• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor penentu loyalitas konsumen : studi kasus pada produk pembersih wajah di Mirota Godean, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis faktor-faktor penentu loyalitas konsumen : studi kasus pada produk pembersih wajah di Mirota Godean, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Anria Risma Sari NIM : 052214146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Anria Risma Sari NIM : 052214146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

dalam kutipan dan daftar pustaka bagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 03 Maret 2010 Penulis

(6)

v Nama : Anria Risma Sari Nomor Mahasiswa : 052214146

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

PENGARUH SIKAP MAHASISWA TERHADAP IKLAN PADA SIKAP TERHADAP PRODUK DAN MINAT BELI. STUDI EMPIRIS ATAS HAND & BODY LOTION CITRA.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet ataupun media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 03 Maret 2010 Yang menyatakan

(7)

vi

“Segala sesuatu indah pada waktunya”.

(Pengkotbah 3 : 11)

“Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang

yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan”.

(Mazmur 145 : 18)

“Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari

dan ia menjadi selamat”.

(Amsal 18 : 10)

“Sesulit apapun kita harus tetap bertahan dan terus bserusaha”.

(Me)

Persembahan

Skripsi ini dipersembahkan untuk Tuhan YME, atas rencana indah

yang telah di anugerahkanNya.

(8)

vii

Anria Risma Sari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah faktor yang paling banyak dirasakan oleh konsumen sebagai alasan pembelian merek produk pembersih wajah Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha Tilaar. (2) apakah ada perbedaan tingkat loyalitas dari ketiga merek tersebut. (3) apakah persepsi konsumen tentang kemampuan pembersih wajah untuk menciptakan kesehatan kulit dan rasa percaya diri berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

Penelitian ini dilakukan di Mirota Godean, Yogyakarta, dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 96 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase dan pencarian modus, analisis Anova, dan analisis Regresi Linear Berganda.

(9)

viii

Anria Risma Sari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to examine : (1) the most influential factor for buying Ponds, Citra, and Sari Ayu Martha Tilaar of face cleanser products. (2)The different levels of loyality of consumers forward those three products. (3) To understand the consumers’ perception on the influences of the cleansers’ abilities to make skin healthy and increase their confidence.

This analysis takes place in Mirota Godean, Yogyakarta, and the member of the respondents are 96 people. The collecting data technique is by using questionnaire. This research uses the sampling technique of Convenience sampling. The data analysis used are percentage and modus analysis, Anova one way analysis and the Multiple Linear Regression analysis.

(10)

ix

yang berjudul Analisis Faktor – Faktor Penentu Loyalitas. “Studi kasus Pada Produk Pembersih Wajah di Mirota Godean , Yogyakarta”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt. QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M. B. A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat berguna bagi penulis.

7. Kedua orang tuaku tercinta Bapak J. Sinaga dan Ibu S. Panggabean, terima kasih untuk dukungan doa, perhatian, didikan, semangat, kasih sayang, kesabaran dan dukungan finansial sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Aga Aystratika, selaku Pimpinan PT. Mirota Godean, Yogyakarta, terima kasih untuk izin yang telah diberikan sehingga penulis dapat melakukan penelitian yang bermanfaat bagi penulisan skripsi ini.

9. Adik-adikku, Poltak, Tigor, dan Onjes, terima kasih untuk dukungan, semangat dan kepercayaan kalian.

10.Keluarga besarku terima kasih atas dukungan dan semangatnya. 11.Bang Yoim, Bang Winner, Kak Risma (Mirota), & semua Abang2

serta adek-adekku di Sinaga, terima kasih atas dukungan & persaudaraannya.

(12)

xi

terima kasih atas dukungan dan persahabatannya.

14. Anak-anak Kost SWA 3D, Hanna (Inang), Menjeng, Indah, Bek2, K’Tiur, Ida, Nancy, Melty, Taju, Reta, Redy dll, terima kasih atas dukungan dan pertemanannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 04 Maret 2010 Penulis,

(13)

xii

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran... 8

B. Pengetian Manajemen Pemasaran... 9

C. Pengertian Konsep Pemasaran... 10

D. Perilaku Konsumen... 10

E. Bauran Pemasaran... 15

F. Merek... 18

G. Kepuasan Konsumen... 21

(14)

xiii

L. Review Skripsi Terdahulu... 28

M. Kerangka Konseptual... 40

N. Hipotesis... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 41

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 41

C. Subyek dan Obyek Penenlitian... 41

D. Variabel Penelitian... 41

E. Jenis dan Sumber Data... 46

F. Teknik Pengumpula Data... 46

G. Populasi,Sampel, dan Teknik Sampling... 47

H. Teknik Pengujian Instrumen... 50

I. Uji Asumsi Klasik... 51

J. Teknik Analisis Data... 54

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Gambaran umum PT.Unilever Indonesia Tbk A. Sejarah PT. Unilever Indonesia tbk... 65

2. Gambaran umum PT. Martina Berto B. Sejarah PT.Martina Berto ... 73

(15)

xiv

C. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian... 83

D. Analisis Data... 88

E. Pembahasan... 106

BABA VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETEBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan... 110

B. Saran... 110

C. Keterbatasan Penelitian... 111

(16)

xv

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur ... 78 Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 79 Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Besar Uang Saku per Bulan... 80 Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Merek Produk yang Digunakan... 81 Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pernah Memakai ... 81 Tabel V.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Faktor- faktor Pembentuk... 82 Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pembelian Produk dalam Sebulan ... 83 Tabel V.8 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur (Hasil Output)... 84 Tabel V. 9 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir (Hasil Output) ... 84 Tabel V. 10 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

(17)

xvi

Berdasarkan Alasan Pembelian (Hasil Output) ... 87

Tabel V. 13 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pembelian Produk dalam Sebulan (Hasil Output) 87 Tabel V. 14 Tabel Tabel Frekuensi Alasan Pembelian Ponds ... 88

Tabel V.15 Tabel Frekuensi Alasan Pembelian Citra ... 89

Tabel V.16 Tabel Frekuensi Alasan Pembelian Sari Ayu Martha Tilaar.... 89

Tabel V.17 Tabel Frekuensi Faktor Merasa paling cocok ... 90

Tabel V.18 Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Jenis Produk... 92

Tabel V.19 Output Hasil Uji Anova Menurut Jenis Produk terhadap Loyalitas ... 93

Tabel V.20 Output Hasil Uji Anova Menurut Jenis Produk ... 93

Tabel V.21 Tabel Interval Kelas ... 95

Tabel V.22 Tabel Validitas... 96

Tabel V.24 Output Asumsi Klasik Regresi Autokorelasi. ... 98

Tabel V.25 Output Asumsi Klasik Regresi Heteroskedastisitas ... 99

Tabel V.26 Output Asumsi Klasik Regresi Mulitikolineritas ... 100

(18)

xvii

Lampiran II

Deskripsi Responden……….………...122

Lampiran III Tabulasi Data Penelitian………...129

Lampiran IV Output Uji Reliabilitas dan Validitas………...131

Lampiran V Output Hasil Uji

One Way Anova

………...133

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis yang terus berkembang dengan pesat mengakibatkan

persaingan tak terelakkan lagi yang pada akhirnya menuntut perusahaan

untuk mampu membuat yang tepat dalam memasarkan produknya. Setiap

perusahaan harus dapat menempatkan orientasi kepada pelanggan sebagai

tujuan utama. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk dapat

memenangkan persaingan adalah memberikan nilai yang baik kepada

pelanggan melalui penyampaian produk yang berkualitas tinggi dan dapat

memenuhi segala kebutuhan konsumen terhadap produk yang telah

dikonsumsi. Ini dapat berdampak positif maupun negatif bagi para konsumen

maupun perusahaan selaku produsen. Dampak positif bagi para konsumen

adalah dapat menemukan alternatif pilihan yang beragam sebelum

mengkonsumsi suatu produk. Dampak negatifnya adalah konsumen dapat saja

bingung dalam menentukan produk apa yang akan ia konsumsi karena

beragamnya pilihan merek.

Biasanya konsumen lebih memilih membeli produk yang nama

mereknya sudah biasa didengar atau biasa dikonsumsi karena konsumen yang

selalu membeli produk dengan merek yang sama mengetahui bahwa mereka

akan mendapatkan fitur, manfaat, dan kualitas yang sama setiap kali membeli.

Suatu merek yang sudah dikenal memang bisa membius konsumen, tapi

(20)

bukan berarti dia akan bertahan terus tanpa upaya mempertahankan

kualitasnya. Sebaliknya suatu produk bagus tanpa pengembangan merek akan

terasa kurang kekuatannya. Pada awalnya konsumen akan loyal pada merek

produk yang sudah besar dan terkenal, namun apabila produsen tidak dapat

mempertahankan mutu atau kualitas dari produknya maka nilai merek akan

turun dan ditinggalkan oleh konsumen yang akan menyebabkan merek

tersebut hilang dari pasaran ( Fatmawati, 2004).

Faktor-faktor yang menyebabkan loyalitas pelanggan (Dongoran,

2001 : 220) adalah sebagai berikut : memiliki pengetahuan yang cukup

tentang produk dengan merek yang dipilih, sikap positif terhadap sebuah

merek, puas terhadap produk dengan merek yang dipilih, kepuasan yang

didapat setelah menggunakan produk, harga yang relatif murah dibanding

produk sejenis dengan merek yang berbeda, kemudahan dalam mendapatkan

produk, sumber identifikasi pribadi (sikap personal atau faktor intrinsik),

risiko menggunakan produk dengan merek lain, image merek yang baik,

keberadaan iklan yang sangat membantu, informasi dari orang lain,

pengalaman mengkonsumsi produk dengan merek tersebut, merek terkenal,

konsistensi informasi tentang merek, harganya sebanding dengan mutu.

Saat ini banyak beredar produk pembersih wajah di kalangan

masyarakat. Konsumen akan memilih produk pembersih wajah yang akan

dipilih sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Jika dirasa produk

pembersih wajah ini cocok atau pas maka konsumen akan membeli ulang

(21)

kebutuhan pokok bagi manusia. Namun seiring dengan berjalannya waktu

dan perubahan gaya hidup produk pembersih wajah banyak dicari karena ada

beberapa alasan, antara lain: (1) sekedar membersihkan wajah dari debu dan

kotoran, (2) membersihkan wajah juga membuatnya lebih putih, (3)

menghilangkan sekaligus mencegah jerawat timbul dimuka.

Ada beberapa produk yang beredar di masyarakat misalnya Ponds,

Biore, Citra, Shinzui, Clear N Clear, dll. Dari beberapa merek tersebut yang

paling sering digunakan oleh wanita pada umumnya yaitu Ponds, Citra dan

Sari Ayu Martha Tilaar. Ketiga merek ini mempunyai keunggulan tersendiri ,

misalnya pada Ponds mengandung anti –bacterial agent untuk membantu

melawan bakteri penyebab jerawat; pada Citra mengandung susu pembersih,

bengkoang alami dan vitamin C&E yang membantu menetralkan kulit dan

menjadi tampak lebih putih alami dan; sedangkan pada Sari Ayu Martha

Tilaar mengandung AHA dan vitamin.C dari ekstrak kembang sepatu yang

efektif menjadikan kulit bersih, selain itu ekstrak jeruk nipis mengurangi

kelebihan minyak dan membantu kulit tampak lebih putih. Pada produk

Ponds, tahun 2006 meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 19% dan;

sedangkan pada produk Sari Ayu Martha Tilaar tahun 2009 meningkat

sebesar 20% dibanding tahun sebelumnya. Ketiga merek tersebut biasanya

dipakai oleh wanita berusia 17-30 tahun dan harganya pun terjangkau.

Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, para pengusaha berlomba

untuk dapat menciptakan produk pembersih wajah dengan berbagai merek.

(22)

pembersih wajah, konsumen juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti :

tingkat kepuasan, pengetahuan oleh produk, tingkat resiko, image dari merek,

promosi, harga dan faktor lainnya. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis

tertarik untuk memilih judul penelitian “ Analisis Faktor-Faktor Penentu

Loyalitas Konsumen ”. Studi kasus pada Produk Pembersih Wajah.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Faktor apakah yang paling banyak dirasakan oleh konsumen sebagai

alasan pembelian merek produk pembersih wajah Ponds, Citra, dan Sari

Ayu Martha Tilaar ?

2. Apa ada perbedaan tingkat loyalitas konsumen dari ketiga merek yaitu

Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha Tilaar ?

3. Apakah persepsi konsumen tentang kemampuan pembersih wajah untuk

menciptakan kesehatan kulit dan rasa percaya diri berpengaruh terhadap

loyalitas konsumen ?

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak menjadi terlalu luas, maka penulis

membatasi penelitian sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini yang akan diteliti hanya Produk pembersih wajah

(23)

2. Responden yang diteliti adalah konsumen yang berumur 17- 30 tahun.

3. Faktor-faktor pembentuk loyalitas yang mau diteliti meliputi : memiliki

pengalaman tentang produk dengan merek yag dipilih, puas terhadap

produk dengan merek yang dipilih, harga produk sebanding dengan

mutunya, dan kemudahan dalam mendapatkan produk.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah faktor yang paling banyak dirasakan oleh

konsumen sebagai alasan pembelian merek produk pembersih wajah

Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha Tilaar.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat loyalitas dari ketiga

merek tersebut.

3. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen tentang kemampuan

pembersih wajah untuk menciptakan kesehatan kulit dan rasa percaya diri

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi Perusahaan

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai pertimbangan dan masukan dalam pengembangan produk

pembersih wajah sehingga dapat mengetahui keputusan pembelian

(24)

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan tambahan

referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori

– teori yang telah penulis peroleh selama kuliah, khususnya ilmu

manajemen pemasaran.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan masalah, Batasan

Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi

Penelitian yang menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori dalam ilmu manajemen yang berhubungan

dengan judul skripsi atau hal lain yang menyangkut dasar teori

dalam penulisan skripsi ini, khususnya dalam bidang

manajemen pemasaran mengenai teori loyalitas konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan dan membahas tentang jenis penelitian,

(25)

penelitian, variabel penelitian dan alat pengukuran, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel,

teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini memberikan gambaran serta informasi tentang

perusahaan dan tempat dimana penelitian akan dilaksanakan.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan tentang hasil pengolahan data, analisis

data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang diambil dari

penelitian dan saran-saran untuk pihak perusahaan disertai

(26)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran mempuyai arti penting dalam kegiatan pemasaran

perusahaan dan bagaimana perusahaan mengelola aktivitas-aktivitas

opersionalnya. Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 7) pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Stanton ( dikutip dalam Swasta dan Irawan, 2001 : 5)

pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada

pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial. Dari definisi tersebut

pemasaran mempunyai arti yang lebih luas daripada arti penjualan itu sendiri.

Pemasaran mempunyai beberapa kriteria yang harus diketahui oleh

pemasar yaitu menentukan produk yang akan diproduksi, menentukan harga

produk yang sesuai sehingga dapat dijangkau oleh pembeli, mengidentifikasi

kebutuhan konsumen supaya konsumen terpuaskan dan menentukan

bagaimana melakukan promosi, distribusi penjualan produk tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa pengertian pemasaran

adalah jauh lebih luas daripada penjualan. Pemasaran mencakup usaha

(27)

perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang

perlu dipuaskan, menentukan produk - produk yang hendak diproduksi,

menentukan harga pokok yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan

penyaluran / penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu sistem.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan aktivitas-aktivitas yang terjadi dari

proses manajerial suatu perusahaan. Manajemen perusahaan pada hakekatnya

adalah penerapan fungsi manajemen dalam bidang pemasaran. Dalam

pengelolaan manajemen pemasaran yang baik dapat membantu perusahaan

dalam mencapai tujuannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 18) manajemen pemasaran

adalah proses analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program

yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran

yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Definisi ini menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah

suatu sistem kerja dalam pemasaran yang harus dilakukan untuk mengatur

dan memenuhi permintaan konsumen, termasuk juga mengatur hubungan

yang saling menguntungkan antar produsen dan konsumen sehingga

(28)

C. Pengertian Konsep Pemasaran

Pemasaran faktor merupakan salah satu yang sangat penting dalam

mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Cara pandang yang terlibat

didalamnya adalah konsep pemasaran ( Marketing concept). Konsep

pemasaran ( Swastha dan Irawan, 2001: 10) adalah sebuah falsafah bisnis

yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhn konsumen merupakan syarat

ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Sedangkan (Kotler dan Armstrong, 2001 : 23) adalah untuk

mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan

efisien daripada yang dilakukan pesaing.

Berdasarkan pemahaman tentang konsep pemasaran tersebut maka ada

tiga gagasan yang tercangkup dalam konsep tersebut yaitu :

a. Orientasi pelanggan atau konsumen.

b. Upaya perusahaan secara menyeluruh.

c. Laba sebagai tujuan bukan hanya penjualan.

D. Perilaku Konsumen

Mengetahui perilaku konsumen menjadi hal yang penting agar suatu

perusahaan dapat merancang strategi pemasaran sedemikian rupa sehingga

dapat memperoleh tanggapan yang efektif dari konsumen. Berikut beberapa

(29)

1) Menurut Peter dan Osio (Rangkuti, 2002 :58) perilaku konsumen adalah

interaksi dinamis antara pengaruh kognisi, perilaku, dan kejadian

disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup

mereka.

2) (Husein Umar, 2003: 11) perilaku konsumen adalah suatu tindakan-

tindakan nyata individu atau kumpulan individu, misalnya suatu

organisasi yang dipengaruhi oleh aspek eksternal dan internal yang

mengarahkan mereka untuk memilih dan mengkonsumsi barang atau jasa

yang diinginkan.

Dari pengertian di atas ada dua elemen penting dalam pengertian

perilaku konsumen, yaitu pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang

semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan

mempergunakan barang dan jasa yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh karakteristik (Kotler,

2002 : 16) sebagai berikut :

1. Faktor-Faktor budaya

Faktor- faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan

mendalam pada keinginan dan perilaku yang paling mendasar, maka dari

itu orang-orang pemasaran perlu memahami peranan dari budaya,

sub-budaya, dan kelas sosial.

a. Budaya (culture)

Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar dari

(30)

kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku

yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga atau

lembaga penting lainnya. Budaya dimiliki oleh setiap kelompok dan

budaya ini memberikan pengaruh yang beragam pada perilaku

pembelian di setiap wilayah.

b. Sub budaya (Sub culture)

Setiap kebudayaan mengandung sub-budaya yang lebih kecil

atau sekelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama.

Sub-budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok, ras dan daerah

geografis.

c. Kelas Sosial (Social class)

Kelas-kelas sosial adalah bagian masyarakat yang relatif

permanen dan tersusun rapi dimana anggotanya mempunyai nilai,

kepentingan dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak hanya

mencerminkan penghasilan tetapi juga indikator sehingga

menunjukkan preferensi produk dan merek yang berbeda.

2. Faktor-Faktor sosial

Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen di

antaranya kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status konsumen.

a. Kelompok

Kelompok yang secara langsung mempengaruhi dan dimiliki

seseorang disebut kelompok keanggotaan. Kelompok ini terbagi

(31)

tetapi informal seperti keluarga, teman, dan rekan sekerja. Dan

kelompok sekunder yaitu kelompok yang lebih formal dan memiliki

lebih sedikit interaksi reguler, kelompok ini mencakup

organisasi-organisasi seperti kelompok keagamaan, serikat buruh, dan asosiasi

profesional.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting ; anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang

paling berpengaruh.

c. Peran dan Status

Setiap orang merupakan anggota berbagai kelompok

keluarga, klub dan organisasi. Posisi seseorang dalam setiap

kelompok dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya

dalam organisasi. Setiap peran membawa status yang mencerminkan

penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.

3. Faktor-faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik

pribadi, seperti : umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi

ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

4. Faktor-faktor Psikologi

Pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi oleh empat faktor

psikologi yang penting, antara lain : motivasi, persepsi, dan pengetahuan,

(32)

a. Motivasi

Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang

diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan suatu kebutuhan dapat

berubah menjadi motif apabila mampu merangsang sampai tingkat

intensitas yang mencukupi. Motif atau dorongan adalah kebutuhan

yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari

kepuasan.

b. Persepsi

(Kotler, 2001 : 186-187) persepsi adalah suatu proses

seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi

untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

Lebih lanjut lagi dijelaskan oleh Minor (Edisi Indonesian 2002 jilid

1 : 83), yang mengatakan bahwa persepsi merupakan salah satu

bagian dari tiga faktor penting yang mempengaruhi pemrosesan

informasi, yaitu persepsi, tingkat keterlibatan konsumen, dan

memori. Persepsi adalah proses dimana individu di ekspos untuk

menerima informasi, memperhatikan informasi tersebut dan

memahaminya.

c. Pembelajaran (Learning)

Pembelajaran (Learning) menggambarkan perubahan

perilaku seorang individu yang muncul karena pengalaman yang

(33)

Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dari dorongan,

rangsangan, petunjuk, respon dan pembenaran.

d. Keyakinan (Belief) dan Sikap (Attitude)

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai

sesuatu sikap adalah menggambarkan penilaian, perasaan, dan

kecendrungan yang relatif konsisten dari seseorang atas sebuah

proyek atau gagasan.

E. Bauran pemasaran ( Marketing Mix )

Marketing Mix merupakan salah satu unsur penting dalam pemasaran,

baik dalam penentuan sasaran maupun dalam penentuan strategi. Strategi ini

juga sangat menentukan keberhasilan dari perusahaan dalam rangka

menyampaikan produknya kepada konsumen. Ketepatan dan kejelian dalam

menentukan dan mengembangkan Marketing Mix ini akan mampu

mempengaruhi respons atau tanggapan dari konsumen, karena pada dasarnya

para konsumen sebelum mengambil keputusannya untuk menggunakan atau

mengkonsumsi suatu produk atau jasa tertentu selalu dengan turut

mempertimbangkan komponen-komponen dari Marketing Mix.

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Philip Kotler dan Gary

Armstrong (2008 : 62) dinyatakan sebagai berikut :

(34)

Marketing Mix (Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2008 : 62)

mencakup produk, harga, tempat dan promosi adalah sebagai berikut :

1. Produk

Produk merupakan elemen kunci dalam keseluruhan penawaran

pasar. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan

penawaran yang memberikan nilai bagi pelanggan sasaran. Penawaran ini

menjadi dasar bagi perusahaan dalam membangun hubungan yang

menguntungkan dengan pelanggan.

Menurut Kotler dan Armstrong,(2008) produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian,

akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu

keinginan atau kebutuhan. Pemahaman dan pengembangan produk akan

menguatkan posisi produk dalam persaingan dengan perusahaan lain. Oleh

karena itu, produk menjadi bagian penting dalam manajemen pemasaran

untuk meraih keuntungan pada perekonomian yang ditawarkan dengan

persaingan yang tanpa batas.

2. Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur Marketing Mix yang

menghasilkan pendapatan sedangkan unsur-unsur lain menunjukkan biaya,

sehingga dalam menentukan tingkat harga suatu produk perlu adanya

perhitungan yang tepat. Penetapan harga yang tepat akan mendorong

produk laku dipasaran sehingga menguntungkan produsen. Harga

(35)

daftar harga, periode pembayaran, syarat kredit, tingkat harga yang

direncanakan, pemberian potongan pembelian, dll.

Menurut Kotler dan Armstrong,(2008) harga adalah sejumlah uang

yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang

ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai

dengan produk yang akan dijual. Jika harga yang ditawarkan diminati

konsumen dan konsumen membeli produk tersebut, berarti penetapan

harga sudah baik. Jika harga yang ditawarkan tidak diminati berarti

penetapan harga kurang tepat. Karena pentingnya harga bagi pemasaran

produk maka strategi penetapan harus dipahami dengan tepat.

3. Tempat

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk

tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat

penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat

pada saat dibutuhkan.

Menurut Cannon, et al, 2008) tempat adalah yang membuat barang

dan jasa tersedia dalam kuantitas dan pada lokasi yang sesuai dengan

keinginan pelanggan. Sarana untuk memindahkan produk dari perusahaan

kepada konsumen adalah melalui saluran distribusi yang terdiri dari

berbagai rangkaian perantara. Para perantara ini posisinya barada di antara

(36)

4. Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan

konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. Promosi

ditujukan untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan

pelanggan yang ada.

Menurut Kotler dan Armstrong, (2008) promosi adalah

membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari

sekedar mengembangkan produk yang baik, menetapakan harga untuk

produk itu secara atraktif dan menyediakan produk itu bagi pelanggan

sasaran. Dengan melakukan promosi, perusahaan menginformasikan

tentang produk kepada konsumen disertai dengan pengenalan pemakaian

dan cara kerja produk tersebut, untuk menarik minat konsumen dan

mengingatkan konsumen bahwa konsumen membutuhkan produk untuk

memenuhi kebutuhan.

F. Merek

Salah satu pembeda pemasar profesional dengan pemasar lain pada

umumnya adalah kemampuan mereka untuk menciptakan, memelihara,

melindungi, dan memperkuat merek produk dan jasanya.

Menurut Aaker (dikutip dalam Rangkuti, 2000 : 36), yang dimaksud

(37)

”Nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah

logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa

dari seorang penjual atau sekelompok penjual ”.

Durianto et al (2001) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah,

tanda, simbol desain, ataupun kombinasinya yang mengientifikasi suatu

produk / jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.

Kotler (2003) ”Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol,

rancangan, atau kombinasi dari semua ini, yang dimaksudkan untuk

mengenali produk atau jasa dari penjual dan untuk membedakannya dari

produk pesaing”.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, merek merupakan

kombinasi nama, tanda, dan simbol yang membedakan suatu produk dengan

produk lainnya.

Adapun indikator-indikator dari merek yaitu mencakup :

1. Product Positioning

Product positioning merupakan gabungan antara differensiasi

produk dengan segmentasi pasar. Product positioning lebih

menitikberatkan pada pandangan dan preferensi pembelian mengenai suatu

produk (merek) yang ada di pasar tertentu.

Product positioning adalah suatu strategi manajemen yang

menggunakan informasi (dikumpulkan melalui riset dan studi segmentasi)

untuk menciptakan suatu kesan terhadap produk sesuai dengan keinginan

(38)

citra, persepsi dan imajinasi atas produk yang ditawarkan kepada

konsumen melalui proses komunikasi.

2. Segmentasi Pasar

Organisasi atau perusahaan tidak dapat melayani semua pembeli

karena terlalu banyak, tempatnya terpencar-pencar dan berbeda-beda

dalam kebutuhannya serta praktek pembelian konsumen adalah setiap

pelanggan ukuran penilaian yang berbeda-beda dalam membeli suatu

produk karena setiap kelompok pelanggan atau konsumen memiliki

pertimbangan berbeda saat memutuskan apa dan dari siapa mereka akan

membeli.

Oleh karena itu, perusahaan menetapkan berbagai cara guna

melayani pasar dengan cara yang memadai.

3. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan faktor yang juga mempengaruhi

pandangan perilaku konsumen. David Kreek (dalam Kotler : 2001 : 214)

mendefinisikan kepercayaan sebagai pikiran yang memberikan gambaran

bahwa seseorang menganut pendirian tertentu.

4. Strategi Merek

Strategi merek adalah pemasaran yang dilaksanakan dengan

harapan unit bisnis dapat mencapai sasaran pemasaran meliputi strategi

spesifik untuk pasar sasaran, penentuan posisi produk, bauran pemasaran

dan tingkat pengeluaran pemasaran yang relatif konsisten dari seseorang

(39)

G. Kepuasan Konsumen

Setiap orang melakukan pembelian dengan harapan tertentu, mengenai

apa yang akan dilakukan oleh produk atau jasa yang bersangkutan ketika

digunakan dan kepuasan merupakan hasil yang diharapkan. Faktor yang akan

menentukan perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba adalah

banyak sedikitnya kepuasan yang diperoleh dari pembelian yang dilakukan

oleh konsumen. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus memaksimalkan

kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara

memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut Philip Kotler ( 2000: 70) kepuasan adalah perasaan senang

atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingannya antara kesannya

terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.

Kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan hasil

aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Ketidakpuasan

konsumen terjadi jika hasil aktual produk yang dirasakan setelah

pemakaiannya dibawah harapan.

H. Loyalitas Pelanggan

Seorang konsumen yang sudah sangat sering melakukan pembelian

tehadap merek tertentu, maka dia tidak akan lagi mempertimbangkan untuk

membeli merek lain. Jika ada konsumen dalam pembeliannya berperilaku

seperti itu, maka bisa dikatakan bahwa konsumen itu sangat loyal terhadap

(40)

diatas maka loyalitas konsumen harus diciptakan sebagai reaksi positif

konsumen terhadap produk / jasa perusahaan.

Loyalitas konsumen dikelompokkan menjadi dua bagian ( Sutisna,

2000) yaitu :

1. Loyalitas Merek ( Brand loyalty)

Loyalitas merek adalah sikap menyenangi terhadap suatu merek

yang dipersentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu

sepanjang waktu.

2. Loyalitas Toko ( Store loyalty)

Loyalitas Toko adalah sikap menyenangi suatu toko karena kualitas

pelayanan yang diberikan oleh pengelola dan karyawan toko.

Ada indikator-indikator dari loyalitas pelanggan yaitu :

1. Tingkat Pembelian

Konsumen yang loyal terhadap suatu produk biasanya melakukan

pembelian ulang. Semakin loyal konsumen terhadap suatu produk maka

semakin tinggi tingkat pembeliannya untuk mengkonsumsi produk

tersebut. Memang jenis produknya juga dipertimbangkan dan sesuai

kebutuhan.

2. Selera Konsumen

Banyaknya produk yang sejenis di pasaran membuat konsumen

semakin mempunyai banyak pilihan untuk menentukan produk mana

yang akan dikonsumsinya. Dalam hal ini selera dari masing-masing

(41)

Perusahaan yang mampu memenuhi selera konsumen akan

menarik perhatian konsumen yang akan menyebabkan konsumen

melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.

3. Pelayanan

Loyalitas konsumen dapat dibangun melalui pelayanan.

Pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, akan membuat konsumen

merasa dihargai dan dibutuhkan yang akan membuat konsumen merasa

enggan untuk berpindah ke perusahaan lain.

Pelayanan diberikan kepada konsumen bukan hanya dalam bentuk

jasa juga pada produk yang ditawarkan pada konsumen, misalnya dengan

tetap menjaga mutu atau kualitas dari produk yang ditawarkan.

(Rangkuti, 2004 : 50) Pelayanan adalah nilai yang berkaitan dengan

pembelian jasa pelayanan kepada konsumen.

Menurut Assel, kecenderungan konsumen yang loyal adalah sebagai

berikut :

a. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri

terhadap pilihannya.

b. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat resiko yang

lebih tinggi dalam pembeliannya.

c. Konsumen yang loyal pada merek, juga loyal terhadap toko.

I. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

(Dongoran, 2001 : 219) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa

(42)

tentang mengapa mereka loyal terhadap merek tersebut. Adapun tersebut,

antara lain :

1. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dengan merek yang

dipilih

2. Sikap positif terhadap sebuah merek

3. Puas terhadap produk dengan merek yang dipilih

4. Harga yang relatif lebih murah dibanding produk sejenis dengan merek

yang berbeda

5. Kemudahan dalam mendapatkan produk

6. Sumber identifikasi pribadi (sikap personal, faktor instrinsik dari dalam

diri sendiri)

7. Mengurangi resiko yang mungkin timbul dari mengkonsumsi merek lain

8. Image merek yang dimiliki produk

9. Pengaruh atau keberadaan iklan

10. Informasi dari orang lain

11. Pengalaman mengkonsumsi produk

12. Merek produk terkenal

13. Konsistensi informasi merek dengan keyakinan tentang merek

14. Harga produk sebanding dengan mutunya

J. Tipe-tipe Perilaku Keputusan Pembelian

Ketika konsumen melakukan pembelian pada umumnya akan terjadi

(43)

melibatkan banyak pertimbangan pembeli dan lebih banyak konsumen. Jenis

perilaku pembelian konsumen dapat dibedakan menjadi empat berdasarkan

derajat keterlibatan pembeli dan derajat perbedaan antar berbagai merek

(Kotler, 2001: 202).

Jenis-jenis Pembelian :

1. Perilaku pembelian yang kompleks

Konsumen terlibat pada saat mereka sangat terlibat sebuah

pembelian dan menyadari adanya perbedaan signifikan diantara berbagai

merek. Biasanya bersangkutan pada harganya yang mahal, jarang dibeli,

memiliki resiko tinggi.

2. Perilaku pembelian pengurang disonansi

Dalam hal ini keterlibatan konsumen dalam pembelian masih tinggi

namun melihat sedikit perbedaan dalam merek-merek.

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan

Konsumen memiliki keterlibatan yang rendah karena tidak adanya

perbedaan merek yang signifikan. Biasanya konsumen tidak mencari

informasi tentang ekstensif, mengevaluasi karakteristik merek dan

mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan tentang merek apa

yang akan dibeli. Hal ini biasanya terjadi pada produk yang murah dan

sering dibeli.

4. Perilaku Pembeli yang Mencari Variasi

Keterlibatan konsumen yang rendah, namun perbedaan merek yang

(44)

Perpindahan merek terjadi lebih dikarenakan variasi daripada

ketidakpuasan.

K. Proses Keputusan Pembelian

Kotler, (2001) membagi proses pembelian ke dalam lima tahap yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan merupakan suatu proses dimana pembeli

mengenali masalah atau kebutuhannya. Kebutuhan dapat dipicu oleh

rangsang internal, ketika salah satu kebutuhan normal seseorang akan rasa

lapar, haus, seks muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi

dorongan.

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya, memiliki

kemungkinan tidak akan mencari informasi yang lebih banyak lagi. Hal

yang menjadi perhatian para pemasar adalah sumber informasi pokok yang

diperhatikan konsumen dan pengaruh relatif dari setiap informasi ini

terhadap rangkaian keputusan pembelian.

3. Evaluasi Berbagai Alternatif

Orang-orang pemasaran perlu untuk mengetahui tentang evaluasi

berbagai alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk

mencapai pilihan merek. Konsep-konsep dasar dalam proses evaluasi

(45)

a. Berasumsi bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai suatu

paket atribut produk.

b. Konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda

menurut keinginan dan kebutuhan yang unik

c. Konsumen kemungkinan akan mengembangkan satu susunan

keyakinan merek mengenai posisi setiap merek pada setiap atribut.

d. Harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi terhadap

tingkat-tingkat atribut yang berbeda.

4. Keputusan Pembelian

Biasanya dalam keputusan pembelian adalah membeli merek yang

paling disukai, tetapi dua faktor yang dapat muncul antara niat untuk

membeli dan keputusan pembelian. Faktor pertama : sikap orang lain,

dimana jika orang-orang terdekat menganjurkan untuk membeli produk

yang rendah harganya, faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak

diharapkan konsumen mungkin membentuk niat membeli berdasarkan

faktor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang

diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

5. Perilaku Pasca pembelian

Tugas orang-orang pemasaran tidak berakhir ketika produknya

dibeli orang, setelah membeli produk tersebut, konsumen bisa puas bisa

juga tak puas dan terlibat perilaku pasca pembelian. Jika produk gagal

memenuhi harapan konsumen kecewa ; jika harapan terlampaui, konsumen

(46)

Setiap pembeli akan puas dengan manfaat merek yang mereka pilih

dan merasa senang karena terhindar dari kelemahan merek yang tidak

mereka beli. Namun setiap pembelian mengandung kompromi konsumen

merasa tidak puas ketika mengetahui kelemahan-kelemahan merek yang

mereka beli dan kehilangan manfaat dari merek yang tidak mereka beli.

Jadi konsumen sekurang-kurangnya merasakan adanya ketidakcocokan

untuk setiap pembelian.

L. Kajian Peneliti Terdahulu

Penulis : Hastomo Arbi ( 012214024)

Judul skripsi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LOYALITAS KONSUMEN DALAM MEMILIH MINYAK

PELUMAS TOP 1.

Studi kasus pada Bengkel Citra Motor Yogyakarta.

Latar belakang : Menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi loyalitas

konsumen dalam memilih minyak pelumas Top 1.

Rumusan masalah :

1. Apakah faktor harga mempengaruhi kesetiaan konsumen dalam

memilih oli Top 1?

2. Apakah faktor kualitas mempengaruhi kesetiaan konsumen dalam

memilih oli Top 1?

3. Apakah faktor model kemasan mempengaruhi kesetiaan konsumen

(47)

4. Apakah faktor promosi mempengaruhi kesetian konsumen dalam

memilih oli Top 1?

5. Apakah keluarga atau teman mempengaruhi kesetiaan konsumen

dalam memilih oli Top 1?

6. Apakah faktor harga, kualitas, model kemasan, promosi dan pengaruh

keluarga atau teman mempengaruhi kesetiaan konsumen dala memilih

oli Top 1?

Populasi dan Sampel

Populasi adalah pengguna oli Top 1 yang berdomisili di Yogyakarta.

Sampel adalah semua pelanggan oli Top 1 dapat terwakili

berdasarkan pertimbangan golongan tersebut.

Teknik Sampel

Adapun untuk teknik sampling dalam pengambilan sampel mengacu pada

teknik yang disebut incendental sampling yang merupakan teknik sampling

dimana peneliti / penulis dan kuesioner bebas memilih siapa saja yang dapat

ditemui dan bersedia mengisi kuesioner asalkan responden itu adalah pelanggan

oli Top 1.

Hipotesis

1. Ada pengaruh positif antara variabel harga terhadap loyalitas konsumen.

2. Ada pengaruh positif antara variabel kualitas terhadap loyalitas konsumen.

3. Ada pengaruh positif antara variabel model kemasan terhadap loyalitas

konsumen.

(48)

5. Ada pangaruh positif antara variabel pengaruh keluarga atau teman

terhadap loyalitas konsumen.

6. Ada pengaruh positif antara variabel harga kualitas, model kemasan,

promosi, da pengaruh keluarga atau teman terhadap loyalitas konsumen.

Kesimpulannya

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka penulis mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik para pengguna oli Top 1

Dari analisis persentase terlihat bahwa dari 50 oarang pengguna oli Top 1

bedasarkan jenis kelamin responden terbesar yaitu laki-laki sebesar 70%,

berdasarkan usia responden terbesar berusia antara 18-25 th sebesar 48%,

berdasarkan status pekerjaan / profesi responden terdiri dari banyak

kalangan dan signifikan, yang mana wiraswasta adalah yang paling banyak

ditemui yaitu sebesar 24%, dan berdasarkan tingkat pendapatan terbesar

adalah kurang dari 1juta sebesar 36%.

2. Dari perhitungan uji t didapatkan bahwa variabel barang ( X1) mempunyai

pengaruh yang positif terhadap loyalitas akan oli Top 1 (Y), demikian juga

dengan variabel kualitas ( X2) mempunyai pengaruh positif terhadap

loyalitas akan oli Top 1 (Y). Variabel model kemasan (X3) juga

mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas akan oli Top 1 ( X), yang

terakhir adalah variabel pengaruh keluarga / teman juga memiliki

(49)

3. Secara bersama-sama variabel harga, kualitas, model kemasan, promosi

dan pengaruh keluarga / teman mempunyai pengaruh positif terhadap

loyalitas akan oli Top 1, ini dibuktikan dengan nilai F hitung > F tabel.

Besarnya pengaruh variabel harga terhadap loyalitas akan oli Top 1 adalah

sebesar 0,286, variabel kualitas mempunyai pengaruh sebesar 0,280,

variabel model kemasan mempunyai pengaruh sebesar 0,273, variabel

promosi mempunyai pengaruh sebesar 0,221 dan variabel pengaruh

keluarga / teman mempunyai pengaruh sebesar 0,313 sedangkan besar

(50)

NO. JUDUL /

(PENULIS Tahun) VARIABEL ALAT ANALISIS HASIL

1

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pengguna Internet Banking

(Fenny, 2005)

Variabel depnden : Loyalitas Konsumen

Variabel independen : Faktor-faktor kepercayaan

Alat statistik yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM).

Penelitian yang dilakukan oleh Fenny ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan apakah kepercayaan mempengaruhi loyalitas pengguna terhadap internet banking di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 106, yang merupakan pengguna

internet banking dari bank BCA, Lippo, Mandiri, Niaga, BII, Permata, Bukopin dan Mega. Alat statistik yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM). Data dianalisis

dengan menggunakan software

statistik LISREL 8.30. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa

opportunistic behaviour control

merupakan faktor utama yang

(51)

terhadap internet banking, diikuti oleh shared value dan komunikasi, penelitian ini juga membuktikan bahwa kepercayaan berperan sebagai faktor yang mempengaruhi loyalitas pengguna internet banking.

2

Analisis Loyalitas Konsumen Air Minum dalam Kemasan Merek Aqua menggunakan Model Kepuasan

(Yomy Fadhilah Yusuf, 2007)

Variabel dependen : Loyalitas konsumen

Variabel independen : Model Kepuasan

Melalui analisis structural equation modelling (SEM)

Penelitian dilaksanakan pada bulan September hingga November 2006 yang mengambil lokasi di wilayah kota Bogor. Responden adalah konsumen AMDK, baik pria atau wanita berusia diantara 18 hingga 55 tahun yang dalam satu bulan terakhir pernah mengkonsumsi merek Aqua. Responden yang diambil sebanyak 100 orang yang ditentukan berdasarkan rule of thumb

pengambilan sampel structural

equation modelling (SEM). Penentuan lokasi penelitian dari setiap wilayah tersebut dilakukan secara simple

(52)

dari konsumen yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan

(judgemental sampling).

Pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan konsumen sebenarnya, analisis cluster untuk mengelompokkan loyalitas konsumen,

dan terakhir analisis structural

equation modelling (SEM) untuk mengkaji besarnya pengaruh kinerja kualitas terhadap kepuasan dan kepuasan terhadap loyalitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa profil demografi responden usia konsumen AMDK terbesar berada pada kisaran usia 25 hingga 34 tahun yaitu 39 % dari keseluruhan responden ; Jumlah konsumen wanita 54 % dan pria 46 % ; Tingkat pendidikan adalah sarjana strata 1 (S1) yaitu 50 persen, SMA 20 % dan akademi 15 % ;

(53)

dilakukan adalah pegawai swasta 33 %, pelajar / mahasiswa 27 %, dan wiraswasta 14 % ; Pendapatan Rp. 1 - 4 juta 46 % dan yang kurang dari Rp.

1 juta 45 %. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja kualitas dengan kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen dengan loyalitasnya. Model kualitas produk - kepuasan - loyalitas menunjukkan keadaan sebenarnya dari konsumen Aqua yang puas terhadap kualitas produk tetapi hanya sedikit yang menjadi loyal.

3

Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Loyalitas

Pelanggan Terhadap Minuman Teh Botol Sosro.

(Jatmiko, 2005)

Variabel dependen : Loyalitas Konsumen

Variabel independen : Faktor-Faktor Penentu Loyalitas Konsumen

Metode Accidental Sampling

Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisis Faktor-faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro dan mengidentifikasi Variabel-variabel yang mewakili setiap faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap merek Teh Botol Sosro.

(54)

loyal terhadap merek Teh Botol Sosro di Kota Yogyakarta, dimana jumlahnya tidak diketahui. Dalam penelitian ini, jumlah variabel yang diteliti sebanyak 18 maka jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 90 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling yaitu pelanggan Teh Botol Sosro yang ditemui secara kebetulan di lokasi penelitian yang sedang mengkonsumsi minuman merek Teh Botol Sosro bukan untuk pertama kalinya. Teknik pengumpulan data menggunakan mengguankan kuisioner sebab data yang digunakan data primer,tetapi diikuti juga dengan sekunder.

4

Pengaruh Kepuasan pada Penanganan Keluhan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Konsumen Natasha Skin Care (Tony Wijaya, 2008)

Variabel dependen : Loyalitas Konsumen

Variabel independen : Kepuasan dan penanganan keluhan dan citra perusahaan

Teknik analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan

alat statistik analisis Regresi Berganda. Uji hipotesis 1 dan 2

dalam penelitian ini menggunakan uji-t.

Penelitian yang dilakukan oleh Tony Wijaya ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pada penanganan keluhan secara parsial yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen dan apakah citra

(55)

penelitian ini adalah sebagian konsumen yang pernah merasakan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Natasha Skin dan Hair Treatment dan berjumlah 60 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode purposive sampling . Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan berasal dari pelanggan Natasha Skin

Care.Teknik pengumplan data yang

dilakukan dengan menyebar kuesioner secara langsung pada responden terutama responden yang baru saja keluar dari ruangan konsultasi untuk komplain. Teknik analisis data yang digunakan Analisis Regresi Berganda. Hasil dari penelitian ini dikategorikan dalam beberapa karakteristik responden, yaitu berdasarkan usia, pendapatan, pendidikan, dan intensitas responden menggunakan jasa Natasha

Skin and Hair Treatmnet.Komposisi usia responden yang terendah dibawah 17 tahun dan tertinggi di atas 41 tahun. Responden yang memiliki pendapatan

(56)

dalam penelitian ini berpendidikan di atas sekolah menengah pertama sebesar 75 persen.Kesimpulannya berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa kepuasan pada penanganan keluhan dan citra secara serentak maupu secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen Natasha Skin Care dan

membentuk citra perusahaan yang positif dalam pandangan konsumen.

5

Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Kain Bellini di Wilayah Jakarta

(Martinus Andrew, 2006)

Variabel dependen : Loyalitas Konsumen

Variabel independen : Produk Kain Bellin

Analisis Perceived

Performance, yang merujuk pada model tentang kepuasan dan loyalitas konsumen dalam "A National Customer

Satisfaction Barometer

Penelitian ini dilakukan oleh Martinus Andrew yang bertujuan untuk

mengetahui faktor-faktor perusahaan dapat membuat suatu strategi dan program pemasaran yang mampu menghasilkan peningkatan loyalitas penjahit. Penelitian dilakukan di Jakarta, yang merupakan ibukota Indonesia, dimana penjualan Bellini dirasakan relatif kuat terhadap pesaing. kuesioner yang digunakan dalam mengumpulkan data diadaptasi bersama-sama dengan pihak

perusahaan dari kuesioner yang

(57)

yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor perceived performance

(bagian dari customer satisfaction) berpengaruh secara kuat terhadap loyalitas konsumen dari segmen tailor

di wilayah Jakarta. Pada wilayah Jakarta loyalitasnya dipengaruhi oleh kualitas produk dan harga kain Bellini. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa tidak terdapat swiching barrier

produk Bellini terhadap produk

Maxima maupun produk kain lainnya sehingga konsumen dapat dengan mudah berpindah dari produk Bellini ke produk lainnya sedangkan

komunikasi (voice) antara produsen dan konsumen selama ini belum ada.

(58)

M. Kerangka Konseptual

Untuk memudahkan memahami proposal ini, penulis mengemukakan

kerangka konseptual sebagai berikut :

Dari keempat faktor-faktor penentu tersebut maka terdapat tiga merek

yaitu Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha Tilaar yang berpengaruh terhadap

kesehatan kulit dan rasa percaya diri sehingga akan mempengaruhi loyalitas

konsumen. Dengan loyalitas konsumen maka akan terciptanya kesetiaan /

loyal terhadap produk tersebut.

N. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual diatas diperoleh arahan untuk

penyusunan hipotesis maka penulis menyimpulkan beberapa hipotesis dalam

penelitian ini : 1) Biasanya konsumen lebih memilih membeli produk yang

nama mereknya sudah didengar atau biasa dikonsumsi. Konsumen juga akan

memilih produk pembersih wajah yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya berdasarkan faktor-faktor penentu yang akan mempengaruhi Merek Produk :

•Ponds

•Citra

•Sari Ayu Martha Tilaar Faktor-faktor Penentu :

•Memiliki pengalaman yang cukup.

•Puas terhadap produk dengan merek yang dipilih.

•Harga produk sebanding dengan mutunya.

•Kemudahan dalam

mendapatkan produk.

Loyalitas Konsumen Kesehatan Kulit

(59)

loyalitas konsumen. 2) Jaman sekarang anak-anak muda sangat

memperhatikan penampilannya, salah satunya wajah. Dalam hal ini

diperlukan perawatan yang teratur sehingga akan terciptanya kesehatan kulit

dan percaya diri. Dengan kulit yang sehat akan memberikan rasa percaya diri

dan membuat seseorang tampil lebih cantik dan tampil beda. Untuk menjaga

kesehatan kulit tentunya harus menentukan pilihan produk yang cocok sesuai

dengan kulit dan kinerja nya akan mempengaruhi loyalitas.

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Ada perbedaan tingkat loyalitas konsumen diantara ketiga merek tersebut.

2. Kesehatan kulit dan rasa percaya diri berpengaruh terhadap loyalitas

(60)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi

kasus. Penelitian studi kasus berarti bahwa kesimpulan yang akan diperoleh

dari penelitian ini hanya berlaku pada hal-hal yang berkaitan dengan objek

yang diteliti.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : Mirota Godean jalan Godean Km 2,8 Yogyakarta.

2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009.

C. Subjek dan Objek penelitian

1. Subjek penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli dan

memakai produk pembersih wajah Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha

Tilaar.

2. Objek penelitian ini adalah faktor-faktor penentu loyalitas konsumen.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan hipotesis 1 dan

2 yang meliputi :

(61)

a. Pengalaman tentang produk dengan merek yang dipilih yaitu memiliki

pengetahuan yang cukup tentang produk yang digunakan dan

mempunyai pengalaman mengkonsumsi produk tersebut.

b. Puas terhadap produk dengan merek yang dipilih yaitu merasa puas

ketika memakai produk itu dan sesuai dengan kebutuhannya.

c. Harga produk sebanding dengan mutunya yaitu sesuai dengan

kualitas, meskipun harganya mahal bila dirasa cocok dan mutunya

baik maka akan tetap loyal. Aspek-aspeknya : Murah dan Mahal

d. Mengurangi resiko yang mungkin timbul dari mengkonsumsi merek

lain yaitu dengan adanya pengalaman maka mencegah adanya

resiko-resiko yang terjadi dan tetap percaya pada merek produk tersebut.

1. Variabel hipoetesis 1

Variabel hipotesis adalah loyalitas konsumen. Loyalitas

konsumen adalah pembelian kembali karena komitmen untuk yakin

terhadap merek atau perusahaan. Ketiga produk yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki pengaruh yang besar dalam pangsa pasar produk

pembersih wajah.

Aspek-aspek dari loyalitas terdiri dari :

a. Pembelian secara teratur

b. Kebal terhadap pesaing atau produk lain

c. Kurang menyukai produk dari perusahaan lain

(62)

e. Walaupun harga mahal tetap akan membeli.

2. Variabel hipotesis 2

a. Variabel independen

Variabel masalah ketiga adalah kesehatan kulit dan rasa

percaya diri sebagai variabel independen.

Kesehatan kulit

Kesehatan kulit adalah kulit menjadi terawat dan sehat.

Kesehatan kulit juga dikategorikan kulit yang bersih, kulit terasa

kencang, dan menjadi halus.

Rasa percaya diri

Rasa percaya diri adalah sikap yang dimiliki seseorang

untuk menampilkan dirinya untuk lebih menarik. Rasa percaya diri

meliputi : merasa cantik, sering menjadi pusat perhatiaan, dan berani

tampil.

b. Variabel Terikat ( Dependent Variable)

Variabel terikat masalah 3 adalah variabel yang tergantung

pada variabel independen. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya

adalah Loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen adalah pembelian

kembali karena komitmen untuk yakin terhadap merek atau

perusahaan. Aspek-aspek dari loyalitas terdiri dari :

a. Pembelian secara teratur

b. Kebal terhadap pesaing atau produk lain

(63)

d. Menarik konsumen pada perusahaan

e. Walaupun harga mahal tetap akan membeli.

Aspek-aspek dari loyalitas akan tercipta apabila variabel kesehatan

kulit dan percaya diri dapat terpenuhi.

Variabel-variabel hipotesis 1dan 2 akan diukur dengan skala

ordinal (1 sampai 5).

Cara ukur : menggunakan skala ordinal. Skala ordinal tidak hanya

mengkategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan

perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga

mengurutkannya ke dalam beberapa cara (Uma

sekaran, 2006:17). Dengan banyaknya variabel untuk

kategori yang digunakan berdasarkan beberapa pilihan,

maka digunakanlah skala ordinal. Pilihan-pilihan

tersebut kemudian diurutkan dan diberi nomor 1 sampai

dengan 5, yaitu:

1). Jawaban Sangat setuju diberi skor 5

2). Jawaban Setuju diberi skor 4

3). Jawaban Netral diberi skor 3

4). Jawaban Tidak setuju diberi skor 2

(64)

E. Jenis dan Sumber Data Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perusahaan, seperti hasil wawancara atau hasil

pengisian kuesioner yang dilakukan oeh peneliti (Husein Umar, 2003:99).

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data persepsi

konsumen tentang kemampuan pembersih wajah untuk menciptakan

kesehatan kulit dan rasa percaya diri berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen yang berasal dari hasil wawancara dan hasil pengisian

kuesioner yang akan dilakukan peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh berasal dari:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan daftar pertanyaan secara sistematis kepada para responden

yang menjadi sasaran kuesioner. Dalam penelitian ini, bentuk pertanyaan

yang diberikan kepada responden sebagian bersifat tertutup, dimana

jawaban sudah disediakan dan responden tinggal memilih jawaban yang

sudah dirumuskan dan sebagian bersifat terbuka, dimana responden

(65)

Kuesioner diberikan kepada konsumen untuk mendapatkan data

tentang penilaian kesehatan kulit dan rasa percaya diri dengan

pertanyaan-pertanyaan. .

Pertanyaan-pertanyaan tersebut diberi alternatif jawaban 5 kategori

dengan skor jawaban 1 sampai 5 sesuai dengan Skala Likert.

Sangat setuju = skor 5

Setuju = skor 4

Netral = skor 3

Tidak setuju = skor 2

Sangat tidak setuju = skor 1

2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

berkomunikasi langsung dengan pihak perusahaan untuk memperoleh

sejumlah informasi atau keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti untuk

mendukung penelitian. Data yang diperlukan adalah gambaran umum

perusahaan.

G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki

sejumlah karakteristik umum, yang terdiri bidang-bidang untuk diteliti

(66)

seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa

kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen wanita yang

berusia 17-30 tahun yang sudah pernah membeli dan memakai produk

pembersih wajah merek Ponds, Citra, dan Sari Ayu Martha Tilaar.

Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang bersifat Infinite, yaitu

populasi yang tidak diketahui berapa jumlah pastinya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang akan diteliti atas suatu sekelompok dari

populasi yang dipilih dalam peneltian (Widayat dan Amirullah, 2002:52).

Dalam penelitian ini digunakan 100 orang responden sebagai sampel yang

dipilih.

Dalam penelitian ini digunakan responden sebagai sampel yang

dipilih. Dari populasi tersebut peneliti menetapkan besarnya sampel

sebanyak 100 responden. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada

rumus (Umar, 2003:150):

(

)

2

:

2

1

4

1

Z

E

n

=

α

Dimana:

n : Jumlah sampel

α 2 1

Z : Batas luar daerah. Nilai α

2 1

Z adalah sebesar 1,96.

Angka ini didapat dari tabel t student, karena pada

(67)

diketahui. Maka tabel-tabel tidak berdistribusi normal

langsung sehingga untuk jumlah populasi yang tidak

terbatas atau yang berjumlah besar akan mengikuti nilai

tabel Z.

e : Kasalahan maksimum yang mungkin dialami.

Dengan taraf signifikan (α) sebesar 5% dan kesalahan maksimum yang mungkin dialami (e) adalah sebesar 10% sedangkan deviasi standar

rata-ratanya tidak diketahui, maka besarnya sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak:

(

)

2

1 , 0 : 96 , 1 4 1

=

n

= 96,04

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampelnya adalah 96

orang.

3. Teknik Sampling

Metode memilih dan mengambil individu-individu masuk ke dalam

sampel yang representatif disebut teknik sampling. Untuk memperoleh

responden, akan digunakan teknik convenience sampling, yaitu metode

pengambilan sampel dilakukan terhadap pembelanja yang pernah

menggunakan salah satu dari ketiga produk yang digunakan dan bersedia

(68)

H. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat

validitas / kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang

valid mempunyai validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkannya.

Untuk itu dilakukan analisis item dengan metode korelasi Product

Moment Pearson. Uji validitas dengan metode ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh pada masing – masing

item dengan skor total dari keseluruhan item. Hasil korelasi tersebut

harus signifikan berdasar ukuran statistik tertentu. Dengan menetapkan

taraf signifikansi (α) sebesar 5%. Setiap item pertanyaan dinyatakan

valid jika memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar dari rtabel dengan n

= 96 dan α= 5% ( rhitung > rtabel).

Koefisien korelasi ya

Gambar

Tabel V.1
Tabel V.2
Tabel V.3
Tabel V.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bandara, mall, rumah sakit dan pabrik dalam kegiatan mencuci tangan masih dilakukan secara manual dan ada yang memakai pengering otomatis tetapi untuk mencuci

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai/Staf di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Tempat yang akan digunakan sebagai penelitian mengenai peningkatan keaktifan mahasiswa dalam mata kuliah struktur aljabar I melalui strategi Snow Balling adalah di

Pada Gambar 4 diperlihatkan pengaruh perbedaan kombinasi dari faktor jenis pakan dan faktor dosis hormon terhadap sintasan hidup larva lele dumbo, dimana dapat

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak TK PGRI I Desa Depok Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut Tahun Ajaran

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu kegiatan Praktek melakukan kerja yang dilaksanakan dan wajib diikuti oleh penulis pada dunia kerja terkait dan untuk menyelesaikan

Model sebaliknya ditunjukkan oleh model persamaan regresi antara jarak dengan pH air yang terjadi akibat penambahan larutan tawas, dimana semakin semakin jauh

Implementasi Integrated Marketing Communication dalam Meningkatkan Jumlah Penonton pada Event Developmental Basketball League PT. DBL Indonesia