• Tidak ada hasil yang ditemukan

t pk 0908096 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t pk 0908096 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

92 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang Implementasi Media

Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata

Pelajaran Fisika (studi kasus di SMP Negeri 1 Warunggunung Kabupaten

Lebak – Banten) dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa di SMPN 1 Warunggunung saat menggunakan metoda ataupun penggunaan media yang konvensional cenderung

menunjukan hasil yang tidak signifikan, terbukti hasil belajar yang

dicapai oleh siswa berdasarkan penelitian ini menujukan hasil yang

lebih rendah. Disamping itu cara ini tidak meningkatkan motivasi

siswa dalam pembelajaran.

2. Pembelajaran media interaktif di SMPN 1 Warunggunung khususnya dalam pelajaran fisika boleh jadi merupakan alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar mengingat antusias, motivasi dan minat

siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media interaktif cukup

tinggi sehingga kedepan besar kemungkinan bisa meningkatkan hasil

belajar khususnya dalam pelajaran fisika.

3. Impelementasi media interaktif dalam pelajaran fisika di SMPN 1 Warunggunung menunjukan hasil belajar yang sangat signifikan

terbukti dengan nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada saat

(2)

93 tidak menggunakan media interaktif yang hanya menghasilkan nilai

rata-rata sebesar 4,42.

4. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penggunaan media interaktif adalah

1) Pendukung

a. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran menggunakan media

interaktif.

b. Kemampuan guru dalam menguasai teknologi komputer

khususnya guru fisika di SMPN 1 Warunggunung cukup baik.

c. Fasilitas sekolah untuk pembelajaran menggunakan media

interaktif cukup menunjang.

d. Kebijakan sekolah menunjukan dukungan yang tinggi terhadap

pembelajaran menggunakan media interaktif.

e. Dukungan orang tua siswa terhadap program sekolah termasuk

pengadaan perangkat komputer cukup tinggi.

2) Penghambat

a. Siswa banyak yang berasal dari lingkungan keluarga tidak

mampu dan belum terbiasa mengenal pembelajaran melalui

media interaktif.

b. Masih ada guru fisika di SMPN 1 Warunggunung yang belum

menguasai sepenuhnya software pesona fisika.

c. Sarana prasarana sekolah untuk menggunakan media interaktif

(3)

94 d. Pihak sekolah belum mewajibkan setiap guru untuk

menggunakan media interaktif dalam proses pembelajaran.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil diskusi hasil pembahasan dalam simpulan, maka

hasil penelitian ini memiliki hasil implikasi pada konteks pembelajaran

khususnya pada pembelajaran Fisika pada materi Kalor pada siswa SMP

Negeri 1 Warunggunung kelas VII (tujuh), antara lain :

1. Dapat dijadikan masukan bagi guru atau pendidik lainnya agar lebih

bervariasi lagi dalam memberikan metoda pembelajaran guna

tercapainya tujuan kurikulum.

2. Hendaknya guru dalam memberikan materi pembelajaran Fisika

disarankan untuk menggunakan metoda pembelajaran yang mampu

merangsang minat serta motivasi belajar hingga suasana pembelajaran

menjadi riang serta tidak dalam kondisi tertekan.

3. Tidak ada satu ketentuan bahwa hanya satu metoda pembelajaran

tertentu yang paling dianggap paling efektif terhadap materi

pembelajaran Fisika, tetapi disarankan untuk memilih metoda

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik warga belajar.

4. Bagi MGMP Fisika di tingkat Kabupaten Lebak disarankan agar

dalam membuat perencanaan program pembelajaran memperhatikan

unsur-unsur yang dapat merangsang minat belajar siswa.

5. Kepada para guru Fisika disarankan lebih inovatif dan kreatif dalam

(4)

95

C. Rekomendasi

Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Warunggunung

dengan menggunakan media interaktif Pesona Fisika di sekolah, pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan di laboratorium IPA dimana lingkungan belajar di

desain sedemikian rupa sehingga tercipta iklim belajar yang baik. Atas dasar

tersebut diatas, penulis merekomendasikan sebagai berikut:

a) Guru :

Guru Fisika hendaknya memperhatikan minat belajar dan karakteristik

siswa, dengan memahami karakteristik siswa, diharapkan guru mampu

memilih materi dan metoda pembelajaran yang tepat untuk diterapkan kepada

siswa. Pada pembelajaran Kalor memiliki karakteristik tersendiri, dimana

pada pembelajaran ini dibutuhkan pembuktian yang nyata dan terbayangkan

oleh siswa.

b) Kepala Sekolah

Kepala sekolah di lingkugan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak

disarankan agar lebih proaktif untuk memfasilitasi pengadaan sarana dan

prasarana pembelajaran mata pelajaran Fisika baik melalui APBS Sekolah

ataupun meminta bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten, Provinsi ataupun

Pusat.

c) Peneliti

Peneliti yang akan datang diharapkan akan dapat melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Hasilnya adalah rancangan antarmuka yang didokumentasikan dalam Lembar Kerja Tampilan (LKT) serta Jaringan Semantik Tampilan (JST) dari aplikasi Sistem Manajemen Properti

Teori lain menyebutkan bahwa, metal dan alloy stainless steel dapat menjadi lebih keras dan kuat bila diberi perlakuan yang berbeda yang dapat membuat kawat

Tumor kulit terjadi pada setiap bagian tubuh dan salah satunya adalah Melanoma yang paling sering ditemukan. Biasanya jenis Melanoma ini mengenai orang yang

Secara sekilas puisi mbeling di atas tidak berbeda dengan cerita humor yang Secara sekilas puisi mbeling di atas tidak berbeda dengan cerita humor yang disampaikan dengan bahasa

Alat pengering ini memiliki ruang bahan pengeringan yang terdiri dari tray atau rak untuk meletakkan bahan yang akan dikeringkan, cerobong keluaran untuk mengeluarkan

Dari hasil penelitian mengatasi perilaku terlambat datang ke sekolah klien dengan mene- rapkan layanan konseling individual pendekatan behavioristik melalui teknik behavior

Hal ini karena seiring dengan semakin tinggi suhu dan lamanya waktu yang digunakan selama pengeringan maka akan semakin meningkatkan kadar abu dari ikan asin sepat

Pada hari ini, seramai 407 Person Under Surveillance (PUS) telah mendaftar masuk di hotel untuk menjalani kuarantin, menjadikan jumlah keseluruhan PUS di 31 buah hotel