• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2 American Association ofstate Highway and Transportation 7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2.1.2 American Association ofstate Highway and Transportation 7"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI I Lembar Judul Lembar Pengesahan iii Motto Iv Kata Pengantar vi Daftar Isi DaftarTabel xiii Daftar Gambar xv Daftar Lampiran xvi Daftar Notasi BAB IPENDAHULUAN l.lLatarBelakang 3 1.2 Tujuan 3 1.3 Batasan Masalah dan Istilah

6

BAB IITINJAUAN TEORI

6

2.1 Klasifikasi Tanah

n

2.1.1 Sistem klasifikasi tanah Unified (USC )

2.1.2 American Association ofState Highway and Transportation

7

^ . 10

2.2 Daya Dukung Tanah

12

(2)

2.4 Metode Statis

16

2.5Carastudi

17

I o

2.6 Pemilihan Pondasi

2.6.1 Pondasi tiang pancang berdasarkan jenis materijd/bahannya

18

2.6.2 Pondasi tiang berdasarkan pemindahan beban

20

2.6.3 Pondasi tiang berdasarkan pemancangan

20

2.7 Analisa Pondasi Dalam "Adhesive Pile" Dengan Metode Statis

21

2.7.1 Penerusan beban ke tiang vertikal

21-2.7.2 Beban terpusat vertikal sentris terhadap tiang miring

24

2.7.3 Kapasitas daya dukung tiang "adhesive pile"

25

2.7.4 Efisiensi tiang pancang kelompok

29

2.8 Analisa Pondasi Dalam "Adhesive Pile" Terhadap Beban Lateral.

30

2.8.1 Beban-beban yang bekerja

2.8.2 Daya dukung tiang terhadap beban lateral

35

BABIIIPERfflTUNGANDANPEMBAHASAN

37

3. IPerhitungan "Adhesive Pile"

37

3.1.1 Kapasitas daya dukung kelompok tiang

37

3.1.2 Efisiensi tiang pancang

3.2 Hasil Perhitungan dan Pembahasan

62

3.2.1 Hasil perhitungan

77 3.2.2 Pembahasan

(3)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

80

5.1 Kesimpulan 81 5.2 Saran 82 DAFTAR PUSTAKA 84 LAMPIRAN viii

(4)

DAFTAR TABEL

Q

Tabel 2.1 Simbol kelompok sistem USC

Tabel 2.2

Klasifikasi tanah berbutir halus berdasar sistem USC

10

Tabel 2.3 Jenis-jenis pondasi dankegunaannya

34

Tabel 2.5 Gayatarikan kapal

Tabel

2.4

Kecepatan merapat kapal pada dolphin

35

Tabel 3.1

Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin pada type A

40

Tabel 3.2

Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin pada type B

43

Tabel 3.3

Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin pada type C

4

Tabel 3.4

Hasil perhitungan untuk type Adengan beban karakteristik kapal 63

10.000 DWT

Tabel 3.5

Hasil perhitungan untuk type Adengan beban karakteristik kapal 63

15.000 DWT

Tabel 3.6

Hasil perhitungan untuk type Adengan beban karakteristik kapal 64

20.000 DWT

Tabel 3.7

Hasil perhitungan untuk type Bdengan beban karakteristik kapal 64

10.000 DWT

Tabel 3.8

Hasil perhitungan untuk type Bdengan beban karakteristik kapal 65

15.000 DWT

(5)

Tabel

3.9

HasU perhitungan untuk type B dengan beban karakteristik kapal 65

20.000 DWT

Tabel 3.10 HasU perhitungan untuk type C dengan beban karakteristik kapal 66

10.000 DWT

Tabel 3.11 HasU perhitungan untuk type C dengan beban karakteristik kapal 66

15.000 DWT

Tabel

3.12 HasU perhitungan untuk type C dengan beban karakteristik kapal 67

20.000 DWT

Tabel 3.13 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Asecara keseluruhan 68

dengan berat karakteristik kapal 10.000 DWT

Tabel 3.14 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Asecara keseluruhan 68

dengan berat karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel 3.15 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Asecara keseluruhan 68

dengan berat karakteristik kapal 20.000 DWT

Tabel 3.16 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Bsecara keseluruhan 69

dengan berat karakteristik kapal 10.000 DWT

Tabel 3.17 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Bsecara keseluruhan 69

dengan berat karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel 3.18 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type Bsecara keseluruhan 69

(6)

Tabel

3.19

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C secara keseluruhan 70

dengan berat karakteristik kapal 10.000 DWT

Tabel

3.20

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C secara keseluruhan 70

dengan berat karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel

3.21

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C secara keseluruhan 70

dengan berat karakteristik kapal 20.000 DWT

Tabel

3.22

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type A dengan berat 71

karakteristik kapal 10.000DWT

Tabel

3.23

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type A dengan berat 71

karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel

3.24 Efisiensi satu tiang pada kelompok tuang type A dengan berat 71

karakteristik kapal 20.000 DWT

Tabel

3.25

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type B dengan berat 72

karakteristik kapal 10.000 DWT

Tabel 3.26 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type B dengan berat 72

karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel 3.27 Efisiensi satu tiang pada kelompok tuang type B dengan berat 72

karakteristik kapal 20.000 DWT

Tabel 3.28 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C dengan berat 73

karakteristik kapal 10.000 DWT

(7)

Tabel

3.29

Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C dengan berat 73

karakteristik kapal 15.000 DWT

Tabel

3.30

Efisiensi satu tiang pada kelompok tuang type C dengan berat 73

karakteristik kapal 20.000 DWT

(8)

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 DAFTAR GAMBAR Diagram plastisitas

Tegangan karakteristik tanah

Analisis gaya pada tiang akibat beban vertikal sentris

Susunan tiang asimetris

Deskripsi kapasitas daya dukung satu tiang

Daya dukung kelompok tiang pada tanah lempung

Efisiensi tiang kelompok

Dimensi poer

Koefisien blok

Gaya horisontal yang bekerja

Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin type A Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin type B Gaya-gaya yang bekerja pada dolphin type C

Panjang tiang vertikal dan tiang miring kelompok tiang type A

Panjang tiang vertikal kelompok tiang type A

Panjang tiang vertikal dan tiang miring kelompok tiang type B

Panjang tiang vertikal kelompok tiang type B

Panjang tiang vertikal dan tiang miring kelompok tiang type C

Panjang tiang vertikal kelompok tiang type C

xiil 9 11 21 23 25 28 30 30 34 36 39 42 45 49 51 53 55 58 60

(9)

Gambar 3.10 Grafik hubungan kemiringan dan diameter untuk beban 74

karakteristik kapal 10.000 DWT

Gambar 3.11 Grafik hubungan kemiringan dan diameter untuk beban 75

karakteristik kapal 15.000 DWT

Gambar 3.12 Grafik hubungan kemiringan dan diameter untuk beban 76

karakteristik kapal 20.000 DWT

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Koefisien kapasitas daya dukung Lampiran II Dimensi kapal pada pelabuhan

Lampiran III Karakteristik kapal

Lampiran IV Grafik gaya defleksi fender karet silinder

(11)

DAFTAR NOTASI

A = Luas penampang tiang

Aw = Proyeksi bidang yang tertiup angin

B = Lebar telapak pondasi, lebar kelompok tiang

B = Lebar kapal

c = Kohesi tanah dalam keadaan "drained" c" = Kohesi tanah dalam keadaan "undrained" Cb = Koefisien blok kapal

Cc = Koefisien bentuk dari tambatan

Ce = Koefisien eksentrisitas r = Koefisien massa Cs = Koefisien kekerasan d = Draft kapal D = Diameter tiang E = Bilangan epsUon = 2,1782 E = Energi benturan kapal

Ef = Energi yang diserap sistem fender

E = Efisiensi satu tiang dalam kelompok tiang

Egm

= Efisiensi satu tiang miring dalam kelompok tiang

Egv

= Efisiensi satu tiang vertikal dalam kelompok tiang

F = Gaya tumbukan kapal pada dolphin

g

=

Percepatan gravitasi

h

-

beban horisontal yang direduksi oleh satu tiang

k

= Perbandingan gaya lekatan dengan kekuatan geser tanah

1

= Lebar poer, jarak sepanjang permukaan air dermaga dari pusat

berat kapal sampai titik sandar kapal

(12)

L = Panjang tiang yang masuk ke dalam tanah

Ldoipwn = Panjang dolphin

Loa = Panjang kapal

Lpp

=

Panjang garis air

m = Kemiringan tiang, jumlah kolom dalam satu kelompok tiang

M = Momen yang dipakai

MF = Momen akibat gaya tumbukan kapal pada dolphin MT = Momen akibat gaya tarik kapal pada boUard

Mx = Komponen momen pada arah sumbu-x

M = Komponen momen pada arah sumbu-y

n = Jumlah tiang dalam satu kelompok, jumlah baris dalam satu

kelompok tiang

NC = Faktor koefisien kapasitas daya dukung o = Pusat berat kelompok tiang

O = Keliling penampang tiang

p

= Nilai konis pada kedalaman tertentu, panjang poer

p = Gaya aksial pada satu tiang

q

=

Beban merata per satuan panjang

Q

=

Daya dukung ijin kelompok tiang

Qt = Daya dukung kelompok tiang Qa = Besar tekanan angin

= Jari-jari putaran di sekeliling pusat berat kapal pada permukaan air

rw

=

Besar gaya angin yang mengenai badan kapal

s = Jarak antar tiang

SP = "Safety Factor" (angka keamanan)

t = Tebal poer

T = Gaya tarikan kapal pada bollard r

(13)

v = Kecepatan angin

V = Beban vertikal yang bekerja pada kelompok tiang V = Kecepatan merapat kapal

W = Berat kapal

Wp

= Beban vertikal sentris yang bekerja pada tiang yang merupakan

resultante beban poer, setengah dari gaya tarikan kapal dan berat pondasi

Xi = Koordinat tiang ke i dari titik berat kelompok tiang

Xc = Koordinat titikberat kelompok tiang

y = Panjang kelompok tiang

y0

=

Absis tiang ke i dari titik berat kelompok tiang

yc = Absis titik berat kelompok tiang

T = Tegangangeser tanah

a = Tegangan normal yang bekerja

(J> (derajat) = Sudut geser tanah

9 = arc tan D/s

ybcton = Berat volume beton

(14)

Gambar

Tabel 3.29 Efisiensi satu tiang pada kelompok tiang type C dengan berat 73
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 DAFTAR GAMBARDiagram plastisitas
Gambar 3.10 Grafik hubungan kemiringan dan diameter untuk beban 74

Referensi

Dokumen terkait

Analisis SWOT juga merupakan pemeriksaan internal dan eksternal pada pembelajaran yang terintegrasi dalam berbagai mata pelajaran (Lateh, 2011). Berdasarkan dari uraian di

eLearning: Pihak yang terlibat dalam proses perkara pidana 15 6 Sub-CPMK 4 Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengetahui mengenai pengertian penyelidikan dan

(1) Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana mempunyai Tugas Pokok Melaksanakan penyusunan bahan dan kebijakan teknis, koordinasi dan fasilitasi rehabilitasi kebencanaan.. (2)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar PKn setelah diberi perlakuan berupa model pembelajaran berbasis deep dialogue and

FARMASI UNHALU 2012 Page 39 protein transpor dapat memindahkan zat terlarut melawan gradien konsentrasinya, melintasi membran plasma dari satu sisi yang konsentrasi

Liberalisasi yang mendorong kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan berdimensi internasional dapat dijadikan satu pilihan sebagai respon atas

Kombinasi dua ekstrak etanol herba patikan kebo (Euphorbia hirta L) dan daun pepaya (Carica papaya L) dengan variasi dosis 275 : 300 mg/kg BB merupakan dosis

Dengan demikian dipandang dari kemampuan anak beberapa simbul dalam geometri seperti garis, ruas garis, sinar, sudut, panjang ruas dan ukuran sudut sudah dapat