• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ptk 0705205 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ptk 0705205 chapter3"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Sebagaimana telah disebutkan dalam latar belakang masalah yang kemudian dirumuskan masalahnya berdasarkan penelitian ini, maka inti kajiannya adalah masalah motivasi, dan pembelajaran kewirausahaan pada sekolah menengah kejuruan. Perspektif atau sudut pandang digunakan untuk mengkaji masalah motivasi, pembelajaran kewirausahaan dan kesiapan siswa berwirausaha. Penelitian ini meliputi tiga variabel, yaitu motivasi, dan pembelajaran kewirausahaan serta kesiapan siswa berwirausaha di sekolah menengah kejuruan. Variabel tersebut masing-masing dipecah menjadi variabel bebas (independent

variable) yang meliputi motivasi dan pembelajaran kewirausahaan dan variabel

terikat (dependentvariable) yaitu kesiapan siswa berwirausaha.

Untuk kepentingan penyederhanaan analisis data, maka masing-masing variabel diberikan simbol sebagai berikut; variabel motivasi dengan simbol X1, variable pembelajaran kewirausahaan dengan symbol X2 dan variabel kesiapan siswa berwirausaha dengan simbol Y.

(2)

adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu metode yang menghubungkan antara satu variable dengan veriable lainnya dengan cara menentukan tingkat atau derajat hubungan di antara variable tersebut.

Penggunaan metode korelasional pada penelitian ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya adalah kemampuannya untuk menyelidiki pengaruh antara beberapa variable secara simultan dan mampu memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) pengaruh variable-variable yang diteliti. Sehingga dengan demikian dapat diketahui (kekuatan) pengaruh antara variable-varible yang diteliti. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu peneliti ingin berusaha mendapatkan keterangan seberapa besar pengaruh motivasi dan pembelajran kewirausahaan terhadap kesiapan siswa berwirausaha pada siswa SMK 11 Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, menganalisis data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan statistik. Teknik dengan menggunakan instrumen pengumpul data berupa angket.

Dengan ini penelitian meliputi (tiga) variabel yaitu : 1) Motivasi

2) Pembelajaran Kewirausahaan. 3) Kesiapan Siswa Berwiraswasta. 3.2 Metode Penelitian

(3)

(penelitian tindakan), evaluasi, dan sejarah. Berikut ini diterangkan secara singkat tentang beberapa metode penelitian.

Metode merupakan suatu cara untuk mendapatkan hasil penelitian yang benar dan valid, Sugiono (Riduwan, 2004 :50) mengemukakan bahwa :

Penelitian ex post facto, adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti penelitian peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Selanjutnya Kerlinger (Riduwan, 2008:49) mengemukakan bahwa:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Dengan pernyataan tersebut di atas, penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian melalui pendekatan survey. Sedangkan menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini adalah termasuk penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2005: 11).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Sugiyono (Riduwan, 2008:54) memberikan pengertian bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sedangkan Nawawi (Riduwan 2008:54)

(4)

hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan subjek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Riduwan (2008:55) menyatakan bahwa “ Populasi adalah Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah generalisasi dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 11 Bandung, Program kewirausahaan tahun ajaran 2008 dan 2009 yakni sebesar 135 orang, namun yang layak dijadikan responden hanya 125 orang dengan pertimbangan: (1) Siswa tersebut telah melaksanakan praktek kewirausahaan , (2) telah mengikuti pendidikan sejak dari semester satu di SMKN 11 Bandung, sehingga memiliki kelengkapan hasil belajar berupa nilai, (3) responden bukan siswa pindahan dari sekolah lain.

3.3.2 Sampel

(5)

Hasan (2002: 119) berpendapat bahwa sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan dua hal yaitu: (1) Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi. (2) Peneliti bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan dalam objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.

Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan probability

sampling yang merupakan teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama

pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. Salah satu yang tergolong teknik probability sampling ialah teknik sampling acak sederhana (simple random sampling). Teknik ini adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Dilakukan sampling ini disebabkan anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Karena dengan teknik ini memungkinkan semua individu anggota populasi memperoleh kesempatan yang sama dan independen untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian. Yang dimaksud dengan independen adalah bahwa pemilihan satu individu tidak mengurangi atau menutup kesempatan individu lain untuk terpilih menjadi anggota sampel. Menurut McMillan dan Schumacher, (Ibnu Hajar, 1996:137),

“teknik ini merupakan cara terbaik untuk mendapatkan sampel yang tidak bias,

yakni tidak over estimasi terhadap variable populasi”.

(6)

TABEL 3.1

REKAPITULASI JUMLAH RESPONDEN SISWA SMKN 11 BANDUNG

Mata Pelajaran Prog. Studi Angkatan Smt Kelompok/

Kelas Jumlah Siswa

Kewirausahaan 2008/2009 5/6 Regular 135

Dari jumlah populasi sebesar 125 siswa , maka jumlah siswa yang dijadikan sampel dilakukan menggunakan formula sebagai berikut :

Keterangan

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus di atas maka sampel untuk responden adalah sebagai berikut:

Dari jumlah sampel 95 responden, kemudian dicari pengambilan sampel berstrata dengan rumus : n = Jumlah sampel keseluruhan Ni = Jumlah populasi menurut stratum

(7)

Sehingga sampel yang mewakili masing-masing kelas setiap angkatan adalah : Siswa-Siswi reguler- angkatan 2008/2009 (SM .5)

Dengan menggunakan teknik dan perhitungan yang sama, maka sampel yang mewakili strata populasi adalah sebagai berikut :

TABEL 3.2

JUMLAH SAMPEL PENELITIAN

3.4 Instrumen dan Pengembangan Pengumpul Data

3.4.1 Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi (data) mengenai dan memperoleh data tentang variabel-variabel dalam penelitian serta data pendukung lainnya yang dianggap relevan meliputi :

1) Data variabel bebas motivasi (X1), dan pembelajaran kewirausahaan (X2). 2) Data variabel terikat kesiapan siswa berwirausaha (Y).

Untuk memperoleh data yang syah guna menunjang keberhasilan penelitian, penulis menggunakan alat pengumpul data yang terdiri dari :

 Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) adalah Daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Riduwan (2004: 99).

Mata Pelajaran

Prog.

Studi Angkatan Smt Kelas Populasi Sampel

(8)

Keterangan tentang fakta, pada umumnya digunakan angket untuk meminta, pendapat, pengetahuan, sikap dan perilaku responden. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi, dan pembelajaran kewirausahaan. Model skala pengukuran yang digunakan untuk menjaring data pada variabel-variabel penelitian ini adalah :

 Variabel Motivasi : menggunakan angket dengan pola jawaban

tertutup, diadopsi dari model skala Likert.

 Variabel Pembelajaran kewirausahaan : menggunakan angket dengan

pola jawaban tertutup, diadopsi dari madel skala Likert.

 Variabel kesiapan siswa berwirausaha : menggunakan angket dengan

pola jawaban tertutup, diadopsi dari model skala Likert.

Oleh karena angket ini dirancang menggunakan skala Likert dengan lima alternatif jawaban, maka responden hanya diminta memilih alternatif jawaban yang telah tersedia. Adapun pola penskorannya (scoring) adalah sebagai berikut :

TABEL 3.3 POLA PENSKORAN

No Opsi Skor Pernyataan

Positif

Skor Pernyataan

Negatif

1 Sangat setuju/sangat puas/sangat benar 5 1

2 Setuju/puas/penting 4 2

3 Netral/cukup puas/cukup penting 3 3

4 Tidak setuju/kurang puas/kurang penting 2 4

5 Sangat tidak setuju/tidak puas/tidak penting 1 5

Sumber : Riduwan (2004: 86)

3.4.2 Kisi–Kisi Penelitian

(9)

bebasnya (independen) terdiri dari motivasi sebagai variabel independen (X1), pembelajaran kewirausahaan sebagai variabel bebas (X2), sedangkan variabel terikat atau dependen (Y) adalah kesiapan siswa berwirausaha. Variabel-variabel tersebut terdiri dari pernyataan negatif dan positif, di mana skor positif terdiri dari 50 pertanyaaan dan skor negatif terdiri dari 10 pertanyaaan. Ketiga variabel tersebut kemudian dikembangkan kedalam kisi-kisi penelitian yang terdiri dari variabel/subvariabel dan indikator. Dari indikator ini dirinci kedalam bentuk deskripsi. Berdasarkan deskripsi tersebut selanjutnya instrumen penelitian disusun dalam bentuk butir-butir pertanyaan pada halaman berikut.

TABEL 3.4

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL MOTIVASI, DAN

PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

Variabel/Sub

Variabel Indikator Deskripsi No

Motivasi

(X1)

1.Kebutuhan berprestasi

2.Kebutuhan akan afiliasi

3.Kebutuhan akan kekuasaan

4.Dukungan keluarga dan teman

6

2.Perolehan kemampuan pengetahuan

wirausaha

3.Perolehan kemampuan sikap wirausaha

4.Perolehan kemampuan keterampilan

(10)

Kesiapan

siswa

berwirausaha

(Y)

1.Sikap mental wirausaha

2.Kemampuan pemasaran

3.Kemampuan manajerial

4.Kemampuan komunikasi dan bergaul

dengan orang lain

5.Menangung resiko

3.4.3 Pengembangan Alat Pengumpul Data

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, maka dilakukan uji coba terhadap alat pengumpul data tersebut. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan yang mungkin terjadi, sehingga dengan uji coba instrumen pengumpul data ini, derajat validitas maupun reliabilitasnya dapat diketahui. Untuk uji coba kuesioner, penulis melakukannya terhadap 28 orang siswa secara acak di luar anggota populasi penelitian.

Langkah-langkah uji coba angket dilaksanakan sebagai berikut :

1 Setelah Item pertanyaan disusun, kemudian diteliti untuk melihat apakah indikator telah terwadahi dalam butir-butir pertanyaan.

2. Item atau butir instrumen dikonsultasikan dengan ahlinya (pembimbing), apakah sudah sesuai dengan ruang lingkup dan kedalaman variabel yang akan diukur.

3. uji coba dilaksanakan terhadap kelompok siswa yang memiliki kesamaan karakteristik dengan responden yang akan diteliti.

(11)

3.5 Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2005: 137) bahwa instrumen yang valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Arikunto (Riduwan, 2008:109) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari alat ukur korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Oleh karena itu sebelum instrumen tersebut digunakan hingga dapat mengungkap data yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas instrumen, hasilnya dihitung menggunakan rumus Pearson Product

Moment sebagai berikut:

=

−( ) ( �) { 2−( )2}{ 2−( )2

Dimana :

= Koefisien Korelasi n = Jumlah responden.

∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)

Setelah perhitungan selesai dan instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

rhrhitung

(12)

TABEL 3.5

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat tinggi

0,60 – 0,799 Tinggi

0,40 – 0,599 Cukup tinggi

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid)

Riduwan (2008:110)

Untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 125 orang,

Maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi

pearson product moment adalah sebagai berikut :

Dimana :

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung dan n= Jumlah responden

Harga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, untuk kesalahan 0,5%. (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan :

jika thitung > ttabel berarti valid, sebaliknya

thitung < ttabel berarti tidak valid.

2

1 2

r

n

r

t

 

(13)

3.5.1 Hasil Uji Validitas Intrumen Motivasi (X1)

Variabel ini terdiri dari 29 butir/item pernyataan positif maupun negatif. Intrumen tersebut telah diuji cobakan kepada 28 orang siswa, dengan hasil seperti pada lampiran 3 halaman 131.

Analalisis data menunjukkan hasil bahwa 25 butir/item pernyataan dinyatakan valid dan 4 butir/item dinyatakan tidak valid.

3.5.2 Hasil Uji Validitas Item Pembelajaran Kewirausahaan (X2)

Variabel ini terdiri dari 27 butir/item pernyataan positif maupun negatif. Intrumen tersebut telah diuji cobakan kepada 28 orang siswa, dengan hasil seperti pada lempiran 3 halaman 132.

Analalisis data menunjukkan hasil bahwa 20 butir/item pernyataan dinyatakan valid dan 7 butir dinyakan tidak valid.

3.5.3 Hasil Uji Validitas Item Sikap/Kesiapan Siswa Berwirausaha (Y)

Variabel ini terdiri dari 30 butir/item pernyataan positif maupun negatif. Intrumen tersebut telah diuji cobakan kepada 28 orang siswa, dengan hasil seperti pada lampiran 3 halaman 134.

Analalisis data menunjukkan hasil bahwa 23 butir/item pernyataan dinyatakan valid dan 7 butir/item dinyatakan tidak valid.

3.6 Uji Reliabilitas Instrumen

(14)

yang diukurnya, sehingga kapanpun alat itu digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen dengan internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Oleh karena itu instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Terdapat beberapa teknik atau cara menghitung reliabilitas instrumen. Namun penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha (Riduwan, 2008: 125) yang menyebutkan bahwa metode mencari reliabilitas internal yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah Alpha sebagai berikut:

11=

−1 1−

Keterangan :

11 : Nilai reliabilitas

: jumlah varians skor tiap-tiap item : Varians total

K : Jumlah item

Data pengujian selanjutnya dihitung dengan bantuan MsExcel (Lihat lampiran 3 halaman 135). Untuk patokan penentuan reliabilitas digunakan kriteria dari Guilford (Subino, 1987 : 160) sebagai berikut :

(15)

0,70 – 0,89 : reliabilitas tinggi

0,90 – 1,00 : reliabilitas sangat tinggi (1) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

TABEL 3.6

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL X1, DAN X2

Variabel Nilai Alpha Keputusan

Motivasi 0,976 Reabilitas sangat tinggi

Pembelajaran Kewirausahaan 0,986 Reabilitas sangat tinggi Kesiapan Siswa Berwirausaha 0,863 Reabilitas tinggi

3.7 Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data

3.7.1 Prosedur Pengumpulan Data

Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Prosedur pengumpulan data ini termasuk pada saat pengambilan data uji coba instrumen sampai pada pengumpulan data penelitian yang sesungguhnya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah : (1) Penggandaan instrumen, (2) mempersiapkan surat izin melaksanakan penelitian. (3) Penyebaran kuesioner.

3.7.2 Prosedur Pengolahan Data

(16)

sehingga hasil penelitian segera diketahui. Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah :

1. Menyeleksi (editing) data yang telah dikumpulkan dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Tujuan

editing adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang mungkin

terjadi. Hasan (2002: 89) menyatakan bahwa kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan penyisipan (interpolasi).

2. Memberi skor terhadap item-item kuesioner berdasarkan pola skor ke dalam

tabel rekapitulasi data (tabulasi).

3. Menganalisis data kemudian diinterpretasikan untuk dapat menarik kesimpulan.

3.7.3 Teknik Analisis Data

Analisis data dapat diartikan membandingkan dua nilai variabel untuk mengetahui selisih atau rasio kemudian diambil kesimpulannya.

Tujuan analisis data menurut Hasan ( 2002: 98) adalah :

1) Data dapat diberi arti yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. 2) Memperlihatkan pengaruh antara fenomena yang terdapat dalam penelitian. 3) Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan

dalam penelitian.

(17)

Penelitian yang berupaya menjawab hipotesis yang diajukan termasuk kategori penelitian kuantitaif. Teknik statistik yang digunakan adalah statistik

inferensial. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi tersebut mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Peluang kesalahan dan kepercayaan disebut taraf

signifikansi. Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan

kesalahan tertentu (Sugiyono, 2005: 171). Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametris dan non parametris, penggunaannya tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui data sampel dan datanya adalah data interval dan rasio, sedangkan nonparametris datanya adalah data nominal dan ordinal.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis.

1. Tahap Deskripsi Data

(18)

2. Tahap Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi, maka data terlebih dahulu diuji untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak, sedangkan dalam regresi harus terpenuhi asumsi linearitas. Oleh karena data penelitian ini masih berupa data ordinal sedangkan statistik parametris mempersyaratkan berupa data interval, maka dilakukan transformasi data ordinal ke dalam bentuk data interval. Dalam melakukan uji normalitas dalam penelitian ini Chi kuadrat, dan untuk uji homogenitas menggunakan ujiBartleth.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan Jenis statistik apa yang dipakai dalam analisis lebih lanjut.

Data yang perlu di uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini ada dua kelompok variabel yaitu : Variabel motivasi ( X1), pembelajaran kewirausahaan (X2) dan kesiapan siswa berwirausaha ( Y ). Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian normalitas menurut Riduwan (2004:179-182) tahapanya sebagai berikut:

1) Perhitungan statistik dasar variabel (a) Mencari skor terbesar dan terkecil (b) Mencari nilai rentang ( R ):

(19)

BK = 1 + 3,3 Log n

(d) Mencari nilai panjang kelas ( i ):

2) Mencari distribusi frekuensi variabel

3) Mencari rata-rata (mean):

4) Mencari simpangan baku (standard deviasi):

5) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan, melalui tahapan:

(a) Mencari batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan skor kanan kelas bagian paling bawah ditambah 0,5. (b) Mencari nilai Z skor batas kelas interval dengan rumus:

(c) Mencari luas 0 – z dari tabel kurva normal dengan menggunakan angka-angka batas kelas.

(d) Menentukan luas tiap kelas interval (e) Menentukan frekuensi fe

6) Mencari nilai chi kuadrat dengan rumus :

(20)

Kriteria pengujian: Jika X2 hitung ≥ X2 tabel, artinya distribusi data tidak normal dan Jika X2 hitung ≤ X2 tabel, artinya distribusi data normal. 4. Uji Homogenitas

Untuk melakukan pengujian homogenitas menggunakan uji Bartlet yaitu dengan menggunakan rumus:

�2hitung= (lon10) x [B-Σ(dk) Log S)

Selanjutnya membandingkan �2 hitung dengan 2

tabel untuk alpa α= 0,05 dan derajat kebebasan ( dk ) = k – 1=3-1=2

Kriteria pengujian:

Jika �2 hitung ≥ �2 tabel, maka distribusi data tidak homogen Jika �2 hitung ≤ �2 tabel, maka distribusi data homogen

5. Uji Multikolinearitas

Dalam penggunaan teknik analisis regresi, selain diisyaratkan harus normal, linier dan homogen juga harus tidak terjadi multikolinearitas. Multikoinearitas akan terjadi jika diantara ubahan-ubahan bebas yang akan diregresikan mempunyai koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,8 (Hasan, 2003:292). Dengan kata lain uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh antar variabel bebas, apakah variabel bebasnya saling independent atau tidak independent. Di mana rumus yang digunakan untuk mencari korelasi antar variabel bebas adalah Pearson Product Moment sebagai berikut:

�2�1�2 =

. 1 2−( 1)( 2)

. 12−( 1)2 22−( 2)2

(21)

di mana, jika harga rx1x2 ≥ 0,8 artinya x1 dan x2 tidak independent dan jika harga rx1x2 < 0,8 artinya x1 dan x2 saling independent.

6. Tahap Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi, di mana untuk menguji hipotesis pertama, kedua dan ketiga digunakan teknik analisis korelasi dan regresi linear sederhana. Untuk menguji hipotesis keempat digunakan teknik korelasi dan regresi linear ganda. Uji keberartian menggunakan uji t dan uji F pada taraf signifikansi

∝ = 0,05

3.7.4 Rancangan Uji Hipotesis

Sebelum melakukan analisis, terlebih dahulu dijelaskan mengenai pengaruh antar variabel secara diagramatik (diagram pengaruh) yang bentuknya ditentukan oleh proporsi teoritik yang berasal dari kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian.

Model di atas menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu X1 (Motivasi) dengan Y (Kesiapan siswa berwirausaha); X2 (pembelajaran

Gambar 3.2. Diagram pengaruh antar Variabel r yx2

r yx1

Y X1

X2

(22)

kewirausahaan) dengan Y; serta pengaruh motivasi (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2), secara simultan dengan kesiapan siswa berwirausaha (Y).

1. Sesuai dengan hipotesis dan desain penelitian yang telah dikemukakan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut

2. Untuk mengetahui pengaruh antara X1 dengan Y; X2 dengan Y digunakan rumus korelasi sederhana Pearson Product Moment berikut:

=

−( ) ( )

{ 2( )2}{ 2( )2

Dimana :

= Koefisien Korelasi

n = Jumlah responden.

∑x = Jumlah skor item

∑y = Jumlah skor total (seluruh item)

Analisis Korelasi Antara Variabel motivasi (X1 ) dengan pembelajaran

kewirausahaan ( X2).

� �

=

�.( � � )−( � ).( � ) �. � − ( � ) . �. � −( � )

(Riduwan, 2008:143)

Nilai korelasi PPM dilambangkan (r), apabila nilai r telah diperoleh dari hasil perhitungan, selanjutnya ditafsirkan dengan tabel interpretasi.

3. Untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel motivasi (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2) terhadap kesiapan siswa berwirausaha (Y) dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

KD = r2 x 100% (Riduwan, 2008: 136)

(Riduwan, 2004:136)

(23)

Dimana :

KP = Nilai koefisien determinan, r = Nilai koefisien korelasi

4. Untuk uji signifikansi variabel motivasi (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2) terhadap kesiapan siswa berwirausaha (Y) digunakan rumus seperti berikut di bawah, sedangkan mencari ttabel menggunakan bantuan MsExcel.

Dimana :

t = Nilai thitung n = Jumlah responden

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

Kaidah pengujian signifikasi :

Jika: thitung > ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan apabila

thitung < ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan motivasi (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2) terhadap kesiapan siswa berwirausaha (Y) menggunakan koefisien korelasi ganda, perhitungan dilakukan dengan bantuan program MS Exel.

5. Untuk mengetahui pengaruh fungsional antar variabel digunakan metode regresi :

a. Regresi Linear Sederhana

(Riduwan, 2008: 137)

2

1 2

r

n

r

t

 

(24)

Uji regresi ini ini bertujuan untuk mencari pola pengaruh fungsional antara variabel X dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus :

bX a

Y 

(Riduwan, 2008:145)

Dimana :

= Subyek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas

a = Nilai konstanta harga X jika X=0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variable kesiapan siswa berwirausaha (Y).

Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu melalui

Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian (signifikansi) dan linearitas menurut Riduwan (2008:146-151)

Menguji Signifikansi.

1) Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg(a))

(25)

2) Mencari jumlah kuadrat regresi 3) Mencari jumlah kuadrat residu (JKRes)

4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(a))

5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg(b/a))

6) Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes)

7) Menguji signifikansi menggunakan rumus :

Kaidah pengujian signifikansi : ( lihat lampiran 7)

Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0, dan terima Ha artinya signifikan. Fhitung ≤ Ftabel, maka terima H0 , tolak Ha artinya tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α ) = 0,05. Mencari Ftabel menggunakan rumus: Ftabel = F {(1- α) (dk Reg [b/a]), (dk Res)}

Menguji signifikansi liniearitas

1) Mencari jumlah kuadrat eror (JKRreg(a))

2) Mencari jumlah kuadrat tuna cocok (JKrc)

(26)

5) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna eror (RJKE)

6) Mencari nilai Fhitung Kaidah pengujian linearitas :

Fhitung ≥ Ftabel, maka terima H0, dan tolak Ha artinya data berpola tidak linear.

Fhitung ≤ Ftabel, maka tolak H0 , terima Ha artinya data berpola linear. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05.Mencari Ftabel menggunakan rumus: Ftabel = F (1- α) (dk TC), (dk E)

Selanjutnya pada umumnya semua besaran yang diperoleh, disusun dalam sebuah daftar yang disebut analisis varians (ANAVA) sebagaimana terlihat pada tabel 3.7 berikut:

TABEL 3.7

RINGKASAN ANALISIS VARIANS UJI SIGINFIKANSI DAN LINEARITAS X DENGAN Y

(27)

Selanjutnya persamaan tersebut diuji keberartian (signifikansi) arah koefisien dengan menggunakan analisis varians (ANAVA) yang diolah dengan bantuan MsExcel.

b. Regresi Linear Ganda

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan X1 dan X2 terhadap Y menggunakan koefisien korelasi ganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1 2

=

2

1 + 2 2 −2 . 1 . 2 . 1 2

1 − 2 1 2

(Riduwan, 2008:139)

Untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut :

(Riduwan, 2008:136) Dimana: KP = Nilai koefisien determinan, r = Nilai koefisien korelasi Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda X1 dan X2 terhadap Y dihitung uji F sebagai berikut:

F

hitung

=

R 2 k

(1−R 2)

n−k−1

(Riduwan, 2008:139)

Dimana: R2 = Koefisien korelasi ganda yang telah ditentukan k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

F = Fhitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan Ftabel Atau dapat juga dicari dengan rumus:

(28)

F

hitung

=

R2(n−m−1)

m .(1−R2)

(Riduwan, 2008:154)

Dimana: n = Jumlah responden m = Jumlah variabel bebas Kaidah pengujian signifikasi :

Jika: Fhitung ≥ Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan dan apabila Fhitung ≤ Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, mencari nilai Ftabel dengan rumus:

Ftabel = F1−∝ dk pembilng =m ,dk penyebut = n−m−1 (Riduwan, 2004:139)

Uji regresi linear ganda bertujuan untuk membuktikan ada atau tidak adanya hubungan fungsional atau kausal antara variabel bebas motivasi (X1), pembelajaran kewirausahaan (X2) terhadap kesiapan siswa berwirausaha (Y). Pengujian data dilakukan menggunakan bantuan program Ms. Excel. Persamaan regresi linear ganda dinyatakan dalam rumus :

= a + b1X1 + b2X2 (Riduwan, 2008:152)

Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut, maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu melalui persamaan berikut :

b1 =

( x22). ( x1y)−( x1x2). ( x2y)

( x12) . ( x

22)−( x1x2)2

b2 = ( x1

2). ( x

2y)−( x1x2). ( x2y)

( x12) . ( x22)−( x1x2)2

a =

y n

b

1

x1

n

b

2 x2

(29)

Hipotesis Statistik.

Hipotesis penelitian yang akan diuji rumusannya sebagai berikut : Hipotesis I : Ha : rxІy ≠ 0; Ho : rxІy = 0.

Hipotesis II : Ha : rxЇy ≠ 0; Ho : rxЇy = 0.

Hipotesis III : Ha : rxІ xЇy ≠ 0; Ho : rxІ xЇy = 0. Ket. :

Ho : Hipotesis nol. Ha : Hipotesis alternatif.

rxІy : Koefisien korelasi antara (X1) dengan (Y).

rxЇy : Koefisien korelasi antara (X2) dengan (Y).

Gambar

TABEL 3.1 REKAPITULASI JUMLAH RESPONDEN SISWA SMKN 11 BANDUNG
TABEL 3.2 JUMLAH SAMPEL PENELITIAN
TABEL 3.3 POLA PENSKORAN
TABEL  3.5 INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi bawang dayak berbahan kering dengan pemanis yang disimpan selama 7 hari yang diolah dengan cara perebusan 40

Keterangan : Untuk baja karbon ST41 termasuk baja karbon rendah, karena unsure karbonya 0.1%, didalam baja karbon rendah, setelah proses laku panas karburising

Menimbang, bahwa pernikahan Pemohon I dan Pemohon II dilaksanakan tidak dihadapan P3N (Petugas Pembantu Pencatat Nikah) Kantor Urusan Agama sehingga pernikahan

Bank Sumut terus melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan kesempatan kepada pejabat, staf dan pegawai untuk mengikuti pendidikan

Sejalan dengan pembahasan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian serupa dengan Ahmad dan Fatima (2008) yaitu melakukan pengujian terhadap hubungan langsung

Memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Bagian Perencanaan serta melaksanakan penyusunan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, anggaran, dan laporan

ANALISIS HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DALAM PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI.. (Studi Kasus Putusan:

[r]