• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

F

EBRUARI

2017

F

EBRUARI

2017:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

3,67

P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Jambi pada Februari 2017 mencapai 1.792 ribu orang, bertambah sebanyak 96,028 ribu orang dibanding angkatan kerja Februari 2016 dan jika dibandingkan Februari 2015 bertambah sebanyak 99,86 ribu orang.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Jambi pada Februari 2017 sebanyak 1.726,6 ribu orang, bertambah 109,4 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2016, dan bertambah 86,4 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2015.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2017 sebesar 3,67 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2016 sebesar 4,66 persen namun mengalami kenaikan jika dibanding TPT Februari 2015 sebesar 2,73 persen.

 Dalam setahun terakhir (Februari 2016―Februari 2017), terjadi kenaikan jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi. Pekerja di Sektor Pertanian bertambah sebanyak 124 ribu orang atau naik 16,36 persen, sementara jumlah pekerja di Sektor Industri bertambah sebesar 17 ribu orang atau naik 30,62 persen.  Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017 sebanyak 955,27 ribu orang (55,33 persen) bekerja

diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 226,8 ribu orang (13,14 persen).

 Pada Februari 2017, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 750,137 ribu orang (43,45 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan SMA sederajat sebanyak 483,073 ribu orang (27,98 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi sebanyak 184,25 ribu orang (10,67 persen).

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Jambi pada Februari 2017 diwarnai perubahan beberapa indikator seperti digambarkan pada tabel 1. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 bertambah sebanyak 96,28 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016 dan jika dibandingkan dengan Februari 2015 bertambah sebanyak 99,86 ribu orang. Bertambahnya jumlah angkatan kerja mampu menaikkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Jambi, dimana pada Februari 2017 angka TPAK mencapai 70,84 persen lebih tinggi dibandingkan TPAK Februari 2016 sebesar 68,53 persen. Demikian juga jika dibandingkan dengan Februari 2015 angka TPAK sebesar 69,92 persen, artinya

(2)

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2015–2017 (ribu orang)

JenisKegiatanUtama 2015 2016 2017

Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Penduduk 15+ 2 420,4 2 450,5 2 475,0 2 505,6 2 530,0 2. AngkatanKerja 1 692,4 1 620,8 1 696,2 1 692,2 1 792,3 - Bekerja 1 646,2 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6

- Penganggur 46,2 70,3 79,0 67,7 65,7

3. Bukan Angkatan Kerja 727,9 829,7 778,8 813,4 737,8 4. Tingkat PartisipasiAngkatanKerja (%) 69,92 66,14 68,53 67,54 70,84

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 2,73 4,34 4,66 4,00 3,67

6. Pekerja tidak penuh 713,6 656,9 708,4 597,0 710,6 - Setengah penganggur 191,5 155,9 208,6 146,7 173,6 - Paruh waktu 522,1 501,0 499,8 450,3 537,0

Penduduk yang bekerja pada Februari 2017 sebanyak 1.726,6 ribu orang bertambah sebanyak 109,4 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016 dan jika dibanding keadaan Februari 2015 pertambahnnya sebesar 80,4 ribu orang. Menggeliatnya perekonomina Provinsi Jambi diiringi bertambahnya minat penduduk usia produktif untuk aktif secara ekonomi. Membaiknya perekonomian ditandai dengan naiknya harga komoditas perkebunan secara tidak langsung juga berdampak pada pelaku-pelaku usaha di Provinsi Jambi terutama di Sektor Industri serta perdagangan, rumah makan serta akomodasi, menjadikan penyerapan tenaga kerja lebih optimal.

Jumlah penganggur pada Februari 2017 sebesar 66 ribu orang, berkurang sebesar 13,4 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2016, namun jika dibandingkan dengan Februari 2015 ada penambahan sebanyak 19,5 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2015. Keadaan tersebut menjadikan TPT turun dari 4,66 persen pada Februari 2016 menjadi 3,67 persen pada Februari 2017, sedangkan TPT Februari 2015 sebesar 2,73 persen.

2. .Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan sampai dengan Februari 2017 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, dan Jasa Kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jambi. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, terjadi kenaikan jumlah penduduk yang bekerja terutama di Sektor Pertanian dan Sektor Industri serta Sektor Perdagangan, Rumah Makan serta Jasa Akomodasi,

(3)

9,86 ribu atau mengalami kenaikan sebesar 3,48 persen. Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2015–2017

(ribu orang)

Lapangan Pekerjaan Utama 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 821,1 819,5 760,6 800,7 885,1 Pertambangan dan Penggalian 47,8 26,7 38,6 41,9 54,3

Industri 90,1 62,0 57,0 71,5 74,4

Listrik, Gas dan Air Minum 3,9 2,4 12,2 6,7 3,3

Konstruksi 82,1 65,0 83,3 88,4 70,5

Perdagangan 276,5 261,6 283,5 291,5 293,4 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 55,1 55,0 75,0 57,1 55,7

Keuangan 19,2 21,3 25,5 25,7 23,8

Jasa Kemasyarakatan 250,5 236,8 281,5 241,0 266,0

Jumlah 1 646,2 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6

*) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2017 sebanyak 708 ribu orang (41 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.018,5 ribu orang (59 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Dalam setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 10 ribu orang atau naik 15,55 persen, kenaikan jumlah pekerja juga terjadi pada pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 3,47 persen atau bertambah sebanyak 21,25 ribu orang. Keadaan ini menjadikan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 31,26 ribu orang.

Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 78,15 ribu orang, begitu juga secara persentase pekerja informal naik dari 58,15 persen pada Februari 2016 menjadi 58,99 persen pada Februari 2017.

(4)

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2015–2017

(ribu orang)

Status PekerjaanUtama 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Berusahasendiri 329,3 324,4 329,7 336,7 347,4 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 231,5 223,9 260,1 289,1 276,4 Berusahadibantuburuhtetap 69,8 61,2 64,4 66,9 74,4 Buruh/Karyawan 662,7 579,9 612,4 548,9 633,7 Pekerjabebas di pertanian 61,8 77,8 65,0 60,8 74,3 Pekerjabebas di nonpertanian 37,3 52,6 53,4 49,0 40,5 Pekerjakeluarga/tak dibayar 253,7 230,6 232,2 273,1 280,0 Jumlah 1 646,2 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu, pada Februari 2017 jumlahnya mencapai 955,3 ribu orang (55,3 persen dari total penduduk bekerja) secara absolut mengalami kenaikan dibanding keadaan Februari 2016 sebesar 908,7 ribu orang (56,19 persen dari total penduduk bekerja).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2015–2017

(ribu orang)

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1–7 27,3 19,2 25,5 18,2 42,7 8–14 71,0 63,2 94,2 80,1 123,4 15–24 301,6 261,4 273,8 232,3 255,3 25–34 313,7 313,0 314,9 266,4 289,2 1–34 713,6 656,9 708,5 597,0 710,6

(5)

minggu) mengalami kenaikan dari 708,5 ribu orang menjadi 710,6 ribu orang namun secara persentase terhadap turun dari 43,8 persen pada Februari 2016 menjadi 41,1 persen pada Februari 2017. Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2017 mencapai 166,1 ribu orang atau 7,6 persen dari total penduduk bekerja.

5.

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja sampai dengan Februari 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD kebawah sebanyak 750,1 ribu orang (43,44 persen), disusul kemudian pendidikan SMA Umum sebanyak 339,4 ribu orang (19,66 persen) dan pedidikan SMP sebanyak 309,1 ribu orang (17,9 persen). Pekerja dengan pendidikan SMA Kejuruan sebanyak 143,6 ribu orang (8,3 persen), sementara itu pekerja berpendidikan tinggi sebanyak 184,2 ribu orang (10,67 persen).

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017

(ribu orang)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Kebawah 716,3 701,3 662,8 691,8 750,1 SekolahMenengahPertama 323,8 299,6 309,7 306,2 309,1 SekolahMenengahAtas 329,2 291,6 310,9 328,5 339,4 SekolahMenengahKejuruan 111,5 95,7 114,5 117,6 143,6 Diploma I/II/III 43,6 33,6 46,6 42,5 46,8 Universitas 121,9 128,6 172,7 137,9 137,4 Jumlah 1 646,2 1 550,4 1 617,2 1 624,5 1 726,6

6.

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2017 sebanyak 66 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,67 persen, turun dibandingkan TPT Februari 2016 (4,66 persen) namun jika dibandingkan dengan TPT Februari 2015 (2,73 persen) mengalami kenaikan. Pada Februari 2017, TPT untuk pendidikan tinggi menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 11,29 persen, disusul oleh TPT untuk tamatan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 11,29 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah sebesar 1,48 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2016, penurunan TPT terjadi dimulai pada jenjang pendidikan rendah (SMP ke bawah) sampai pendidikan setingkat SMU. Sebaliknya peningkatan pengangguran justru terjadi di level pendidikan tinggi.

(6)

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2015–2017

(persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2015 2016 2017 Februari Agustus Februari Agustus Februari

(1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Kebawah 1,02 1,46 0,89 1,87 1,48 SekolahMenengahPertama 2,81 2,8 1,38 4,23 2,47 SekolahMenengahAtas 4,74 7,9 9,25 6,79 6,08 SekolahMenengahKejuruan 8,03 12,4 14,34 8,24 7,35 Perguruan Tinggi 1,98 7,2 7,56 4,45 11,29 Jumlah 2,73 4,34 4,66 4,00 3,67

7. Perbandingan TPT serta TPAK Jambi dan Nasional

Tabel 7 menyajikan perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) antara Provinsi Jambi dengan angka Nasional. Pada Tabel 7 tergambar bahwa TPAK Provinsi Jambi pada kurun waktu setahun terakhir selalu lebih tinggi dari TPAK Nasional, sementara TPT Provinsi Jambi selalu berada dibawah TPT Nasional. Berdasarkan indikator TPAk dn TPT dalam setahun terakhir keadaan ketenagakerjaan Provinsi Jambi lebih baik dari kenegekarrjaan nasional.

Jika dilihat menurut jenis kelamin dalam kurun waktu setahun terakhir TPAK perempuan Provinsi Jambi selalu lebih rendah dari TPAK Nasional, sementara TPAK laki-laki Provinsi Jambi selalu lebih tinggi dari TPAK Nasional. Sementara untuk angka TPT Provinsi Jambi baik laki-laki maupun perempuan lebih rendah dari angka TPT Nasional. Dapat disimpulkan bahwa keadaan ketenagakerjaan Provinsi Jambi dan Nasional berdasarkan jenis kelamin maka keadaan ketenagakerjaan di Provins Jambi lebih baik dilihat dari indikator ketenagakerjaan yang ada.

(7)

Perbandingan Angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jambi dengan Nasional

Februari 2016 – Februari 2017

TPAK TPT

Feb ‘16 Ags ‘16 Feb ‘17 Feb ‘16 Ags ‘16 Feb’17

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) JAMBI 68,53 67,54 70,84 4,66 4,00 3,67 Laki-laki 85,13 85,65 86,76 4,14 3,86 3,33 Perempuan 51,7 48,60 54,19 5,58 4,26 4,23 NASIONAL 68,06 66,34 69,02 5,50 5,61 5,33 Laki-laki 83,46 81,97 83,05 5,66 5,70 5,36 Perempuan 52,71 50,77 55,04 5,26 5,45 5,27

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap penduduk angkatan kerja. TPT Kalimantan Selatan keadaan Februari 2012 adalah 3,91

Jumlah pengangguran pada Agustus 2014 mencapai 484 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT dari Agustus 2014 sebesar 9,07 persen

Penduduk yang bekerja di Provinsi Aceh pada Februari 2017 mencapai 2,158 juta orang, bertambah sekitar 105 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2016 sebesar

 Pada Februari 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk dengan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 16,89 persen, disusul

Jumlah pengangguran pada Agustus 2014 mencapai 509 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang meningkat, dimana TPT dari Agustus 2015 sebesar 9,55 persen

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 628 ribu orang atau sebesar 62,5 persen bekerja diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Tengah pada Agustus 2014 mencapai 3,24 persen, mengalami peningkatan dibandingkan TPT setahun sebelumnya, yaitu

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 mencapai 6,20 persen, mengalami penurunan TPT apabila dibandingkan dengan TPT