BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Rencana Tapak
Kontur pada lahan ini terbilang rata dan tidak terlalu curam, untuk yang memiliki kecuraman pada konturnya maka dilakukan penyeimbangan dengan cara di fill agar lahan terlihat seimbang/rata, rest area ini terbagi menjadi 6 massa bangunan diantara lain adalah area rekreasi, komersil, carwash, bengkel, hotel kapsul, area supir, dan SPBU, dengan massa bengkel dan carwash diletkkan Bersama tetapi aksesnya yang disesuaikan sesuai kebutuhan pengunjung.
Gambar 6. 2 Rencana Tapak Lahan
Jalur masuk berada di utara lahan dan ketika sudah memasuki lahan bisa langsung mengakses SPBU atau menuju bangunan yang ada di rest area ke-6 bangunan yang telah dirancang untuk peletakkannya telah di sesuiakan sesuai dengan kebutuhan pengunjung rest area ini, untuk area parkir terdapat 2 golongan yaitu mobil pribadi atau mobil besar untuk kendaraan besar hanya dapat mengakses bagian depan saja dikarenakan telah dipertimbangkannya prinsip keamanan suatu bangunan yang dimana bangunan ini merupakan sebuah lanskap yang dimana areanya sangat luas sekali, Penambahan vegetasi disekitar lahan telah disesuaikan oleh konsep perancangan yan dimana dikategorikan menjadi 3 jenis vegetasi sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya selain itu guna dari peletakkannya ditujukan agar sirkulasi dan suhu bangunan tetap terjaga dengan baik, sehingga perinsip kenyamanan pada bangunan dapat dirasakan oleh pengunjung. Selain itu juga pemisahan lahan parkir ditujukan agar tidak terlalu padat karena sirkulasi atau gerak dari kendaraan besar sulit untuk diprediksi.
1. Peletakkan dan Orientasi Bangunan
Gambar 6. 5 Orientasi Bangunan Rest Area
Peletakkan massa bangunan dan orientasinya telah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna rest area pada bagian depan terdapat bangunan yang selalu ada di Rest area yaitu SPBU dan alur berikutnya bagi pengguna kendaraan besar langsung parkir karena area kendaraan besar terdapat dibagian depan lahan (Prinsip Keamanan) dikecualikan untuk kendaraan loading dock karna mereka bisa mengakses kedalam site, untuk kendaraan pribadi sendiri bisa melalui akses yang telah diberikan untuk carwash dan bengkel diletakkan dipojok bagian atas karna dipertimbangkan keamanan dan kebersihannya selanjutnya bangunan utam terdiri dari 2 massa yang bersebelahan yaitu area rekreasi dan juga area komersil yang dimana 2 bangunan ini menjadi titik teramai pengunjung sekaligus menjadi pusat dari site ini, terdapat hotel kapsul yang diletkkan dibagian bawah site ditujukan untuk melengkapi prinsip keamanan karena jarang dilalui kendaraan dan juga jauh dari jalan utama sehingga bagi para pengunjung yang menggunakan fasilitas tersebut dapat beritirahat dengan nyaman, dibagian kiri lahan terdapat area untuk supir ditujukan untuk para pengemudi kendaraan non pribadi dapat melepas penatnya disana, untuk akses menuju bangunan sendiri dapat dilalui oleh pejalan kaki karena telah disediakan jalur pendestrian dan dibagian area utama pendestrian telah diberikan kanopi agar para pejalan kaki dapat berteduh jika terjadi hujan.
2. Sirkulasi Manusia dan Kendaraan
Gambar 6. 8 Sirkulasi Kendaraan Rest Area
Dari gambar diatas dapat dilihat sirkulasi kendaraan dalam lahan terbagi menjadi 2 yaitu kendaraan besar dan pribadi (kecil) untuk kendaraan besar hanya bisa mengakses bagian depan lahan karena telah dipertimbangkan untuk aspek keamanan dan juga kenyamanannya dikecualikan untuk kendaraan loading dock dikarenakan dia harus mengakses langsung bangunan yang dituju, selanjutnya untuk kendaraan pribadi dapat mengakses seluruh tempat yang tersedia di Rest area ini, untuk sirkulasi pejalan kaki sendiri telah disediakan pendestrian agar para pejalan kaki dapat mengakses site dikarenakan rest area ini dikategorikan sebagai rest area non tol, dan juga untuk penyebrangannya sendiri telah tersedia zebracross untuk menyebrang dari sisi satu ke sisi lain.
3. Ruang Terbuka Hijau
Untuk area terbuka hijau dilahan terdapat dibeberapa titik dengan kategori area hijau mati yang artinya tidak bisa diakses atau ditempati seperti area untuk SPT, GWT, dll dan juga area hijau hidup seperti taman, dan juga terdapat area terbuka biru pada bagian bangunan komersil dan juga rekreasi guna mempertahankan konsep perancangan yaitu “Blending Meditate with Nature”. Untuk area terbuka hijau sendiri ditanami oleh berbagai macam pepohonan tetapi dikonsep peracangan peletakkan vegetasi disesuaikan dengan kebutuhannya seperti Vegetasi Pengarah, vegetasi peneduh, dan juga vegetasi peredam kebisingan dan penyerap polusi udara, ditujukan agar kedepannya lingkungan ini tetap menjadi lingkungan yang sehat dan juga terjaga kemanan dan kenyamanan, selain itu sebagai sumber oksigen yang ada di lahan ini.
Gambar 6. 12 Ruang Terbuka Hijau Gambar 6. 11 Ruang Terbuka Biru
6.2 Rancangan Bangunan
Setelah dilakukan perancangan dalam berbagai aspek telah ditemukan dan didaptkan desain yang cocok untuk direalisasikan pada bangunan rest area ini terdapat 6 massa sekaligus SPBU yang menjadi pertimbangan dalam mendesain, dan semua desain tersebut telah disesuaikan terhadap isu yang ada dan diharapkan dapat menjawab permaslahan desain yang ada pada proyek ini.
1. Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan rest area rata-rata telah disesuaikan dengan kondisi yang ada pada site, semua ditujukan agar bangunan dilindungi dengan baik terhadap cuaca, dan juga keadaaan iklim yang ada sehingga setiap elemen yang ada bisa bertahan lama dan tahan terhadap cuaca dan iklim tropis yang bisa dibilang cukup ekstrim, semua bentuk rest area ini rata- rata beratap miring yang dipadukan dengan sirkulasi ruang yang tertata dan diberikan ventilasi guna untuk beradaptasi terhadap iklim tropis untuk denah yang ada telah disesuaikan untuk sirkulasinya agar mempermudah pengguna dalam menggunakannya, semua bangunan rest area ini telah dirancang akan orang berkebutuhan khusus (difabel) mulai dari pemeberian ramp disetiap titik yang memiliki tingat elevasi yang berbeda.
Gambar 6. 15 Bentuk Hotel Kapsul Gambar 6. 16 Bentuk Ramp Rekreasi
2. Tata Letak Ruang dan Bentuk ruang
Gambar 6. 17 Tata Letak Ruang Dalam
Penataan ruang pada setiap bangunan telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang ada pada bangunan ini diterapkan tata ruang single loaded ini merupakan bangunan utama pada site ini dan berpotensi menjadi bangunan teramai pada rest area ini, untuk ruangannya terdapat ditengah agar posisinya terpusat selain itu juga dikarenakan fungsi ruangan tersebut sebagai foodcourt dan resto fast food, peletakkan tersebut ditujukan agar dilantai 2 sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik dan benar fungsinya selain itu diberikan bukaan disetiap sisi baik dalam maupun ruangan guna untuk memperlancar sirkulasi udara dan juga pembuatan ruangan ini disesuaikan dengan konsep yang ada simple tetap fungsional/ telah memenuhi standar dari ruangan tersebut.
Gambar 6. 19 Interior Food Court Gambar 6. 18 Interior Restaurant
Gambar 6. 21 Interior Area Komunal Hotel Gambar 6. 20 Interior Hotel Kapsul
3. Rancangan Atap dan Fasad
Gambar 6. 22 Tampak Bangunan Rekreasi
Perancangan atap dan fasad telah disesuaikan dengan konsep yang ada menggunakan atap yang miring dan juga atap yang disajikan cukup tinggi ditujukan untuk memudahkan sirkulasi bangunan pada bangunan ini bentuk atapnya sendiri pelana yang ujung atapnya diberikan motif khas rumoh aceh, guna untuk melestarikan budaya provinsi disumatera dikarenakan lampung merupakan pintu gerbang masuk pulau sumatera sudah seharusnya juga dikenalkan lah budaya-budaya yang ada dipulau sumatera, fasad bangunan diberikan banyak bukaan untuk mempermudah sirkulasi udara terkecuali bagian tertentu yang dimana keadaan yang dibutuhkan itu private atau mewah seperti tersedianya AC dan jendela pada ruang tersebut tidak terbuka, bentuk fasad telah disesuaikan juga dengan bentuk ramp sehingga para penyandang disabilitas mudah menjangkaunya terdapat area terbuka biru di tengah fasad untuk memberikan efek relaksasi setelah berkendara karena telah berjalan jauh.
Gambar 6. 24 Tampak Bangunan Komersil Gambar 6. 23 Tampak Bangunan Hotel Kapsul
4. Sistem Struktur dan Konstruksi
Rata-rata penggunaan struktur utama pada bangunan ini menggunakan beton yang ditujukan untuk mendapatkan bentuk bangunan yang solid dan kokoh karena tempat ini merupakan tempat komersil yang dimana akan banyak menampung orang oleh karena itu penggunaaan struktur beton dapat digunakan, sedangkan untuk konstruksi atap sendiri rata-rata menggunakan baja dan juga untuk bangunan rekreasi menggunakan rangka atap baja truss dikarenakan bentang yang cukup lebar berada di bangunan tersebut dipadukan dengan kemiringan yang pas sehingga menghasilkan atap yang tinggi sesuai dengan konsep perancangan.
Gambar 6. 28 Potongan Prinsip Hotel Kapsul
Gambar 6. 25 Potongan Prinsip Area Rekreasi
5. Sistem Utilitas
Sistem utilitas pada rancangan bangunan ini tidak teralalu bnyak karena mengutamakan kenyamanan alami, ada beberapa titik yang terdapat AC seperti restaurant, fasilitas kesehatan, kantor pengelola, dan barbershop untuk proteksi kebakaran pasif tersedia sprinkler disetiap titik ruang guna untuk mempertahankan jika terjadi potensi kebakaran, terdapat beberapa titik lampu juga disekitaran ruang untuk memepermudah sirkulasi dan juga penerangan yang dtujukan untuk malam hari.
Gambar 6. 34 Saluran Air Hotel Kapsul
Gambar 6. 31 Listrik Dalam Hotel Kapsul
6.3 Rekapitulasi Hasil Rancangan
Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari data hasil perancangan Rest Area ITERA yang telah dirancang:
1. Luas Bangunan:
Area Rekreasi: 2945 m2 Area Komersil: 1482 m2 Hotel Kapsul: 2016 m2 Bengkel & Carwash: 1604 m2 Area Supir: 702 m2
SPBU: 1836 m2
2. KDB
Koefisien dasar bangun diperoleh sebesar 15.000 m2 dari 30% luas lahan.
3. RTH
Luas RTH telah didapat senilai 20% dari lahan 4. Luas Area Parkir
Area parkir seluruh kendaraan senilai 19.892 m2 Jumlah parkir:
249 Mobil pribadi 40 Mobil Truk dan Bus