• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN

MURABAHAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR

CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah

Disusun Oleh :

AZIYAH SHOLAEMAH

NIM : 20111014

PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH

JURUSAN SYARIAH & EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui”

(QS. Al-Baqarah : 216)

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang

baik pula”

(QS. An-Nur : 26)

(6)

Tuga Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT

2. Kedua orang tuaku (Bibit Santoso dan Sumtiyati) yang telah mendidik dan mendoa’kanku sehingga Tugas Akhir ini bisa terselesaikan

3. Kakak-kakakku (mas mamik, mbak ari, mbak nani, mas amin, mas kasin, mas adi) dan adik-adikku ( tami, zidna, mila) yang telah memberikan dukungan dan semangat

4. Para Dosen STAIN Salatiga yang membimbingku selama ini 5. Almamaterku

(7)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah Nya kepada kita, salawat serta salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Diploma III jurusan Syariah Program Studi Perbankan Syariah (PS) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Dalam penulisan tugas akhir ini banyak melibatkan pihak yang membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang tidak ternilai harganya.Untuk itu perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah

3. Bapak Ahmad Mifdlol Muntohar, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan Syariah.

4. Bapak Drs. H. Alfred L, M.Si selaku dosen pembimbing

5. Bapak Aditya Muko Wibowo, selaku Kepala KCP Bank Syariah Mandiri Banyumanik beserta seluruh karyawan BSM KCP Banyumanik yang memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir. 6. Ayah dan ibu yang memberikan dukungan moril dan materiil sehingga peneliti dapat

menyelesaikan tugas akhir

7. Budi Utomo selaku partner magang di Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik, terima kasih atas bimbingan dan kerjasamanya selama 3 bulan saat magang.

8. Eneng-eneng geulis “Alim Ulama”, semoga silaturahmi kita akan tetap terjaga sampai kapanpun.

(8)

10.Seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak bisa penulis sebut satu persatu.

Dalam penulisan tugas akhir peneliti sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senag hati peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga tugas akhir ini bisa bermanfaat bagi peneliti sendiri dan juga bagi pembaca pada umumnya.

Salatiga, 21 Agustus 2014 Peneliti,

(9)

ABSTRAK

Sholaemah, Aziyah. 2014. Strategi Pemasaran Produk Penbiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang, Tugas Akhir. Jurusan Syari’ah. Program Studi D3 Perbankan Syari’ah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Alfred L.., M.Si

Kata Kunci : Bank Syariah Mandiri, Strategi Pemasaran dan Pembiayaan Murabahah.

Perbankan syariah merupakan salah satu perbankan yang kegiatannya didasarkan pada prinsip syariah, yang terbebas dari riba. Penulisan Tugas Akhir ini yaitu, untuk mengetahui prosedur pembiayaan murabahah di BSM KCP Banyumanik, Strategi yang digunakan BSM Banyumanik dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah serta kendala dalam memasarkan pembiayaan murabahah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dan deskriptif dimana dalam menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu melalui observasi, wawancara, dokementasi dan Studi Kepustakaan, disusun, dikelompokkan berdasarkan teori agar diperoleh laporan yang baik.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ……… i

LEMBAR PERSETUJUAN..……….… … ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN.....……….…... iii

LEMBAR KEASLIAN.....………... .v

MOTTO...………...……….. v

PERSEMBAHAN………….... vi

KATA PENGANTAR...……... viii

ABSTRAK……….. ……… ix

DAFTAR ISI……….……… x

DAFTAR GAMBAR……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……… 4

C. Tujuan Dan kegunaan…...………...…. 5

D. Penelitian Terdahulu……… 6

E. Penegasan Istilah ……… 7

F. Metode Penelitian ………... 10

G. Sistematika Penulisan…...……… 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Bank Syariah Mandiri…... ..……… 13

B. Strategi Pemasaran……...………. 15

(11)

BAB III LAPORAN OBJEK

A. Sejarah Bank Syariah Mandiri ………. ……… 29

B. Profil……….. 32

C. Kepemilikan Saham………. . 32

D. Visi dan Misi………. 33

E. Produk-produk Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik……….………… 41

BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Murabahah……..……… 55

B. Strategi BSM KCP Banyumanik dalam Memasarkan Pembiayaan Murabahah…………..……….. 65

C. Kendala BSM KCP Banyumanik dalam Memasarkan Pembiayaan Murabahah…… ……… 68

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………... 72

B. Saran ……… 73 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Jenis-jenis Pembiayaan………. 21 Gambar 2.2 : Skema Bai’al-Murabahah……….……….. 25 Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir-akhir ini lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Diantaranya yaitu Perbankan syariah yang merupakan institusi atau lembaga yang mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan dalam bidang perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan dapat menjembatani pihak yang berlebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.Perbankan dalam menjalankan fungsinya tersebut menggunakan prinsip kehati-hatian, terutama saat menyalurkan dana pada masyarakat.

Saat ini banyak bank-bank syariah yang bermunculan yang tentu saja membuat persaingan semakin sengit diusaha tersebut. Untuk dapat bertahan di industry perbankan syariah, maka setiap perusahaan harus mempunyai strategi manajemen yang baik, karena tanpa strategi manajemen yang baik, perusahaan akan mudah gulung tikar. Adapun salahsatu faktor yang di perhatikan oleh lembaga syariah adalah bagaimana cara mereka memasarkan produknya.

(14)

Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak bank harus mengenal atau mengerti kebutuhan nyata dari para calon nasabah (masyarakat). Setelah itu baru memperkenalkan produk sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu nasabah harus dipandang sebagai mitra usaha yang bisa saling menguntungkan.

Dalam kegiatan mengenalkan produk tak lepas dari kegiatan pemasaran, Pada dasarnya pemasaran menjadi kebutuhan pada lembaga, baik yang bergerak dibidang laba atau nirlaba, mengingat perkembangan pasar dan pesaingan yang semakin ketat, bagian pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, antara lain mencari calon nasabah sebanyak-banyaknya, melakukan penagihan, serta memperkenalkan atau mempromosikan produk kepada nasabah. Maka dari itu untuk melakukan pemasaran yang baik tidaklah mudah karena diperlukan strategi-strategi yang baik pula.

Banyak orang mengartikan pemasaran pada persepsi yang sempit, yaitu menjual jasa atau iklan. Memang penjualan dan iklan merupakan bagian dari aktivitas pemasaran, namun konsep pemasaran tidaklah sesempit itu. Pemasaran adalah segala daya dan upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar yang baik dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan.

(15)

Dari uraian di atas menunjukan bahwa pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan. Baik produk simpanan maupun pinjaman.

Dengan demikian agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai pasar dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi tercapainya tujuan lembaga keuangan tersebut.

Pembiayaan merupakan salah satu produk utama dan menjadi sumber utama pendapatan perbankan syariah. Salah satu produk yang paling populer digunakan oleh perbankan syariah adalah produk jual-beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya, secara sederhana murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu (Karim,2008:113).

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan tersebut, maka penulis ingin meneliti bagaimana Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik memasarkan produknya, kususnya produk pembiayaan murabahah dimana produk tersebut paling banyak diminati dibandingkan produk yang lain. Maka penulis mengambil judul “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH

PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG”.

(16)

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas dapat diambil kesimpulan tentang apa yang harus dilakukan berkenaan dengan strategi pemasaran.yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang.

Adapun permasalahan yang akan diteliti dapat penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana prosedur pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Pembantu Banyumanik Semarang?

2. Strategi apa yang digunakan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah?

3. Kendala apa saja yang timbul dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang?

C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan

Tujuan dari penulisan Tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri kantor Cabang Pembantu Banyumanik.

b. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah.

c. Mengetahui kendala yang timbul dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik. 2. Kegunaan

(17)

Menambah wawasan dalam lembaga keuangan khusunya di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang dan sebagai bekal agar dapat menerapkan ilmu yang tepat antara keadaan teori dengan keadaan lapangan yang sesungguhnya.

b. Bagi Bank Syariah Mandiri

Penulisan tugas akhir ini dapat memberikan masukan pemikiran dalam mengembangkan kegiatan Bank Syariah Mandiri di masa yang akan datang.

c. Bagi STAIN Salatiga

Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan tambahan reverensi. D. Penelitian Terdahulu

Dari penelitian saudari Anik Budiyati Khomisah yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan dan Pembiayaan di BMT SUMBER USAHA Kembangsari Tengaran”

tahun 2007, menyimpulkan bahwa dalam memasarkan produk harus mengetahui strategi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran produk di BMT tersebut.

Selanjutnya dari penelitian saudari Nihlah Dewi Purnama Sari yang berjudul

“Strategi Marketing Produk Pembiayaan pada BMT TA’AWUN CIPULIR”tahun 2011.

Penelitian tersebut membahas mengenai bagaimana strategi marketing produk pembiayaan yang dilakukan BMT TA’AWUN dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

memasarkan produk.

(18)

Dari penelitian saudara Damsiri yang berjudul “Strategi Pemasaran Pembiayaan

OTO IB di BNI Syariah Cabang Semarang” tahun 2012, menyimpulkan bahwa pembiayaan

OTO IB hasanah yang menggunakan analisis SWOT pemasaran yang dilakukan tidak begitu berhasil, dengan hasil yang kecil dan pembiayaan lainnya yang menggunakan akad murabahah hal itu terjadi karena banyak tantangan dalam memasarkan produk tersebut.

Sedangkan penelitian ini lebih membahas mengenai prosedur pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang, bagaimana pembiayaan murabahah, strategi serta kendala dalam memasarkan produk pembiayaan murabahah.

E. Penegasan Istilah

Dari judul penelitian yang penulis pilih yaitu “ Strategi Pemasaran Produk

Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang”, terdapat makna-makna dari istilah yang diambil, diantaranya:

1. Bank Syariah

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip Islam (Muhamad,2002:13).

(19)

Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Sedangkan menurut Muhammad (2002:194) secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan/jasa keuangan adalah :

a. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan dimasa yang akan datang

b. Menilai kebutuhan nasabah/anggota saat ini, dan masa yang akan datang.

c. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana-rencana untuk mencapai sasaran tersebut.

d. Promosi untuk mencapai sasaran.

Sementara menurut Solati Siregar dikatakan, bahwa pemasaran lembaga keuangan/jasa keuangan adalah usaha untuk menciptakan dan melayani permintaan pasar/nasabah sehingga memperoleh keinginan bagi lembaga keuangan dan masyarakat. 3. Strategi Pemasaran

(20)

4. Murabahah

Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang seharga biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut (Wiroso, 2005:13).

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli (Nabhan,2008:93). F. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fakta saat ini dari suatu kelompok yang berkaitan dengan pendapat kejadian/prosedur secara sistematik dan akurat.

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penulis untuk menyusun laporan ini ada 2 yaitu: a. Data Primer

Data yang diperolah secara langsung dari objek penelitian (tanpa perantara) dengan menggunakan alat pengukur/alat pengambilan langsung, data primer dapat berupa data observasi.

b. Data Sekunder

(21)

bukti catatan/laporan historis yang telah tersusun sebagai data pendukung yang akan penulis gunakan untuk menyusun laporan ini.

3. Teknik Pengumpulam Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data agar data yang diperoleh relevan dengan objek yang diteliti sebagai berikut:

a. Pengamatan (Observasi)

Suatu teknik pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan suatu data. Di sini penulis langsung mengamati praktik yang terjadi pada objek penelitian dengan mencari kesesuaian antara keterangan yang penulis miliki dengan praktik/kegiatan sesungguhnya.

b. Kepustakaan (Literatur)

Suatu teknik pengumpulan data dengan mencari data dan buku-buku yang berkaitan dengan objek permasalahan penelitian.

c. Wawancara

Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data informasi dengan mengajukan pertanyaan yang diajukan kepada marketing mikro.

d. Dokementasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai sesuatu yang berupa catatan, buku, surat, notula ataupun brosur. Metode ini peneliti gunakan untuk menambah data tentang apa yang diteliti, yang diperoleh dari catatan dokumentasi Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik.

(22)

Untuk menganalisis data yang didapatkan, penulis menggunakan analisa data deskriptif kualitatif, dimana dalam menganalisa data menggunakan penelitian data terlebih dahulu, disusun dikelompokkan berdasarkan teori agar diperoleh laporan yang baik.

G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan pengertian yang bersifat teoritis, sebagai dasar acuan dalam melakukan penelitian.

BAB III LAPORAN OBYEK

Bab ini menggambarkan tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang. Gambaran umum ini menjelaskan tentang sejarah berdiri, visi misi bank syariah mandiri, data-data deskriptif berisi mengenai produk-produk penghimpunan dan penyaluran dana.

BAB IV PEMBAHASAN

(23)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi hasil dari penelitian yang berwujud kesimpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. BANK SYARIAH MANDIRI

(24)

nilai moral dan prinsip syariah Islam. Utamanya adalah berkaitan dengan pelarangan praktek riba, kegiatan maisir (spekulasi), dan gharar/ ketidakpastian (Muhamad,2002:13).

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist Nabi SAW atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Muhamad, 2002: 13).

Bank Syariah Mandiri berdiri sejak tahun 1999, Bank Syariah Mandiri merupakan anak kantor dari PT Bank Mandiri (Persero) yang basicnya bank konvensional. PT. Mandiri (persero) terbentuk dari penggabungan (merger) empat bank yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo yang menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

(25)

usaha dari Bank Konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.

Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.Bank Syariah Mandiri hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

B. STRATEGI PEMASARAN

Pemasaran adalah proses social yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,2002:9).

Umumnya kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang penggunaannya dianggap sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang teersebut dapat terjual sebanyak mungkin (Muhammad,2002:191).

(26)

akan kembali tetap bertahan dengan produk dan memberi tahu pihak lain untuk membeli dari kita (Muhamad, 2002: 191).

Dengan demikian kita harus menyusun strategi pemasaran yang baik, sehingga upaya pemasaran yang dilakukan bisa optimal. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya:

1. Marketing Mix

Konsep marketing mix pertama kali dikenalkan oleh Jerome McCarthy yang mempunyai 4

variabel, meskipun 4P adalah konsep klasik, tetapi masyarakat/lingkungan masih

menggunakan konsep tersebut karena sesuai dengan pasar/lingkungan. Marketing mix

(bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya

kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-lemen yang ada dalam marketing

mix itu sendiri. Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix yaitu (Kasmir,2003:186): a. Produk

Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya itu dapat memenuhi keinginan

pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.

b. Price

Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menetukan laku

tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menetukan harga akan berakibat fatal

terhadap produk yang ditawarkan.

(27)

Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang

pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana

pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau

setiap lokasi bank yang ada. Dengan demikian pula sarana dan prasarana harus

memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan

dengan bank.

d. Promotion

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk,

harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan

seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena

itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan

nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis

(28)

2. Analisa 5C

Analisis 5C dianggap sebagai analisa yang cukup efektif digunakan pada Perbankan karena analisis ini terbukti telah cukup mendiskripsikan keadaan nasabah pembiayan. Dalam beberapa kasus seringkali digunakan metode analisa 5C (Zulkifli,2003:144-147):

a. Character (Karakter)

Analisa ini merupakan analisa kualitatif yang tidak dapat dideteksi secara numeric.

Namun demikian, hal ini merupakan pintu gerbang utama proses persetujuan

pembiayaan.

b. Capacity (Kemampuan)

Kapasitas calon nasabah sangat penting diketahui untuk memahami kemampuan

seseorang untuk berbisnis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan memenuhi semua kewajibannya termasuk pembayaran pelunasan

pembiayaan.

c. Capital (Modal)

Analisa modal diarahkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keyakinan calon

nasabah terhadap usahanya sendiri. Jika nasabah sendiri tidak yakin dengan

usahanya, maka orang lain akan lebih tidak yakin.

d. Condition (Kondisi)

Analisa diarahkan pada kondisi sekitar yang secara langsung maupun tidak

langsung berpengaruh terhadap usaha calon nasabah, seperti kebijakan pembatasan

usaha property, pelarangan ekspor pasir laut, trend PHK besar-besaran usaha

sejenis danlain-lain.

(29)

Analisa ini diarahkan terhadap jaminan yang diberikan. Jaminan dimaksud harus

mampu mengcover risiko bisnis calon nasabah.

C. PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH

1. Pengertian Pembiayaan Murabahah

Antonio Syafi’i menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan salah satu tugas

pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit, sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1997 tentang Perbankan menyatakan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Sementara menurut Muhammad Ridwan (2007:92), pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan atau yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian sejumlah imbalan atau bagi hasil.

a. Jenis-jenis Pembiayaan

(30)

2) Pembiayaan modal kerja yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: (a) Peningkatan produk baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas/mutu hasil produksi, (b) Untuk keperluan perdagangan/peningkatan utility of place dari suatu barang.

3) Pembiayaan investasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. Dalam hal ini pembiayaan investasi diberikan pada nasabah untuk keperluan nasabah yaitu penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru, dimana ciri-ciri pembiayaan mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah, berjangka waktu menengah dan panjang. 4) Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan/pembiayaan konsumtif, dapat dijelaskan sebagai suatu jenis pembiayaan yang diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan (Antonio,2001:168).

Secara umum jenis-jenis pembiayaan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Jenis-jenis Pembiayaan (Sumber:Antonio,2001:161)

Konsumtif Produktif

Modal kerja Investasi

(31)

Dari gambar 2.1 di atas dapat dijelaskan bahwa pembiayaan terbagi menjadi 2 macamyaitu pembiayaan konsumtif dan produktif. Di mana pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi dan diberikan untuk tujuan di luar usaha. Sementara pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang diajukan untuk kegiatan produksi untuk meningkatkan usaha. Pembiayaan produktif dibagi menjadi 2 yaitu pembiayaan modal kerja dan investasi dimana kedua jenis pembiayaan tersebut bersifat produktif dan sama-sama untuk meningkatkan suatu usaha.

Murabahah (al-bai bitsaman ajil) atau lebih dikenal dengan murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).

Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan (Ascarya,2011:82).

(32)

Dalam beberapa kitab fiqih, murabahah merupakan salah satu daribentuk jual beli yang bersifat amanah.Murabahah terlaksana antara penjual dan pembeli berdasarkan harga barang, harga asli pembelian penjual yang diketahui oleh pembeli dan keuntungan penjual pun diketahui pembeli (Wiroso,2005:14).

MUI dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), hal 311, menyatakan bahwa murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli sebagai laba. Mekanisme transaksi murabahah dalam perbankan dapat dilihat gambar di bawah ini :

Negosiasi

Akad Jual Beli

Pembayaran

Gambar 2.2

Skema Bai’al-Murabahah

(Sumber : Nabhan,2008:91)

Dari gambar di atas dapat disimpulkan sebagai berikut (Nabhan,2008:92):

1) Nasabah datang ke Bank Syariah untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan atas barang tertentu yang diinginkan.

Nasabah (Pembeli) Bank ( Penjual)

(33)

2) Bank mengumpulkan informasi mengenai barang yang diinginkan nasabah dari supplier baik spesifikasi maupun harga barang yang diinginkan nasabah (harga pokok bagi Bank).

3) Atas informasi ini kemudian bank dan nasabah melakukan negosiasi harga (harga pokok dari supplier ditambah keuntungan untuk bank dan biaya-biaya administrasi) serta cara pembayarannya.

4) Pembayaran yang dilakukan bisa dengan tunai atau angsuran sesuai kesepakatan antara Pihak Bank dan Nasabah, Kewajiban nasabahhanya sebesar harga jual yang meliputi harga pokok ditambah keuntungan yang disepakati.

5) Apabila negosiasi telah menghasilkan kata sepakat, selanjutnya dibuat akad jual-beli yang ditanda tangani kedua belah pihak. Selanjutnya bank membeli barang yang diinginkan nasabah dari supplier secara tunai dan dikirim kepada nasabah. Selanjutnya nasabah menyelesaikan pembayaran secara angsuran kepada bank.

2. Syarat-syarat Murabahah

Transaksi Bai’al-murabahah dalam bank syariah tidak bisa dilepasskan dari ketentuan fikih Islam. Transaksi ini harus memenuhi syarat sahnya jual beli pada umumnya, sehingga transaksinya sah dan hasilnya halal. Syarat Bai’-al murabahah (Ridwan,2007:79):

a. Penjual memberi tahu harga pokok kepada nasabah calon pembeli. b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan. c. Kontrak harus bebas dari riba.

(34)

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya pembelian dilakukan secar hutang.

Secara prinsip Jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, maka pembeli memiliki pilihan:

a. Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

b. Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidak setujuan atas barang yang dijual. c. Membatalkan kontrak.

Jual beli secara murabahah di atas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual, sistem yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah kpp), hal ini dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya (Ridwan,2007:79-80).

3. Rukun Murabahah

Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi murabahah, yaitu (Ascarya, 2011: 82) :

a. Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan membeli barang. b. Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan) dan tsaman (harga), dan

c. Shighah, yaitu Ijab dan Qobul. 4. Jenis-jenis Murabahah

(35)

Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual memasarkan barangnya kepada pembeli dengan harga sesuai perolehan ditambah marjin keuntungan yang diinginkan.

b. Murabahah kepada Pemesan

Bentuk murabahah ini melibatkan tiga pihak, yaitu pemesan, pembeli dan penjual. Bentuk murabahah ini juga melibatkan pembeli sebagai perantara karena keahliannya atau karena kebutuhan pemesan akan pembiayaan. Bentuk murabahah itulah yang diterapkan perbankan syariah dalam pembiayaan.

5. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah mempunyai manfaat dan risiko diantaranya (Ridwan,2007:80) : a. Manfaat Bai’al-Murabahah

Sesuai dengan sifat bisnis (tijarah), transaksi bai’al-Murabahah memiliki beberapa manfaat kepada bank syariah, salah satunya adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu sistem murabahah juga sangat sederhana, hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah, serta menjadi akad yang lebih sering digunakan dalam pembiayaan di bank syariah.

b. Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan murabahah antaralain sebagai berikut :

(36)

2) Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang di pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah, bank tidak bisa mengubah harga jual beli teersebut.

3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Biasanya karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya, karena itu sebaiknya dilindungi dengan asuransi.

4) Dijual, karena bai’ al-Murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka ketika kontrak di tandatangani barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut termasuk untuk menjualnya, jika terjadi demikian risiko untuk default akan besar.

6. Landasan Pembiayaan Murabahah

Murabahah merupakan bagian terpenting dari jual-beli dan prinsip akad ini mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di semua bank islam. Dalam Islam, jual-beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia yang diridhai oleh Allah SWT (Wiroso,2005:14).

Jual beli merupakan akad yang dibolehkan berdasarkan Alqur’an, sunnah, dan

ijma’ para ulama. Dilihat dari aspek hukum, jual beli hukumnya mubah

(Muslich,2010:177). Adapun dasar hukum dari Alqur’an dan sunnah antara lain

(37)

b. Hadits

Dari Rafi bin Khudaij bahwa seseorang berkata kepada Rasulullah, apa pekerjaan yang terbaik? Kemudian Rasulullah bersabda :

رٌ لْ عُ لْ عَ عٍ عُ عُ لُّ عُ عَ عِ عِ عَ عِ عِ لْ عَ لْا عُ عَ عَ

Artinya : Pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan setiap transaksi jual beli yang mabrur. (HR. Ahmad)

(38)

BAB III LAPORAN OBYEK

A. SEJARAH BANK MANDIRI SYARIAH

Dari informasi yang telah tersedia pada web Bank Syariah Mandiri, penyusun menemukan bahwa perusahan Perbankan ini memilki nilai-nilai perusahan yang menjunjung tinggi kemanusian dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendirianya. Kehadiran BSM sejak tahun 1997, sesunguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk dipanggung politk nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yangdimilki oleh Yayasan Kesejahteran Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis, BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.

(39)

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukanya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan system dan infrastrukturnya, sehinga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tangal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tangal 25 Rajab 1420 H atau tangal 1 November 1999.

(40)

Syariah Mandiri hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Melihat perkembangan bank syariah mandiri yang terus meningkat. Bank syariah mandiri membuka kantor–kantor cabang baru di kota– kota besar di Indonesia. Tidak halnya kota semarang yang semakin berkembang, hingga akhirnya membuka beberapa Kantor Cabang Pembantu yang diantaranya KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK SEMARANG.

Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 13/51/DPbS/Sm tanggal 7 Desember 2011, terhitung mulai hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 telah dibuka Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik Semarang :

Nama : Kantor Cabang Pembantu Banyumanik

Alamat : Jl. Setiabudi No. 152 Kav 3 & 5 kel. Sumurboto, kec.

Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah Telp. 024-76482057, fax. 024-6482056

B. PROFIL PERUSAHAAN

Nama : PT Bank Syariah Mandiri

Alamat :Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta10340 – Indonesia

Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting) Faksimili : (62-21) 3983 2989

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999

(41)

Modal Dasar : Rp2.500.000.000.000,- C. KEPEMILIKAN SAHAM

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk : 231.648.712 lembar saham (99,999999%) PT Mandiri Sekurita : 1 lembar saham (0,000001%)

D. VISI DAN MISI a. Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia. b. Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

Shared Value:

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut Shared ValuesBank Syariah Mandiri.Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”. Excellence:

(42)

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. Humanity:

Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan. Integrity:

Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi. Customer Focus:

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).

(43)

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK

(Sumber : Bank Syariah Mandiri KCP Banyumanik)

(44)

Keterangan :

Kepala KCP Banyumanik : Adityo Muko Wibowo Operation Officer : Setyo Nugroho Cahyo Adi Kepala Warung Mikro : Galuh Arandanu

Customer Service : Tri Junianto

Back Office : Dwi Murtopo Wahyu Wibowo Teller : Nabella Roeslita sari

Sales Assisten : Tina Yunita & Haris Isnainda Admin Pembiayaan Mikro : Insiyah Mutik Abida

Analisis Mikro : Phonton Yudha Santana

Marketing Mikro : Prasdika Perdana Putra & Akto Prasetyo Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Kepala Cabang Pembantu :

a. Memastikan tercapainya target bisnis yang meliputi, pendanaan, pembiayaan, laba bersih, dll

b. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah c. Membuat evaluasi pelaksanaan rencana kerja.

d. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai bawahan langsung, untuk memastikan tercapainya target.

e. Memastikan kepatuhan penggunaan wewenang limit transaksi operasional oleh bawahannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(45)

g. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan bawahan agar memenuhi persyaratan minimum agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai standar dan SOP.

2. Operation Officer :

a. Memastikan terkendalinya biaya operasional dengan efisien dan efektif.

b. Memastikan dan mengelola transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang telah ditetapkan.

c. Mengelola semua kegiatan administrasi, dokumentasi dan kewajiban pelaporan dilaksanakan dengan peraturan yang berlaku.

d. Memastikan ketersediaan dan keamanan dokumen beharga Bank, Pin Kartu ATM maupun key access layanan e-banking.

e. Mengkoordinasi dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai bawahan langsung.

5. Kepala Warung Mikro :

a. Mendapat calon nasabah pembiayaan warung mikro yang sesuai target yang diberikan.

b. Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

c. Menindak lanjuti permohonan pembiayaan nasabah warung mikro dalam bentuk NAP.

(46)

a. Memberikan informasi produk dan jasa bank kepada nasabah.

b. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito.

c. Memblokir kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah

d. Menginput data customer dan loan facility yang lengkap dan akurat. e. Memelihara persediaan kartu ATM sesuai kebutuhan

f. Menyampaikan dokumen beharga Bank dan kartu ATM kepada nasabah. g. Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa bank.

7. Back Office :

a. Melaksanakan transaksi transfer keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

b. Memelihara administrasi dan dokumen seluruh transaksi. c. Menjaga kerahasiaan pasword yang menjadi wewenang

d. Menggunakan wewenang limit transaksi operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum dicairkan. f. Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan dengan tertib

dan aman.

g. Menyediakan informasi data nasabah h. Memenuhi data dan Informasi jaminan.

(47)

k. Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen terkait pelaporan.

8. Teller :

a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan ketentuan SOP. b. Mengelola saldo kas teller sesuai limit yang ditentukan

c. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar. d. Menjaga keamanan uang tunai di mesin ATM. e. Mengisi uang tunai di mesin ATM.

f. Menyediakan laporan transaksi harian. 9. Sales Assisten :

a. Mencari nasabah pendanaan dan pembiayaan. b. Melakukan survey kepada nasabah pembiayaan.

c. Melaksanakan monitoring rekening dan aktifitas usaha nasabah dan mengambil langkah pencegahan atas penurunan kinerja/aktifitas nasabah, dll.

d. Mempromosikan produk pembiayaan, pendanaan dan talangan haji. 10.Admin Pembiayaan Mikro :

a. Membuat akad pembiayaan yang sesuai dengan permintaan calon nasabah. b. Melakukan pengecekan kelengkapan data, dll.

c. Membuat akad perjanjian dan notaries

9. Analisis Mikro :

a. Melakukan proses analisa pembiayaan berdasarkan data dan kelengkapan dokumen.

(48)

c. Mengembalikan membuat Surat Penegasan Persetujuan d. Pembiayaan (SP3) dll.

10. Marketing Mikro :

a. Melakukan pemasaran pembiayaan melalui kunjungan langsung kepada calon nasabah.

b. Melakukan prakualifikasi terhadap calon nasabah dan usahanya berdasarkan ketentuan pembiayaan warung mikro.

c. Melaksanakan monitoring rekening dan aktifitas usaha nasabah dan mengambil langkah pencegahan atas penurunan kinerja/aktifitas nasabah, dll.

(49)

E. PRODUK PRODUK BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU BANYUMANIK

1. Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. Fitur & Biaya:

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah b. Bagi hasil yang kompetitif

c. Online di seluruh outlet BSM Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking

d. Minimum setoran awal: Rp80.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (non-perorangan)

e. Minimum setoran berikutnya: Rp10.000

f. Saldo minimum: Rp50.000 Biaya tutup rekening: Rp20.000 g. Biaya administrasi Rp6.000

Syarat:

Perorangan :Warga Negara Indonesia KTP/SIM/Paspor

Warna Negara Asing : Paspor dan Kartu Izin Menetap Sementara (KIM/KITAS).

(50)

1) Badan Hukum: Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar Akte Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Surat keterangan domisili, SIUP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang, TDP, NPWP Surat penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian Keuangan/Bendaharawan dari suatu Perusahaan/Badan/Instansi jika diperlukan.

2) Non Badan Hukum: Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan/izin kegiatan atau tujuan perkumpulan/organisasi dari instansi yang berwenang Surat Keterangan susunan pengurus perkumpulan/organisasi dan surat penunjukan bagi pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/ organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank.

Manfaat:

1. Aman dan terjamin

2. Kemudahan bertransaksi di seluruh outlet BSM

3. Kemudahan bertransaksi dimanapun saja dengan menggunakan layanan e-banking BSM

4. Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.

(51)

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

Fitur:

Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah. Bagi hasil yang kompetiti Periode tabungan 1s.d.10 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun saat jatuh tempo Setoran bulanan minimal Rp100 ribu Target dana minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah. Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan administrasi.

Syarat:

Kartu identitas : KTP/SIM/Paspor nasabah Memiliki rekening asal (source account) berbentuk Tabungan atau Giro di BSM

Manfaat:

1. Kemudahan perencanaan keuangan 2. Nasabah jangka panjang

3. Memperoleh jaminan pencapaian target dana

4. Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa pemeriksaan kesehatan

(52)

berikut: Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.

3. BSM Tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Fitur & Biaya:

Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah Setoran awal minimal Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000 (dengan ATM) Setoran berikutnya minimal Rp10.000 Saldo minimal Rp20.000 Biaya tutup rekening Rp10.000. Biaya administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak memotong pokok) Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp2.000 per bulan.

Syarat:

Kartu identitas : KTP/SIM/Paspor nasabah Manfaat:

a. Aman dan terjamin

b. Online di seluruh outlet BSM

c. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM

d. Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking Penyaluran zakat, infaq dan sedekah

d. BSM Tabungan Investa Cendekia

(53)

Fitur:

Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah Periode tabungan 1 s.d. 20 tahun Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal60 tahun saat jatuh tempo Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d.Rp10.000.000 dengan kelipatan Rp50.000 Bagi hasil yang kompetitif Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran bulanan.

Syarat:

Kartu identitas : KTP/SIM/Paspor nasabah Memiliki Tabungan BSM sebagai rekening asal (source account).

Manfaat:

Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya untuk biaya pendidikan putra/putri. Mendapatkan perlindungan asuransi secara otomatis, tanpa melalui pemeriksaan kesehatan *)

e. BSM Tabunganku

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(54)

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadhi’ah yad dhamanah.

b. Setoran awal pembukaan rekening minimum Rp20.000 (tanpa ATM) dan Rp80.000 (dengan ATM).

c. Setoran tunai selanjutnya minimum Rp10.000. Saldo minimum rekening (setelah penarikan) adalah Rp20.000 (tanpa ATM) dan Rp50.000 (dengan ATM).

d. Jumlah minimum penarikan di counter sebesar Rp100.000 kecuali pada saat penutupan rekening.

e. Bebas biaya administrasi rekening. Biaya pemeliharaan Kartu TabunganKu Rp2.000 (bila ada).

Biaya penutupan rekening atas permintaan nasabah Rp20.000.

Biaya ganti buku karena hilang/rusak atau sebab lainnya sebesar Rp0. Rekening dormant (tidak ada transaksi selama 6 bulan berturut-turut): Biaya penalti Rp2.000 per bulan. Apabila saldo rekening mencapai <Rp20.000, maka rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan rekening sebesar sisa saldo. Syarat:

Kartu Identitas : KTP/SIM/Paspor. Manfaat:

a. Aman dan terjamin

b. Online di seluruh outlet BSM Bonus

(55)

e. Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah. Ketentuan:

Nasabah pemilik rekening TabunganKu adalah nasabah perorangan. Nasabah adalah Warga Negara Indonesia. Nasabah TabunganKu hanya dibenarkan memiliki 1 rekening di 1 Bank. Tidak dibenarkan mendapatkan fasilitas joint accountAND” atau “OR”. Bila saldo ≤Rp20.000, maka rekening akan ditutup oleh sistem dengan biaya penutupan sebesar sisa saldo.

f. BSM Giro

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.

Fitur & Biaya:

Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah Setoran Awal minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000(Non-Perorangan) Saldo minimum Rp500.000 (perorangan) dan Rp1.000.000 (Non-Perorangan) Biaya administrasi bulanan:

a. Perorangan: Rp10.000 (tanpa ATM) dan Rp12.000 (denganATM) b. Perusahaan: Rp15.000

Biaya tutup rekening : Pelanggaran Rp50.000 dan Permintaan Sendiri Rp20.000 Biaya buku cek/giro: Rp100.000

Syarat:

(56)

Perusahaan : KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenang Akte Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan Perusahaan Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang, NPWP, SK Domisili

Manfaat:

a. Dana aman dan tersedia setiap saat

b. Kemudahan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G

c. Fasilitas Intercity Clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring antar wilayah)

d. Fasilitas BSM Card, sebagai kartu ATM sekaligus debet (untuk perorangan)

e. Fasilitas pengiriman account statement setiap awal bulan f. Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan BSM g. BSM Giro Valas

Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untukkemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah untuk

perorangan atau non-perorangan. Fitur & Biaya:

a. Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad dhamanah

(57)

Syarat:

a. Perorangan: KTP/SIM/Paspor.

b. Perusahaan: KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenangAkte Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan Perusahaan Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari instansi yang berwenang, NPWP, SK.Domisili

Manfaat:

a. Dana aman dan tersedia setiap saat

b. Penarikan dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan slip penarikan c. Fasilitas pengiriman account statement setiap bulan

d. Bonus bulanan sesuai kebijakan BSM h. BSM Deposito

Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan.

Fitur & Biaya:

a. Jangka waktu yang fleksibel: 1, 3, 6 dan 12 bulan

b. Dicairkan pada saat jatuh tempo Setoran awal minimum Rp2.000.000 c. Biaya Materai Rp6.000

d. Biaya Penarikan: Rp30.000/rekening

Syarat:

(58)

Perusahaan : KTP/SIM/Paspor Pengurus atau pejabat yang berwenang Akte Pendirian dan Akte Perubahan Perusahaan berikut Pengesahan Perusahaan Anggaran Dasar Perusahaan SIUP, TDP/Ijin usaha dari

instansi yang berwenang, NPWP, Sk Domisili

Manfaat:

a. Dana aman dan terjamin

b. Pengelolaan dana secara syariah

c. Bagi hasil yang kompetitif dapat dijadikan jaminan pembiayaan Fasilitas Automatic Roll Over (ARO).

i. Pembiayaan Investasi

Fasilitas pembiayaan jangka pendek / jangka panjang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan investasi berupa rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus lainnya yang dinilai layak oleh bank.

Fitur:

Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan. Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar. Menggunakan prinsipjual beli/sewa dengan margin yang disepakati bersama.Margin pembiayaan fixed selama masa pembiayaan. Jangka waktu pembiayaan minimal 1tahun/dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

(59)

Fasilitas pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada pelaku usaha baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan modal kerja dalam siklus waktu tertentu maksimal 1 tahun.

Fitur:

Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan. Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar. Menggunakan prinsip bagi hasil dengan berdasarkan pada revenue sharing. Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non revolving. Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha. Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

k. Pembiayaan Warung Mikro

Limit pembiayaan sampai Rp.100 juta Peruntukan pembiayaan:

a. Perorangan Golongan berpenghasilan tetap (Golbertab) seperti PNS, Pegawai Swasta, dsb. Wiraswasta/Profesi

b. Badan Usaha Produk:

a. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas) Limit pembiayaan: minimal Rp2.000.000,- (dua juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Jangka waktu: maksimal 36 bulan. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM.

(60)

c. Biaya Usaha Mikro Utama (PUM-Utama) Limit pembiayaan: di atas Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah). Jangka waktu: maksimal 48 bulan. Biaya administrasi sesuai ketentuan BSM.

Persyaratan:

a. Wiraswasta/Profesi: Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan maksimal 55 tahun saat pembiayaan lunas. Surat keterangan/ijin usaha.

b. Perorangan Golbertap Status pegawai tetap dengan masa dinas minimal 1 (satu) tahun. Usia minimal 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo fasilitas pembiyaan. Surat keterangan kerja/SK Pegawai.

c. Badan usaha Usaha telah berjalan minimal 2 tahun. Surat keterangan/ijin usaha. Akte pendirian/perubahan perusahaan.

l. Pembiayaan Small

a. Limit Pembiayaan: >Rp100 Juta s.d. Rp1,5 Milyar b. Gross Annual Sales Nasabah (GAS): s.d. Rp10 Milyar

c. Jenis Nasabah : Perorangan untuk usaha produktif Lembaga usaha berbadan hukum dan/atau berbadan usaha Pembiayaan dengan pola kemitraan (dengan limit pembiayaan >Rp100 Juta s.d. Rp1,5 Milyar)

(61)

2) Mudharabah 3) Murabahah 4) Qardh 5) Kafalah

(62)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembiayaan Murabahah

Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan. Perbedaannya dengan program adalah program menyatakan apa yang harus dikerjakan, sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya. Proses dasar pembiayaan adalah meliputi aplikasi, analisis permohonan pembiayaan, penyusunan struktur pembiayaan dan penyiapan dokumen pembiayaan, realisasi pembiayaan, pembinaan dan pengawasan, serta penyelesaian pembiayaan (Arifin,2002:238-239).

Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahap tahap penilaian. Tahap-tahapan dalam pemberian kredit ini lebih kita kenal dengan nama prosedur pemberian kredit. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak.Dalam menentukan kelayakan suatu kredit maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak Bank dapat meminta kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak (Kasmir,2003:95).

Secara umum menurut Kasmir (3003:96) prosedur pemberian kredit antara lain melalui tahap sebagai berikut :

(63)

Tahap yang pertama dalam mengajukan kredit yaitu membuat permohona kredit secara tertulis dalam suatu proposal .Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-dokumen lainnya yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang :

a. Riwayat perusahaan, seperti bidang usaha, nama pengurus dan lain sebagainya. b. Tujuan pengambilan kredit

c. Besarnya kredit dan jangka waktu

d. Cara pemohon mengembalikan kredit maksudnya perlu dijelaskan secara rinci cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau dengan cara lainnya

e. Jaminan kredit

Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah dipersyaratkan seperti :

1) Akte pendirian perusahaan 2) Foto copy KTP

3) Tanda Daftar Perusahaan 4) NPWP

5) Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir 6) Foto copy sertifikat yang dijaminkan

7) Kartu keluarga 8) Daftar penghasilan

(64)

Tujuan penyelidikan berkas ini yaitu untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau belum cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan. Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu diperhatikan adalah membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkas yang ada.

3. Penilaian Kelayakan Kredit

Dalam penilaian atau tidak suatu kredit disalurkan maka perlu dilakukan suatu penilaian kredit. Penilaian kelayakan suatu kredit dapat dilakukan dengan menggunakan 5C atau 7P namun untuk kredit yang lebih besar jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan study kelayakan.

4. Wawancara Pertama

Tujuan wawancara ini yaitu untuk mendapatkan keyakinan apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang Bankinginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.

5. Peninjauan ke Lokasi (On the Spot)

(65)

6. Wawancara Kedua

Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas,jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dari pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.

7. Keputusan Kredit

Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk diberikan atau tidak, jika layak maka, dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit akan mencakup :

a. Akad kredit yang akan ditandatangani b. Jumlah uang yang diterima

c. Jangka Waktu Kredit

d. Biaya-biaya yang harus dibayar 8. Penandatanganan Akad Kredit

Sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, kemudian mengikat jaminan kredit dengan surat perjanjian yang dianggap perlu, penandatanganan dilaksanakan :

a. Antara Bank dengan debitur secara langsung atau b. Melalui notaris

(66)

Setelah akad kredit ditandatangani maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

Sementara Nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri harus melalui tahap-tahap sebagai berikut (Buku pedoman pengajuan pembiayaan BSM):

a. Tahap Permohonan Pembiayaan

Nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Formulir ini menjadi arsip bank yang akan menjadi identitas calon nasabah. Dari formulir ini bank mendapatkan identitas calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan.

Calon nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan dengan cara mengisi formulir yang sudah disediakan oleh bank dengan melampirkan persyaratan :

1. Syarat-syarat Pembiayaan

Adapun persyaratan yang ditentukan oleh bank syariah mandiri adalah sebagai berikut :

a) Badan Usaha

(67)

4) Foto copy identitas ( KTP/ SIM/ PASPOR) 5) Laporan keuangan

6) Past performance usaha 7) Rencana usaha kedepan

8) Foto copy bukti pemilik jaminan b) Perorangan

1) Foto copy legalitas usaha 2) Foto copy NPWP

3) Foto copy identitas diri, istri / suami 4) Laporan keuangan

5) Past performance usaha 6) Rencana usaha kedepan

7) Foto copy bukti kepemilikan jaminan

c) Setelah nasabah mengajukan permohonan pembiayaan kemudian deserahkan kepada marketing mikro. Surat permohonan pembiayaan dicatat pada administrasi “ permohonan pembiayaan”.

d) Marketing mikro menyerahkan surat permohonan berikut lampiran kepada KWM (kepala warung mikro) untuk memperoleh keputusan awal “ disetujui, diprosesatau tidak “.

(68)

b. Tahap Investigasi

Marketing Mikro melakukan pemeriksaan kebenaran/kewajaran/validitas surat permohonan, melakukan wawancara dengan nasabah, melakukan BI Checking, pengecekan dokumen barang jaminan. Hasil investigasi tersebut diserahkan kepada Kepala Warung Mikro.

c. Tahap Analisa

Analisis Mikro (AM) melakukan analisa terhadap nasabah yang mengajukan pembiayaan meliputi :

1) Analisis aspek 5C (Character, Capacity,Capital, Condition, Collateral)

2) Menghitung kewajaran besarnya pembiayaan. 3) Menghitung nisbah bagi hasil

4) Melakukan analisa resiko.

5) Membuat kesimpulan dan menetapkan persyaratan pembiayaan. Prasyarat pembiayaan minimal Character dan Capacity harus positif (+).

Gambar

Gambar 2.1 Jenis-jenis Pembiayaan
gambar di bawah ini :
 Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR

Referensi

Dokumen terkait

pertalian antara dua wujud, yakni pelengkap preposisi dan bagian lain dalam kalimat, yang dimaksud dengan preposisi tunggal atau preposisi berdiri sendiri dalam penelitian

maka konselor krisis dituntut untuk fokus pada situasi klien yang menggambarkan kesulitan yang tidak dapat diselesaikan yang disebabkan oleh keterbatasan sumberdaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan personal selling yang dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terhadap keputusan pembelian bagi nasabah

Dari aspek distribusi, sampai saat ini rantai pasok varietas unggul kedelai yang dilakukan pengelola benih sumber masih sebatas pada rantai ke-1 dan ke- 2, yaitu suplier (UPBS

Dari hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model PBL ini dapat digunakan untuk membantu mengatasi

Berdasarkan data SNL Kagan menunjukkan bahwa pada tahun 2006 sekitar 58,4% dari seluruh rumah Amerika berlangganan layanan televisi kabel dasar.. • Kebanyakan pemirsa kabel

Nilai kompaksi tanah asli yang distabilisasikan dengan overboulder asbuton dan zeolite .... Nilai CBR Pemeraman 0

Hasil yang diperoleh dalam skripsi PLC ini berupa alat PLC yang menggunakan IC AT89S52 sebagai sentral kontrol unitnya yang mempunyai modul masukan dan modul keluaran yang