Scopus”.

Dihadapan seluruh pengelola jurnal dari tiap fakultas di lingkungan UNAIR, Yanti selaku ketua Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah (PPJPI) UNAIR, menjelaskan bahwa dengan mengenalkan Lembaga Pengindeks berbasis internasional seperti

(15)

DOAJ ( Directory of Open Access Journals) dan Scopus kepada para pengelola jurnal, maka publikasi internasional dari sivitas akademika UNAIR akan semakin cepat.

“Selama ini kita memang mencari jurnal-jurnal yang masuk kepada pengelola jurnal UNAIR, karena kita tahu bahwa publikasi jurnal di kancah internasional itu adalah performa universitas untuk menggenjot peringkat 500 dunia, maka tidak bisa terlepas dari dukungan publikasi internasional,”

jelasnya.

Dalam acara yang berlangsung di ruang Kahuripan 301 pada Selasa (26/4), Prof. Dr. Ir. Koeswanto, MS sebagai pembicara utama, menuturkan bahwa saat ini lembaga pengindex yang paling cocok di Indonesia adalah Scopus.

“Scopus memang paling cocok di Indonesia, karena data jurnalnya bagus. Bukan sembarangan user bisa memasukkan jurnal ke Scopus,” ujar pria yang juga sebagai guru besar di bidang budidaya pertanian tersebut.

Koeswanto menyayangkan banyaknya pengelola jurnal yang belum mengetahui eksistensi lembaga pengindex Scopus, hal tersebut terbukti dari jumlah publikasi jurnal Indonesia yang masih lebih rendah dibanding negara lainnya. Padahal, dengan mempublikasikan jurnal penelitian ke Scopus akan menguntungkan bagi pengelola jurnal, selain gratis tanpa dipungut biaya, jurnal yang memang memiliki kualitas akan diberi dana untuk terus menulis artikel penelitian di masa selanjutnya.

“Jumlah publikasi jurnal Indonesia yang terindeks Scopus masih lebih rendah dibanding Singapura, Malaysia, dan Thailand,”

Ungkapnya. “Ayo bapak ibu hadirin, kerjakan jurnal kita lalu dimasukkan ke DOAJ dan Scopus. Kalo memang rezeki pasti akan mengalir deras,” imbuhnya sembari mengajak para peserta loka karya. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Nuri Hermawan

(16)

Sertijab UKM MENWA, Tekad Tingkatkan Bela Negara

UNAIR NEWS – Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang turut serta dalam rangka penanaman dan penyebaran upaya bela negara. Unit Kegiatan Mahasiswa Resimen Mahasiswa (UKM MENWA) adalah salah satu unit di Universitas Airlangga yang mewadahi itu. UKM MENWA menjadi salah satu bagian dari sistem pertahanan negara yang berperan penting dan strategis sebagai duta-duta bela negara di lingkungan universitas.

Sabtu (16/4) bertempat di ruang Kahuripan, Kantor Manajemen UNAIR, UKM MENWA menyelenggarakan Serah Terima Jabatan Komandan Satuan MENWA UNAIR. Serah terima jabatan ini menandakan berakhirnya kepengurusan periode 2015-2016, yang akan dilanjutkan oleh kepengurusan periode 2016-2017.

Sertijab dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari koordinator UKM UNAIR, alumni MENWA UNAIR, UKM Menwa se- Surabaya, perwakilan Kodim 0831 Surabaya, serta mahasiswa yang tergabung dalam di UKM UNAIR.

“Fungsi dari Satuan Resimen Mahasiswa 801 UNAIR akan dikembalikan tugasnya seperti dulu sebelum masa reformasi, yaitu sebagai dinamisator dan stabilitator kampus,” tegas Drs. Djoko Adi Prasetyo, M.Si., selaku Pembina UKM MENWA dalam pidato Sertijab MENWA tahun 2016-2017.

Sertijab ditandai dengan pelepasan tanda jabatan dari komandan lama, Berrytia Santoso mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan angkatan 2012, kepada komandan baru terpilih, Fachrizal Amrullah mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi angkatan 2013. Upacara Sertijab berjalan dengan khidmat dengan diikuti oleh seluruh komponen yang hadir.

(17)

Berbeda dengan acara sebelumnya, pada Sertijab kali ini diadakan kuliah umum dengan materi yang berasal dari tiga Kementerian RI. Tiga kementerian tersebut yaitu yaitu Kementerian Pertahanan (Kemenham), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang disampaikan oleh Deni Yasmara, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp., Kep. MB selaku Koordinator 37 UKM di UNAIR.

Deni menuturkan bahwa UKM MENWA akan dijadikan sebagai pengawal dalam pengkaderan bela negara di lingkungan UNAIR.

Berfoto bersama, seluruh anggota yang tergabung dalam UKM MENWA Universitas Airlangga (Foto: Istimewa)

“Pengetahuan bela negara yang semakin menipis dikalangan mahasiswa, menimbulkan berbagai masalah terkait radikalisme dan terorisme. UKM MENWA nanti akan dijadikan sebagai ujung tombak dan pengawal dalam menarik mahasiswa baru 2016, dalam upaya pengkaderan supaya tidak terjadi dualisme,” ujarnya.

Perlunya pengetahuan bela negara ini, memotivasi Deni untuk menyebarluaskan posisi anggota MENWA yang harus ada di semua

(18)

fakultas.

“Rencananya, sebagai ajang penanaman pengetahuan bela negara di UNAIR, minimal harus ada satu mahasiswa tiap fakultas untuk bisa dibina menjadi anggota MENWA. Karena melihat saat ini permasalahan radikalisme dan terorisme yang semakin membesar,”

ujar Deni saat menyampaikan materi.

Banyaknya alumni MENWA yang datang pada acara Sertijab kali ini merupakan momen emas dalam menjalin silaturahmi antara anggota aktif dan para alumni. Selain itu, para anggota juga berkesempatan untuk belajar mempersiapkan diri melangkah ke dunia kerja pasca lulus dari UNAIR nanti. (*)

Penulis : Disih Sugianti

Editor : Binti Q. Masruroh

Sejak 1954, UNAIR Miliki 452 Guru Besar

UNAIR NEWS – Pada pertengahan tahun 2016, Universitas Airlangga memiliki tiga guru besar baru yang akan dikukuhkan pada Sabtu (27/8). Ketiganya akan dikukuhkan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR oleh Rektor UNAIR Prof. Dr. M.

Nasih, S.E, M.T, Ak.

Ketiganya adalah Prof. Dra. Myrtati Dyah Artaria, M.A., Ph.D selaku Guru Besar bidang Ilmu Antropologi (FISIP), Prof. Dr.

drh. Suherni Susilowati, M.Kes selaku Guru Besar bidang Ilmu Inseminasi Buatan (FKH), dan Prof. Dr. I Komang Wiarsa Sardjana, drh., selaku Guru Besar bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Bedah Veteriner (FKH).

(19)

Sejak UNAIR didirikan pada tahun 1954, secara berurutan ketiganya merupakan guru besar ke-450, 451, dan 452. Namun, sejak UNAIR berstatus perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN – BH), ketiganya merupakan guru besar ke-158, 159, dan 160.

Pada fakultas masing-masing, Prof. Myrtati merupakan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik aktif ke-16.

Sedangkan, Prof. Suherni adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan aktif ke-23, dan Prof. Komang adalah Guru Besar FKH aktif ke-24.

Dengan bertambahnya jumlah guru besar UNAIR, maka UNAIR diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata yang lebih banyak kepada masyarakat. “Kita menunggu bagaimana pemikiran itu direalisasikan dan diamalkan. Sehingga, UNAIR bisa berkontribusi secara nyata di bidang swasembada pangan dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tepat,” tutur Rektor UNAIR.

Dalam jumpa pers terkait pengukuhan guru besar baru, ketiganya menjelaskan ringkasan orasi ilmiah. Prof. Myrtati akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Identifikasi Individu Tak Beridentitas di Indonesia”. Dalam konferensi pers, Prof. Myrta menyampaikan bahwa bangsa Indonesia memiliki kekhasan dari aspek genetika akibat masih banyaknya perkawinan endogami.

“Perkawinan endogami adalah perkawinan dengan orang segolongan, entah itu etnis yang sama, daerah yang sama, dan lebih banyak lagi, agama yang sama. Karena bunyi sila kesatu Pancasila, itu cukup berdampak pada kekhasan di Indonesia,”

tutur Prof. Myrta dalam konferensi pers, Kamis (25/8).

Prof. Myrta melanjutkan, akibat perkawinan endogami itu, identifikasi individu tak beridentitas tak begitu mengalami kendala. Hal ini berbeda dengan aspek genetika dari luar negeri yang sudah banyak melakukan kawin campur.

Guru besar kedua yang menyampaikan keterangan pers mengenai

(20)

orasi ilmiahnya adalah Prof. Suherni. Dalam orasi ilmiah berjudul “Potensi Frozen Semen pada Kawin Suntik Kambing sebagai Upaya Memenuhi Kebutuhan Protein Hewani”, Prof.

Suherni menyatakan kualitas semen beku merupakan salah satu faktor pembatas terhadap keberhasilan program inseminasi buatan pada kambing. Untuk itu, perlu diatur penggunaan insulin Like Growth Factor-I Complex pada semen beku.

Guru besar ketiga yang menyampaikan keterangan pers mengenai orasi ilmiahnya adalah Prof. Komang. Dalam orasi ilmiah berjudul “Menuju Swasembada Daging di Indonesia dengan Tes Progesteron Paper Strip”, Prof. Komang mengembangkan metode baru untuk mengetahui status reproduksi ternak secara cepat, mudah, dan murah. Metode ini merupakan kit diagnostik untuk pemeriksaan kebuntingan dini pada sapi. (*)

Penulis : Defrina Sukma S.

Editor : Binti Q. Masruroh

UKM Voli Adakan Kompetisi Bola Voli Tingkat Nasional

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Voli Universitas Airlangga kembali mengadakan kompetisi nasional bertajuk

“Airlangga National Volley Competition 2016”. Kompetisi dilangsungkan Minggu, (15/5), bertempat di Gedung Olahraga Kampus C, UNAIR. Kompetisi ini menjadi sebuah ajang untuk menggali potensi mahasiswa antara perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

Ini merupakan kompretisi kali kedua yang diadakan UKM Voli UNAIR. Antusias peserta tergolong tinggi. Ada 36 tim yang mengikuti kompetisi, terdiri dari 12 tim putri dan 24 tim

(21)

putra. Mereka saling berkompetisi untuk mencetak poin.

“ANVC ini terbentuk berawal dari mimpi para anggota UKM Voli, dan bahkan langsung terwujud dengan mengadakan kompetisi bertaraf nasional. Kami ingin membuat sebuah wadah, tidak hanya latihan saja, tapi juga mewadahi mahasiswa dari lintas universitas agar bisa bisa bertanding secara resmi dan profesional,” ujar Elfira Fitria Rohma, Ketua UKM Voli UNAIR.

Berbagai perguruan tinggi nasional turut serta berkontribusi dalam perlombaan ini. Diantaranya Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Hasanudin (UNHAS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lamongan (UNISLA), Universitas Negeri Jember (UNEJ), dan beberapa PTN maupun PTS di Surabaya dan sekitarnya.

Pada kompetisi ini, untuk kategori putra, juara 1 diperoleh tim dari IKIP Budi Utomo Malang, Juara 2 tim dari Universitas Jogjakarta, Juara 3 tim dari UNS Surakarta, dan Juara 4 diperoleh tim dari Universitas Muhammadiyah Jogjakarta.

Sedangkan untuk kategori putri, juara 1 diperoleh tim dari UNS Surakarta, Juara 2 UNEJ, Juara 3 IKIP Budi Utomo Malang, dan Juara 4 dari UGM.

“Melihat semangat para pemain, inginnya untuk ANVC kedepan tidak hanya terpusat di Jawa. Banyak dari luar Pulau Jawa yang ikut memeriahkan acara ini, seperti Papua, Sulawesi, dan sebagainya,” ujar Rizal Karim, koordinator pertandingan ANVC 2016. (*)

Penulis : Disih Sugianti

Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

mengurangi jumlah publikasi dalam jurnal yang meragukan, hanya dengan alasan bahwa 26  .. jurnal tersebut mampu menerbit makalah dalam waktu yang cepat. Pengelola jurnal juga 27

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah Jurnal Ilmiah Internasional Bereputasi/Internasional (beri √ pada kategori yang tepat) Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi.. Jurnal Ilmiah

Kinerja pegawai Satpol PP Kota Pontianak jika dilihat dari aspek efektivitas kinerja pegawai Satpol PP yang bertugas melakukan penertiban PKL menunjukkan bahwa

Kejadian rupture perineum pada ibu bersalin pada persalinan primipara sesuai dengan teori bahwa rupture perineum lebih sering terjadi pada primipara dan kadang

dengan menggambarkan kedua pokok bahasan tersebut belumlah dapat ditangkap esensi dari keberadaan administrasi negara bila tidak diikuti dengan penjelasan perbuatan-perbuatan

Kemudian Bagian produksi akan memeriksa packing list dan job order marketing bila tidak sesuai Bagian produksi akan kembali menyiapkan berita acara produksi dan

Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit, menyusun program Health

adalah ikan kembung yang direndam dalam K.alvarezii dengan konsentrasi 75%. Perlakuan E adalah ikan kembung yang direndam dalam