• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI FERMENTASI ALKOHOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI FERMENTASI ALKOHOL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“FERMENTASI ALKOHOL”

Disusun oleh :

Nama : Lega Yulia Widyana (21)

No : 21

Kelas : XII MIPA 9

SMA NEGERI 1 BANTUL

Jalan KHA Wakhid Hasyim 99 Bantul

(2)

Tahun Pelajaran 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan praktikum biologi yang berjudul

“Enzim Katalase” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan praktikum biologi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Keberhasilan dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Titi Prawiti Sariningsih, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri 1 Bantul.

2. Bapak Y. Sukamto, M.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran Biologi 3. Orangtua yang telah memberikan bantuan moril dan materiil.

4. Teman-teman kelas XII MIPA 9 yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum biologI ini banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan praktikum biologi ini. Kami berharap laporan praktikum biologi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bantul, Agustus 2017,

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Daftar Isi ...ii

Kata Pengantar ...iii

Bab I Pendahuluan ...1

A. Latar Belakang... B. Tujuan... Bab II Pembahasan ...6

A. Alat dan Bahan... B. Cara Kerja... C. Hasil Praktikum... Bab III Penutup A. Kesimpulan...12

B. Saran...12

Daftar Pustaka...13

Lampiran...14

BAB I

(4)

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Fermentasi juga merupakan proses penguraian senyawa organic untuk memperoleh energy tanpa menggunakan oksigen sebgai akseptor electron terakhirnya.

Sebagai pengganti oksigen digunakan senyawa misalnya : asam pivurat atau asetaldehid untuk emngikat electron terakhirnya, karena tidak menggunakan oksigen.

Fermentasi disebut juga respirasi anaerob.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

2. RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimanakah proses fermentasi alkohol?

2) Apa saja yang dihasilkan fermentasi alkohol?

3. TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui dan mengamati proses fermentasi alcohol yang dilakukan oleh khamir Saccharmyces cerevisiae

BAB 2

(5)

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI 3.1 Fermentasi

Kata fermentasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti merebus . Arti kata dari Bahasa Latin tersebut dapat dikaitkan atau kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi sepenuhnya ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian.

Gelembung gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap kandungan gula. Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan mikrobiologi industri. Arti fermentasi sepenuhnya bidang biokimia dihubungkan atau pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Sepenuhnya bidang mikrobiologi industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme. Perubahan arti kata fermentasi sejalan atau hasil penemuan yang dilakukan oleh para ahli. Arti kata fermentasi berubah sepenuhnya saat Gay Lussac berhasil melakukan penemuan yang menunjukkan penguraian gula menjadi alkohol dan karbondioksida. Selanjutnya Pasteur melakukan penemuan mengenai penyebab perubahan sifat bahan yang difermentasi, sehingga dihubungkan atau mikroorganisme dan akhirnya atau enzim. Untuk beberapa lama fermentasi terutama dihubungkan atau karbohidrat, bahkan sampai sekarang pun masih sering digunakan.

Sepenuhnyahal arti fermentasi tersebut lebih luas lagi, menyangkut juga perombakan protein dan lemak oleh aktivitas mikroorganisme. Meskipun fermentasi sering dihubungkan atau pembentukan gas yang disebabkan oleh mikroorganisme yang hidup, sepenuhnya saat ini pembentukan gas maupun terdapatnya sel mikroorganisme hidup tidak merupakan kriteria yang esensial. Dalam beberapa proses fermentasi misalnya fermentasi asam laktat, tidak ada gas yang dibebaskan. Fermentasi dapat juga berlangsung (meskipun jarang terjadi) atau menggunakan ekstrak enzim yang berfungsi sebagai katalisator reaksi. Dari uraian diatas dapat disarikan bahwa fermentasi mempunyai arti suatu proses terjadinya perubahan kimia sepenuhnya suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Naid, 2011).

Fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi adalah bakteri, khamir dan kapang. Contoh bakteri yang digunakan dalam fermentasi adalah Acetobacter xylinum

(6)

pada pembuatan nata decoco, Acetobacter aceti pada pembuatan asam asetat. Contoh khamir dalam fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan alkohol sedang contoh kapang adalah Rhizopus sp pada pembuatan tempe, Monascus purpureus pada pembuatan angkak dan sebagainya. Fermentasi dapat dilakukan menggunakan kultur murni ataupun alami serta dengan kultur tunggal ataupun kultur campuran (Hidayat, 2007).

3.2 Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol pada dasarnya adalah suatu cara produksi alcohol (etanol) menggunakan bantuan aktivitas mikroorganisme. Alkohol yang dihasilkan sering disebut bioetanol.

Mikroorganisme yang berperanan dalam fermentasi alkohol pada umumnya merupakan kelompok mikroba khamir seperti Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyses uvarium.

Cerevisiae telah diperdagangkan dalam bentuk bubuk yang dikenal dengan nama ragi roti, yaitu ragi yang digunakan dalam pembuatan roti. Substrat atau bahan baku fermentasi alcohol dapat berasal dari gula seperti gula putih, nira aren, nira kelapa, nira lontar dan molase.

Substrat ini dimetabolisme menjadi alkohol. Selain gula, dapat juga digunakan bahan berpati (misalnya ubi jalar, ubi kayu dan sagu) dan bahan berselulosa sebagai bahan baku misalnya jerami padi. Agar bahan dapat bertindak sebagai substrat, pati dan selulosa perlu dihidrolisis terlebih dulu menjadi gula sederhana, baik dalam bentuk monosakarida maupun dalam bentuk disakarida. Hidrolisis tersebut dapat berlangsung secara kimia dan secara enzimatik.

Reaksi fermentasi alkohol:

1. Gula(C6H12O6) => Asam piruvat (Glikolisis) 2. Dekarboksila asam piruvat

Asam piruvat => Asetaldehid + CO2

3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).

2 CH3CHO + 2 NADH2 => 2 C2H5OH + 2 NAD Ringkasan reaksi:

C6H12O6 => 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

(7)

3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Ragi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan ragi, yaitu sebagai berikut 1. Nutrisi (zat gizi)

Dalam kegiatannya khamir memerlukan penambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya, yaitu :

· Unsur C, ada faktor karbohidrat.

· Unsur N, dengan penambahan pupuk yang mengandung nitrogen. Misalnya ZA, urea, amonia, dsb.

· Unsur P, dengan penambahan pupuk fosfat, misalnya NPK, TSP, DSP, dsb.

· Mineral-mineral.

· Vitamin-vitamin.

2. Keasaman (pH)

Untuk fermentasi alkohol, khamir memerlukan media dengan suasana asam, yaitu antara pH 4,8-5,0. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan asam sulfat jika substratnya alkalis atau dengan natrium bikarbonat jika substratnya asam.

3. Suhu

Suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan adalah 28-300 ⁰C. Pada waktu fermentasi terjadi kenaikan panas, karena reaksinya eksoterm. Untuk mencegah agar suhu fermentasi tidak naik, perlu pendinginan agar dipertahankan tetap 28-300 ⁰C.

4. Udara

Fermentasi alkohol berlangsung secara anaerobik (tanpa udara). Namun demikian udara diperlukan pada proses pembibitan sebelum fermentasi untuk perkembangbiakan khamir tersebut (Sutriani, 2008).

(8)

B. HIPOTESIS

Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi alkohol.

C. Variabel

a. Variabel terikat : Banyak gelembung, suhu, bau dan perubahan warna b. Variabel bebas : PP, Glukosa, Ca(OH)2

c. Variabel control : Ragi

(9)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode eksperimen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di SMA Negeri 1 Bantul pada hari Senin, 14 Agustus 2017 pukul 11.15 WIB.

C. Alat dan Bahan

1) 3 tabung Erlenmeyer 2) 1 gelas ukur

3) 1 Pipa kaca U 4) 1 Termometer

5) 2 gabus penyumbat berlubang 6) Plastisin / Lilin mainan 7) Timbangan

8) Spatula 9) 20 gram gula

10) 4 gram ragi fermipan 11) Air kapur

12) Larutan Fenoftalen / pp 13) Air

D. Cara KerjaMemasukkan larutan 50 ml larutan gula 20% dalam erlemeyer A

(10)

1. Siapkan 3 buah Erlenmeyer beri label tabung A, tabung B, dan tabung C 2. Timbang 20 gram gula dan 2 gram fermipan

3. Masukkan ke dalam tabung A 20 gram gula lalu tambahkan 50 ml air yang telah diukur menggunakan gelas ukur, aduk hingga gula terlarut

4. Masukan 2 gram fermipan kedalam tabung A aduk hingga terlarut 5. Ukur suhu tabung A menggunakan thermometer selama 5 menit 6. Siapkan tabung B dan tabung C

7. Beri air kapur pada tabung B dan tabung C air kapur sebanyak 50 ml, kemudian tetesi dengan indicator pp sebanyak 2 tetes. Pastikan indicator pp tercampur merata dengan air kapur hingga memunculkan warna merah jambu

8. Ukur suhu keduanya menggunakan thermometer selama 5 menit lalu tulis pada tabel pengamatan.

9. Hirup aroma masing-masing tabung dan tulis aroma tabung pada tabel pengamatan 10. Hubungkan tabung A dengan tabung B menggunakan pipa U yang sudah terdapat

penyumbatnya hingga rapat.

11. Lapisi dengan plastisn / lilin mainan untuk memastikan tidak ada O2 yang ada dalam tabung

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus satu ini 14 siswa atau 58,33% memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) menulis ringkasan. Pada aspek pengertian ringkasan, 16 siswa atau 66% menjawab pengertian

1 ABDA-R RIGHT IV PT ASURANSI BINA DANA ARTA Tbk Asuransi Bina Dana Arta Tb k , P T 310

Isolasi dan Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Laut Belawan Sumatera Utara Dalam Mendegradasi Pestisida Karbosulfan.. Medan: Universitas

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis mencoba memberikan rekomendasi terkait hasil penelitian pada evaluasi elemen arsitektur Masjid Dian Al Mahri terhadap konsep

Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor potensial yang terdapat di Kabuapten Gianyar tahun 2011-2015 adalah: 1) sektor industri pengolahan, 2) sektor

 Kerusakan hati pada anak dapat timbul sebagai akibat penggunaan vitamin A dengan dosis yang sesuai AKG untuk orang dewasa selama beberapa tahun dan dengan dosis 5 kali AKG

Selain untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja, tujuan Kerja Praktek adalah pemahaman tentang konsep dasar proses Instrumentasi Elektronika

 Uraian tentang rancangan berpikir, dimulai adanya kondisi awal siswa belajar, dengan pre-tes ternyata hasilnya kurang memuaskan karena siswa lamban dalam mengerjakan. Hal