• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF PRISONERS Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF PRISONERS Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI

PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN

STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF

PRISONERS

Oleh :

RONNY INDRAWAN, S.H. NIM 031414153014

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

(2)

KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI

PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN

STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF

PRISONERS

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Pada Program Studi Magister Hukum

Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya

Oleh :

RONNY INDRAWAN, S.H. NIM 031414153014

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

(3)
(4)

Tesis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Pada tanggal 8 Januari 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Bambang Suheryadi, S.H., M.Hum. Anggota : 1. Dr. Sarwirini, S.H., M.S.

2. Astutik, S.H., M.H.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun tesis yag berjudul “KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF PRISONERS”

Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Hukum di Universitas Airlangga. Tujuan umun dari tesis ini adalah untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan praktis untuk menerapkan berbagai macam ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

Saya menyampaikan terimakasih atas bimbingan, masukan, serta dukungan kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Airlangga.

2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, yang telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam melaksanakan proses pembelajaran selama mengikuti kegiatan perkuliahan.

3. Ibu Dr. Sarwirini, S.H., M.S., selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Penunjang Tesis (MKPT) 1 yang telah membimbing saya dengan sepenuh hati dan memberikan banyak hal positif yang sangat bermanfaat bagi saya, dengan kesediaannya untuk meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini.

4. Ibu Astutik, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Penunjang Tesis (MKPT) 2 yang telah membimbing saya dengan penuh

(6)

kesabaran dan memberikan banyak saran bersifat positif yang sangat bermanfaat bagi penyusunan tesis ini, dengan kesediaannya untuk meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang ada di Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi saya selama menjalani kegiatan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

6. Seluruh jajaran Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Kepala Perpustakaan beserta seluruh jajaran staff yang telah membantu dalam administrasi maupun peminjaman buku sebagai bahan pendukung dalam penyusunan tesis ini.

7. Kepada orang tua dan segenap keluarga beserta saudara-saudara yang selalu mendoakan, membantu dan memberikan dukungan baik secara materi maupun non materi guna dapat terselesaikannya penyusunan tesis ini.

8. Kepada pasangan saya Vina Indrawati Saputra, S.T., yang telah memberikan dukungan semangat, doa serta membantu dengan sepenuh hati dalam penyusunan tesis ini.

(7)

satu yang telah memberikan dukungan semangat serta bantuannya selama penyusunan tesis ini.

10. Kepada teman-teman para senior di Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberi banyak dukungan serta masukan yang bersifat positif sampai dengan terselesaikannya penyusunan tesis ini.

11. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini. Semoga amal dan kebaikan kalian semua mendapat imbalan dari Yang Maha Kuasa, berkat Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai, Amin.

Akhir kata, tidak ada gading yang tak retak, demikian halnya dengan tesis yang masih jauh dari sempurna ini. Saran dan kritik yang bersifat positif dan membangun sangat saya harapkan untuk penelitian yang akan dilakukan di waktu yang akan dating. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang membacanya, terutama civitas akademika Universitas Airlangga.

Terima kasih dan Tuhan memberkati.

Surabaya, 16 Desember 2015

RonnyIndrawan, S.H.

(8)

Abstrak

KEKERASAN DAN PENYIKSAAN NARAPIDANA SEBAGAI PELANGGARAN NORMA PEMASYARAKATAN DAN STANDARD

MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF PRISONERS

Ronny Indrawan, S.H.

Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga indrawan_ronny@yahoo.com

Sejak Indonesia merdeka sebagai sebuah negara yang berdaulat, sistem pemenjaraan bagi pelaku tindak pidana yang pada awalnya bertujuan untuk menghukum, dipandang tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itulah, sistem pemasyarakatan mulai ditinggalkan dan digantikan oleh sistem pemasyarakatan. Sistem pemasyarakatan bertujuan untuk membina narapidana agar menjadi manusia yang lebih baik dan berguna di masyarakat setelah menjalani masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu hal yang menjadi penting adalah terkait dengan pemenuhan hak-hak narapidana. Pengaturan mengenai hal tersebut termuat di dalam Standard Minimum Rules For The Treatment Of Prisoners yang telah diakui secara universal termasuk Indonesia. Standar tersebut kemudian menjadi dasar dalam pembentukan UU Pemasyarakatan. Selain pemenuhan hak-hak narapidana, Indonesia juga menentang praktik kekerasan dan penyiksaan terhadap narapidana sebagaimana yang diatur dalam Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman,

Degrading, Treatment and Punishment. Menjadi masalah apabila dalam

prakteknya, dewasa ini masih banyak dijumpai kasus-kasus kekerasan dan penyiksaan terhadap narapidana serta tidak terpenuhinya hak-hak narapidana. Penelitian hukum ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian antara konsep pemasyarakatan yang terkait dengan pemenuhan hak-hak narapidana dengan Standard Minimum Rules For The Treatment Of Prisoners serta untuk mengetahui apakah dengan pemenuhan hak-hak narapidana tersebut sudah menjamin tidak dilakukannya kekerasan terhadap narapidana sebagaimana diatur dalam Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman, Degrading, Treatment and Punishment.

Kata Kunci: Pemenuhan Hak-Hak Narapidana, Penyiksaan dan Kekerasan Terhadap Narapidana

(9)

Abstract

VIOLENCE AND TORTURE OF PRISONERS AS A VIOLATION OF THE PENAL NORMS AND STANDARD MINIMUM RULES FOR THE

TREATMENT OF PRISONERS

Ronny Indrawan, S.H.

Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga indrawan_ronny@yahoo.com

Since Indonesia‟s independence as a sovereign state, the system of imprisonment for the criminal that was originally intended to punish, it is deemed no longer fit with the values of Pancasila and the Constitution of 1945. Therefore, restraint systems began to be abandoned and replaced by a system correctional. Correctional system aims to foster inmates to become better human beings and are useful in the community after a period of supervision in the Penitentiary. To achieve that goal, one of the things that become important are related to the fulfillment of the rights prisoners. Settings on the matter contained in the Standard Minimum Rules For the Treatment of Prisoners which has been universally recognized, including Indonesia. Those standards then become the basis for the formation of Corrections Act. In addition to the fulfillment of the rights of prisoners, Indonesia also opposed the use of violence and torture against prisoners as stipulated in the convention against Torture and Other Cruel, Inhuman, Degrading, Treatment and Punishment. Be a problem if, in practice, today still found many cases of violence and torture against prisoners as well as the non-fulfillment of the rights of prisoners. Legal research is aimed at analyzing the correspondence between the concept of correctional associated with the fulfillment of the rights of prisoners with Standard Minimum of Rules for The Treatment of Prisoners and to determine whether the fulfillment of the rights of prisoners are already guarantee not commit violence against inmates as stipulated in Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment.

Keyword: Fulfillment Of The Rights Of The Prisoners, Violence And Torture Against Prisoners

(10)

DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana jo.

Undang-Undang Nomor 73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya Undang-Undang No.1 Tahun 1946 Republik Indonesia tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah Republik Indonesia dan Mengubah Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against Torture and Other Cruel Inhuman or Degrading Treatment or Punishment. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemsayarakatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemsayarakatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

(11)

DAFTAR ISI 1. Latar Belakang Masalah………...1

2. Rumusan Masalah………8

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….………8

4. Kajian Pustaka………..9

5. Metode Penelitian………...21

6. Sistematika Penulisan……….23

BAB II KONSEP PEMASYARAKATAN YANG TERKAIT DENGAN PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DITINJAU DARI “STANDARD MINIMUM RULES FOR THE TREATMENT OF PRISONERS” 1. Pengaturan tentang Pemenuhan Hak-Hak Narapidana menurut Standard Minimum Rules For The Treatment of Prisoners…………...….25

2. Implementasi Pengaturan dalam Standard Minimum Rules For The Treatment of Prisoners pada Konsep Pemasyarakatan………..44

BAB III KEKERASAN DAN PENYIKSAAN TERHADAP NARAPIDANA SEBAGAI SUATU PELANGGARAN HAK NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN 3.1. Hak-Hak Narapidana menurut Konvensi Internasional dan Perundang-Undangan di Indonesia………59

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Amarasekare (2007) menunjukan bahwa lama hidup imago betina tidak kopulasi dan tanpa oviposisi lebih tinggi dari imago jantan yaitu sekitar 33 hari dan lama

Kerbau rawa di provinsi Banten umumnya dimanfaatkan sebagai ternak kerja (untuk membajak) dan penghasil daging, maka tujuan pemuliaan adalah untuk mendapatkan

Berangkat dari pembuatan septic tank yang harus ramah terhadap lingkungan tersebut, pembuatan septic tank yang aman terhadap lingkungan pada setiap wilayah

Berdasarkan judul skripsi ini mengenai “Aspek Hukum Yang Harus Dipenuhi Dalam Perjanjian Kredit Bank dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi pada Bank Danamon Simpan Pinjam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pengelolaan dan publikasi jurnal ilmiah yaitu

Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan bahwa minat belajar Aqidah Akhlak di MTs Pondok Pesantren DDI Manahilil Ulum Kaballangan Kabupaten Pinrang telah

Dengan mendengarkan semua kesulitan- kesulitan yang dihadapi oleh guru, yaitu tentang. penyusunan pengembangan silabus

7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara