C
C
H
H
H
H
Darimana sumber alkena dan alkuna itu?
Alkena dan Alkuna ialah hidrokarbon tak jenuh yang masing masing memiliki ikatan rangkap karbon-karbon dan ikatan rangkap tiga karbon-karbon.
SUMBER Alkena
Gugus fungsi alkena dijumpai dalam berbagai sumber seperti jeruk limau, steroid, dan feromon serangga.
Jeruk limun
Feromon serangga
SUMBER Alkuna
Gugus fungsi alkuna banyak dijumpai pada gas asetilena, gas alam (natural gas), minyak bumi (petrolium)
Rumus umum
alkena
adalah
CnH2n
, sedangkan
alkuna
adalah CnH2n-2. Aturan IUPAC untuk penamaan alkena
dan alkuna pada dasarnya serupa dengan untuk alkana
(pada bab sebelumnya), tetapi beberapa aturan perlu
ditambahkan untuk penamaan dan lokasi ikatan majemuk.
(-dan disertakan struktur molekulnya)
1. Akhiran
–ena
:
menunjukkan ikatan rangkap
karbon-karbon. Bila terdapat lebih maka digunakan akhiran
–
diena, -triena
, dan seterusnya.
Akhiran
–una
: digunakan utk ikatan rangkap 3 (
-diuna
2. Pilihlah rantai terpanjang yg mengandung baik karbon dgn ikatan rangkap maupun ikatan rangkap tiga. Contohnya
Bukan
3. Nomori rantai dari ujung terdekat dgn ikatan rangkap, sehingga atom karbon pada ikatan rangkap memperoleh nomor terkecil H2C C H2 C CH3 CH2 CH3 H2C C H2 C CH3 CH2 CH3
Bukan
Jika ikatan rangkap berjarak sama dari kedua ujung rantai, nomori dari ujung yang terdekat dengan alkil
Bukan
4. Nyatakan posisi ikatan rangkap menggunakan atom karbon dengan nomor terendah dari ikatan tersebut. Contohnya.
CH2=CHCH2CH3 1-butena, bukan 2-butena
H3C C H CH H2 C CH3 H3C C H CH H2 C CH3 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 H3C C C H CH3 CH3 H3C C C H CH3 CH3 1 2 3 4 4 3 2 1
5. Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap, nomori dari ujung terdekat dgn ikatan rangkap pertama.
Jika ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga sama jauhnya dari ujung rantai, ikatan rangkap dua mendapat nomor terendah. Contohnya,
C= C – C = C – C bukan C= C – C = C – C 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 bukan H2C C H C CH H2C C H C CH 1 2 3 4 4 3 2 1
H3C CH3 H2C CH2 HC CH
etana etena etuna
H3C CH2 H2C C
H HC C
propana propena propuna
CH3 CH3 CH3 H2C C H H3C CH 1-butena 2-butena H2 C C H CH3 CH3
Hal ini juga berlaku untuk ikatan rangkap tiga
CH=C – CH3 CH2=C –CH2CH3 CH3 – C = CHCH3 CH2=C – CH=CH2
CH3 CH3 CH3 CH3
2-metilpropena 2-metil-1-butena 2-metil-2-butena
2-metil-1,3-butadiena(isopropena)
Perhatikan bagaimana aturan ini diterapkan pada contoh berikut
CH2=C – CH2CH3 CH2=CH-CH=CH2
CH2CH3
2-etil – 1 –butena 1,3-butadiena
H2C H2C C H H2C C H H2 C H2C C H Cl H2C C H H2 C Br CH2 metilena vinil alil metilenasikloheksana vinilklorida alilbromida
Cl
Alkena
Sifat fisik Alkena serupa dengan alkana (pada bab sebelumnya). Golongan senyawa ini
1. karena sifatnya yang nonpolar, alkena tidak terlalu larut dalam air., tetapi larut dalam alkena lainnya, pelarut non polar. Kelarutan alkana dalam air lebih mudah larut dibandingkan alkana
2. Seperti halnya alkana, senyawa dengan atom C dua, tiga dan empat berwujud gas tak berwarna, sedangkan homolognya yg lebih tinggi adalah cair atsiri (volatil)
Alkuna
Sifat fisis alkuna serupa dengan sifat fisis alkena dan serupa dengan perilaku kimianya
Nama alkena
Rumus molekul
Td
Etena
C2H4
-102
Propena
C3H6
-48
Butena
C4H8
-6
Pentena
C5H10
30
Nama alkuna
Rumus molekul
Td
Etuna
C2H2
-75
Propuna
C3H4
-23
1-Butuna
C4H6
8,1
Isomer pada alkena :
Isomer kerangka
Isomer geometri
Isomer pada alkuna :
4.1 Alkena -> Karena terbatasnyya rotasi ikatan rangkap karbon-karbon, Isomerisme cis-trans (isomerisme geometrik) dimungkinkan utk alkena yang tersubstitusi dengan benar. Contohnya, 1,2-dikloroetana terdapat dalam 2 bentuk berbeda
Kedua stereoisomer ini tidak mudah dipertukarkan melalui rotasi pada ikatan rangkap pada suhu kamar. Seperti halnya isomer cis-trans pada sikloalkana, keduanya ialah stereoisomer konfigurasional dan dapat dipisahkan satu dengan lainnya melalui penyulingan.
H H Cl H
C = C C = C
Cl Cl H Cl
Isomer alkena :
Cis (Z : Zusammen)
prioritas utama
posisi sama
Trans (E : Entgegen)
prioritas utama
posisi berlawanan
Prioritas :
Berdasar nomor atom :
-H < -CH3 < -NH2 < -OH < -SH
H
Cl
Cl
CH
3H
3C
4.2 Isomer alkuna
Alkuna hanya mempunyai keisomeran struktur,
tidak mempunyai keisomeran geometri .
Keisomeran alkuna dimulai dari C
4H
6.
Contoh:
1) C4H6 mempunyai dua isomer, yaitu:
HC C
H2
C CH3 H3C C C CH3
Isomer pentuna (C5H8)
HC C H2 C CH2 H3C C C H2 C 1-pentuna 2-pentuna CH3 CH3 HC C HC CH3 CH3 3-metil-1-butuna5.1 Reaksi Alkena a. Reaksi Adisi
Dalam suatu reaksi adisi, gugus A dari reagen A-B akan
melekat
pada
karbon
pembawa
ikatan
rangkap,
sementara gugus B melekat pada atom karbon lainnya dan
produknya hanya memiliki satu ikatan tunggal.
Perubahan ikatan apa yang terjadi dalam reaksi adisi?
Ikatan pi
+ A - B C C
Adisi Halogen
Alkena mudah mengadisi klorin atau bromin
H3C C H CH CH3 H3C H C HC CH3 Cl Cl + Cl2 2,3-Dichloro-butane but-2-ene H2C C H H2 C C H CH2 H2C H C H2 C HC CH2 Br Br Br Br + 2Br2 1,2,4,5-Tetrabromo-pentane penta-1,4-diene
Adisi Hidrogen Halida (Hidrohalogenasi)
Jika asam asam halogen (HCl, HBr, dan HI)
mengadisi pada alkena terbentuklah senyawa
haloalkana. Reaksi dapat berlangsung tanpa
pelarut atau dgn pelarut polar, misalnya asam
asetat.
Contoh : Adisi HCl pada etena menghasilkan
kloroetana (etil klorida)
Reaksi adisi HCl pada propena menghasilkan
2-kloropropana sebagai hasil utama yg merupakan hasil
yg pembentukannya menggunakan kaidah markonikov
sedangkan hasil samping 1-kloropropana adalah hasil yg
tidak memenuhi
kaidah markovnikov
.H3C C H CH2 H3C H C CH2 Cl H3C HC CH2 Cl H H 2-Chloro-propane 1-Chloro-propane Propene + HCl
Apa itu KAIDAH MARKOVNIKOV?
Kaidah yg menyatakan bahwa atom H dari HX
mengadisi atom karbon yg berikatan rangkap yg
mengikat atom H lebih banyak sedangkan X
mengikat diri pada atom karbon yg berikatan
rangkap disebelahnya
.
Adisi Air
Dengan pengaruh katalis asam, umumnya H2SO4, air
dapat mengadisi pada alkena dan menghasilkan
alkohol. Reaksi ini disebut hidrasi alkena. Adisi air
pada alkena mengikuti arah yg sama dgn reaksi adisi
HX, yaitu atom H diikat oleh atom karbon berikatan
rangkap yg mengikat atom hidrogen lebih banyak
(kaidah markovnikov)
H3C C H CH2 H3C H C CH2 OH H3C HC CH2 H OH H + H2O H2SO4 +
Adisi Hidrogen
Alkena jika dihidrogenasi menghasilkan alkana.
Reaksi ini biasanya dilakukan dgn merekasikan
alkena dan gas hidrogen dgn katalis logam
logam transisi (Pt, Pd, atau Ni). Karena
hidrogenasi
menggunakan
katalis,
maka
disebut hidrogenasi katalitik.
Adisi Diborana (Hidroborasi)
Senyawa diborana (BH3)2 adalah bentuk dimer
dari borana (BH3) tetapi dlm reaksinya tetap ditulis
dengan BH3. Diborana dapat mengadisi dgn cepat
pada alkena dalam pelarut eter & pada suhu kamar.
contoh :
H3C C H CH2 H3C H2 C CH2 6 3 B 2 + 2BH3 H3C H2 C CH2 3 B + 3H2O2 + 3NaOH H3C H2 C H2 C OH 3 + Na3BO3 + 3H2O
Adisi Nitrosil Halida
Nitrosil
halida (NOX) dapat mengadisi
alkena dan menghasilkan senyawa nitroso
halida.
H3C C C H CH3 ON Br H3C C C H CH3 CH3 Br NO CH3 2-Bromo-2-methyl-3-nitroso-butane + nitrosil bromida
Reaksi Oksidasi
Alkena dapat dioksidasi oleh ion pemanganat
(MnO4) dan membentuk glikol, yaitu senyawa
ygmempunyai 2 gugus hidroksil yg terikat pd 2
atom karbon yg berdampingan.
H3C C H CH2 H3C C H CH2 OH OH
+ 2KMnO
4+ 4 H
2O
+ 2MnO
2+ 2 KOH
Propene
Propane-1,2-diol
atau
1,2-propanadiol
3
3
Adisi Ozon
Jika ozon mengosidasi pada alkena terbentuk zat
berstruktur siklik, dengan nama molozonida yg
segara berubah menjadi ozonida.
Apabila
ozonida
dihidrolisis
terjadi
reaksi
pemaksapisahan (cleavage) ikatan rangkap dan
menghasilkan molekul molekul yg lebih kecil.
Reaksi ini disebut ozonolisis.
Reaksi ozonolisis berlangsung dalam dua tahap,
yaitu : 1.
adisi ozon
pada ikatan rangkap
membentuk
ozonida,
dan 2.
hidrolisis ozonida
menghasilkan produk pemaksapisahan (aldehid +
keton)
H3C H2 C C H C CH3 H3C H2 C C O C CH3 CH3 H O + O3, H2O Zn
2-metil-2-pentena Propionaldehyde Propan-2-one
CH3 C C O O O O C O O C C O H O C + O3 H2O Zn
5.2 REAKSI PADA ALKUNA
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki
alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran
5.2.1 Reaksi adisi pada alkuna
Reaksi adisi hidrogen (Hidrogenasi)
Reaksi Adisi Halogen
Reaksi Adisi Halida (HX)
Reaksi Air (Hidrasi )
Reaksi adisi hidrogen (Hidrogenasi)
Dengan pengaruh katalis logam transisi (Pt, Pd,
Ni) hidrogen dapat mengadsi pada alkuna
menjadi senyawa
alkana
HC C H2 C CH3 H C C HC2 CH 3 H H H H + 2H2
Reaksi Adisi Halogen
Bromin dan klorin dapat mengadisi alkuna
seperti halnya alkena. Jika
1
mol halogen
mengadisi pada alkuna akan dihasilkan
senyawa
di
haloalkena
, jika
2
mol halogen
dihasilkan senyawa
tetra
halida
C C R' R C C R' X X X X + 2X2 R
Reaksi Adisi Hidrogen Halida (HX)
HC C H2 C HC C HC2 H Br + HBr H2 C CH3 HC2 CH 3 H2C C H2 C H Br H2 C CH3 Br HBr
Reaksi Air (Hidrasi )
C
CH
+ H
2O
C
CH
R
HgSO
4H
2SO
4R
OH
H
5.2.2 Reaksi Oksidasi
Oksidasi oleh KMnO4
Apabila alkuna direaksikan dengan larutan
kalium permanganat pada kondisi yg agak
netral, terjadi reaksi oksidasi dan dihasilkan
senyawa α-diketon.
R C C R' R C C R' OH OH OH OH R C C R' O O KMnO4 H2O -2H2O alfa-diketon
Oksidasi oleh ozon
Ozonolisis terhadap alkuna yg diikuti
dengan hidrolisis mengakibatkan terjadinya
pemaksapisahan seperti yg terjadi pada
alkena. Reaksi ini dapat digunakan utk
identifikasi posisi ikatan ganda tiga pada
alkuna, melalui identifikasi hasil reaksinya.
H3C C C H3C C OH O H2 C CH3 O3 H2O HO C CH2CH3 O
asam asetat asam propionat +
Reaksi pembentukan asetilida
Alkuna terminal dapat bereaksi dgn basa
kuat seperti NaNH2, pereaksi Grignard, atau
pereaksi organolitium dan menghasilkan ion
asetilida.
H3C C C H + NaNH2 H3C C C + NH3
Propyne
Na