• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern(2000-Sekarang) Dengan Metode Instant Assessment Pada Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma N 1 Suruh Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern(2000-Sekarang) Dengan Metode Instant Assessment Pada Siswa Kelas Xi Ipa 2 Di Sma N 1 Suruh Semester Genap Tahun Ajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG)

DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT

PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh : SITI TASDIKOH

111-14-144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG)

DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT

PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh : SITI TASDIKOH

111-14-144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)
(4)

iv Dr. Abdul Syukur, M.Si.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lampiran : 4 Eksemplar

Saudari : Siti Tasdikoh

Kepada,

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah

skripsi saudari :

Nama : SITI TASDIKOH

NIM : 111-14-144

Fakultas / Jurusan : Tarbiyah dan ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SEKARANG) DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT PADA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA N 1 SURUH TAHUN AJARAN 2017/2018

Dengan ini kami mohon Skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimuaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 6 Agustus 2018

Pembimbing

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN

KESEDIAAN DIPUBLIKASAIKAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Tasdikoh

NIM : 11114144

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan

jiplakan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau kemauan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan

oleh perpustakaan IAIN Salatiga.

Salatiga, 6 Agustus 2018

Yang Menyatakan,

(6)

vi

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga

Website:http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (2000-SAMPAI SEKARANG)

DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT

PADA SISWA KELAS XI IPA 2 di SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

2017/2018

DI SUSUN OLEH:

SITI TASDIKOH NIM. 11114144

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal dan telah

dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dra. Siti Asdikoh, M.Si. __________________

Sekretaris : Sutrisna, S.Ag, M.Pd. __________________

Penguji I : Dra. Nur Khasanah, M.Pd __________________

Penguji II : Dra. Urifatun Anis, M.Pdi __________________

Salatiga,

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd.

(7)

vii MOTTO

Berdo’alah, (mintalah) kepada-Ku (Allah SWT), hendaknya kamu berharam.

(Q.S Al-Insyirah : 8)

Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah melainkan orang-orang yang kufur (terhadap karunia Allah)

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat serta

karunia-Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibuku tercinta, Jumadi dan Siti Khotimah yang selalu membimbingku,

mendo`akan, memberikan semangat untuk terus bangkit, dan memberikan kasih

sayang yang tulus.

2. Saudaraku-saudaraku Ahsan, Ismail, Yusuf, Ahmad Khanif atas dukungan dan

motivasi yang diberikan kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana bisa

tercapai.

3. Teman dekatku Muhammad Aidi Faiz, S.Sy yang selalu menemaniku, membantuku

dan menyemangatiku.

4. Sahabat-sahabatku Nur Zumrotus Sholihah, Fitri Nazilah, Qurnia Nur Aeydha,

Rahayu Astuti yang selalu memberikan motivasi, dukungan, perhatian yang

diberikan kepadaku, sehingga bisa melewati hal sulit dan dapat menyelesaikan

skripsi ini.

5. Adik saya Ulfa Nur khamidah yang menemani dan membantuku sehingga srkipsi

ini dapat selesai.

6. Kepala Sekolah SMA N 1 Suruh yang telah mengizinkan melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

7. Keluarga besarku terima kasih atas doa dan motivasinya sehingga skripsi ini bisa

terseleisaikan.

(9)
(10)
(11)

xi ABSTRAK

Tasdikoh Siti. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

Perkembangan Islam Pada Masa Modern (2000 – Sampai Sekarang) dengan

Instant Assessment pada Siswa Kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Abdul Syukur, M.Si

Kata Kunci: PAI, Hasil Belajar dan Metode Instant Assessment.

Penelitian ini didasarkan atas permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan agama Islam, dan secara umum permasalahan penelitian ini adalah ``Apakah penggunaan metode instant assessment dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi perkembangan islam pada masa modern ( 2000 – sampai sekarang) pada siswa kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh tahun pelajaran 2017/2018?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan metode instant assessment.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Suruh yang berjumlah 23 siswa meliputi 2 siswa laki-laki dan 21 siswi perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru dan siswa, serta soal tes. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi dan tes.

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

HALAMAN JUDUL... ii

LEMBAR LOGO IAIN SALATIGA... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

PENGESAHAN KELULUSAN... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR... ix

ABSTRAK... xi

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Hipotesi Penelitian... 7

F. Definisi Operasional... 8

G. Rancangan Penelitian... 10

(13)

xiii

I. Langkah-langkah Penelitian... 12

J. Instrumen Penelitian... 13

K. Pengumpulan Data... 13

L. Analisis Data... 14

N. Sistematika Penulisan... 15

BAB II LANDASAN TEORI... 18

A. Landasan Teori... 18

1. Pengertian Hasil Belajar... 18

2. Pendidikan Agama Islam... 21

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam... 21

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam... 23

3. Materi Perkembangan Islam... 24

4. Metode Instant Assessment... 29

a. Pengertian Metode Pembelajaran... 29

b. Pengertian Metode Instant Assessment... 32

c. Pelaksanaan Metode Instant Assessment... 33

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Instant Assessment... 34

B. Kajian Pustaka... 35

1. Penelitian Terdahulu... 35

2. Persamaan dan Perbedaan Penelitian... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 41

(14)

xiv

1. Identitas Sekolah... 41

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah... 42

a) Visi Sekolah... 42

b) Misi Sekolah... 43

c) Tujuan Sekolah... 44

3. Struktur Organisasi... 45

4. Keadaan Guru dan Karyawan... 46

5. Sarana dan Prasarana... 47

6. Kegiatan Ekstrakurikuler... 49

7. Subyek Penelitian...53

B. Deskripsi Persiklus... 54

1. Deskripsi Siklus I... 54

2. Deskripsi Siklus II... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 62

A. Deskripsi Hasil Prsiklus... 62

1. Hasil Prasiklus... 63

2. Hasil Belajar Siklus I... 64

a) Hasil Observasi Siklus I... 67

3. Hasil Siklus II... 69

a) Hasil Belajar Siklus II... 70

b) Hasil Observasi Siklus II... 72

B. Pembahasan... 74

BAB V PENUTUP... 78

(15)

xv

B. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan ... 46

Tabel 3.2 Ruang Belajar... 48

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas XI IPA 2... 53

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ... 62

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 64

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 67

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 70

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II... 72

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...73

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II...74

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Bimbingn Sekripsi

Lampiran 2 Photo Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 3 Daftar Nilai SKK

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8 Surat Ijin Dari Sekolahan

Lampiran 9 Biodata Penulis

Lampiran10 Riwayat Hidup Penulis

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai

macam situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Berbagai teori dan konsep

pendidikan arti yang berbeda tentang konsep tersebut. Mereka mendiskusikan

apa dan bagaimana tindakan yang paling efektif mengubah manusia agar

terberdayakan, tercerahkan, tersadarkan, dan menjadikan manusia sebagaimana

mestinya manusia (M Lamsuri, 2013:105).

Ada juga yang berpendapat bahwa Pendidikan adalah pembelajaran

pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan

dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau

penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga

memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif

pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.

Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,

sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pendidikan di atas,

dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, pendidikan mengandung tujuan

yang ingin dicapai, yaitu aktualisasi potensi-potensi manusia agar bermanfaat

bagi kepentingan hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai warga

(19)

2

tersebut, pendidikan perlu melakukan usaha yang disengaja dan diprogramkan

untuk memilih materi pembelajaran, strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang

sesuai. Ketiga, kegiatan tersebut dapat diberikan di lingkungan keluarga,

sekolah, masyarakat berupa pendidikan jalur sekolah formal, dan pendidikan

jalur luar sekolah informal dan nonformal (Rahmad Hariyadi, dkk. 2009:8).

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, namun suatu

proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan

munculnya perubahan tingkah laku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya

interaksi individu dengan lingkungan yang disadarinya sehingga dapat

disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan

perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik adalam aspek pengetahuan,

sikap, dan psikomotorik (Wina Sanjaya, 2009:229).

Seperti halnya Pendidikan Agama Islam yang ada di sekolah , menurut

Muhammad Al-Jamaly berpendapat bahwa pendidikan agama Islam adalah

upaya pengembangan mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan

berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga

terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal,

perasaan maupun perbuatan (Muhaimin, 2002:134).

Secara umum tujuan pembelajaran pada pendidikan adalah

membekali peserta didik dengan kemampuan fungsional yang bersifat dasar baik

yang diperlukannya untuk menjalani aneka tugas hidup sehari-hari maupun

(20)

3

penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak.

Karena itu di samping keluarga sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun

mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian

anak. (A. Supratinya, 2006:53).

Dalam proses pembelajaran di sekolah, tujuan dari pendidikan yaitu

prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, baik berupa nilai maupun

aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mewujudkan berhasilnya suatu

proses pembelajaran, maka sekolah diharapkan dapat menerapkan

metode-metode pembelajaran yang tidak membuat siswa malas untuk belajar tapi akan

membuat siswa semangat dan aktif untuk belajar dan membuat prestasi belajar

siswa akan meningkat.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan tugas dari seorang

pendidik atau guru, karena guru merupakan perancang strattegi pembelajaran di

dalam kelas agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Keberhasilan pencapaian

prestasi belajar dalam kelas salah satunya tergantung dari proses

penyelenggaraan proses pembelajaran yang dilakukan, guru memiliki pengaruh

yang sangat besar terhadap keberhasilan peserta didik.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di sekolah SMA N 1 Suruh

terdapat masalah yaitu kurang berhasilnya siswa dalam menguasai materi

perkembangan Islam pada masa modern (2000 – sekarang). Hal itu disebabkan

karena minat siswa pada pelajaran agama Islam menurun, karena siswa lebih

memilih materi yang dianggap mereka kekinian, sebagai contoh materi

(21)

4

Kebanyakan dari para siswa mengeluh karena materi tentang perkembangan

Islam membahas mengenai kehidupan masa lalu. Menurut mereka, pembahasan

kehidupan masa lalu membuat mereka bosan dan melelahkan.

Dari masalah yang telah disebutkan diatas maka akibat yang tampak

yaitu pada prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan dan kurang dari KKM

Adapun KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditetapkan

yaitu 76. Ketuntasan belajar satu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika kelas

tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang tuntas belajarnya.. Dari

permasalahan yang timbul di SMA N 1 Suruh maka perlu solusi yang sesuai

dengan prinsip pembelajaran aktif. Guru sebagai vasilitator yang memegang

kunci keberhasilan tujuan pembelajaran. Menurut (Suprijono, 2013:12). Guru

mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas

belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya, selain itu memperhatikan

pendekatan yang mampu menstimulus setiap siswa dalam mengaitkan mata

pelajaran dengan kehidupan sehari-hari karena pada hakikatnya mata pelajaran

PAI berhubungan dengan kehidupan manusia secara umum, yang tidak bisa

lepas dari kehidupan sehari-hari. Maka guru harus lebih aktif, inovatif dan kreatif

dalam menyampaikan pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam mengikuti

pelajaran

Menurut penulis hal itu dapat diselesaikan menggunakan metode

isnstant assessment merupakan strategi penilaian secara singkat dan merupakan

suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif yang

(22)

5

belakang, pengalaman, sikap, harapan, dan kepedulian siswa terhadap mata

pelajaran tersebut khususnya materi Perkembangan Islam pada masa modern

(2000-sekarang).

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah di

paparkan di atas, penulis ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan

hal tersebut. Dari uraian tersebut penulis ingin meneliti masalah dengan judul :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN

(2000-SEKARANG) DENGAN METODE INSTANT ASSESSMENT PADA SISWA

KELAS XI IPA DI SMA N 1 SURUH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Apakah penerapan metode instant assessment dapat berpengaruh

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI), materi Perkembangan Islam pada Masa Modern

(2000-sekarang), pada siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Suruh Semester Genap

Tahun Ajaran 2017/2018?

C.Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI Materi perkembangan

(23)

6

Assessment Pada Siswa Kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh Semester Genap

Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang penerapan metode-metode pembelajaran yang

diharapkan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah dan sebagai

bahan acuan dibidang penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk referensi sekolah untuk

meningkatkan prestasi belajar dan kualitas pembelajaran yang ada di

sekolah.

b. Bagi Guru

Adanya penelitian ini dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam

menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang ingin

dicapai dalam mata pelajaran tersebut.

(24)

7

Dengan adanya penelitian ini siswa terbantu dalam pembelajaran

dan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran yang berlangsung.

d. Bagi Peneliti

Semoga dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan yang

bermanfaat baik untuk melaksanakan tugas-tugas yang diterima ketika

terjun di dalam lingkungan kerja dan masyarakat sudah memiliki bekal

sebagai pendidik yang kreatif.

E. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah penelitan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,

1993:62). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Dengan

menggunakan metode pembelajaran instant assessment memberikan

pengaruh positif dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa

dan membantu pendidik dalam mengetahui metode tersebut, metode ini

dilakukan di kelas XI IPA 2 di SMA N 1 Suruh pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam materi perkembangan Islam pada masa modern

(25)

8 2. Indikator Keberhasilan

Indikator Kinerja Guru Indikator kinerja dalam penelitian ini, peneliti

meggunakan acuan indikator-indikator penelitian pada penerapan strategi

pembelajaran aktif instant assessment, sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan sekumpulan pernyataan untuk siswa.

b. Guru mempersiapkan media pembelajaran untuk siswa.

c. Guru membacakan pernyataan pertama dan memerintahkan siswa

untuk memberikan tanggapan mereka.

d. Guru menilai dengan cepat tanggapan siswa.

e. Guru melanjutkan dengan pernyataan-pernyataan yang tersisa.

3. Indikator Aktivitas Siswa

a. Siswa mendapat sekumpulan pernyataan dari guru.

b. Siswa menerima pemaparan dari guru.

c. Siswa mendapat pernyataan pertama dan memberikan tanggapan

mereka.

d. Siswa mendapat nilai dari Guru.

e. Siswa menyimak pernyataan selanjutnya.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam penelitian ini yaitu

dengan melihat perkembangan prestasi belajar siswa dalam materi

perkembangan Islam pada masa modern (2000 – sekarang). :

a. Peningkatan nilai rata-rata dari tes dari pra siklus, tes siklus I dan tes

(26)

9

b. Peningkatan nilai siswa sebelum adanya penelitian tindakan kelas ini dan

sesudah adanya penelitian tindakan kelas.

c. Peningkatan nilai siswa yang mencapai 85% dari nilai KKM yang telah

ditentukan sekolah.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari persepsi dalam mengartikan istilah maka perlu

ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Pendidikan proses untuk memberikan manusia berbagai macam

situasi yang bertujuan memberdayakan diri. Berbagai teori dan

konsep pendidikan arti yang berbeda tentang konsep tersebut. Mereka

mendiskusikan apa dan bagaimana tindakan yang paling efektif

mengubah manusia agar terberdayakan, tercerahkan, tersadarkan, dan

menjadikan manusia sebagaimana mestinya manusia (M Lamsuri,

2013:105).

2. Agama sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata cara peribadatan

kepada Tuhan dan hubungan antar manusia. Dalam ajaran sebuah

agama, setiap penganutnya diajari agar saling hidup rukun dengan

sesama manusia.

3. Perkembangan perubahan yang sistematis, progresif dan

berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir

(27)

10

yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau

kematangannya

4. Modern suatu fenomena sementara yang akhirnya

akan membawa pada musnahnya perbedaan dasar antara

ruang privat dan ruang publik, yaitu tenggelamnya keduanya

((http://rocketmanajemen.com/definisi-agama/ akses tgl 08 Juli

2018).

5. Metode instant assessment adalah metode pembelajaran yang dapat

menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan

karena setiap siswa disuruh membuat dua kartu kemudian kartu

tersebut diberi huruf benar (B) dan salah (S). Setelah itu guru

memberikan pernyataan berkaitan dengan materi yang diajarkan,

kemudian siswa menjawab dengan mengangkat kartu pilihannya

secara cepat (Men Siberman, 2009: 75-76).

G. Metode Penelitian a. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Menurut Mulyasa (2011: 10) secara sederhana PTK dapat

diartikan sebagai penelitian tindakan (action search) yang dilakukan dengan

tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok

(28)

11

kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktivitas belajar dua orang

atau lebih peserta didik. Menurut Suyadi (2010:18) Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk kegiatan terhadap tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Dikatakan oleh Arikunto (2006: 3)

penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru

atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Jadi dari beberapa

pendapat menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan didalam

kelas selama proses belajar mengajar untuk memperbaiki hasil belajar

peserta didik.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat

tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi, (Suharsimi Arikunto, 2006:16).

Prosedur penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

Siklus 1

Perencanaan Tindakan

Refleksi

Observasi dan evaluasi

(29)

12

Gambar 1.1 Prosedur penelitian tindakan kelas

Menurut Kunandar (2011: 71-76) tahap pelaksanaan PTK yaitu

sebagai berikut:

1) Penyusunan Rencana

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang

secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana

penelitian tindakan kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi

harus propektif pada tindakan.

2) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang

dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik

yang cermat dan bijaksana. Praktik diakui sebagai gagasan dalam

(30)

13

pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan yang

disertai niat untuk memperbaiki keadaan.

3) Observasi

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh

tindakan terkait. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan datang,

memberikan dasar bagi refleksi sekarang. Observasi dalam PTK

adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan

kinerja proses belajar mengajar.

4) Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan

persis yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha

memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam

tindakan strategis.

Di dalam refleksi ada aspek dimana penyimpulan apakah

masalah hasil belajar selesai teratasi atau tidak. Jika teratasi, berapa

persen teratasi dan berapa persen yang belum. Jika ada yang belum

teratasi, apakah perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.

Target yang dicapai jika hasil belajar siswa secara keseluruhan sudah

mencapai nilai KKM yaitu 76. Untuk presentasi ketuntasan hasil

belajar jika secara keseluruhan dari jumlah siswa sudah mencapai

85% dari nilai KKM.Jika sudah mencapai terget tersebut pada siklus

dua, maka dilakukan pemberhentian, jika belum terselesaikan maka

(31)

14

H. Subjek Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada SMA N 1 Suruh pada kelas XI IPA

2 Semester Genap Tahun pelajaran 2017/2018. . Jumlah siswa 23 anak, dengan

keterangan jumlah laki-laki sebanyak 2 dan perempuan 21.

I. Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model

dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Arikunto dkk,

2007: 16)

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Merencanakan materi pembelajaran PAI tentang perkembangan

Islam pada masa modern (2000 – sekarang) dengan menerapkan strategi

Instant assessment.

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

3) Menyiapkan tes dengan materi tentang perkembangan Islam pada

masa modern (2000 – Sampai sekarang).

(32)

15

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu

pada skenario Instant assessment , adapun kegiatannya:

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat

dan jelas.

2) Guru menyajikan materi pembelajaran.

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan

metode Instant assessment.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada siklus I.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan

metode Instant assessment serta mengetahui kendala yang dihadapi

dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

(33)

16

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis

oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat

perencanaan pembelajaran siklus II.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II.

Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil

refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:

a. Perencanaan Tindakan

1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika

pembelajaran berlangsung pada siklus I.

2) Menyusun perencanaan pembelajaran.

3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar

pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada

akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara

singkat dan jelas.

2) Guru menyampaikan materi pembelajaran.

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP

menggunakan metode Instant assessment.

(34)

17

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui

keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung

untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran,

apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan

dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi

Instant assessment ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada

peserta didik dalam pembelajaran PAI materi perkembangan Islam

pada masa modern (2000 – sampai sekarang).

J. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lembar Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Materi, Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta

Didik, Silabus, Silabus, Lembar Observasi Guru, dan lain sebagainya.

(35)

18

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian

untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang

diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain:

a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum

lokasi penelitian.

b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus

akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,

transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data

terkait dengan sejarah berdirinya SMA N 1 Suruh, jumlah guru, absensi

kelas untuk mengetahui data siswa kelas XI IPA 2, daftar nilai siswa kelas

XI IPA 2, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.

(36)

19

Hasil tes berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar pemahaman

siswa terhadap bahan ajar yang telah disampaikan. Terdapat dua tes tertulis

yang diberikan kepada peserta didik, yaitu:

a) Tes diberikan pada akhir pertemuan yang digunakan untuk

menunjukkan seberapa besar pemahaman siswa terhadap bahan ajar

yang disampaikan.

b) Tes diberikan pada akhir siklus yang digunakan untuk menunjukkan

prestasi belajar yang dicapai pada setiap siklus (Yoni, 2012: 174). Tes

ini bertujuan apakah ada peningkatan prestasi belajar perkembangan

islam pada masa modern setelah menggunakan metode instant

assessment.

4. Catatan lapangan.

Catatan Lapangan berisi catatan-catatan kejadian yang terjadi

selama melakukan penelitian. Dan menjadi acuan untuk melakukan

penilaian.

L. Analisis Data

Analisis data diperlukan untuk mengetahui keefektifan suatu metode

pembelajaran yang akan digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis deskriptif yaitu media penelitian yang menggambarkan kenyataan atau

fakta sesuai dengan yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

(37)

20

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMA N 1 Suruh

untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 76. Untuk mengetahui

apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa bisa dilihat dari kenaikan

rata-rata siswa yaitu dengan penjumlahan nilai yang akan memperoleh rata-rata-rata-rata,

sebagai berikut:

∑ Siswa yang tuntas

P = × 100% ∑ Siswa

M. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab berisi sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berisi kerisauan dan alasan perlunya dilakukan PTK,

serta mengungkap gejala-gejala kesenjangan (masalah) yang

terdapat dilapangan.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

Menunjukkan berbagai kesenjangan atau penyimpangan

dari aturan, kaidah, atau standar proses pembelajaran yang perlu

dicarikan solusinya melalui PTK. Dari berbagai masalah

selanjutnya diadakan pembatasan masalah, mana saja yang

menjadi perhatian dalam PTK.

(38)

21

Tujuan penelitian dirumuskan berdasarkan

permasalahan yang diteliti.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang

tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat hasil penelitian untuk perbaikan kualitas

pendidikan dan/atau pembelajaran diuraikan secara jelas.

Manfaat hasil penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu manfaat

teoritis dan praksis.

F. Metode Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan tentang: rancangan

penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian,

metode pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan

data dan analisis data.

1. Rancangan Penelitian

2. Subjek Penelitian

3. Langkah-langkah Penelitian

4. Teknik Pengumpulan Data

5. Instrumen penelitian

6. Pengumpulan Data

7. Analisis Data

(39)

22 A. Kajian Teori

1. Kajian materi penelitan

2. kajian teori

3. PTK

B. Kajian Pustaka

Kajian pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang

relevan.

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi pelaksanaan siklus I

B. Deskripsi pelaksanaan siklus II

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per siklus (data hasil penelitan, refleksi)

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari rumusan masalah

yang ditentukan dalam penelitian ini, pembuktian dari hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan.

B. Saran

Saran ditunjukkan kepada pengguna penelitian tentang

(40)

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil belajar

Pengertian belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad Susanto 2015:5) Sedangkan

menurut Nawawi dalam k. Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil

belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Ada juga yang berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses

maka proses tersebut sangat erat kaitannya dengan hasil yang diperoleh,

sebab proses itu sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa

dalam mencapai tujuan pengajaran. (Dimyati dan Mujiono, 2009 : 3)

Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu yang

dapat meningkatkan kecerdasan melalui membaca, mendengar,

memeperhatikan ilmu pengetahuan.

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi semua umat muslim seperti

(41)

24 Artinya :

Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi muslimin dan muslimat”(HR. Ibnu

Abdil Bari)

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, guru selain

sebagai pendidik, pembimbing dan pengarah serta narasumber pengetahuan

juga sebagai motivator yang bertanggung jawab atas keseluruhan

perkembangan kepribadian siswa. Ada pandangan yang menyebutkan

bahwa pendidikan itu didapat oleh siswa, bukan diterima. Pandangan senada

menyatakan bahwa guru tidak dapat memberikan pendidikan apapun

kepada siswa, tetapi siswa itulah yang harus mendapatkannya. Namun pada

kenyataannya, pembelajaran menjadi sesuatu yang terabaikan. Pada

akhirnya hasil yang dicapai oleh siswa dari belajarnya tergantung pada

usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu terkondisikan banyak

dipengaruhi oleh faktor pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Uno dan

Muhamad, 2015:142).

Menurut Soetomo (1993: 246) hasil belajar adalah proses untuk

menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian (ujian) yang

digunakan sebagai tolak ukur pemahaman siswa. Dengan adanya penilaian

maka guru dapat mengetahui sejauh mana penguatan materi siswa,

keefektifan media sebagai pengantar materi yang disampaikan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah suatu

(42)

aturan-25

aturan tertentu. Hasil penilaian dapat dipakai untuk membuat penilaian atau

evaluasi. Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana siswa

telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Tujuan utama

pendidikan adalah menanamkan keyakinan dan memfasilitasi proses belajar

siswa. Hasilnya adalah perolehan belajar atau yang lebih utama adalah

kesadaran akan pentingnya belajar, serta pengetahuan tentang belajar

bagaimana belajar (Danim, 2010:40).

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 makna satu-satunya dari

Pendidikan Agama Islam adalah sebagai salah satu bidang studi pendidikan

yang bersama-sama dengan Pendidikan Pancasila dan Pendidikan

Kewarganegaraan menjadi kurikulum wajib bagi setiap jenis, jalur dan

jenjang pendidikan. Jadi yang dimaksud hasil belajar PAI adalah hasil

belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran PAI selesai. Indikator

keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran PAI dapat diketahui dari

skor atau nilai ulangan dengan evaluasi hasil belajar. Dari definisi di atas,

dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah ukuran yang dicapai seseorang

setelah mengikuti proses belajar mengajar berupa perubahan tingkah laku

secara keseluruhan sebagai hasil pengamalan individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran baru dapat dilihat apabila

telah dilakukan pengukuran terhadap hasil belajar tersebut dengan alat ukur

yang sesuai. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut dibutuhkan

(43)

26

terencana dan memenuhi syarat. Hasil belajar merupakan suatu gambaran

prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada suatu

jenjang yang diikutinya. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki

oleh siswa setelah menerima pengalaman dari hasil belajarnya. Hasil belajar

mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian

terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran melalui

kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun

dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan

kelas maupun individu.

Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh

sebab itu hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa

dan kualitas pengajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil

belajar adalah perubahan pada individu yang belajar, baik dari segi

pemahamannya terhadap materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan

(aspek kognitif), maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan

pengalamannya (aspek psikomotor).

B.Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Achmadi (1992:13-15) karena sumber ajaran Islam adalah

Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah, maka sumber pendidikan agama Islam yang

(44)

27

pendidikan menurut bahasa yaitu rabba, kata kerja dari tarbiyah, `allama kata

kerja dari ta`lim dan addaba kata kerja dari ta`dib. Dalam bahasa arab, kata

kerja tersebut mengandung arti sebagai berikut:

a. Kata kerja rabba memeiliki beberapa arti, antara lain mengasuh, mendidik

dan memelihara.

b. Kata kerja `allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau

penyampaian pengertian, pengetahuan dan keterampilan.

c. Kata kerja addaba dapat diartikan mendidik yang lebih tertuju pada

penyempurnaan akhlak budi pekerti.

Sedangkan menurut istilah pengertian pendidikan menurut pandangan

Islam dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan

memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya)

insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).

b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan

berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subjek didik.

Achmadi (1992: 19-20) mengemukakan bahwa bertolak dari

pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagaimana telah

diuraikan diatas, dan mengingat betapa kompleksnya Risalah Islamiyah maka

sebenarnya yang dimaksud dengan pengertian pendidikan agama Islam ialah:

``segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta

sumber daya insan yang ada padanya menuju terbentuknya manusia

(45)

28

pendidikan Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk

mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

Menurut Daradjat (2011: 86) pendidikan agama Islam adalah

pendidikan dengan melalui ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan

asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia

dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam

yang telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam

itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan

hidup di dunia maupun di akhirat.

Dan tiap muslim diwajibkan untuk memperdalam ilmunya seperti

dalam Surat At Taubah Ayat 122 :

Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan

untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali

kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Surat At-Taubah ayat

122).

Jadi dapat disimpulkan pengertian pendidikan agama Islam adalah

(46)

29

ajaran-ajaran agama Islam untuk ditanamkan dalam hatinya dan diamalkan

dalam kehidupannya.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha

atau kegiatan selesei. Pedidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia

yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar

mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan

Allah swt dan dengan manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang

semakin meningkat dari alam semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia

kini dan di akhirat nanti (Depag RI, 1984: 28).

Dalam bukunya Daradjat (2011: 30-31) menurutnya ada beberapa

tujuan pendidikan Islam yaitu:

a. Tujuan Umum

Tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil

dengan pola takwa harus tergambar pada pribadi seseorang yang sudah

dididik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai

dengan tingkat-tingkat tersebut.

b. Tujuan Akhir

Tujuan pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, tujuan

akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.

Pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan,

memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan

(47)

30 c. Tujuan Sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam

suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara bentuk insan

kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran

sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan

pada pribadi anak didik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam

adalah diharapkan dapat membentuk dan menumbuhkan akhalakul

karimah dalam diri peserta didik untuk diamalkannya dalam kehidupan

dan bisa bermanfaat untuk kehidupannya baik di dunia maupun di

akhirat.

C. Materi Perkembangan Islam Pada Masa Modern 1. Perkembangan Islam

Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern Masa

kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai

menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum

muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan

agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah

Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya

mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu

(48)

31

Negara seperti Negara India, Turki, Mesir. perkembangan Islam abad

modern, umat Islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran Islam

yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga

dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh

dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan

dari sumber asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan,

kemusrikan dll sangat merebak dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah.

Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu

yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai

dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits.

2. Masa Modern

Moderna yang artinya: “sekarang” (Jerman: Jetzeit). Dengan

pengertian itu, ditahui bahwa yang disebut modern, manakala semangat

kekinian menjadi kesadaran seseorang. Jadi, kalau ada orang atau

masyarakat yang hidup di era sekarang tetapi kesadarannya berada di

abad pertengahan, maka pertanda mereka belum modern, dan bisa

dikatakan manusia primitif. Abad modern ini merupakan spirit zaman

baru (zeitgeist) yang dimulai pada abad ke-19. Sebagai bentuk peradaban

dan semangat zaman, modernitas dicirikan oleh tiga hal yaitu:

indifidualistik, rasionalisme dan kemajuan. ( http

(49)

32 3. Periode Sejarah Islam

Harun Nasution dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya

membagai sejarah Islam ke dalam tiga periode besar sebagai berikut:

a. Periode Klasik

Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam

dua fase, yaitu:

1. Fase ekspansi, integrasi, (650‒1000),

2. Fase disintegrasi (1000‒1250).

b. Periode Pertengahan

Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam

yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

1. Fase kemunduran (1250‒1500 M), dan

2. Fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500‒1800), yang

dimulai dengan zaman kemajuan (1500‒1700 M) dan zaman

kemunduran (1700‒1800).

c. Periode Modern

Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang

ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.

4. Macam-macam perkembangan Islam modern

a. Bidang arsitek

Di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat.

(50)

33

jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan

Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil Haram yang

ditengah masjid terdapat Kakbah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr

Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letaknya

berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas,

sangat indah dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan

megah pula serta ber AC. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu

berupa bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana

Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.

b. Bidang Sastra

Pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang

Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang

lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama

Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu

sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal

tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis

Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak

daln lain-lain.

c. Bidang kaligrafi

Di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan

sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dan

lain-lain dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dan

(51)

34

5. Menelaah perkembangan Islam pada masa modern

a. Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari

gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang

bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu

Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang

berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”

b. Tokoh pembaharu yang ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab

di Arabia dengan Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan

ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19. Upaya dari

gerakan ini adalahmemperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam

yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang

sejak abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.

c. Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang

lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid,

sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan

membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada

umat Islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang

sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal

dengan Gerakan Wahabiyah.

d. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran

pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran

agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah

(52)

35

yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan

Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.

e. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang

menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan

bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi

dengan pembaratan.

f. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The

Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali

pemikiran keagamaan dalam Islam) (Nurlailah,44:2013).

D.Metode Instant Assesment

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk

mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode megajar)

maupun bagi murid (Surakhmad, 1994: 96). Menurut Uno (2008: 2) metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah

jalan yang ditempuh oleh seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran

dalam tahapan-tahapan tertentu.

Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan.

Dengan memiliki pengertian secara umum mengenai sifat berbagai metode

(53)

kelemahan-36

kelemahannya, seseorang akan lebih mudah menetapkan metode yang

paling serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya.

Metode interaksi dalam pengajaran, pendidikan penyegaran,

penataran dan sebagainya, dapat mengambil berbagai bentuk oleh karena

metode dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya:

1. Murid atau pelajar yang beragam kematangannya

2. Tujuan sesuai dengan jenis dan fungsinya

3. Situasi yang beragam

4. Fasilitas

5. Pengajar atau guru yang kemampuan profesionalnya berbeda-beda

Perpaduan pengaruh faktor-faktor itulah yang menjadi

pertimbangan utama untuk menentukan metode mana yang paling baik.

Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi dan definisi yang jelas

mengenai setiap metode yang pernah dikenal di dalam pengajaran. Namun

demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu yang

tidak terdapat pada metode lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi

lebih mudah bagi kita untuk mengadakan klasifikasi yang lebih jelas tetapi

tetap fleksibel.

Metode yang dipilih oleh pendidik seharusnya merupakan metode

yang tepat, metode yang tidak bertentangan dengan tujuan pembelajaran

atas standar kompetensi dan kompetendi dasar yang telah ditetapkan dalam

RPP. Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran

(54)

37

dan kesuksesan kegiatan pembelajaran. Sedangkan dalam konteks lain,

metode merupakan sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data

yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dalam hal ini

metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil pembelajaran

sehingga apa yang telah direncanakan bisa diraih dengan baik.

Banyaknya metode yang ditawarkan oleh para ahli sebagaimana

dijumpai dalam buku-buku kependidikan merupakan usaha untuk

mempermudah atau mencari jalan yang paling sesuai dengan perkembangan

jiwa peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian,

jelaslah bahwa metode sangat berfungsi dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Perlu juga menjadi pertimbangan bahwa ada materi yang

berkenaan dengan dimensi afektif dan psikomotorik, dan ada materi yang

berkenaan dengan dimensi kognitif,dan semua hal ini memerlukan metode

yang berbeda-beda untuk mencapai kesemuanya dalam tujuan

pembelajaran.

b. Pengertian Metode Instant Assesment

Strategi isnstant assessment merupakan strategi penilaian secara

singkat dan merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif yang menyenangkan dan tidak mengancam untuk mengetahui

siswa. Dengan strategi ini guru bisa menilai ”secara instant” latar belakang,

pengalaman, sikap, harapan, dan kepedulian siswa. Strategi instant

assessment ini memberikan pengalaman mengenai macam-macam

(55)

38

belajar mandiri, mendengarkan pertanyaan dengan hatihati, dan menjawab

pertanyaan dengan tepat.(Hisyam Zaini. 2007:20-21)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan

bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data

yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami

kemacetan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan yang

tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Keberhasilan pembelajaran

tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan intelektual saja,

akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab itu, penilaian

keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti hasil tes

akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata. Karena gambaran

tentang kemjuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses pembelajaran,

maka assessment tidak dilakukan di akhir periode pembelajaran seperti pada

kegiatan evaluasi hasil belajar, tetapi dilakukan secara bersama-sama secara

terintegrasi dari kegiatan pembelajaran.

Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (Assessment)

bukanlah untuk mencari informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang

benar memang seharusnya ditentukan pada upaya memantau siswa agar

mampu mempelajari (learning how to learn), bukan ditekankan pada

diperolehnya sebanyak mungkin informasi diakhir periode pembelajaran.

(56)

39

a. Guru menerangkan materi tentang pelajaran.

b. Guru membuat kartu “responden “ untuk setiap siswa, kartu ini bisa

berisi huruf A, B, C untuk pertanyaan pilihan ganda, B atau S untuk

pertanyaan benar-salah. Atau bisa berpariasi dengan menggunakan

sistem tunjuk jari .

c. Guru menyusun sekumpulan pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa.

d. Guru membaca pertanyaan pertama dan memerintahkan siswa untuk

menjawab dengan memegang kartu pilihan mereka.

e. Guru menilai dengan cepat tanggapan dari siswa, dan memerintahkan

sejumlah siswa untuk mendiskusikan alasan mereka.

f. Guru melanjutkan dengan pertanyaan yang tersisa

Setiap pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian

juga dengan metode pembelajaran instant assessment memiliki kelebihan

dan kekurangan.

Adapun kelemahan strategi Instant Assesment adalah:

a. Penilaian guru kurang efektif karena menilai siswa terlalu cepat.

b. Ada sebagian siswa yang asal-asalan dalam mengangkat kartu.

Adapun kelebihan dari strategi Istant Assessment adalah:

a. Menjadikan siswa lebih aktif.

b. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

c. Memudahkan guru dalam penilaian.

d. Memudahkan guru dalam penilaian dalam kelas.

(57)

40

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi

pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa yaitu supaya siswa mau

bertanya tentang materi yang sedang dipelajari, bersemangat dalam

mengerjakan soal latihan. Salah satu nya dengan menerapkan strategi

pembelajaran Instant Assessment. Pada strategi ini guru membuat kartu

responden dan menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan dengan menggunnakan kartu tersebut.

Berdasarkan uraian teori tentang strategi pembelajaran Instant

Assessment, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Instant

Assessment merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran guna

mengetahui kemampuan peserta didik secara cepat, kemudian untuk

merangsang pengetahuan peserta didik tentang materi pelajaran, dalam

proses pembelajaran Strategi Pembelajaran Instant Assessment dapat

melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran, yang pada akhirnya

juga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Kajian Pustaka a. Kajian pustaka

Penulis menggunakan tiga penelitian sebelumnya yang relevan

dengan penelitian yang penulis laksanakan adalah sama-sama

menerapkan Strategi Pembelajaran Instant Assessment dengan tujuan

yang berbeda. Adapun penelitian yang pertama adalah penelitian yang

dilakukan oleh Wahid Nurrohman mahasiswa Universitas

(58)

41

dengan judul’’ PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

INSTANT ASSESSMENT DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS

VIII SMP NEGERI 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012”.

Persamaan Penelitian ini dengan Penelitian yang dilakukan oleh Penulis

adalah sama sama menggunakan metode Instant Assesment. Dan

Perbedaannya dengan penelitian Penulis adalah Penulis meneliti Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan juga berbeda lokasi dengan

Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Nurrohman.

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Pekanbaru Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan judul ‘’

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT

ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR NEGERI 043 DESA PALAS KECAMATAN

RUMBAI” Persamaan penelitian ini dengan Penelitian Penulis adalah

sama sama menggunakan metode Instant Asessment, dan juga meneliti

tentang peningkatan hasil belajar siswa sedangkan Perbedaan Penelitian

ini degan Penelitian Penulis adalah terdapat pada objeknya yaitu mata

(59)

42

Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Ana Soimun Mahasiswi

Universitas Mohammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan dengan judul PENERAPAN STRATEGI

PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT UNTUK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPS

PADA SISWA KELAS XI IPS 5 SEKOLAH MENENGAH ATAS

MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2012/2013. Peneliti menyimpulkan dari penelitian ini bahwa ada

persamaan metode yang digunakan yaitu Instant Assesment dapat

membantu meningkatkan hasil belajar siswa.

Sedangkan Penelitian Penulis lebih fokus pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam pada materi Perkembangan Islam pada masa

modern (2000-sekarang) pada siswa kelas XI IPA 2 Semester Genap

(60)

43

b. Nomor Statistik Sekolah : 3011 3220 4031

c. Propinsi : Jawa Tengah

d. Otonomi Daerah : Kab. Semarang

e. Kecamatan : Suruh

f. Desa/ Kelurahan : Jatirejo

g. Alamat : Jl. Jatirejo No. 17 Suruh

h. Kode Pos : 50766

i. No. Telp. : 0298317266

j. E-mail : sma1suruh@yahoo.com

k. Website : http://sma1suruh.host.sc/

l. Daerah : Pedesaan

(61)

44

s. Jarak ke Pusat Kecamatan : 1 KM

t. Jarak ke pusat kecamatan : 40 KM

u. Terletak Pada lintas : Kecamatan

v. Nama kepala Sekolah : Dewi Pratistiningsih, M.Pd.

w. Jumlah Kelas : 14 Rombongan Belajar

Terdiri dari : Kelas X : 4 Rombongan Belajar

: Kelas XI : 4 Rombongan Belajar

: Kelas XII : 6 Rombongan Belajar

x. Jumlah Guru dan Karyawan : 36 Orang

Terdiri dari : Guru : 30 Orang

L= 16 Orang, P= 14 Orang

Karyawan : 6 Orang

L = 4 Orang, P = 2 Orang

y. Standar Sekolah : Rintisan Sekolah Kategori Mandiri

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah a. Visi

“PRESTASI TINGGI LUHUR BUDI PEKERTI”

Visi SMA Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Propinsi Jawa

Tengah yang mulia ini dijadikan sebagai sumber motivasi bagi

warga sekolah dalam menunaikan tugas dan kewajibannya. Seluruh

(62)

45

motivasi untuk meraih prestasi yang tinggi disegala bidang.

Kesempurnaan prestasi yang dicapai dihiasi dengan budi pekerti.

Wawasan yang senantiasa dikembangkan pada pribadi warga SMA

Negeri 1 Suruh Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah adalah

keseimbangan teraihnya prestasi yang tinggi dan terciptanya

keluhuran budi pekerti.

Indikator pencapaian visi sekolah tersebut adalah :

1) Meningkatkan nilai ujian sekolah dan nasional bagi lulusan.

2) Meningkatknya jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan

tinggi.

3) Meraih prestasi dibidang akademik dan non akademik.

4) Organisasi kesiswaan berjalan aktif (OSIS, Kerohanian Islam,

Pramuka dan PMR)

5) Tercapainya kedisiplinan bagi setiap warga sekolah.

b. Misi

1) Tercapainya pribadi warga sekolah yang religius, berakhlaq

mulia.

2) Tercapainya pribadi warga sekolah yang religius, berakhlaq

mulia, mempunyai kepekaan dan kesetiakawanan sosial yang

tinggi.

3) Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan peserta didik.

4) Mendidik peserta didik menjadi warga Negara yang

Gambar

Gambar 1.1 Prosedur penelitian tindakan kelas
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan
Tabel 3.2 Ruangan Belajar
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa  Pra Siklus:
+7

Referensi

Dokumen terkait

mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis akuntan. Menguji secara empiris pengaruh negatif pengetahuan terhadap. persepsi mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.43/PUU-XIII/2015 TENTANG PROSES REKRUTMEN HAKIM TINGKAT PERTAMA.. TANPA MELIBATKAN

Auditor independen berfungsi untuk melakukan pemeriksaan secara objektif dan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan yang telah disajikan pihak

IMS. Pelaksanaan Peran LSM Griya Asa Berdasarkan PERDA Kota Semarang Nomor 4 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV/AIDS. Lembaga Terkait dengan Pelaksanaan Peran LSM Griya

Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan antara persepsi pelayanan dan kinerja petugas dengan tingkat kepuasan ibu balita di Posyandu Desa Prembun Kecamatan

Hal ini ditinjau dari ciri-ciri guru yang profesional yang meliputi: (1) mampu menunjukan sikap dan pengetahuan yang berkualitas dalam menjalankan tugas-tugas

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa