• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin dan Mim Sukun dengan Model Course Review Horay (CRH) pada Siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin dan Mim Sukun dengan Model Course Review Horay (CRH) pada Siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI HUKUM BACAAN NUN SUKUN/TANWIN DAN MIM SUKUN

DENGAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII F SMPN 5 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

FAUZIYAH FATMAWATI NIM 111-14-268

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(2)
(3)

iii Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 eksemplar

Saudari : Fauziyah Fatmawati

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Fauziyah Fatmawati NIM : 11114268

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin Dan Mim Sukun Dengan Model Course Review Horay (CRH) Pada Siswa Kelas VII F SMPN 5 Salatiga Tahun 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 04 Juni 2018 Pembimbing

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Fauziyah Fatmawati NIM : 111-14-268

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM MATERI HUKUM BACAAN NUN SUKUN/TANWIN DAN MIM SUKUN DENGAN MODEL

COURSE REVIEW HORAY (CRH)PADA SISWA KELAS VII F

SMPN 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository IAIN salatiga

Salatiga, 04 Juni 2018 Penulis

(5)

v

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JalanLingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 KodePos 50716Salatiga Website: http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.ide-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI HUKUM BACAAN NUN SUKUN/TANWIN DAN MIM SUKUN

DENGAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII F SMPN 5 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH FAUZIYAH FATMAWATI

NIM: 111-14-268

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 06 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Penguji 1 : Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd Penguji 2 : Imam Mas Arum, M.Pd.

Salatiga, 06 Juli 2018 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,

Suwardi, M.Pd.

(6)

vi MOTTO

٦٨٢….

َْتاثاساتْكا

َ

ااه

َ

ااٍِْالاعاّ

َ

َْتاثاساك

َ

ااه

َ

ااِال

َ

ااِاعْسُّ

َ

َالِإ

َ

َ اسْفاً

َ

َُّالل

َ

َُفِّلاكٌُ

َ

َال

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan

ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya ...."

(Q.S. Al-Baqarah: 286)

“Sodaqoh yang paling utama ialah seorang muslim belajar suatu ilmu, kemudian

mengajarkannya kepada saudara muslim lainnya.”

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku M. Mufid Anwar dan Umiyanah yang senantiasa memberikan kasih sayang, nasehat, dan jerih payahnya mendidik dari kecil sampai di bangku kuliah di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo‟akan yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama dan kebahagian anak-anaknya.

2. Kakak terhebatku satu-satunya, M. Azhar Ma‟arif, M.Sc., yang selalu mendoakan dan memberikan semangat, serta dorongan motivasi kepada saya hingga skripsi ini selesai.

3. Paman dan Bibiku Prof. Dr. Mansur, M.Ag., dan Hj. Siti Rukhayati, M.Ag., yang selalu membantu dan memotivasi saya selama saya kuliah di IAIN Salatiga hingga skripsi ini selesai.

4. Sepupuku Izza, Ilma, Dihan, Arifah, Hadi yang memberikan semangat kepada saya untuk mengerjakan skripsi hingga skripsi ini selesai.

5. Sahabat-sahabatku seperjuangan, Dita, Intan, Nia, Putri, Hafidza, Yuni, Alfi, Rizqy, dan Diana yang selalu memberikan saya semangat dan selalu membantu saya dengan ikhlas.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang merupakan suri tauladan umat Islam.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku pembimbing skripsi, yang rela

membimbing saya dari awal skripsi sampai selesai.

5. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan

pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi dengan lancar.

(9)

ix

9. Ibu Dwi Hartati, S.Si., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 5 Salatiga yang telah memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.

10. Bapak Muhammad Arif, S.Pd., selaku Guru pamong mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPN 5 Salatiga yang telah bersedia membantu dan bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian ini.

11. Bapak dan ibu guru di SMPN 5 Salatiga

12. Tak lupa siswa-siswi kelas VII F yang telah memberikan sumber data yang sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.

13. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan penilitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah Swt., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh Allah Swt. dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 04 Juni 2018 Penulis

(10)

x ABSTRAK

Fatmawati, Fauziyah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin dan Mim Sukun dengan Model Course Review Horay (CRH) pada Siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, CRH

Penelitian ini dilatarbelakangi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di SMPN 5 Salatiga terutama pada kelas VII F cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa jarang berperan aktif saat pembelajaran berlangsung karena guru hanya menjelaskan sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat. Sehingga nilai-nilai yang didapatkan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kurang memuaskan, hal ini terbukti dari hasil belajar siswa yang masih rendah dengan nilai rata-rata siswa 68,53 (65,38% dari seluruh siswa) belum mencapai KKM sekolah. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut perlu diterapkannya pembelajaran alternatif yang dapat merangsang aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa akan berperan aktif dan memberikan feedback positif. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai adalah model Course Review Horay (CRH) yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru dengan menjawab soal-soal dan mendorong siswa untuk aktif. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun dengan model course review horay (CRH) pada siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga sebanyak 26 siswa.

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

MOTTO …. ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN I A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Operasional ... 9

F. Hipotesis Tindakan ... …11

G. Indikator Keberhasilan ... 11

H. Metode Penelitian ... 12

1. Rancangan Penelitian ... 12

(12)

xii

3. Langkah-langkah Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 14

5. Instrumen Penelitian ... 15

6. Analisis Data ... 16

I. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 18

1. Hasil Belajar ... 18

2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ... 32

3. Kajian Materi Penelitian a. Ruang Lingkup Materi Nun Sukun/Tanwin Dan Mim Sukun...36

b. Model Course Review Horay (CRH) ...38

B. Kajian Pustaka ... 42

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMPN 5 Salatiga ...44

1. Profil Sekolah ...44

2. Data Guru dan Karyawan ... 45

3. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana...48

B. Obyek Penelitian ...50

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...52

1. Kondisi Pra Siklus...52

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...54

(13)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...64

1. Data Siklus I ...64

2. Data Siklus II ...70

B. Pembahasan...75

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...79

B. Saran ...79

DAFTAR PUSTAKA ...81

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Guru dan Karyawan di SMPN 5 Salatiga... ... 45

Tabel 3.2 Ruang Belajar di SMPN 5 Salatiga ... 48

Tabel 3.3 Ruang Kantor di SMPN 5 Salatiga ... 49

Tabel 3.4 Ruang Penunjang di SMPN 5 Salatiga ... 49

Tabel 3.5 Lapangan di SMPN 5 Salatiga ... 50

Tabel 3.6 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 52

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 65

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada siklus I ... 66

Tabel 4.3 Hasil pengamatan Siswa pada siklus I ... 67

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 71

Tabel 4.5 Hasil pengamatan Guru pada siklus II ... 72

Tabel 4.6 Hasil pengamatan Siswa pada siklus II ... 74

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 4 Lembar Konsultasi

Lampiran 5 RPP Siklus I dan II

Lampiran 6 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan II Lampiran 7 Sampel Hasil Tes

Lampiran 8 Sampel Kertas Model Course Review Horay Lampiran 9 Dokumentasi

Lampiran 10 SKK

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar dan berilmu merupakan aktifitas yang sangat penting bagi perkembangan individu, karena dengan belajar individu mendapatkan hasil pengalaman dari interaksi antar stimulus dan respon yang dapat mempengaruhi tingkah laku maupun kemampuan akademis individu tersebut. Selain itu, dalam Al-Qur‟an disebutkan bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang berilmu seperti potongan ayat dalam QS. Al-Mujadilah: 11 seperti berikut:

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang-orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Anwar Abu Bakar, 2013: 432).

(18)

2

Peningkatan kualitas pendidikan diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mengarah pada pembentukan pribadi manusia yang mampu bersaing, berpikir kritis, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan berkarakter agar memiliki kesadaran terhadap tugas dan eksistensi di dalam kehidupan. Berkaitan dengan hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003: 1) Pasal 1 Ayat 1:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara maksimal dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2013: 3).

(19)

3

Tujuan dari pendidikan sendiri juga tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang menyatakan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggungjawab”. (Choirul Mahfud, 2010: 44 )

Perbedaan suku, etnik, mayoritas agama seringkali dapat memicu terjadinya konflik di Indonesia. Dalam rangka membentuk watak dan peradaban bangsa, maka PAI perlu menyesuaikan sendiri masyarakat Indonesia yang plural. Hal ini sangat penting untuk ditekankan oleh guru PAI (Suwardi, dkk., 2017: 1).

Dengan demikian tugas seorang guru tidak hanya memberikan materi saja, akan tetapi seorang guru juga harus dapat menjadi suri tauladan yang baik untuk siswanya dan menghasilkan peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan dan berakhlakul karimah. Walaupun demikian masih ada pandangan umum yang masih dianut guru dalam pembelajaran yang berlanjut sampai sekarang, bahwa dalam proses pembelajaran pengetahuan hanya dialihkan dari guru ke siswa tanpa adanya timbal balik (feedback).

(20)

4

kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif agar mampu bersaing, berpikir kritis, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan berkarakter. Mengajar bagi seorang guru bukanlah sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa tetapi guru dapat memotivasi kepada siswa agar suasana pembelajaran tetap menyenangkan. Hal ini akan berhasil apabila antara guru dan siswa dapat bekerja sama. Dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan siswa tersebut tidak merasa terbebani secara perseorangan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, tetapi mereka saling bertanya dan berdiskusi dalam memecahkan masalah pembelajaran. Dengan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan diharapkan akan tumbuh dan berkembang potensi siswa sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Peran aktif siswa sangat dibutuhkan dalam semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dalam prakteknya pembelajaran Agama Islam yang terjadi di sekolah-sekolah saat ini lebih menekankan pada metode mengajar secara informatif yaitu guru menjelaskan atau ceramah dan siswa mendengarkan dan mencatat (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 97). Pembelajaran dengan metode ceramah cenderung membuat siswa menjadi pasif karena pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered).

(21)

5

pelajaran PAI di SMPN 5 Salatiga adalah 75, hal ini terbukti pada ulangan tengah semester dengan rata-rata nilai 68,53 (65,38% dari seluruh siswa) belum mencapai KKM sekolah, dan yang mencapai kkm 9 orang siswa atau 34,61%. Maka hasil belajarnya masih berada di bawah standar kriteria ketuntasan minimal di SMPN 5 Salatiga. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal siswa tersebut.

(22)

6

model pembelajaran, minat peserta didik dan lain-lain. Melalui perangkat pembelajaran yang ada, pemilihan model pembelajaran yang tepat, diharapkan tercapainya tujuan pendidikan, yaitu kualitas pembelajaran yang meliputi aktivitas dan hasil prestasi belajar peserta didik (Nana Sudjana, 1996: 6).

Ketepatan guru dalam menggunakan media dan model pembelajaran akan mempengaruhi belajar siswa. Jika guru dapat memilih media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik, maka hasil belajar siswa akan lebih efektif (Nur Solikhah, 2018: 27). Model pembelajaran yang bervariasi dapat menjadikan siswa aktif dan tidak mudah bosan terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam yang cenderung memiliki cakupan materi yang luas. Pembelajaran yang melibatkan siswa akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna sehingga diharapkan materi dapat tersampaikan dengan maksimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipakai adalah model Course Review Horay (CRH).

(23)

7

diajarkan guru dengan menjawab soal-soal. Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) dalam aplikasinya tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar di bidang akademik saja. Pembelajaran dengan model Course Review Horay (CRH) juga melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) pembelajaran lebih berpusat pada siswa yang dikemas dalam bentuk permainan. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga tidak mudah bosan untuk belajar. Dengan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) ini, diharapkan siswa menjadi antusias dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat membawa dampak pada peningkatan hasil belajar yang lebih baik pada siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI HUKUM BACAAN NUN SUKUN/TANWIN DAN MIM SUKUN DENGAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) PADA SISWA KELAS VII F SMPN 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.”

B. Rumusan Masalah

(24)

8

materi hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun pada siswa kelas VIIF SMPN 5 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun melalui model course review horay (CRH) pada siswa kelas VII F SMPN 5 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam pendidikan tentang penerapan model Course Review Horay (CRH) dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan nun sukun/tanwin dan mim sukun serta sebagai dasar masukan guru dan calon guru untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran sesuai materi yang dibahas.

2. Manfaat Praktis

(25)

9

yang disampaikan, dan memberikan pemahaman mengenai kondisi peserta didik di kelas. Selain itu, sebagai rujukan atau acuan dalam mata pelajaran PAI, memberikan gambaran mengenai proses pembelajaran siswa sehingga dapat menjadi pedoman peningkatan hasil belajar, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran course review horay (CRH), serta sebagai perbandingan ataupun referensi bagi penelitian yang relevan. E. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, Nana, 2014: 22).

Hasil belajar dihasilkan siswa melalui pengalaman belajarnya setelah kegiatan belajar yang nantinya hasil belajar tersebut dapat menghasilkan kemampuan atau perubahan perilaku baik berupa kemampuan atau perubahan perilaku yang positif maupun negatif.

2. PAI (Pendidikan Agama Islam)

(26)

10

pengalaman (Majid, Abdul, 2012: 11). Dalam hal ini, pendidikan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman menjadikan Al-Qur‟an dan Al-Hadits sebagai sumber utama untuk menyiapkan peserta didik agar bertakwa dan berakhlakul karimah. 3. Model Course Review Horay (CRH)

Course review horay (CRH) merupakan model pembelajaran yang menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab dengan benar wajib berteriak “horee!!”. Selain dapat meningkatkan pemahaman siswa

pembelajaran ini pun dapat meningkatkan motivasi belajar. Course review horay juga membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran (Huda, Miftahul, 2013: 230). Siswa akan lebih dapat memahami materi dari soal-soal yang diberikan. Karena, model pembelajaran Course Review Horay (CRH) ini lebih berpusat pada siswa yang dikemas dalam bentuk permainan. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga tidak mudah bosan untuk belajar.

(27)

11

pembelajaran secara komprehensif dan sistematis pada Kelas VII F SMPN 5 Salatiga.

F. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara atas masalah yang diteliti dan bersifat teoritis. Karena hipotesis dapat menghubungkan teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan (Sukardi, 2011: 41). Jadi, suatu hipotesis akan diterima jika disertai dengan fakta-fakta yang membenarkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “jika model course review horay (CRH) diterapkan dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan nun sukun/ tanwin dan mim sukun maka hasil belajar siswa kelas VII F di SMPN 5 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 dapat ditingkatkan”.

G. Indikator Keberhasilan

1. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya ke siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan. SMPN 5 Salatiga menentukan KKM Individualnya yaitu 75, dan KKM Klasikal di SMP N 5 Salatiga adalah 85%.

(28)

12 H. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan proses dan hasil pembelajaran pada suatu kelas. Pendekatan kuantitatif peneliti gunakan karena peneliti perlu mengolah data dalam bentuk angka sebagai alat ukur untuk mengukur hasil pembelajaran siswa sebagai subjek penelitian. Sedangkan untuk melihat keberhasilan proses pembelajaran dengan pendekatan kualitatif di dukung oleh data kuantitatif yang berupa angka-angka. Pendekatan kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, serta perilaku yang dapat diamati dari orang-orang atau sumber informasi (Gay, 2006: 201). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang dikenai penelitian yaitu peserta didik kelas VII F SMPN5 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 26 siswa. 3. Langkah-langkah Penelitian

(29)

13

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2015: 42)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan materi, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas yang akan diberikan kepada siswa, dan menyusun alat untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

(30)

14 c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh pelaksanaan model pembelajaran course review horay (CRH) mengenai sasaran. Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan data hasil belajar sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan sehingga tampak kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan penelitian (Suyadi, 2010: 64).

Data yang diperoleh dalam proses observasi kemudian dikumpulkam lalu dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat diambil landasan untuk pelaksanaan kegiatan disiklus selanjutnya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain :

a. Tes

(31)

15

pada siklus I dan siklus II. Pelaksanaan tes ini dilakukan pada tiap akhir siklus dalam penelitian tindakan terhadap mata pelajaran PAI kelas VIIF SMPN 5 Salatiga pada materi hukum bacaan nun sukun dan mim sukun.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena atau kejadian yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 2002: 136). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206).

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data rekapitulasi tentang; data terkait dengan SMPN 5 Salatiga, struktur organisasi sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, daftar peserta didik, daftar nilai (hasil belajar) peserta didik, dan aktivitas peserta didik berupa dokumen gambar atau foto selama kegiatan pembelajaran. 5. Instrumen Penelitian

(32)

16 6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis dilakukan peneliti bersama guru kelas VII F SMPN 5 Salatiga sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:

Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi

N = Jumlah subjek (Suyadi, 2010: 85) I. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul skripsi, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar gambar, dan daftar tabel.

100% N

(33)

17

Pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah, , rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, pada bab ini membahas tentang kajian teori dan kajian pustaka. Kajian teori meliputi penjelasan teori mengenai hasil belajar dan Pendidikan Agama Islam, kajian materi penelitian, dan model course review horay (CRH). Sedangkan kajian pustaka meliputi penelitian yang relevan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, yang memuat gambaran umum SMPN5 Salatiga, deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas tentang deskripsi per siklus dan pembahasan.

BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran

(34)

18 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apreisasi dan keterampilan (Suprijono, 2010: 5). Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar (Sudjana, 2005: 5). Hasil belajar yaitu perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar. Karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman Rusmono (2012: 8). Hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Adapun kemampuan yang diperoleh sebagai hasil belajar adalah keterampilan intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap (Sam‟s, Rosma Hartini, 2010: 33-34).

(35)

19

materi pelajaran di sekolah. Dapat dikatakan pula bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar itu sendiri berupa perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu, faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

1) Faktor internal

Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor ini meliputi dua aspek, yaitu:

a) Aspek Filosofis (yang bersifat jasmaniah)

(36)

20

Jadi, fisik seseorang baik luar maupun dalam sangat mempengaruhi kinerja dan kemampuan siswa terutama dalam pembelajaran sehari-hari.

b) Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa. Diantaranya adalah tingkat intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

(1) Intelegensi siswa

Tingkat kecerdasan siswa merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Jika tingkat kecerdasan rendah, maka hasil belajar yang dicapai akan rendah pula. Hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Sehingga tidak diragukan lagi bahwa tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa (Hlen, 2002: 130).

(37)

21 (2) Sikap siswa

Sikap siswa merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dengan cara relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang terutama kepada guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa akan kurang memuaskan.

(3) Bakat siswa

(38)

22 (4) Minat siswa

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan siswa yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

(5) Motivasi siswa

Tanpa motivasi yang besar, peserta didik akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar.

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar dirinya terdorong untuk bertinda melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Ngalim Purwanto, 2004:73), .

(39)

23

yang dipandang lebih esensial adalah motivasi intrisik karena lebih murni dan langgeng serta tidak tergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar siswa di sekolah diantaranya dengan memberi nilai-nilai, hadiah, saingan atau kompetisi, kerja kelompok, pujian dan film pendidikan. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai bentuk motivasi yang cukup penting (Arief S. Sadiman 2003: 91).

Kunci dari menumbuhkan motivasi siswa di sekolah adalah penanaman nilai-nilai baik nilai ibadah, maupun sosial, penanaman nilai kekompakan, penanaman bentuk kesadaran dan tanggung jawab, serta pertaruhan harga diri yang menjadi bentuk motivasi tertinggi.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi atau keadaan lingkungan disekitar siswa. Adapun faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah:

a) Lingkungan sosial

(40)

24

tetangga, teman-teman sepermainan disekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial bagi siswa. Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajra dan hasil belajar. b) Lingkungan non sosial

Lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Pendidikan harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing proses pembelajaran atau dapat dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan di kelas harus disesuaikan dengan perkembangan siswa seperti Firman Allah SWT, QS. Al-Isra: 84 seperti berikut:

ال١ِجَع َٜذَْ٘أ َُٛ٘ َِّْٓث ٍَُُْػَأ ُُْىُّثَشَف ِِٗزٍَِوبَش ٍََٝػ ًَُّْؼَ٠ ًٌُّو ًُْل

Artinya: “Katakanlah, tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya (DEPAG RI, 2004: 316).

(41)

25

adalah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran. Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam cara belajar siswa maka semakin baik hasilnya.

c. Indikator Hasil Belajar

Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan taraf, sebagai berikut:

1) Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh siswa.

2) Baik sekali/optimal, apabila sebagian benar bahan pembelajaran dapat dikuasai 76%-99%.

3) Baik/minimal, apabila bahan pembelajaran hanya dikuasai 60%-75%.

4) Kurang, apabila bahan pembelajaran yang dikuasai kurang dari 60% (Djamarah, 2006:107).

Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pembelajaran dikatakan betul-betul baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh

siswa.

2) Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau otentik.

(42)

26

sehingga akan dapat mempengaruhi pandangan dan caranya mendekati suatu permasalahan. Sebab pengetahuan itu dihayati dan penuh makna bagi dirinya (Sardiman, 2008: 49).

Penelitian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahanya atas perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan yang diinginkan.

Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan pada sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat berguna bagi guru dan juga siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat ditukar, seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 4).

(43)

27 d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai setelah seseorang melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar diklarifikasikan kedalam tiga ranah:

1) Ranah Kognitif

Hasil belajar kognitif adalah perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang, yaitu :

a) Pengetahuan (Knowledge)

(44)

28

Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dalam bersikap dan bertindak. Pengetahuan juga dapat dikatakan sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari, dilihat, dan didengar sebelumnya.

b) Pemahaman (Comprehension)

Pemahaman (Comprehension) adalah suatu tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya (Ngalim Purwanto, 2010: 44).

Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tingggi dari ingatan dan hafalan. Memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman dapat membuat seseorang tidak hanya dapat menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari dan mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.

c) Penerapan (Application)

(45)

29

teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkrit (Anas Sudijono, 2011: 51).

Penerapan dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk kegiatan untuk mencapai sesuatu dengan langkah menjalankan sebuah teori yang akan membawa seseorang pada tujuan yang lebih baik tentunya.

d) Analisis (Analysis)

Analisis (Analysis) adalah kemampuan seseorang untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam komponen-komponen pembentuknya (Daryanto, 2010: 110).

Analisis menjadi suatu bentuk kegiatan, aktivitas, dan proses yang saling berkaitan untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi lebih detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan.

e) Sintesis (Synthesis)

Sintesis (Synthesis) merupakan suatu proses dimana seseorang dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada (Daryanto, 2010: 112).

(46)

faktor-30

faktor tersebut ditemukan inspirasi baru, kategori baru, dan sudut pandang baru.

f) Penilaian (Evaluation)

Penilaian (Evaluation) merupakan kemampuan seseorang untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, maupun situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kegiatan penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, gagasannya, cara kerjanya, cara pemecahannya, metodenya, materinya, atau lainnya (Ngalim Purwanto, 2010: 47).

Penilaian menjadi bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana kemampuan seseorang atau ketercapaian suatu tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kriteria tertentu.

2) Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai sebagai hasil belajar, ranah afektif terdiri dari:

a) Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara lebih aktif.

(47)

31

c) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencapai jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas yang terjadi. d) Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk

suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya.

e) Karakterisasi merupakan kemampuan untuk mengkonsep masing-masing nilai pada waktu merespon, dengan cara mengidentifikasi suatu karakteristik nilai atau membuat pertimbangan (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 206).

Skala yang digunakan untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap kegiatan suatu objek diantaranya adalah skala sikap. Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak (negatif), dan netral. Sikap hakikatnya adalah kecenderungan berperilaku pada seseorang.

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi saraf dan koordinasi badan antara lain:

a) Gerakan tubuh, merupakan kemampuan gerakan tubuh yang mencolok.

(48)

32

gerakan yang dikoordinasikan biasanya berhubungan dengan gerakan mata, telinga dan badan.

c) Perangkat komunikasi non verbal, merupakan kemampuan mengadakan komunikasi tanpa kata.

d) Kemampuan berbicara, merupakan yang berhubungan dengan komunikasi secara lisan (Nana Sudjana, 1995: 24).

Ranah psikomotor sebagai bentuk kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia yang berupa ketrampilan dalam melakukan sesuatu. Keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan motorik, keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial.

2. Pendidikan Agama Islam (PAI)

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

(49)

33

Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam menanamkan atau menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya (Muhaimin, 2007: 7-8).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil suatu pengertian, bahwa pendidikan agama Islam merupakan sarana untuk membentuk kepribadian yang utama yang mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan tuntutan dan petunjuk al-Quran dan as-Sunnah. Pendidikan ini harus mampu membimbing, mendidik dan mengajarkan ajaran-ajaran Islam terhadap siswa agar dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)

(50)

34

(51)

35

Dari berbagai pendapat mengenai tujuan pendidikan agama Islam diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam bukan hanya mempelajari pendidikan duniawi saja, individual, sosial saja, juga tidak mengutamakan aspek spiritual atau aspek materiil. Melainkan keseimbangan antara semua itu merupakan karakteristik terpenting pendidikan Islam. Pendidikan ini juga membahas pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, maupun ilmiah.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam terbagi menjadi tiga bagian, meliputi :

1) Tarbiyah jismiyyah, yaitu segala rupa pendidikan yang wujudnya menyuburkan dan menyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya dapat merintangi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya.

2) Tarbiyah aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran yang hasilnya dapat mencerdaskan akal menajamkan otak semisal ilmu berhitung.

(52)

36

sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw (Abdul Majid dan Dian Andayani, 2006: 138).

Dengan melihat ruang lingkup pendidikan agama Islam diatas, jelaslah bahwa dengan pendidikan agama Islam kita berusaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik (akhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama Islam. Oleh karena itulah, pendidikan Islam sangat penting sebab dengan pendidikan Islam, orang tua atau guru bekerja sama untuk mengarahkan anak dalam membentuk kepribadian yang sesuai dengan ajaran islam.

3. Kajian Materi Penelitian

a. Ruang Lingkup Materi Nun Sukun/Tanwin Dan Mim Sukun 1) Hukum Bacaan Nun Sukun/Tanwin

Apabila ada nun sukun/tanwin berhadapan dengan huruf hijaiyyah, ada empat hukum bacaannya, yaitu izhar (bacaan jelas), ikhfa’ (bacaan samar), idgham (bacaan lebur), dan iqlab (bacaan

beralih).

a) Izhar, yaitu apabila nun sukun/tanwin berhadapan dengan salah satu dari huruf: ع,َ غ,َ ح,َ خ,ء,َ ٍ maka nun sukun/tanwin tadi dibaca jelas

(53)

37

c) Idgham, yaitu apabila nun sukun/tanwin berhadapan dengan salah satu dari huruf: َي,َى,َم,َّ, ل,َز maka nun sukun/tanwin tidak dibaca (dilebur ke huruf-huruf tersebut).

d) Iqlab, yaitu apabila nun sukun/tanwin berhadapan dengan huruf: (ب) maka nun sukun atau tanwin dibaca beralih menjadi m (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015: 189).

2) Hukum Bacaan Mim Sukun

Jika terdapat mim sukun (َْم) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, maka hukum bacaannya dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

a) Ikhfa` Syafawi

Suatu lafaz mengandung bacaan ikhfa’ syafawi apabila terdapat mim sukun (َْم) bertemu dengan huruf ba (ب).

Adapun cara membacanya adalah bunyi mim sukun dibaca samar-samar di bibir dan berdengung.

b) Idgham Mimi

Suatu lafaz mengandung bacaan idgham mimi atau idgham mimi apabila mim sukun (َْم) bertemu dengan huruf mim (م).

(54)

38 c) Izhar Syafawi

Suatu lafaz mengandung bacaan bacaan izhar syafawi apabila ada mim sukun (َْم) bertemu dengan salah satu dari 26 huruf hijaiyah berikut. َفَغَعَظَطَضَصَشَضَشَزَذَدَخَحَجَثَتَء

يٍَََّىَلَكَق‎.

Adapun cara membacanya adalah bunyi mim sukun dibaca jelas dengan bibir tertutup (Moh Wahyudi, 2007: 109). b. Model Course Review Horay (CRH)

1) Pengertian Course Review Horay (CRH)

Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan model yang menyenangkan karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk menjawab berbagai macam pertanyaan yang disampaikan secara menarik dari guru. Melalui pembelajaran kooperatif tersebut dapat digunakan oleh guru agar tercipta suasana pembelajaran di dalam kelas yang meriah dan menyenangkan, sehingga para siswa lebih tertarik dan bersemangat (Hamid, 2013: 223).

Model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak “hore!” (Huda, 2013: 230). Course Review Horay (CRH)

(55)

39

pemahaman konsep siswa yang dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban yang benar langsung berteriak “horay” atau

menyanyikan yel-yel kelompoknya (Kurniasih, Imas, 2015: 80). Dari uraian di atas, model pembelajaran Course Review Horay (CRH) merupakan suatu model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran dan diharapkan siswa lebih semangat dalam belajar karena pembelajarannya tidak monoton diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan, dan pada akhirnya hasil belajar siswa akan meningkat.

2) Langkah-langkah Pembelajaran Model Course Review Horay (CRH)

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b) Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.

c) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

d) Untuk menguji pemahaman, tiap kelompok diberikan kotak kartu sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.

(56)

40

f) Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang diberikan tadi.

g) Bagi yang benar diisi tanda check list(√) dan langsung berteriak horay

atau menyanyikan

yel-yel lainnya.

h) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan banyak yang berteriak horay.

i) Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.

j) Kesimpulan dan penutup

(Imas Kurniasih dan Berlin Sani, 2015: 81).

Jadi, inti dari langkah-langkah pembelajaran model course review horay (CRH) ini adalah kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan kotak-kotak pertanyaan untuk didiskusikan jawabannya dengan anggota kelompok masing-masing tanpa membuka buku paket maupun catatan. Kelompok yang paling banyak menjawab benar berteriak horay dan diberikan reward.

3) Kelebihan dan Kelemahan Course Review Horay (CRH)

Course review horay (CRH) memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan yaitu:

(57)

41

aktif, (3) Pembelajarannya tidak monoton karena pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan sehingga suasana tidak menegangkan, (4) Melatih siswa untuk bekerja sama.

b) Kelemahan yang diperoleh dalam pembelajaran course review horay (CRH) yaitu: (1) Memerlukan waktu yang lama, (2) Guru tidak dapat mengetahui kemampuan siswa masing-masing, (3) Adanya peluang untuk curang (Hamid, 2011: 223).

Model course review horay (CRH) memiliki beberapa kelebihan, antara lain: (1) strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalamnya; (2) model yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan; (3) semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan; dan (4) skill kerja sama antar siswa semakin terlatih. Model ini juga memiliki kelemahan, yaitu: (1) penyamarataan nilai antara siswa pasif dan aktif; (2) adanya peluang untuk curang; dan (3) berisiko mengganggu suasana belajar kelas lain (Huda, 2013: 231).

(58)

42

mudah berbuat curang karena guru tidak dapat mengawasi keseluruhan siswa.

B. Kajian Pustaka

Penelitian yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Mei Aditio, Jurusan Pendidikan

Akuntasi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta, Tahun 2014 dengan judul Penerapan Metode Course Review Horay (CRH) Berbantu Media Prezi Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi melalui penerapan metode Course Review Horay (CRH) dibantu media Prezi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode Course Review Horay (CRH) dibantu media prezi dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntasi, yang menunjukkan adanya peningkatan pada aspek aktivitas visual, aspek aktivitas lisan dan aspek aktivitas menulis.

(59)

43

Review Horay (CRH) dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa dengan cukup signifikan.

(60)

44 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMPN 5 Salatiga 1. Profil Sekolah

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Salatiga No. Statistik Sekolah / NPSN : 201036203005 / 20328438 Tipe Sekolah : A/A1/A2/B/B1/ B2/C/C1/C2 Alamat Sekolah : Jalan Bima Nomor 10 (Kecamatan)

Sidomukti (Kabupaten/Kota) Salatiga (Propinsi) Jawa Tengah Telepon/HP/Fax : (0298) 321972

Status Sekolah : Negeri Nilai Akreditasi : A – 94 b. Visi dan Misi Sekolah

Visi dari SMPN 5 Salatiga adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya prestasi siswa.

2) Meningkatnya etika dan estetika siswa. 3) Meningkatnya kedisiplinan siswa.

(61)

45

6) Membudayanya pola hidup bersih, indah, sehat, aman, mencintai dan melestarikan lingkungan.

Misi dari SMPN 5 Salatiga adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama sebagai landasan untuk mewujudkan insan yang beriman dan bertakwa.

2) Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan penilaian secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk mengoptimalkan prestasi akademis siswa.

3) Menanamkan norma dan tata nilai yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.

4) Mendayagunakan seluruh potensi sekolah demi terwujudnya Wawasan Wiyata Mandala, utamanya optimalisasi pembinaan SDM. 5) Mendorong dan membantu siswa untuk dapat mengenali potensi

dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.

6) Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan aman. 2. Data Guru dan Karyawan

Berikut daftar nama guru dan karyawan SMPN 5 Salatiga: Tabel 3.1 Guru dan Karyawan di SMPN 5 Salatiga

Sumber: Administrasi Sekolah

No. Nama/NIP Jabatan

1 Dwi Hartati, S.Si., M.Pd.

19630123 198501 2 001 Kepala Sekolah

(62)

46 3 Dyan Ernawati, S.Pd.

19601029 198103 2 004 Guru/Wk. Sarpras 4 Drs. Yusuf Adriyanto

19670914 199702 1 004 Guru/Wk. Humas 5 Restu Nursusanti. Y, S.Pd.

19621129 198803 2 009 Guru/KA. Perpustakaan 6 Mumtanikhah, S.Pd.

19660125 199003 2 005 Guru/KA. Laboratorium 7 Wahyu Eko S., S.Pd.

19750710 200312 1 010 Guru/WK. Kurikulum 8 P.U Sarwoko

19590907 198003 1 008 Guru

9 S.M Ambarwati, S.Pd.

19590918 198112 2 002 Guru

10 Sri Winarti Guru

11 Muhammad Arif, S.Pd.I Guru

12 Hendah S.U Guru

13 Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd

19611023 198803 1 005 Guru

14 Hj. Susanti, S.Pd.

19621006 198703 2 006 Guru

15 Sastarina Lumantari Guru

16 Pramono, S.Pd.

19640707 199203 1 009 Guru

17 Christiani Yulianingrum, S.Pd.

19700728 199412 2 003 Guru

18 Sarno, S.Pd.

19710107 199412 1 001 Guru

19 Dra. Hasanah Fauzati

(63)

47 20 Mustaqimah, S.Ag

19701019 199802 2 003 Guru

21 Suryanti, S.Pd

19700617 200501 2 008 Guru

22 Anis, Nuraini, S.Pd.

19750605 200112 2 011 Guru

23 Rumiyati, S.pd

19640529 200312 2 002 Guru

24 Suyitno S.Pd

19590323 198103 1 012 Guru

25 Nurmiyasih, S.Pd.

19740821 200212 2 003 Guru

26 Amir Mahmud, S.Pd.

19670520 200701 1 018 Guru

27 Cahyanita, S.Th. Guru

28 Elia Tri Retnaningsih, S.Pd.

19711011 200604 2 015 Guru

29 Sri Budi Astuti, S.Pd.

19750221 200604 2 003 Guru

30 Sridik, S.Pd.

19830711 201001 1 011 Guru

31 Nuzhah Alwaidhoh, S.Kom.

19841105 201001 2 032 Guru

32 Rani Kusuma Dewi, S.Pd.

19760504 200801 2 010 Guru

33 Joko Kuntoro, S.Pd.

19801009 201001 1 016 Guru

34 Arif Rahman Saifudin, S. Kom.

19830104 201001 1 013 Guru

(64)

48 36 Anita Utami, S.Pd.

19830822 200902 2 005 Guru

37 Ika Tyasing K., S.Pd.

19840107 201001 2 013 Guru

38 Sri Indrachyatni, S.Pd.

19601205 198111 2 002 Guru

39 P.U Sarwoko

19590907 198003 1 008 Guru

40 Sunarti

19630902 198303 2 007 KA. TU

41 Jauhari

19750713 199903 1 005 TU

42 Erlina Nur Ratnaningrum, S.Pd. Guru 43 Subardan

19600817 198603 1 023 TU

44 Sri Wigatiningsih

19690226 201406 2 001 TU

3. Fasilitas, Sarana, dan Prasarana a. Ruang Belajar

(65)

49

5 R. Musik 1 7 x 3 Baik

6 Lab.Komputer 1 7 x 9 Baik

b. Ruang Kantor

Tabel 3.3 Ruang Kantor di SMPN 5 Salatiga Sumber: Administrasi Sekolah

c. Ruang Penunjang

(66)

50

Tabel 3.5 Lapangan di SMPN 5 Salatiga Sumber: Administrasi Sekolah

(67)

51

proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di kelas VII F khususnya pembelajaran PAI.

Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut:

NO NAMA L/P

1 AHMAD KHOFIF AL FAWAZ L

2 ALDHILA KHOIRU AKILA P

3 ANGGIA PUTRI AYU NIRMALASARI P

4 ARAYYAN RAFA PRASETYA L

12 JULIAN FAJAR KHOIRURIZA L

13 KAILA TATA NUR ISLAMAY P

(68)

52 C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Kondisi pra siklus

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI kelas VII F SMPN 5 Salatiga masih sering menggunakan metode pembelajaran yang berbasis satu arah. Dimana siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan soal yang terdapat pada paket. Maka pembelajaran tersebut hanya berpusat pada guru dan pemahaman siswa hanya bersifat sementara. Bahkan guru juga hanya menggunakan metode pembelajaran yang monoton seperti ceramah, dan jarang menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat memotivasi siswa.

Data yang diperoleh dari kondisi awal, hasil nilai tes ulangan tengah semester genap 2017/2018 siswa kelas VII F pada mata pelajaran PAI masih banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar yang digunakan sebagai patokan dalam mata pelajaran PAI yaitu 75.

Rangkuman hasil ulangan tengah semester genap PAI siswa kelas VII F ditunjukan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Nilai Hasil Belajar Ulangan Tengah Semester Genap PAI Siswa Kelas VII F (Pra Siklus)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1 AHMAD KHOFIF AL FAWAZ 78 Tuntas

2 ALDHILA KHOIRU AKILA 75 Tuntas

3 ANGGIA PUTRI AYU NIRMALASARI 68 Belum Tuntas

4 ARAYYAN RAFA PRASETYA 70 Belum Tuntas

(69)

53

12 JULIAN FAJAR KHOIRURIZA 75 Tuntas

13 KAILA TATA NUR ISLAMAY 70 Belum Tuntas

14 M. TOMMY KURNIAWAN 68 Belum Tuntas

15 MARCELLI ANGELIE 60 Belum Tuntas

16 MIA SOFIANA 75 Tuntas

17 MUHAMAD NAUVAL MANSUR 72 Belum Tuntas

18 MUHAMMAD ADI NUR WICAKSONO 68 Belum Tuntas

19 MUHAMMAD HANIF RIVAI 70 Belum Tuntas

20 NOVITA RAHMADANI 60 Belum Tuntas

21 NURUL HIDAYAH 75 Tuntas

22 RAFLY QOSTANI 50 Belum Tuntas

23 RAYA ADI PERMANA 50 Belum Tuntas

24 RIDHO RAMADHANI 55 Belum Tuntas

25 SYAFFA DHANA MUTHYA 78 Tuntas

26 WAHIDAH WASHILATUR ROHMAH 75 Tuntas

(70)

54

Dari uraian diatas dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran course review horay (CRH). 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus I (pertama) dilaksanakan pada hari Jumat 23 Maret 2018, dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3x40 menit), adapun rentang waktunya mulai jam 07.00 WIB sampai jam 09.00 WIB. Siklus I terdiri dari 4 tahap, yaitu:

a. Tahap Perencanaan

1) Membicarakan rencana penelitian tindakan kelas dengan kepala sekolah dan guru mapel.

2) Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan .

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terlebih dahulu dengan pokok bahasan. (RPP Terlampir)

4) Memilih topik yang sesuai dengan metode yamg diterapkan. 5) Membuat lembar kerja siswa. (Terlampir)

6) Membuat lembar observasi untuk siswa dan guru dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.

7) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

(71)

55

pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Langkah-langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

b) Guru menanyakan wawasan peserta didik terkait tentang hukum bacaan nun sukun/tanwin.

c) Guru menyampaikan indikator yang akan dicapai. 2) Kegiatan Inti

a. Mengamati

Peserta didik membaca materi di buku paket siswa. b. Menanya

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti.

c. Eksplorasi

(1) Dialog tanya jawab mengenai materi pelajaran menggunakan model pembelajaran course review horay (CRH).

(2) Kelas dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok diberi lima kartu bernomor yang berisi pertanyaan terkait materi.

d. Mengasosiasi/menalar

(72)

56

(2) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu lembar soal tes. e. Mengkomunikasi

(1) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran dengan benar.

(2) Kelompok yang berhasil menjawab soal dengan benar, dalam kotak jawaban ditandai dengan tanda √ dan bila jawaban salah

ditandai dengan tanda x.

(3) Kelompok yang berhasil mendapatkan tanda √ paling banyak wajib menyanyikan yel-yel dan berteriak "horay".

(4) Kelompok dengan jawaban benar paling banyak diberikan reward.

(5) Peserta didik mengerjakan soal tes dengan tertib 3) Penutup

a) Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.

b) Guru melakukan penguatan materi pelajaran hari ini. c) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut.

d) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

c. Observasi

(73)

57

review horay (CRH) berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan. d. Refleksi Siklus I

Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian yang dibuat kemudian digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian, sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan yang lebih baik untuk siklus-siklus berikutnya.

Pada tahap ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai tes siswa dan lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan beberapa hal yang mendukung dalam proses pembelajaran, diantaranya:

1) Penyajian materi sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah di buat di RPP.

2) Pengusaan materi dari guru sangat baik.

3) Model course review horay (CRH) dapat diterapkan dalam materi pelajaran tersebut.

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2015: 42)
Tabel 3.1 Guru dan Karyawan di SMPN 5 Salatiga
Tabel 3.2 Ruang Belajar di SMPN 5 Salatiga
Tabel 3.4 Ruang Penunjang di SMPN 5 Salatiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Having 156 stores situated in across Indonesia, it dominates the retail market share in Indonesia.. It performs expansion by launching new stores and developing the online

Dari ayat tersebut bahwa sedekah dijalan Allah itu akan mendapat ganjaran tuju ratus kali dari harta yang disedekahkan, bahkan Allah akan melipat gandakan dari

Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal

Sekayu, 11 September 2012 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa TA 2012 Pada Kantor Badan Ketahanan Pangan Kab Muba. Ketua, Dto

Jika jalan akan dipasang keramik dengan biaya Rp60.000,00 setiap meter persegi, maka biaya yang diperlukan untuk pemasangan keramik adalah ...... Panjang garis singgung

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Kajian Tingkat Kesejahteraan Keluarga dan Minat

Untuk menciptakan citra bangunan dengan suasana pantai dilakukan dengan menggunakan material alami pada dinding, bentuk bangunan bangunan, lantai ruang. luar,

Kebijakan pola ruang kawasan budidaya diarahkan berdasarkan sifat-sifat kegiatan yang akan ditampung, potensi pengembangan, dan kesesuaian lahan. Rencana Pola Ruang