• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 2018, ISSN , 44

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIDAKTIKA PGRI, 4, (1), MEI 2018, ISSN , 44"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

PENARIKAN AKAR PANGKAT DUA MELALUI TAKSIRAN

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 1 SDN 2 PAMOTAN

TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Gurid Giri Muktini

*)

SD Negeri 2 Pamotan

UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang 59261

*)e-mail: guridgiri.muktini@yahoo.com

Abstrak

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menngkatkan hasil belajar matematika tentang penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran pada siswa SDN 2 Pamotan Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2016 / 2017.Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus., yang masing – masing siklus terdiri empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan pelaksanaan, dan refleksi hasil pengamatan. Peneliti tertarik melakukan penelitian karena dalam pembelajaran awal diperoleh hasil hanya ada 6 siswa yang telah mencapai KKM dengan rata- rata nilai yang diperoleh 57,5. Sementara 18 siswa memperoleh nilai di bawah KKM. Maka Peneliti memutuskan untuk mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran 1 ( Siklus 1 ), Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ada peningkatan dari 6 siswa yang melampaui KKM menjadi 12 siswa dengan rata – rata nilai 65,83. Pada siklus II ini, hasil belajar siswa telah meningkatan rata – rata nilai yang dicapai siswa 81,67 dan 21 siswa dari 24 siswa telah melampaui KKM. Hasil penelitian Tindakan Kelas menunjukkan bahwa melalui taksiran pada penarikan akar pangkat dua dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V semester I SDN 2 Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten pada tahun pelajaran 2016 / 2017.

Kata Kunci : taksiran, Penarikan Akar pangkat dua

1.

Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai di Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. ., banyak siswa menganggap mata pelajaran ini dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan.

Pembelajaran matematika yang menyenangkanakan

meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajara matematika. Pembelajaran yang bermakna tidak akan mudah dilupakan oleh siswa.

Bahan ajar Matematika di kelas V dalam satu tahun cukup padat,.Salah satu materi yang sulit dipahami siswa adalah penarikan akar pangkat dua. Untuk itulah penulis mengadakan penelitian tentang teknik pembelajaran materi penarikan akar pangkat dua pada siswa kelas V semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Penulis menyadari pentingnya mengadakan penelitian karena dari 24 siswa yang mampu melampaui KKM hanya 6 anak.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengadakan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang penarikan Akar Pangkat Dua melalui Taksiran Pada Siswa Kelas V Semester 1 SDN 2 PamotanTahunPelajaran 2016 / 2017”.

Adapun penyebab – penyebab kegaalan dalam

pembelajaran itu antara lain : Siswa belum memahami penjelasan guru,Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi, Guru tidak menggunakan alat peraga, Metode yang digunakan kurang bervariasi.

Dari hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan jawaban dari permasalahan - permasalahan di atas adalah : Siswa seharusnya lebih aktif dalam pembelajaran, dan guru menyampaikan materi yang dapat dengan mudah dipahami siswa, Siswa seharusnya memiliki keberanian untuk bertanya, dan guru member kesempatan siswa untuk bertanya, Alat peraga yang dipilih harus menarik dan membantu dalam pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah memahami penjelasan guru, Menggunakan metode yang bervariasi dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :Apakah dengan teknik taksiran dapat meningkatkan hasil belajar tentang penarikan akar pangkat dua pada siswa kelas V SDN 2 Pamotan pada tahun ajaran 2016/ 2017?

Bagaimana keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang penarikan akar pangkat dua dengan

(2)

teknik taksiran pada siswa kelas V SDN 2 Pamotan pada tahun pelajaran 2016 / 2017?

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dalam materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran, Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tentang materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran.

Manfaat yang dapat diambil dari hasil peneliatian ini adalahs ebagai berikut : Bagi Guru dengan penarikan akar pangkat dua melalui taksiran dapat memudahkan guru menyampaikan materi yang mudah diterima bagi siswa

dalam waktu singkat, meningkatkan kualitas,

profesionalisme dan percaya diri guru dalam pembelajaran Matematika .Bagi Siswa mampu mengatasi kesulitan pada mata pelakjaran matematika tentang materi penarikan akar pangkat dua melalui taksiran dengan mudah, Hasil belajar siswa tentang penarikan akar pangkat dua meningkat, dan meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika,

2.

Materi dan Metode

2.1. Materi

Pengertian Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. (Slamet, 2003:2).

ada beberapa pendapat dari para ahli pendidikan.

a. Witherington (1952)

Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang manifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.

b. Crow & Crow ( 1958)

Belajar adalah upaya pemerolehan kebiasaan-

kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru.

c. Hilgard (1962)

Belajar adalah proses muncul atau berubahnya suatu perilaku Karen adanya respons terhadap suatu situasi.

d. Di Vestadan Thompson (1970)

Belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman.

e. Gage & Berliner

Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.

f. Thursan Hakim (2000)

Belajar adalah suatu proses perubahan dalam

kepribadian manusia dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

ketrampilan, daya piker, dan lain-lain.

Hal ini berarti peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam

berbagai bidang. Apabila tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, orang tersebut belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain, ia mengalami kegagalan dalam proses belajar.

Menurut aliran behavioristic pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif

mendefinisikan pembelajaran sebagai cara guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono, 2000:24). Adapun Humanistik mendiskripsikan pembelajaran sebagai member kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya ( Sugandi, 2004:9)

Akar Pangkat Dua atau Akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan suatu bilangan tidak negative yang apabila dikuadratkan sama dengan bilangan tersebut. Bisa dikatakan bahwa akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan kebalikan dari kuadrat suatu bilangan. Apabila Y adalah kuadrat dari bilangan X ( Y = X2 ) maka bilangan

X adalah akar kuadrat dari bilangan Y ( X =

√𝑌 )

. Taksiran dari kata dasar taksir, menurut kamus besar Bahasa Indonesia taksir berarti kira – kira , hitungan ( kasar ). Sedangkan taksiran menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti kiraan, hitungan kasar. Dalam menentukan hasil akar kuadrat dengan taksiran kita menentukan hasil dengan kira – kira, atau hitungan kasar dengan memperhatikan aturan – aturan yang ada , sehingga dapat menentukan hasil penarikan dengan cepat dan tepat. Penarikan akar pangkat dua merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas V semester I . Cara untuk menentukan hasil penarikan akar kuadrat ( Penarikan akar pangkat dua dengan beberapa cara :

Beberapa cara untuk menentukan hasil penarikan akar kuadrat ( Penarikan akar pangkat dua )

1. Susun kebawah

Contoh :2

√729

= ………

Langkah-langkahnya :

a. Pisahkan angka bilangan itu sebanyak 2 bilangan dari belakang, kemudian tandai dengan titik menjadi

√7.29

2

b. Perhatikan angka (7)

Carilah sebuah bilangan yang jika dikuadratkan hasilnya sama dengan 7 atau kurang dari 7.

Bilangan yang dimaksud adalah 2 sebab 22 = 4, jika 32

tidak dapat karena lebih dari 7 .

c. Lakukan pengurangan dan turunkan dua bilangan dibelakangnya, sehingga sekarang menjadi :

√7.292

2x2=4

329 2

(3)

d. Angka hasil yang pertama dikalikan 2, menjadi 2 X 2 = 4

e. Tuliskan 4… X ….. di bawah 2 X 2, sepert iberikutini :

2

√7.29

2x2= 4

329 4… X … =

f. Carilah bilangan untuk mengisi yang hasilnya 329 g. Ternyata bilangan itu adalah 7, sehingga menjadi 47 x

7 = 329. Terbentuklah seperti berikut :

√7.29

2 2x2= 4 329 47 X 7= 329 0 h. Jadi

√729

2 = 27 2. Faktorisasi Prima Contoh :

√36 = √2

2 X 32 =

√2

2:2 X 32:2 = 2 X 3 = 6 Jadi

= √36 = 6

a. Cara menentukan satuan

- Bilangan kuadrat satuannya 1 jawaban satuan adalah 1 atau 9

- Bilangan kuadrat satuannya 4 jawaban untuk satuan adalah 2 atau 8

- Bilangan kuadrat satuannya 9 jawaban angka satuan adalah 3 atau 7

- Bilangan kuadrat satuannya 6 jawaban angka satuan adalah 4 atau 6

- Bilangan kuadrat satuannya 5 jawaban untuk angka satuan adalah 5

- Bilangan kuadrat satuannya 0 jawaban untuk angka satuan adalah 0

b. Cara menentukan puluhan

- Bilangan kuadrat antara 1 - 99 hasil puluhannya 0

- Bilangan kuadrat antara 100 – 399 hasil puluhannya 1

- Bilangan kuadrat antara 400 – 899 hasil puluhannya 2

- Bilangan kuadrat antara 900 – 1599 hasil puluhannya

- 3

- Bilangan kuadrat antara 1600 – 2499 hasil puluhannya

- 4 dst

2.2. Metode

Subjek penelitian adalah Siswa kelas V ( Lima ) SD Negeri 2 Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang pada tahun pelajaran 2016 / 2017. Jumlah siswa yang diteliti ada 24 siswa. Tempat Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan peneliti diadakan di SD Negeri 2 Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang kelas V ( Lima ) semester 1 ( satu )

Pelakasanaan penelitian yang dilakukan peneliti dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2016 / 2017 sebanyak 2 siklus .

Deskripsi Pembelajaran Awal

Tahap – tahap dalam pelaksanaa pembelajaran terdiri dari tahap Perencanaan ( Planing ),Tahap Pelaksanaan (Acting), Tahap Observasi (Pengamatan ), Tahap Refleksi (Reflecting). Kegiatan ini diawali dengan menentukan mata pelajaran yang diteliti yaitu Matematika. Setelah menentukan mata pelajaran dilanjutkan menyusun RPP. RPP yang disusun menggunakan penarikan akar pangkat dua dengan cara susun ke bawah dan pembelajaran masih menggunakan cara tradisional dan mempersiapkan segala perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Tahap pelakasanaan pembelajaran terdiri Kegiatan Awal dilaksanakan +5 menit, Kegiatan inti dilaksanakan+ 50 menit , dan Kegiatan Akhir dilaksanakan + 15 menit Tahap Observasi (Pengamatan) dilakukan selama kegiatan belajar mengajar juga dilaksanakan observasi pelaksanaan belajar mengajar dengan lembar observasi. Lembar observasi berisi pengamatan aktifitas guru dan siswa selama pembelajaran. Tahap Refleksi (Reflecting ) dilakukan peneliti setelah kegiatan pembelajaran.

Deskripsi Pembelajaran Siklus 1

Tahap – tahap dalam pelaksanaan siklus 1 terdiri dari tahap Perencanaan ( Planning ), Tahap Pelaksanaan ( Acting ), Tahap Observasi, Tahap Refleksi ( Reflecting). Pada tahap perencanaan diawali dengan kegiatan penyusunan RPP. Tahap pelaksanaan terdiri dari 3 kegiatan yaitu Kegiatan awal : dilaksanakan + 5 menit, Kegiatan inti dilaksanakan + 50 menit, Kegiatan akhir dilaksanakan +20 menit, selama kegiatan pembelajaran dilakukan tahap observasi oleh teman sejawat untuk mengamati kegiatan guru, kegiatan siswa. Tahap Refleksi untuk mengetahui hasil yang dicapai dan kegiatan yang takan dilakukan dan tindakan selanjutnya

√1 2 = 1 √32 6 = 6 √4 2 = 2 √492 = 7 √9 2 = 3 √642 = 8 √1 2 6 = 4 √812 = 9 √25 2 = 5 √1002 =10 2 27

(4)

Deskripsi Pembelajaran Siklus II

Tahap - Tahap dalam pelaksanaan siklus II terdir dari Perencanaan ( Planing ), Tahap Pelaksanaan ( Akting), Tahap Observasi, Tahap Refleksi ( Reflecting ). Kegiatan tahap pada siklus II adalah membuat RPP yang memuat teknik pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran, menyiapkan lembar observasi. Tahap Pelaksanaan ( Akting ) yang terdiri dari kegiatan awal dilaksanakan + 10 menit, kegiatan Inti dilaksanakan + 50 menit, Kegiatan Akhir ( dilaksanakan + 15 menit) dalam kegiatan ini guru mengajarkan penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran. Tahap Observasi dilakukan oleh teman sejawat, mengamati selama kegiatan pembelajaran dan memberikan nilai sesuai dengan lembar observasi yang telah disiapkan. Teman sejawat akan mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Tahap Refleksi ( Reflecting) dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya.

3.

Hasil dan Pembahasan

3.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran membaca dilaksanakan dengan pembelajaran tradisional.

Pembelajaran hanya bersifat monoton, guru

menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan peserta didik cenderung mendengarkan sehingga peserta didik akan bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran.. Sehingga hal tersebut akan berdampak pada peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang berhasil secara optimal. Selain itu, prestasi belajar peserta

didik akan cenderung rendah dan tidak memuaskan. Nilai

hasil tes formatif dari 24 siswa kelas V SDN 2 Pamotan tahun Pelajaran 2016 / 2017, ada 2 siswa mendapat nilai terendah yaitu 20 dan 1 siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu 90, ternyata rata- rata nilai yang telah diperoleh adalah 57.5. Ada 6 anak yang telah melampaui KKM. Adapun KKM mata pelajaran Matematika Kelas V semester 1 SDN 2 Pamotan adalah 65. Adapun hasil yang dicapai pada pembelajaran awal sebagai berikut :

Kelebihan Perencanaan pada pembelajaran awal Uraian materi lengkap, kelemaha tujuan pembelajaran belum

mencakup Behavior, Conditian dan Degree.,alat peraga yang digunakan kurang menarik. Kelemahan pelakasanaan pembelajaran adalah Sebagian siswa kurang aktif, pembelajaran di kuasai siswa yang pandai, Penggunaan alat peraga kurang menarik. Hasil pengamatan teman sejawat selama observasi diperoleh dat, Kelebihan selama proses pembelajaran Guru dalam melaksanakan KBM sudah menguasai materi, pelaksanaan secara keseluruhan berjalan lancar dan baik. Kekurangan l embar observasi masih secara garis besar belum mendetail dan belum menyeluruh. Hasil refleksi kekurangan, diantaranya :Siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran, Guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat, sehingga sebagian anak merasa kebingungan, Penerapan langkah-langkah menentukan akar pangkat dua melalui cara susun ke bawah kurang menarik siswa, dan siswa merasa kesulitan

3.2. Deskripsi Tiap Siklus 3.2.1. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan karena hasil pembelajaran awal tidak berhasil.. Tahap – tahap dalam

pelakasanaan siklus I yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam pelaksanakan tindakan siklus I, pembelajaran dilakukan dengan penerapan teknik pengerjaan dengan faktorisasi prima.

Berdasarkan lembar observasi aktifitas peserta didik dan hasil tes peserta didik pada tindakan siklus I, maka diperoleh data-data dalam tindakan siklus I. Observasi digunakan untuk mengetahui saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I, masih ada sebagian besar peserta didik yang masih kurang konsentrasi tidak aktif dalam kelompok belajar, dan sering bercanda dengan temanya. Hasil dari pembelajaran siklus I, nilai terrendah yang dicapai adalah 30 , dan nilai tertinggi yang diperoleh 100. pembelajaran siklus I mengalami peningkatan. Rata- ratanyapun meningkat dari 57.5 menjadi 65,83 Siswa yang melampaui KKMpun meningkat dari 6 siswa menjadi 12 siswa

Berdasarkan hasil pembelajaran matematika pada siklus I dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus I masih ada banyak siswa yang belum jelas dengan materi yang disampaikan guru. Walaupun secara garis besar sudah ada peningkatan yang cukup baik dibandingkan pada saat pembelajaran awal. Kelebihan Pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan cara faktorisasi prima mengalami peningkatan dari 18 siswa yang belum mencapai KKM, pada pembelajaran siklus I mengalami penurunan menjadi siswa. Dan nilai rata- rata yang semula 57.5 menjadi 65,83.Kekurangan hasil pembelajaran siklus I masih kurang maksimal. Terbukti masih ada 12 siswa yang belum mencapai atau melampaui KKM, perlu adanya perbaikan pembelajaran pada Siklus II. Adapun hasil yang telah dicapai siswa sebagai berikut:

0 5 10 15 20 40 50 60 70 80 90 jum la h s is wa NILAI

(5)

3.2.2. Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dilaksanakan peneliti

untuk perbaikan pembelajaran siklus I. Selama

pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti menggunakan teknik taksiran untuk penarikan akar pangkat dua. Kelebihan dari cara ini adadalah cara pengerjaan penarikan akar pangkat 2 dengan cara yang lebih efektif, Mengurangi metode ceramah dan lebih banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Selama Proses pembelajaran Siswa aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa lebih mudah memahami materi. Namun Siswa yang telah paham kurang memperhatikan,, siswa yang tidak paham semakin minder.

Pada siklus II ini , hasil belajar mengalami peningkatan yang cukup baik. Dari 24 siswa pada kelas V SD Negeri 2 Pamotan ternyata hanya tiga siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga dapat dikatakan `hasil pembelajaran siklus II mencapai rata – rata 81,67. Tingkat ketuntasannya adalah 87,5 %. Melihat hasil peningkatan hasil belajar ini peneliti merasa sudah cukup maka tidak dilakukan siklus III. Hasil yang telah dicapai siswa pada siklus II sebagai berikut:

Adapun rekapitulasi hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

Rekapitulasi Hasil Tes

No Kegiatan

Banyak

Peserta didik pencapaian KKM Prosentase Rata – rata <

KKM > KKM > KKM KKM <

1 Pembelajaran Awal 18 6 75% 25% 57,5

2 Siklus I 6 18 25 % 75 % 65,83

3 Siklus II 3 21 87,5% 12,5 % 81,67

Melihat hasil peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa, peniliti meyakini bahwa dengan teknik taksiran dalam

pengerjaaan penarikan akar pangkat dua dapat

meningkatkan hasil belajar, Dan peneliti tidak melakukan pembelajaran siklus III.

4.

Simpulan

Setelah melaksanakan penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) pada mata pelajaran Matematika tentang penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Siswa sangat senang pembelajaran penarikan akar pangkat dua dengan teknik taksiran, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan penarikan akar pangkat dua .

Guru dalam setiap pembelajaran terutama mata pelajaran Matematika selalu mendorong peningkatan aktivitas, motivasi, dan minat belajar siswa,Perlunya mencari dan menggali teknik – teknik pengerjaan Matematika yang mudah dimengerti.

Referensi

Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ),Semarang : Media Group.

Depdikbud. (2005). Kurikulum 2006 KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pelajaran Matematika: Jakarta

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. ( 2014) Bangga sebagai Bangsa Indonesia

Buku Tematik terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Gatot Muhsetyoi, dkk ( 2007 ). Pembelajaran Matematika

SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Karso, Drs, M.Pd. (2004). Pendidikan Matematika I.

Jakarta : Universitas Terbuka

Hamdani, Dr, M.A. (2010). Sratekagi Belajar Mengajar,

Bandung : CV. Pustaka Setia

Soenarjo,R.J ( 2007 ) Matematika 5, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang. Kemdikbud.

HS, Fahrur. Modul Workshop Matematika Dahsyat

Indonesia. 0 2 4 6 30 50 60 70 80 100 JU M LA H SI SW A NILAI Nilai pembelajaran Siklus 1

0 2 4 6 8 50 60 70 80 90 100 BA NYA K S IS W A N I L A I

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Pasal tersebut ditegaskan bahwa “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi negara adalah. sebagai

Tingkat motivasi siswa sekolah dasar dalam mengikuti olahraga senam ini di analisis menggunakan teknik deskriftif kuantitatif yaitu dengan menggunakan teknik

perbedaan yang bermakna antara daya makan ikan cupang ( Betta sp. ) dan ikan guppy ( Poecilia reticulata ) sebagai predator larva instar III nyamuk Aedes aegypti

Variabel Percieved Price juga dapat digunakan agar dapat pula melihat hasil apakah dengan diadakannya kesesuaian atau penurunan harga pada objek penelitian yang

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat penyertaan dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Reservoir Karbonat: Diagenesa

Dalam masa percobaan 1 (satu) tahun CPNS, hanya ada satu pendidikan dan pelatihan (pelatihan) terintegrasi yang telah menggabungkan seluruh kebutuhan

Berdasarkan tabel hasil analisis tingkat likuiditas di atas dapat diketahui kondisi keuangan dalam keadaan sehat, namun untuk memenuhi permintaan para debitor dengan aset bank