• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20132014 (PTK KOLABORATIF) SKRIPSI Diajukan untuk Memperol"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA

KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN

TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

FARIDATUN NISFATURRIFAH

NIM 11509048

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA

KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN

TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

FARIDATUN NISFATURRIFAH

NIM 11509048

JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(4)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA

Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : FARIDATUN NISFATURRIFAH

NIM : 11509048

Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MEODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 15 Februari 2014 Pembimbing

(5)
(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Faridatun Nisfaturrifah NIM : 115 09 048

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 15 Februari 2014 Yang menyatakan,

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

سمتلي اقيرط كلس همً :لاق للها لٌسر نا ونع للها ىضر ةريرى ىبا هع

)ملسم هاًر( ةنجلا ىلا اقيرط ول للها ليس املع ويف

Artinya:

“Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan

barang siapa menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu

pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju

syurga”. (H.R. Muslim)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak (Wansakop) dan Ibu (Zumroh) yang telah membesarkan

dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik

secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku

bisa seperti sekarang

2. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi pada

penulis

3. Kepada paman saya (H.Abdurrosyid)yang masih berada di tanah

suci dan selalu memberi semangat, motivasi, dan sekaligus sebagai

penasehat saya

4. Kepada bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing

dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai

terselesainya penulisan skripsi ini

5. Kepada keluarga beasr MI Tegalwaton yang telah membantu

(8)

6. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu

kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya

7. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2009 PGMI yang telah

memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar

8. Sahabatku yang selalu mendo’akan dan memperingatkan penulis

untuk tetap maju dalam menghadapi setiap masalah dan selalu

semangat untuk belajar.

(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrokhim.

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga

dan para sahabatnya.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul skripsi ini adalah

“Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA

Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV Di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 (PTK Kolaboratif)”

Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga

3. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga

sekaligus, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, mencurahkan pikiran dan

tenaga serta mengorbankan waktunya dalam membimbing sehingga

(10)

4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas

Akademik STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Titin Jama`alis S. S. PdI selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah

Tegalwaton beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian

dan membantu menyelesaikan skripsi

6. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual, yang

selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan serta

mendo’akan penulis, selama penulis menempuh studi di STAIN Salatiga dan

yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis.

7. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI angkatan 2009, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu

Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik

penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca. Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan

dunia khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis

(11)

ABSTRAK

Nisfaturrifah, Faridatun. 2013. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci: Prestasi Belajar Dan Metode Eksperimen

Kurangnya penerapan/penggunaan metode dalam pembelajaran IPA adalah salah satu penyebab kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan cara berceramah/monoton, guru kurang efektif dan kreatif dalam menerapkan metode belajar. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka dari itu, untuk memperbaiki kelemahan dalam belajar secara efektif peneliti menerapkan metode eksperimen agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPA materi perubahan wujud benda (sifat-sifat benda cair) pada siswa kelas IV di MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014?.

Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test. Adapun temuan penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV MI Tegalwaton . Hal ini dapat dibuktikan semakin meningkatnya prestasi belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu 61,7% saat kondisi awal, pada siklus I 66,9%, pada siklus II meningkat 6,37% menjadi 73,27%, sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,38%.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v-vi HALAMAN KATA PENGANTAR... vi-viii HALAMAN ABSTRAK... ix

HALAMAN DAFTAR ISI... xi-xii HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xiii

HALAMAN LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis Tindakan... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Definisi Operasional... 5

G. Metode Penelitian... 7

1. Rancangan Penelitian... 7

2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 7

3. Subyek Penelitian... 8

4. Siklus Penelitian………... 8

(13)

6. Pengumpulan Data... 11

7. Analisis Data... 12

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 15

A. Metode Eksperimen... 15

1. Pengertian Metode Eksperimen... 15

2. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen... 16

3. Kelebihan Metode Eksperimen... 16

B. Prestasi Belajar……….. 18

1. Pengertian Belajar……… 18

2. Karakteristik Belajar……… 19

3. Ciri Utama Belajar………. 19

4. Prinsip-Prinsip Belajar……… 20

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar………. 20

6. Pengertian Prestasi Belajar………. 24

7. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…………. 25

8. Tujuan Test Prestasi……… 26

9. Fungsi Test Prestasi……… 27

C. Pembelajaran……… 27

1. Pengertian Pembelajaran……… 27

(14)

3. Strategi Pembelajaran………. 27

4. Teknik Pembelajaran……….. 27

5. Tujuan Pemebelajaran……… 28

6. Prinsip-Prinsip Pembelajaran………. 28

7. Faktor-Faktor Pembelajaran………... 28

8. Prosedur Umum Pembelajaran………. 28

D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 28

1. Hakikat IPA... 28

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA... 29

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA... 30

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA... 31

5. Kajian Materi Perubahan Wujud Benda ... 31

6. Makna Kolaboratif Dalam PTK……….. 33

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 35

A. Gambaran Umum MI Tegalwaton…………... 35

1. Kedaan Geografis MI Tegalwaton... 35

2. Profil Madrasah………... 35

3. Visi dan Misi MI Tegalwaton………... 36

4. Keadaan Guru, dan Siswa………... 37

5. Sarana dan Prasarana... 38

6. Kegiatan Ekstrakulikuler... 39

(15)

C. Peran Peneliti Dan Guru……….. 42

D. Deskripsi Penelitian Tindakan I... 42

E. Deskripsi Penelitian Tindakan II... 46

F. Deskripsi Penelitian Tindakan III... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54

A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 54

1. Pra Siklus... 54

2. Hasil Penelitian Siklus I... 56

3. Hasil Penelitian Siklus II... 57

4. Hasil Penelitian Siklus III... 59

B. Pembahasan... 61

BAB V PENUTUP... 63

A. Kesimpulan... 63

B. Saran... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(16)

DAFTER TABEL DAN BAGAN

TABEL 1.1 Bagan Siklus Penelitian

TABEL 3.1 Daftar Guru MI Tegalwaton

TABEL 3.2 Daftar jumlah Siswa

TABEL 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI Tegalwaton

TABEL 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tegalwaton

TABEL 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

TABEL 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus I

TABEL 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus II

TABEL 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus III

TABEL 4.5 Hasil Perbandingan Siklus

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Pustaka

Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III

Lampiran V Hasil Pre Test dan Post Tes Siklus I

Lampiran VI Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II

Lampiran VII Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III

Lampiran VIII Lembar Observasi

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian

Lampiran X Surat Keterangan Penelitian

Lampiran XI Lembar Konsultasi

Lampiran XII Laporan SKK

(18)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi

kehidupan masusia. Proses pendidikan berlangsung terus menerus sejak dalam

kandungan hingga sepanjang perjalanan hidup seseorang. Pendidikan

menyangkut dua aktivitas memberi dan menerima, pendidik dan peserta didik,

pembimbing dan yang dibimbing, guru dan murid serta berbagai aktivitas lain

yang melibatkan dua pihak. Pendidikan itu sendiri diartikan sebagai seluruh

daya upaya manusia untuk mengembangkan kemampuan, sikap mental, akal

budi yang bernilai positif sehingga dia dapat hidup di masyarakat, dan

mencapai kesejahteraan (Sriyanti, 2003:1). Pendidikan formal kebanyakan

ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni

keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa/peserta didik.

Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari keseluruhan system pendidikan.

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini

banyak upaya yang dilakukan guru, seperti pemahaman guru terhadap pola

kegiatan belajar mengajar.

Firman Allah surat Al-Baqarah:33

(19)

33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"

Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di SD/MI. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran

yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat

bermanfaat bagi manusia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)berhubungan dengan

cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berdasarkan fakta, konsep, atau

prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada

umumnya pembelajaran IPA di SD/MI masih bersifat monoton sehingga

siswa merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti pelajaran ini. Penggunaan

metode pembelajaran yang kurang tepat juga merupakan salah satu masalah

bagi siswa dalam menerima informasi dari guru. Maka penggunaan atau

(20)

mendapatkan hasil yang optimal. Pada umumnya pada kegiatan belajar Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) bersifat praktek, maka sangatlah cocok

menggunakan metode eksperimen dalam belajar IPA. Dengan penggunaan

metode ini siswa secara aktif melakukan percobaan sendiri dan menemukan

hasilnya sendiri dan bisa membuat siswa lebih mudah memahami materi.

Dalam pembelajaran IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator

yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar.

Terciptanya kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan

semangat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Tidak hanya guru yang aktif

dalam kegiatan pembelajaran tetapi murid juga aktif dan kreatif karena secara

langsung menguji cobakan apa yang dipelajari dan menemukan hasilnya

sendiri.

Dengan latar belakang itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI

METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI

PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI

(21)

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014” (PTK

KOLABORATIF).

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi

perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014?

B.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA

(materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014.

C. Hipotesis Penelitian Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara yang munkin benar dan munkin

salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya

penelitian. Menurut Igak (2010:2.10), hipotesis tindakan adalah dugaan guru

tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dalam penelitian ini,

rumusan hipotesisnya adalah penggunaan metode eksperimen dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya , dengan menggunakan metode

eksperimen prestasi belajar siswa semakin membaik.

(22)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas

tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkann prestasi belajar

IPA. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:

a. Secara Teoritis

1. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan

metode eksperimen dalam proses belajar IPA.

2. Memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai

penyelenggara pendidikan bagi siswa.

b. Secara Praktis

1. Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses

belajar mengajar IPA.

2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat

memberikan instruksi untuk melengkapi dan mengefektifkan

penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA.

E. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

a. Metode Eksperimen

Menurut Roestiyah (1989:80), metode eksperimen adalah salah satu

cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu

hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian

(23)

Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah

guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil

percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh

jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari

million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila

sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.

Eksperimen sering digunakan dalam pengajaran bidang studi IPA,

sehingga metode ini cocok digunakan untuk pelajaran praktek.

b. Prestasi Belajar IPA

Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Sedangakan belajar adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.

Sedangkan IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam

beserta isinya.

c. Kriteria Kelulusan Minimal

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat

pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh

siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar

(24)

pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat

kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indicator pencapaian

kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat kemampuan

(intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) Ketersediaan sumber daya

pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru

di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa

menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan meminta bantuan

seorang guru (kolaboratif).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang. Adapun alasan mengambil lokasi ini adalah

(25)

1) Di MI Tegalwaton belum pernah dilakukan penelitian pendidikan

penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA yang sama

dengan penulis.

2) MI Tegalwaton merupakan sekolah yang telah menggunakan

metode eksperimen dalam belajar IPA.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan desember tanggal 9,10,11, dan 12

Tahun 2013.

3. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu

diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu

penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.

Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian

adalah siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian diharapkan

dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan

mengadakan perbaikan.

4. Siklus Penelitian

Menurut Suyadi (2011:50), ada empat langkah dalam melakukan PTK

(26)

Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis dapat melakukan

langkah-langkah seperti tergambar dalam skema berikut:

a.

Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Suyadi, 2011: 50)

Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar,

yaitu peneliti mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan

pemecahan masalah dengan menggunakan metode eksperimen.

b. Pelaksanaan dan pengamatan, dalam pelaksanaan peneliti menerapkan

apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.

Pelaksanaan Siklus I

Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus II

Refleksi

Pengamatan

(27)

Dan peneliti mengamati keaktifan siswa dalam bereksperimen dan

hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.

c. Refleksi, dalam kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana

sudah selesai melakukan tindakan atau mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan.

5. Instrument Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi

soal yang diberikan kepada siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

a. Teknik observasi

Teknik observasi sebagai teknik ilmiah bisa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan sistematis tentang fenomena-fenomena

yang diselidiki. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang

proses pembelajaran IPA melalui metode eksperimen pada siswa kelas

IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

b. Teknik wawancara

Teknik wawancara yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan

di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu

(28)

Teknik ini digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari

observasi dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang

diinginkan.

c. Pedoman dokumentasi

Dokumen siswa ini berupa catatn siswa pada saat proses

pembelajaran berlngsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir

pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan

tingkat kecerdasannya.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi, tes, dan pengamatan.

a. Dokumentasi

Untuk melihat nilai pelajaran IPA sebelum penerapan

penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa

menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi

mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.

b. Tes

Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan

materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab

(29)

(lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan

dengan campuran metode dokumentasi.

c. Pengamatan

Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung

oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data

ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

7. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali

oleh momen refleksi. Dari refleksi tindakan pertama akan diperoleh hasil

yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta

digunakan untuk peningkatan pembelajaran.

Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai

berikut:

a.) Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai

yang diperlukan siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui

keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target

yang telah ditetapkan.

b.) Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan

sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran tentang

(30)

belajar siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang.

8. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota

pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table,daftar gambar, daftar lampiran,

selanjutnya dimulai dengan bab-bab.

Pada bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil

penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

Pada bab II adalah kajian pustaka . Sub A, membahas tentang

metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen,

langkah-langkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B,

membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian belajar,

karakteristik belajar, cirri utama belajar, prinsip-prinsip belajar, fakor

yang mempengaruhi keberhasilan belajar, pengertian prestasi, fungsi test

prestasi, tujuan test prestasi. Sub C, membahas tentang pembelajaran yang

terdiri dari, pengertian pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi

(31)

pembelajaran, factor-faktor pembelajaran dan prosedur pembelajaran. Sub

D, membahas tentang IPA yang terdiri dari, pengertian IPA, fungsi mata

pelajara IPA, tujuan mata pelajaran IPA, ruang lingkup IPA, dan bahan

kajian IPA . Sub E membahas tentang makna kolaboratif dalam PTK.

Pada bab III berisi pelakasanaan penelitian, meliputi subjek

penelitian , deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi

dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi, siklus III

Pada bab IV berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan

memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil

pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).

Pada bab V tentang penutup, terdiri dari ksimpulan dan saran. Bagian

akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, serta riwayat

(32)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode

yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas

pertanyaan, seperti: “ bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?”.

Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah guru

atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil

percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh

jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari

million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila

sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.

Menurut Roestiyah (1985:80), metode eksperimen adalah salah satu

cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu

hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian

hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Adapun metode eksperimen dimaksudkan sebagai suatu cara

memperoleh pengetahuan atau ketrampilan dengan mencoba, berbuat atau

melakukan sesuatu (Sriyono dkk, 1992:116).

(33)

Menurut Roestiyah (1985:80), penggunaan metode eksperimen

mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri

berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri, siswa juga dapat terlatih dalam cara

berpikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti

kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

3. Kelebihan Metode Eksperimen

Roestiyah (1985:82), beberapa kelebihan dari metode eksperiment antara

lain:

a. Dengan eksperiment siswa terlatih menggunakan metode ilmiah

dalam mengahadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya

pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, tidak mudah percaya

pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.

b. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat

dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana

siswa lebih aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.

c. Siswa dalam melaksanakan eksperiment di sampaing memperoleh

ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta

(34)

d. Dengan eksperiment siswa membuktikan sendiri kebenaran

sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul,

ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.

Menurut Soetomo (1993:165), kelebihan dari metode eksperiment, antara

lain:

a. Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.

b. Anak langsung memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam

melakukan eksperimen.

c. Mempertinggi partisipasi anak baik secara individu atau kelompok.

d. Anak belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau

belajar mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.

Menurut Sriyono (1992:116) beberapa kelebihan dari metode eksperimen

antara lain:

a. Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan kemungkinan

berfikir lebih kritis.

b. Memberikan pengalaman yang riil.

c. Keragu-raguan siswa/mahasiswa dapat hilang dengan mengamati

dan mengadakan eksperimen.

d. Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar

mengajar.

(35)

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mendengar, mengamati,

meniru dan sebagainya (Sardiman, 2009: 20)

Menurut Crow & Crow dalam (Sriyanti, 2003:5),mengatakan belajar

adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.

Menurut Skinner dalam (Margaret E. Bell Gredler, 1994:120),

mengatakan belajar adalah suatu perubahan dalam kemungkinan atas

peluang terjadinya respons.

Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 1987:2).

Menurut Gagne (dalam Anitah, 2008:1.3), mengatakan bahwa belajar

adalah suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman.

2. Karakteristik Belajar

Menurut Sriyanti (2003:6),dari berbagai definisi dan pengertian belajar

membawa pada suatu pengertian dan bisa diambil pokok-pokok penting

(36)

a. Belajar membawa perubahan fisik baik potensial maupun actual.

b. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan

baru, yang bersifat positif fungsional.

c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan

dengan sengaja.

3. Ciri Utama Belajar

Menurut Anitah (2008:1.17), dari pengertian-pengertian belajar,

terdapat tiga atribut pokok ( ciri utama) belajar, yaitu:

a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas

pikiran dan perasaan.

b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut

kognitif, psikomotorik, maupun afektif.

c. Belajar berlangsung melalui pengalaman, baik pengalaman

langsung maupun tidak langsung ( melalui pengamatan ). Dengan

kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan

(lingkungan fisik dan lingkungan social).

4. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan

(37)

(2008:1.17), supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan

beberapa prinsip, antara lain:

a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat

kaitannya dengan motivasi.

c. Aktivitas

d. Balikan

e. Perbedaan individual

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Keberhasilan dalam belajar juga ditentukan oleh banyak factor.

Menurut Sriyanti (2003:7) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

belajar, antara lain:

1. Faktor intern

Merupakan faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Factor ini

dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Faktor psikologis

1 ). Tingkat inteligensi

Tinggi rendahnya inteligensi siswa akan mempengaruhi

hasil belajar. Anak dengan inteligensi tinggi akan lebih

cepat menangkap pelajaran dari pada anak yang memiliki

(38)

2). Minat

Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan

dan berbuat sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak

pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, karena itu

ia rela meluangkan waktu untuk pelajaran tersebut.

3). Bakat

Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak,

yang akan menjadi actual jika sudah melalui proses

belajar/latihan.

4). Motivasi

Motivasi merupakan tenaga penggerak bagi aktivitas

belajar anak. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang

berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang

tersebut melakukan suatu perbuatan.

5). Kematangan

kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani

maupun rohani untuk melakukan aktivitas belajar.

6). Konsentrasi dan Perhatian

Anak dengan kemampuan konsentrasi tinggi dan

(39)

meraih sukses, dari pada anak yang kurang mempunyai

daya mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.

7). Kepribadian

Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,

ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa,

takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan belajar. Pribadi yang tangguh

menimbulkan semangat, meningkatkan rasa ingin tahu,

membuat seseorang giat, percaya diri, serta bisa menikmati

aktivitas belajarnya. Sementara pribadi yang rapuh, seperti

pemalu, tidak percaya diri, perasaan takut gagal, mudah

putus asa, tidak tabah, menjadi rintangab-rintangan bagi

seseorang untuk belajar.

b. Faktor fisik

Aspek fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan

belajar antara lain:

1). Kesehatan, penyakit kronis

2). Cacat fisik

3). Gangguan panca indra

(40)

Kondisi fisik anak yang meliputi kesehatan, kelelahan,

dan cacat tubuh serta gangguan panca indra, sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Belajar tidak hanya

melibatkan aspek piker dan dan aspek psikologis lainnya,

namun yang tak kalah penting adalah adanya keterlibatan

aspek fisik.

2. Faktor ekstern

Merupakan factor yang berasal dari luar diri anak. Yang

termasuk factor ekstern adalah:

a. Keadaan keluarga

Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak

dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar anggota

keluarga, jumlah anggota keluarga, dan sebagainya.

b. Faktor sekolah

Secara terperinci factor dari sekolah ini meliputi

kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota sekolah (guru,

staf, dan siswa), kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang

ditegakkan sekolah, kondisi gedung dan fasilitas sekolah,

suasana lingkunan sekolah, dan sebagainya.

(41)

Lingkungan masyarakat yang turut mempengaruhi

belajar antara lain, teman pergaulannya, adat/kebiasaan

masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya, serta tata

tertib yang berlaku di masyarakat.

6. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.

Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil

usaha”. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin,

1988:3).

Menurut Arifin (1988:3) prestasi belajar semakin terasa penting

untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara

lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indicator terhadap daya serap

(42)

7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:138) Prestasi belajar

yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai factor yang

mempengaruhinya baik dari dalam (faktor internal) maupun dari luar diri

(faktor eksternal) individu.

Yang tergolong faktor internal adalah:

a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk factor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri atas:

1. Faktor intelektif yang meliputi:

a). faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

b). faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

2. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian

diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang termasuk faktor eksternal adalah:

1. Faktor sosial yang terdiri atas:

(43)

b. lingkungan sekolah

c. lingkungan masyarakat

d. lingkungan kelompok

2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,

iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

4. Tujuan test prestasi

Test prestasi bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang

dicapai oleh siswa dalam belajar (Azwar, 1987:11).

5. Fungsi test prestasi

Fungsi utama test prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar

siswa, kata Ebel (1979).

C. Pembelajaran

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Anitah , 2008:1.18).

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi

(44)

siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hernawan dkk,

2011:9.4).

2. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang

pembelajaran (Anitah , 2008;1.27).

3. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan

segala sumber belajar yang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Anitah , 2008:1.28).

4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaan adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai

dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran menggambarkan

langkah-langkah penggunaan metode mengajar, yang sifatnya lebih

operasional.

5. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yaitu rumuan kemampuan yang diharapkan

dimiliki pembelajar setelah mempelajari suatu topic atau pokok bahasan

tertentu ( Hernawan dkk, 2011:10.6).

6. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam merancang kegiatan pembelajaran terdapat beberapa prinsip

(45)

kesesuaian, prinsip memberikan kepuasan, prinsip pengalaman belajar

yang sama menimbulkan hasil yang berbeda, serta prinsip variasi

pengelaman belajar (Hernawan dkk, 2011:11.14).

7. Faktor-Faktor Pembelajaran

Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merancang kegiatan

pembelajaran, yaitu siswa, kemampuan guru, tujuan, sarana dan prasarana,

serta materi (Hernawan dkk, 2011:11.14).

8. Prosedur Umum Pembelajaran

Prosedur pembelajaran pada umumnya terdiri atas empat kegiatan,

yaitu pra kegiatan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup ( Hernawan dkk, 2011:11.9-11.10).

D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Mata Pelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan

manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi secara

logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan, penyelidikan, penyusunan

hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti pengujian gagasan-gagasan

(46)

Ada juga yang berpendapat lain bahwa IPA merupakan suatu proses

terbuka dan juga dipandang sebagai suatu studi yang banyak berhubungan

dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan

imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis.

Sedangkan mata Pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan dan

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada

siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

(Garnida, 2002: 253).

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA

a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dan kaitannya dengan

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan keterampilan proses

c. Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa

untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang

saling mempengaruhi antara pengajuan IPA dan teknologi dengan

keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari

e. Mengembangkan kemapuan untuk menerapkan ilmu pengetauan dan

(47)

sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat

pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA

a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya

hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan

alam.

e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan

Tuhan.

f. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan jenjang pendidikan selanjutnya (Sapriati,

2009: 24-25).

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA

a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,

(48)

b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan

batuan

c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,

cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya

d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya

e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya

(Garnida, 2002: 254).

5. Kajian materi Perubahan Wujud Benda

Berdasarkan wujudnya benda dibedakan menjadi tiga yaitu , benda cair,

benda padat, dan benda gas.

a. Benda Cair

1) Pengertian Benda Cair

Benda cair adalah suatu benda yang tersusun atas molekul-molekul

yang agak renggang kepadatannya sehingga mudah sekali untuk di

pisahkan atau disusupi oleh benda padat lainnya, benda cair memiliki

sifat mengalir ketempat yang lebih rendah selayaknya sungai dan

bersifat basah, tetapi volumenya tetap.

2) Sifat-Sifat Benda Cair

Benda cair mempunya sifat berubah bentuk sesuai tempat atau

(49)

tempat yang rendah, meresap melewati celah-celah kecil, dapat

melarutkan berbagai macam zat, volume tetap, dan menempati ruang.

3) Contoh Benda Cair

Berbagai contoh yang termasuk benda cair antara lain : sirup dalam

botol, kecap dalam botol, minyak goreng, air dll.

b. Benda Padat

1) Pengertian Benda Padat

Benda padat adalah suatu benda yang tersusun atas

molekul-molekul yang sangat rapet dan memiliki bentuk yang utuh kaku

(berbentuk padat) yang sangat sulit untuk diubah sifat struktur

komponen utamanya.

2) Sifat-sifat Benda Padat

Berbagai sifat-sifat benda padat antara lain: memiliki massa,

volumenya tetap, menempati ruang, bentuknya tetap, dan mempunya

kekerasan tertentu.

3) Contoh Benda Padat

Berbagai contoh benda yang termasuk benda padat antara lain;

bebatuan, kayu, beton dll.

(50)

1) Pengertian Benda Gas

Benda Gas adalah suatu benda yang tersusun atas molekul yang

sangat renggang dan memiliki banyak partikel yang tersusun, seperti

oksigen, uap air, dan sebagainya.

2) Sifat-Sifat Benda Gas

Benda Gas memiliki sifat antara lain: menempati ruang, volume

(isi) tidak tetap, mempunyai tekanan, dan mempunyai berat.

3) Contoh Benda Gas

Contoh benda gas yaitu, udara yang kita hirup untuk bernafas,

oksigen, uap air, dan sebagainya.

Benda dapat mengalami perubahan wujud seperti, mencair, menyublim,

mengembun, membeku, dan menguap. Perubahan wujud benda ada yang

bersifat tetap (perubahan kimia) dan perubahan sementara (perubahan fisika).

Factor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan benda antara lain

suhu, tekanan, pencampuran dengan air, dan udara.

6. Makna Kolaboratif dalam PTK

Makna kolaboratif dalam PTK menurut Basrowi dan Suwandi (2008),

ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan suatu

masalah yang dikembangkan bersama-sama antara guru dengan kepala

sekolah, guru dengan pengawas sekolah, atau gabungan dari seluruh unsur

(51)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran umum MI Tegalwaton

1. Keadaan Geografis MI Tegalwaton

Terletak di Jalan Keluarga Sakinah Desa Tegalwaton Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Madrasah ini berdiri

pada tahun 1962 yang luas bangunannya 350 m2 yang terdiri dari ruang kelas,

ruang guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, WC guru, WC anak.

Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga

b. Sebelah timur berbatasan dengan kebun milik warga

c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun dan sawah milik warga.

Jika ditinjau dari segi lokasi MI Tegalwaton sangatlah strategis karena

terletak di tepi jalan dan sangat mudah untuk di masuki kendaraan bermotor.

2. Profil Madrasah

a. Nama : MI Tegalwaton

b. NSS : 111233220014

c. Alamat :Jl. Keluarga Sakinah, Tegalwaton, Kec. Tengaran,

Kab. Semarang Jawa Tengah.

(52)

e. Tahun Berdiri : 1962

f. Luas Bangunan : 350 m2

g. Jumlah Siswa : 110

h. Susunan Organisasi Madrasah

Kepala Sekolah : Titin Jama`alis S. S. Pd.I

Sekretaris : Aries Wibowo S. Pd.I

Bendahara : Ratna Setyawati S.Pd

Seksi-seksi

a. Seksi Kesiswaan : Asroni S.Pd.I

b. Seksi Pramuka : Putu Sri Mulyati

c. Seksi UKS dan Sarpras : Sri Lestari S.Pd.I

d. Seksi Perpustakaan : Romzatun A.Ma

e. Seksi Humas : Nazizah Risma Dewi S.Pd.I

i. Susunan Komite Madrasah

Ketua : Amin Hambali

Sekretaris : Eniyati

Bendahara : Tutik

Anggota : Dzakir, Hanafi, Narju, Hawari, Sarif, dan Bahrudin.

3. Visi & Misi MI Tegalwaton

a. Visi

(53)

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam mencapai

prestasi akademik.

2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru.

3) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi

masyarakat.

4) Melanjutkan pembentukan karakter islami dengan

pembiasaan-pembiasaan yang baik.

4. Keadaan Guru dan Siswa MI Tegalwaton

a. Keadaan Guru

Guru-guru di MI Tegalwaton merupakan guru yang profesional

mengajar sesuai bidangnya dan lulusan S1 atau sedang menempuh S1,

untuk mengetahui lebih rinci dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Daftar Guru MI Tegalwaton

No Nama Pendidikan Jabatan

Titin Jama`alis S. S.Pd.I

Romzatun, A.Ma

Sri Lestari, S.Pd

Tatik Himatul A. S.PdI

(54)

8. Ratna Setyawati, S.Pd SI Guru SBK, IPA

b.KeadaanSiswa

Keadaan siswa MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014

secara keseluruhan adalah dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.2

1. Sarana dan Prasarana MI Tegalwaton

Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien

sangat diharapkan oleh setiap instansi pendidikan. Untuk mewujudkan

diperlukan kemampuan kerja yang maksimal, disiplin, dan loyalitas yang

(55)

Perencanaan organisasi dan pengelolaan yang didukung dengan

pendanaan dan sarana prasarana yang memadai menjadi suatu acuan agar

kemampuan siswa dapat digali dan dikembangkan dengan optimal. Adapun

sarana prasarana yang dimiliki MI Tegalwaton sebagai berikut :

Tabel 3.3

Data Sarana Prasarana MI Tegalwaton Tahun 2013/2014

2. Kegiatan Ekstrakulikuler MI Tegalwaton

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang tidak wajib diikuti

semua siswa. Karena hanya tambahan di luar jam sekolah atau belajar. Di MI

Tegalwaton mengadakan kegiatan ekstrakulikuler diantaranya :

a. Pramuka

b. Rebana

(56)

Subjek penelitian ini adalah anak di kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 11 laki-laki

dan 7 perempuan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan

desember pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama kurang

lebih 3 pertemuan dalam 3 siklus masing-masing 2 jam.

Jadwal pelaksanaan tindakan:

1. Pra siklus hari/tanggal : Senin, 9 Desember 2013

2. Siklus I hari/tanggal : Selasa, 10 Desember 2013

3. Siklus II hari/tanggal : Rabu, 11 Desember 2013

4. Siklus III hari/tanggal : Kamis, 12 Desember 2013

Penelitian ini dilakukan di ruang kelas yang biasa untuk melakukan

proses belajar mengajar yaitu ruang kelas 1V MI Tegalwaton Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang.

Adapun secara rinci daftar anak kelas IV MI Tegalwaton sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tegalwaton Kec. Tengaran Kab. Semarang

tahun 2013/2014

(57)

Kelamin tua

1. Andi Setiawan L 12 Tahun Karyawan Swasta

2. Anggi Susanto L 12 Tahun Swasta

3. Aan Hana Thasya P 1O Tahun Buruh

4. Desi Fitriani P 9 Tahun Wiraswasta

5. Desi Yuliana P 10 Tahun Swasta

6. Fajar Fitriyanto L 11 Tahun Buruh

7. Ghulam A. Rosyid L 11 Tahun Karyawan Swasta

8. Hanifah Subekti P 10 Tahun Wiraswasta

9. Muhamad Adib L 11 Tahun Swasta

10. Muhamad Muamar L 10 Tahun Karyawan swasta

11. M. Rizqi A. Mujib L 12 Tahun Wirawasta

12. Sobirin L 11 Tahun Petani

13. Oktafian Defa L 11 Tahun Swasta

14. Oktafian Putra P. L 12 Tahun Swasta

15. Putunawang A. P 11 Tahun Swasta

16. Rizal Eka Rismawan L 10 Tahun Petani

17. Tika Fatmawati P 13 Tahun Buruh

18. Wahyu P 10 Tahun Swasta

(58)

1. Peran Peneliti

a. Membuat RPP

b. Menyiapkan perangkat pembelajaran

c. Mengatur pla pembelajaran

d. Membuat perangkat evaluasi

2. Peran Guru

Peran guru dalam penelitian kolaboratif ini adalah melaksanakan apa

yang sudah dilakasanakan oleh peneliti sesuai dengan scenario pembelajaran.

D. Deskripsi Penelitian TindakanI

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Desember

2013. Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan

a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda

(Sifat benda cair, bahwa air dapat melarutkan berbagai macam

zat).

b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna

mengetahui perubahan dan perkembangan

d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud

(59)

2. Tindakan

Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:

1). kegiatan pendahuluan

a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.

b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.

c. apersepsi

2). kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru:

1) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk

mengerjakan.

2) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru:

1) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.

2) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan

memberi pengarahan.

3) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan

(melarutkan gula/garam kedalam air).

4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan

(60)

c.Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi guru:

1) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi

2) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

3) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar

tugas yang telah dibagikan.

4) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang

telah dipelajari.

5) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa

yang belum faham.

3). Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri

pelajaran.

3. Observasi

Dalam pelaksanaan ini peneliti melakukan pengamatan.

Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Pengamatan terhadap siswa, aspek yang diamati meliputi:

a. Kehadiran siswa

(61)

c. Keaktifan bertanya didalam kelas

d. Kemampuan menjawab pertanyaan

2. Guru

Pengamatan terhadap guru, aspek yang diamati meliputi:

a. Penampilan guru di depan kelas

b. Penyampaikan materi

c. Pengelolaan kelas

d. Ketepatan waktu

e. Penggunaan media

4. Refleksi

Pada siklus ini hasil kegiatan belajar mengajar belum mencapai

target yang direncanakan dikarenakan guru belum optimal dalam

memotivasi siswa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian ada perbandingan antara nilai pre

test dan post test. Hasil pengamatan proses belajar ada titik kelemahan

dalam pembelajaran yaitu siswa belum sepenuhnya memahami materi

yang disampaikan guru, tetapi siswa yang aktif bertanya bisa

memahami materi yang diajarkan. Dengan perbandingan 2 hasil

penilaian. Post test lebih baik dari pada pre test tetapi belum

(62)

agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan motivasi

dalam belajar meningkat.

E. Deskripsi Penelitian Tindakan II

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 11 Desember 2013.

Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda (Sifat

benda cair, bahwa air dapat bergerak meresap lewat celah-celah

kecil).

b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna

mengetahui perubahan dan perkembangan

d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud benda

sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.

2. Tindakan

Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:

1). kegiatan pendahuluan

a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.

b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.

c. apersepsi

(63)

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru:

a) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk

mengerjakan.

b) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru:

a) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.

b) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan

memberi pengarahan.

c) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan

(memasukkan kapur tulis ke d).alam gelas yang berisi air

dan memasukkan kertas tisu ke dalam gelas yang berisi

air).

d) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan

tersebut.

c.Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi guru:

a) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi

(64)

c) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar

tugas yang telah dibagikan.

d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang

telah dipelajari.

e) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa

yang belum faham.

3). Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri

pelajaran.

3. Observasi

Pengamatan pada siklus II dilakukan untuk memperbaiki tindak lanjut

pembelajaran siklus I. Dalam tahap ini peneliti mengamati guru dan

mengamati siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun

aspek-aspek yang diamati sama seperti pada siklus sebelumnya.

4. Refleksi

Pada siklus ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan

pada hasil siklus II, peneliti menunjukkan bahwa dengan media gambar

(65)

lebih baik dibandingkan dengan post test sebelumnya dan siswa lebih aktif

dalam menanyakan materi yang belum faham.

F. Deskripsi Penelitian Tindakan III

Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Desember

2013. Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

1. Perencanaan

a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda (Sifat

benda cair, bahwa air/benda cair dapat berubah bentuk sesuai

tempat/wadahnya).

b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna

mengetahui perubahan dan perkembangan

d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud benda

sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.

2. Tindakan

Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:

(66)

a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.

b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.

c. apersepsi

2). kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi guru:

a) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk

mengerjakan.

b) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi guru:

a) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.

b) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan

memberi pengarahan.

c) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan

(memasukkan kapur tulis ke d).alam gelas yang berisi air

dan memasukkan kertas tisu ke dalam gelas yang berisi

air).

d) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan

tersebut.

(67)

Dalam kegiatan konfirmasi guru:

a) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi

b) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal tersebut.

c) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar

tugas yang telah dibagikan.

d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang

telah dipelajari.

e) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa

yang belum faham.

3). Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri

pelajaran.

3. Observasi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III diperoleh

dari hasil pengamatan peningkatan dalam pembelajaran yaitu

pembelajaran berjalan dengan baik, dengan media gambar siswa sudah

bisa memahami materi yang disampaikan guru sehingga siswa lebih aktif

dalam menanyakan materi yang belum faham karena dengan media ini

lebih jelas dan konkrit.

Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan siklus III ini ternyata lebih

(68)

4. Refleksi

Kegiatan belajar pada siklus III dinilai bisa mencapai target yang

direncanakan. Pada siklus ini proses pembelajaran berlangsung guru telah

melaksanakan semua pembelajaran dengan baik dan data yang terkumpul

hasil belajar siswa sudah memenuhi target KKM. Hasil belajar yang

diperoleh dari siklus III meningkat dibandingkan siklus sebelumnya.

Dengan menggunakan metode eksperimen ini diharapkan dapat

Gambar

Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Suyadi, 2011: 50)
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Instalasi jaringan LAN menggunakan router Cisco memiliki beberapa kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan efektifitas kinerjanya, namun masih

Pelanggan Pengguna Jasa Lapangan Futsal (Studi Kasus Pada IFI Futsal Bandung).. Jurnal Ekonomi

Pada Juni 2009 mendapat gelar Sarjana Sastra Indonesia dengan skripsi yang berjudul “Perlawanan Tokoh Gie Terhadap Pemerintahan Orde Lama dan Awal Pemerintahan Orde Baru dalam

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan kebidanan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.A umur kehamilan 10

Secara pengukuran, depresi fluks neutron termal karena penyisipan elemen bakar uji silisida ditentukan sebagai perubahan antara fluks neutron termal pada kondisi awal (  th0)

Selisih antara harga produk atau barang dengan biaya dari proses pembuatan produk; maka laba yang diperoleh pengusaha ditentukan seberapa besar selisih antara harga jual produk

The theory on types of sentences is used to help writer analyzing which type of sentence that may be discovered from the data which are the lyrics of children songs.. The theory

Hasilnya membuktikan bahwa neulron lebih sensitif terhadap obyek dari bahan bcrbasis hidrogen scpcrti polimer (plas!ik dan karet) dan juga neutron mampu menembus