i
ANALISIS PENGARUH ROA, BOPO, FDR, CAR DAN
NPF TERHADAP TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO
MUDHARABAH
PADA BANK UMUM SYARIAH
INDONESIA TAHUN 2012-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
IRYANA SOFIYANI
213-13-063
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
vi MOTTO
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.
vii
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menuntun
semua jalan-Nya, yang telah melimpahkan kemurahan-Nya dan memberikan
kemudahan untuk menyelesaikan Skripsi ini. Karya sederhana ini penulis
persembahkan untuk:
1. Ibu saya Wiji Lestari adalah wanita teristimewa dan terhebat yang saya miliki.
Beliaulah cahaya dan surga saya kelak, terimakasih telah melahirkan dan
merawat saya hingga kini.
2. Teruntuk Alm. Ayah saya Dalimin, semoga engkau selalu bahagia di surga
bersama-Nya.
3. Anggota keluarga lainnya, Alm. Jono Wirasmo, Suhartini, Rustam Effendi,
Sabar Ryan Arifin, Tri Erika Lestari, Rohmatul Fitriyani, Sri Mulyani dan Kei
Zen Malik Ismail yang telah menjadi penyemangat saya.
4. Bapak dan Ibu dosen Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang selama ini
telah mendidik saya.
5. Teruntuk mbak Risti, mbak Demi, mbak Ragil yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Sahabat-sahabat dan sahabat-sahabati saya dalam Pergerakan.
7. Keluarga kedua saya yaitu teman-teman kos Kawanto yang selalu
menyemangati dan mendukung saya selama ini.
viii
PEDOMAN TRANSLITEASI ARAB –INDONESIA
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Departemen Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1988 Nomor: 157/1987 dan 0593b/1987
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan dapat penulis
susun dalam laporan skripsi yang berjudul “Analisis pengaruh ROA, BOPO, FDR
CAR dan NPF terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum Syariah Indonesia tahun 2012-2016” dengan lancar. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Salatiga. 3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M. Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1. 4. Bapak Ari Setiawan, M. M. selaku Pembimbing Akademik (PA)
5. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M. Si sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta Alm. Dalimin dan Ibunda tersayang Wiji Lestari yang senantiasa sabar dalam memberikan doa serta dukungan baik moril maupun materil. Serta anggota keluarga lainnya, Alm. Jono Wirasmo, Suhartini, Rustam Effendi, Sabar Ryan Arifin, Tri Erika Lestari, Rohmatul Fitriyani, Sri Mulyani dan Kei Zen Malik Ismail yang juga telah memberikan dukungan serta memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga semua amal baik mereka dicatat sebagai amalan yang terbaik oleh Allah SWT. Akhirnya harapan peneliti semoga apa yang terkandung dalam penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak.
Salatiga, 31 Juli 2017
Penulis,
ii ABSTRAK
Sofiyani, Iryana. 2017. Analisis Pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Indonesia Tahun 2012-2016. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Qi Mangku Bahjatulloh, Lc., M.SI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank umum syariah Indonesia tahun 2012-2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah laporan tahunan seluruh bank umum syariah di Indonesia tahun 2012-2016. Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dan sampel diperoleh sebanyak 11 bank syariah. pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan perangkat lunak EViews7.1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. ROA, NPF dan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Sementara FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
iii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ... 11
B. Kerangka Teori... 23
1. Bagi Hasil Deposito Mudharabah ... 23
2. ROA ... 36
3. BOPO ... 38
4. FDR ... 40
5. CAR ... 42
iv
C. Kerangka Konsep Penelitian ... 44
D. Hipotesis Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 50
B. Populasi dan Sampel ... 50
1. Populasi ... 50
2. Sampel ... 51
C. Teknik Pengumpulan Data ... 52
1. Dokumentasi ... 52
2. Studi Pustaka ... 53
3. Jurnal ... 53
D. Skala Pengukuran ... 53
E. Definisi Konsep dan Operasional ... 53
F. Instrumen Penelitian... 57
1. Variabel Dependen (Y) ... 57
2. Variabel Independen (X) ... 57
a. ROA (X1) ... 57
b. BOPO (X2) ... 57
c. FDR (X3) ... 58
d. CAR (X4) ... 58
e. NPF (X5) ... 58
G. Uji Instrumen Penelitian ... 58
1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 58
2. Uji Statistik ... 59
a. Koefisien Determinasi (R2) ... 59
b. Uji Ftest (Secara Simultan) ... 59
c. Uji Ttest (Secara Individu) ... 60
3. Uji Asumsi Klasik ... 61
a. Uji Multikolonieritas ... 61
b. Uji Autokolerasi ... 62
v
d. Uji Heteroskedastisitas ... 63
H. Alat Analisis ... 63
BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian ... 64
1. Deskripsi Data ... 64
2. Deskripsi Statistik ... 64
B. Analisis Data ... 67
1. Uji Stasioneritas Data ... 67
2. Uji Statistik ... 68
a. Koefisien Determinasi (R2) ... 70
b. Uji Ftest (Secara Simultan) ... 70
c. Uji Ttest (Secara Individu) ... 71
3. Uji Asumsi Klasik ... 72
a. Uji Multikolonieritas ... 72
b. Uji Autokolerasi ... 73
c. Uji Normalitas ... 74
d. Uji Heteroskedastisitas ... 76
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 78
b. Uji Ftest (Secara Simultan) ... 78
c. Uji Ttest (Secara Individu) ... 79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) UUS Dan BUS ... 2
Tabel 1.2 Reseach Gap dan Penelitian Terdahulu ... 5
Tabel 2.1Penelitian Terdahulu ... 19
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat ROA... 38
Tabel 2.3 Kriteria Penilaian BOPO ... 40
Tabel 2.4Hipotesis Penelitian ... 49
Tabel 3.1 Definisi Konsep dan Operasional ... 56
Tabel 4.1 Data BOPO, ROA, NPF, FDR, CAR, dan Bagi Hasil Deposito Mudharabah ... 64
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik BOPO, ROA, NPF, FDR, CAR, dan Bagi Hasil Deposito Mudharabah... 66
Tabel 4.3Hasil Pengujian Unit Root Pada Level ... 68
Tabel 4.4Hasil Pengujian Unit Root pada 1st Difference ... 68
Tabel 4.5Hasil Pengujian Model Regresi Common Effect (OLS) ... 69
Tabel 4.6Hasil Pengujian Korelasi antar Variabe ... 73
Tabel 4.7HasilDurbin Watson Test ... 73
Tabel 4.8HasilDurbin Watson Test Cochrane-Orcutt Persamaan AR(1) ... 74
Tabel 4.9Hasil Uji White ... 77
Tabel 4.10Uji Regresi ... 77
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 44
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas... 75
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Syarat mutlak bagi dunia perbankan syariah untuk dapat
berkembang dengan baik dan sehat adalah dengan adanya penerapan dan
pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG). Hal tersebut diperlukan
untuk membangun kepercayaan dengan masyarakat. Dengan alasan
kepercayaan, masyarakat sudah dapat menilai bahwasannya kinerja
keuangan perbankan syariah lebih baik dari pada lembaga keuangan
lainnya.
Good Corporate Governance (GCG) dalam perbankan syariah juga
dibutuhkan untuk melindungi kepentingan dan hak semua stakeholder,
untuk menegakkan keadilan, kejujuran, mempunyai sistem deteksi dini
terhadap high risk business area, product, dan service serta meningkatkan
kinerja keuangan. Semakin baik kinerja keuangan perbankan syariah,
maka akan semakin tinggi pula tingkat bagi hasil yang akan diterima oleh
nasabah nantinya.
Menurut Mawardi (2008) dalam Nofianti dkk (2015: 67), faktor
yang menjadi pertimbangan masyarakat menginvestasikan dananya di
bank syariah adalah faktor return bagi hasil. Maksudnya, nasabah
2
diperoleh dalam melakukan investasi. Jika tingkat bagi hasil bank syariah
terlalu rendah, maka tingkat kepuasan nasabah terhadap bank syariah akan
menurun dan kemungkinan besar nasabah akan memindahkan dananya ke
bank lain. Karakteristik nasabah seperti itulah yang membuat tingkat bagi
hasil menjadi faktor penentu kesuksesan bank syariah dalam menghimpun
Dana Pihak Ketiga (DPK).
Tabel 1.1
Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) UUS dan BUS
Keuangan UUS dan BUS 2012 2013 2014 2015
Dana Pihak Ke tiga (DPK) 147.512 183.534 217.858 231.175
Giro Wadiah 17.708 18.523 18.649 21.193
Tabungan Wadiah 7.449 10.740 12.561 15.206
Tabungan Mudharabah 37.623 46.459 51.020 53.447
Deposito Mudharabah 84.732 107.812 135.629 141.329
Sumber: OJK Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2015
Data diatas menunjukkan bahwa penghimpunan dana pada
keuangan perbankan syariah mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dari tahun ke tahun yang semula Rp. 147.512 pada tahun 2012 menjadi
Rp. 231.175 pada tahun 2015. Sedangkan penghimpunan dana masyarakat
yang terbesar adalah dalam bentuk deposito mudharabah sebesar Rp.
84.732 pada tahun 2012 menjadi Rp. 141.329 pada tahun 2015. Kemudian
diikuti oleh tabungan mudharabah, giro wadiah dan yang terakhir
tabungan wadiah.
Melihat dari perkembangan disetiap produknya, produk deposito
mudharabah merupakan produk yang mengalami peningkatan signifikan
dari tahun 2012 sampai tahun 2015 dibandingkan dengan produk lainnya,
3
Dilihat dari presepsi atau cara pandang masyarakat terhadap
produk-produk perbankan syariah, deposito mudharabah merupakn pilihan produk-produk
yang banyak diminati dari pada produk-produk yang lain. Hal ini
dikarenakan bagi hasil yang diberikan atau ditawarkan oleh produk
deposito mudharabah lebih tinggi dibandingkan produk yang lainnya.
Menurut Antonio (2001) dalam Isna dan Sunaryo (2012: 31), besar
kecilnya bagi hasil yang diperoleh pada kontrak mudharabah salah
satunya bergantung pada pendapatan bank. Sedangkan menurut Isna dan
Sunaryo (2012: 31), besar kecilnya presentase bagi hasil dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik secara internal maupun secara eksternal. Faktor
internal dalam penetapan bagi hasil salah satunya tergantung pada
pendapatan bank. Jika pendapatan bank syariah semakin besar maka bagi
hasil yang diterima oleh nasabah juga akan semakin tinggi.
Untuk mengukur pendapatan bank, rasio yang peneliti gunakan
adalah rasio profitabilitas Return On Asset (ROA). Jika ROA tinggi maka
pendapatan bank akan meningkat sehingga bagi hasil yang diterima oleh
nasabah akan semakin besar pula.
Selain itu, tinggi rendahnya hasil deposito mudharabah tidak
terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan yang disalurkan dapat dilihat
dari tingkat Financing to Deposit Ratio (FDR) perbankan syariah.
Menurut Mawardi (2005) dalam Rahmawaty dan Tiffany (2015: 92),
faktor yang menjadi sumber pendapatan adalah aset produktif dalam
4
disalurkan dalam pembiayaan berarti semakin tinggi earning asset. Hal ini
berarti dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat disalurkan kepada
pembiayaan yang produktif yang tercermin dari tingkat FDR bank.
Diasmping itu, apabila rasio FDR semakin tinggi melebihi ketentuan,
maka bank akan berusaha meningkatkan perolehan dananya dengan
memberikan return bagi hasil yang menarik bagi investor.
Kecukupan modal merupakan hal penting dalam perbankan. Bank
yang memiliki tingkat kecukupan modal baik, menunjukkan indikator
sebagai bank yang sehat. Semakin besar CAR maka tingkat bagi hasil
deposito mudharabah yang diperoleh bank akan semakin besar pula.
Kemudian pengukuran pendapatan bank juga dapat dilihat dari
efisiensi kinerja operasional bank (BOPO). Jika rasio BOPO semakin
kecil, maka pendapatan bank akan meningkat sehingga bagi hasil yang
akan diterima nasabah juga akan semakin tinggi. Begitu sebaliknya
semakin tinggi rasio BOPO, maka pendapataaan bank akan menurun
sehingga bagi hasil yang akan diterima nasabah akan rendah.
Semakin tinggi NPF dapat berakibat buruk bagi bank. Hal ini
menandakan jumlah pembiayaan bermasalah dalam bank tersebut juga
tinggi, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi bank tersebut sehingga
5
Tabel 1.2
Reseach Gap dan Penelitian Terdahulu
ISU Pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito
Mudharabah
GAP Terdapat perbedaan analisis Pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF terhadap
Bagi Hasil Deposito Mudharanbah
Judul Peneliti Sumber Lokasi
Sampel
Variabel Hasil Penelitian
Analisis deposito mudharabah.
b. FDR berpengaruh
6
Sumber: Hasil olah data, 2017
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu adanya 5 variabel
7
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul
“Analisis Pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF Terhadap
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Indonesia Tahun 2012-2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF berpengaruh secara
simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank
umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
2. Apakah ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
3. Apakah BOPO berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
4. Apakah FDR berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
5. Apakah CAR berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
6. Apakah NPF berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
8 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji pengaruh ROA, BOPO, FDR, CAR dan NPF secara
simultan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada bank
umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
2. Untuk menguji pengaruh ROA terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
3. Untuk menguji pengaruh BOPO terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
4. Untuk menguji pengaruh FDR terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
5. Untuk menguji pengaruh CAR terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
6. Untuk menguji pengaruh NPF terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada bank umum syariah tahun 2012 sampai 2016.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:.
1. Bagi Akademik
Sebagai referensi penelitian berikutnya terkait pengaruh ROA,
9
mudharabah pada bank syariah serta dokumentasi ilmiah yang
bermanfaat untuk kegiatan akademik bagi pihak kampus.
2. Bagi Peneliti Yang Akan Datang
Dapat memberikan tambahan pengetahuan, umumnya mengenai
dunia perbankan, khususnya mengenai pengaruh ROA, BOPO, FDR,
CAR dan NPF terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah bank
syariah serta sebagai bahan referensi untuk penelitian dalam bidang
yang sama.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini sistematika yang digunakan terdiri dari lima
bab. Secara garis besar masing-masing bab akan dijelaskan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi pendahuluan sebagai acuan dalam penelitian yang akan
dilakukan. Di dalam bab ini terdiri atas lima sub bab diantaranya latar
belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian. Bab ini terdiri dari empat sub bab, diataranya
telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis
10 BAB III METODE PENELITIAN
Berisikan tentang metode penelitian yang digunakan diantaranya
jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
pengukuran, devinisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian serta alat analisis.
BAB IV ANALISIS SATA
Berisikan pembahasan tentang hasil penelitian yang telah
dilakukan beserta analisisnya yang meliputi deskripsi obyek penelitian dan
analisis data yang telah ditemukan pada bab sebelumnya sebagai hasil
analisis.
BAB V PENUTUP
Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang merupakan
jawaban dari pokok-pokok masalah yang telah dikemukakan pada bab
pertama. Kemudian saran yang berisi masukan-masukan yang ditujukkan
bagi pihak yang berkepentingan terkait dengan penelitian ini dan bagian
akhir berisi tentang daftar pustaka, lampiran serta daftar riwayat hidup
11 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain berkaitan
dengan analisis pengaruh ROA, BOPO, CAR, FDR dan NPF terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah antara lain adalah:
Harfiah dkk (2016) yang berjudul The Impact of ROA, BOPO and
FDR to Indonesian Islamic Bank’s Mudharabah Deposit Profit
Sharing.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio
profitabilitas (ROA) rasio biaya (BOPO) dan pembiayaan to deposit ratio
(FDR) terhadap bagi hasil deposito mudharabah dalam perbankan syariah
di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan bank Islam di Indonesia dengan sampel yang dipilih dengan
metode purposive. Sampel diperoleh sebanyak 7 bank syariah dan data
dalam penelitian berbentuk laporan triwulan bank Islam periode
2011-2014. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ROA, BOPO dan FDR
berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah.
Rahayu dan Bustamam (2016: 143-149) dalam penelitiannya yang
12
Tingkat Bagi Hasil deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, BOPO dan suku
bunga terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Populasi yang
digunakan 10 bank. Laporan keuangan di ambil pada periode 2012-2104.
Pengelohan data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Sementara BOPO
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Gundari (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah.
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh Return On Asset
(ROA) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Mega
Syariah tahun 2004-2013, (2) Untuk mengetahui pengaruh Financing
Deposit Ratio (FDR) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah
pada Bank Mega Syariah tahun 2004-2013, (3) Untuk mengetahui
pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah pada Bank Mega Syariah tahun 2004-2013, (4) Untuk
mengetahui pengaruh Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank
Mega Syariah tahun 2004-2013, (5) Untuk mengetahui pengaruh Capital
13
pada Bank Mega Syariah tahun 2004-2013, (6) Untuk mengetahui
pengaruh ROA, ROE, FDR, BOPO dan CAR secara bersama-sama
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada Bank Mega Syariah
pada tahun 2004-2013. Teknik pengumpulan data menggunakan data
sekunder (time series) dengan periode triwulan 1 tahun 2004 sampai
triwulan IV tahun 2013. Teknik analisis yang digunakan regresi sederhana
dan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa (1) ROA
berpengaruh positif terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah hal
ini ditunjukkan dengan nilai hitung ttabel (2,838 > 2,49), sig < dari 0,05
(0,007 < 0,05), dan koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,032. (2)
Terdapat pengaruh positif ROE terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel (3,883 > 2,49),
sig < dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan koefisien regresi bernilai positif sebesar
0,004. (3) Terdapat pengaruh positif FDR terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel (2,656 >
2,49), sig < dari 0,05 (0,011 < 0,05), dan koefisien regresi bernilai positif
sebesar 0,003. (4) Terdapat pengaruh positif BOPO terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel
(3,507 > 2,49), sig < dari 0,05 (0,001 < 0,05), dan koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,003. (5) Terdapat pengaruh CAR terhadap tingkat
bagi hasil depsito mudharabah hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung> ttabel
(2,407 > 2,49), sig < dari 0,05 (0,021 < 0,05), dan koefisien regresi
14
BOPO, dan CAR terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah hal ini
ditunjukkan dengan nilai Fhitung> Ftabel (9,819 > 2,022) dengan nilai sig <
dari 0,05 (0,000 < 0,05).
Rahayu (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Return On Asset, BOPO, Suku Bunga dan Capital Adequacy Ratio
terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ROA, BOPO, Suku Bunga dan
CAR terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Populasi penelitian
ini adalah 11 bank syariah periode 2008-2012 dengan total sampel yang
digunakan 9 bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara ROA terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
suku bunga terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. (3) Tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap tingkat bagi
hasil deposito mudharabah. (4) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
CAR terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Farianto (2014) yang berjudul pengaruh Return On Asset (ROA),
BOPO dan BI-Rate Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012-2013. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA), BOPO dan
BI-Rate terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Populasi dalam
penelitian ini adalah bank syariah di Indonesia. Populasi penelitian ini
15
menentukan sampel menggunakan random sampling dengan kriteria bank
syariah yang mengeluarkan laporan keuangan triwulan secara lengkap
pada tahun 2012-2013. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah regresi linear berganda agar mendapatkan gambaran yang
komprehensif tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
lainnya. Selain itu, uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik t untuk
menguji koefisien regresi parsial dan uji F statistik untuk menguji
signifikansi secara simultan dengan tingkat signifikansi 5%. Uji asumsi
klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ROA, BOPO dan BI-Rate secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. ROA dan BI-Rate secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Sedangkan BOPO secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Nofianti dkk (2015) dalam penelitian yang berjudul Analisis
Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO), Suku Bunga, Financing To Deposits
Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah Studi Empiris pada Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh rasio keuangan dengan tingkat bagi hasil deposito
16
laporan keuangan triwulan seluruh bank syariah di Indonesia 2011-2013.
Pemilihan sampel yang diuji dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling sehingga didapat 6 bank syariah yang terpilih. Pada
penelitian ini digunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS 19.0. variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah ROA, BOPO, Suku Bunga, FDR, dan NPF sebagai variabel
independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ROA berpengaruh
positif signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hal ini
dibuktikan dengan besarnya koefisien regresi sebesar 0,127 dan tingkat
signifikannya sebesar 0,000 lebih kecil dari signifikansi yaitu 5%. (2)
BOPO tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan besarnya koefisien regresi sebesar
0,251 dan tingkat signifikannya sebesar 0,204 lebih besar dari nilai
signifikansi yaitu 5%. (3) Suku unga tidak berpengaruh terhadap tingkat
bagi hasil deposito mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan besarnya
koefisien regresi sebesar -0,290 dan tingkat signifikansinya sebesar 0,090
lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 5%. (4) FDR berpengaruh positif
signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Hal ini
dibuktikan dengan dengan besarnya koefisien regresi sebesar 0,226 dan
tingkat signifikansinya sebesar 0,027 lebih kecil dari nilai signifikansi
yaitu 5%. (5) NPF tidak berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito
17
0,030 dan tingkat signifikansinya sebesar 0,074 lebih besar dari nilai
signifikansi yaitu 5%.
Rahmawaty dan Yudina (2015) dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Return On Asset (ROA), Financing to Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum
Syariah. penelitian ini bertujuan untuk menguji baik secara simultan
maupun parsial pengaruh ROA dan FDR terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah pada bank syariah yang tercatat di bank Indonesia
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling dan sampel penelitian ini
berjumlah 35 observasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder
dari laporan tahunan bank yang dipublikasikan di situs resmi bank.
Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi
linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa (1) ROA dan FDR secara
simultan berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabha.
(2) ROA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ROA memiliki
signifikansi sebesar 0,135 (13,5%) atau berada di atas taraf signifikan 0,05
(5%). (3) FDR tidak berpengaruh signifikan tehadap tingkat bagi hasil
deposito mudharabah. Hal ini dapat ditunjjukan dengan niliai signifikansi
0,12 (12,8%) atau berada di atas taraf signifikansi 0,05 (5%).
Khairiyah dan Sunaryo (2012: 29) dalam peneitiannya yang
18
Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROA, BOPO dan suku
bunga terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah. Populasi yang
digunakan adalah bank syariah di Indonesia. Populasi yang digunakan
adalah seluruh bank umum syariah pada tahun 2009-2011 yaitu sebanyak
11 bank. Sampel pada penelitian ini berjumlah 3 bank. Pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria bank
syariah yang menyajikan laporan keuangan triwulan pada tahun
2009-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan uji F,
ROA, BOPO, dan suku bunga secara bersama-sama berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil deposiro mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari nilai F
hitung sebesar 5,996 dengan signifikansi 0.002. (2) Berdasarkan uji t,
menunjukkan bahwa secara parsial variabel ROA dan suku bunga
berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabh,
sementara BOPO tidak berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dari ROA dan
suku bunga yang masing-masing memiliki tingkat kesalahan 0,018 dan
0,013 yang berarti tingkat kesalahannya kurang dari 5%. Sementara BOPO
tingkat kesalahannya sebesar 0.175 yang berarti jauh lebih besar dari pada
0,05.
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas yang kemudian menjadi
19
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
Pengaruh ROA Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1 Nana
Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Suku Bunga, Financing
To Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah (Studi
Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013)
ROA,
Pengaruh Return On Asset, BOPO,
Suku Bunga dan Capital Adequacy
Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
Pengaruh Return On Asset
(ROA) dan Financing To Deposit
Ratio (FDR) Terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah
ROA dan FDR To Indonesian Islamic Bank’s Mudharabah Deposit Profit Sharing
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Umum Syariah
20
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013.
Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah
ROA,
Pengaruh BOPO Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1 Nana
Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Suku Bunga, Financing
To Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah (Studi
Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013)
ROA,
Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013.
Pengaruh Return On Asset, BOPO,
Suku Bunga dan Capital Adequacy
Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
FDR To Indonesian Islamic Bank’s
21
(2014: 104) Jurnal Vol. 2, No. 1
(ROA), BOPO dan BI-Rate
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Umum Syariah
Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah
ROA,
Pengaruh FDR Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1 Nana
Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Suku Bunga, Financing
To Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah (Studi
Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013)
ROA,
Pengaruh Return On Asset
(ROA) dan Financing To Deposit
Ratio (FDR) Terhadap Tingkat
Bagi Hasil Deposito Mudharabah
pada Bank Umum Syariah
ROA dan
FDR To Indonesian Islamic Bank’s
Mudharabah Deposit Profit Sharing
Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
22
Kajian Ilmu
Akuntansi (Profita) Vol. 3, No. 6
Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013.
Pengaruh CAR Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1 Siti Rahayu
Pengaruh Return On Asset, BOPO,
Suku Bunga dan Capital Adequacy
Ratio Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah pada Bank
Mega Syariah Indonesia Tahun 2004-2013.
Pengaruh NPF Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah
1 Nana
Analisis Pengaruh Return On Asset
(ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Suku Bunga, Financing
To Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah (Studi
Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013)
ROA,
Sumber: Hasil olah data, 2017
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai penelitian terdahulu, peneliti
menemukan adanya gap yaitu:
1. Dari penelitian terdahulu ternyata masing-masing penelitian memiliki
hasil yang berbeda-beda, sehingga peneliti ingin membuktikan hasil
penelitian yang lebih baik.
2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temua yang
bertentangan dengan teori. Seperti penelitian yang menyatakan ROA
23
menyebutkan bahwa ROA berpengaruh negatif. Padahal di dalam teori
jika ROA meningkat, maka pendapatan bank juga meningkat dan
mengakibatkan tingkat bagi hasil yang diterima oleh nasabah
meningkat pula. Hal tersebutlah yang membuat penelitian yang telah
dilakukan bertentangan dengan teori-teori yang ada.
3. Tahun penelitian yang peneliti lakukan yaitu tahun 2012 sampai dengan
tahun 2016, dengan menggunakan sampel 11 bank yang terdaftar di
Bank Umum Syariah di Indonesia.
B. Kerangka Teori
1. Bagi Hasil Deposito Mudharabah
a. Bagi Hasil Menurut Ahli
Yudiana (2014: 97) bagi hasil merupakan karakteristik
penting bagi bank syariah, sehingga dalam mekanisme
operasionalnya bank syariah menggunakan prinsip-prinsip yang
sesuai dengan syariat Islam. Prinsip bagi hasil atau profit sharing
merupakan instrumen yang membedakan operasional bank syariah
dengan bank-bank konvensional. Sehingga dalam perhitungannya
juga jauh berbeda dengan perhitungan bunga yang digunakan
sebagai landasan bagi bank-bank konvensional.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa
24
riba (bunga), melainkan menggunakan profit and loss sharing atau
lebih dikenal dengan sebutan bagi hasil.
Menurut Muhammad (2001) dalam Yudiana (2014: 97)
profit sharing adalah distribusi beberapa bagian dari laba pada para
pegawai dari suatu perusahaan. Muhammad (2005) dalam Yudiana
(2014: 97), bagi hasil dapat berupa bonus uang tunai tahunan yang
didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya,
atau juga dapat berupa pembayaranmingguan atau bulanan. Pada
bank syariah pendapatan bagi hasil berlaku untuk produk-produk
penyertaan, baik penyertaan menyeluruh maupun penyertaan
sebagian dalam proyek koorporasi (kerjasama).
Menurut Agustianto (2005) dalam Umiyati dan Syarif
(2016: 53), bagi hasil adalah keuntungan atau hasil yang diperoleh
dari pengelolaan dana baik investasi maupun transaksi jual beli
yang diberikan nasabah.
Ketentuan prinsip bagi hasil menurut Wiroso (2005) dalam
Umiyati dan Syarif (2016: 53) terdiri atas (1) Penentuan besarnya
resiko bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi. (2) Besarnya nisbah bagi hasil
berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. (3) Jumlah
pembagian bagi hasil meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan. (4) Tidak ada yang meragukan keuntungan bagi hasil.
25
dijalankan. Jika proyek itu tidak mendapatkan keuntungan maka
kerugian akan dianggung bersama oleh kedua belah pihak.
Yudiana (2014: 98) bank syariah berfungsi sebagai mitra
baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam
dana. Dengan penabung bank syariah bertindak sebagai mudharib
(pengelola) sementara penabung bertindak sebagai penyandang
dana (shahibul mal). Antara penabung dan bank syariah diadakan
akad mudharabah yang menyatakan bahwa pembagian keuntungan
masing-masing. Sedangkan dengan pengusaha, bank syariah
bertindak sebagai shahibul mal (penyandang dana baik yang
berasal dari tabungan, deposito, giro ataupun dari dana bank
syariah sendiri) sehingga pengusaha dalam hal ini bertindak
sebagai pengelola (mudharib).
Menurut Muhammad (2005) dalam Yudiana (2014: 98),
penentuan bagi hasil dapat dipengaruhi oleh hasil investasi,
sedangkan besar kecilnya hasil investasi dipengaruhi oleh:
1) Faktor Langsung
Faktor langsung yang berpengaruh adalah investment rate yaitu
jumlah dana yang tersedia dan nisbah bagi hasil atau profit
sharing ratio.
a) Investment rate yaitu presentase aktual dana yang
26
b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan
jumlah dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk
diinvestasikan. Biasanya jumlah tersebut dihitung dengan
menggunakan metode rata-rata saldo minimum bulanan dan
rata-rata total saldo harian.
c) Nisbah (profit sharing ratio)
- Untuk akad mudharabah nisbah harus ditentukan dan
disetujui pada awal perjanjian.
- Besar kecilnya nisbah antara bank syariah satu dengan
bank syariah lainnya berbeda.
- Besar kecilnya nisbah juga dapat berubah-ubah, misalnya
untuk deposito 1 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.
- Besar kecilnya nisbah juga dapat berbeda antara satu
account dengan account lainnya sesuai dengan besarnya
dana dan jatuh temponya.
2) Faktor Tidak Langsung
a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah
- Bank syariah dan nasabah melakukan share dalam
pendapatan dan biaya. Pendapatan yang dibagi hasilkan
merupakan pendapatan yang diterima dikurangi dengan
biaya.
- Apabila semua biaya ditanggung bank, maka hal ini
27
b) Metode Akuntansi
Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh aktivitas
yang dilakukan, terutama metode pengakuan pendapatan dan
biaya yang digunakan.
b. Bagi Hasil Mudharabah Menurut Al-Qur‟an dan Hadits (Antonio,
2001: 90 dan Muhamad, 2014: 237)
1) Al-Qur‟an
a) QS. An-Nisaa‟: 12
28
buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.
b) QS. Shaad: 24
Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan Amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
Surah an-Nisaa‟ dan surah Shaad di atas menunjukkan
Allah SWT mengakui dan memperkenankan akan adanya
perserikatan (kerjasama atau kongsi) dalam kepemilikan
harta. Namun, di dalam surah an-Nisaa‟ ayat 12
perserikatan atau kerjasama terjadi secara otomatis karena
29
atau perserikatan terjadi karena adanya akad atau atas dasar
akad.
c) QS. Al-Muzzammil: 20
30
ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
d) QS. Al-Jumu‟ah: 10
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Makabertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.”
e) QS. Al-Baqarah: 198
Artinya: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia(rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.”
Berdasarkan surah-surah di atas, kita sebagai kaum
muslimin didorong untuk melakukan suatu usaha.
2) Hadits
a) HR Thabrani
31
tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada
Rosulullah SAW. dan Rosulullah membolehkannya.”
b) HR Ibnu Majah
Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rosulullah SAW.
bersabda: “Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk berjudi.”
c) HR. Abu Dawud
Dari Abu Hurairah, Rosulullah SAW. bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah
satunya tidak mengkhianati lainnya.”
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah mencintai
hamba-hambaNya yang melakukan perserikatan atau kerjasama
selama saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan
menjauhi pengkhianatan. Jadi di dalam kerjasama tidak di
perbolehkan untuk saling berkhianat satu sama lainnya dan
kejujuran harus selalu ada pada setiap yang berserikat atau
kerjasama.
c. Rumus Bagi Hasil
Menurut Khairiyah (2012) dalam Rahmawaty dan Yudina
(2015: 95) rumus bagi hasil yaitu:
Bagi Hasil =Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Volume Deposito Mudharabah X 100%
d. Deposito Mudharabah
Menurut Babily (1989) dalam Antonio (2001: 157) bank
syariah menerapkan akad mudharabah untuk deposito. Seperti
32
shahibul maal dan bank sebagai mudharib. Penerapan mudharabah
terhadap deposito dikarenakan kesesuaian yang terdapat diantara
keduanya. Misalnya, seperti yang dikemukakan di atas bahwa akad
mudharabah mensyaratkan adanya tenggang waktu antara
penyetoran dan penarikan agar dan itu bisa diputarkan. Tenggang
waktu ini merupakan salah satu sifat dari deposito, bahkan dalam
deposito terdapat pengaturan waktu, seperti 30 hari (1 bulan), 90
hari (3 bulan), dan seterusnya.
Deposito mudharabah menurut Ismail (2010) dalam
Umiyati dan Syarif (2016: 45) adalah dana investasi yang
ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank
dan nasabah investor.
Berdasarkan Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional Nomor
03/DSN-MUI/1V/2000 tentang deposito menetapkan:
1) Deposito ada dua jenis
a) Deposito yang tidak dibenarkan syari‟ah, yaitu Deposito
yang berdasarkan perhitungan bunga.
b) Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang
berdasarkan prinsip Mudharabah.
33
a) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul
maal atau pemilik modal, dan bank bertindak sebagai
mudharib atau pengelola dana.
b) Dalam kapasitasnya sebagi mudharib, bank dapat
melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syari‟ah dan mengembangkannya, termasuk
di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
c) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk
tunai dan bukan piutang.
d) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk
nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
e) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional
deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang
menjadi haknya.
f) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah
keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.
e. Kajian Bagi Hasil dalam Pandangan Islam
Bentuk khusus kontrak keuangan yang telah dikembangkan
untuk mengganti mekanisme bunga dalam transaksi keuangan
adalah mekanisme bagi hasil. Mekanisme bagi hasil ini merupakan
core product bagi lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah.
sebab bank syariah secara eksplisit melarang penerapan tingkat