• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPJMD BAB III. OKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPJMD BAB III. OKE"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

P

Pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Pada 5 (lima) tahun terakhir, pengelolaan keuangan daerah telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Ini terkait diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan dan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentag Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Dari Undang-undang keuangan negara tersebut, kemudian diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang implementasinya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

Dalam rangka menjamin konsistensi tersebut, maka penyusunan RPJMD 2013 – 2018 harus menerapkan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified Budgeting).

(2)

keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.

.1.1. KINERJA PENDAPATAN DAERAH

Struktur pendapatan daerah terdiri dari :

(a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli daerah yang sah. (b) Dana Perimbangan, yang terdiri dari Bagi hasil Pajak, Bagi hasil

bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dana Perimbangan ini sebenarnya diluar kendali Pemda Kabupaten Pamekasan, karena pengalokasiannya tergantung pada Pemerintah Pusat.

(c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, terdiri dari Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari provinsi dan daerah lain, dana penyesesuaian dan otonomi khusus, bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ini juga di luar kendali Pemerintah Kabupaten Pamekasan, karena pengalokasiannya tergantung pada Pemerintah Pusat

Sumber-sumber pendapatan daerah tersebut merupakan sumber pendanaan bagi Pemerintah Daerah untuk mendanai belanja daerah dalam rangka penyelenggaraan aktivitas pemerintahan dan pembangunan daerah. Di samping berasal dari sumber-sumber pendapatan di atas, pembangunan di daerah didukung dengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat berupa dana dekosentrasi dan dana tugas pembantuan yang disalurkan melalui Kementerian dan Provinsi.

(3)
(4)

Tabel III. 1

Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 s.d 2012

NO URAIAN

TAHUN

RATA-RATA PERTU MBUHA

N (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7 8

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 36.957.799.237,87 40.220.358.249,32 49.313.077.417,73 70.704.959.013,38 84.377.021.981,24 25,66

1.1.1 Pajak Daerah 5.929.501.643,00 6.892.279.331,00 7.224.651.386,00 9.563.301.396,10 11.630.845.325,42 19,23 1.1.2 Retribusi Daerah 19.828.940.667,25 22.868.513.902,07 32.051.520.343,07 9.282.566.261,24 16.467.708.278,01 (3,39) 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 683.485.274,81 902.037.953,99 1.145.277.055,45 2.229.327.005,00 2.190.408.788,29 44,10 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 10.515.871.652,81 9.557.527.062,26 8.891.628.633,21 49.629.764.351,04 54.088.059.589,52 82,87

1.2 PENDAPATAN TRANSFER 571.827.137.373,00 621.082.847.039,00 679.134.374.721,00 847.789.459.085,29 916.330.767.848,00 12,05

1.2.1 Dana bagi Hasil Pajak 38.523.390.030,00 40.674.921.976,00 51.399.705.739,00 52.090.160.677,29 55.361.861.037,00 8,74 1.2.2 Dana bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 4.193.372.825,00 20.875.447.864,00 27.290.294.744,00 36.701.028.061,00 50.376.338.580,00 220,27 1.2.3 Dana Alokasi Umum 447.934.892.000,00 458.239.639.000,00 475.711.035.000,00 513.246.316.000,00 625.872.640.000,00 7,94 1.2.4 Dana Alokasi Khusus 55.573.000.000,00 60.478.000.000,00 53.507.900.000,00 63.850.100.000,00 61.093.880.000,00 1,99 1.2.5 Dana Penyesuaian 5.521.639.600,00 13.849.800.000,00 37.400.136.400,00 145.505.685.560,00 86.043.555.000,00 291,66 1.2.6 Bagi Hasil Pajak Propinsi 20.080.842.918,00 26.965.038.199,00 33.825.302.838,00 36.396.168.787,00 37.582.493.231,00 17,43

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 8.372.163.999,00 22.954.810.000,00 63.675.220.000,00 72.781.515.000,00 55.097.620.000,00 111,62

1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - 248.030.000,00

-1.3.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi 4.018.500.000,00 22.954.810.000,00 63.675.220.000,00 72.781.515.000,00 54.849.590.000,00 252,99

1.3.3 Bagi Hasil Cukai 4.353.663.999,00 - - - -

-JUMLAH PENDAPATAN 617.157.100.609, 87

684.258.015.288,

(5)

Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan daerah Kabupaten Pamekasan sebesar 617,16 milyar rupiah, pada tahun 2009 naik sebesar 684,26 milyar rupiah, tahun 2010 naik sebesar 792,12 milyar rupiah, tahun 2011 naik menjadi 991,28 milyar rupiah dan pada tahun 2012 realisasi pendapatan naik menjadi 1.055,81 milyar rupiah atau 104,11% dari target yang telah ditetapkan, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya sebesar 617,15 milyar rupiah. Adapun komponen Pendapatan Daerah meliputi PAD, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah.

Grafik III. 1

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 s.d 2012

2008 2009

2010 2011

2012 -

200,000,000,000.00 400,000,000,000.00 600,000,000,000.00 800,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,200,000,000,000.00

Target Realisasi Selisis (+/-) %

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kab Pamekasan 2008 – 2012

TARGET REALISASI SELISIH ( +/-) %

2008 596.353.328.504,01 617.157.100.609,87 20.803.772.105,86 103,49

(6)

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pamekasan tahun 2012 sebesar 84,38 milyar rupiah atau 127,92% dari target yang telah ditetapkan, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya sebesar 36,96 milyar rupiah. Adapun komponen PAD meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Grafik III. 2

Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2008 s.d 2012

2008 2009

2010 2011

2012 -

10,000,000,000.00 20,000,000,000.00 30,000,000,000.00 40,000,000,000.00 50,000,000,000.00 60,000,000,000.00 70,000,000,000.00 80,000,000,000.00 90,000,000,000.00

Target Realisasi Selisis (+/-) %

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kab Pamekasan 2008 – 2012

TARGET REALISASI SELISIH ( +/-) %

2008 34.207.495.254,98 36.957.799.237,87 2.750.303.982,89 108,04

2009 39.454.414.587,99 40.220.358.249,32 765.943.661,33 101,94

2010 43.586.039.854,45 49.313.077.417,73 5.727.037.563,28 113,14

2011 55.760.074.535,00 70.704.959.013,38 14.944.884.478,38 126,80

(7)

Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan selama 5 tahun (2008-2012) memiliki pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 23,53% dan kontribusinya terhadap APBD rata-rata pertahun baru sebesar 6,63%. Kontribusi dana transfer terhadap APBD dalam setiap tahunnya rata-rata sebesar 88,29% dari total pendapatan Kabupaten Pamekasan, dan Lain-lain pendapatan yang sah rata-rata hanya sebesar 5,06% total pendapatan Kabupaten Pamekasan. Rata-rata pertumbuhan pendapatan selama 4 tahun terakhir berkisar 14,22% per tahun. Pertumbuhan rata-rata terbesar dari dana lain-lain pendapatan yang sah, yaitu sebesar 111,62% per tahun, sementara pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar 25,66% per tahun, sedangkan pendapatan dari dana transfer mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 12,05% per tahun.

Tabel III. 2

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah APBD Kabupaten Pamekasan

NO

. TAHUN PAD

PERTUMBUHAN

APBD PROPORSI (%)

Rp %

1. 2008 36.957.799.237,87 - - 617.157.100.609,87 5,99

2. 2009 40.220.358.249,32 3.262.559.011,45 8,83 684.258.015.288,32 5,88

3. 2010 49.313.077.417,73 9.092.719.168,41 22,61 792.122.672.138,73 6,23

4. 2011 70.704.959.013,38 21.391.881.595,65 43,38 991.275.933.098,67 7,13

5. 2012 84.377.021.981,24 13.672.062.967,86 19,34 1.055.805.409.829,24 7,99

Rata-rata Pertahun 11.854.805.685,84 23,54 828.123.826.192,97 6,33

.1.1.1. Kinerja Pajak Daerah

(8)

pajak mineral bukan logam dan batuan, serta adanya kebijakan pemerintah pusat menyerahkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) kepada pemerintah daerah.

Dari sisi kontribusi, pajak penerangan jalan umum (PJU) memberikan kontribusi terbesar hingga 91,00% pada tahun 2008, namun trend-nya menurun hingga sekitar 71,81% pada 2012. Realisasi dan konstribusi Pajak Daerah Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Grafik III.3

Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

- 1,000,000,000.00 2,000,000,000.00 3,000,000,000.00 4,000,000,000.00 5,000,000,000.00 6,000,000,000.00 7,000,000,000.00 8,000,000,000.00 9,000,000,000.00

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Grafik III. 4

(9)

Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak PJU Pajak Mineral BL & Batuan Pajak Parkir

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

.1.1.2. Kinerja Retribusi Daerah

Penerimaan retribusi daerah dalam kurun waktu lima tahun telah menunjukkan hasil yang terus meningkat. Pada tahun 2008 retribusi daerah hanya sebesar 9,28 milyar rupiah dan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 menjadi sebesar 16,47 milyar rupiah. Dengan demikian, peningkatan retribusi daerah dari tahun 2008-2012 mencapai 77,47% (Gambar III.5). Perkembangan nilai retribusi daerah dari jenisnya menunjukkan bahwa hampir semua jenis retribusi memiliki trend pertumbuhan yang positif kecuali retribusi jasa umum yang mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2011 meskipun pada tahun berikutnya kembali mengalami kenaikan.

(10)

Kinerja retribusi Kabupaten Pamekasan tersebut dapat dilihat secara positif sebagai keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan iklim usaha di Kabupaten Pamekasan. Sedangkan menurunnya kontribusi nilai retribusi jasa usaha menunjukkan menurunnya kinerja sektor jasa usaha sehingga pemerintah daerah perlu memperkuat basis usaha ekonomi masyarakat dengan perangkat aturan, akses permodalan dan pemasaran.

Grafik III.5

Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

2008

2009 2010

2011 2012

- 5,000,000,000.00 10,000,000,000.00 15,000,000,000.00 20,000,000,000.00 25,000,000,000.00 30,000,000,000.00 35,000,000,000.00

Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Us-aha Retribusi Perizinan tertentu

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Grafik III. 6

(11)

2008

Retribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan tertentu Total Retribusi

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 - 2012

.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pencapaian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini. Pada tahun 2008, realisasi bagian laba atas penyertaan modal yang dipisahkan sebesar Rp 683.485.274,81 dan meningkat menjadi Rp 2.190.408.788,29 pada tahun 2012. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ini terdiri dari dari komponen Penyertaan Modal pada BUMD PT. Bank Jatim dan BPR Jatim

Grafik III. 7

(12)

2008 2009

2010 2011

2012 -

500,000,000.00 1,000,000,000.00 1,500,000,000.00 2,000,000,000.00 2,500,000,000.00

662,226,274.81 880,778,953.99

1,098,934,055.45

2,154,288,005.00 2,126,801,788.29

21,259,000.00

21,259,000.00 46,343,000.00 75,039,000.00

63,607,000.00

Bank Jatim BPR Jatim

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Grafik III. 8

Kontribusi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Yang Dipisahkan Menurut Jenisnya

2008 2009 2010 2011 2012

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

97% 98% 96%

97% 97%

3% 2%

4% 3% 3%

(13)

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

.1.1.4. Dana Perimbangan

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, realisasi penerimaan Dana Perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan menunjukkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari realisasi dana perimbangan tahun 2008 sebesar Rp

546.224.654.855,00 dan meningkat menjadi Rp

792.704.719.617,00 pada tahun 2012. Capaian dari komponen dana perimbangan tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Grafik III. 9

Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2008 s.d 2012

2008 2009

2010 2011

2012 -

100,000,000,000.00 200,000,000,000.00 300,000,000,000.00 400,000,000,000.00 500,000,000,000.00 600,000,000,000.00 700,000,000,000.00

Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK)

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Grafik III.10

(14)

2008

.1.1.5. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

(15)

Grafik III. 11

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun 2008 s.d 2012 (Jutaan Rupiah)

2008

2009

2010

2011

2012 -

20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 80,000,000,000 100,000,000,000 120,000,000,000 140,000,000,000 160,000,000,000

Hibah

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainya Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainya Bagi Hasil Cukai

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Grafik III. 12

(16)

2008

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainya Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainya Bagi Hasil Cukai

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

.1.2. NERACA DAERAH

Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir Neraca Daerah terus mengalami pertumbuhan yang cukup positif, rata-rata pertumbuhan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel III.3

Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Pamekasan

NO URAIAN 2009 2010 2011

RATA-RATA PERTUM

BUHAN (%)

1 ASSET 1.446.894.152.952,34 1.602.112.767.050,32 1.810.710.142.713,57 11.87

1.1 ASSET LANCAR 108.600.815.020,78 158.827.650.339,39 198.514.766.786,74 35.62

1.1.1.1 Kas Daerah 92.218.098.668,03 120.201.687.008,64 162.349.802.177,09 32.70

1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 0,00 0.00

1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 80.117.879,00 55.315.473,80 28.740.475,00 (39.50)

1.1.1.4 Kas Lainnya 0,00 10.745.752.642,00 9.621.794.394,22 44.77

1.1.2.1 Piutang Pajak 0,00 677.224.764,00 757.205.072,00 55.91

1.1.2.2 Piutang Retribusi 0,00 11.085.876.731,00 9.921.143.353,00 44.75

1.1.2.3 Piutang Bagi Hasil 0,00 4.226.141.399,00 5.281.168.894,00 62.48

1.1.2.4 Piutang Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 4.791.656,00 2.291.638,00 23.91

(17)

NO URAIAN 2009 2010 2011

1.1.3 Persediaan 5.880.741.278,30 9.838.637.511,00 9.430.868.701,58 31.58

1.1.4 INVESTASI 19.523.782.971,67 15.912.290.808,51 10.869.154.843,41 (25.10)

1.1.4.1 Investasi Non Permanen 8.785.572.000,00 6.577.687.904,92 723.228.454,92 (57.07)

1.1.4.2 Investasi Permanen 10.738.210.971,67 9.334.602.903,59 10.145.926.388,49 (2.19)

1.2 ASET TETAP 1.399.543.370.250,79 1.399.543.370.250,79 1.549.922.373.557,48 5.37

1.2.1 Tanah 365.458.150.404,19 365.458.150.404,19 362.844.250.404,19 (0.36)

1.2.2 Peralatan dan Mesin 119.141.535.874,93 132.880.935.696,26 159.735.717.157,26 15.87

1.2.3 Gedung dan Bangunan 421.716.041.987,19 432.381.410.387,19 455.733.621.160,19 3.96

1.2.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 369.191.786.024,12 440.706.083.503,12 537.784.196.706,72 20.70

1.2.5 Aset Tetap Lainnya 20.915.624.900,00 21.138.361.160,03 28.904.155.129,12 19.90

1.2.6 Kontruksi dan Pengerjaan 2.550.624.900,00 6.978.429.100,00 4.920.433.000,00 72.05

1.3 DANA CADANGAN 12.816.171.009,43 21.759.616.551,63 36.054.176.176,94 67.74

1.3.1 Dana Cadangan 12.816.171.009,43 21.759.616.551,63 36.054.176.176,94 67.74

1.4 ASET LAINNYA 9.720.620.100,00 6.069.839.100,00 1.810.710.142.713,57 14,846.86

1.4.1 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 0,00 0.00

1.4.2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00 0,00 0,00 0.00

1.4.3 Kemitraan Dengan Pihak Kedua 0,00 0,00 0,00 0.00

1.4.4 Aset Tak Berwujud 1.331.092.000,00 1.351.092.000,00 2.140.104.000,00 29.95

1.4.5 Aset Lain-lain 8.389.528.100,00 4.718.747.100,00 13.201.567.349,00 68.01

JUMLAH ASET DAERAH 1.446.894.152.952,34 1.602.112.767.050,32 1.810.710.142.713,57 11.87

2 KEWAJIBAN 264.338.196,94 16.816.911.370,84 15.253.690.391,44 3,126.30

2.1 Kewajiban Jangka Pendek 94.342.446,94 14.828.213.920,84 15.219.691.241,44 785,772.32

2.2 Kewajiban Jangka Panjang 169.995.750,00 1.988.697.450,00 33.999.150,00 485.78

3 EKUITAS DANA 108.506.472.573,8

4

143.999.436.418,5 5

1.795.456.452.322

,13 589.78

3.1 Ekuitas Dana Lancar 108.506.472.573,84 143.999.436.418,55 183.295.075.545,30 30.00

3.1.1 SILPA 92.298.216.547,03 120.246.070.689,64 172.000.337.046,31 36.66

3.1.2 Pendapatan Yang Ditangguhkan 0,00 782.908,80 3.062.316,90 195.57

3.1.3 Cadangan Piutang 10.421.857.195,45 17.986.257.623,95 17.001.779.045,95 33.55

3.1.4 Cadangan Persediaan 5.880.741.278,30 9.838.637.511,00 9.430.868.701,58 31.58

3.1.5 Dana Yang Harus Dikeluarkan untuk Hutang Jangka Pendek (94.342.446,94) (4.072.312.314,84) (15.140.971.565,44) 2.244.16

3.2 EKUITAS DANA INVESTASI 1.325.307.171.172,13 1.419.536.802.709,30 1.576.107.200.599,89 9.07

3.2.1 Diinvestasikan Jangka Panjang 19.523.782.971,67 15.912.290.808,51 10.869.154.843,41 (25.10)

3.2.2 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.296.232.763.850,46 1.399.543.370.250,79 1.549.922.373.557,48 9.36

3.2.3 Diinvestasikan Dalam Aset

Lainnya 9.720.620.100,00 6.069.839.100,00 15.349.671.349,00 57.66

3.2.4 Dana Yang Harus Dikeluarkan untuk Hutang Jangka Panjang (169.995.750,00) (1.988.697.450,00) (33.999.150,00) 485.78

3.3 EKUITAS DANA CADANGAN 1.325.307.171.172,13 1.419.536.802.709,30 36.054.176.176,94 (45.18)

(18)

sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Selama kurun waktu 2008-2012, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan mencapai 11,87 % yang menandakan bahwa jumlah aset Pemerintah Kabupaten Pamekasan meningkat sebesar 11,87 % setiap tahun. Aset tersebut berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana mobilitas dan peralatan kantor yang semuanya dipergunakan untuk menunjang kelancaran tugas pemerintahan. Pertumbuhan rata-rata aset lancar mencapai 35,62 %, komponen terbesar adalah persediaan mencapai 31,58 %, persediaan yang merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Pamekasan, sementara kas tumbuh sebesar 32,70%. Tingginya pertumbuhan aset lancar ini menunjukkan bahwa kondisi aset Pemerintah Kabupaten Pamekasan berada pada kondisi sehat.

(19)

Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio utang. Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current ratio) yang menggambarkan kemampuan pemda dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih, Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu. Rasio kas (cash ratio) dan rasio cepat (quick ratio) menggambarkan kemampuan pemda dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan,

Tabel III. 4 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Pamekasan

NO URAIAN TAHUN

2009 2010 2011

1 Rasio Lancar (current ratio) 1.151,13 10,71 13,04

2 Rasio quick (quick ratio) 1.088,80 10,58 12,42

3 Rasio total hutang terhadap totalaset 0,00 0,01 0,01

Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan

Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Pemerintah Kabupaten Pamekasan selama kurun waktu tahun 2008-2012 sangat baik, yang berarti bahwa pemerintah daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2011 mencapai 13,04 yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Pemerintah Kabupaten Pamekasan adalah 13,04 kali lipat bila dibandingkan dengan kewajiban yang jatuh tempo (Tabel III.4).

(20)

dalam Tabel III.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 rasio total kewajiban terhadap total aset sebesar 0,01% artinya aset pemda sangat jauh lebih dari cukup untuk menutup seluruh utang pemerintah Kabupaten Pamekasan.

.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Sesuai undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa setiap penganggaran harus berbasis kinerja (Performance Based Budgeting). Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada belanja pemenuhan kebutuhan aparatur dan belanja publik. Belanja aparatur dipergunakan untuk belaja gaji pegawai, sedangkan belanja publik ditekankan pada:

1. Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan

sesuai dengan Visi dan Misi daerah;

2. Menjamin ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara

memadai bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan fokus pembiayaan secara proporsional;

3. Menjamin ketersediaan pendanaan khususnya untuk

membiayai program pembangunan yang memiliki potensi besar bagi penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan;

4. Meminimalkan resiko fiskal sehingga kesinambungan

anggaran daerah terjamin;

5. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan

anggaran serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran.

.2.1. PROPORSI PENGGUNAAN ANGGARAN

(21)

belanja publik atau belanja langsung. Hal ini dapat disajikan sebagaimana tabel berikut:

Grafik III. 13

Realisasi Belanja APBD Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

2008 2009 2010 2011 2012

- 200,000,000,000.00 400,000,000,000.00 600,000,000,000.00 800,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,200,000,000,000.00

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

Belanja Tidak Langsung

(22)

sedikit meningkat jika dibandingkan tahun 2008 yang terealisasi 94,47%. Realisasi Belanja Hibah diberikan kepada Badan/Lembaga/Organisasi. Sedangkan Belanja Bantuan Sosial disalurkan kepada berbagai organisasi kemasyarakatan di bidang kesehatan, pendidikan, Industri Kecil dan Menengah (IKM), swadaya masyarakat, pertanian, keagamaan, kepemudaan, olahraga, kewanitaan, organisasi lainnya dan partai politik.

Belanja Langsung

Belanja Langsung merupakan belanja suatu kegiatan yang terdiri dari tiga jenis belanja yang terdiri dari: belanja pegawai; belanja barang dan jasa; dan belanja modal. Realisasi Belanja Langsung pada tahun 2012 mencapai 84,43%, persentase ini sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2008 yang terealisasi 84,72%. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh adanya efisiensi belanja, anggaran tidak terserap karena keterbatasan waktu dan adanya kegiatan yang tidak dapat terlaksana sepenuhnya sehingga menyebabkan penyerapan anggaran di bawah target yang telah ditetapkan.

Grafik III. 14

(23)

2008 2009 2010 2011 2012 0.00%

10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Prosentase Capaian Keuangan

Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012

(24)

Tabel III. 5

Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

NO. URAIAN TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012

BELANJA DAERAH

2.1 Belanja Tidak

Langsung Rencana 390.147.481.366,07 465.530.226.782,83 549.560.093.267,76 597.284.885.039,42 661.944.972.900,95 Realisa

si 368.573.227.673,00 416.346.869.518,40 528.507.060.623,00 577.141.071.828,00 634.989.536.380,54

% 94,47 89,43 96,17 96,63 95,93

2.1.

1 Belanja Pegawai Rencana 318.961.457.121,50 386.799.556.675,22 437.324.249.592,36 488.281.465.464,00 560.950.811.275,55 Realisa

si 304.251.429.840,00 345.603.645.133,40 422.485.121.163,00 473.688.586.729,00 540.540.187.084,10

% 95,39 89,35 96,61 97,01 96,36

2.1.

2 Belanja Bunga Rencana 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00 Realisa

si 42.656.700,00 34.444.950,00 26.344.146,00 18.243.400,00 10.164.801,44

% 71,09 57,41 43,91 30,41 16,94

2.1.

3 Belanja Subsidi - - -

-2.1.

4 Belanja Hibah Rencana 17.067.211.688,00 20.206.785.000,00 34.219.144.600,00 35.023.930.500,00 46.171.921.550,00 Realisa

si 15.863.579.588,00 19.202.827.000,00 33.425.304.435,00 32.878.458.171,00 43.014.657.550,00

% 92,95 95,03 97,68 93,87 93,16

2.1.

5 Belanja Bantuan Sosial Rencana 12.315.994.005,00 17.034.739.732,20 37.288.590.000,00 33.120.130.000,00 12.099.108.000,00 Realisa

si 10.957.413.000,00 13.339.105.700,00 34.915.738.260,00 31.994.877.594,00 11.200.953.415,00

% 88,97 78,31 93,64 96,60 92,58

2.1.

6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Ko ta dan Pemerintah

Rencan

a 17.987.818.551,50 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40 Realisa

(25)

Desa % 99,05 77,79 77,79 77,79 77,79 2.1.

7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah

Daerah/Pemerintahan Desa

Rencan

a 20.755.000.000,00 36.640.802.277,00 36.129.765.977,00 37.011.015.977,00 39.374.788.977,00 Realisa

si 18.951.470.445,00 35.230.472.235,00 33.904.768.119,00 35.370.558.834,00 37.533.704.620,00

% 91,31 96,15 93,84 95,57 95,32

NO. URAIAN TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012

2.1.

8 Belanja Tidak Terduga Rencana 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.250.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00 Realisa

si 690.231.000,00 1.156.384.500,00 1.969.784.500,00 1.410.347.100,00 909.868.910,00

% 23,01 46,26 87,55 94,02 90,99

2.2 Belanja Langsung Rencan

a 333.078.875.594,63 292.146.797.854,50 291.954.032.508,50 493.473.744.704,00 551.138.505.052,00 Realisa

si 282.184.312.813,00 266.667.484.635,00 227.839.617.481,00 348.776.927.438,69 465.329.844.712,78

% 84,72 91,28 78,04 70,68 84,43

Jumlah Belanja Rencan

a 723.226.356.960,70 757.677.024.637,33 841.514.125.776,26 1.090.758.629.743,42 1.213.083.477.952,95 Realisa

si 650.757.540.486,00 683.014.354.153,40 756.346.678.104,00 925.917.999.266,69 1.100.319.381.093,32

% 89,98 90,15 89,88 84,89 90,70

Surplus/(Defisit) Rencan

a (126.873.028.456,69) (86.697.847.378,56) (82.860.504.247,03) (131.204.070.689,64) (198.961.814.691,31) Realisa

si (33.600.439.876,13) 1.243.691.134,92 35.775.994.034,73 65.357.933.831,98 (44.513.971.264,09)

% 26,48 (1,43) (43,18) (49,81) 22,37

(26)

Tabel III. 6

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kab. Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012

NO URAIAN

1 Tahun Anggaran 2010 528.507.060.623,00 886,792,442,780.84 50,09

2 Tahun Anggaran 2011 577.141.071.828,00 1,113,930,894,238.31 51,81

3 Tahun Anggaran 2012 634.989.536.380,54 1,267,620,125,082.96 59,60

Sumber : APBD Kab. Pamekasan

.2.2. ANALISIS PEMBIAYAAN

Selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, APBD Kabupaten Pamekasan mengalami defisit walaupun masih dibawah ketentuan yang berlaku. Kedepan, hal tersebut menjadi tantangan untuk mencari sumber pndapatan daerah secara optimal baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi guna pembiayaan pembangunan di Kabupaten Pamekasan. Berikut disajikan kemampuan keuangan Kabupaten Pamekasan tahun 2010 s.d 2012:

Tabel III. 7

Surplus/(Defisiit) Riil Anggaran Kabupaten Pamekasan

N

O URAIAN

TAHUN

2010 2011 2012

1 Realisasi Pendapatan Daerah 792.122.672.138,73 991.275.933.098,67 1.055.805.409.829,24

2 Dikurangi Realisasi Belanja Daerah 756.346.678.104,00 925.917.999.266,69 1.100.319.381.093,32

3 Surplus/(Defisit) Anggaran 35.775.994.034,73 65.357.933.831,98 (44.513.971.264,08)

4 Dikurangi Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah 10.199.693.987,20 16.012.557.925,31 11.017.497.609,29

5 Surplus/(Defisit) Riil 25.576.300.047,53 9.345.375.906,67 (55.531.468.873,37)

Sumber: Diolah dari Data DPPK Kabupaten Pamekasan 2010 – 2012

(27)

Tabel III. 8

Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Pamekasan

(Rp. 000)

NO URAIAN TAHUN

2010 2011 2012

1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran Sebelumnya 94.298.216.547,00 6.070.689,64120.24 172.000.337.046,31

2 Pencarian Dana Cadangan 0,00 0,00 40.220.742.645,00

3 Hasil Penjualan Kekayaan daerah Yang di Pisahkan 0,00 2.300.000.000,00 135.274.000,00

4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah 2.211.804.095,00 0,00 0,00

6 Penerimaan Piutang Daerah 159.750.000,00 0,00 0,00

Sumber : APBD Kabupaten Pamekasan

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) selama 3 (tiga) tahun bersumber dari: Pelampauan penerimaan PAD, Pelampauan penerimaan dana perimbangan serta pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Lebih jelasnya dapat disajikan sebagaimana tabel berikut:

Tabel III. 9

Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Pamekasan 2010 s.d 2012

NO URAIAN TAHUN

2010 2011 2012

1 Jumlah SILPA 120.246.070.689,6

4 172.000.337.046,31 156.283.246.380,34 2 Pelampauan Penerimaan PAD 5.727.037.563,28 14.944.884.478,38 17.413.573.845,70 3 Pelampauan Penerimaan Dana Perimbangan 24.755.147.447,22 13.433.611.070,51 27.438.546.783,90 4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2.986.865.599,00 3.342.878.496,00 (4.172.902.523,00) 5 Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya 85.167.447.672,26 164.840.630.476,73 112.764.096.859,63 6 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun

Sebelumnya Terealisasikan 10.223.156,00 28.789.326,00 0.00

7 Kegiatan Lanjutan - 30.311.937.724,00 46.470.091.899,00

(28)

.3. KERANGKA PENDANAAN

.3.1. ANALISIS PENGELUARAN PERIODIK WAJIB DAN MENGIKAT SERTA PRIORITAS UTAMA

Dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan dibutuhkan pendanaan untuk memenuhi belanja daerah. Guna mengetahui perkembangan penggunaan belanja selama 3 (tiga) tahun terakhir, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel III.10

Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Pamekasan

(Rp. 000)

N

O URAIAN

2010 2011 2012 PERTUMBUHARATA-RATA

N

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

A Belanja Tidak Langsung 528.507.060.623,00 577.141.071.828,00 634.989.536.380,54 14.62 1 Belanja Gaji danTunjangan 422.485.121.163,00 473.688.586.729,00 540.540.187.084,00 14.11 2 Belanja Bunga 26.344.146,00 18.243.400,00 10.164.801,44 (59.66) 3 Belanja Hibah 33.425.304.435,00 32.878.458.171,00 43.014.657.550,00 30.01 4 Belanja BantuanSosial 34.915.738.260,00 31.994.877.594,00 11.200.953.415,00 (69.17) 5 Belanja Bagi Hasil 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 0 6 Belanja BantuanKeuangan 33.904.768.119,00 35.370.558.834,00 37.533.704.620,00 8.28 7 Belanja Tidak Terduga 1.969.784.500,00 1.410.347.100,00 909.868.910,00 (49.69)

B Belanja Langsung 227.839.617.481,00 348.776.927.438,69 465.329.844.712,78 59.95 1 Belanja Pegawai 18.667.693.970,00 30.005.217.660,00 43.343.962.620,00 74.82 2 Belanja Barang dan Jasa 107.728.134.967,00 157.631.052.383,00 222.525.291.768,00 64.33 3 Belanja Modal 101.443.788.544,00 161.158.657.395,69 199.460.590.324,78 53.20

C Pembiaayaan Pengeluaran 10.199.693.987,20 6.012.557.925,00 11.017.497.609,00 (2.70) 1 Pembentukan Dana Cadangan 9.271.945.687,20 14.294.559.625,31 4.516.284.386,54 (41.32)

2

Penyertaan Modal (Investasi) Pemda

700.000.000,00 1.650.000.000,00 6.349.425.922,75 352.67 3 Pembayaran Pokok Utang 67.998.300,00 67.998.300,00 151.787.300,00 123.22

(29)

N

O URAIAN

2010 2011 2012 PERTUMBUHARATA-RATA

N

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

TOTAL (A+B+C) 766.546.372.091,20 931.930.557.195,69 1.111.336.878702,32 29.42 Sumber Data : APBD Kabupaten Pamekasan

.3.2. PERHITUNGAN KERANGKA PENDANAAN

Perhitungan kerangka pendanaan pada analisis penerimaan APBD tahun-tahun sebelumnya perlu dilakukan. Analisis tersebut digunakan sebagai dasar acuan untuk proyeksi penerimaan masing-masing sumber pendapatan. Dari analisis yang telah dilakukan, untuk PAD selama 5 (lima) tahun terakhir naik rata-rata 23.18 prosen per tahun, dana transfer diproyeksikan naik rata-rata 12.72 prosen per tahun, sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan naik rata-rata 10% per tahun.

Dalam membiayai pembangunan yang akan datang, perlu diproyeksikan kerangka pendanaan sesuai kapasitas riil kemampuan keuangan daerah beserta rencana penggunaannya. Berikut disajikan proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah:

Pada bagian ini akan dijelaskan berkaitan dengan proyeksi keuangan daerah yang akan dikelola Pemerintah Kabupaten Pamekasan selama lima tahun ke depan tahun anggaran 2013 s.d 2018 yang meliputi: proyeksi pendapatan daerah, proyeksi belanja yang harus dilakukan pemerintah daerah, yang meliputi belanja tidak langsung maupun pembelanjaan langsung, serta proyeksi penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan dalam rangka menutup surplus maupun defisit anggaran yang direncanakan.

(30)

pertumbuhan pendapatan, belanja serta pembiayaan, prediksi kondisi makro ekonomi ke depan, prediksi belanja-belanja wajib serta yang direncanakan yang akan terjadi selama lima tahun ke depan.

.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah

Proyeksi sumber pendapatan daerah untuk lima tahun ke depan dari tahun anggaran 2013 hingga tahun 2018 seperti terlihat pada Gambar III.15. berikut ini.

Grafik III.15

Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan Berdasarkan Sumbernya (Jutaan Rupiah)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

(31)

Grafik III.15. di atas menunjukkan bahwa hingga tahun 2018, ketergantungan keuangan Kabupaten Pamekasan pada dana perimbangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 86,35% pada tahun 2013 dan diharapkan perannya akan makin berkurang mencapai 82,86% pada tahun 2018, sementara PAD yang ditargetkan mampu meningkat rata-rata 10,61% per tahun, yang pada tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 8,59%, pada akhir 2018 diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 12,84% (lihat Grafik III.16).

Grafik III.16

Proyeksi Kontribusi Sumber Pendanaan Daerah (%) Tahun 2013-2018

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00%

8.59%

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan Yang Sah

(32)

PAD diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10,61% per tahun, dana perimbangan sebesar 12,72% dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 10 %, proyeksi pertumbuhan pendapatan tersebut diperhitungkan berdasarkan rata-rata pertumbuhan masing-masing jenis pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya serta proyeksi perkembangan ekonomi makro Kabupaten Pamekasan.

Dengan mendasarkan pada asumsi rata-rata pertumbuhan PAD Kabupaten Pamekasan empat periode sebelumnya 23,18% (kondisi tidak normal atas lonjakan penerimaan PAD karena masuknya dana BLUD dan BPHTP), maka proyeksi pertumbuhan PAD pada pendapatan daerah dapat dilihat pada gambar berikut.

Grafik III. 17

Proyeksi PAD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (dalam Jutaan rupiah)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

- 20,000,000,000.00 40,000,000,000.00 60,000,000,000.00 80,000,000,000.00 100,000,000,000.00 120,000,000,000.00 140,000,000,000.00 160,000,000,000.00 180,000,000,000.00

Pajak Daerah Retribusi Daerah

Hasil Pengololaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Total PAD

(33)

identifikasi objek retribusi, dan pengelolaan sumber daya daerah lain yang produktif, dapat menjadi upaya konkrit bagi peningkatan peran PAD dalam membentuk pendapatan dana pembangunan daerah Kabupaten Pamekasan. Salah satunya adalah memanfaatkan peluang pengalihan pajak PBB dan PBHTB yang menurut Undang Undang Pajak yang baru akan dialihkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah.

.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah

Penyusunan proyeksi belanja daerah menggunakan asumsi-asumsi yang didasarkan pada data historis perkembangan pertumbuhan belanja langsung dan belanja tidak langsung beberapa tahun sebelumnya, serta rencana-rencana strategis Pemerintah Kabupaten Pamekasan lima tahun kedepan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu juga mempertimbangkan proyeksi pendapatan daerah diatas, serta proyeksi penerimaan pembiayaan daerah terutama proyeksi SILPA yang dalam beberapa tahun terakhir memiliki jumlah yang sangat signifikan. Hingga tahun 2012, komposisi belanja daerah Kabupaten Pamekasan terdiri dari pos belanja langsung (45,43%) dan pos belanja tidak langsung (54,57%). Untuk lima tahun ke depan, belanja daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan diproyeksikan, sebagai berikut :

Grafik III.18

(34)

2013 2014 2015 2016 2017 2018 -

500,000,000,000.00 1,000,000,000,000.00 1,500,000,000,000.00 2,000,000,000,000.00 2,500,000,000,000.00

Proyeksi belanja daerah Kabupaten Pamekasan 5 tahun ke depan akan lebih banyak dikeluarkan untuk keperluan belanja tidak langsung berisi belanja pegawai, belanja hibah dan bantuan sosial rata-rata adalah sebesar 66,02 % dari total Belanja Daerah, sedangkan belanja langsung yang merupakan belanja untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan dan pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Pamekasan, proyeksi komposisi belanja langsung rata-rata adalah sebesar 33,98% dari total Belanja Daerah.

Setiap tahun rata-rata pertumbuhan belanja daerah adalah sebesar 13,08% yang terdiri dari rata-rata pertumbuhan belanja langsung direncanakan sebesar 11,30%, sedangkan pertumbuhan belanja tidak langsung adalah sebesar 14,13%.

(35)

pegawai dan anggota DPRD Kabupaten Pamekasan dan diproyeksikan akan tumbuh sekitar 15% setiap tahunnya.

Grafik III.19

Proyeksi Proporsi Belanja Tidak Langsung

Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (dalam %)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

0

90 87.55 83.38 83.38 83.38 83.38 83.38

4.265.4 4.066.24 4.066.24 4.066.24 4.066.24 4.066.24

Belanja Pegawai

Belanja Bunga

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Belanja Pegawai 87,55 83,38 83,38 83,38 83,38 83,38

2 Belanja Bunga 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Belanja Hibah 2,02 4,96 4,96 4,96 4,96 4,96

4 Belanja Bantuan

Sosial 4,26 4,06 4,06 4,06 4,06 4,06

Belanja Bagi Hasil Kepada

Provinsi/Kabupaten/K ota dan Pemerintah Desa

0,30 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08

5 Belanja Bantuan

Keuangan 5,40 6,24 6,24 6,24 6,24 6,24

6 Belanja Tidak Terduga 0,45 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28

(36)

masyarakat, sedangkan belanja tidak terduga direncanakan disediakan secara konstan untuk mengantisipasi pembiayaan bila terjadi keadaan darurat yang memerlukan biaya besar.

.3.2.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah

Apabila dikaitkan antara proyeksi pendapatan daerah dengan proyeksi belanja daerah Kabupaten Pamekasan, maka jumlah pendapatan yang ada tidak mencukupi untuk mendanai seluruh belanja yang direncanakan atau terdapat defisit anggaran, sehingga harus didanai dengan pembiayaan daerah yang cukup besar terutama yang bersumber dari SILPA.

Grafik III.20

(37)

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1,226,994,952,464.93 1,386,380,086,919.52

1,567,436,584,798.26

1,773,223,368,875.31

2,011,824,645,406.67

2,268,477,024,239.56

(30,801,291,428.43)(28,936,877,345.17)(25,907,685,968.72)(21,307,174,540.33)(19,181,131,602.02)(51,069,110.50)

PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH SURPLUS/(DEFISIT)

PEMBIAYAAN DAERAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN

(Rp. 000.000)

NO

. URAIAN

TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 PENDAPATAN

BELANJA DAERAH

1.269.985,

106.674,00 42.087,00 39.058,00 34.458,00 32.332,00 13.202,00 6 PENGELUARAN

PEMBIAYAAN

(38)

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018

(Rp. 000.000)

NO URAIAN PROYEKSI

2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Pendapatan 1.177.133,

3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

106.674,00 42.087,00 39.058,00 34.458,00 32.332,00 13.202,00

Total

572.181,00 629.399,00 692.339,00 761.572,00 837.730,00 921.503,00

5 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan

781.299,00 853.578,00 944.835,00 1.059.130,0 0

1.201.440,0 0

1.373.316,0 0 Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan Data Diolah

(39)

Tabel III. 12

Rencana Pembangunan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018

(Rp. 000)

NO URAIAN PROYEKSI TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

I Kapasitas Riil Kemampuan

Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I II.a Belanja Langsung 469.298,

00 523.473,00 585.601,00 649.230,00 729.011,00 804.402,00

II.b Pembentukan Dana Cadangan

4.000,00 4.000,00 4.000,00 4.000,00 4.000,00 0

Dikurangi: II.c Belanja Langung

yang Wajib dan Mengikat

II Total Rencana Pengeluaran

Sisa Kapasitas Riil Kemampuan

Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II III.a Belanja Tidak

Langsung III.b Belanja Tidak

Langsung yang Wajib dan Mengikat

385.825,

81 467.271,96 550.703,87 634.027,92 721.906,33 795.300,97

III Total Rencana Pengeluaran (III.a-Riil atau Berimbang (I-II-III)

0 0 0 0 0 0

Sumber : Bappeda Kab. Pamekasan Data Diolah

(40)

2. Prioritas Kedua, dialokasikan untuk pembangunan yang terkait dengan urusan wajib dan pilihan pemerintah daerah lainnya sebagai pendukung visi misi kepala daerah;

3. Prioritas Ketiga, digunakan untuk alokasi Belanja Tidak Langsung seperti Bantuan Sosial, Hibah, Tambahan Penghasilan PNS dan Belanja Tidak Langsung Lainnya yang dianggarkan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Lebih jelasnya alokasi penggunaan dana untuk masing-masing prioritas per tahun dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.13 Pendanaan Prioritas

Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018

(Rp. 000)

URAIAN TAHUN

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Belanja Wajib dan Mengikat

572.181,00 629.399,00 692.339,00 761.572,00 837.730,00 921.503,00 Prioritas Pertama

(Visi Misi)

409.428,81 457.943,96 510.703,87 870.156,93 641.345,52 704.616,90 Prioritas Kedua

(Urusan Lainnya)

371.870,19 395.634,04 434.131,13 488.973,07 560.094,48 668.699,10 Prioritas Ketiga

(Belanja Tidak Langsung Selain Gaji)

0 0 0 0 0 0

Gambar

Tabel III. 1
Grafik III. 1
Grafik III. 2
Tabel III. 2
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Parameter yang diukur dalam pengujian adalah kecepatan angin (m/s) yang akan digunakan memutar sudu turbin; putaran poros (rpm), yaitu putaran yang dihasilkan

Dalam Temu Alumni yang dihelat di Hotel Padjajaran tersebut, beberapa kontingen UNAIR juga berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya di hadapan para alumni.. Nasih menjelaskan

Bab ini membahas tentang bagaimana tahapan siklus kehidupan suatu organisasi, ciri, karakteristik, dan masalah yang dihadapi masing-masing karakteristik tersebut.. 

Penentuan mata kuliah dalam Kartu Rencana Studi (KRS) untuk memenuhi jumlah kredit yang akan diambil pada awal setiap semester dilakukan oleh mahasiswa denganper

Hasil dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemah dengan motivasi kerja karyawan dengan korelasi sebesar 0,091, iklim komunikasi memiliki hubungan

Dengan terpilihnya Halim sebagai calon wakil bupati, maka secara otomatis PKB yang diketuai oleh dirinya memutuskan untuk bergabung bersama Gerindra untuk

Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya