• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

1

April 2017, Kota Bandar Lampung kembali mengalami deflasi sebesar

0,21

persen karena adanya

penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari

129,05

pada Maret 2017 menjadi

128,78

pada April 2017.

Tiga kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok bahan

makanan memberikan andil deflasi sebesar

0,49

persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar

0,02

persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar

0,01

persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

memberikan andil inflasi sebesar

0,30

persen; dan kelompok sandang sebesar

0,01

persen. Sementara

kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak memberikan andil inflasi.

Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya cabai merah, bawang merah,

cumi-cumi, jeruk, angkutan udara, cabai rawit, gula pasir, nangka muda, tongkol/ambu-ambu, dan bayam.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung terjadi

karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks

sebesar

2,05

persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau turun sebesar

0,13

persen; dan

kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan turun sebesar

0,03

persen. Sebaliknya kelompok

perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar mengalami peningkatan indeks (inflasi) sebesar

1,09

persen;

kelompok sandang sebesar

0,29

persen; dan kelompok kesehatan sebesar

0,05

pesen. Sementara

kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-

68

dari

82

kota yang diamati perkembangan

harganya. Dari

82

kota,

53

kota mengalami inflasi, dan

29

kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di

Pangkal Pinang sebesar

1,02

persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Cilacap sebesar

0,01

persen.

Sebaliknya deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar

1,08

persen, dan deflasi terendah terjadi di Manado

sebesar

0,02

persen.

Kota Bandar Lampung, pada April 2017 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (

point to

point

) adalah sebesar

1,15

persen dan inflasi

year on year

(

yoy

) adalah sebesar

4,48

persen.

No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017

DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

(IHK TAHUN DASAR 2012=100)

Perkembangan harga berbagai komoditi pada April 2017, secara umum mengalami penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,05 pada bulan Maret 2017 menjadi 128,78 pada April 2017.

Adapun sepuluh komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar selama bulan April 2017 adalah cabai merah dengan andil sebesar 0,24 persen, bawang merah 0,21 persen, cumi-cumi 0,07 persen, jeruk 0,05 persen, angkutan udara

0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, gula pasir 0,03 persen, nangka muda 0,03 persen, tongkol/ambu-ambu 0,02 persen, dan bayam 0,02 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

2

April 2017, tiga kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,49 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sebaliknya kelompok perumahan, listrik, air, gas & bahan bakar memberikan andil dalam pembentukan inflasi sebesar 0,30 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Sementara dua kelompok lainnya tidak memberikan andil inflasi, yaitu kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung April 2017, Tahun Kalender, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

* ) Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016

***) Persentase perubahan IHK bulan April 2017 terhadap IHK bulan April 2016

Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, April 2017

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

[1] [2]

U M U M -0,21

1. Bahan Makanan -0,49

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau -0,02

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,30

4. Sandang 0,01

5. Kesehatan 0,00

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,01

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada April 2017 mengalami deflasi 2,05 persen atau terjadi penurunan indeks dari

143,06 pada Maret 2017 menjadi 140,13 pada April 2017. Terjadinya deflasi pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok bumbu-bumbuan; subkelompok ikan segar; subkelompok buah-buahan; subkelompok lemak dan minyak; dan subkelompok bahan makanan lainnya. Sedangkan enam subkelompok lainnya, yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya; subkelompok ikan diawetkan; subkelompok sayur-sayuran; subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya; dan subkelompok kacang-kacangan mengalami inflasi. Deflasi terjadi pada lima subkelompok, yaitu subkelompok

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi April 2016 Desember

2016 Maret 2017 April 2017 April 2017 *) tahun Kalender

Tahun ke tahun 2017 **) ***) [2] [3] [4] [6] [7] [8] [9] U m u m 123,26 127,31 129,05 128,78 -0,21 1,15 4,48 1 Bahan Makanan 136,35 142,73 143,06 140,13 -2,05 -1,82 2,77 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 125,08 128,67 130,06 129,89 -0,13 0,95 3,85 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 118,53 122,89 125,24 126,60 1,09 3,02 6,81 4 Sandang 107,82 109,91 110,16 110,48 0,29 0,52 2,47 5 Kesehatan 127,38 128,65 131,75 131,81 0,05 2,46 3,48 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 122,98 126,96 126,66 126,66 0,00 -0,24 2,99 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 116,26 118,61 122,64 122,60 -0,03 3,36 5,45

Kelompok Pengeluaran

(3)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

3

bumbu-bumbuan sebesar 11,83 persen; subkelompok ikan segar 4,04 persen; subkelompok buah-buahan 2,22

persen; subkelompok lemak dan minyak 1,29 persen; dan subkelompok bahan makanan lainnya 0,93 persen. Sebaliknya inflasi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,54 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar 2,66 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,86 persen; subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,37 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,04 persen; dan subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,02 persen.

Kelompok bahan makanan pada April 2017 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,49 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya deflasi diantaranya cabai merah, bawang merah, jeruk, dan cabai rawit.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada April 2017 mengalami deflasi sebesar 0,13

persen atau terjadi penurunan indeks dari 130,06 pada Maret 2017 menjadi 129,89 pada April 2017. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,87 persen; sebaliknya subkelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Sementara subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks.

April 2017, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil deflasi sebesar 0,02

persen. Komoditi yang dominan memberikan andil deflasi pada kelompok ini yaitu gula pasir.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 1,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 125,24 pada Maret 2017 menjadi 126,60 pada April 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua diantaranya mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air yang naik 4,68 persen; dan subkelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,03 persen; sebaliknya subkelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami deflasi atau turun sebesar 0,33 persen. Sementara subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks.

April 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,30

persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarip listrik.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 110,16 pada Maret 2017 menjadi 110,48 pada April 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, subkelompok sandang wanita mengalami inflasi (naik sebesar 0,81 persen); subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,39 persen; dan subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,01 persen. Sementara subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks.

Pada April 2017, kelompok sandang memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditi yang dominan membrikan sumbangan inflasi adalah BH katun dan emas perhiasan.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari

131,75 pada Maret 2017 menjadi 131,81 pada April 2017. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, subkelompok obat-obatan mengalami inflasi (naik 0,13 persen); dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,07 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Pada April 2017, kelompok kesehatan tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada April 2017 tidak mengalami inflasi maupun deflasi atau tidak terjadi perubahan indeks dari Maret 2017 ke April 2017. Dari lima subkelompok, seluruh subkelompok tidak mengalami perubahan indeks.

Pada April 2017, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak memberikan andil inflasi maupun deflasi.

7.

Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan pada April 2017 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 122,64 pada Maret 2017 menjadi 122,60 pada April 2017. Dari empat

(4)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

4

subkelompok dalam kelompok ini, subkelompok transpor mengalami deflasi (turun sebesar 0,26 persen); sebaliknya subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami inflasi (naik 0,68 persen). Sementara subkelompok sarana penunjang transpor dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

Pada April 2017, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 0,01

persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah angkutan udara.

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Maret 2017 dan April 2017 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok Bandar Lampung IHK Maret 2017 IHK April 2017 Perubahan (%) Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 129,05 128,78 -0,21 -0,21 I. BAHAN MAKANAN 143,06 140,13 -2,05 -0,49

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 121,54 121,99 0,37 0,01

Daging dan Hasil-hasilnya 136,75 142,96 4,54 0,10

Ikan Segar 138,46 132,87 -4,04 -0,13

Ikan Diawetkan 131,37 134,87 2,66 0,01

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 123,88 123,93 0,04 0,00

Sayur-sayuran 140,68 141,89 0,86 0,02

Kacang – kacangan 130,51 130,54 0,02 0,00

Buah – buahan 169,52 165,75 -2,22 -0,05

Bumbu – bumbuan 256,33 226,00 -11,83 -0,44

Lemak dan Minyak 111,64 110,20 -1,29 -0,01

Bahan Makanan Lainnya 143,21 141,88 -0,93 0,00

II. MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 130,06 129,89 -0,13 -0,02

Makanan Jadi 130,68 130,68 0,00 0,00

Minuman yang Tidak Beralkohol 120,13 119,09 -0,87 -0,02

Tembakau dan Minuman Beralkohol 135,99 136,03 0,03 0,00

III. PERUMAHAN 125,24 126,60 1,09 0,30

Biaya Tempat Tinggal 120,59 120,59 0,00 0,00

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 143,06 149,76 4,68 0,30

Perlengkapan Rumahtangga 122,74 122,78 0,03 0,00 Penyelenggaraan Rumahtangga 118,74 118,35 -0,33 0,00 IV. SANDANG 110,16 110,48 0,29 0,01 Sandang Laki-laki 118,60 118,61 0,01 0,00 Sandang Wanita 108,05 108,93 0,81 0,01 Sandang Anak-anak 110,24 110,24 0,00 0,00

Barang Pribadi dan Sandang Lain 103,33 103,73 0,39 0,00

V. JASA KESEHATAN 131,75 131,81 0,05 0,00

Jasa Kesehatan 131,52 131,52 0,00 0,00

Obat-obatan 111,98 112,12 0,13 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 131,98 131,98 0,00 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 140,64 140,74 0,07 0,00

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 126,66 126,66 0,00 0,00

Jasa Pendidikan 137,36 137,36 0,00 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 113,23 113,23 0,00 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 116,85 116,85 0,00 0,00

Rekreasi 106,61 106,61 0,00 0,00

Olah Raga 102,47 102,47 0,00 0,00

VII. TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 122,64 122,60 -0,03 -0,01

Transpor 129,21 128,87 -0,26 -0,03

Komunikasi Dan Pengiriman 102,05 102,74 0,68 0,02

Sarana Penunjang Transpor 141,82 141,82 0,00 0,00

(5)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

5

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, April 2017

No.

Kode

Jenis Barang

Persentase

Perubahan

Sumbangan

Inflasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1 302021 TARIP LISTRIK 7,41 0,30 2 106069 TOMAT SAYUR 18,25 0,04

3 102009 DAGING AYAM RAS 4,01 0,04

4 109004 BAWANG PUTIH 5,69 0,04

5 102016 DAGING SAPI 5,97 0,04

6 106031 JENGKOL 29,29 0,04

7 702012 TARIP PULSA PONSEL 1,09 0,03

8 101001 BERAS 0,46 0,02 9 102002 AYAM HIDUP 14,30 0,02 10 108026 TOMAT BUAH 21,57 0,01 11 106001 BAYAM -11,39 -0,02 12 103081 TONGKOL/AMBU-AMBU -6,86 -0,02 13 106050 NANGKA MUDA -35,18 -0,03 14 202006 GULA PASIR -4,35 -0,03 15 109030 CABAI RAWIT -18,77 -0,03 16 701005 ANGKUTAN UDARA -25,04 -0,04 17 108010 JERUK -5,51 -0,05 18 103020 CUMI-CUMI -20,37 -0,07 19 109003 BAWANG MERAH -19,60 -0,21 20 109029 CABAI MERAH -17,26 -0,24

INFLASI TAHUNAN

Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2017 (Januari-April) adalah terjadi inflasi sebesar 1,15 persen menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2016 (pada periode yang sama mengalami deflasi sebesar 0,52 persen). Untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2017 adalah sebesar 4,48 persen (lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 3,78 persen). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2013– 2017.

Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2017

Inflasi 2013 2014 2015 2016 2017

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1.April (M to M) -0,48 -0,05 0,76 -0,76 -0,21

2.Januari - April (Tahun Kalender) 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,15

3.April terhadap April (YoY)

(6)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

6

Gambar 1.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-April) Bandar Lampung, 2012 – 2017

Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2012- 2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jan 0,63 1,00 0,74 -0,63 0,26 0,84 Jan-Feb 0,52 1,74 0,76 -0,92 -0,51 1,43 Jan-Mrt 0,31 2,73 0,61 -0,45 0,24 1,37 Jan-Apr 0,71 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,15 0,63 1,00 0,74 -0,63 0,26 0,84 0,52 1,74 0,76 -0,92 -0,51 1,43 0,31 2,73 0,61 -0,45 0,24 1,37 0,71 2,23 0,57 0,31 -0,52 1,15 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 Infla s i (% ) 2012 thd 2011 2013 thd 2012 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015 2017 thd 2016 Jan-Jan 4,03 4,69 7,05 6,88 5,58 3,35 Feb-Feb 3,21 5,56 6,36 6,55 5,35 4,48 Mar-Mar 3,42 6,81 5,22 7,21 5,37 3,90 Apr-Apr 3,93 5,88 5,43 8,08 3,78 4,48 4,03 4,69 7,05 6,88 5,58 3,35 3,21 5,56 6,36 6,55 5,35 4,48 3,42 6,81 5,22 7,21 5,37 3,90 3,93 5,88 5,43 8,08 3,78 4,48 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Infla s i (% )

(7)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

7

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada April 2017, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 53 kota IHK mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, dan inflasi terendah dialami Cilacap sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,08 persen, deflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,21 menempati peringkat ke-68 secara nasional.

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 10 kota IHK nya mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, inflasi rendah dialami Tembilahan sebesar 0,02 persen. Deflasi tinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,68 persen dan deflasi rendah terjadi di Palembang sebesar 0,08 persen. Bandar Lampung dengan deflasi sebesar 0,21 menempati peringkat ke-16 di Pulau Sumatera.

Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, April 2017 (2012=100)

K o t a IHK IHK

Inflasi

MtoM K o t a IHK IHK

Inflasi MtoM

Maret ‘17 April ‘17 April ‘17 Maret ‘17 April ‘17 April ‘17

[1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4]

1 MEULABOH 127,95 127,29 -0,52 42 KEDIRI 124,41 124,88 0,38

2 BANDA ACEH 120,32 120,20 -0,10 43 MALANG 128,38 128,83 0,35

3 LHOKSEUMAWE 122,53 121,70 -0,68 44 PROBOLINGGO 124,30 124,85 0,44

4 SIBOLGA 130,58 130,91 0,25 45 MADIUN 125,38 125,94 0,45

5 PEMATANG SIANTAR 133,03 132,81 -0,17 46 SURABAYA 128,10 128,40 0,23

6 MEDAN 132,33 131,63 -0,53 47 TANGERANG 135,09 135,03 -0,04 7 PADANGSIDIMPUAN 126,08 126,34 0,21 48 CILEGON 133,43 133,77 0,25 8 PADANG 134,04 133,62 -0,31 49 SERANG 135,12 135,67 0,41 9 BUKITTINGGI 126,31 126,08 -0,18 50 SINGARAJA 138,32 136,83 -1,08 10 TEMBILAHAN 131,26 131,29 0,02 51 DENPASAR 125,35 125,44 0,07 11 PEKANBARU 129,53 129,89 0,28 52 MATARAM 125,89 125,81 -0,06 12 DUMAI 130,85 130,57 -0,21 53 BIMA 129,21 129,71 0,39 13 BUNGO 126,23 126,69 0,36 54 MAUMERE 122,01 121,80 -0,17 14 JAMBI 126,13 126,88 0,59 55 KUPANG 129,19 129,57 0,29 15 PALEMBANG 125,61 125,51 -0,08 56 PONTIANAK 137,38 137,77 0,28 16 LUBUKLINGGAU 125,14 125,39 0,20 57 SINGKAWANG 127,83 128,13 0,23 17 BENGKULU 136,96 136,55 -0,30 58 SAMPIT 129,67 129,83 0,12

18 BANDAR LAMPUNG 129,05 128,78 -0,21 59 PALANGKARAYA 125,23 125,49 0,21

19 METRO 135,01 134,78 -0,17 60 TANJUNG 129,13 128,29 -0,65

20 TANJUNG PANDAN 134,11 135,36 0,93 61 BANJARMASIN 127,74 128,16 0,33 21 PANGKAL PINANG 134,70 136,08 1,02 62 BALIKPAPAN 132,61 132,51 -0,08

22 BATAM 126,86 127,47 0,48 63 SAMARINDA 130,68 131,06 0,29

23 TANJUNG PINANG 127,16 126,83 -0,26 64 TARAKAN 138,14 138,51 0,27

24 DKI JAKARTA 128,00 127,97 -0,02 65 MANADO 128,79 128,77 -0,02

25 BOGOR 128,32 128,41 0,07 66 PALU 129,46 130,06 0,46 26 SUKABUMI 126,87 127,34 0,37 67 BULUKUMBA 132,34 133,18 0,63 27 BANDUNG 126,35 126,48 0,10 68 WATAMPONE 122,81 123,52 0,58 28 CIREBON 122,55 123,04 0,40 69 MAKASSAR 128,69 129,12 0,33 29 BEKASI 124,55 124,65 0,08 70 PARE-PARE 122,84 122,90 0,05 30 DEPOK 126,19 126,47 0,22 71 PALOPO 125,56 125,83 0,22 31 TASIKMALAYA 125,73 126,42 0,55 72 KENDARI 123,06 122,90 -0,13 32 CILACAP 130,59 130,60 0,01 73 BAU-BAU 129,29 128,42 -0,67 33 PURWOKERTO 125,22 125,17 -0,04 74 GORONTALO 123,79 123,64 -0,12 34 KUDUS 134,15 134,22 0,05 75 MAMUJU 127,24 127,31 0,06 35 SURAKARTA 124,24 124,39 0,12 76 AMBON 126,67 125,71 -0,76 36 SEMARANG 126,35 126,63 0,22 77 TUAL 142,83 143,06 0,16 37 TEGAL 123,94 124,18 0,19 78 TERNATE 130,72 131,19 0,36 38 YOGYAKARTA 125,11 125,46 0,28 79 MANOKWARI 121,82 121,47 -0,29 39 JEMBER 124,43 124,78 0,28 80 SORONG 128,59 128,26 -0,26 40 BANYUWANGI 123,49 124,08 0,48 81 MERAUKE 135,67 135,10 -0,42 41 SUMENEP 124,44 124,62 0,14 82 JAYAPURA 129,03 129,97 0,73

(8)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

8

Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, April 2017 (2012=100)

K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank

MtoM Kalender YoY MtoM Kalender YoY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 MEULABOH -0,52 76 1,16 50 4,33 38 42 KEDIRI 0,38 16 1,89 21 3,44 66 2 BANDA ACEH -0,10 61 0,22 72 4,11 47 43 MALANG 0,35 20 1,96 19 4,57 29 3 LHOKSEUMAWE -0,68 80 -2,59 82 3,31 69 44 PROBOLINGGO 0,44 12 1,44 39 2,89 79 4 SIBOLGA 0,25 31 -1,21 81 5,33 9 45 MADIUN 0,45 11 2,61 2 4,37 35

5 PEMATANG SIANTAR -0,17 64 0,56 66 5,24 11 46 SURABAYA 0,23 33 2,09 14 4,82 19

6 MEDAN -0,53 77 -0,98 80 4,58 27 47 TANGERANG -0,04 57 1,06 55 3,71 58 7 PADANGSIDIMPUAN 0,21 38 0,78 60 4,70 22 48 CILEGON 0,25 30 2,12 12 5,91 7 8 PADANG -0,31 74 0,10 73 4,62 24 49 SERANG 0,41 13 1,99 18 4,99 16 9 BUKITTINGGI -0,18 67 -0,17 76 4,12 46 50 SINGARAJA -1,08 82 1,28 47 4,34 36 10 TEMBILAHAN 0,02 52 1,08 54 3,36 67 51 DENPASAR 0,07 47 1,90 20 4,46 32 11 PEKANBARU 0,28 28 1,52 37 6,81 2 52 MATARAM -0,06 58 1,22 49 3,29 71 12 DUMAI -0,21 69 2,30 5 5,78 8 53 BIMA 0,39 15 0,46 68 2,14 81 13 BUNGO 0,36 18 1,88 22 4,50 30 54 MAUMERE -0,17 66 -0,05 74 3,96 51 14 JAMBI 0,59 5 -0,26 77 4,85 17 55 KUPANG 0,29 23 0,39 71 3,04 75 15 PALEMBANG -0,08 60 0,44 69 3,88 55 56 PONTIANAK 0,28 25 2,20 10 6,07 6 16 LUBUKLINGGAU 0,20 39 1,28 48 4,17 44 57 SINGKAWANG 0,23 32 2,06 16 4,46 33 17 BENGKULU -0,30 73 1,13 52 6,60 4 58 SAMPIT 0,12 43 2,24 9 5,32 10

18 BANDAR LAMPUNG -0,21 68 1,15 51 4,48 31 59 PALANGKARAYA 0,21 37 1,73 27 4,28 39

19 METRO -0,17 65 0,52 67 3,06 74 60 TANJUNG -0,65 78 0,64 65 3,32 68

20 TANJUNG PANDAN 0,93 2 0,84 59 6,76 3 61 BANJARMASIN 0,33 22 1,49 38 4,33 37 21 PANGKAL PINANG 1,02 1 2,01 17 9,26 1 62 BALIKPAPAN -0,08 59 0,71 61 5,03 15 22 BATAM 0,48 8 0,40 70 4,59 26 63 SAMARINDA 0,29 24 1,73 28 3,88 54 23 TANJUNG PINANG -0,26 71 0,65 64 3,56 63 64 TARAKAN 0,27 29 1,40 41 4,16 45 24 DKI JAKARTA -0,02 55 1,35 43 3,70 59 65 MANADO -0,02 54 2,49 3 4,83 18 25 BOGOR 0,07 48 1,86 23 4,76 21 66 PALU 0,46 10 2,34 4 5,09 14 26 SUKABUMI 0,37 17 1,80 26 4,37 34 67 BULUKUMBA 0,63 4 2,26 7 5,16 12 27 BANDUNG 0,10 45 0,96 58 3,49 64 68 WATAMPONE 0,58 6 2,70 1 4,62 23 28 CIREBON 0,40 14 1,55 35 3,30 70 69 MAKASSAR 0,33 21 2,12 13 4,20 42 29 BEKASI 0,08 46 1,28 46 3,93 53 70 PARE-PARE 0,05 51 0,66 63 3,16 72 30 DEPOK 0,22 34 1,70 29 4,09 48 71 PALOPO 0,22 36 1,66 30 3,86 56 31 TASIKMALAYA 0,55 7 1,60 33 3,95 52 72 KENDARI -0,13 63 1,00 57 2,91 78 32 CILACAP 0,01 53 2,18 11 4,61 25 73 BAU-BAU -0,67 79 -0,35 78 1,92 82 33 PURWOKERTO -0,04 56 1,57 34 3,65 60 74 GORONTALO -0,12 62 1,53 36 2,94 77 34 KUDUS 0,05 50 2,30 6 4,57 28 75 MAMUJU 0,06 49 1,43 40 4,25 40 35 SURAKARTA 0,12 44 1,62 32 3,15 73 76 AMBON -0,76 81 -0,11 75 4,18 43 36 SEMARANG 0,22 35 1,64 31 4,02 50 77 TUAL 0,16 41 2,09 15 5,12 13 37 TEGAL 0,19 40 1,38 42 4,03 49 78 TERNATE 0,36 19 0,71 62 2,72 80 38 YOGYAKARTA 0,28 27 1,83 24 3,85 57 79 MANOKWARI -0,29 72 -0,72 79 4,81 20 39 JEMBER 0,28 26 1,81 25 3,61 61 80 SORONG -0,26 70 1,12 53 3,46 65 40 BANYUWANGI 0,48 9 1,29 45 3,01 76 81 MERAUKE -0,42 75 2,26 8 6,19 5 41 SUMENEP 0,14 42 1,31 44 3,57 62 82 JAYAPURA 0,73 3 1,03 56 4,24 41 NASIONAL 0,09 1,28 4,17

(9)

Berita Resmi Statistik No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017

9

Tabel 8. Perbandingan Inflasi April 2017, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)

K o t a Inflasi Ranking Inflasi Ranking Inflasi Ranking

MtoM Kalender YoY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 MEULABOH -0,52 21 1,16 6 4,33 15 2 BANDA ACEH -0,10 12 0,22 17 4,11 18 3 LHOKSEUMAWE -0,68 23 -2,59 23 3,31 22 4 SIBOLGA 0,25 7 -1,21 22 5,33 6 5 PEMATANG SIANTAR -0,17 13 0,56 13 5,24 7 6 MEDAN -0,53 22 -0,98 21 4,58 12 7 PADANGSIDIMPUAN 0,21 8 0,78 11 4,70 9 8 PADANG -0,31 20 0,10 18 4,62 10 9 BUKITTINGGI -0,18 15 -0,17 19 4,12 17 10 TEMBILAHAN 0,02 10 1,08 9 3,36 21 11 PEKANBARU 0,28 6 1,52 4 6,81 2 12 DUMAI -0,21 17 2,30 1 5,78 5 13 BUNGO 0,36 5 1,88 3 4,50 13 14 JAMBI 0,59 3 -0,26 20 4,85 8 15 PALEMBANG -0,08 11 0,44 15 3,88 19 16 LUBUKLINGGAU 0,20 9 1,28 5 4,17 16 17 BENGKULU -0,30 19 1,13 8 6,60 4 18 BANDAR LAMPUNG -0,21 16 1,15 7 4,48 14 19 METRO -0,17 14 0,52 14 3,06 23 20 TANJUNG PANDAN 0,93 2 0,84 10 6,76 3 21 PANGKAL PINANG 1,02 1 2,01 2 9,26 1 22 BATAM 0,48 4 0,40 16 4,59 11 23 TANJUNG PINANG -0,26 18 0,65 12 3,56 20 SUMATERA -0,05 0,32 4,81

(10)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id

Website: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi

Bambang Widjonarko, S.P., M.M.

Telpon (0721) 482909/484329

Gambar

Tabel  2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, April 2017
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Maret 2017 dan April 2017  Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2013 – 2017
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, April 2017 (2012=100)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Proyek-proyek besar seperti gedung pencakar langit memerlukan fondasi yang kuat untuk menyangga beban yang besar di atasnya. Jika daya dukung tanah dilokasi

Melihat potensi wakaf khususnya tanah wakaf yang ada di kabupaten Kuningan yang dapat mendukung pembangunan pendidikan akan tetapi faktanya beberapa pondok

Pada bulan November 2020, BPS mencatat terjadi kenaikan rata-rata upah nominal harian buruh tani nasional sebesar 0,15% dibanding upah nominal buruh tani Oktober 2020 (Rp55.766) naik

Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran keuangan sekolah untuk pembelian sumber atau input dari proses sekolah seperti tenaga administrasi, guru, bahan-bahan,

Metode muhawarah adalah metode yang melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan pesantren kepada para santri selama mereka tinggal di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Persoalan kebebasan beragama dalam Islam bahkan tidak sebatas membiarkan seorang manusia memilih terhadap suatu agama, namun lebih dari itu, memberi kebebasan kepada pemeluk

Sehingga pada lintasan parallel gerak maneuver kapal akan lebih memutar dan menghasilkan jarak error antara titik waypoint dan posisi wahana yang lebih besar. Nilai error terhadap