KEBIJAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MENUJU KEPESERTAAN SELURUH PENDUDUK (UHC)
Roadmap 2012-2019
DESAIN
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
www.jpkm-online.net
PROVIDER
PESERTA/PASIEN
BPJS KES
Pelayanan Kesehatan KOMPREHENSIF
Prospektif
Pembayaran
iuran
Paket Benefit
PENYELENGGARAAN : NIRLABA, DANA AMANAH PORTABILITAS , PROFESIONAL, BERKEADILAN, SOLIDARITAS SOSIAL,
MENDORONG : PENERAPAN SPM, STANDAR/MUTU, TARIF, WIN-WIN
SOLUTION, RS DAN BPJS TIDAK DIRUGIKAN, YANKES LEBIH FAIR, KOMPETISI DALAM MENJAGA MUTU PELAYANAN
JKN
TERKENDALI
KONTRAK /MOU TELAAH UTILISASI
MENGAPA PERLU MEMILIKI
JAMINAN KESEHATAN
Biaya Kesehatan tidak dapat ditanggung oleh
Individu atau keluarga
Bergotong royong agar dapat membiayai
pelayanan kesehatan bersama
“
Ringan Sama
dijinjing berat sama dipikul
“
Ada kepastian biaya
Agar terjadi subsidi antara yg sehat dng yg sakit,
muda & tua, antara penduduk & antar daerah
BAGAIMANA MENJADI PESERTA
S
etiap Penduduk Wajib menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan, dan Untuk Menjadi Peserta harus
membayar Iuran kepada BPJS Kes. Cab. terdekat
B
agi yang tidak mampu membayar, iuran dibayar
Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan
mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI
PESERTA DAN IURAN
Wajib
Penerima
upah
Pekerja dan Pemberi Kerja
Non Penerima
Upah
Kelompok/ /Kel/Individu
PBI
PemerintahIuran
Ctt PBI = Penerima Bantuan Iuran
A
dalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang layak melalui penerapan sistem kendali biaya dan kendali mutu, dan diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan equitas bagi seluruhpenduduk di wilayah Republik Indonesia
Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk
(Universal Health Coverage)
Selama kurun waktu 2014-2018, dilakukan:
1. Pengalihan & integrasi kepesertaan Jamkesda & Asuransi lain 2. Perluasan peserta pd perusahaan2 secara bertahap 3. Dilakukan kajian berbagai regulasi, iuran dan manfaat
Peta Jalan Menuju Kepesertaan
Semesta (
UHC
)
20% 50% 75% 100%
20% 50% 75% 100%
10% 30% 50% 70% 100% 100% `Perusahaan 2014 2015 2016 2017 2018 2019
USAHA BESAR 20% 50% 75% 100% USAHA SEDANG 20% 50% 75% 100% USAHA KECIL 10% 30% 50% 70% 100% USAHA MIKRO 10% 25% 40% 60% 80% 100%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, TNI Polri ke BPJS Kesehatan
Perluasan Peserta di Usaha Besar, Sedang, Kecil & Mikro Penyusunan Sisdur Kepesertaan dan Pengumpulan Iuran Pemetaan Perusahaan dan sosialisasi
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan
Integrasi Kepesertaan Jamkesda/PJKMU dan askes komersial ke BPJS Kesehatan
Pengalihan Kepesertaan TNI/POLRI ke BPJS
Kesehatan
Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan
Askes PNS/Sosial -- NIK
Penduduk yang dijamin di berbagai skema 148,2jt jiwa
121,6juta peserta dikelola BPJS
Keesehatan
50,07 jJuta pst dikelola oleh Badan
Lain
257,5 juta peserta (semua penduduk) dikelola BPJS Keesehatan Tingkat Kepuasan Peserta 85% KEGIATAN:
Pengalihan, Integrasi, Perluasan
B S K
73,8 juta belum jadi peserta
90,4juta belum jadi peserta
Perpres Dukungan Operasional Kesehatan bagi TNI
Polri
86,4 juta PBI 2,6 PBI dr non KTP
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
perseorangan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
PAKET MANFAAT JKN
Pelayanan yang dibatasi meliputi; kaca mata, alat bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat penyangga, kursi roda dan korset),
Pelayanan yg tidak dijamin; a) Tidak sesuai prosedur
b) Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS c) Pelayanan bertujuan kosmetik,
d) General check up, pengobatan alternatif,
e) Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi,
f) Pelayanan Kes Pada Saat Bencana Dan
PERSYARATAN IMPLEMENTASI JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL (1)
•
JKN Harus dapat mengintegrasikan seluruh
Jaminan Kesehatan
Asuransi Sosial
•
Penyelenggaraan JKN harus dapat menyatukan
sekaligus penggerak berbagai subsistem yang ada
Reformasi Sistem
•
JKN
Harus
dapat
memberikan
memberikan
perlindungan, manfaat dan Akses pelayanan
kesehatan yang
sama untuk seluruh penduduk
•
JKN harus dapat memberikan pelayanan
secara menyeluruh,
Komprehensif sesuai
kebutuhan medis berdasarkan kebutuhan
dasar yg layak
(UU SJSN pasal 22 )
Implementasiny
a?
•
JKN harus dapat memberikan keadilan dalam
pembiayaan kesehatan sehingga terjadi cross
subsidi antara penduduk dan antara daerah
PERSYARATAN IMPLEMENTASI JAMINAN
KESEHATAN NASIONAL (3)
•
JKN harus dapat menjawab dan memberikan
situasi ketidaksamaan daerah dalam memenuhi
kebutuhan (Faskes, kecukupan biaya, kecukupan
SDM, kecukupan untuk biaya operasional dan
kecukupan dalam membayar biaya pelayanan
kesehatan
•
JKN membangun solidaritas antar Penduduk
dalam konteks NKRI
DISAIN MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL(4)
•
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
UKP, mencakup pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
•
Dalam manfaat jaminan kesehatan diatur
pelayanan yang dijamin dan pelayanan yang
tidak dijamin
•
JKN memberlakukan sistem rujukan
(terstruktur dan berjenjang) meliputi fasilitas
primer, sekunder dan tersier
•
Faskes yang digunakan milik Pemerintah
DASAR HUKUM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1), (2), (3)
UUD 1945 pasal 34 ayat (1), (2), (3)
Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
PP No 101/2012 tentang
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Perpres No 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan
Roadmap JKN, Rencana Aksi Pengembangan
Fokus Persiapan
Implementasi Jaminan Kesehatan :
1) Fasilitas kesehatan, sistem rujukan dan
infrastruktur
2) Pembiayaan, transformasi kelembagaan dan
program
3) Regulasi
4) Kefarmasian dan alat kesehatan
5) SDM dan Capacity Building
NO TRACK PROGRESS
1 REGULASI
2 PEMBIAYAAN DAN TARIF PELAYANAN
3 PENGALIHAN PROGRAM & KELEMBAGAAN 4 PENYIAPAN PROVIDERS
5 PENGUATAN YANKES PRIMER & RUJUKAN 6 IT/SIM BPJS KESEHATAN
7 SOSIALISASI
8 SDM KESEHATAN
9 FARMASI DAN ALKES 10 RENCANA AKSI
11 MODEL PENYIAPAN JKN
IURAN NON PBI
SARARAN PESERTA
PROSENTA SE UPAH
KONTRIBUSI Keterangan
PNS/TNI/ POLRI/PEN SIUNAN
5% 2% OLEH
PNS/TNI/POLRI/PENSIU NAN
3% OLEH PEMERINTAH
DARI GAJI POKOK DAN TUNJANGAN
Keluarga/bulan
(Keluarga: % ORANG)
PEKERJA PENERIMA UPAH
5 % USULAN LKS TRIPARTITNAS 3% PEMBERI KERJA DAN 0%
PEKERJA
Masih ada beberapa option
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH NILAI NOMINAL
1. Rp 25,500,-2. Rp 42,500,-3. Rp
59,500,-1. Ranap kelas 3 2. Ranap kelas 2 3. Ranap kelas 1 Ctt : Perorang/bulan
16
Catatan:
RENCANA AKSI
3 PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN
4 FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
5 STANDARISASI TARIF
6 REGULASI, MANAJEMEN DAN INFORMASI
9 SOSIALISASI DAN ADVOKASI
7 PENGUATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF
8 INTEGRASI JAMKESDA
17
1
PENGEMBANGAN FASYANKES
18
KARAKTERISTIK STRATIFIKASI
PELAYANAN KESEHATAN
Setiap strata memiliki karakteristik tersediri
• Personalia • Fasilitas
• Masalah yang ditanggulangi • Jenis pelayanan
Dari tiga strata diatas, yang terpenting
dikuatkan adalah
pelayanan primerr
NO Karakteristik Pelayanan primer
Pelayanan skunder
Pelayanan tertier
1 Personalia Umum Spesialis Sub spesialis
2 Fasilitas Sederhana Komplek Canggih
3 Masalah yang ditanggulangi
Sederhana Komplek Lebih komplek
STRATIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN
DI INDONESIA
19
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
Pemerintah Pemerintah Swasta
PRIMER Puskemas Puskemas PDM, Klinik
SKUNDER Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
RS Tipe C RS Swasta
TERTIER Dinas Kesehatan Propinsi/ Departemen Kesehatan
RS Tipe B / RS Tipe A
DSp(K)PS, RS Swasta
YANKES
25/10/2013 www.jpkm-online.net Structured
Self Care Primary Care
Secondary Tertiary
Tertiary Care
Unstructured
Strukturisasi pelayanan dg. sistem
rujukan dalam Jaminan Kesehatan
Sistem Pembayaran
Prospective paymen syatem menjadi pilihan
:
- dapat mengendalian biaya kesehatan
- mendorong pelayanan kesehatan tetap bermutu
sesuai standar
- Membatas pelayanan kesehatan yang tidak
diperlukan berlebihan atau under use
- Mempermudah administrasi klaim
Tarif FFS vs Tarif INA DRG/CBGs
R
u
p
iah
R
u
p
iah
Volume Pelayanan Volume Pelayanan Tarif
Cost Cost
Pembayaran prospektif (fix price)
Tarif Profit Profit
Loss
Tantangan RS Dalam JK-SJSN
.
(2):
Pola Tarif Fee For Service di RSUGD/IRJ
Ruang Rawat
Laboratorium
Radiologi
Bedah
Nota Biaya
Rp …….
Nota Biaya
Rp …….
Nota Biaya
Rp …….
Nota Biaya
Rp …….
Nota Biaya
Rp …….
Loket
Kuitansi Total Nota Biaya
Pasien Pulang
23
Tantangan RS Dalam JK-SJSN
.
(3):
Pola Tarif Prospektif DRG/CBGs di RSUGD/IRJ Ruang Rawat
Laboratorium
Radiologi
Bedah
CODE EXPERT (GROUPER)
Clinical Costing Modelling (CCM)
Tarif
UNIT REKAM MEDIK
Unit Klaim
Kode:
Dx/Prosedur: Utama
Sekunder Rekam
medis
PELAYANAN PRIMER
• Pelayanan primer (primary care) adalah pelayanan kesehatan yang berada digaris depan, berhadapan langsung dengan masyarakat, bertanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar serta dalam menyelenggarakan upaya kesehatannya
menggunakan teknologi kesehatan sederhana
• Pelayanan kesehatan primer (primary health care) identik dengan pelayanan kesehatan dasar (basic health care)
– Pelayanan kesehatan dasar perorangan – Pelayanan kesehatan dasar masyarakat
1. Fokus menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum tercover oleh JKN
2. Penyelenggaran diarahkan didalam sistem JKN melalui pengelolanya adalah BPJS Kesehatan
3. Besaran iuran mengikuti ketentuan iuran PBI JKN Rp 19.225,- / jiwa/bulan
4. Bagi daerah yang tidak mampu membayar Rp 19.225,-:
• menyeleksi sasaran yang benar2 miskin dan tidak mampu yang dibiayai Pemda
• Masyarakakat yang mampu dimotivasi untuk
mendaftarkan menjadi peserta ke BPJS Kesehatan dan membayar iuran
Peran pemerintah (pusat dan daerah)
dalam pembiayaan kesehatan (1)
•
Fokus pada pembiayaan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) , dan penyediaan fasilitas
umum dan Faskes (UU45 pasal 34 ayat3/UU
NO 32/2004)
•
Pembiayaan yang bersifat Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) melalui kontribusi iuran
masyarakat.
Iuran bagi fakir miskin dan tidak
mampu menjadi tanggung jawab APBN
Peran pemerintah (pusat dan daerah)
dalam pembiayaan kesehatan (2)
• Biaya operasional faskes akan dibiayai dari JKN, namun pada masa transisi untuk faskes daerah masih membutuhkan subsidi operasional dari pemerintah daerah sedangkan faskes pusat menjadi tanggung jawab Pusat
• Ketersedian dan pemenuhan kebutuhan SDM kes termasuk pendistribusiannya menjadi tanggung jawab daerah
• Pusat (Kemenkes) akan lebih fokus pada pengaturan, penetapan Pedoman, standar-standar, dan penyeimbang anggaran berdasarkan fiskal daerah.
Pembelajaran apa yang dipetik dari kebijakan
pelaksanaan Jamkesda
?
1. Desain awal Jamkesda diperuntukan hanya untuk pembiayaan maskin dan tidak mampu yg tidak masuk dlm jamkesmas (PBI) 2. Cita-cita awal dibentuknya UU SJSN menjadi tidak sejalan
karena adanya berbagai varian model cara penyelenggaraan jaminan kesehatan, kurang tumbuhnya solidaritas sosial antara penduduk dan antara daerah satu dengan daerah lainya dan cenderung dibawa karena politis
3. Biaya kesehatan cenderung naik apabila tidak dilakukan pengendalian dan akan sangat memberatkan pemerintah
daerah, sementara biaya kesehatan untuk keperluan lain masih sangat diperlukan terutama untuk kegiatan-kegiatan UKM
4. Fasilitas kesehatan harus didorong untuk melakukan kendali biaya dan kendali mutu (KBKM) dengan melalui cost
Pembelajaran apa yang dipetik dari kebijakan
pelaksanaan Jamkesda
?
1. Desain awal Jamkesda diperuntukan hanya untuk pembiayaan maskin dan tidak mampu yg tidak masuk dlm jamkesmas (PBI) 2. Cita-cita awal dibentuknya UU SJSN menjadi tidak sejalan
karena adanya berbagai varian model cara penyelenggaraan jaminan kesehatan, kurang tumbuhnya solidaritas sosial antara penduduk dan antara daerah satu dengan daerah lainya dan cenderung dibawa karena politis
3. Biaya kesehatan cenderung naik apabila tidak dilakukan pengendalian dan akan sangat memberatkan pemerintah
daerah, sementara biaya kesehatan untuk keperluan lain masih sangat diperlukan terutama untuk kegiatan-kegiatan UKM
4. Fasilitas kesehatan harus didorong untuk melakukan kendali biaya dan kendali mutu (KBKM) dengan melalui cost
Pembelajaran apa yang dipetik dari
kebijakan pelaksanaan Jamkesda
5. Jaminan Kesehatan memerlukan kesiapan sisi supply :
kecukupan Faskes kesehatan yang memadai
Kecukupan SDM kesehatan
Kecukupan fasilitas kesehatan, alat obat dan BMP 6. Penyelenggaraan jaminan kesehatan harus lebih
mengandalikan pelayanan tkt pertama sbg gate keeper dng menerapkan sistem rujukan terkendali serta SIM yang baik 7. Memerlukan integrasi berbagai susbsistem yang ada
SUSTAINABILITAS
33
UNTUK MENJAGA SUSTAINABILITAS DILAKUKAN UPAYA COST CONTAINMENT SBB:
1. Kegiatan promotif dan preventif ditingkatkan disemua lini pelayanan kesehatan
2. Melalui Mekanisme Pembayaran Prospektif (Prospective Payment): Tarif Kapitasi dan INA-CBGs ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan
3. Ditetapkan Formularium Nasional untuk Obat 4. Ditetapkan Kompendium untuk Alat Kesehatan
5. E-Catalog untuk pengadaan obat dan alat kesehatan 6. Telaah utilisasi: rasionalisasi rujukan, cost containment
1. Penyelenggaraan JKN pada 1 Januari 2014 harus dipersiapkan sebaik-baiknya, waktu persiapan sangat pendek perlu bekerja intensif dan kerja keras semua pihak
2. Aspek regulasi menjadi sangat penting agar pelaksanaan JKN berjalan optimal
3. Peran Pemerintah daerah sangat penting terutama dalam penyiapan infrastruktur daerah (Faskes dan SDM Kesehatan), monitoring dan evaluasi, penyaiapan belanja kesehatan minimal 10% diluar gaji dan fokus pada kegiatan-kegiatan UKM
4. Perlu persiapan yang matang terhadap pelayanan kesehatan tingkat pertama, pelayanan terustuktur dan rujukan yg tertata dengan baik
5. Rumah Sakit agar mempercepat menjadi pengelolaan BLUD agar sejalan dengan kaidah-kaidah asuransi
6. Dengan cara bayar CBGs, sebaiknya RS sudah menerapkan renumerasi sebagai bagian dari pengganti jasa pelayanan kesehatan
7. Sosialisasikan JKN seluas-luasnya agar berbagai pihak memahami mekanisme penyelenggaraan JKN
35
Besaran Iuran ini telah memperhitungkan
(1)1. Kecukupan layanan komprehensif: mulai dari
promotif-preventif (mencegah penyakit di
masa depan), kuratif dan rehabilitatif.
2. Kenaikan demand
terhadap layanan
kesehatan
4. Penguatan ketersediaan dan peningkatan
kualitas layanan di kota/kab yang kini masih
kurang tersedia
5. Kemungkinan sebagian fasilitas kesehatan
swasta berbiaya Standar (bukan lux) ikut
melayani peserta
6. Kesinambungan program dengan dana
cadangan teknis
Dampak Iuran yang Memadai
1. Akan
terjadi
penguatan
fasilitas
kesehatan milik pemerintah maupun
swasta, untuk bersaing dalam kualitas
pelayanan.
2. Kesehatan keuangan BPJS lebih aman.
3. Mengubah pendanaan dari
supply side
menjadi ke
demand side
yang lebih