• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No.29 /05/17/XI, 5 Mei 2017

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAA

N

F

EBRUARI

2017

F

EBRUARI

2017:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

2,81

P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 sebanyak 1,03 Juta orang, bertambah sebanyak 33 ribu orang atau naik sebesar 3,37 persen dibandingkan Februari 2016.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 mencapai 1 Juta orang bertambah sebanyak 43 ribu orang atau naik sebesar 4,48 persen dibandingkan keadaan Februari 2016.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu pada Februari 2017 mencapai 2,81 persen, mengalami penurunan dibandingkan TPT Februari 2016 yang mencapai 3,84 persen.

 Selama periode Februari 2016-2017 sektor lapangan pekerjaan primer dan sekunder mengalami peningkatan penduduk yang bekerja. Sedangkan sektor tersier mengalami penurunan.

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 628 ribu orang atau sebesar 62,5 persen bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 7 jam per minggu mencapai 31,5 ribu orang atau sekitar 3,1 persen.

 Pada Februari 2017 penduduk bekerja yang berpendidikan tamat SD kebawah masih mendominasi penyerapan lapangan kerja sebanyak 447,8 ribu orang atau sebesar 44,6 persen, sedangkan berpendidikan tamat Diploma sebanyak 18,2 ribu orang atau sebesar 1,8 persen dan berpendidikan tamat Universitas sebanyak 88,8 ribu orang atau 8,8 persen .

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Bengkulu pada periode Februari 2016 – 2017 menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Hal itu tergambar dari menurunnya tingkat pengangguran. Dengan jumlah angkatan kerja bertambah sebanyak 38 ribu orang, diimbangi dengan bertambahnya penduduk yang bekerja sebanyak 43 ribu orang hal ini menyebabkan menurunnya TPT menjadi 2,8 dari 3,8 pada tahun sebelumnya. Sementara itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan dari 73,6 persen menjadi 74,6 persen. Lihat Tabel 1.

(2)

Diagram Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, Februari 2017 (000 orang)

Keterangan: Estimasi ketenagakerjaan Februari 2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk SP2010

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2015–2017

Keadaan: Februari

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Angkatan Kerja 000 orang 975,2 999,9 1.033,6

Bekerja 000 orang 943,9 961,5 1.004,6

Penganggur 000 orang 31,3 38,3 29,0 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 73,24 73,59 74,58 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 3,21 3,84 2,81 4. Pekerja tidak penuh 000 orang 312,2 342,2 350,8 Setengah penganggur 000 orang 95,8 111,2 81,7 Paruh waktu 000 orang 216,4 230,9 269,1

2.. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan hingga pada kurun waktu Februari 2016 - 2017 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi dan Sektor Jasa Kemasyarakatan, merupakan penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bengkulu. Pada Februari 2017, Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 53,76 persen, Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 14,49 persen dan Sektor Jasa Kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 15,42 persen.

Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, lapangan usaha primer dan sekunder yang diwakili oleh pertanian sampai konstruksi mengalami kenaikan. Sedangkan lapangan usaha tersier yang diwakili oleh Perdagangan sampai jasa mengalami penurunan. (Lihat Tabel 2).

Penduduk Usia Kerja 15+ (1.385,8)

Angkatan Kerja (1.033,6) Bukan Angkatan Kerja (352,2)

(3)

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2015–2017

Keadaan: Februari

Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan

Perikanan 438,7 46,48 419,1 43,59 540,1 53,76 2. Pertambangan dan Penggalian 11,2 1,19 11,5 1,19 22,4 2,23

3. Industri 51,8 5,48 63,6 6,62 63,9 6,36

4. Listrik, Gas, dan Air Minum 1,3 0,14 1,8 0,19 3,0 0,30 5. Konstruksi 51,3 5,44 40,8 4,25 41,6 4,14 6. Perdagangan, Rumah makan, dan Akomodasi 172,7 18,29 187,4 19,49 145,5 14,49 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 25,0 2,65 27,8 2,89 26,4 2,63

8. Keuangan 20,4 2,17 19,8 2,06 6,8 0,68

9. Jasa Kemasyarakatan 171,4 18,16 189,8 19,74 154,9 15,42

Jumlah 943,9 100,00 961,5 100,00 1.004,6 100,00

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Pada Februari 2017, persentase tertinggi Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan utama terdapat pada Buruh/Karyawan yaitu sebesar 25,14 persen dan terendah di pekerja bebas nonpertanian yaitu sebesar 2,69 persen. Kondisi ini tidak berubah jika dibandingkan dengan tahun Februari 2016 dimana status buruh/karyawan juga menempati posisi tertinggi dengan 31,27 persen, namun untuk yang terendah pada status pekerja bebas di pertanian. Lihat tabel 3.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2015–2017

Keadaan: Februari

Status Pekerjaan Utama 2015 2016 2017

(000

orang) % orang) (000 % orang) (000 %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Berusaha sendiri 169,6 17,97 165,5 17,22 188,2 18,73 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 194,0 20,55 201,7 20,97 231,4 23,03 3. Berusaha dibantu buruh tetap 29,4 3,12 42,6 4,43 30,4 3,03 4. Buruh/Karyawan 265,7 28,15 300,7 31,27 252,6 25,14 5. Pekerja bebas di pertanian 27,0 2,86 29,7 3,09 53,1 5,28 6. Pekerja bebas di nonpertanian 48,0 5,09 39,8 4,14 27,1 2,69

(4)

4. Sektor Formal/Informal

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sedangkan sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi tersebut pada Februari 2017 sebanyak 721,6 ribu orang atau sebesar 71,8 persen tenaga kerja di Provinsi Bengkulu bekerja di sektor informal dan sisanya sebanyak 283 ribu orang atau sebesar 28,2 persen bekerja di sektor formal.

Dalam setahun terakhir Februari 2016-2017, pekerja formal secara absolut berkurang sebanyak 60,3 ribu orang, secara persentase pekerja formal berkurang dari 35,70 persen pada Februari 2016 menjadi 28,17 persen pada Februari 2017. (Lihat Gambar 2).

Gambar 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Sektor Formal/Informal

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja 35 jam keatas perminggu, pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 628 ribu orang atau 62,5 persen. Selama satu tahun terakhir Februari 2016-2017 pekerja tidak penuh yakni penduduk bekerja kurang dari 35 jam per minggu bertambah sebanyak 9 ribu orang atau naik sebesar 2,6 persen. Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 7 jam perminggu mencapai 31,5 ribu orang atau sebesar 3,1 persen. Lihat Tabel 4.

648.7 ribu

(68.73%)

622.3 ribu

(68.82%)

618.2 ribu

(64.30%)

636.1 ribu

(65.92%)

721.6 ribu

(71.83%)

295.1 ribu

(31.27%)

282 ribu

(31.18%)

343.3 ribu

(35.70%)

328,3 ribu

(34.08%)

283 ribu

(28.17%)

Februari 2015 Agustus 2015 Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017

(5)

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015–2017

Keadaan: Februari

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 21,0 2,22 29,2 3,04 31,5 3,14 8–14 54,8 5,80 48,6 5,05 50,4 5,02 15–24 110,8 11,74 112,3 11,68 118,5 11,79 25–34 125,6 13,31 152,1 15,82 150,4 14,97 35+ *) 631,7 66,93 619,3 64,41 653,7 65,07 Jumlah 943,9 100,00 961,5 100,00 1.004,6 100.00 *) Termasuk sementara tidak bekerja

6. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2017 masih didominasi penduduk bekerja berpendidikan rendah yakni tamat Sekolah Dasar (SD) kebawah sebanyak 447,8 ribu orang atau 44,6 persen dan tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 196,5 ribu orang atau 19,6 persen dengan total sebanyak 644,2 ribu orang atau sebesar 64,1 persen. Sedangkan berpendidikan tinggi hanya sebanyak 107 ribu orang atau 10,6 persen yang terdiri dari 18,1 ribu orang berpendidikan Diploma atau 1,8 persen dan 88,8 ribu orang atau 8,8 persen berpendidikan Universitas. Perhatikan Tabel 5.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015–2017 Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2015 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) % (000 orang) %

(1) (4) (5) (6) (7) (6) (7)

1. SD Kebawah 391,1 41,43 367,3 38,20 447,8 44,57 2. Sekolah Menengah Pertama 181,5 19,20 182,1 18,94 196,5 19,56 3. Sekolah Menengah Atas 171,2 18,14 188,1 19,57 174,7 17,39 4. Sekolah Menengah Kejuruan 77,1 8,17 83,0 8,63 78,6 7,83 5. Diploma I/II/III 26,6 2,82 27,8 2,90 18,2 1,81 6. S1/DIV keatas 96,7 10,25 113,1 11,76 88,8 8,84 Jumlah 943,9 100,00 961,5 100,00 1.004,6 100,00

(6)

Gambar 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015–2017

7.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan

Keadaaan Februari 2017, TPT penduduk berpendidikan tamatan Diploma I/II/III menempati posisi tertinggi sebesar 10,99 persen, disusul TPT kelompok berpendidikan tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 4,43 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada kelompok berpendidikan tamat SD kebawah sebesar 1,04 persen. Apabila dibandingkan keadaan Februari 2016 maka TPT yang mengalami kenaikan pada tingkat SMA dan Diploma I/II/III. Perhatikan Tabel 6.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015–2017 (persen) Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4)

SD Kebawah 0,85 2,02 1,04

Sekolah Menengah Pertama 1,19 4,14 3,40

Sekolah Menengah Atas 3,53 3,45 4,43

Sekolah Menengah Kejuruan 6,44 5,51 3,86

Diploma I/II/III 14,98 9,28 10,99 S1/DIV keatas 8,94 6,99 4,20 Provinsi Bengkulu 3,21 3,84 2.81 60.63 57.14 64.13 26.31 28.2 25.22 13.07 14.66 10.65 0 10 20 30 40 50 60 70 2015 2016 2017 Dasar Menengah Tinggi

(7)

DATA

Mencerdaskan Bangsa

BPS PROVINSI BENGKULU

Informasi lebih lanjut hubungi :

Kepala Bidang Statistik Sosial

Duaksa Aritonang, SE, MM

Gambar

Diagram Ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu, Februari 2017 (000 orang)

Referensi

Dokumen terkait

Selama Februari 2012 – Februari 2013, penurunan jumlah penduduk yang bekerja terjadi pada penduduk laki-laki dan perempuan, yaitu sebesar 14,21 ribu orang penduduk laki-laki

Dari total penduduk yang bekerja 1.684.389 orang pada Februari 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar (33,72 persen)

Penduduk yang bekerja di Provinsi Aceh pada Februari 2017 mencapai 2,158 juta orang, bertambah sekitar 105 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 sebesar

Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 855,75 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Februari 2016 sebesar 4,14

Dilihat dari proporsi penduduk bekerja menurut jam kerja, persentase tertinggi pada Februari 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 60,36

Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 219,6 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015 dan berkurang sebanyak 66,4 ribu orang dibanding keadaan

Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2012, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan terutama di Sektor jasa sebanyak 44.969 orang (24,71 persen), Sektor

Dalam setahun terakhir (Februari 2015―Februari 2016), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 6,4 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus