• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Petra

48

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Surindo Teguh Gemilang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kemasan dalam bentuk kotak karton gelombang (KKG). Perusahaan ini bermula dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang distribusi barang-barang konsumsi.

melihat bahwa hampir semua barang dagangan yang dijual, dikemas dengan menggunakan kotak karton gelombang, peluang untuk membuat sebuah perusahaan kotak karton gelombang diambil dengan memulai dengan membuka sebuah perusahaan Minibox (Coverting) pada tahun 1991 di kawasan pergudangan Margomulyo, Surabaya. Bahan baku Karton Gelombang (KG, biasa disebut dengan “Sheet”) dibeli dari perusahaan-perusahaan kotak karton gelombang besar di sekitar Surabaya.

Pada tahun 1996, didirikan PT Surindo Teguh Gemilang, yaitu sebuah perusahaan kotak karton gelombang yang berlokasi di Kepatihan, Gresik, Jawa Timur. Perusahaan ini memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.02.1.21.00562; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No.

01.544.418.5-641.000 (PPN), No. 01.544.418.5-642.001 (PPh); Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 043/403.56/SIUP.B/X/2003.

Ekspansi pasar pertama kali dilakukan dengan mendirikan sebuah perusahaan kotak karton gelombang yang serupa bernama PT Sentralindo Teguh Gemilang di Cibitung, Jawa Barat dengan kapasitas produksi awal 4500 ton per bulan. Pada bulan Maret 2007, pengakuisisian terhadap PT Universal Jaya Kemas dilakukan. Perusahaan tersebut berada di Wonokoyo, Pasuruan, Jawa Timur. Pembenahan pada manajemen dan sumber daya manusia dalam perusahaan tersebut dilakukan hingga menghasilkan kapasitas produksi sebesar 4500 ton per bulan.

Pengembangan investasi dilakukan secara berkala dengan pembangunan

(2)

Universitas Kristen Petra

49

pabrik baru serta penambahan alat produksi yang dapat meningkatkan kapasitas produksi pada masing-masing pabrik.

4.1.2. Profil Perusahaan

PT Surindo Teguh Gemilang merupakan bagian dari Teguh Group.

Perusahaan yang bergerak pada industri kemasan kotak karton gelombang ini telah berdiri selama 18 tahun. Dari tahun ke tahun perushaan berkembang untuk menjadi lebih baik lagi yang juga merupakan visi dari perusahaan.

a. Alamat Kantor Pusat PT Surindo Teguh Gemilang :

Jalan Raya Margorejo Blok A No. 114, Surabaya, Jawa Timur – Indonesia Nomor Telepon : (031) 8484102 – 8484106 (hunting : (031) 8484107) Fax : (031) 8418202 – 8434755

Email : [email protected]

b. Alamat Pabrik PT Surindo Teguh Gemilang :

Jalan Kepatihan Industri No. 3, Dusun Ngasinan, Menganti, Gresik, Jawa Timur – Indonesia

Nomor Telepon : (031) 7991411 – 7991416 Fax : (031) 7991417

Email : [email protected]

4.1.3. Visi dan Misi

Visi PT Surindo Teguh Gemilang yaitu menjadi perusahaan kotak karton gelombang (KKG) terbaik dikelasnya, dalam pengertian kepuasan pelanggan. Misi dari PT Surindo Teguh Gemilang adalah :

1. Komitmen kepada pelanggan 2. Perbaikan mutu terus-menerus 3. Menyejahterakan karyawan

(3)

Universitas Kristen Petra

50

Misi komitmen kepada pelanggan dilakukan dengan mempedulikan setiap pelanggan dan memperlakukan pelanggan sebagai bagian dari perusahaan, dengan cara :

i. Mendengarkan

ii. Memahami kebutuhan pelanggan

iii. Memberi tanggapan dengan cepat dan tepat untuk setiap permasalahan yang terjadi

Semua kegiatan perusahaan diarahkan untuk memenuhi kepuasan dan harapan pelanggan di masa sekarang dan di masa mendatang.

Sedangkan perbaikan mutu terus-menerus dilakukan dengan menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan berkesinambungan pada semua fungsi dalam organisasi. Penyejahteraan karyawan dilakukan dengan menerapkan keselamatan dan kesehatan pekerja untuk memberikan jaminan keselamatandan kesehatan pekerja dalam melakukan pekerjaan; memberikan kesempatan dan fasilitas pelatihan untuk pengembangan kemampuan karyawan; menghormati dan mengembangkan setiap gagasan segar dari setiap karyawan yang bertujuan untuk perbaikan, serta memberikan imbalan atas setiap gagasan yang dapat diaplikasikan.

4.1.4. Kepemilikan

Kepemilikan perusahaan yang hampir berdiri dua dekade ini dibagi berdasarkan banyaknya investasi modal dana yang diberikan pada PT Surindo Teguh Gemilang. Saham terbesar dimiliki oleh direktur utama, yaitu Budiawan Teguh dengan prosentase kepemilikan sebesar 24%.

Selanjutnya kepemilikan sebesar 19% dimiliki masing-masing oleh Hendra Teguh, Budi Natadjaja, dan Amiang Teguh. Sisanya 14% dimiliki oleh Kuntoro Natadjaja dan 5% dimiliki oleh Imelda The.

(4)

Universitas Kristen Petra

51

Gambar 4.1. Struktur Kepemilikan PT Surindo Teguh Gemilang Sumber : dokumen resmi perusahaan

4.2. Struktur Organisasi

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Surindo Teguh Gemilang Sumber : dokumen resmi perusahaan

(5)

Universitas Kristen Petra

52

Berikut merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi PT Surindo Teguh Gemilang.

1. Direktur Utama

• Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

• Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan

• Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan

• Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan

• Perwakilan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan dunia luar perusahaan

2. Management Representative

• Bertanggung jawab atas penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

• Mengkoordinasi dan mengawasi berjalannya semua fungsi perusahaan sesuai dengan standar ISO 9001:2008

• Mempersiapkan, melakukan dan membuat laporan audit internal

• Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu kepada manajemen puncak

3. Dokumen Kontrol

• Membantu management representative dalam pengendalian dokumen dan rekaman mutu

• Bertanggung jawab dalam penerbitan, pembaruan, dan pendistribusian dokumen ke bagian yang berkepentingan

• Bertanggung jawab dalam penyimpanan dokumen 4. Tim Auditor

• Mempersiapkan dan melaksanakan rencana audit tahunan

• Mengevaluasi sistem pengendalian mutu

(6)

Universitas Kristen Petra

53

• Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan di bidang keuangan, akuntnsi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran dan teknologi informasi

• Melakukan audit khusus

• Melaporkan hasil audit kepada management representative dan manajemen puncak

5. Direktur Keuangan

• Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi

• Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan

• Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan

6. Manager Keuangan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur keuangan perusahaan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan

• Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan

(7)

Universitas Kristen Petra

54 7. Purchasing

• Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pembelian material produksi dan non-produksi berdasarkan jadwal

permintaan pembelian sesuai kebutuhan perusahaan yang telah ditetapkan dalam anggaran

• Melakukan pemeriksaan ketepatan anggaran dengan kebutuhan

• Melakukan proses pembelian dari permohonan, penawaran dan persiapan kelengkapan administrasi

• Pemeriksaan ketepatan pembelian

• Menyiapkan pembayaran

• Melakukan review dan rekap pembelian

• Melaporkan hasil review dan rekap kepada manajer keuangan 8. Accounting

• Merencanakan strategi akunting perusahaan sesuai dengan strategi bisnis perusahaan

• Mengarahkan, mengontrol, dan mengevaluasi pencatatan neraca laba rugi

• Melaporkan data keuangan dan neraca laba rugi perusahaan kepada manajer keuangan

9. Cashier

• Mengawasi dan memeriksa ketepatan pengeluaran terhadap anggaran perusahaan

• Mengawasi dan memeriksa penerimaan kas perusahaan

• Mengatur dan menyimpan persediaan kas harian perusahaan

• Melaporkan data penerimaan dan pengeluaran kas kepada manajer keuangan

10. Umum

• Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan umum

• Menghimpun data absensi dan membuat laporan serta menyusun data pelaporan dari seluruh unit kerja yang ada

• Menyelenggarakan kegiatan personalia, menerima dan menyeleksi karyawan

(8)

Universitas Kristen Petra

55

• Membuat perencanaan dan pemeliharaan kantor atau pabrik dan seluruh sarana dan prasarana yang ada

• Memeriksa kesesuaian gaji yang diterima karyawan 11. Direktur Pemasaran

• Merencanakan dan melaksanakan strategi-strategi pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk

• Menerima laporan dari kepala bagian penjualan atas seluruh aktivitas penjualan

• Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan

• Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pengiriman barang

• Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan 12. Sales Manager

• Merencanakan, mengelola, melaksanakan serta mempersiap- kan strategi penjualan

• Mengawasi dan mengelola produktivitas sales

• Mengarahkan fungsi dan kinerja sales 13. Internal Sales

• Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan 14. External Sales

• Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan 15. Direktur Produksi

• Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi

• Merencanakan kebijakan strategis produksi

• Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan produksi sesuai dengan standar mutu

• Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi tenaga kerja, mesin, dan peralatan

16. Plant Manager

• Bertanggung jawab atas semua kegiatan produksi

• Melaksanakan dan mengawasi operasional pabrik

• Mengawasi sumber daya manusia di lingkungan pabrik

(9)

Universitas Kristen Petra

56 4.3. Profil Narasumber

Pemilihan informan didasarkan pada pemikiran bahwa narasumber memiliki dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam proses analisis strategi bersaing pada PT Surindo Teguh Gemilang. Berikut adalah narasumber yang diwawancarai dalam penelitian ini :

1. Narasumber pertama

Kuntoro Natadjaja, usia 41 tahun, lahir di kota Banjarmasin pada 6 Juli 1973. Gelar terakhir Kuntoro adalah sarjana ekonomi pada bidang akuntansi. Kuntoro bergabung langsung dengan perusahaan setelah mendapat gelar sarjana pada tahun 1995 pada bagian accounting PT Surindo Teguh Gemilang. Keberhasilan dari kinerja Kuntoro bagi perusahaan dalam melewati masa krisis ekonomi asia serta membangun PT Surindo Teguh Gemilang menjadi perusahaan kotak karton gelombang besar di Jawa Timur, menjadikan Kuntoro sebagai Direktur Keuangan pada 2004 hingga sekarang.

Pemilihan Kuntoro Natadjaja sebagai salah satu narasumber karena sebagai salah satu dari pendiri PT Surindo Teguh Gemilang yang memahami bagaimana kondisi perusahaan, serta strategi yang digunakan dalam menghadapi persaingan pada industri kotak karton gelombang saat ini.

2. Narasumber kedua

Juliadi Widjaja, usia 39 tahun, lahir di kota Jember pada 26 Juli 1975. Juliadi merupakan lulusan sarjana teknik elektro. Bergabung pada PT Surindo Teguh Gemilang sebagai IT Programmer pada tahun 1999 setelah mendapatkan gelar sarjananya. Keberhasilan dalam jabatannya menghasilkan jabatan menjadi PPIC pada tahun 2002 dan sebagai wakil plant manager atau biasa disebut wakil kepala pabrik hingga sekarang.

Pemilihan Juliadi Widjaja sebagai salah satu narasumber karena jabatannya pada bagian produksi PT Surindo Teguh Gemilang sebagai wakil plant manager, serta masa jabatan yang cukup lama

(10)

Universitas Kristen Petra

57

yaitu 15 tahun. Dengan pengalaman kerja yang cukup, diharapkan narasumber memahami bagaimana proses dan strategi manajemen pada PT Surindo Teguh Gemilang dalam menghadapi persaingan bisnis.

3. Narasumber ketiga

Peby Mulyajaya Subakti, usia 31 tahun, lahir di Badung pada 27 Februari 1983. Bergabung pada PT Surindo Teguh Gemilang pada 2004 setelah menyelesaikan studi D3 teknik mesin. Peby mulai bergabung pada jabatan kepala departemen teknik hingga tahun 2011. Loyalitas yang tinggi menghasilkan kepercayaan oleh direksi dengan diberikan jabatan management representative (MR) kepada Peby hingga saat ini.

Pemilihan Peby Mulyajaya Subakti sebagai salah satu narasumber karena tugas dan tanggungjawab-nya dalam menjaga sistem manajemen mutu pada PT Surindo Teguh Gemilang sebagai MR.

Dengan tugas dan tanggungjawab tersebut, Peby diharapkan memahami kinerja manajemen PT Surindo Teguh Gemilang dan strategi dalam menghadapi persaingan bisnis.

4.4. Porter’s Five Forces Analysis

Berikut adalah analisis Porter’s Five Forces pada PT Surindo Teguh Gemilang berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan direktur keuangan, direktur pemasaran, dan management representative (MR).

4.4.1. Ancaman Pendatang Baru

Untuk mengetahui seberapa besar ancaman akan pedatang baru, dapat dlihat dari hambatan masuk ke dalam industri. Berikut adalah sumber hambatan bagi pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri kotak karton gelombang :

4.4.1.1. Skala ekonomi

Unit cost production dapat turun pada jumlah produksi tertentu dengan spesifikasi yang berbeda juga sebagaimana yang dijelaskan oleh

(11)

Universitas Kristen Petra

58

narasumber. Bagi pendatang baru untuk mencapai jumlah produksi dimana dapat mempengaruhi turunnya unit cost production, dibutuhkan permin- taan dari pembeli yang besar dan dibutuhkan mesin dengan skala yang besar.

Hal tersebut menjadi sebuah penghalang bagi pendatang baru dengan memaksa mereka untuk masuk pada skala besar dan mengambil resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dengan skala kecil dan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan.

4.4.1.2. Diferensiasi produk

PT Surindo Teguh Gemilang memiliki kelebihan pada kualitas pada produk kotak karton gelombang yang dihasilkan oleh sumber daya manusia yang telah berpengalaman. Permintaan pada industri ini beragam, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang terlatih untuk mendapatkan hasil produk yang maksimal sesuai dengan keinginan pembeli. Dengan hasil yang sesuai dengan harapan pembeli secara langsung meningkatkan loyalitas pembeli terhadap perusahaan.

Perusahaan pendatang baru dengan merek yang belum dikenal dan sumber daya manusia yang berpengalaman akan mengalami hambatan masuk yang besar dalam diferensiasi produk, dimana perusahaan akan kesulitan dalam merebut pangsa pasar yang sebagian besar sudah memiliki loyalitas pada produk PT Surindo Teguh Gemilang.

4.4.1.3. Kebutuhan modal

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber kebutuhan modal utama dalam industri ini yaitu uang dan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia yang berpengalaman dibutuhkan untuk menguangi tingkat kesalahan dalam proses produksi, terutama bagi pendatang baru hal apabila sumber daya manusianya kurang terlatih, tingkat kesalahan produksi tinggi akan mengurangi keuntungan perusahaan. Besarnya kebutuhan modal uang tergantung pada dimana perusahaan akan bersaing.

Apabila perusahaan ingin bersaing pada tingkatan perusahaan kotak karton

(12)

Universitas Kristen Petra

59

gelombang besar, tentu dibutuhkan dana yang juga besar untuk bangunan, mesin, pemasaran serta pelatihan terhadap sumber daya manusianya.

Bagi pendatang baru yang ingin bersaing dengan perusahaan- perusahaan besar seperti PT Surindo Teguh Gemilang memiliki hambatan pada kebutuhan modal. Semakin besar modal yang dibutuhkan semakin besar pula resiko yang akan diterima apabila pendatang baru tidak dapat bersaing.

4.4.1.4. Biaya beralih pemasok

Dari hasil wawancara, narasumber mengatakan pada industri kotak karton gelombang ini biaya beralih terhadap pemasok tidak ada atau 0 (nol). Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak memiliki kontrak kerja dengan pemasok, perusahaan dapat dengan mudahnya berganti dari satu pemasok ke pemasok lainnya tanpa mengeluarkan biaya beralih.

Biaya beralih pemasok tidak menjadi sebuah hambatan bagi pendatang baru untuk mendapatkan pemasok sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

4.4.1.5. Akses ke saluran distribusi

Akses saluran distribusi dalam industri kotak karton gelombang pada umumnya menggunakan tenaga outsourching, yang artinya perusahaan-perusahaan pendistribusian barang dapat membantu pendistribusian produk kotak karton gelombang. Hal serupa dilakukan oleh PT Surindo Teguh Gemilang, dikarenakan untuk menyediakan alat transportasi untuk mendistribusikan produk dibutuhkan biaya yang cukup besar yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan.

Saluran distribusi pada industri ini tidak menjadi halangan bagi pendatang baru karena tenaga outsourching ada untuk membantu distribusi perusahaan kotak karton gelombang.

4.4.1.6. Biaya tidak menguntungkan bebas dari skala

Biaya tidak menguntungkan bebas dari skala menjadi hambatan bagi pendatang baru apabila ada beberapa faktor yang dimiliki oleh perusahaan yang telah ada. Menurut narasumber, teknologi yang ada pada industri ini umumnya diambil dari pemasok. Sehingga bagi para pendatang

(13)

Universitas Kristen Petra

60

baru juga dapat memiliki teknologi yang sama dengan perusahaan kotak karton gelombang lain. Hal tersebut sama dengan penguasaan bahan baku.

Bahan baku kotak karton gelombang yang berupa roll kertas semua disediakan oleh para pemasok. Banyaknya pembeli bagi industri kotak karton gelombang ini tidak memungkinkan untuk terjadinya monopoli lokasi bagi perusahaan besar manapun. Pemerintah juga tidak menyediakan subsidi khusus yang dapat menguntungkan bagi perusahaan kotak karton gelombang yang telah mapan. Salah satu faktor yang dapat menjadi hambatan bagi pendatang baru adalah pengalaman. Semakin lama pengalaman perusahaan berdiri, ada kecenderungan biaya produksi akan mengalami penurunan. Biaya menurun karena sumber daya manusia yang berpengalaman akan semakin efisien dalam bekerja, sehingga kesalahan yang menyebabkan biaya produksi meningkat dapat ditekan sejalan dengan pengalaman.

Bagi pendatang baru biaya tidak menguntungkan bebas dari skala tidak menjadi hambatan, karena kepemilikan teknologi dan bahan baku dapat didapat dari pemasok, tidak adanya monopoli lokasi, tidak ada subsidi yang dapat menguntungkan perusahaan yang telah mapan.

4.4.1.7. Kebijakan pemerintah

Menurut narasumber, pemerintah tidak memiliki peraturan khusus seperti persyaratan perizinan akses terhadap bahan baku dari industri kotak karton gelombang ini. Sehingga bagi pendatang baru hal ini tidak menjadi hambatan untuk dapat bersaing dalam industri kotak karton gelombang.

Tabel 4.1 Ancaman pendatang baru

Hambatan untuk masuk industri

Skala ekonomi √

Diferensiasi produk √

Kebutuhan modal √

Biaya beralih pemasok ⎯

Akses ke saluran distribusi ⎯

Biaya tiak menguntungkan bebas skala ⎯

(14)

Universitas Kristen Petra

61

Kebijakan pemerintah ⎯

Pendatang baru merupakan ancaman bagi PT Surindo Teguh Gemilang. Dilihat dari 7 faktor yang menjadi penghambat masuknya pendatang baru, hanya 3 yang dapat menghambat masuknya pendatang baru.

4.4.2. Ancaman Dari Produk Pengganti

Ada beberapa faktor penentu barang pengganti dapat menjadi ancaman dalam industri kotak karton gelombang. Berikut faktor-faktor penentu tersebut.

4.4.2.1. Kinerja produk pengganti

Industri kemasan ada bermacam-macam sesuai dengan bahan bakunya, tetapi tidak semua memiliki kegunaan yang sama. Menurut narasumber, dalam industri kotak karton gelombang salah satu produk pengganti adalah kemasan plastik. Keunggulan dari kemasan plastik adalah harga yang lebih murah dibanding dengan kemasan kotak karton gelombang. Dalam kualitas kemasan plastik tidak dapat menggantikan kemasan kotak karton gelombang, karena kemasan plastik tidak memiliki kekuatan yang cukup kuat dan mudah rusak untuk melindungi produk di dalamnya.

Pada faktor ini produk pengganti tidak menjadi ancaman bagi PT Surindo Teguh Gemilang. Karena kinerja produk pengganti masih belum dapat bersaing dengan produk dari indsutri kotak karton gelombang.

4.4.2.2. Biaya beralih ke produk pengganti

Dari hasil wawancara, narasumber mengatakan pada industri kotak karton gelombang ini biaya beralih bagi pembeli untuk beralih ke produk pengganti tidak ada atau 0 (nol). Dengan tidak ada biaya yang dibutuhkan pembeli untuk beralih ke produk pengganti, besar ancaman untuk untuk beralih ke produk pengganti.

4.4.2.3. Kecenderungan pembeli menggunakan produk pengganti

Menurut narasumber produk pengganti masih belum dapat menyaingi kualitas dari produk kotak karton gelombang. Ditambah lagi

(15)

Universitas Kristen Petra

62

tingkat loyalitas dari pembeli yang tinggi mengakibatkan kecenderungan pembeli menggunakan produk pengganti berkurang. Kecenderungan pembeli menggunakan produk penggnati yang kecil mengakibatkan ancaman produk pengganti kecil.

Tabel 4.2 Ancaman dari produk pengganti

Ancaman produk pengganti

Kinerja produk pengganti ⎯

Biaya beralih ke produk pengganti ⎯

Kecenderungan pembeli menggunakan produk pengganti

⎯

Bagi PT Surindo Teguh Gemilang, ancaman dari produk pengganti rendah, karena produk pengganti saat ini ada tetapi tidak dapat menggantikan fungsi dan kualitas dari produk kemasan kotak karton gelombang. Dari beberapa faktor sebagai penentu tidak menunjukkan ancaman dari produk pengganti.

4.4.3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tawar menawar pemasok, dapat dilihat dari situasi pemasok bagi PT Surindo Teguh Gemilang.

4.4.3.1. Dominasi pemasok

Menurut narasumber jumlah pemasok bagi industri kotak karton gelombang banyak dengan berbagai kualitas yang ditawarkannya.

Dibanding dengan perusahaan kotak karton gelombang, perusahaan pemasok (roll kertas) lebih banyak. PT Surindo Teguh Gemilang memiliki 8 pemasok tetap dan beberapa pemasok tidak tetap. Beberapa perusahaan pemasok tetap antara lain, PT Pakerin, PT Tjiwi Kimia, PT Pura Barutama, dan PT Asia Paper Mill.

Dengan banyaknya pemasok yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan menimbulkan kekuatan tawar menawar dari pemasok berkurang, karena perusahaan tidak akan kekurangan pemasok. PT

(16)

Universitas Kristen Petra

63

Surindo Teguh Gemilang tidak memiliki resiko bahwa sewaktu-waktu pemasok bisa saja mengubah harga, menurunkan mutu produk yang dapat membebani perusahaan.

4.4.3.2. Produk pengganti

Bagi industri kotak karton gelombang pada saat ini, bahan baku utama adalah roll kertas dan belum ada produk penggantinya. Oleh karena itu bagi Surido Teguh Gemilang, kekuatan tawar menawar dari pemasok akan meningkat.

4.4.3.3. Keunikan pemasok

Keunikan dari produk pemasok mempengaruhi kualitas hasil dari produk kotak karton gelombang. Keunikan tersebut berupa kualitas dan motif dari bahan baku. Beberapa pemasok yang memiliki kualitas terbaik tentunya akan menjadi rebutan dari pembelinya. Pemasok pun memiliki kapasitas produksi, sehingga pemasok memiliki kekuatan dalam tawar menawar dengan perusahaan kotak karton gelombang.

Oleh karena itu bagi PT Surindo Teguh Gemilang, keunikan pemasok meningkatkan kekuatan tawar menawar dari pemasok.

4.4.3.4. Kepentingan pemasok

Berdasarkan hasil wawancara, kepentingan pemasok dari PT Surindo Teguh Gemilang beragam. Beberapa perusahaan memproduksi berbagai macam jenis kertas yang dijual kepada bermacam industri juga.

Tetapi juga ada perusahaan yang khusus memproduksi kertas bahan baku dari produk kotak karton gelombang, bahkan ada perusahaan yang hanya memproduksi kertas bahan baku bagi PT Surindo Teguh Gemilang. Tetapi pada umumnya pemasok tidak menjadikan industri kotak karton gelombang, karena bahan baku kertas tersebut dapat dijadikan produk industri lain.

Bagi PT Surindo Teguh Gemilang, kepentingan pemasok menjadi salah satu kekuatan tawar menawar bagi pemasok. Pemasok dapat memaksakan kekuatannya dalam penentuan harga dan kualitas pada industri kotak karton gelombang.

(17)

Universitas Kristen Petra

64 4.4.3.5. Biaya beralih

Menurut narasumber, pemasok tidak menciptakan biaya peralihan atau 0 (nol) terhadap pembeli sehingga perusahaan kotak karton gelombang dapat membandingkan antara satu pemasok dengan pemasok lain. Dengan tidak adanya biaya beralih, kekuatan tawar menawar dari pemasok akan berkurang.

Tabel 4.3 Kekuatan tawar menawar pemasok

Daya tawar menawar pemasok kuat

Dominasi pemasok ⎯

Produk pengganti √

Keunikan pemasok √

Kepentingan pemasok √

Biaya beralih ⎯

Bagi PT Surindo Teguh Gemilang pemasok memiliki kekuatan tawar menawar tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari 5 indikator kekuatan tawar menawar pemasok, 3 indikator menunjukkan tawar menawar dari pemasok tinggi.

4.4.4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Untuk mengetahui seberapa besar kekuatan tawar menawar pembeli, dapat dlihat dari situasi pembeli dar PT Surindo Teguh Gemilang.

4.4.4.1. Volume pembelian

Pembeli produk PT Surindo Teguh Gemilang memiliki jumlah yang besar dan berasal dari beberapa perusahaan besar.

(18)

Universitas Kristen Petra

65

Dari data penjualan PT Surindo Teguh Gemilang di atas menunjukkan ada beberapa penjualan terhadap beberapa perusahaan besar yang mempengaruhi cukup besar dengan prosentase lebih dari 10% dari total penjualan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada industri kotak karton gelombang, pengaruh penjualan yang cukup besar meningkatkan kekuatan tawar menawar dari pembeli.

4.4.4.2. Jenis produk

Produk hasil dari PT Surindo Teguh Gemilang merupakan produk standar atau tidak terdiferensiasi dengan produk pada industri kotak karton gelombang. Dengan produk yang tidak terdiferensiasi tersebut maka pembeli memiliki pilihan untuk pemasoknya yang meningkatkan kekuatan tawar dari pembeli dalam penentuan harga.

4.4.4.3. Biaya beralih pembeli

Menurut narasumber, PT Surindo Teguh Gemilang tidak menciptakan biaya peralihan atau 0 (nol) terhadap pembeli sehingga pembeli dapat membandingkan dengan perusahaan kotak karton gelombang lain. Dengan tidak adanya biaya beralih, kekuatan tawar menawar dari pembeli akan meningkat.

(19)

Universitas Kristen Petra

66 4.4.4.4. Informasi produk

Tidak semua pembeli memiliki informasi produk yang lengkap.

Menurut narasumber, pembeli produk kotak karton gelombang kebanyakan kurang memahami spesifikasi dari permintaan produk yang mereka inginkan. Kekurangan informasi dari pembeli mengenai permintaan mengurangi kekuatan tawar menawar untuk mendapatkan harga yang menguntungkan.

4.4.4.5. Kualitas produk

Fungsi dari kemasan kotak karton gelombang adalah sebagai pelindung dari produk di dalamnya ketika berada di penyimpanan atau pendistribusian. Kualitas dari kemasan kotak karton gelombang tidak mempengaruhi dari kualitas dari produk, tetapi apabila kualitas dari kotak karton gelombang kurang, maka produk yang di dalam dapat rusak. Maka secara tidak langsung kualitas kotak karton cukup mempengaruhi produk pembeli.

Bagi PT Surindo Teguh Gemilang, dari beberapa pembeli yang dimiliki, kualitas produk kotak karton gelombang cukup mengurangi kekuatan tawar menawar dari pembeli.

Tabel 4.4 Kekuatan tawar menawar pembeli

Daya tawar menawar pembeli kuat

Volume pembelian √

Jenis produk √

Biaya beralih pembeli √

Informasi produk ⎯

Kualitas produk ⎯

Melihat analisis situasi dari pembeli dari PT Surindo Teguh Gemilang, menunjukkan daya tawar menawar yang cukup kuat dari pembeli. Dari 5 kekuatan tawar menawar pembeli, posisi pembeli memiliki 3 kekuatan dari tawar menawar.

(20)

Universitas Kristen Petra

67

4.4.5. Intensitas Persaingan Antara Para Pesaing yang Ada

Untuk mengetahui seberapa besar intensitas persaingan antara pesaing yang ada, dapat ditinjau dari jumlah pesaing PT Surindo Teguh Gemilang, pertumbuhan industri kotak karton gelombang, biaya tetap, diferensiasi & biaya beralih, penambahan kapasitas, pesaing yang beragam, dan hambatan pengunduran diri.

4.4.5.1. Jumlah pesaing

Pesaing perusahaan kemasan kotak karton gelombang lain di Jawa Timur menurut narasumber ada sekitar 30 perusahaan. Tetapi bagi PT Surindo Teguh Gemilang semua perusahaan kemasan kotak karton gelobang dijadikan pesaing utama. Beberapa perusahaan kotak karton gelombang besar di Jawa Timur, antara lain, PT Kedawung Setia, PT Indonesia Dirtajaya aneka Indus Box, PT Pakar Indo Abadi, dan lain-lain.

Persaingan dalam industri kotak karton gelombang cukup ketat, karena jumlah pesaing yang cukup banyak yang menyebabkan perebutan pangsa pasar antar perusahaan.

4.4.5.2. Pertumbuhan industri

Business Development Indonesia Packaging Federation mencatat pertumbuhan industri kemasan pada kuartal III 2014 naik 8% atau sekitar Rp 16 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Dibanding dengan kuartal I dan kuartal II pertumbuhan di kuartal II menurun dan tidak sesuai harapan (dalam Sutardi, 23 Januari 2015). Dalam kondisi pertumbuhan industri tersebut, menurut narasumber PT Surindo Teguh Gemilang mengalami peningkatan hingga periode Desember 2014.

Pertumbuhan industri sebesar 8% menunjukkan pertumbuhan industri yang cukup cepat, dapat diartikan bahwa persaingan dalam industri menjadi lebih longgar karena perusahaan-perusahaan meningkatkan penjualan hanya dengan mengikuti arus pertumbuhan industri.

4.4.5.3. Biaya tetap

Biaya tetap penyimpanan pada PT Surindo Teguh Gemilang rendah, hal ini disebabkan oleh karena produk kemasan tidak

(21)

Universitas Kristen Petra

68

membutuhkan penyimpanan. Produk yang telah selesai diproduksi langsung didistribusikan kepada para pembeli. Menurut narasumber, perusahaan menghindari adanya penyimpanan untuk menghindari biaya dari penyimpanan. Alasan lain adalah perusahaan memang tidak memiliki tempat untuk menyimpan kotak karton gelombang.

Dengan biaya tetap penyimpanan yang rendah, persaingan menjadi lebih stabil karena perusahaan tidak mendapat tekanan dari biaya penyimpanan.

4.4.5.4. Diferensiasi & biaya beralih

Produk dari kemasan kotak karton gelombang merupakan barang komoditas, dimana pembeli melihat perbedaan dari harga dan pelayanan, walaupun secara teknik kualitas yang dihasilkan dari setiap produk yang dihasilkan antar perusahaan kotak karton gelombang memiliki perbedaan.

Dengan minimnya diferensiasi dari produk-produk kemasan kotak karton gelombang, menjadikan persaingan dalam industri ini semakin ketat karena produk tidak memiliki diferensiasi yang menjadi pelindung dari persaingan, yang menyebabkan pembeli dapat memilih pemasoknya dengan bebas.

4.4.5.5. Penambahan kapasitas

Penambahan kapasitas dalam industri ini cukup memakan biaya besar. Karena penambahan kapasitas harus dalam jumlah besar dan mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan teknologi mesin dengan menambah mesin baru atau mengganti mesin lama mereka dan juga dibutuhkan pendirian pabrik pembantu.

Dengan penambahan kapasitas yang berkelompok atau harus dalam jumlah besar membuat persaingan menjadi lebih ketat dalam berebut pangsa pasar.

4.4.5.6. Pesaing yang beragam

Pesaing yang ada selalu datang dengan memberikan persaingan dalam harga. Secara kualitas produk dari PT Surindo Teguh Gemilang memiliki berbagai kualitas dari rendah hingga kualitas paling tinggi.

Menurut narasumber, dalam menghadapi pesaing yang memiliki kapasitas

(22)

Universitas Kristen Petra

69

da kualitas setara dengan PT Surindo Teguh Gemilang hanya dapat dihadapi dengan menjalankan strategi pemasaran fokus terhadap harga yang lebih rendah. Produk yang homogen dengan strategi pemasaran yang sama menyebabkan persaingan menjadi lebih longgar.

4.4.5.7. Hambatan pengunduran diri

Menurut narasumber hambatan pengunduran diri tidak tinggi.

Biaya tetap untuk keluar dari persaingan adalah pesangon yang harus diberikan kepada karyawan perusahaan. Sedangkan semua aset dapat dijual. Dengan kecilnya hambatan untuk meninggalkan persaingan menjadikan persaingan menjadi lebih longgar.

Tabel 4.5 Intensitas persaingan antara pesaing yang ada Pengaruh persaingan tinggi

Jumlah pesaing √

Pertumbuhan industri √

Biaya tetap ⎯

Diferensiasi & biaya beralih √

Penambahan kapasitas √

Pesaing yang beragam ⎯

Hambatan pengunduran diri ⎯

Dari hasil analisis intensitas persaingan antara pesaing yang ada, menunjukkan persaingan yang cukup ketat dengan adanya 4 dari 7 faktor yang mempengaruhi intensitas persaingan pada industri kotak karton gelombang.

4.4.6. Analisis Porter’s Five Forces Keseluruhan

Setelah melakukan analisis Porter’s Five Forces dapat dilihat posisi persaingan dari PT Surindo Teguh Gemilang pada saat ini. PT Surindo Teguh Gemilang memiliki ancaman dari para pendatang baru yang disebabkan hambatan untuk masuk dalam industri ini masih dapat dilewati oleh para pendatang baru. Ancaman juga datang dari pemasok yang memiliki kekuatan tawar menawar cukup tinggi karena

(23)

Universitas Kristen Petra

70

ketergantungan produk PT Surindo Teguh Gemilang terhadap pemasok yang cukup tinggi. Karakterterisik dari pembeli dalam industri kotak karton gelombang ini memiliki posisi tawar menawar yang lebih kuat dibandingkan dengan PT Surindo Teguh Gemilang.

Antara pesaing yang telah ada menunjukkan intensitas persaingan yang cukup ketat. Hal ini tampak dari jumlah pesaing yang tinggi, pertumbuhan industri yang cukup cepat, minimnya diferensiasi, dan pembahan kapasitas dalam jumlah besar. Sedangkan keuntungan dimiliki PT Surindo Teguh Gemilang karena tidak memiliki produk pengganti yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan.

Untuk menjaga eksistensi perusahaan dalam industri, dibutuhkan strategi untuk meminimalkan ancaman-ancaman di atas, seperti :

1. Menjaga kualitas produk yang telah ada dengan meningkatkan kualitas SDM. Hal tersebut untuk menjaga persaingan baik yang telah ada maupun pendatang baru yang akan memasuki industri kotak karton gelombang.

2. Menjaga loyalitas pembeli. Loyalitas merupakan sesuatu yang langka dalam dunia bisnis. Untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjalin hubungan baik dengan pembeli. Loyalitas didapat dengan bonus-bonus dari pembelian dan peningkatan kualitas servis distribusi barang.

3. Pengembangan perusahaan. Peningkatan teknologi serta penambahan kapasitas produksi sedang dijalankan oleh PT Surindo Teguh Gemilang untuk memperbesar pangsa pasar.

4. Menjaga hubungan dengan pemasok. Jumlah pemasok yang berkualitas tidaklah banyak, maka untuk menjaga jumlah yang dapat dipasok perusahaan, hubungan baik perlu dilakukan.

4.5. Strategi Bersaing Alternatif

Dalam perumusan strategi bisnis sebuah perusahaan, dibutuhkan pendekatan yang bermanfaat. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan melakukan analisis lima kekuatan oleh Michael Porter

(24)

Universitas Kristen Petra

71

(Porter’s Five Forces Analysis). Dalam menghadapi lima kekuatan kompetitif, Porter menyarankan tiga pendekatan strategi generik yang berpotensi sukses dalam menghadapi perusahaan lain dalam industri, yaitu strategi keunggulan biaya (overall cost leadership), diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus). Dalam realitas, perusahaan dapat menjalankan lebih dari satu strategi generik. Pada dasarnya keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah biaya rendah dan diferensiasi. Pada PT Surindo Teguh Gemilang lebih mudah untuk memfokuskan keunggulan pada biaya rendah daripada diferensiasi, karena produk yang dihasilkan dalam industri kotak karton gelombang ini terstandarisasi atau minim diferensiasi.

Strategi pertama yang dapat diterapkan oleh PT Surindo Teguh Gemilang adalah keunggulan biaya menyeluruh (cost leadership). Kunci dari strategi ini adalah dengan menjual produk kotak karton gelombang di bawah harga pesaing untuk meraih keuntungan yang lebih besar dari pesaing. Strategi ini dilakukan karena diferensiasi nilai pada produk kotak karton gelombang tidak terlalu besar yang mengakibatkan pembeli lebih sensitif terhadap harga. Dengan keunggulan harga yang lebih murah daripada pesaing dan dengan kualitas yang terbaik, diharapkan dapat meningkatkan pembelian dari PT Surindo Teguh Gemilang. Strategi ini juga dapat membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga bahkan menjadi pemimpin pasar dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi dan stabil melalui cara- cara yang agresif dalam efisiensi dan keefektifan biaya.

Untuk mencapai kesuksesan dalam strategi keunggulan biaya menyeluruh, dibutuhkan beberapa syarat, yaitu:

1. Efisiensi yang tinggi dalam penggunaan bahan baku. Efisiensi dengan meminimalkan kesalahan dalam proses produksi.

2. Menghindari terjadinya pemborosan biaya. Pengendalian biaya yang ketat dari perusahaan.

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk menghindari kesalahan produksi.

(25)

Universitas Kristen Petra

72

4. Menjaga hubungan baik dengan pemasok, untuk mendapat harga yang lebih murah.

5. Investasi modal berkelanjutan.

Strategi keunggulan biaya menyeluruh ini juga memiliki resiko dalam penerapannya, yaitu strategi ini tidak berjalan lama karena pesaing dapat meniru atau mencontoh strategi ini, sehingga dibutuhkan persiapan yang benar-benar matang dari PT Surindo Teguh Gemilang dalam menjalankan strategi ini.

Strategi kedua adalah dengan menjalankan strategi fokus. Pada umumnya, strategi fokus memiliki dua varian yaitu fokus biaya dan fokus diferensiasi. Pada perusahaan ini, fokus terhadap biaya dirasa lebih menguntungkan karena perusahaan dapat bermain dengan harga kepada konsumen. Perusahaan dapat memfokuskan strategi keunggulan biaya hanya pada salah satu segmen pasar yaitu industri makanan & minuman.

Pemilihan segmen pasar ini dikarenakan pada umumnya pembeli dari produk kotak karton gelombang sebagian besar merupakan dari industri makanan & minuman. Di dalam strategi keunggulan biaya, perusahaan dapat memberikan harga yang sesuai dengan segmen pasar tersebut.

Memfokuskan strategi pada kedua indutri ini dengan tujuan mendapat pangsa pasar yang lebih besar pada industri makanan & minuman. Fokus dengan keunggulan biaya dibutuhkan beberapa syarat yang serupa dengan strategi biaya menyeluruh dengan diarahkan pada satu target khusus yaitu makanan & minuman.

Referensi

Dokumen terkait

• Pada kegiatan aYO, BeRlaTiH : Siswa telah membaca dan memahami karya tiga dimensi, unsur-unsur karya seni rupa tiga dimensi, dan jenis benda yang biasa dituangkan dalam

Hasil penelitian berupa model pendidikan dan pelatihan (diklat) yang secara efektif dapat membekali pengusaha toko kelontong untuk mengimplementasikan gaya kepemimpinan transaksional

Kurikulum yang dibangunkan dalam pendidikan teknik dan vokasional (PTV) sebenarnya berkait dengan pendidikan asas sebagaimana dalam EFA yang tidak membezakan

Cara yang ketiga ini dilakukan dengan cara merubah binary file executable menjadi nilai binary dari identitas pengguna, Posisi binary yang akan dirubah akan

Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada ke-47, Panitia menyelenggarakan Simposium Nasional Penelitian dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Mata kuliah kimia anorganik ini mempelajari sifat  – sifat logam transisi, teori  – teori kimia koordinasi, stabilitas, kinetika dan mekanisme reaksi serta pembuatan

Transfer kalor sensibel di awal proses adalah besar karena adanya perbedaan temperatur yang tinggi antara dinding pipa dalam dengan PCM padat.. Walaupun konduktivitas termal