• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA

AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Nama : Abdul Rochman Harahap

NIM : 11406120

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

j i i ^

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,

kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang

lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup memper­

tanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, \S’ Juni 2008

Penulis,

(3)

Prof. Dr. H. Fachrudin, M.A.

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Saudara Abdul Rochman Harahap

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamualaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama

ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Abdul Rochman Harahap

NIM : 11406120

Jurusan/Progdi: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH METODE DRIEL TERHADAP PENING­

KATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01

KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, UTluni 2008 Pembimbing,

(4)

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul

Nama

NIM

Program Studi

: PENGARUH METODE DRIEL TERHADAP

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA

AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

KETANGGI 01 KECAMATAN SURUH TAHUN

PELAJARAN 2007/2008

ABDUL ROCHMAN HARAHAP

11406120

Pendidikan Agama Islam ( P A I)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji

(5)

MOTTO

U e u p y ^

Artinya: Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(6)

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta yang dengan do’a

dan seluruh pengorbanannya telah mengukir

segala asa, cita dan harapan.

2. Istriku tercinta yang telah mendorong dan

memberi inspirasi serta motivasi.

3. Anak-anakku tersayang yang selalu

mendo’akankku.

4. Teman-temanku senasib seperjuangan yang

telah membantu baik moril maupun materiil.

(7)

ABSTRAK

Abdul Rochman Harahap, 11406120, Pengaruh Metode Drill Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Al-Qur’an pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

Skripsi ini disusun, karena adanya permasalahan dari beberapa orang tua/wali murid yang mengelola tentang pendidikan anaknya pada materi membaca dan menulis Al-Qur’an, sehingga guru berupaya meningkatkan prestasi dengan cara menerapkan metode drill / dalam proses belajar mengajar.

Pada penelitian ini, hipotesis yang muncul adalah “Ada hubungan yang positif membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh, dan tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, interview, Observasi, tes dan angket. Subjek penelitiannya siswa kelas IV SD Ketanggi 01 Kec. Suruh dan analisis datanya menggunakan rumus Product Moment.

Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan sebab rxy hitung > Try tabei baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%

yaitu pada 0,9712 > 0,413 -> untuk 1 % 0,9712 > 0,320 untuk 5%

Oleh karena itu hipotesis Ada hubungan yang positif membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh, dan tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur'an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh” dapat diterima.

Kata kunci : Metode drill, Membaca Al-Qur’an dan belajar.

(8)

Alhamdulillahirabiralamin. Puji syukur kepada Allah SWT, sebab tak ada

dan tak pernah ada kata-kata yang pantas kecuali rangkaian kalimat syukur kita ke

hadirat Allah SWT. Dengan rahmat-Nya yang mulia, dan nikmat-Nya yang melimpah

dan inayah-Nya yang sempurna, sehingga penulis pada saat ini mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita

Nabiyullah Muhammad SAW, beliaulah penyempurna akhlak yang mulia, dan telah

memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman

yang terang benderang.

Tersusunnya skripsi berjudul “PENGARUH METODE DRILL TER­

HADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH

TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008”. Kegiatan terakhir dari serangkaian kegiatan

studi penulis untuk meraih gelar Strata 1 Jurusan Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga beserta stafnya yang

telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas di

(9)

2. Prof. Dr. H. Fachrudin, M.A. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran guna membimbing penulis.

3. Drs. Joko Sutopo selaku Kaprodi Ekstensi PAI.

4. Bapak, Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah banyak beijuang dalam

menegakkan agama dan kebenaran serta telah banyak memberikan dorongan

kepada penulis.

5. Ibu Arifati Sulaikhah, S.Pd. Kepala SD Negeri Ketanggi 01 Kec. Suruh beserta

stafnya yang telah membantu penulis selama mengadakan penelitian di sekolah

tersebut.

6. Ayahanda, ibunda dan keluarga tercinta yang tiada henti mendoakan penulis.

7. Teman-temanku senasib, selangkah dan seperjuangan yang telah membangkitkan

semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik matriil maupun spiritual dalam

melancarkan penulisan skripsi ini.

Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan atas jasa-jasanya

kecuali permohonan do’a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT beridloi dan

berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan.

Akhirnya, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

para pembaca yang budiman umumnya.

Salatiga, I £ Juni 2008

Penulis

(Abdul Rochman Harahap)

(10)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN DEKLARASI... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Tinjauan Pustaka... 4

F. Hipotesis... 5

G. Metodologi Penelitian... 6

H. Sistematika Penulisan... 13

(11)

BAB II LANDASAN TEORI 14

A. Telaah Tentang Belajar dan Hakikatnya... ... 14

1. Pengertian... 14

2. Tipe-Tipe Belajar... 18

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 18

4. Prestasi Belajar... i... 20

B. Telaah Tentang Metode Pembelajaran... 22

1. Pengertian Metode... 22

2. Manfaat Metode... 23

3. Macam-macam Metode... 24

C. Arah dan Perkembangan Anak... 34

1. Pengertian Anak... 34

2. Dinamika Perkembangan Anak... 36

D. Standar Isi BTQ SD kelas V... 49

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 51

A. Gambaran Umum... 51

L Kondisi Fisik... 51

2. Sejarah Berdirinya... 52

3. Fasilitas... 52

4. Siswa dan Tenaga Kependidikan... 54

5. Kurikulum... 55

(12)

2. Data Tentang Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam... 59

BAB IV ANALISIS DATA... 64

A. Analisis Pertama... 64

B. Analisis Kedua... 67

C. Analisis Ketiga... 69

BAB V PENUTUP... 73

A. Kesimpulan... 73

B. Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN-LAMPIRAN...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(13)

DAFTAR TABEL

TAPEL I Daftar Sarana (Ruang) SD Ketanggi 01... 53

TABEL II Daftar Peralatan/Media Pembelajaran Ketanggi... 53

'FABEL 111 Data Siswa SD Ketanggggi 01... 54

TABEL IV Keadaan Guru Berdasarkan Pendidikan... 54

TABEL V Keadaan Guru Berdasarkan Jenis Kelamin... 55

TABEL VI Program Kurikulum SD Negeri Ketanggi 01... 55

TABEL VII Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Sumbangan Metode D ricl... 56

TABEL VIII Kategori Sumbangan Metode Praktik... 58

TABEL XI Rekapitulasi Jawaban Soal Tentang Prestasi Belajar PA I... 60

TABEL X Kategori Prestasi Belajar PA I... 62

TABEL XI Prosentasi Metode Driel atau Latihan... 64

TABEL XII Frekuensi Jawaban Angket Tentang Metode Driel atau Latihan... 65

TABEL XIII Prosentasi Tentang Belajar PA I... 67

TABEL XIV Frekuensi Jawaban Ulangan Harian Mata Pelajaran PAI ... 68

TABEL XV Pengubahan Skor Menjadi N ilai... 70

TABEL XVI Tabel Kerja Koefisien Korelasi Kedua Variabel SD Ketanggi.... 71

(14)

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terakhir diturunkan Allah SWT

kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat dan rahmat. Di dalamnya

terkandung wahyu yang menjadi petunjuk pedoman, dan pelajaran bagi manusia

yang percaya, mau mempelajari atau membacanya. Allah SWT berfirman :

(I

a -I v : mS \? j

A )

Artinya* Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah

selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.1

Setiap mukmin yakin dan percaya bahwa membaca Al-Qur’an saja sudah

termasuk amal mulia dan dijanjikan Allah SWT akan mendapatkan pahala, sebab

yang dibacanya adalah firman Allah SWT Yang Maha Suci. Oleh karena itu

orang yang selalu membaca Al-Qur’an akan bertambah c’nta kepadanya, cinta

untuk mempelajarinya. Memahaminya kemudian mengamalkan dan mengajarkan­

nya, hingga merata rahmatnya dirasakan oleh alam semesta.

1 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Departemen Agama, RI, 2002

(15)

2

Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin. Saat sedih

atau duka, Al-Qur’an pantas untuk dibaca. Bahkan membaca Al-Qur’an bukan

saja menjadi amal ibadah, tetapi juga merupakan obat dan penawar gelisah hati

dan jiwa. Demikian tinggi dan luhurnya fungsi Al-Qur’an bagi kehidupan seorang

mukmin, maka setiap mukmin memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk

mempelajarinya dan bahkan mengajarkannya.

Sekolah Dasar sebagai institusi pendidikan berupaya untuk melaksanakan

kewajiban tersebut di atas, di samping untuk mengakomodasi keinginan orang tua

serta memenuhi Standart Kompetensi Lulusan sesuai yang diatur dalam

Permendiknas Nomor : 23 Tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Lulusan

(SKL) Sekolah Dasar harus mampu : Menyebutkan, menghafal, membaca, dan

mengartikan surat pendek dalam Al-Qur’an mulai surat Al-Fatihah sampai surat

Al-‘Alaq.

Supaya sekolah mampu memenuhi tuntutan SKL tersebut di atas

memerlukan proses pembelajaran yang keberhasilannya ditentukan oleh banyak

faktor.

Dorongan dari orang tua yang rendah, banyak siswa yang tidak

mengetahui pendidikan agama di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), kurangnya

sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran

membaca Al-Qur’an merupakan beberapa faktor penyebab rendahnya prestasi

membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Ketanggi 01, Kecamatan Suruh.

Dari gambaran tersebut, permasalahan yang muncul adalah guru

(16)

memperbaiki prestasi membaca Al-Qur’an. Dan penelitian yang dilakukan adalah

menggunakan metode drill pada proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan

yang diteliti adalah :

1. Bagaimana penggunaan metode drill atau latihan membaca Al-Qur’an pada

siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh?

2. Bagaimana prestasi belajar membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD

Negeri Ketanggi 01 Suruh setelah menggunakan metode drill ?

3. Adakah pengaruh metode drill terhadap peningkatan prestasi membaca

Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan metode drill membaca

Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

2. Mengetahui seberapa besar prestasi membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV

SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

3. Mengetahui hubungan metode drill terhadap prestasi membaca Al-Qur’an

(17)

4

D. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Sekolah atau lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan konstrubusi tentang cara menangani dan membina peserta didik

dalam membaca Al-Qur’an melalui metode driel atau latihan.

2. Orang tua atau masyarakat dapat digunakan panduan, cara-cara atau metode-

metode dalam membina, mendidik dan mengajarkan anaknya dalam membaca

Al-Qur’an.

3. Siswa dapat segera lancar membaca Al-Qur’an karena metode driel atau

latihan.

E. Tinjauan Pustaka

Menurut Ash Shobuni dalam kitabnya Rawail Bayan memiliki ucapan

salah seorang musafir yaitu, al-ghuluwwu wat-taktsir madzmuman2, maksudnya

berlebihan atau kekurangan terlalu banyak (over) sama-sama tidak bagus. Maksud

dari ungkapan ini adalah orang yang malas tidak baik, tetapi orang yang maniak

bekeija juga tidak baik. Islam menghendaki segala sesuatu khairul-umuri

awsathuha artinya sebaik-baiknya persoalan adalah yang moderat atau tengah-

tengah.

Untuk menyelesaikan masalah konflik lersebut diperlukan getaran

emosional dan kasih sayang seorang ibu, sebab kaum ibu memiliki kualitas dan

2Muhammad Tholchah Hasan, Dinamika Kehidupan Religius, Jakarta, Listafariska Putra, 2000, him. 151.

(18)

kompetensi kepemimpinan yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi

konflik dalam keluarga. Dengan rasa keibuan. Seorang itu dapat berupaya untuk

meminimalkan adanya konflik dan meminimalkan dampak negatif yang terjadi

serta memaksimalkan dampak positifnya. Di samping itu ibu dapat berperan

sebagai sumber keteladanan, sumber motivasi dan pembimbing keluarga. Untuk

itu bisa dibayangkan bila seorang ibu bekerja sebagai “TKW” maka masa depan

dan pendidikan anak-anaknya dapat terancam gagal karena kurang perhatian.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara mengenai hal-hal yang oleh

penelitian ingin didukung atau ditolak3. Pada penelitian ini penulis mengajukan

hipotesis.

“Ada hubungan yang positif antara metode drill terhadap peningkatan prestasi

membaca Al-Qur’an pada siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Unit Pelaksana

Teknis Daerah Pendidikan Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2007/2008”.

(19)

6

C. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Adalah keseluruhan subyek penelitian4. Dalam penelitian ini populasinya

adalah seluruh siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

b. Sampel

Adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti5. Karena jumlah

populasi kurang dari 100 maka semua populasi menjadi sampelnya,

sehingga sampelnya adalah siswa kelas IV semester genap SD Negeri

Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2007 / 2008.

2. Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai atau variabel

dapat juga diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau

lebih6. Pada penelitian ini digunakan dua variabel yaitu:

a. Variabel bebas

Yang merupakan variabel bebas adalah penggunaan metode dricl dalam

membaca Al-Qur’an siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi

JSuharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 1987, him. 1 17. 5Ibid, him. 119

(20)

01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008.

(X)

Indikator variabel ini adalah:

- Latihan membaca huruf hijaiyah.

- Latihan membaca huruf arab sambung.

Latihan menulis huruf hijaiyah.

Latihan menulis huruf arab sambung.

- Penerapan metode driel.

b. Variabel terikat

Yang merupakan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa kelas IV

semester genap SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2007 / 2008. (Y)

Indikator variabel ini adalah :

- Siswa dapat membaca huruf hijaiyah.

- Siswa dapat membaca huruf aab sambung.

Siswa dapat menuliskan huruf hijaiyah.

Siswa dapat menuliskan hurufa arab sambung.

3. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dan meluasnya pembahasan, maka perlu

penulis kemukakan penjelasan maksud dari judul di atas. Adapun

(21)

8

a) Pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu7. Pengaurh yang dimaksud

disini adalah pengaruh metode penugasan terhadap peningkatan motivasi

belajar membaca Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh.

b) Metode driel

Praktik membaca Al-Qur’an, praktik lebih kerennya disebut eksperimen

atau percobaan. Yang dimaksud praktik ibadah adalah metode praktik atau

percobaan yang berkaitan dengan ibadah seperti praktik membaca Al-

Qur’an .

c) Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang dicapai, dilakukan dan yangdikerjakan8.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar.

Dalam hal ini prestasi belajar membaca Al-Qur’an.

d) SD Negeri Ketanggi, Kec. Suruh

Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan tingkat dasar 9 tahun yang berada

di bawah naungan Departemen Pendidikan. Lembaga Pendidikan ini

berfungsi sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) pendidikan formal untuk

belajar dan memberi pelajaran pada tingkat dasar sebagai subjek

penelitian. UPT ini terletak di desa Ketanggi Kecamatan Suruh,

Kabupaten Semarang.

(22)

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif dan autentik serta valid peneliti

menggunakan tehnik-tehnik sebagai berikut:

a. Library Research (Studi Pustaka)

Dalam pengumpulan data yang diperoleh dari perpustakaan, buku-

buku, penulis mengadakan penelitian terhadap buku-buku yang ada

hubungannya dengan permasalahan ini. Dengan cara berfikir:

1) Induksi artirva menarik kesimpulan dari pengertian yang bersifat

khusus kepada pengertian yang bersifat umum.

2) Deduksi artinya menarik kesimpulan dari pengertian yang bersifat

umum kepada pengertian yang bersifat khusus.

3) Komparatif artinya menarik kesimpulan dari pengertian-pengertian

dengan membandingkan teori-teori yang satu dengan teori-teori yang

lain atau pendapat satu dengan pendapat yang lain.

b. Field Research (Studi Lapangan)

1) Metode Dokumentasi

Adalah pengumpulan data dengan jalan mencatat dan memanfaatkan

data yang ada di instansi terkait seperti arsip, daftar siswa dan guru

serta buku laporan akhir semester (rapor)9.

(23)

10

2) Interview

Yaitu suatu alat pengumpul informasi atau data dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula10. Jadi di sini harus terjadi kontak langsung antara responden

dengan peneliti. Selanjutnya wawancara -.dilakukan terhadap guru

untuk memperoleh data tentang penggunaan metode dricl membaca

Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01 Suruh, Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008.

3) Observasi

Observasi yaitu studi yang disengaja dan sistematis tentang gejala

sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati langsung dan

mencatatnya. Observasi dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan di

sekolah yang ada kaitannya dengan siswa kelas IV SD Ketanggi 01

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/200«

4) Metode Test

Metode test adalah dimana responden diberikan perangkat soal tentang

prestasi belajar membaca dan menulis Al-Qur’an (BTQ). Di sini guru

menyiapkan instrumen berupa perangkat soal dan lembar jawaban.

(24)

informasi dari respoden11. Dalam penelitian ini digunakan angkat

tertutup (pilihan ganda). Dimana responden tinggal membubuhkan

jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada option yang telan

disediakan. Metode ini diberikan kepada SD Negeri ketanggi 01

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang untuk memperoleh data

tentang penggunaan metode driel.

5. Analisis Data

Setelah diperoleh data dari penelitian, maka langkah selanjutnya

adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan

tiga langkah yaitu:

a. Analisis Pertama

Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penggunaan metode

driel dalam baca tulis Al-Qur’an siswa kelas IV SD Negeri Ketanggi 01

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008.

Teknik analisisnya menggunakan rumus :

P =

A'

100%

N

Keterangan: P = Proporsi individu dalam golongan

F = Frekuensi

N = Jumlah subyek dalam golongan

(25)

12

b. Analisis Kedua

Dalam analisis kedua dilakukan untuk mengetahui hasil be'ajar BTQ

siswa kelas IV semester genap SD Negeri Ketanggi 01 Kecamatan Suruh,

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008. teknik analisisnya sama

dengan analisis pertama.

c. Analisis Ketiga

Dalam analisis ketiga dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode driel

terhadap peningkatan prestasi belajar BTQ pada siswa ke .as V SD Negeri

Ketanggi 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2007/2008.

Teknik analisisnya digunakan rumus Korelasi Product Moment (rxy)12 berikut:

v... ff*XTy)

rNy V

l(Zx2 - - (Sv)'

N N

Keterangan :

rxy - angka korelasi product moment

X = data dari variavel X

Y = data dari variavel Y

N - Jumlah responden

Hasil hitung dari rumus ini lalu dikonsultasikan dengan tabel r product

moment atau diinterprestasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh.

(26)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat

dilihat di bawah ini ;

Bab I. Pendahuluan

Pada Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, manfaat hasil penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis, metode

penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

Bab n. Landasan Teori

Pada Bab ini berisi telaah teoritik tentang metode pengajaran dan

belajar serta hakekatnya.

Bab 111. Laporan Penelitian

Pada Bab ini dilaporkan tentang keadaan responden, lokasi, sejarah

berdirinya dan keadaan siswa dalam proses belajar mengajar.

Bab IV. Analisis Data

Pada Bab ini dibahas tentang analisis data. Dalam menganalisis data

diperlukan analisis pertama, kedua dan analisis ketiga.

Bab V. Kesimpulan dan Penutup

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Tentang Belajar dan Hakikatnya

1. Pengertian

Banyak sekali rumusan tentang difinisi atau batasan belajar yang

dikemukakan oleh para pakar pendidikan. Adapun beberapa definisi tentang

belajar dapat dilihat penjelasan berikut:

1. Witheringtan, dalam buku Educational Pycology me igemukakan “Belajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai sesuatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.13

2. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan.

“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.14

3. Menurut Charles E. Skinner “Learning is a Procccs o f Progressive

Behavior or Adaptation" bahwa belajar adalah proses penyesuaian tingkah

laku kearah yang lebih maju.15

i;,Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. 1995. Bumi Aksara. Jakarta, him. 38. 14 Ibid., him. 36.

1sIbid. , him. 38.

(28)

Penulis hanya mengambil beberapa pendapat yang dikemukakan oleh

para pakar, dimana belajar itu terjadi sebagai rasa keingintahuan individu

mengenai suatu hal agar tahu. Orang yang belajar lama-kelamaan semakin

mengerti terhadap apa yang dipelajari. Orang tersebut akan mampu merangkai

hubungan-hubungan dan perbedaan bahan-bahan yang dipelajari, sedangkan

untuk taraf pelatihan orang akan semakin mahir untuk menerapkan konsep

dan aturan yang dipel; jari. Orang akan mendapatkan pengalaman tertentu dari

penerapan konsep dan aturan tersebut, sehingga dalam belajar ini akan terjadi

pengalaman belajar yang dipelajari atau terhadap bahan yang dipelajari.

Bukti bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau

tingkah lakunya masih lemah atau kurang. Perubahan tersebut akan semakin

terlihat jika orang atau individu tersesat telah melakukan kegiatan belajar

yang berulung-ulung sehingga pengalaman belajar telah melekat benar-benar

dalam diri, sebagai gambaran mudah orang atau individu yang dahulunya bisa

akan menjadi bisa kemampuan dan perubahan tingkah laku tersebut

didasarkan kepada kemauan individu untuk menerapkan pengalaman

belajarnya. Tingkah laku manusia dapat dilihat dari sejumlah aspek. Hasil

belajar akan-akan tampak pada setiap perubahan aspek tersebut dari uraian di

(29)

16

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada

kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk."'

Tujuan belajar adalah suatu hal yang mendasar yang ingin dicapai oleh

kegiatan belajar. Tujuan ini memberikan pekerjaan kemana arah belajar.

Tujuan belajar adaiah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa

telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,

ketrampilan dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh siswa.16 17

Tujuan belajar ini merupakan garis besar pembelajaran, hal ini akan

mengarahkan belajar itu sendiri memiliki makna dan arah makna dan arah

tersebut akan membentuk seperangkat sarana dan prasarana untuk

mewujudkan tujuan belajar itu. Adapun tujuan belajar yang dimaksud adalah:

1) Komponen tingkah laku terminal

2) Kondisi-kondisi tes

3) Tandar perilaku

l'ingkah laku terminal merupkan tujuan belajar yang mengharapkan

perubahan tingkah laku setelah belajar. Hal mi merukuk kepada pengetahuan

yang diberikan bagaimana nanti diharapkan. Ketika sudah terbukti bahwa

tingkah laku berubah maka anak telah melakukan proses belajar. Untuk

kondisi-kondisi tes mengarah pada anak agar supaya mempertunjukkan

tingkah laku terminal tadi, hal ini merupakan suatu eveluasi yang perlu

dipersiapkan oleh guru-guru mengetahui seberapa baik atau pencapaian kerja

(30)

guru dalam pengajaran atau pembelajaran sehingga guru harus memiliki

konsep yang jelas dalam melakukan penilaian. Perlu melakukan persiapan

mengenai alat dan sumber bahan, apa yang hendak diberikan, dan bagaimana

akan melakukan penilaian ukuran-ukuran perilaku dalam komponen ini

memuat suatu pernyataan tentang ukuran atau standar tertentu dalam melihat

dan menimbang prilaku siswa.

Tujuan belajar ‘adalah untuk merubah tingkah laku yang ada

pemahaman ini berdasarkan pada kemampuan yang diterima anak atau

pemahaman mereka mengerti apa yang mereka pelaj'ari. Perubahan tingkah

laku tersebut bisa tercermin pada sikap, pandangan, pemikiran dan

penyampaian ide. Ketika anak mendapatkan pengalaman yang bisa digunakan

untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Dalam kata lain juga tujuan

bisa dilihat sebagai aiat untuk mengukur belajar perwujudan perilaku belajar

lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan.

1) Kebiasaan

2) Kctrampilan

3) Pengamatan

4) Berpikir asosiatif dan daya ingat

5) Berpikir rasional

6) Sikap

7) Inhibisi

8) Apresiasi

(31)

IX

2. Tipe-tipe Belajar

a. Belajar Abstrak

Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara berfikir

abstrak, dalam belajar ini berfungsi untuk memperoleh pemahaman dan

pemecahan masalah yang tidak nyata, dalam belajar individu akan

menggunakan akal yang kuat untuk menyelesaikan persoalan yang ada

disamping penguasaan atas prinsip konsep dan generalisasi.

b. Belajar Ketrampilan

Belajar ketrampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-

gerakan motorik yang berhubungan dengan urat saraf dan otot-otot. Di

sini akan lebih dipentingkan berbagai macam latihan yang dapat

diamalkan individu guna memperoleh pengalaman.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi:

a. Faktor internal siswa

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang

meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis. 18

Aspek fisiologis adalah aspek yang bersifat jasmaniah atau

jasadiyah, seperti tingkat kebugaran tubuh, kesehatan indera pendengaran,

penglihat dan lain-lain.

(32)

Aspek psikologis adalah aspek yang bersifat rohaniah, seperti

tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat/talenta siswa, minat siswa

dan motivasi siswa,

b. Faktor eksternal siswa

Faktor ekxtemal berasal dari luar siswa seperti kondisi lingkungan

sosial dan lingkungan nonsosial di sekitar siswa.

Lingkungan sosial sekolah seperti, orang tua, guru, staf adminis­

trasi, teman-teman, masyarakat sekitar dan tetangga. Lingkungan sosial

yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan

keluarga siswa itu sendiri. Sebagai ilustrasi ikuti contoh atau realita

berikut:

Kebiasaan yang diterapkan orang tua siswa dalam mengelola

keluarga [family management practice) yang keliru, seperti kelalaian

orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat menimbulkan dampak

lebih banyak lagi, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan ia

cenderung berperilaku menyimpang dari tata tertib dan indisipliner.

Lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya,

rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu

diajar. Faktor-faktor ini ikut mempengaruhi hasil belajar siswa, sebab

faktor-faktor tersebut dapat merangsang sistem memoti siswa dalam

menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan penge­

(33)

2 0

c. Faktor pendekatan belajar.

Yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode

yang digunakan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar. Dengan

strategi dan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dedaktif, unik

dan variatif dapat merangsang respons siswa ke arah pemikiran yang

selalu berusaha mengaktualisasikan kemampuan atau potensinya.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah perolehan hasil belajar peserta didik dalam

waktu tertentu. Prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain:19

Rasa senang (minat) siswa terhadap sekolah

- Ekspektasi (perhatian) yang tinggi

Perhatian dan sikap adil seorang guru

Hubungan yang positif dan kondusif antar sesama teman

- Konsistensi guru

Jadwal pelajar yang terstruktur

- Model pembelajaran yang menantang secara intelektual

- Keterlibatan orang tua

Fasilitas belajar mengajar

(34)

Faktor yang paling dominan berhasil atau tidaknya seorang siswa

adalah terletak pada dirinya sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam sebuah

hadist Qudsi:

m

Jj»

aipuf

Yang artinya: Aku sesuai dengan prasangka hambaKu kepadaKu.20

Dan ini juga sesuai dengan pendapat Troisi yang berikut “Expectation of

success breeds and expectation of failure breeds failure” artinya: seseorang

akan sukses jika ia merasa yakin akan sukses, dan akan gagal jika ia

menyangka akan gagal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keyakinan atau harapan

(minat) sangat membantu peserta didik berkembang bahkan dapat berprestasi

atau berhasil yang optimal.

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru cara yang baik

adalah mengakui dan mendukung keinginan-keinginan peserta didik sendiri,

untuk mengambil langkah yang bisa melampaui prestasi yang biasa mereka

lakukan dan berhasil. Sebagai contoh seperti yang dilakukan oleh A’a

Gymnastiar di Pesantren Danit Tauhid. Di pesantren ini para santri didorong

untuk berkreasi mengembangkan kemampuan masing-masing dengan suatu

keyakinan bahwa 'Anda akan berhasil selama anda percaya bahwa anda akan

berhasil dan yakin bahwa Allah akan membantu”. Cara ini disebut

transendensi spiritual.

(35)

22

B. Telaah Tentang Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode

Secara lughow i metode berasal dari dua kata yaitu meta yang artinya

melalui dan hados yang artinya cara atau jalan. Jadi metode adalah cara atau

jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 21 Dalam praktiknya

ternyata pengertian metode lebih meluas yaitu suatu jalan atau cara untuk

memahami, menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Terkadang kata metode disamakan dengan metodologi, d i mana berasal

dari tiga kata yaitu meta artinya melalui, hodos artinya cara atau jalan dan

logos berarti ilmu atau science. Jadi metodologi pembelajaran berari cara atau

seperangkat cara atau jalan yang dilakukan dan ditempuh oleh guru secara

sistematis untuk melakukan pembelajaran yang telah diolah sehingga menjadi

milik peserta didik.22

Dari pendekatan secara lughowi di atas nampak bahwa metode lebih

menunjukkan kepada jalan dalam arti non fisik, yaitu jalan dalam bentuk ide

yang mengacu kepada cara yang mengantarkan seseorang urtuk sampai pada

tujuan yang ditentukan. Secara terminologi atau istilah kata metode bisa

membawa kepada pengertian yang bermacam-macam sesuai dengan

konteksnya, tergantung aspek yang mau diukur, aspek kognitif tentu metode

yang dipakai berbeda dengan aspek psikomotor maupun aspek afektif.

2lAbudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Logos, Jakarta, 2002, him. ‘M.

(36)

2. Manfaat Metode

Secara keseluruhan metode yang ditawarkan untuk kegiatan penga­

jaran tersebut dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan tiga hal

penting yaitu:23

Materi yang akan diajarkan, sebab materi yang berbeda metode mungkin

juga berbeda.

Sasaran atau objek yang akan diberikan. \

Sarana prasama yang tersedia.

Dengan pertimbangan ketiga kriteria tersebut suatu metode yang digunakan

akan efektif dan berdaya guna.

Secara singkat metode pembelajaran dapat berfungsi sebagai berikut:

a) Pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan

operasional dari ilmu pendidikan.

b) Merupakan sarana untuk menemukan, mengaji dan menyusun data yang

diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu.24

Dari dua fungsi di atas terlihat bahwa pada intinya metode berfungsi

mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran dengan cara yang sesuai

dengan perkembangan objek tersebut.

Agar setiap metode betul-betul fungsional dalam pengajaran, maka

dibutuhkan suatu prinsip dalam penyampaiannya, seperti suasana

menyenang-23Abudin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, Grasindo, Jakarta, 2001, him. 193.

(37)

24

kan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran

mudah diterima.

3. Macam-macam Metode

Berdasarkan aktivitasnya metode pembelajaran dibedakan menjadi tiga yaitu:

a) Metode pembelajaran yang terpusat pada guru ( Teacher Centris)

Yaitu cara pembelajaran yang menempatkan guru sebagai pemberi

informasi, pembina dan pengaruh dalam proses belajar mengajar.25 Model

pembelajaran semacam ini didasarkan pada konsep mengajar yang bersifat

rasionalitas akademis yang menekankan pada pemberian pengetahuan

semata, tidak melihat adanya pembinaan dan pengembangan terhadap

berbagai potensi para peserta didik.

Konsep mengajar dengan Teacher Centris, menimbulkan akibat

sebagai berikut:

Guru menitikberatkan pada penguasaan bukan ajar semata, tanpa

mengetahui nilai-nilai apa yang dapat disentuh.26

Yang ada hanya proses pengajaran tidak ada unsur pendidikan.

- Produk yang didapat siswa yang cukup luas pengetahuannya, tetapi

tidak cukup mantap kepribadiannya.

Guru merasa paling super dan siswa dianggap sebagai objek bukan

sebagai subjek.

25 Abudin Nata, op.cit., him. 203.

(38)

Model pengajaran semacam ini banyak terjadi di pedesaan dan di

sekolah-sekolah yang terbatas sarana kependidikannya dan sarana

informasi.

b) Metode pembelajaran yang terpusat pada peserta didik (Student

Centris)

Menurut William H. Burton, mengajar adalah upaya dalam

memberikan perangsang (stimulan), bimbingan dan pengarahan, dan

dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.27 Dari pernyataan ini

berarti dalam proses belajar guru berusaha menciptakan berbagai peluang

yang berpengaruh terhadap proses belajar sehingga dengan sendirinya

tercipta berbagai kebutuhan belajar. Dengan demikian y mg penting dan

yang perlu dilakukan oleh guru adalah menciptakan serangkaian peristiwa

yang dapat mempengaruhi siswa untuk belajar secara ringkas guru akan

berperan sebagai director and facilitator o f learning yakni pengarah dan

pemberi fasilitas untuk proses belajar. Jadi subjek belajarnya adalah siswa

atau peserta didik. Inilah yang dinamakan student centris.

c) Metode pembelajaran yang terpusat antara guru dan peserta didik

Pada me'ode pembelajaran teacher centris kegiatan didominasi

oleh guru, dan pada metode pembelajaran student centris kegiatan

didominasi oleh peserta didik, maka pada metode ini terjadi interaksi V

(39)

26

antara guru dan peserta didik secara bersama-sama. Interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik merupakan syarat

utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar, sehingga bisa disebut

interaksi edukatif.

Dengan konsep metode ini, maka peranan guru yang terpenting

adalah menciptakan serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan dan

dilakukan dalam suatu situasi tertentu, serta berhubungan dengan

perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.

Penerapan metode ini guru dituntut suatu persyaratan sebagai berikut:

- Harus mengetahui nilai-nilai apa yang dapat disentuh oleh materi

pelajaran.

- Hams mengetahui kepribadian peserta didik.

- Harus mengetahui psikologi perkembangan anak.

Guru harus dapat dijadikan figur tauladan khasanah.

Guru harus terampil dan cakap.

Secara rinci, untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas

dalam pross belajar mengajar, digunakan (dipilih) metode-metode berikut:

a) Metode ceramah

Dalam Islam metode ceramah disebut metode khotbah atau

thariqah al-muhadharah, sedang dalam bahasa inggris di sebut

(40)

Metode ceramah adalah penyampaian bahan pembelajaran secara

lisan. Daya tarik ceramah berbeda-beda, tergantung pembicara,

materi ajar, prestasi terdahulu dan gaya pembicara.

Metode ceramah memiliki kelebihan sebagai berikut:

- Ekonomis

Praktis dan efektif dalam mengajikan informasi, konsep dan ilmu

dan gagasan.

- Dapat dipakai pada seluruh bahan ajar (tertutama pada saat dimulai

proses belajar mengajar

Sedang kelemahannya adalah :

Guru yang lebih aktif

- Peseita didik pasif.

- Kurang cocok untuk membentuk life skill dan sikap-sikap tertentu.

Hanya eocok untuk materi-matei sosial dan s< rumpunnya.

b) Metode diskusi

Disebut juga discussion methode atau thariqah al-munaqosah.

Metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran

melalui wahana tukar pendapat berdasakan pengetahuan dan

pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan masalah.28 29

Dalam metode ini siswa mempelajari suatu melalui cara musyarawah

diantara sesama mereka dibawah pimpinan atau bimbingan guru.

28Aminudin Rasyad, op.cit., him. 11.

(41)

28

Kelebihan-kelebihan metode ceramah adalah sebagai berikut:

Berlangsung demokratis.

- Dapat memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengemuka­

kan ide, mencari kebenaran, berargumentasi dan mengkritik yang

membangun.

Mempertinggi daya nalar.

- Membuat proses belajar mengajar lebih harm mis dan bergairah.

Kelemahan-kelemahan metode ceramah adalah:

Siswa yang bodoh semakin bodoh.

- Siswa yang pasif tetap pasif.

Alur pembicaraan didominasi oleh siswa yang pandai.

- Proses yang kurang kontrol akan dihasilkan kritik yang kebabla-

san.

c) Metode tanya jawab atau tariqah As-Ilah wal ajwibah

Yaitu cara guru mentransformasikan bahan ajar melalui tanya

jawab antara guru dengan peserta didik atau antar peserta didik.30

Dalam metode ini dapat dikembangkan ketrampilan dan kemampuan;

mengamati, mengintepretasi, mengklasifikasi, menarik kesimpulan,

menerapkan dan mengkonsumsikan.

Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri. Sebagai berikut:

Bersifat mengajak dan merangsang untuk berfikir.

(42)

Kata-kata yang digunakan harus jelas dan mudah dipahami serta

singkat.

Pertanyaan hams mengandung suatu penafsiran

Setiap pertanyaan hanya mengandung suatu indikator.

Mengandung tujuan tertentu.

Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman

siswa.

Menurut teori taksonomi bloom yaitu teori mengenai klasifikasi

berbagai ilmu pengetahuan ada enam macam pertanyaan yang baik

untuk dijadikan pertanyaan jawab, yaitu pertanyaan:

Mengenai ingatan, memori atua hafalan.

Mengenai pemahaman atau insight.

Mengenai penerapan atau apiication.

Mengenai analisis

Mengenai kemampuan berpikir kreatif dan sintesis.

Bersifat per.ilaian atau evaluatif.

Waktu memberikan pertanyaan bisa di awal sebelum proses belajar

mengajar masuk pada materi tertentu, sebagai pre lest, dan bisa diakhir

pertemuan sebagai post test.

d) Metode pemberian tugas (penugasan)

Disebut juga recitation method atau al-wajib al-munzily

Yaitu cara guru dalam mengelola pembelajaran dengan jalan

(43)

30

disebut pekerjaan rumah (PU) dan diberikan secara berkelompok

maupun perorangan. Secara konvensional tugas pada umumnya

dikerjakan di rumah, tetapi dengan adanya perkembangan zaman tugas

bisa dikerjakan diperpustakaan, laboratorium, halaman sekolah atau di

tempat-tempat lain yang membuat siswa sesuai.

Dalam penerapannya, metode penugasan berlangsung melalui

4 tahap, yaitu:

1) Merumuskan tujuan yang jelas.

Tujuan yang ingin dicapai hendaknya bersifat.

- Merangsang untuk berinisiatif, bertanggung jawab dan

mandiri.

Dapat membangkitkan minat dan motivasi.

Memperkaya pengaduan yang telah ada.

Memperkuat hasil belajar yang diperoleh sebelumnya.

2) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas disini seorang guru

menjelaskan aspek-aspek yang harus dipelajari.

3) Program penyayaan

Program ini diberikan kepada peserta didik yang telah

menyelesaikan tugasnya lebih awal dari waktu yang ditentukan,

agar siswa atau kelompok siswa yang telah selesai tetap sibuk

(44)

menjadi dua kategori31, pertama, pengayaan yang bersifat

horizontal artinya tugas yang diabil dari pokok bahasa atau sub

pokok bahasan yang akan dibahas berikut.

4) Program perbaikan atau remidial

Program ini diberikan kepada siswa atau peserta didik yang belum

dapat menuntaskan tugas dalam waktu yang telah ditentukan

secara umum batas belajar tuntas adalah 75 %. Program

pengulangan ini hanya pada soal-soal yang belum tuntas saja.

e) Metode praktik atau eksperimen atau Thariqah Taifliyah

Yaitu cara mengajar dengan memberikan kesempatan peserta

didik (individual atau kelompok) untuk melatih melakukan suatu

proses percobaan secara mandiri.32 Pada umumnya metode ini diikuti

metode demokrasi, artinya guru mencoba dan mempertunjukkan lebih

dahulu kepada peserta didik.

Melalui metode ini, keaktifan siswa dapat diaktualisasikan melalui

merencanakan eksperimen, menemukan faktor, mengumpulkan data,

dan memecahkan masalah serta menarik kesimpulan. Penerapan

metode ini tidak saja terbatas pada mata pelajaran sains saja tetapi

dapat diterapkan mata pelajaran yang lain yang menuntuk

memampuan atau aspek psikomotor. Sebagai contoh pada mata

(45)

32

pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan praktik ibadah

seperti bersuci (thaharah) (wudlu).

- Shalat

Puasa

- Zakat, infak dan sadaqah

Manasik haji

Kelebihan metode praktik:

1) Perhatian dan konsentrasi peserta didik lebih terfokus.

2) Lebih membekas dan bertahan lama sebab siswa mengalami

sendiri dan langsung.

3) Motivasi meningkat karena sebeluruh panca indera terlibat.

4) Memperkecil konsep verbalisme.

Kelemahannya adalah :

1) Biasanya mahal. ‘r

2) Bentuk persiapan yang matang.

3) Butuh konsentrasi yang terfokus.

f) Metode Drill atau Latihan

Yaitu suatu cara yang digunakan oleh guru dengan jalan

memberikan latihan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman yang

akhirnya akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Hal tersebut

(46)

1) Metode pelatihan memiliki ciri-ciri33 :

Menitikberatkan pada ketrampilan sebab mengukur aspek

psikomotor.

- Meningkatkan ketrampilan melalui proses belajar mengajar.

- Diperlukan juga metode praktik penyelesaian masalah atau

soal-soal. %

Waktunya lebih singkat.

2) Prinsip-prinsip belajar menggunakan metode pelatihan.j4

Belajar lebih berarti.

Setiap siswa mempunyai potensi alamiah untuk belajar.

Belajar lebih berhasil dari pengalaman langsung.

Belajar dengan inisiatif sendiri.

3) Strategi pembelajaran dengan metode latihan:

Mengusahakan adanya suasana belajar yang nyaman.

Mengusahakan adanya suatu mekanisme perencanaan bersama.

Menyiapkan kebutuhan belajar.

Merumuskan tujuan.

Merencanakan pengalaman belajar.

Melaksanakan program latihan.

Menilai pelaksanaan program secara kontinew.

(47)

34

Dalam sualu pelaksanaan proses belajar mengajar biasanya

penggunaan metode tidak tunggal tetapi perpaduan, seperti metode

praktik dimasuki metode latihan, ceramah, tanya jawab dan bahkan

bisa metode yang lain.

C. Anak dan Perkembangannya

Anak merupakan suatu pengalaman tersendiri bagi orang tua, anak

mendapatkan posisi yang sangat vital dalam kelangsungan suatu keluarga.

Agaknya perlu dimengeid bahwa dalam diri anak terdapat suatu kajian yang

komplek untuk dipahami.

1. Pengertian Anak

Dalam kehidupan anak mendapatkan porsi tersendiri dalam hati orang

tua. Dalam agama (Islam) menyebutkan dengan tegas bahwa hakikat anak

adalah :

1) Perhiasan, kehidupan

2) Perisai dari neraka bagi kedua orang tuanya

3) Tulang punggung orang tua

4) Karunia Allah SWT

5) Pembawa orang tua ke surga dan penyambung amal ibadah35

Dengan pemikiran hakikat anak memiliki makna yang sangat luas sekali dan

sangat komprehensif, dalam berbagai kehidupan mereka membawa pem­

bentukan suasana yang mengharuskan suatu keluarga untuk menerapkan

(48)

prinsip dasar keluarga, mengingat hal ini akan membentuk pribadi anak yang

kesemuanya akan menimbulkan sebuah kondisi dalam keluarga.

Hakikat anak tersebut akan mengantarkan kepada sebuah pengertian.

Bahwa anak adalah keturunan yang kedua'6. Anak merupakan pembawa

genetis dari kedua orang tuanya mereka akan membawa pengalaman yang

didapatkan dalam keluarga dan pendidikan yang diberikan orang tua. Anak

hadir dalam dunia ini merupakan karunia Ilahi yang dianugerahkan kepada

orang tua sebagai penyambung keturunan yang nantinya akan membawa

nama orang tuanya, sehingga tugas orang tua haruslah merawat, menjaga dan

memberikan pengajaran agama dan kehidupan yang baik kepada anak.

Dengan demikian hadirnya anak akan membawa kebahagiaan yang

sesungguhnya di dun a dan di akhirat dalam kitab suci pun disebutkan “harta

dan anak adalah hiasan hidup manusia” (Al-Qur’an S. Al-Kahfi, 18 : 46).

Tentunya hal ini berangkat dari suatu pemahaman bahwa anak merupakan

idaman dalam suatu keluarga. Dalam kaitannya dengan pendidikan anak

merupakan suatu kajian tersendiri dimana anak merupakan suatu objek yang

bisa dibentuk berdasarkan stimusi yang diberikan dalam keluarga pun

diberikan suatu pendidikan dan penanaman nilai-nilai yang mampu

membentuk pribadi anak. Dalam tahap inilah jiwa dan pola peri embangan

anak dapat dibentuk. Ketika pendidikan formal sudah menyentuh anak maka

mereka merupakan peserta didik yang utama. Dalam hal ini peserta didik

merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan yang 36

(49)

36

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia

yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.37 Hal ini lebih

ditekankan kepada pencapaian kualitas pengembangan kognitif dan

afektifnya untuk menjadi seorang yang baik dan sempurna. Dengan demikian

alangkah berharganya anak yang dapat membawa kemajuan dan kemasyuran

suatu keluarga dan masyarakat di masa anak tersebut nanti.

2. Dinamika Perkembangan Anak

Dalam kehidupan anak akan mengalami pertambahan dan

perkembangan yang mampu membawa perusahaan dalam diri anak itu

sendiri. Terlebih lagi ketika anak bertemu dengan lingkungan yang punya

pengaruh besar guna membentuk mental dan pola pikir anak. Dinamika ini

selalu melekat pada diri anak untuk mengetahui jati diri anak sebenarnya.

Dinamika ini dilihat dari dua segi,

a. Pertumbuhan

Dalam pr badi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang

rohaniah terdapat dua bagian yang berbeda yang menyebabkan perubahan

pribadi manusia menuju yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun bagian

tersebut adalah :

Bagian pribadi materiil yang kuantitatif dan

*> o

Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.

(50)

Kedua hal tersebut merupakan perpaduan dalam diri manusia yang

sangat mempengaruhi jiwa dan fisik anak. Apalagi pada masa

tersebut akan membawa perubahan yang signifikan dan itu makan

memberikan cirikhas yang akan ditampilkan pada kehidupan anak.

Disinilah timbul arti penting dari pertumbuha l-pertumbuhan dapat

diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiiil sesuatu sebagai

akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini

dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi

ada. Pertumbuhan pada diri manusia berawal dari perestiwa tersebut

yang terbentuk dari materiil lemah, materi lemah tersebut adalah

genetis pada awal pembentukan manusia sudah diberikan suatu

pengertian bahwa individu merupakan percampuran dari dua hal yang

berbeda dan menjadi satu dalam proses pembuahan. Setelah itu akan

terjadi pembentukan sel-sel baru yang semakin berkembang dan

membentuk suatu organisme yang bersusun sangat komplek. Dalam

diri individu pertumbuhan akan berbeda tergantung dari individu itu

sendiri dalam lingkungan dan keadaan tisik serta psikis dari individu,

namun yang perlu dicatat adalah pertumbuhan dalam segi proses

terdapat hal yang umum sama seperti bertambah besarnya tubuh

sesuai dengan umurnya masing, namun dari segi yang lain berbeda

(51)

b. Hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan

Di dalam psikologi pendidikan, Dalyono mengemukakan beberapa

hukum pertumbuhan sebagai berikut:

Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif

Dijelaskan bahwa pertumbuhan mencakup dua aspek perubahan.

Perubahan kuantitatif dan kualitatif, perubahan kuantitatif ditandai

dengan bertambahnya ukuran maupun jumlah dari tisik individu

secara tisik badan akan tampak tumbuh lebih besar dalam

pertumbuhannya khususnya pada masa kanak-kanak hingga remaja,

terjadi perubahan yang sangat nyata. Sedangkan dari segi kualitatif

bisa diamati dengan perubahan pola pikir, pandangan serta

pengetahuan yang dialami oleh individu akibat berinteraksi dengan

dunia luar. Perubahan fungsi-fungsi fisiologis seperti otak dan sistem

saraf' akan sangat mempengaruhi pertumbuhan kapasitas intelektual.

Berarti bahwa pertumbuhan kualitatif individu menuju proses

kematangan.

Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan

teratur

Dalam hukum ini bisa dilihat dari awal mula manusia yang

merupakan makhluk lemah yang berangsur-angsur menjadi semakin

kuat karena terus menerus menempa diri untuk semakin kuat dalam

(52)

Tentunya pertumbuhan ini dibantu dengan adanya kegiatan latihan

atau belajar.

Tempo pertumbuhan adalah tidak sama

Antara individu yang satu dengan yang lain mengalami pertumbuhan

yang tidak sama selain itu indikator-indikator kematangan tidak

muncul dalam saat-saat yang teratur. Ada saatnya dimana pertumbu­

han berlangsung cepat dan ada pula saat-saat dimana pertumbuhan

berlangsung lambat. Sehingga kalau dilihat akan tampak tingkat

kematangan yang berbeda antar individu walaupun memiliki umur

yang sama.

Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-

beda

Dalam semua aspek pertumbuhan baik jasmani, bahasa dan kapasitas

intelektual berkembang dengan taraf yang berbeda dalam waktu yang

sama. Telah beredar asumsi dimana ketika anak tumbuh akan lebih

dominan pada salah satu aspek saja aspek bahasa kadang kala datang

lebih lambat dari aspek jasmaninya. Pertumbuhan jasmaninya akan

semakin pesat pada masa pertumbuhan atau anak-anak sampai remaja.

Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-

kondisi di dalam dan di luar badan

Adanya kondisi-kondisi lingkungan internal seperti gizi, aktivitas,

(53)

menentukan kecepatan pertumbuahn serta keterlibatan potensi-potensi

pertumbuhan pada individu.

Lingkungan dimana individu tinggal yang tidak mendukung akan

mempengaruhi kesehatan badan maupun mental dari individu

tersebut. Hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan pola hidup

yang dilaksanakan oleh individu tersebut bahkan potensi-potensi yang

V

ada pada individu kadang tidak tercover derlgan baik. Apabila kondisi

lingkungan eksternal adalah positif, maka pertumbuhan akan lebih

cepat dan keterlibatan potensi-potensi pertumbuhan akan semakin

luas.

Masing-masing individu tumbuh menurut caranya sendiri yang unik

Dalam pertumbuhan akan timbul keunikan tersendiri dari setiap

individu dapat dilihat ketika individu berkumpul menjadi satu hampir

setiap individu tidak sama satu dengan yang lain. •

Keunikan penumbuhan pada masing-masing individu itu antara lain

disebabkan oleh:39

- Perbedaan kondisi lingkungan internal.

Perbedaan kondisi lingkungan eksternal.

- Perbedaan materi herediker.

- Perbedaan aktivitas.

Perbedaan kondisi fisiologis seperti cacat fisik.

Perbedaan usia.

Perbedaan jenis kelamin.

Perbedaan hasil.

40

(54)

Pertumbuhan yang dilakukan anak merupakan suatu proses yang

sangat kompleks. Sedangkan berbagai aspek yang menunjang itu

saling berkaitan satu dengan y?ng lain. Tentunya orang tua

beranggapan bahwa mengenal anaknya secara fisik tanpa dibarengi

dengan mengenal apa yang sedang dipikir dan dirasakan oleh anak.

Sebagai gambaran bahwa anak melakukan pertumbuhan jasmani dan

rohani sehingga akan tampak bahwa anak mengalami suatu

perubahan,

c. Perkembangan

Perkembangan merupakan suatu hal yang harus ada pada diri

setiap individu. Perkembangan ini mengarah kepada terbentuknya fungsi

Jari suatu organ yang semakin lama diharapkan semakin baik. Perubahan

fungsi tersebut disebabkan oleh semakin adanya proses pertumbuhan

materi yang memungkinkan adanya fungsi itu.40 Untuk itu pengertian

perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi

kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar.

Dalam kaitannya dengan perkembangan akan ada beberapa aspek

yang menyertai dari perkembangan itu sendiri, namun aspek tersebut

digolongkan menjadi dua aspek besar, fungsi-fungsi kepribadian manusia

itu digolongkan menjadi dua aspek besar yaitu aspek jasmaniah dan

aspek kejiwaan. Adapun fungsi kepribadian dalam aspek jasmaniah

antara lain sebagai berikut:

(55)

1) Fungsi motorik pada bagian-bagian tubuh.

2) Fungsi sensorik pada alat-alat indera.

3) Fungsi neurotik pada sistem saraf.

4) Fungsi seksual pada bagian-bagian tubuh yang erotis.

Sedangkan fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan antara lain:

1) Fungsi perhatian dan pengamatan

2) Fungsi pengamatan.

3) Fungsi tanggapan dan ingatan

4) Fungsi pikiran dan fantasi.

5) Fungsi perasaan dan kemauan.

d. Hukum-hukum Perkembangan

Perkembangan merupakan proses integrasi dari fungsi-fungsi.

Disini fungsi-fungsi akan berkembang dari hal yang kecil dan semakin

meningkat yang akhirnya akan menimbulkan kecakapan yang bersifat

kompleks. Sehingga dalam faraf ini sangat diperlukan arah dan bimbingan

..ntuk mendapatkan perkembangan yang baik. Hukum-hukum

perkembangan dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

Perkembangan adalah kualitatif

Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil dari belajar

Usia ikut mempengaruhi perkembangan

Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang

berbeda-beda

Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap species

(56)

- Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan

Perkembangan yang lambat dapat dipercepat

Perkembangan meliputi proses individualisasi dan integrasi

e. Tahap Perkembangan Peserta Didik

Tahap perkembangan fisiologis

Menurut Sigmund Freud seorang psikoanalis dengan

pandangan yang menekankan, bahwa kehidupan pribadi manusia pada

dasarnya adalah “libido seksualitas5,41

Frued mengemukakan adanya enam tahap perkembangan

fisiologis manusia yang meliputi:

(umur 0 sampai sekitar 1 tahun)

(antara umur 1 sampai 3 tahun)

(antara umur 3 sampai sekitar 5 tahun)

(antara umur 5 sampai 12 dan 13 tahun)

(antara umur 12/13 sampai 20 tahun)

f. 'l ahap genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya)

Tahap-tahap perkembangan psikologis

Dalam tahapan ini jiwa manusia akan dilihat dari kenampakan

perilaku yang ada, sehingga para ahlipun memunculkan pendapat

yang berbeda pula, sesuai dengan penampakan atau tingkah laku yang

didapatkan oleh ahli tersebut salah satunya Jean Jacques Rousseau

(1712-1770) yang dikutip oleh Dalyono dalam psikologi pendidikan.

4]

(57)

44

Menurut Jean Jacques Rousseau, perkembangan fungsi dan kapasitas

kejiwaan manusia berlangsung dalam 5 tahap, sebagai berikut:

a) Tahap perkembangan masa bayi (sejak lahir - 2 tahun)

b) Tahap perkembangan masa kanak-kanak (2 s/d 12 tahun)

e) l ahap perkembangan pada masa preadolensen (12 s/d 15 tahun)

d) Perkembangan pada masa adolesen ( 15 s/d 20 tahun)

e) Masa pematangan diri (setelah umur 20 tahun)

'Tahap-tahap perkembangan secara pedagogis

l ahap perkembangan manusia secara pedagogis dapat ditinjau

dari dua sudut tinjauan, yaitu dari sudut tinjauan teknis umum

penyelenggara n pendidikan dan ditinjau dari sudut teknis khusus

perlakuan pendidikan.

Khusus untuk tahap perkembangan pribadi manusia dari sudut

tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan diwakili oleh

pendapat Holm Amos Comenius ( J 952) yang terdiri ats 5 tahap yaitu:

a. Tahap enam tahun pertama, ditandai dengan perkembangan fungsi

pengindraan.

b. Tahap enam tahun kedua, ditandai dengan perkembangan fungsi

ingatan dan imajinasi indibidu yang memungkinkan anak mulai

mampu menggunakan fungsi intelektual.

c. Tahap enam tahun ketiga, ditandai dengan perkembangan fungsi

intelektual yang memungkinkan anak untuk mulai mampu

(58)

d. 'lahap enam tahun keempat, ditandai dengan perkembangan

fungsi kemampuan berdikari, self devection dan self eontrale.

e. lahap kematangan pribadi, ditandai dengan intelek memimpin

perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan

pribadi.

Sedangkan dari sudut tinjauan teknis khusus perlakuan

pendidikan. Berikut nii dikemukakan secara garis besar tentang

perlakuan pendidikan menurut tingkat-tingkat perkembangan

psikologis anak didik.

a) Untuk tahuap kematangan pre natal

Penjagaan kesehatan lingkungan.

Pemeliharaan makanan.

Pemeliharaan tingkah laku oang tua.

b) Untuk anak dalam tahap perkembangan vital

Pemeliharaan makanan dan gizi bagi anak.

Pemerasaan untuk dapat hidup teratur.

c) Untuk anak dalam tahap perkembangan ingatan

Latihan indra

Latihan perhatian

Latihan ingatan

d) Untuk anak dalam tahap perkembangan keakuan

Jangan terlalu memanjakan

(59)

46

Membimbing penyesuaian diri anak dengan lingkungan

e) Untuk anak dalam tahapan perkembangan pengamatan

Menciptakan lingkungan yang sehat

Melatih fungsi pengamatan

Memberi teladan-teladan hidup yang pos.tif

0 Untuk anak dalam tahap perkembangan intelektual

Memberi latihan berpikir

Memberikan pengalaman langsung

Menggunakan evaluasi sebagai sarana motivasi belajar

g) Untuk anak dalam tarafa perkembangan pra remaja

Hindari sikap membiarkan tingkah laku negatif anak

Mendekati anak dengan penuh persahabaan

Jangan mengekang dan jangan membiarkan

h) Anak dalam perkembangan remaja

Memberi kepercayaan kepada anak untuk melaksanakan

tugasnya

Mengevaluasi dan mengarahkan belajar anak secara bijaksana

Memupuk jiwa dan semangat wiraswasta

i) Untuk anak didik dalam tahap pematangan pribadi

Memmuk rasa tanggung jawab dan mengabdian

Membimbing pengenalan tentang makna hidup

Gambar

Tabel IDaftar Sarana (Ruang)
Tabel VKeadaan Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
tabel berikut:
Tabel VIIIKatagori Minat Belajar Siswa
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data utama tes proyeksi (teknik Wartegg) serta metode pendukung wawancara dan

434 Mahmudah Guru Kelas MI MII Banyurip Ageng 02 Kota Pekalongan Ujian Tulis Ulang. 435 Nur Adilah Guru Kelas MI MSI 05 Sampangan Kota

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Adanya brand equity membuat sebuah merek menjadi kuat dan dapat dengan mudah untuk menarik minat pelanggan potensial, sehingga hal ini dapat memberikan kepercayaan,

Upaya yang dapat dilakukan untuk menganggulangi lingkungan yang tercemar minyak adalah dengan teknik bioremediasi, yaitu proses pemulihan lahan yang tercemar

Dengan mengucap syukur atas segala rahmat dan bimbingan-NYA yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehgingga penyusunan laporan Tugas Akhir dengan judul Aplikasi RFID (Radio

[r]