• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN SISTEM KEAMANAN TAS KOPER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DAN RFID DENGAN METODE FUZZY LOGIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN SISTEM KEAMANAN TAS KOPER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DAN RFID DENGAN METODE FUZZY LOGIC"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

441

RANCANGAN SISTEM KEAMANAN TAS KOPER MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DAN RFID DENGAN

METODE FUZZY LOGIC

Abdul Kodir Perdana, Pilipus Tarigan, Muhammad Sayuthi Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia

Jalan Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun, Medan, Indonesia

ABSTRAK

Tas koper merupakan media penyimpanan seseorang yang saat ini digunakan saat berpergian dalam maupun luar kota karena tas koper ini merupakan media penyimpanan yang cukup besar untuk menyimpan barang-barang yang akan dibawa pada saat bepergian. Sistem keamanan pada tas koper ini masih konvensional dimana orang menjaga dalam isi koper tersebut hanya menggunakan gembok kunci sebagai keamanannya. Hal inilah yang mengakibatkan barang-barang di dalam tas koper sering hilang pada saat melakukan perjalanan karena mudahnya seseorang untuk membuka dan mengambil apa yang ada didalam tas koper tersebut. Metode Fuzzy Logic hanya mengenal 0 dan 1, on atau off, hidup atau mati, gelap atau terang, benar atau salah, buka atau tutup. Tidak ada yang samar-samar, tidak ada abu-abu yang ada hanya hitam atau putih. Jika tidak 1 maka 0, jika tidak gelap berarti terang dan ini adalah sesuatu yang logis. Alat ini menggunakan microntroller arduino uno sebagai pengontrol sebuah sensor yang menghidupkan atau mematikan sebuah alarm yang dioutputkan oleh arduino uno, dan alat ini akan mematikan alarm apabila seseorang meletakkan sebuah card id yang telah dibuat dan telah dicocokan pada Reader RFID dengan sebuah sensor yang telah berada di dalam tas koper, dan apabila tas ini dibuka secara paksa tanpa menggunakan card id maka tas akan membunyikan sebuah alarm .

Kata Kunci: Tas Koper, Arduino Uno, RFID, Reader RFID , Fuzzy Logic.

I. PENDAHULUAN

Seseorang berpergian indentik selalu menggunakan media seperti tas maupun koper yang digunakan untuk menyimpan barang bawaannya tersebut. Tas koper digunakan saat berpergian dalam maupun luar kota, karena tas koper ini merupakan media penyimpanan yang cukup besar untuk menyimpan barang-barang yang akan dibawa pada saat bepergian, adapun sistem keamanan pada tas koper ini masih manual dimana orang menjaga dalam isi koper tersebut hanya menggunakan gembok kunci sebagai keamanannya.

Hal inilah yang mengakibatkan barang-barang di dalam tas koper sering hilang pada saat melakukan perjalanan karena mudahnya seseorang untuk membuka gembok kunci dan mengambil apa yang ada di dalam tas koper tersebut karna tidak adanya pemberitahuan bahwa tas koper tersebut telah dibuka secara paksa oleh orang lain.

Metode Fuzzy Logic ini diformulasikan dalam rangka mencari nilai tengah antara bilangan Aristoteles 0 dan 1. Logika biner 0 atau 1 dasarnya berfikirnya adalah dari filsuf Aristoteles yang mengajarkan hukum berfiki bahwa sesuatunya mesti tergolong benar atau salah. Sebelumnya Plato sudah mencetuskan ide adanya daerah ketiga diantara benar dan salah. Ini yang menjadi dasar logika fuzzy yang memformulasikan bilangan antara 0 dan 1 atau lebih tepat antara 0.0 dan 1.0. Dapat disimpulkan logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output.

Sistem keamanan tas koper ini akan dibangun menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai pengontrol sebuah sensor yang menghidupkan atau mematikan sebuah alarm yang di-output-kan oleh

RFID, apabila tas ini dibuka secara paksa tanpa menggunakan card id maka sistem tas koper akan membunyikan sebuah alarm yang telah di-input-kan sebuah algoritma fuzzy logic di dalam mikrokontroler karna pada saat di buka secara paksa.

Algoritma ini tidak mengenali sebuah input dari user yang telah ditetapkan, kesalahan saat men-Tag RFID selama 5 kalipun akan membunyikan alarm yang di pasang pada tas koper, selain itu terdapat 3 unit sensor yang di letakan di setiap sisi yang menjaga tas koper agar tidak di buka paksa, maka ketika tas terbuka namun tidak menggunakan RFID alarm akan berbunyi. Oleh karena itu, perancangan sistem kamanan tas koper baru diharapkan akan membuat pengamanan pada tas koper terproteksi dengan baik dan memberikan solusi atas masalah-masalah yang terdapat pada sistem keamanan tas koper saat ini.

II. TEORITIS A. Koper

Koper adalah wadah tertutup yang digunakan sebagai tempat menyimpan pakaian dan barang lainnya yang dapat dibawa dalam perjalanan. Beberapa koper memiliki engsel seperti pintu, memiliki roda serta kunci, koper sendiri memiliki beragam ukuran yang bervariasi, mulai dari yang terkecil seperti tas ransel sampai ukurannya yang besar sekitar 22” inc, bahkan lebih, sedangkan koper yang banyak di pakai di kalangan menengah kebawah adalah jenis koper yang berbahan kain dan plastik dimanan sistem keamanan tas koper masih bejenis manual berbentuk gembok atau kombinasi kunci sebagai pengunci tas koper tersebut. B. Mikrokontroler Arduino

(2)

442

Mikrokontroler Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri terdiri dari atau IC (integrated circuit) yang bisa di program menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektonik dapat membaca input, memproses input tersebut kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.

Gambar 1. Board arduino uno

Sistem kendali fuzzy banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena memiliki beberapa kelebihan di antaranya :

1. Sistem kendali fuzzy memiliki sifat yang lebih kokoh dibandingkan sistem kendali PID karena memiliki daerah kerja yang lebih luas dan lebih tahan terhadap derau dan gangguan.

2. Sistem kendali fuzzy mudah dimodifikasi karena menggunakan aturan- aturan yang menggambarkan strategi operator dengan bahasa ilmiah.

RFID (Radio Frequency Identification)

merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio sebagai identifikasi terhadap suatu objek. RFID dapat dipandang sebagai salah satu cara dalam pelabelan suatu objek. Pelabelan dalam hal ini menggunakan sebuah kartu RFID atau TAG yg ditempatkan pada objek yg diindentifikasi. Fungsi TAG sama dengan fungsi barcode label.

Gambar 2. RFID System

1. RFID Card /TAG

Sebuah tag RFID atau transponder, terdiri atas sebuah microchip dan sebuah antena,. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik/ID dan informasi lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-only, read-write, atau

write-onceread-many. Antena yang terpasang pada

mikrochip mengirimkan informasi ke reader RFID.

Gambar 3. Bentuk Fisik Tag RFID

2. RFID Reader

Untuk berfungsinya sistem RFID, maka diperlukan sebuah reader atau alat scanning yang dapat membaca tag denganbenar dan mengkomunikasikan hasilnya ke microprosessor/microcontroller.

Gambar 4. RFID Reader C.Fuzzy Logic Controler (FLC)

Sistem kendali fuzzy berkembang dengan pesat terutama dijepang. Banyak barang konsumen yang telah diproduksi, yang didalamnya terdapat sistem fuzzy sebagai pengendalinya, konsumsi, sistem kendali fuzzy juga diaplikasikan kedalam sistem seperti elevator, kereta api, crane, otomotif (mesin,transmisi otomatis, sistem pengereman), dan sistem kendali lalu lintas, dan juga diaplikasikan dalam bentuk perangkat lunak atau program komputer seperti diagnosis medis, keamanan, dan kompresi data.

Sistem kendali fuzzy banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

1. Sistem kendali fuzzy memiliki sifat yang lebih kokoh dibandingkan sistem kendali PID karena memiliki daerah kerja yang lebih luas dan lebih tahan terhadap derau dan gangguan.

2. Sistem kendali fuzzy mudah dimodifikasi karena menggunakan aturan-aturan yang menggambarkan strategi operator dengan bahasa ilmiah.

3.

Suatu hal yang cukup mudah untuk memahami bagaimana sistem kendali Fuzzy bekerja, bagaimana merancangnya, dan bagaimana mengaplikasikannya [6].

Teknik inferensifuzzy logic yang peling sering digunakan adalah fuzzy logic Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk memperoleh output, diperlukan 4 tahapan yaitu :

(3)

443

Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

2. Aplikasi fungsi implikasi

Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.

3. Komposisi Aturan (rule base)

Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri-dari beberapa aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu:

a. Metode Max (Maximum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR (union). Jika semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan konstribusi dari tiap-tiap proposisi.

Secara umum dapat dituliskan: μsf[xi] ← max(μsf[xi], μkf[xi]) dengan:

μsf[xi] = nilai keanggotaan sousi fuzzy sampai aturan ke-i;-

μkf[xi] = nilai keanggotaan onsekuen fuzzy aturan ke-i;

b. Metode Additive (Sum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan: μsf[xi] ← min(1,μsf[xi]+ μkf[xi]) dengan:

μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;

μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;

c. Metode Probabilistik OR (probor)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum dituliskan:

μsf[xi] ← (μsf[xi]+ μkf[xi]) - (μsf[xi] * μkf[xi]) dengan:

μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;

μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;

4. Penegasan (defuzzy)

Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crsip tertentu sebagai output. Ada beberapa

metode defuzzifikasi pada komposisi aturan mamdani, antara lain:

a. Metode Centroid (Composite Moment)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat (z*) daerah fuzzy

.

*

Z

=

dz

z

zdz

z

)

(

)

(

b. Metode Bisektor

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan separo dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy. c. Metode Mean of Maximum (MOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. d. Metode Largest of Maximum (LOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. e. Metode Smallest of Maximum (SOM)

Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum [6]. III. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan akan efektivitas dan efisiensi sangat diutamakan dalam berbagai bidang. Hal tersebut telah mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang teknologi untuk menciptakan sebuah alat yang lebih efektif dan efisien. Lebih dari efektif dan efisien kebutuhan akan keamanan pun meningkat misalnya kemanan di suatu tempat, alat, keamanan data maupun keamanan barang yang di bawa pada saat berpergian, seperti halnya suatu barang yang di simpan di dalam tas koper saat melakukan perjalanan.

Seseorang berpergian indentik selalu menggunakan media seperti tas maupun koper yang di gunakan untuk menyimpan barang bawaannya tersebut. Adapun sistem keamanan pada tas koper ini masih manual dimana orang menjaga dalam isi koper tersebut hanya menggunakan gembok kunci sebagai keamanannya.

Hal inilah yang mengakibatkan barang-barang di dalam tas koper sering hilang pada saat melakukan perjalanan karena mudahnya seseorang untuk membuka gembok kunci dan mengambil apa yang ada didalam tas koper tersebut karna tidak adanya pemberitahuan bahwa tas koper tersebut telah dibuka secara paksa oleh orang lain.

Dengan permasalahan tersebut maka penulis mencoba mengembangkan keamanan yang telah ada dengan merancang sistem keamanan tas koper yang baru menggunakan sebuah mikrokontroler arduino

(4)

444

uno, yang diharapkan dapat membuat sistem keamanan baru yang lebih aman dari sistem keamanan tas koper sebelumnya.

A. Fuzzifikasi

Pada metode Fuzzy Logic diperlukan proses fuzzyfikasi atau menentukan derajat dari nilai input sehingga input dapat dikelompokan, Contohnya sebagai berikut :

1. Himpunan Kondisi Sensor LDR (Light Dependent Resistor) input terhadap mikrokontroler arduino uno. Diagram ini menjelaskan nilai cahaya pada sensor LDR, penjelasan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Diagram Sensor LDR (Light Dependent Resistor)

2. Himpunan Kondisi Sensor Magnet input terhadap mikrokontroler arduino uno, penjelasan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6. Diagram Sensor Magnet 3. Diagram RFID sebagai input terhadap

mikrokontroler arduino uno

Diagram ini menjelaskan kondisi RFID terhadap tag RFID saat akan melakukan pembacaan RFID / RFID Card yang digunakan dalam sistem keamanan tas koper, diagram ini menjelaskan berapa banyak percobaan akselerasi pembacaan RFID terhadap RFID tag, penjelasan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 7. Diagram RFID

B. Inference

Terdapat berbagai macam cara dalam menetukan aturan fuzzy. Misalkan untuk kondisi ON/OFF peringatan dan pemadamkebakaran dengan dua nilai linguistik: On dan Off

Gambar 8 Diagram Buzzer (Alarm) C. Proses Rule Fuzzy Logic

Jika Sensor LDR menangkap sinar terang (280 Ω), sensor magnet jauh antara setiap sisi (5 cm) dan RFID sangat salah (6 tag) maka kondisi alarm?

Dalam pengerjaan mamdani terlebih dahulu menetukan fuzzyfikasi seperti dalam penyelesaian berikut:

1. Sensor LDR

Sensor LDR menangkap sinar terang (280 Ω) 280 Ω = Terang (0.3) , Gelap (0.7)

Gambar 9. Kondisi sensor LDR ( input) 2. Sensor Magnet

Sensor Magnet menangkap jarak antar sisi sejauh (5 cm)

5 cm = Jauh (0.5), Sangat Jauh (0.5)

Gambar 10. Kondisi Sensor Magnet( input ) 3. RFID

RFID mentag kesalahan sangat salah yaitu sebanyak (6 tag)

6 Tag = Sangat Salah (1)

(5)

445

1. Operasi fuzzy dan implikasi:

R1: If sensor ldr terang and magnet jauh and rfid sangat salah then alarm on . Max ( 1; 0.7 ) = 1 R2 : If sensor ldr gelap and magnet dekat and rfid benar then alarm off.

Min (0.3 ; 0.5) = 0.3 2. Agreasi dan Defuzzifikasi

Persamaan garis ON melalui (25, 0) dan (75, 1) € µ (z) = 0.03 (z - 25)

µ (z) = 1 € z = 1 / 0.03 + 25 = 58,3 = 59

Persamaan garis OFF melalui (25, 1) dan (75, 0) € µ (z) = - 0.03 (z - 75)

µ (z) = 0.3 € z = 0.3 / (-0.03) + 75 = 65 Defuzzifikasi 𝑍∗= (1 x 59)+ (0.3 x 65)

0.3+1 =

60.38 ( 61 ) = Maka kondisi alarm “ON”

Gambar 12. Kondisi Alarm(output)

IV. IMPLEMENTASI

Sistem yang dibuat menggunakan sebuah alat mikrokontroler arduino uno dan software arduino ide 1.8.3, adapun tampilan software yang digunakan pada perncangan sistem keamanan tas koper degan implementasi terhadap mikrokontroler arduino uno adalah sebagai berikut :

Gambar 13. Arduino IDE 1.8.3

Gambar 13 adalah sebuah tampilan startup ketika program dijalankan, menjalan program tersebut bisa dengan menekan double klik pada mouse tehadap icon arduino pada desktop yang berbentuk angka 8 tertidur seperti gambar tampilan di atas. Setelah program terbuka maka akan tampil di menu utama program berupa sketch atau sebuah lembar kerja untuk melakukan pemrograman terhadap mikrokontroler arduino uno, adapun tampilan menu sketch adalah sebagai berikut

Adapun tampilan dari keseluruhan sistem yang dirancang adalah sebagai berikut :

Gambar 14. Gambar Hadware Sistem Keamanan tas koper

Gambar 14 di atas adalah sistem yang berbentuk sebuah hadware yang telah dilakukan pengujian dan menghasilkan output yang sesuai dengan program yang di tanamkan terhadap mikrokontroler arduino uno, dimana ketika rfid di-tag salah sebanyak 5 kali maka sistem tag pada rfid akan dimatikan dan alarm akan dibunyikan selama 1 menit, dan apabila tas koper dibuka secara paksa yang menghasilkan nilai input sensor magnet jauh antara sisi dan sensor ldr menangkap terang maka alarm akan berbunyi beep panjang sampai tas koper itu diketahui oleh orang di sekitar maupun pemiliknya bahwa tas telah dibuka secara paksa, dengan demikian pemilik tas koper dan orang di sekitar akan mengetahui lebih cepat apabila terjadi pencurian barang pada tas koper.

Hasil Pengujian Sistem Keamanan pada tas koper adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Pengujian

KONDISI (INPUT) HASIL (OUTPUT)

If (is Terang) And (Sangat Jauh) And

(Sangat Salah) (Alarm Berbunyi)

If (is Gelap) And (Sangat Jauh) And (Sangat Salah) Then (Alarm Berbunyi).

(Alarm Berbunyi)

If (is Terang) And (Sangat Jauh) And

(Benar) Then (Alarm Mati). (Alarm Mati)

Berdasarkan hasil dari tabel pengujian tabel diatas, maka didapatkan output pada sistem sebagai berikut :

(6)

446

Pada gambar 15 merupakan Kondisi 1 atau kondisi pertama adalah pengujian dimana sensor ldr menangkap terang, sensor magnet menangkap input jauh antar sensor dan tidak adanya tag terhadap rfid reader, dalam kondisi ini adaah ketika koper di buka paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka alarm akan berbunyi yang dikondisikan dengan lampu led merah yang menyala.

Gambar 16. Hasil Pengujian Kondisi 2 Pada gambar 16 merupakan Kondisi kedua adalah pengujian dari kondisi dimana ada seseorang yang membuka paksa tas koper tanpa mentag card rfid ke rfid reader pada saat tas koper di dalam ruang tertutup dimana sensor ldr menangkap gelap, akan tetapi magnet menangkap jauh antar sisi sensor atau koper dalam kondisi sedang dibuka di dalam situasi gelap, maka pada kondisi ini alarm akan berbunyi yang dikondisikan denganlampu led merah yang menyala.

Gambar 17. Hasil Pengujian Kondisi 3 Pada gambar 3 merupakan Pengujian sistem keamanan tas koper pada kondisi ketiga yaitu sebuah kondisi yang dimana sensor ldr menangkap sinar terang, sensor magnet menangkap jauh antar sisi terhadap sensor, akan tetapi rfid tag maka kondisi ini adalah kondisi pemilik yang men-tagrfid terhadap rfid reader dengan benar atau menggunakan kartu yang sama saat di program, maka tas koper terbuka tanpa adanya alarm yang berbunyi.

Dari hasil pengujian sistem di atas maka dapat disimpulkan, bahwa alarm akan berbunyi saat koper dibuka paksa, dan salah men-tag RFID, karna hal tersebut dikondisikan bahwa tas dibuka bukan oleh pemiliknya akan tetapi orang lain yang mencoba membuka dan mengambil isi di dalam tas koper tersebut secara terpaksa tanpa sepengetahuan pemiliknya. Dari pengujian diatas penulis menggunakan E-KTP sebagai card RFID, dimana

ketika pemilik men-tag card tersebut terhadap rfid reader maka alarm akan mati meskipun sensor ldr menangkap sinar terang dan sensor magnet menangkap jauh antar sisi sensor.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di lakukan, maka penulis dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada saat ini keamanan pada tas koper banyak ditemui masih konvensional, dimana tas koper hanya menngunakan kunci kombinasi dan gembok sebagai pengaman pada tas koper. Akibat banyaknya pengamanan yang konvensional, maka keamanan pada tas koper ini sangat lemah dan sangat amat mudah orang untuk membuka tas koper tersebut secara diam-diam, sehingga orang yang berada di sekitar atau pemiliknya tidak mengetahui bahwa tas sedang dibuka paksa oleh orang lain karna tidak adanya pemberitahuan bahwa tas koper telah terbuka atau dibuka paksa oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Fuzzy logic yang digunakan adalah sebuah fuzzy logic controller tipe Mamdani, karna fuzzy ini memberikan keputusan terhadap sistem yang diimplementasikan terhadap sebuah alat.

3. Pada tahap implementasi sistem keamanan tas koper yang dirancang, penulis membuat sebuah simulasi menggunakan sebuah alat yang yang telah disimulasikan menggunakan beberapa input seperti sensor ldr, sensor magnet, dan rfid yang kemudian diproses oleh mikrokontroler arduino uno dan mengghasilkan sebuah output alarm atau buzzer yang akan menjadi kondisi hidup atau tidak alarm tersebut, kondisi ini menggunakan logika dari fuzzy logic yang di terapkan pada mikrokontroler arduino uno.

4. Adapun hasil dari pengujian sistem yang dibuat menghasilkan output sama dengan apa yang dirancang, dimana ketika seseorang membuka tas koper tanpa menggunakan sebuah card rfid yang diprogram maka sensor ldr akan meng-input sebuah cahaya terang dan sensor magnet meng-input jauh antar sisi sensor yang kemudian diproses oleh sebuah logika fuzzy logic pada mikrokontroler

arduino uno yang menghasilkan sebuah output

yaitu alarm atau buzzer akan berbunyi atau hidup, maka pada kondisi alarm hidup, pemilik atau orang disekitar tas koper akan mengetahui bahwa tas koper tersebut telah dibuka secara paksa oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

REFERENCES

[1] Ebta Setiawan. (2016, January) Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. http://kbbi.web.id/perancangan

[2] Muhamad Muslihudin, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Terstruktural dan UML. Yogyakarta, Indonesia: CV. ANDI OFFSET, 2016.

(7)

447 [3] Ebta Setiawan. (2016, January) Kamus Besar Bahasa

Indonesia. [Online]. http://kbbi.web.id/keamanan

[4] Ebta Setiawan. (2016, January) Kamus Belajar Bahasa Indonesia. [Online]. http://www.kbbi.web.id/koper

[5] Heri Andrianto, ARDUINO BELAJAR CEPAT DAN PEMROGRAMAN. Bandung, Indonesia: Informatika Bandung, 2016.

[6] Dwi Ana Ratna Wati, Sistem Kendali Cerdas. Yogyakarta, Indonesia: Graha Ilmu, 2011.

[7] Daniel M. Dobkin, The RF in RFID. Waltham, USA: Elsevier Inc., 2013.

[8] Mary Lynn Garcia, Vulnerability Assessment of Physical Protection Systems. Burlington, USA: Elsevier Inc., 20016. [9] B. Sasikala S. Pooranchandra, Introduction to Electrical ,

Electronics and Communication Engineering. New Delh, India: Laxmi Publications (P) LTD, 2005.

[10] M.kom Drs. Lamhot Sitorus, Algoritma dan Pemrograman. Yogyakarta, Indonesia: CV. ANDI OFFSET, 2015.

Gambar

Gambar 1. Board arduino uno
Gambar 16. Hasil Pengujian Kondisi 2  Pada  gambar  16  merupakan  Kondisi  kedua  adalah  pengujian  dari  kondisi  dimana  ada  seseorang  yang  membuka paksa tas koper tanpa mentag card rfid ke rfid  reader  pada  saat  tas  koper  di  dalam  ruang  ter

Referensi

Dokumen terkait

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh kreativitas mahasiswa dan kedisiplinan mahasiswa terhadap hasil belajar kalkulus, 2) pengaruh

Gambar 6 merupakan diagram use case admin yang menggambarkan suatu fungsionalitas aplikasi e-tourism, yang dimana seorang user melakukan otorisasi login sebagai

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa flavonoid yang tergolong dalam turunan polifenol dari fraksi etil asetat kulit buah mangga dengan menggunakan

Berikut beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dalam menganalisis efisiensi teknis perbankan, yaitu Abdul Wahad, Muhamad Nadratuzzaman Hosen, Syafaat Muhari (2014)

 Menggunakan bahasa Inggris setiap kali muncul kesempatan untuk memberi saran dan tawaran serta responnya, di dalam dan di luar kelas, dengan unsur kebahasaan yang sesuai

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “