i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG)
DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh : SITI TASDIKOH
111-14-144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG)
DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh : SITI TASDIKOH
111-14-144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iv Dr. Abdul Syukur, M.Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lampiran : 4 Eksemplar
Saudari : Siti Tasdikoh
Kepada,
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah
skripsi saudari :
Nama : SITI TASDIKOH
NIM : 111-14-144
Fakultas / Jurusan : Tarbiyah dan ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG) DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH TAHUN AJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon Skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimuaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 6 Agustus 2018
Pembimbing
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN
KESEDIAAN DIPUBLIKASAIKAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Tasdikoh
NIM : 11114144
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan
jiplakan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau kemauan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan
oleh perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 6 Agustus 2018
Yang Menyatakan,
vi
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga
Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SAMPAI SEKARANG)
DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT
PADA SISWA KELAS XI IPA 2 di SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2017/2018
DI SUSUN OLEH:
SITI TASDIKOH NIM. 11114144
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Siti Asdikoh, M.Si. __________________
Sekretaris : Sutrisna, S.Ag, M.Pd. __________________
Penguji I : Dra. Nur Khasanah, M.Pd __________________
Penguji II : Dra. Urifatun Anis, M.Pdi __________________
Salatiga,
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
vii MOTTO
Berdo’alah, (mintalah) kepada-Ku (Allah SWT), hendaknya kamu berharam.
(Q.S Al-Insyirah : 8)
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah melainkan orang-orang yang kufur (terhadap karunia Allah)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta, Jumadi dan Siti Khotimah yang selalu membimbingku,
mendo`akan, memberikan semangat untuk terus bangkit, dan memberikan kasih
sayang yang tulus.
2. Saudaraku-saudaraku Ahsan, Ismail, Yusuf, Ahmad Khanif atas dukungan dan
motivasi yang diberikan kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana bisa
tercapai.
3. Teman dekatku Muhammad Aidi Faiz, S.Sy yang selalu menemaniku, membantuku
dan menyemangatiku.
4. Sahabat-sahabatku Nur Zumrotus Sholihah, Fitri Nazilah, Qurnia Nur Aeydha,
Rahayu Astuti yang selalu memberikan motivasi, dukungan, perhatian yang
diberikan kepadaku, sehingga bisa melewati hal sulit dan dapat menyelesaikan
skripsi ini.
5. Adik saya Ulfa Nur khamidah yang menemani dan membantuku sehingga srkipsi
ini dapat selesai.
6. Kepala Sekolah SMA N 1 Suruh yang telah mengizinkan melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
7. Keluarga besarku terima kasih atas doa dan motivasinya sehingga skripsi ini bisa
terseleisaikan.
xi ABSTRAK
Tasdikoh Siti. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi
Perkembangan Islam Pada Masa Modern (2000 – Sampai Sekarang) dengan
Instant Assessment pada Siswa Kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Abdul Syukur, M.Si
Kata Kunci: PAI, Hasil Belajar dan Metode Instant Assessment.
Penelitian ini didasarkan atas permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam, dan secara umum permasalahan penelitian ini adalah ``Apakah penggunaan metode instant assessment dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi perkembangan islam pada masa modern ( 2000 – sampai sekarang) pada siswa kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh tahun pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan metode instant assessment.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Suruh yang berjumlah 23 siswa meliputi 2 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru dan siswa, serta soal tes. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi dan tes.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN JUDUL... ii
LEMBAR LOGO IAIN SALATIGA... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v
PENGESAHAN KELULUSAN... vi
MOTTO... vii
PERSEMBAHAN... viii
KATA PENGANTAR... ix
ABSTRAK... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Hipotesi Penelitian... 7
F. Definisi Operasional... 8
G. Rancangan Penelitian... 10
xiii
I. Langkah-langkah Penelitian... 12
J. Instrumen Penelitian... 13
K. Pengumpulan Data... 13
L. Analisis Data... 14
N. Sistematika Penulisan... 15
BAB II LANDASAN TEORI... 18
A. Landasan Teori... 18
1. Pengertian Hasil Belajar... 18
2. Pendidikan Agama Islam... 21
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam... 21
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam... 23
3. Materi Perkembangan Islam... 24
4. Metode Instant Assessment... 29
a. Pengertian Metode Pembelajaran... 29
b. Pengertian Metode Instant Assessment... 32
c. Pelaksanaan Metode Instant Assessment... 33
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Instant Assessment... 34
B. Kajian Pustaka... 35
1. Penelitian Terdahulu... 35
2. Persamaan dan Perbedaan Penelitian... 40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 41
xiv
1. Identitas Sekolah... 41
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah... 42
a) Visi Sekolah... 42
b) Misi Sekolah... 43
c) Tujuan Sekolah... 44
3. Struktur Organisasi... 45
4. Keadaan Guru dan Karyawan... 46
5. Sarana dan Prasarana... 47
6. Kegiatan Ekstrakurikuler... 49
7. Subyek Penelitian...53
B. Deskripsi Persiklus... 54
1. Deskripsi Siklus I... 54
2. Deskripsi Siklus II... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 62
A. Deskripsi Hasil Prsiklus... 62
1. Hasil Prasiklus... 63
2. Hasil Belajar Siklus I... 64
a) Hasil Observasi Siklus I... 67
3. Hasil Siklus II... 69
a) Hasil Belajar Siklus II... 70
b) Hasil Observasi Siklus II... 72
B. Pembahasan... 74
BAB V PENUTUP... 78
xv
B. Saran... 78
DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan ... 46
Tabel 3.2 Ruang Belajar... 48
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPA 2... 53
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ... 62
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 64
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 67
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 68
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 70
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II... 72
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...73
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II...74
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Bimbingn Sekripsi
Lampiran 2 Photo Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3 Daftar Nilai SKK
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8 Surat Ijin Dari Sekolahan
Lampiran 9 Biodata Penulis
Lampiran10 Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai
macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Berbagai teori dan konsep
pendidikan arti yang berbeda tentang konsep tersebut. Mereka mendiskusikan
apa dan bagaimana tindakan yang paling efektif mengubah manusia agar
terberdayakan, tercerahkan, tersadarkan, dan menjadikan manusia sebagaimana
mestinya manusia (M Lamsuri, 2013:105).
Ada juga yang berpendapat bahwa Pendidikan adalah pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif
pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pendidikan di atas,
dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, pendidikan mengandung tujuan
yang ingin dicapai, yaitu aktualisasi potensi-potensi manusia agar bermanfaat
bagi kepentingan hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai warga
2
tersebut, pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja dan diprogramkan
untuk memilih materi pembelajaran, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang
sesuai. Ketiga, kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat berupa pendidikan jalur sekolah formal, dan pendidikan
jalur luar sekolah informal dan nonformal (Rahmad Hariyadi, dkk. 2009:8).
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, namun suatu
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan tingkah laku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadarinya sehingga dapat
disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan
perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik adalam aspek pengetahuan,
sikap, dan psikomotorik (Wina Sanjaya, 2009:229).
Seperti halnya Pendidikan Agama Islam yang ada di sekolah , menurut
Muhammad Al-Jamaly berpendapat bahwa pendidikan agama Islam adalah
upaya pengembangan mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan
berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga
terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,
perasaan maupun perbuatan (Muhaimin, 2002:134).
Secara umum tujuan pembelajaran pada pendidikan adalah
membekali peserta didik dengan kemampuan fungsional yang bersifat dasar baik
yang diperlukannya untuk menjalani aneka tugas hidup sehari-hari maupun
3
penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak.
Karena itu di samping keluarga sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun
mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian
anak. (A. Supratinya, 2006:53).
Dalam proses pembelajaran di sekolah, tujuan dari pendidikan yaitu
prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, baik berupa nilai maupun
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan berhasilnya suatu
proses pembelajaran, maka sekolah diharapkan dapat menerapkan
metode-metode pembelajaran yang tidak membuat siswa malas untuk belajar tapi akan
membuat siswa semangat dan aktif untuk belajar dan membuat prestasi belajar
siswa akan meningkat.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan tugas dari seorang
pendidik atau guru, karena guru merupakan perancang strattegi pembelajaran di
dalam kelas agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Keberhasilan pencapaian
prestasi belajar dalam kelas salah satunya tergantung dari proses
penyelenggaraan proses pembelajaran yang dilakukan, guru memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap keberhasilan peserta didik.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah SMA N 1 Suruh
terdapat masalah yaitu kurang berhasilnya siswa dalam menguasai materi
perkembangan Islam pada masa modern (2000 – sekarang). Hal itu disebabkan
karena minat siswa pada pelajaran agama Islam menurun, karena siswa lebih
memilih materi yang dianggap mereka kekinian, sebagai contoh materi
4
Kebanyakan dari para siswa mengeluh karena materi tentang perkembangan
Islam membahas mengenai kehidupan masa lalu. Menurut mereka, pembahasan
kehidupan masa lalu membuat mereka bosan dan melelahkan.
Dari masalah yang telah disebutkan diatas maka akibat yang tampak
yaitu pada prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan dan kurang dari KKM
Adapun KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditetapkan
yaitu 76. Ketuntasan belajar satu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika kelas
tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang tuntas belajarnya.. Dari
permasalahan yang timbul di SMA N 1 Suruh maka perlu solusi yang sesuai
dengan prinsip pembelajaran aktif. Guru sebagai vasilitator yang memegang
kunci keberhasilan tujuan pembelajaran. Menurut (Suprijono, 2013:12). Guru
mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas
belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya, selain itu memperhatikan
pendekatan yang mampu menstimulus setiap siswa dalam mengaitkan mata
pelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena pada hakikatnya mata pelajaran
PAI berhubungan dengan kehidupan manusia secara umum, yang tidak bisa
lepas dari kehidupan sehari-hari. Maka guru harus lebih aktif, inovatif dan kreatif
dalam menyampaikan pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam mengikuti
pelajaran
Menurut penulis hal itu dapat diselesaikan menggunakan metode
isnstant assessment merupakan strategi penilaian secara singkat dan merupakan
suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif yang
5
belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan kepedulian siswa terhadap mata
pelajaran tersebut khususnya materi Perkembangan Islam pada masa modern
(2000-sekarang).
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah di
paparkan di atas, penulis ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan
hal tersebut. Dari uraian tersebut penulis ingin meneliti masalah dengan judul :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
(2000-SEKARANG) DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT PADA SISWA
KELAS XI IPA DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan metode instant assessment dapat berpengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI), materi Perkembangan Islam pada Masa Modern
(2000-sekarang), pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Suruh Semester Genap
Tahun Ajaran 2017/2018?
C.Tujuan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI Materi perkembangan
6
Assessment Pada Siswa Kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh Semester Genap
Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang penerapan metode-metode pembelajaran yang
diharapkan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah dan sebagai
bahan acuan dibidang penelitian sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat berguna untuk referensi sekolah untuk
meningkatkan prestasi belajar dan kualitas pembelajaran yang ada di
sekolah.
b. Bagi Guru
Adanya penelitian ini dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam
menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang ingin
dicapai dalam mata pelajaran tersebut.
7
Dengan adanya penelitian ini siswa terbantu dalam pembelajaran
dan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran yang berlangsung.
d. Bagi Peneliti
Semoga dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan yang
bermanfaat baik untuk melaksanakan tugas-tugas yang diterima ketika
terjun di dalam lingkungan kerja dan masyarakat sudah memiliki bekal
sebagai pendidik yang kreatif.
E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
masalah penelitan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Dengan
menggunakan metode pembelajaran instant assessment memberikan
pengaruh positif dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
dan membantu pendidik dalam mengetahui metode tersebut, metode ini
dilakukan di kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi perkembangan Islam pada masa modern
8 2. Indikator Keberhasilan
Indikator Kinerja Guru Indikator kinerja dalam penelitian ini, peneliti
meggunakan acuan indikator-indikator penelitian pada penerapan strategi
pembelajaran aktif instant assessment, sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan sekumpulan pernyataan untuk siswa.
b. Guru mempersiapkan media pembelajaran untuk siswa.
c. Guru membacakan pernyataan pertama dan memerintahkan siswa
untuk memberikan tanggapan mereka.
d. Guru menilai dengan cepat tanggapan siswa.
e. Guru melanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa.
3. Indikator Aktivitas Siswa
a. Siswa mendapat sekumpulan pernyataan dari guru.
b. Siswa menerima pemaparan dari guru.
c. Siswa mendapat pernyataan pertama dan memberikan tanggapan
mereka.
d. Siswa mendapat nilai dari Guru.
e. Siswa menyimak pernyataan selanjutnya.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam penelitian ini yaitu
dengan melihat perkembangan prestasi belajar siswa dalam materi
perkembangan Islam pada masa modern (2000 – sekarang). :
a. Peningkatan nilai rata-rata dari tes dari pra siklus, tes siklus I dan tes
9
b. Peningkatan nilai siswa sebelum adanya penelitian tindakan kelas ini dan
sesudah adanya penelitian tindakan kelas.
c. Peningkatan nilai siswa yang mencapai 85% dari nilai KKM yang telah
ditentukan sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari persepsi dalam mengartikan istilah maka perlu
ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Pendidikan proses untuk memberikan manusia berbagai macam
situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Berbagai teori dan
konsep pendidikan arti yang berbeda tentang konsep tersebut. Mereka
mendiskusikan apa dan bagaimana tindakan yang paling efektif
mengubah manusia agar terberdayakan, tercerahkan, tersadarkan, dan
menjadikan manusia sebagaimana mestinya manusia (M Lamsuri,
2013:105).
2. Agama sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata cara peribadatan
kepada Tuhan dan hubungan antar manusia. Dalam ajaran sebuah
agama, setiap penganutnya diajari agar saling hidup rukun dengan
sesama manusia.
3. Perkembangan perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir
10
yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya
4. Modern suatu fenomena sementara yang akhirnya
akan membawa pada musnahnya perbedaan dasar antara
ruang privat dan ruang publik, yaitu tenggelamnya keduanya
((http://rocketmanajemen.com/definisi-agama/ akses tgl 08 Juli
2018).
5. Metode instant assessment adalah metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan
karena setiap siswa disuruh membuat dua kartu kemudian kartu
tersebut diberi huruf benar (B) dan salah (S). Setelah itu guru
memberikan pernyataan berkaitan dengan materi yang diajarkan,
kemudian siswa menjawab dengan mengangkat kartu pilihannya
secara cepat (Men Siberman, 2009: 75-76).
G. Metode Penelitian a. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2011: 10) secara sederhana PTK dapat
diartikan sebagai penelitian tindakan (action search) yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok
11
kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang
atau lebih peserta didik. Menurut Suyadi (2010:18) Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk kegiatan terhadap tindakan
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan. Dikatakan oleh Arikunto (2006: 3)
penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru
atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Jadi dari beberapa
pendapat menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan didalam
kelas selama proses belajar mengajar untuk memperbaiki hasil belajar
peserta didik.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi, (Suharsimi Arikunto, 2006:16).
Prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
Siklus 1
Perencanaan Tindakan
Refleksi
Observasi dan evaluasi
12
Gambar 1.1 Prosedur penelitian tindakan kelas
Menurut Kunandar (2011: 71-76) tahap pelaksanaan PTK yaitu
sebagai berikut:
1) Penyusunan Rencana
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang
secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana
penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi
harus propektif pada tindakan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang
dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik
yang cermat dan bijaksana. Praktik diakui sebagai gagasan dalam
13
pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang
disertai niat untuk memperbaiki keadaan.
3) Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh
tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan datang,
memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Observasi dalam PTK
adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan
kinerja proses belajar mengajar.
4) Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan
persis yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha
memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam
tindakan strategis.
Di dalam refleksi ada aspek dimana penyimpulan apakah
masalah hasil belajar selesai teratasi atau tidak. Jika teratasi, berapa
persen teratasi dan berapa persen yang belum. Jika ada yang belum
teratasi, apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.
Target yang dicapai jika hasil belajar siswa secara keseluruhan sudah
mencapai nilai KKM yaitu 76. Untuk presentasi ketuntasan hasil
belajar jika secara keseluruhan dari jumlah siswa sudah mencapai
85% dari nilai KKM.Jika sudah mencapai terget tersebut pada siklus
dua, maka dilakukan pemberhentian, jika belum terselesaikan maka
14
H. Subjek Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada SMA N 1 Suruh pada kelas XI IPA
2 Semester Genap Tahun pelajaran 2017/2018. . Jumlah siswa 23 anak, dengan
keterangan jumlah laki-laki sebanyak 2 dan perempuan 21.
I. Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model
dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Arikunto dkk,
2007: 16)
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Merencanakan materi pembelajaran PAI tentang perkembangan
Islam pada masa modern (2000 – sekarang) dengan menerapkan strategi
Instant assessment.
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
3) Menyiapkan tes dengan materi tentang perkembangan Islam pada
masa modern (2000 – Sampai sekarang).
15
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu
pada skenario Instant assessment , adapun kegiatannya:
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat
dan jelas.
2) Guru menyajikan materi pembelajaran.
3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan
metode Instant assessment.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada siklus I.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan
metode Instant assessment serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
16
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis
oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat
perencanaan pembelajaran siklus II.
2. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II.
Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil
refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:
a. Perencanaan Tindakan
1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika
pembelajaran berlangsung pada siklus I.
2) Menyusun perencanaan pembelajaran.
3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar
pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada
akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara
singkat dan jelas.
2) Guru menyampaikan materi pembelajaran.
3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode Instant assessment.
17
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran,
apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.
d. Refleksi
Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi
Instant assessment ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada
peserta didik dalam pembelajaran PAI materi perkembangan Islam
pada masa modern (2000 – sampai sekarang).
J. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan
hasilnya lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lembar Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Materi, Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta
Didik, Silabus, Silabus, Lembar Observasi Guru, dan lain sebagainya.
18
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian
untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang
diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain:
a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum
lokasi penelitian.
b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus
akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data
terkait dengan sejarah berdirinya SMA N 1 Suruh, jumlah guru, absensi
kelas untuk mengetahui data siswa kelas XI IPA 2, daftar nilai siswa kelas
XI IPA 2, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.
19
Hasil tes berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar pemahaman
siswa terhadap bahan ajar yang telah disampaikan. Terdapat dua tes tertulis
yang diberikan kepada peserta didik, yaitu:
a) Tes diberikan pada akhir pertemuan yang digunakan untuk
menunjukkan seberapa besar pemahaman siswa terhadap bahan ajar
yang disampaikan.
b) Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukkan
prestasi belajar yang dicapai pada setiap siklus (Yoni, 2012: 174). Tes
ini bertujuan apakah ada peningkatan prestasi belajar perkembangan
islam pada masa modern setelah menggunakan metode instant
assessment.
4. Catatan lapangan.
Catatan Lapangan berisi catatan-catatan kejadian yang terjadi
selama melakukan penelitian. Dan menjadi acuan untuk melakukan
penilaian.
L. Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui keefektifan suatu metode
pembelajaran yang akan digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis deskriptif yaitu media penelitian yang menggambarkan kenyataan atau
fakta sesuai dengan yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
20
Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMA N 1 Suruh
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 76. Untuk mengetahui
apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa bisa dilihat dari kenaikan
rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai yang akan memperoleh rata-rata-rata-rata,
sebagai berikut:
∑ Siswa yang tuntas
P = × 100% ∑ Siswa
M. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Berisi kerisauan dan alasan perlunya dilakukan PTK,
serta mengungkap gejala-gejala kesenjangan (masalah) yang
terdapat dilapangan.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Menunjukkan berbagai kesenjangan atau penyimpangan
dari aturan, kaidah, atau standar proses pembelajaran yang perlu
dicarikan solusinya melalui PTK. Dari berbagai masalah
selanjutnya diadakan pembatasan masalah, mana saja yang
menjadi perhatian dalam PTK.
21
Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan
permasalahan yang diteliti.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang
tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian untuk perbaikan kualitas
pendidikan dan/atau pembelajaran diuraikan secara jelas.
Manfaat hasil penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu manfaat
teoritis dan praksis.
F. Metode Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan tentang: rancangan
penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian,
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan
data dan analisis data.
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Instrumen penelitian
6. Pengumpulan Data
7. Analisis Data
22 A. Kajian Teori
1. Kajian materi penelitan
2. kajian teori
3. PTK
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang
relevan.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi pelaksanaan siklus I
B. Deskripsi pelaksanaan siklus II
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per siklus (data hasil penelitan, refleksi)
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah
yang ditentukan dalam penelitian ini, pembuktian dari hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan.
B. Saran
Saran ditunjukkan kepada pengguna penelitian tentang
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Hasil belajar
Pengertian belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad Susanto 2015:5) Sedangkan
menurut Nawawi dalam k. Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Ada juga yang berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses
maka proses tersebut sangat erat kaitannya dengan hasil yang diperoleh,
sebab proses itu sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa
dalam mencapai tujuan pengajaran. (Dimyati dan Mujiono, 2009 : 3)
Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu yang
dapat meningkatkan kecerdasan melalui membaca, mendengar,
memeperhatikan ilmu pengetahuan.
Belajar merupakan suatu kewajiban bagi semua umat muslim seperti
24 Artinya :
Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu
Abdil Bari)
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, guru selain
sebagai pendidik, pembimbing dan pengarah serta narasumber pengetahuan
juga sebagai motivator yang bertanggung jawab atas keseluruhan
perkembangan kepribadian siswa. Ada pandangan yang menyebutkan
bahwa pendidikan itu didapat oleh siswa, bukan diterima. Pandangan senada
menyatakan bahwa guru tidak dapat memberikan pendidikan apapun
kepada siswa, tetapi siswa itulah yang harus mendapatkannya. Namun pada
kenyataannya, pembelajaran menjadi sesuatu yang terabaikan. Pada
akhirnya hasil yang dicapai oleh siswa dari belajarnya tergantung pada
usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu terkondisikan banyak
dipengaruhi oleh faktor pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Uno dan
Muhamad, 2015:142).
Menurut Soetomo (1993: 246) hasil belajar adalah proses untuk
menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian (ujian) yang
digunakan sebagai tolak ukur pemahaman siswa. Dengan adanya penilaian
maka guru dapat mengetahui sejauh mana penguatan materi siswa,
keefektifan media sebagai pengantar materi yang disampaikan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah suatu
aturan-25
aturan tertentu. Hasil penilaian dapat dipakai untuk membuat penilaian atau
evaluasi. Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana siswa
telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Tujuan utama
pendidikan adalah menanamkan keyakinan dan memfasilitasi proses belajar
siswa. Hasilnya adalah perolehan belajar atau yang lebih utama adalah
kesadaran akan pentingnya belajar, serta pengetahuan tentang belajar
bagaimana belajar (Danim, 2010:40).
Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 makna satu-satunya dari
Pendidikan Agama Islam adalah sebagai salah satu bidang studi pendidikan
yang bersama-sama dengan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan menjadi kurikulum wajib bagi setiap jenis, jalur dan
jenjang pendidikan. Jadi yang dimaksud hasil belajar PAI adalah hasil
belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran PAI selesai. Indikator
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran PAI dapat diketahui dari
skor atau nilai ulangan dengan evaluasi hasil belajar. Dari definisi di atas,
dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah ukuran yang dicapai seseorang
setelah mengikuti proses belajar mengajar berupa perubahan tingkah laku
secara keseluruhan sebagai hasil pengamalan individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran baru dapat dilihat apabila
telah dilakukan pengukuran terhadap hasil belajar tersebut dengan alat ukur
yang sesuai. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut dibutuhkan
26
terencana dan memenuhi syarat. Hasil belajar merupakan suatu gambaran
prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada suatu
jenjang yang diikutinya. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki
oleh siswa setelah menerima pengalaman dari hasil belajarnya. Hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian
terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran melalui
kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun
dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan
kelas maupun individu.
Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh
sebab itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa
dan kualitas pengajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar adalah perubahan pada individu yang belajar, baik dari segi
pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan
(aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan
pengalamannya (aspek psikomotor).
B.Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Menurut Achmadi (1992:13-15) karena sumber ajaran Islam adalah
Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah, maka sumber pendidikan agama Islam yang
27
pendidikan menurut bahasa yaitu rabba, kata kerja dari tarbiyah, `allama kata
kerja dari ta`lim dan addaba kata kerja dari ta`dib. Dalam bahasa arab, kata
kerja tersebut mengandung arti sebagai berikut:
a. Kata kerja rabba memeiliki beberapa arti, antara lain mengasuh, mendidik
dan memelihara.
b. Kata kerja `allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau
penyampaian pengertian, pengetahuan dan keterampilan.
c. Kata kerja addaba dapat diartikan mendidik yang lebih tertuju pada
penyempurnaan akhlak budi pekerti.
Sedangkan menurut istilah pengertian pendidikan menurut pandangan
Islam dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan
memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya)
insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).
b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subjek didik.
Achmadi (1992: 19-20) mengemukakan bahwa bertolak dari
pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagaimana telah
diuraikan diatas, dan mengingat betapa kompleksnya Risalah Islamiyah maka
sebenarnya yang dimaksud dengan pengertian pendidikan agama Islam ialah:
``segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta
sumber daya insan yang ada padanya menuju terbentuknya manusia
28
pendidikan Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk
mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.
Menurut Daradjat (2011: 86) pendidikan agama Islam adalah
pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia
dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam
yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam
itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan
hidup di dunia maupun di akhirat.
Dan tiap muslim diwajibkan untuk memperdalam ilmunya seperti
dalam Surat At Taubah Ayat 122 :
Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Surat At-Taubah ayat
122).
Jadi dapat disimpulkan pengertian pendidikan agama Islam adalah
29
ajaran-ajaran agama Islam untuk ditanamkan dalam hatinya dan diamalkan
dalam kehidupannya.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha
atau kegiatan selesei. Pedidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia
yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar
mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan
Allah swt dan dengan manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang
semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia
kini dan di akhirat nanti (Depag RI, 1984: 28).
Dalam bukunya Daradjat (2011: 30-31) menurutnya ada beberapa
tujuan pendidikan Islam yaitu:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil
dengan pola takwa harus tergambar pada pribadi seseorang yang sudah
dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai
dengan tingkat-tingkat tersebut.
b. Tujuan Akhir
Tujuan pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, tujuan
akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.
Pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan,
memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan
30 c. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam
suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara bentuk insan
kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran
sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan
pada pribadi anak didik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam
adalah diharapkan dapat membentuk dan menumbuhkan akhalakul
karimah dalam diri peserta didik untuk diamalkannya dalam kehidupan
dan bisa bermanfaat untuk kehidupannya baik di dunia maupun di
akhirat.
C. Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern 1. Perkembangan Islam
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern Masa
kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai
menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum
muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan
agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah
Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya
mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu
31
Negara seperti Negara India, Turki, Mesir. perkembangan Islam abad
modern, umat Islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran Islam
yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga
dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh
dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan
dari sumber asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan,
kemusrikan dll sangat merebak dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah.
Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu
yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai
dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits.
2. Masa Modern
Moderna yang artinya: “sekarang” (Jerman: Jetzeit). Dengan
pengertian itu, ditahui bahwa yang disebut modern, manakala semangat
kekinian menjadi kesadaran seseorang. Jadi, kalau ada orang atau
masyarakat yang hidup di era sekarang tetapi kesadarannya berada di
abad pertengahan, maka pertanda mereka belum modern, dan bisa
dikatakan manusia primitif. Abad modern ini merupakan spirit zaman
baru (zeitgeist) yang dimulai pada abad ke-19. Sebagai bentuk peradaban
dan semangat zaman, modernitas dicirikan oleh tiga hal yaitu:
indifidualistik, rasionalisme dan kemajuan. ( http
32 3. Periode Sejarah Islam
Harun Nasution dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya
membagai sejarah Islam ke dalam tiga periode besar sebagai berikut:
a. Periode Klasik
Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam
dua fase, yaitu:
1. Fase ekspansi, integrasi, (650‒1000),
2. Fase disintegrasi (1000‒1250).
b. Periode Pertengahan
Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam
yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
1. Fase kemunduran (1250‒1500 M), dan
2. Fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500‒1800), yang
dimulai dengan zaman kemajuan (1500‒1700 M) dan zaman
kemunduran (1700‒1800).
c. Periode Modern
Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang
ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.
4. Macam-macam perkembangan Islam modern
a. Bidang arsitek
Di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat.
33
jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan
Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil Haram yang
ditengah masjid terdapat Kakbah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr
Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letaknya
berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas,
sangat indah dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan
megah pula serta ber AC. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu
berupa bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana
Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.
b. Bidang Sastra
Pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang
Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang
lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama
Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu
sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal
tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis
Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak
daln lain-lain.
c. Bidang kaligrafi
Di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan
sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dan
lain-lain dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dan
34
5. Menelaah perkembangan Islam pada masa modern
a. Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari
gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang
bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu
Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang
berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
b. Tokoh pembaharu yang ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab
di Arabia dengan Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan
ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19. Upaya dari
gerakan ini adalahmemperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam
yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang
sejak abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
c. Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang
lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid,
sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan
membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada
umat Islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang
sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal
dengan Gerakan Wahabiyah.
d. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran
pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran
agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah
35
yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan
Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
e. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang
menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan
bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi
dengan pembaratan.
f. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The
Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali
pemikiran keagamaan dalam Islam) (Nurlailah,44:2013).
D.Metode Instant Assesment
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode megajar)
maupun bagi murid (Surakhmad, 1994: 96). Menurut Uno (2008: 2) metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah
jalan yang ditempuh oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
dalam tahapan-tahapan tertentu.
Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Dengan memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai metode
kelemahan-36
kelemahannya, seseorang akan lebih mudah menetapkan metode yang
paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya.
Metode interaksi dalam pengajaran, pendidikan penyegaran,
penataran dan sebagainya, dapat mengambil berbagai bentuk oleh karena
metode dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya:
1. Murid atau pelajar yang beragam kematangannya
2. Tujuan sesuai dengan jenis dan fungsinya
3. Situasi yang beragam
4. Fasilitas
5. Pengajar atau guru yang kemampuan profesionalnya berbeda-beda
Perpaduan pengaruh faktor-faktor itulah yang menjadi
pertimbangan utama untuk menentukan metode mana yang paling baik.
Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi dan definisi yang jelas
mengenai setiap metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Namun
demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu yang
tidak terdapat pada metode lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi
lebih mudah bagi kita untuk mengadakan klasifikasi yang lebih jelas tetapi
tetap fleksibel.
Metode yang dipilih oleh pendidik seharusnya merupakan metode
yang tepat, metode yang tidak bertentangan dengan tujuan pembelajaran
atas standar kompetensi dan kompetendi dasar yang telah ditetapkan dalam
RPP. Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran
37
dan kesuksesan kegiatan pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain,
metode merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data
yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini
metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran
sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan baik.
Banyaknya metode yang ditawarkan oleh para ahli sebagaimana
dijumpai dalam buku-buku kependidikan merupakan usaha untuk
mempermudah atau mencari jalan yang paling sesuai dengan perkembangan
jiwa peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian,
jelaslah bahwa metode sangat berfungsi dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Perlu juga menjadi pertimbangan bahwa ada materi yang
berkenaan dengan dimensi afektif dan psikomotorik, dan ada materi yang
berkenaan dengan dimensi kognitif,dan semua hal ini memerlukan metode
yang berbeda-beda untuk mencapai kesemuanya dalam tujuan
pembelajaran.
b. Pengertian Metode Instant Assesment
Strategi isnstant assessment merupakan strategi penilaian secara
singkat dan merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk mengetahui
siswa. Dengan strategi ini guru bisa menilai ”secara instant” latar belakang,
pengalaman, sikap, harapan, dan kepedulian siswa. Strategi instant
assessment ini memberikan pengalaman mengenai macam-macam
38
belajar mandiri, mendengarkan pertanyaan dengan hatihati, dan menjawab
pertanyaan dengan tepat.(Hisyam Zaini. 2007:20-21)
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan
bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data
yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami
kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang
tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Keberhasilan pembelajaran
tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja,
akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu, penilaian
keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti hasil tes
akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata. Karena gambaran
tentang kemjuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses pembelajaran,
maka assessment tidak dilakukan di akhir periode pembelajaran seperti pada
kegiatan evaluasi hasil belajar, tetapi dilakukan secara bersama-sama secara
terintegrasi dari kegiatan pembelajaran.
Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (Assessment)
bukanlah untuk mencari informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang
benar memang seharusnya ditentukan pada upaya memantau siswa agar
mampu mempelajari (learning how to learn), bukan ditekankan pada
diperolehnya sebanyak mungkin informasi diakhir periode pembelajaran.
39
a. Guru menerangkan materi tentang pelajaran.
b. Guru membuat kartu “responden “ untuk setiap siswa, kartu ini bisa
berisi huruf A, B, C untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau S untuk
pertanyaan benar-salah. Atau bisa berpariasi dengan menggunakan
sistem tunjuk jari .
c. Guru menyusun sekumpulan pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa.
d. Guru membaca pertanyaan pertama dan memerintahkan siswa untuk
menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka.
e. Guru menilai dengan cepat tanggapan dari siswa, dan memerintahkan
sejumlah siswa untuk mendiskusikan alasan mereka.
f. Guru melanjutkan dengan pertanyaan yang tersisa
Setiap pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian
juga dengan metode pembelajaran instant assessment memiliki kelebihan
dan kekurangan.
Adapun kelemahan strategi Instant Assesment adalah:
a. Penilaian guru kurang efektif karena menilai siswa terlalu cepat.
b. Ada sebagian siswa yang asal-asalan dalam mengangkat kartu.
Adapun kelebihan dari strategi Istant Assessment adalah:
a. Menjadikan siswa lebih aktif.
b. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
c. Memudahkan guru dalam penilaian.
d. Memudahkan guru dalam penilaian dalam kelas.
40
Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi
pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa yaitu supaya siswa mau
bertanya tentang materi yang sedang dipelajari, bersemangat dalam
mengerjakan soal latihan. Salah satu nya dengan menerapkan strategi
pembelajaran Instant Assessment. Pada strategi ini guru membuat kartu
responden dan menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan menggunnakan kartu tersebut.
Berdasarkan uraian teori tentang strategi pembelajaran Instant
Assessment, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Instant
Assessment merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran guna
mengetahui kemampuan peserta didik secara cepat, kemudian untuk
merangsang pengetahuan peserta didik tentang materi pelajaran, dalam
proses pembelajaran Strategi Pembelajaran Instant Assessment dapat
melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya
juga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Kajian Pustaka a. Kajian pustaka
Penulis menggunakan tiga penelitian sebelumnya yang relevan
dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah sama-sama
menerapkan Strategi Pembelajaran Instant Assessment dengan tujuan
yang berbeda. Adapun penelitian yang pertama adalah penelitian yang
dilakukan oleh Wahid Nurrohman mahasiswa Universitas
41
dengan judul’’ PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS
VIII SMP NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012”.
Persamaan Penelitian ini dengan Penelitian yang dilakukan oleh Penulis
adalah sama sama menggunakan metode Instant Assesment. Dan
Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah Penulis meneliti Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan juga berbeda lokasi dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Nurrohman.
Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan judul ‘’
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT
ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR NEGERI 043 DESA PALAS KECAMATAN
RUMBAI” Persamaan penelitian ini dengan Penelitian Penulis adalah
sama sama menggunakan metode Instant Asessment, dan juga meneliti
tentang peningkatan hasil belajar siswa sedangkan Perbedaan Penelitian
ini degan Penelitian Penulis adalah terdapat pada objeknya yaitu mata
42
Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Ana Soimun Mahasiswi
Universitas Mohammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dengan judul PENERAPAN STRATEGI
PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SEKOLAH MENENGAH ATAS
MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2012/2013. Peneliti menyimpulkan dari penelitian ini bahwa ada
persamaan metode yang digunakan yaitu Instant Assesment dapat
membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan Penelitian Penulis lebih fokus pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada materi Perkembangan Islam pada masa
modern (2000-sekarang) pada siswa kelas XI IPA 2 Semester Genap
43
b. Nomor Statistik Sekolah : 3011 3220 4031
c. Propinsi : Jawa Tengah
d. Otonomi Daerah : Kab. Semarang
e. Kecamatan : Suruh
f. Desa/ Kelurahan : Jatirejo
g. Alamat : Jl. Jatirejo No. 17 Suruh
h. Kode Pos : 50766
i. No. Telp. : 0298317266
j. E-mail : sma1suruh@yahoo.com
k. Website : http://sma1suruh.host.sc/
l. Daerah : Pedesaan
44
s. Jarak ke Pusat Kecamatan : 1 KM
t. Jarak ke pusat kecamatan : 40 KM
u. Terletak Pada lintas : Kecamatan
v. Nama kepala Sekolah : Dewi Pratistiningsih, M.Pd.
w. Jumlah Kelas : 14 Rombongan Belajar
Terdiri dari : Kelas X : 4 Rombongan Belajar
: Kelas XI : 4 Rombongan Belajar
: Kelas XII : 6 Rombongan Belajar
x. Jumlah Guru dan Karyawan : 36 Orang
Terdiri dari : Guru : 30 Orang
L= 16 Orang, P= 14 Orang
Karyawan : 6 Orang
L = 4 Orang, P = 2 Orang
y. Standar Sekolah : Rintisan Sekolah Kategori Mandiri
2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah a. Visi
“PRESTASI TINGGI LUHUR BUDI PEKERTI”
Visi SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Propinsi Jawa
Tengah yang mulia ini dijadikan sebagai sumber motivasi bagi
warga sekolah dalam menunaikan tugas dan kewajibannya. Seluruh
45
motivasi untuk meraih prestasi yang tinggi disegala bidang.
Kesempurnaan prestasi yang dicapai dihiasi dengan budi pekerti.
Wawasan yang senantiasa dikembangkan pada pribadi warga SMA
Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah adalah
keseimbangan teraihnya prestasi yang tinggi dan terciptanya
keluhuran budi pekerti.
Indikator pencapaian visi sekolah tersebut adalah :
1) Meningkatkan nilai ujian sekolah dan nasional bagi lulusan.
2) Meningkatknya jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan
tinggi.
3) Meraih prestasi dibidang akademik dan non akademik.
4) Organisasi kesiswaan berjalan aktif (OSIS, Kerohanian Islam,
Pramuka dan PMR)
5) Tercapainya kedisiplinan bagi setiap warga sekolah.
b. Misi
1) Tercapainya pribadi warga sekolah yang religius, berakhlaq
mulia.
2) Tercapainya pribadi warga sekolah yang religius, berakhlaq
mulia, mempunyai kepekaan dan kesetiakawanan sosial yang
tinggi.
3) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan peserta didik.
4) Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang