• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENJADWALAN PENGADAAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PENJADWALAN PENGADAAN BARANG MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENJADWALAN PENGADAAN BARANG

MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Dahlan Abdullah, Dedi Saputra

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh, Aceh, Indonesia 24354 Email : dahlan@unimal.ac.id

Abstrak

Data mining adalah proses menganalisa data dari perspektif yang berbeda dan menyimpulkannya menjadi informasi-informasi penting yang dapat dipakai untuk

meningkatkan keuntungan, memperkecil biaya

pengeluaran, atau bahkan keduanya. Algoritma apriori

termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining.

Algoritma apriori yang bertujuan untuk menemukan

frequent item sets dijalankan pada sekumpulan data. Analisis apriori didefenisikan sebagai suatu proses untuk menemukan semua aturan apriori yang

memenuhi syarat minimum untuk support dan syarat

minimum untuk confidence. Maka dari itu untuk

mengoptimalkan jadwal pengadaan barang agar sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan perusahaan dapat

menggunakan salah satu teknik dalam data mining yaitu

algoritma apriori. Data yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian ini adalah data hasil dari proses transaksi jual beli pada Swalayan Sejahtera. Hasil dari analisa menggunakan algoritma apriori ini adalah barang yang sering dibeli bersamaan pada satu kali transaksi. Pada analisa terhadap sejumlah data, bahwa semakin kecil batas transaksi dan minimum

confidence yang ditentukan, semakin banyak pula rules

yang dihasilkan, dengan konsekuensi waktu proses pun akan lebih lama dibandingkan batas transaksi dan

minimum confidence yang lebih besar.

Kata kunci : Apriori, Confidence, Data Mining,

Pengadaan Barang. 1. Pendahuluan

Filosofi pengadaan barang/jasa adalah upaya untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan dan dilakukan atas dasar pemikiran yang logis dan

sistematis (The system of thought), mengikuti

norma dan etika yang berlaku, berdasarkan metode dan proses pengadaan yang baku (Sanjaya D, 2013).

Data mining adalah proses menganalisa data dari perspektif yang berbeda dan menyimpulkannya menjadi informasi-informasi penting yang dapat

dipakai untuk meningkatkan keuntungan,

memperkecil biaya pengeluaran, atau bahkan

keduanya. Secara teknis, data mining dapat disebut

sebagai proses untuk menemukan korelasi atau

pola dari ratusan atau ribuan field dari sebuah

relasional database yang besar. Kemampuan data

mining untuk mencari informasi bisnis yang berharga dari basis data yang sangat besar, dapat dianalogikan dengan penambangan logam mulia dari lahan sumbernya, teknologi ini dipakai untuk :

a. Prediksi trend dan sifat-sifat bisnis, dimana

data mining mengotomatisasi proses pencarian informasi memprediksi di dalam basis data yang besar.

b. Penemuan pola-pola yang tidak diketahui

sebelumnya, dimana data mining “menyapu”

basis data, kemudian mengidentifikasi pola-pola yang sebelumnya tersembunyi dalam satu sapuan.

Dalam aplikasinya, data mining sebenarnya

merupakan salah satu bagian proses Knowledge

Discovery in Database (KDD) yang bertugas untuk mengekstrak pola atau model dari data dengan menggunakan suatu algoritma yang spesifik (Mabrur, 2012).

Algoritma apriori termasuk jenis aturan asosiasi

pada data mining. Algoritma apriori yang

bertujuan untuk menemukan frequent item sets

dijalankan pada sekumpulan data. Analisis apriori didefenisikan suatu proses untuk menemukan semua aturan apriori yang memenuhi syarat

minimum untuk support dan syarat minimum

untuk confidence (Pane, 2013).

2. Tinjauan Pustaka 2.1. Pengadaan Barang

Bagi orang yang tidak bergelut dalam bidang

bisnis mungkin kata “procurement” agak jarang

atau mungkin tidak pernah didengar. Tetapi manakala kita menyebutkan kata “pembelian”

maka semua orang pasti memahaminya.

Sebahagian besar orang mengartikan bahwa arti

(2)

tidak sepenuhnya benar karena dalam bidang

bisnis kata “pembelian” sama dengan purchasing

dimana purchasing tersebut merupakan bagian

dari procurement. Procurement melibatkan

seluruh kegiatan yang vital dalam pengadaan barang atau jasa yang dapat membuat suatu

produsen memproduksi sesuatu atau

menyelesaikan suatu proyek sesuai dengan

keinginan pelanggannya. Procurement memiliki

arti yang lebih luas daripada purchasing karena ia

meliputi seluruh kegiatan yang terjadi dalam beberapa departemen (bagian) (Fitriana, 2012). Pengadaan barang/jasa pada awalnya merupakan

kegiatan praktis, sekarang sudah menjadi

pengetahuan yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Pengadaan barang/jasa pada hakikatnya

merupakan upaya pihak pengguna untuk

mendapatkan dan mewujudkan barang/jasa yang diinginkannya, dengan menggunakan metode dan proses tertentu agar dicapai kesepakatan harga, waktu, dan kesepakatan lainnya. Agar hakikat atau esensi pengadaan barang/jasa tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka kedua belah pihak yaitu pihak pengguna dan penyedia haruslah selalu berpatokan pada filosofi pengadaan barang/jasa, tunduk kepada etika dan norma pengadaan barang/jasa yang berlaku, mengikuti prinsip-prinsip, metode, dan proses pengadaan barang/jasa yang baku (Sanjaya D, 2013).

Filosofi pengadaan barang/jasa adalah upaya untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan dan dilakukan atas dasar pemikiran yang logis dan

sistematis (The system of thought), mengikuti

norma dan etika yang berlaku, berdasarkan metode dan proses pengadaan yang baku. Pengadaan barang/jasa melibatkan beberapa pihak, yaitu pihak pembeli atau pengguna dan pihak penjual atau penyedia barang/jasa. Pembeli atau pengguna barang/jasa adalah pihak yang membutuhkan barang/jasa. Dalam pelaksanaan pengadaan, pihak pengguna adalah pihak yang meminta atau memberi tugas kepada pihak penyedia untuk memasok atau membuat barang atau membuat pekerjaan tertentu (Sanjaya D, 2013).

2.2. Data Mining

Data mining adalah proses menganalisa data dari perspektif yang berbeda dan menyimpulkannya menjadi informasi-informasi penting yang dapat

dipakai untuk meningkatkan keuntungan,

memperkecil biaya pengeluaran, atau bahkan keduanya (Mabrur, 2012).

Data mining adalah kegiatan mengekstraksi atau

menambang pengetahuan dari data yang

berukuran/berjumlah besar, informasi inilah yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan.

Definisi sederhana dari data mining adalah

ekstraksi informasi atau pola yang penting atau

menarik dari data yang ada di database yang besar

(Susanto, 2014).

Data mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan

mengekstraksi pengetahuan (knowledge) secara

otomatis (Hermawati, 2013).

Data mining merupakan proses semi otomatik yang menggunakan teknik statistik, matematika,

kecerdasan buatan, dan machine learning untuk

mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi

pengetahuan potensial dan berguna yang

bermanfaat yang tersimpan di dalam database

besar (Safitri, 2011).

Istilah data mining dan Knowledge Discovery in

Database (KDD) sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan

proses KDD adalah data mining (Safitri, 2011).

Kemampuan data mining untuk mencari informasi

bisnis yang berharga dari basis data yang sangat besar, dapat dianalogikan dengan penambangan logam mulia dari lahan sumbernya, teknologi ini dipakai untuk (Mabrur, 2012) :

a. Prediksi trend dan sifat-sifat bisnis, dimana

data mining mengotomatisasi proses pencarian informasi pemprediksi di dalam basis data yang besar.

b. Penemuan pola-pola yang tidak diketahui

sebelumnya, dimana data mining “menyapu”

basis data, kemudian mengidentifikasi pola-pola yang sebelumnya tersembunyi dalam satu sapuan.

2.2.1. Teknik Data Mining

Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. Perlu diingat bahwa kata

(3)

mining sendiri berarti usaha untuk mendapatkan sedikit data berharga dari sejumlah besar data

dasar. Karena itu data mining sebenarnya memiliki

akar yang panjang dari bidang ilmu seperti

kecerdasan buatan (artificial intelligent), machine

learning, statistik dan basisdata. Beberapa teknikyang sering disebut-sebut dalam literatur

data mining antara lain yaitu association rule mining, clustering, klasifikasi, neural network,

genetic algorithm dan lain-lain (Safitri, 2012).

1. Classification

Suatu teknik dengan melihat pada kelakuan dan atribut dari kelompok yang telah didefinisikan. Teknik ini dapat memberikan klasifikasi pada data baru dengan memanipulasi data yang ada yang telah diklasifikasi dan dengan menggunakan hasilnya untuk memberikan sejumlah aturan. Aturan-aturan tersebut digunakan pada data-data baru untuk diklasifikasi. Teknik ini menggunkan

supervised induction, yang memanfaatkan

kumpulan pengujian dari record yang

terklasifikasi untuk menentukan kelas-kelas tambahan. Salah satu contoh yang mudah dan

popular adalah dengan Decision tree yaitu salah

satu metode klasifikasi yang paling populer karena

mudah untuk diinterpretasi. Decision tree adalah

model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki.

2. Association

Digunakan untuk mengenali kelakuan dari

kejadian-kejadian khusus atau proses dimana link

asosiasi muncul pada setiap kejadian. Contoh dari aturan assosiatif dari analisa pembelian disuatu pasar swalayan adalah bisa diketahui berapa besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Penting tidaknya suatu aturan assosiatif dapat diketahui dengan dua

parameter, support yaitu presentasi kombinasi

atribut tersebut dalam basisdata dan confidence

yaitu kuatnya hubungan antar atribut dalam aturan asosiatif.

3. Clustering

Digunakan untuk menganalisis pengelompokkan berbeda terhadap data, mirip dengan klasifikasi,

namun pengelompokkan belum didefinisikan

sebelum dijalankannya tool data mining. Biasanya

menggunkan metode neural network atau statistik.

Clustering membagi item menjadi

kelompok-kelompok berdasarkan yang ditemukan tool data

mining. Prinsip dari clustering adalah memaksimalkan kesamaan antar anggota satu

kelas dan meminimumkan kesamaan antar cluster.

Clustering dapat dilakukan pada data yang memiliki beberapa atribut yang dipetakan sebagai ruang multidimensi.

2.2.2. Tahapan Data Mining

Dalam aplikasinya, data mining sebenarnya

merupakan bagian dari Knowledge Discovery in

Database (KDD), bukan sebagai teknologi yang

utuh berdiri sendiri. Data mining merupakan suatu

bagian langkah yang penting dalam KDD terutama berkaitan dengan ekstraksi dan perhitungan pola-pola dari data yang ditelah. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 1:

Gambar 1. Tahapan Data Mining

Menurut Hermawati (2013), tahapan proses dalam

penggunaan data mining yang merupakan proses

Knowledge Discoveri in Database (KDD) dapat diuraikan sebagai berikut:

(4)

a. Memahami domain aplikasi untuk mengetahui dan menggali pengetahuan awal serta apa sasaran pengguna.

b. Membuat target data-set yang meliputi

pemilihan data dan fokus pada sub-set data.

c. Pembersihan dan transformasi data meliputi

eliminasi derau, outliers, missing value, serta

pemilihan fitur dan reduksi dimensi.

d. Penggunaan algoritma data mining yang terdiri

dari asosiasi, sekuensial, klasifikasi,

klasterisasi, dan lain-lain.

e. Interpretasi, evaluasi dan visualisasi pola untuk

melihat apakah ada sesuatu yang baru dan menarik dan dilakukan iterasi jika diperlukan.

3. Metodelogi Penelitian

Metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Metode Studi Literatur

Yaitu dengan cara membaca teori-teori yang berasal dari buku dan artikel yang berasal dari internet yang berhubungan dengan topik pembahasan.

b. Metode Observasi

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung jalannya proses yang menjadi tinjauan umum penulis.

c. Wawancara

Yaitu untuk mendapatkan data yang

diperlukan dengan melakukan wawancara langsung dengan narasumber dalam hal ini karyawan perusahaan yang memberikan penjelasan dan data yang berhubungan dengan objek penulisan dalam laporan ini.

START Pembentukan k-itemset Jumlah frekuensi itemset >= batas transaksi Mencari rule Hitung support dan

confidence Rule yang memenuhi mincof? Bentuk aturan asosiasi Item tidak dilakukan iterasi selanjutnya T Y T Y Bukan frekuen itemset Frekuen itemset Aturan asosiasi dihasilkan Batas transaksi dan Minimum confidence End

Gambar 2. Flowchart Algoritma Apriori

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam proses perancangan sistem yang berbasis komputer, analisis masalah memegang peranan penting dalam membuat rincian aplikasi yang akan dikembangkan, analisis masalah

merupakan langkah pemahaman persoalan

sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian akhir.

Pada penelitian ini penulis memilih Supermarket Sejahtera Swalayan sebagai obyek penelitian. Sistem informasi penjualan yang diterapkan oleh Sejahtera Swalayan dinilai masih kurang efektif dan efisien, karena data transaksi yang tersimpan bertahun-tahun tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Semakin banyak data, maka swalayan tersebut semakin memerlukan usaha untuk mengolah data-data agar dapat dijadikan informasi yang berguna di masa depan. Oleh karena itu diperlukan sebuah aplikasi yang bisa memanfaatkan kumpulan data yang besar, agar dapat diperoleh informasi yang berguna bagi pengguna di masa depan sehingga penulis merasa perlu mengembangkan suatu aplikasi yang dapat mencari pola yang terjadi pada transaksi konsumen sehingga dapat diketahui produk/barang apa saja yang akan dibeli bersamaan oleh konsumen dengan menggunakan aplikasi data mining dengan teknik analisa keranjang pasar menggunakan algoritma apriori.

Pada analisa sistem baru ini menjelaskan tentang sistem yang akan dibuat yang nantinya akan diterapkan dalam kegiatan menentukan stok barang apa saja yang lebih layak diutamakan untuk dipesan oleh sejahtera swalayan, pada sistem ini setiap pengguna sistem dapat melakukan analisa keranjang pasar terhadap stok barang dari kegiatan transaksi konsumen yang sebelumnya diambil dari data rekaman transaksi yang dihasilkan sistem sebelumnya dan output yang dihasilkan berupa laporan stok barang yang layak untuk dipesan ke distributor pengadaan barang.

Maka untuk membuat sebuah aplikasi database transaksi konsumen membutuhkan perangkat komputer untuk fasilitas entri data yang dibuat. Untuk dapat melakukan hal tersebut

dibutuhkan sebuah program yang dapat

(5)

4.1. Desain Sistem 4.1.1. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan bagian dari

Data Flow Diagram (DFD) yang berfungsi

memetakan model lingkungan, yang

dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem dan merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses dan menunjukkan sistem secara keseluruhan. Adapun diagram konteks dari Penerapan Data Mining Untuk Menganalisis Stok Pengadaan Barang dengan Menggunakan Metode Apriori Studi Kasus : Sejahtera Swalayan yaitu seperti pada gambar berikut :

Admin Aplikasi Penjadwalan Pengadaan Barang Pimpinan Supermarket Input Data Informasi Laporan Akhir

Gambar 3. Diagram Konteks

4.1.2. DFD Level 0

DFD level 0 merupakan perluasan diagram konteks, pada level ini dijelaskan setiap kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap entitas yang ada didalam sistem lebih terperinci. Gambar 4 menjelaskan setiap kegiatan yang terjadi pada level 0. Admin 5.0 Pencarian 1-itemset 6.0 Pencarian 2-itemset 7.0 Pembentukan aturan asosiasi Pimpinan supermarket Batas transaksi Minimum confidence 1-itemset

Calon aturan asosiasi

Laporan akhir tb_itemset1 1-Itemset 1-Itemset tb_itemset2 2-Itemset 2.0 memilih data transaksi tb_tranksaksi 3.0 Memilih data nama barang Data transaksi tb_barang Data transaksi Data barang

Nama barang 2-itemset 4.0 Memilih data penjualan Data penjualan tb_pengadaan Data penjualan 1.0 Mengolah data login data login

Info data login

tb_user Data login admin Data login admin Gambar 4. DFD Level 0

4.2. Pencarian Manual Algoritma Apriori

Tabel 1. Tabel Data Transaksi Untuk Pencarian

Manual

Prinsip melakukan penggalian data tranksaksi di Sejahtera Swalayan menggunakan algoritma apriori adalah sebagai berikut :

1. menentukan batas transaksi. Dalam hal ini,

penulis menetapkan besaran batas

tranksaksi = 3.

(6)

Tabel 3. Daftar Kandidat 1-itemset

2. dari daftar 1-itemset di atas, dibuat menjadi

daftar frequent 2-itemset, maka akan didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4. Daftar Kandidat 2-itemset

3. Menghitung nilai support dan confidence dari

masing-masing frequent itemset sehingga

muncul calon aturan asosiasi. Untuk

menghitung support dan confidence

digunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 5. Daftar Aturan Asosiasi yang Terbentuk

4. Pilih macam-macam barang yang telah

terbentuk dengan aturan asosiasi tersebut untuk dijadikan daftar pada stok pengadaan

barang.

Tabel 6. Daftar Aturan Asosiasi

4.3. Perancangan User Interface 4.3.1. Login

Form login merupakan form untuk

memverifikasi pemakai untuk dapat mengakses

aplikasi. Pada form login admin harus

memasukkan username dan password dengan benar. Apabila username dan password benar maka admin akan masuk kedalam form utama. Adapun tampilan form login dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5. Form Login

4.3.2. Input Data Stok Barang

Form tampilan input data barang berfungsi untuk menginput tanggal, kode barang, nama barang dan jumlah stok. Adapun tampilan form menu input data stok adalah sebagai berikut :

(7)

Gambar 6. Form Input Data Stok Barang

4.3.3. Form Menu Lihat Data Stok Barang

Pada form ini berfungsi untuk melihat data stok barang yang dapat melakukan tambah, edit dan hapus pada data stok barang :

Gambar 7. Menu Lihat Data Stok Barang

4.3.4. Menu Lihat Data Tranksaksi

Form Menu data tranksaksi berfungsi untuk menampilkan data tranksaksi penjualan :

Gambar 8. Menu Lihat Data Tranksaksi

4.3.5. Menu Lihat Data 1 Itemset

Form ini berfungsi untuk melihat data 1 itemset yang terbentuk dengan menggunakan algoritma apriori dari data tranksaksi yang diproses :

Gambar 9. Menu Lihat Data 1 Itemset

4.3.6. Menu Analisa Pengadaan Barang

Form ini berfungsi untuk menganalisa data

tranksaksi penjualan barang yang akan

menghasilkan barang yang direkomendasikan untuk dipesan dalam stok pengadaan barang :

(8)

4.3.7. Menu Cetak Laporan Data Stok Barang

Form ini berfungsi untuk mencetak laporan data stok barang :

Gambar 11. Menu Cetak Laporan Data Stok Barang

5. Kesimpulan

Dari proses sistem yang telah dilakukan untuk menganalisa data tranksaksi pada data penjualan

barang sehinggai menghasilkan barang

rekomendasi stok pengadaan barang di sejahtera swalayan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan :

1. Penerapan Data Mining untuk menganalisis

penjualan barang dengan menggunakan metode apriori merupakan sebuah sistem pencarian aturan asosiasi melalui pengolahan data transaksi pembelian barang dari setiap pembeli, kemudian dicari hubungan antar barang-barang yang dibeli sehingga informasi ini dapat memberikan pertimbangan pada proses untuk melakukan pemesanan stok barang, agar barang yang dipesan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

2. Sistem ini mampu mengolah data transaksi

untuk menemukan frequent itemset dan

association rule yang memenuhi batas

transaksi dan mampu menampilkan rules dalam

bentuk teks.

3. Pada analisa terhadap sejumlah data, bahwa

semakin kecil batas transaksi dan minimum

confidence yang ditentukan, semakin banyak

pula rules yang dihasilkan, dengan konsekuensi

waktu proses pun akan lebih lama

dibandingkan batas transaksi dan minimum

confidence yang lebih besar.

6. Daftar Pustaka

[1.] Budiono., Fahmi, A., Pujiono., 2014,

Penerapan Metode Association Rule Menggunakanalgoritma Apriori Untuk Mengidentifikasi Pola Penyakit Radang Sendi”, Techno.COM, Volume 13, Nomor 2,

Mei 2014: 115-124.

[2.] Fitriana, L., 2012, “Fuzzy-Expert System

Dalam Menyelesaikan Procurement Taks”,

Program Studi Magister (S2), Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Sumatera Utara.

[3.] Hermawati., Fajar, A., 2013, “Data Mining”,

Andi, Yogyakarta.

[4.] Mabrur, A,G., Lubis, R., 2012, “Penerapan

Data Mining Untuk Memprediksi Kriteria Nasabah Kredit”, Jurnal Komputer dan

Informatika (Komputa), Edisi 1, Volume 1, Maret 2012.

[5.] Pane, D, K., 2013, “Implementasi Data

Mining Pada Penjualan Produk Elektronik Dengan Algoritma Apriori (Studi Kasus : Kreditplus)”, Pelita Informatika Budi Darma,

Volume IV, Nomor 3, Agustus 2013.

[6.] Safitri, H, R., 2011, “Penerapan Tenik Data

Mining Dengan Metode Smooth Support Vector Machine (SSVM) Untuk Memprediksi Mahasiswa Yang Berpeluang Drop Out”,

Program Studi Magister (S2), Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.

[7.] Sanjaya, D., Siregar, R., Windha., 2013,

Analisis Yuridis Pengadaan Barang/Jasa Yang Dilakukan Dinas Pendidikan Kota Tanjugbalai”, Jurnal Hukum konomi

Tranparncy Volume 1, No. 2, Feb-Mei 2013.

[8.] Susanto, H., 2014, “Data Mining Untuk

Memprediksi Siswa Berdasarkan Sosial Ekonomi, Motivasi, Kedisiplinan dan Prestasi Masa Lalu”, Jurnal Pendidikan Vokasi,

Gambar

Gambar 1. Tahapan Data Mining
Gambar 2. Flowchart Algoritma Apriori
Diagram  konteks  merupakan  bagian  dari  Data  Flow  Diagram  (DFD)  yang  berfungsi  memetakan  model  lingkungan,  yang  dipresentasikan  dengan  lingkaran  tunggal  yang  mewakili  keseluruhan  sistem  dan  merupakan  tingkatan tertinggi dalam diagram
Tabel 5. Daftar Aturan Asosiasi yang Terbentuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Melalui kegiatan mengamati video pembuatan kabel straight, peserta didik dapat menyusun langkah-langkah pembuatan kabel straight untuk instalasi jaringan lokal (LAN) dengan

Hipotesis keempat menyatakan variabel lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa pada mahasiswa jurusan Akuntansi di Universitas

Dalam tulisan ini akan digunakan Teorema Fundamental Calculus of Variations dan Lemma Fundamental Calculus of Variations untuk mencari extremal fungsional yang tergantung

Informasi yang lebih rinci untuk masing-masing fungsi tersedia pada bab lain dalam panduan ini, atau di layar HP Image Zone Help [Bantuan HP Image Zone] yang menyertai perangkat

Hal berikutnya yang dilakukan adalah penentuan persamaan sinar ditelusuri dari mata ke pixel tujuan yang dilakukan dengan menggunakan rumus (Hill 1990): r(t)=eye(1-t) + (eye –

z Digunakan untuk menyajikan data   dalam bentuk kolom dan baris,   tujuannya agar   informasi. dapat ditampilkan secara lebih terstruktur

Saya bertugas di SMPN 5 Satu Atap Medang Deras ini sudah hampir 4 tahun. Perilaku membolos yang sering terjadi di sekolah ini yaitu siswa atau siswi yang