No. 28/05/94/Th.VIII, 5 Mei 2017
KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2017
FEBRUARI 2017 : TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,96 PERSEN.Ringkasan
Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2017 mencapai 1.753.858 orang, bertambah 31.696 orang
dibanding kondisi Agustus 2016.
Penduduk yang bekerja di Papua pada Februari 2017 mencapai 1.684.389 orang, bertambah 19.904 orang
dibandingkan Agustus 2016 namun berkurang 7.043 orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2016).
Jumlah pengangguran pada Februari 2017 sebesar 69.469 orang, bertambah sebesar 11.792 orang
dibanding Agustus 2016 dan juga bertambah sebanyak 17.741 orang dibanding keadaan Februari 2016.
Selama satu tahun terakhir, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Papua mengalami peningkatan dari
2,97 persen pada Februari 2016 menjadi 3,96 persen pada Februari 2017. Begitu juga jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2016 meningkat dari 3,35 persen menjadi 3,96 persen.
Dalam enam bulan terakhir (Agustus 2016–Februari 2017), jumlah pekerja di sektor pertanian, perkebunan,
kehutanan, perburuan, dan perikanan mengalami kenaikan, sebaliknya jumlah pekerja di sektor industri; perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi; jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan; serta sektor lainnya mengalami penurunan.
Dari total penduduk yang bekerja 1.684.389 orang pada Februari 2017 di Papua, status pekerjaan utama
yang terbanyak adalah sebagai pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga (33,72 persen) kemudian diikuti oleh status berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar (27,78 persen). Adapun status pekerjaan dalam utama lainnya yang memiliki persentase di atas 10 persen yakni berusaha sendiri (17,08 persen), buruh/karyawan (18,96 persen). Status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan status pekerja bebas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil yaitu kurang dari dua persen.
Pada Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja di atas 35 jam per minggu (full time worker) di Papua
adalah 955.557 orang atau sekitar 56,73 persen dari keseluruhan penduduk yang bekerja.
Menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pekerja di Papua masih didominasi oleh pekerja
dengan tingkat pendidikan tertinggi SD ke bawah yang jumlahnya mencapai 956.527 orang (56,79 persen) pada Februari 2017.
Menurut tingkat pendidikan, TPT Februari 2017 tertinggi di Papua yaitu pada sekolah menengah atas
1.
Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran
Keadaan ketenagakerjaan di Papua pada Februari tahun 2017 digambarkan dengan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja, termasuk tingkat pengangguran yang juga ikut meningkat. Jumlah angkatan kerja mencapai 1,75 juta orang naik sekitar 31,70 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016. Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 19,90 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016. Kenaikan jumlah penduduk yang bekerja dapat menurunkan angka pengangguran jika jumlah angkatan kerjanya tetap, namun jika jumlah angkatan kerja turut meningkat maka peningkatan jumlah penduduk bekerja belum tentu menurunkan jumlah pengangguran. Jumlah penganggur pada Februari 2017 juga ikut meningkat sekitar 11,80 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016.
Jumlah angkatan kerja di Papua pada Februari 2017 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Namun jumlah penduduk yang bekerja di Papua pada Februari 2017 mengalami penurunan dibandingkan periode tahun sebelumnya (Februari 2016). Tercatat jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 mencapai 1.753.858 orang, bertambah 31.696 orang dibanding kondisi Agustus 2016 dan naik 10.698 orang dibanding Februari 2016. Sejalan dengan hal itu, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 19.904 orang dibandingkan Agustus 2016 namun berkurang 7.043 orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2016) dari 1.691.432 orang menjadi 1.684.389orang. Sementara Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Papua pada Februari 2017 mengalami penurunan sekitar 1,47 persen dibanding Februari 2016, namun lebih tinggi bila dibandingkan dengan TPAK Agustus 2016 sekitar 0,61 persen.
Tabel 1
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017*)
Jenis Kegiatan Utama 2015 2016 2017
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Penduduk 15+ 2.157.087 2.189.230 2.213.048 2.245.462 2.268.851 2. Angkatan Kerja 1.709.668 1.741.945 1.743.160 1.722.162 1.753.858 Bekerja 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389
Penganggur 63.611 69.465 51.728 57.677 69.469
3. Bukan Angkatan Kerja 447.419 447.285 469.888 523.300 514.993
Sekolah 180.524 174.949 177.257 195.635 188.297
Mengurus RT 216.743 230.290 248.425 268.585 274.816
Lainnya 50.152 42.046 44.206 59.080 51.880
4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 79,26 79,57 78,77 76,70 77,30 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,72 3,99 2,97 3,35 3,96 *) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Jumlah pengangguran di Provinsi Papua pada Februari 2017 mencapai 69.469 orang atau 3,96 persen dari total angkatan kerja. Angka tersebut tidak mengalami penurunan dibanding keadaan enam bulan yang lalu (Agustus 2016) dan setahun yang lalu (Februari 2016). Dibanding keadaan Agustus 2016, penganggurannya meningkat sebesar 11.792 orang dan juga dibanding keadaan Februari 2016 penganggurannya meningkat sebesar 17.741 orang. Sejalan dengan hal tersebut, indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami peningkatan dari 2,97 persen pada Februari 2016 menjadi 3,96 persen pada Februari 2017.
2.
Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Secara umum jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2017 di Provinsi Papua mengalami kenaikan selama enam bulan terakhir. Ditinjau menurut lapangan pekerjaan, peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor ini mencapai 69.721 orang. Sementara sektor industri; sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi; sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan; serta sektor lainnya mengalami penurunan jumlah tenaga kerja selama enam bulan terakhir. Dari keempat sektor tersebut yang mengalami penurunan tenaga kerja terbesar adalah sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi (berkurang 16.376 orang).
Struktur lapangan pekerjaan di Provinsi Papua pada Februari 2017 tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar dalam penyerapan tenaga kerja di Papua. Tercatat pada Februari 2017 jumlah pekerja di sektor ini adalah sebesar 69,19 persen dari total tenaga kerja.
Tabel 2
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017*)
Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 2017
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan,
perikanan 1.131.795 1.236.537 1.159.969 1.095.669 1.165.390
Industri 31.161 16.182 23.648 32.558 25.971
Perdagangan, rumah makan, dan jasa
akomodasi 126.471 125.585 138.249 160.152 143.776
Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 217.089 170.518 214.235 223.030 210.489
Lainnya**) 139.541 123.658 155.331 153.076 138.763
Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 *) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
3.
Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sekitar 337.073 orang (20,01 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.347.316 orang (79,99 persen) bekerja pada kegiatan informal.
Status pekerjaan utama yang disandang oleh penduduk yang bekerja di Papua hingga Februari 2017 tidak mengalami perubahan. Dari total penduduk yang bekerja 1.684.389 orang pada Februari 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar (33,72 persen) kemudian diikuti oleh status berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar (27,78 persen). Adapun status pekerjaan utama lainnya yang memiliki persentase di atas 10 persen yakni berusaha sendiri (17,08 persen), buruh/karyawan (18,96 persen). Status berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan status pekerja bebas pertanian maupun non pertanian mempunyai persentase kecil yaitu kurang dari dua persen.
Tabel 3
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama di Provinsi Papua, 2015-2017*)
Status Pekerjaan Utama 2015 2016 2017
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Berusaha sendiri 230.624 221.024 185.699 235.965 287.756 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 462.850 496.590 541.268 517.657 467.851 Berusaha dibantu buruh tetap 16.483 15.884 27.771 23.444 17.674 Buruh/ karyawan/pegawai 355.100 293.745 354.022 336.630 319.399 Pekerja bebas di pertanian 11.112 11.914 3.718 2.795 8.743 Pekerja bebas di nonpertanian 8.183 12.175 7.965 15.547 14.921 Pekerja keluarga/ tak dibayar 561.705 621.148 570.989 532.447 568.045 Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 *) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2015-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Selama setahun terakhir, jumlah pekerja sektor informal bertambah cukup signifikan yakni sebanyak 37.677 orang (2,88 persen). Sementara pekerja di sektor formal justru mengalami penurunan sebanyak 44.720 orang (menurun 11,71 persen).
Pada periode yang sama kenaikan jumlah penduduk yang bekerja pada sektor informal yaitu pada status pekerjaan Berusaha sendiri, Pekerja bebas di pertanian, dan Pekerja bebas di non pertanian. Sedangkan jumlah pekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tidak tetap dan Pekerja keluarga/ tak dibayar mengalami penurunan
pekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai mengalami penurunan masing-masing 10.097 orang (36,36 persen) dan 34.623 orang (9,78 persen) selama periode Februari 2016 hingga Februari 2017.
4.
Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja
Sejalan dengan keadaan nasional, pada Februari 2017 jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Papua di bawah 8 jam per minggu relatif kecil, yaitu sebesar 32.235orang atau di bawah dua persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu pekerja pada kelompok 35 jam ke atas jumlahnya mencapai 955.557 orang atau sekitar 56,73 persen.
Tabel 4
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu di Provinsi Papua, 2015-2017*)
Jumlah Jam Kerja Perminggu 2015 2016 2017
Indonesia (Juta) Februari Agustus Februari Agustus Februari Februari 2017**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 – 7 18.076 6.625 4.210 10.580 32.235 3,22 8 – 14 113.430 49.720 30.786 51.318 94.720 6,77 15 – 24 199.986 228.077 176.266 206.459 237.940 12,79 25 – 34 414.596 452.449 418.937 380.285 343.866 14,76 35+ **) 899.969 935.609 1.061.233 1.015.843 975.628 84,31 Jumlah 1.646.057 1.672.480 1.691.432 1.664.485 1.684.389 124,54 *) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2015-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
**)Termasuk sementara tidak bekerja dan pekerja tidak penuh
5.
Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan
Angka pengangguran di Papua pada Februari 2017 mencapai 3,96 persen dari total angkatan kerja. Angka ini masih berada di bawah angka pengangguran nasional sebesar 5,33 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi di Papua berada pada penganggur dengan tingkat pendidikan sekolah menengah kejuruan yang mencapai 10,63 persen. Penganggur dengan tingkat pendidikan sekolah lainnya yang memiliki TPT di atas lima persen, yakni penganggur dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (6,99 persen) dan universitas (6,13 persen). Sebaliknya TPT terkecil berada pada penganggur dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yakni 2,40 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. 28/05/94/Th. VIII, 5 Mei 2017
6
Tabel 5
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi Papua, 2015-2017 (persen)*)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2015 2016 2017 Indonesia
Februari Agustus Februari Agustus Februari Feb2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SD Ke Bawah 0,90 1,29 0,95 1,09 2,40 3,54
Sekolah Menengah Pertama 2,11 4,23 4,69 3,02 3,51 5,36
Sekolah Menengah Atas 10,30 11,32 4,39 5,71 6,99 7,03
Sekolah Menengah Kejuruan 9,40 11,45 9,93 16,41 10,63 9,27
Diploma I/II/III 5,53 8,92 2,69 7,04 3,41 6,35
Universitas 9,24 7,56 6,15 5,74 6,13 4,98
Jumlah 3,72 3,99 2,97 3,35 3,96 5,33
**) Estimasi ketenagakerjaan Februari 2015-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk
Selama setahun terakhir (Februari 2016 − Februari 2017), secara umum TPT di Papua mengalami peningkatan sebesar 0,99 persen. Terkait dengan peningkatan TPT tersebut, menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan yang mengalami peningkatan TPT drastis yakni pendidikan sekolah menengah atas dan SD Ke Bawah. Kemudian diikuti juga oleh Diploma dan sekolah Menengah Kejuruan yang meningkat dibawah satu persen tingkat penganggurannya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua