• Tidak ada hasil yang ditemukan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Politeknik Negeri Bandung awalnya bernama Politeknik ITB dan berdiri pada tahun 1979 melalui SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.03/DJ/Kep/1979. Politeknik yang berada di bawah naungan Institut Teknologi Bandung ini membuka program pendidikan Diploma-III pada tanggal 27 Januari 1979 dan terdiri dari 4 program studi dalam 3 jurusan salah satunya yaitu Program Studi Teknik Sipil (Jurusan Teknik Sipil).

Pada tahun 1997, Politeknik ITB kemudian menjadi institusi mandiri dan berpisah dari ITB secara passing out menjadi Politeknik Negeri Bandung

melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.085/O/1997. Dengan berpisahnya kedua institusi ini, Politeknik Negeri Bandung kemudian menambah beberapa program studi dan program pendidikan dari yang semula hanya terdiri dari program Diploma-III, bertambah dengan adanya program pendidikan Sarjana Sains Terapan (Diploma IV), yang mulai dibuka pada tahun 2006 dengan salah satu program studinya adalah Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan (Jurusan Teknik Sipil).

Seiring perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan pendidikan pun semakin meningkat. Dalam hal ini, meskipun program Sarjana Sains Terapan (Diploma-IV) telah disetarakan dengan program Sarjana Strata I (Sarjana Teknik) di universitas, pada kenyataannya banyak lulusan Diploma-IV yang kesulitan untuk melanjutkan ke program Strata 2 (Magister Terapan) di Perguruan Tinggi di Indonesia. Hal tersebut, menjadi salah satu alasan Politeknik Negeri Bandung berencana untuk membuka program pendidikan Magister Sains Terapan (MST) pertama bagi lulusan Diploma IV yang ada di Politeknik di Indonesia. Program ini rencananya akan dibuka mulai tahun 2012 dengan program studi pertama adalah MTRI (Magister Terapan Rekayasa Infrastruktur).                  

(2)

Untuk menunjang program tersebut, tentu saja diperlukan tempat untuk gedung perkuliahan program MST (Magister Sains Terapan). Dikarenakan gedung perkuliahan yang sudah ada tidak memadai, maka sesuai rencana akan dibangun gedung MST (Magister Sains Terapan) POLBAN di area parkir samping Gedung Kuliah A. Gedung 5 (lima) lantai ini rencananya akan mulai dibangun pada tahun 2012. Gedung MST akan dibangun secara bertahap dari tahun ke tahun, sesuai dengan anggaran yang disediakan. Menurut rencana, pekerjaan yang akan dilakukan pada tahap pertama (tahun 2012) adalah pekerjaan struktur.

Sebelum memulai sebuah proyek, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pihak pemilik proyek maupun pihak kontraktor, salah satunya adalah kegiatan perhitungan rencana anggaran biaya atau disebut juga dengan estimasi biaya. Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk mengetahui berapa besar biaya pembangunan yang dibutuhkan selama proyek berlangsung, mencakup biaya produksi, biaya upah pekerja, biaya peralatan dan biaya proyek lainnya . Hal ini diperlukan bagi

owner/pemilik untuk mengetahui jumlah biaya yang diperlukan dalam

pembuatan sebuah bangunan. Sedangkan untuk penyedia jasa/kontraktor, kegiatan estimasi diperlukan untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui

tender/lelang.

Dalam pelaksanaannya, estimasi biaya memerlukan ketelitian dalam pengerjaannya karena apabila terjadi kesalahan, maka akan mengganggu proses pelaksanaan proyek baik itu terjadi keterlambatan atau bahkan sampai terhentinya proyek dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Ketelitian dalam mengestimasi biaya akan sangat membantu pemilik proyek dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya proyek dari awal hingga akhir.

Selain menghitung kebutuhan biaya, kebutuhan lain yang perlu dihitung adalah kebutuhan alat, bahan, dan upah. Perhitungan ini sangat diperlukan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan alat, bahan, dan upah yang akan diperlukan selama proses pelaksanaan proyek berlangsung.

                 

(3)

Setelah perhitungan rencana anggaran biaya, dalam perencanaan pembangunan sebuah gedung perlu dilakukan rencana jadwal kegiatan atau penjadwalan. Penjadwalan ini fungsinya untuk memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu penyelesaian proyek.

Adapun pekerjaan pada proyek Gedung MST ini antara lain meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, dan lain-lain. Dalam tugas akhir ini, estimasi yang dilakukan khusus pada pekerjaan struktur, perhitungan kebutuhan alat, bahan, dan upah, serta penjadwalan.

Berikut ini adalah data umum proyek pembangunan Gedung MST: 1. Nama Proyek : Pekerjaan Pembangunan Gedung Magister

Sains Terapan Politeknik Negeri Bandung 2. Pemilik Proyek : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Nasional

3. Pengguna Bangunan : Politeknik Negeri Bandung Data teknis proyek pembangunan Gedung MST:

1. Luas bangunan : 1488 m2

2. Tinggi bangunan : 22 m 3. Jumlah lantai : 5 lantai

4. Fungsi bangunan : Gedung Kuliah 5. Struktur bangunan : Beton Bertulang 6. Mutu beton : K-300

7. Mutu Baja : BJTD-32 (ulir) diameter ≥ 16 mm BJTP-24 (polos) diameter ≤ 12 mm

Pekerjaan struktur yang akan dihitung dalam laporan tugas akhir ini meliputi pekerjaan struktur bawah dan struktur atas. Untuk pekerjaan struktur bawah meliputi pekerjaan pondasi bore pile, pekerjaan pile cap, dan pekerjaan

                 

(4)

sloof, sedangkan untuk pekerjaan struktur atas meliputi pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan pelat lantai, dan pekerjaan dinding geser (shear wall).

1.2Tujuan

Tujuan dari disusunnya tugas akhir mengenai Perhitungan Rencana Anggaran Biaya dan Kebutuhan Alat, Bahan, Upah serta Penjadwalan Pekerjaan Struktur Gedung Magister Sains Terapan (MST) Politeknik Negeri Bandung ini adalah sebagai berikut:

 Menyusun rencana anggaran biaya untuk merealisasikan proyek pembangunan Gedung MST.

 Menyusun rekapitulasi kebutuhan alat, bahan, dan upah yang diperlukan dalam proyek pembangunan Gedung MST.

 Menyusun alokasi sumber daya dan penjadwalan pekerjaan struktur proyek.

 Membandingkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan PERMEN PU No. 45 Tahun 2007.

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan struktur, meliputi:

 Pekerjaan pondasi

 Pekerjaan pile cap dan sloof  Pekerjaan kolom

 Pekerjaan balok

 Pekerjaan pelat lantai

 Pekerjaan dinding geser (shearwall)

2. Perhitungan rencana anggaran biaya untuk pekerjaan struktur di atas. 3. Perhitungan kebutuhan alat, bahan, dan upah untuk pekerjaan struktur di

atas.                  

(5)

4. Penjadwalan dengan metode Kurva S serta penentuan alokasi sumber daya manusia.

5. Harga satuan pekerjaan mengacu pada SNI-DT-91-0007-2007 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi dan SNI-DT-91-0008-2007 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton. 6. Daftar harga bahan dan upah mengacu pada Dinas Tata Ruang dan Cipta

Karya Kota Bandung Bulan: Desember 2011.

1.4Lokasi Pengamatan

Proyek yang akan digunakan sebagai objek dari tugas akhir ini berada di Area Parkir Kampus Politeknik Negeri Bandung, Desa Ciwaruga, Bandung, Jawa Barat. Berikut adalah peta lokasi pengamatan.

Sumber : www.polban.ac.id

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek

Lokasi Proyek                  

(6)

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan, ruang lingkup pembahasan, lokasi pengamatan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka, berisi mengenai teori tentang gambaran umum estimasi biaya, langkah pembuatan rencana anggaran biaya, dan penjadwalan.

BAB III Metodologi, yang akan membahas mengenai metode yang akan dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini,

BAB IV Analisa dan Perhitungan, membahas tentang perhitungan RAB, rekapitulasi alat, bahan, dan upah, serta penjadwalan.

BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan yang telah ditulis.                  

Gambar

Gambar 1.1  Peta Lokasi Proyek

Referensi

Dokumen terkait

Penyebaran kuesioner terhadap 42 responden PT Tridaya Sukses Bersama Binjai terkait variabel kinerja karyawan dengan indikator kuantitas adalah sebanyak 3 item.

Arun LNG Lhokseumawe diperkirakan seluas 2.500 ha, terdiri dari tiga tipe habitat; areal kebun binaan yang terdiri dari vegetasi pisang dan pinang, kawasan semak belukar

Namun dalam kenyataannya, banyak ditemui pemilik kendaraan bermotor yang tidak begitu memperdulikan masalah balik nama kendaraan bermotor dengan berbagai macam

Penetapan Kadar Inulin dalam Ekstrak Air Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) dari Beberapa Daerah di Jawa Timur berdasarkan Perbedaan Ketinggian dengan Metode

seseorang memberikan nilai yang positif terhadap obyek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain

Pengujian aktivitas sitotoksik masing-masing fraksi hasil partisi dilakukan pada tahap perkembangan awal sel bulu babi dengan konsentrasi 20 ppm dan 10 ppm(Gambar

Hasil pengukuran PT dan aPTT di rata-ratakan dan dilakukan uji statistik Kruskall Wallis dan didapatkan p value PT sebesar 0,063 > 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan

Toimijoiden välille syntyvät suhteet mainonnan alan toimijaverkostossa näyttäytyvät erityisesti voimasuhteina, jotka tukevat toimijoille syntyviä roolipositioita