• Tidak ada hasil yang ditemukan

sakti setiaji agustus 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "sakti setiaji agustus 2006"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN

SAKTI SETIAJI. H2C 001 169. 2006 Pengaruh Lama Perendaman HCl yang Berbeda terhadap Kadar dan Kecernaan Protein Kasar secara In vitro Tepung Bulu (Pembimbing : BAGINDA ISKANDAR MOEDA TAMPUBOLON dan RETNO ISWARIN PUJANINGSIH)

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh perlakuan lama perendaman HCl yang berbeda terhadap kadar dan kecernaan protein sebagai bahan pakan sumber protein. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2004 sampai Maret 2005 di Laboratorium Teknologi Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Materi penelitian adalah bulu ayam ras yang merupakan limbah dari Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Kota Semarang dan HCl 0,27 M. Alat yang digunakan adalah ember, kawat kasa, gunting, stoples, oven, timbangan, analitis, grinder dan seperangkat alat analisis protein kasar dan kecernaan protein in vitro. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah T0 (kontrol) tanpa perendaman HCl, T1 =

perendaman HCl 12 jam, T2 = perendaman HCl 24 jam, T3 = perendaman HCl 36 jam, T4 =

perendaman HCl 48 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, dilanjutkan uji wilayah ganda Duncan pada taraf 1%.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan lama perendaman HCl 0,27 M tidak berpengaruh terhadap kadar protein kasar, tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap kecernaan protein (p<0,01). Hasil uji wilayah ganda Duncan menunjukkan bahwa perendaman HCl 0,27 M dengan lama perendaman 48 jam (T4) berbeda sangat nyata lebih tinggi (p<0,01) dari perlakuan T0, T1, T2 dan T3

yaitu 7,15%.

Kesimpulan penelitian adalah perlakuan perendaman dengan HCl 0,27 M dapat meningkatkan kecernaan protein kasar secara in vitro namun tidak berpengaruh pada kadar protein kasar. Kecernaan tepung bulu tertinggi terjadi pada lama perendaman 48 jam (T4). Nilai kecernaan protein tepung bulu

meningkat dengan bertambahnya lama perendaman HCl pada tepung bulu.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecernaan serat kasar dan protein kasar jerami padi dengan penambahan berbagai probiotik secara In vitro.. Materi yang digunakan

Uji Jarak Berganda Duncan Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering, Protein Kasar dan Bahan Organik Limbah Ikan Tuna pada Ayam Broiler. Perlakuan Rataan Kecernaan

Kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein kasar secara in-vitro dari produk fermentasi ampas tebu dengan fungi Ganoderma lucidum yang terbaik

Tahap analisis laboratorium secara in vitro menggunakan cairan rumen, setelah itu dilanjutkan dengan uji protein kasar dan serat kasar untuk mengetahui

Kandungan protein kasar, NDF dan ADF tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap perlakuan tinggi pemotongan dan jarak tanam. Kandungan protein kasar berkisar 27-29%.

Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa perlakuan level ragi tempe dan lama pemerarrlan dapat meningkatkan kadar protein kasar dan menurunkan kadar tanin pada brji sorghum.

Perlakuan masing-masing faktor yaitu lama perendaman yang makin lama menyebabkan kadar protein daging meningkat, sementara konsentrasi ekstrak jahe 15%

Perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein kasar juga dapat disebabkan karena kandungan asam lemak essensial Omega-3 dan Omega-6 dalam limbah