• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 0905938 Table of Content

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 0905938 Table of Content"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2.6 Implikatur ... 18

4.2 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 33

4.2.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 34

4.2.2 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 37

4.2.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 38

4.2.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

(3)

4.2.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 41

4.2.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 42

4.2.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 42

4.2.8 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 44

4.2.9 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 44 4.2.10 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Perawan Jeruk Purut” ... 46

4.3 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang

Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 46

4.3.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 47

4.3.2 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 50

4.3.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 50

4.3.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 53

4.3.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 53

4.3.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 55

4.3.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 55

(4)

Horor yang Berjudul “Dendam Pocong Mupeng” ... 58

4.4 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang

Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 58

4.4.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 60

4.4.2 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 62

4.4.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 63

4.4.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 65

4.4.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 66

4.4.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 68

4.4.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 68

4.4.8 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 70

4.4.9 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 70 4.4.10 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Arwah Goyang Jupe-Depe” ... 73

4.5 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang

Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 73

4.5.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 75

4.5.2 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

(5)

4.5.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 77

4.5.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 80

4.5.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 81

4.5.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 83

4.5.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 83

4.5.8 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 85

4.5.9 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 86

4.5.10 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 88

4.5.11 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 6 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 88

4.5.12 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 6 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 91

4.5.13 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 7 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 91

4.5.14 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 7 dalam Film

Horor yang Berjudul “Rumah Bekas Kuburan” ... 93

4.6 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang

Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 93

4.6.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 95

(6)

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 97

4.6.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 98

4.6.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 100

4.6.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 101

4.6.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 103

4.6.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 104

4.6.8 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 106

4.6.9 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 106

4.6.10 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 5 dalam Film

Horor yang Berjudul “Kutukan Arwah Santet” ... 108

4.7 Analisis Tuturan Film Indonesia Bergenre Horor yang

Berjudul “Hantu Budeg” ... 109

4.7.1 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 111

4.7.2 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 1 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 114

4.7.3 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 114

4.7.4 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 2 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 117

4.7.5 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

(7)

4.7.6 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 3 dalam Film

Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 119

4.7.7 Analisis Implikatur Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 120

4.7.8 Inferensi Pragmatik Pada Peristiwa Tutur 4 dalam Film Horor yang Berjudul “Hantu Budeg” ... 122

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 122

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 126

5.1 Simpulan... 126

5.2 Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 129

LAMPIRAN ... 131

Referensi

Dokumen terkait

“Bagaimana perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang menggunakan multimedia presentasi dengan kelompok siswa yang. menggunakan

annua merupakan daun bifasial yang tersusun dari jaringan epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan bunga karang, serta

HUBUNGAN D AYA TAHAN CARD IOVASCULAR D ENGAN WAKTU PEND AKIAN PAD A PEND AKIAN CEPAT D IGUNUNG BUKIT TUNGGUL, GUNUNG SANGGARA D AN GUNUNG PANGPARANG.. Universitas Pendidikan

Pengukuran variabel ini mengadopsi instrumen yang digunakan Stephen Robbins (2003) dengan alternatif jawaban pada pertanyaan ini terdiri dari 7 skala Likert

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Imam Nurjaman

Hal ini tentu menjadi peluang yang cukup besar bagi Indonesia sebagai negara dengan potensi akuakulturnya yang sangat besar untuk berkontribusi lebih besar dalam akuakultur

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung sebesar 2,863 (lihat lampiran) sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 2,37 ternyata F

Nilai efisiensi yang dihasilkan bersifat relatif atau hanya berlaku dalam sekumpulan Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang dibandingkan (Nugroho,1995)efisiensi untuk mengukur