PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA
KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
FARIDATUN NISFATURRIFAH
NIM 11509048
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA
MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA
KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (PTK KOLABORATIF)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
FARIDATUN NISFATURRIFAH
NIM 11509048
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA
Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : FARIDATUN NISFATURRIFAH
NIM : 11509048
Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MEODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI TEGALWATON KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 15 Februari 2014 Pembimbing
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Faridatun Nisfaturrifah NIM : 115 09 048
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 15 Februari 2014 Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
سمتلي اقيرط كلس همً :لاق للها لٌسر نا ونع للها ىضر ةريرى ىبا هع
)ملسم هاًر( ةنجلا ىلا اقيرط ول للها ليس املع ويف
Artinya:
“Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan
barang siapa menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu
pengetahuan, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
syurga”. (H.R. Muslim)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak (Wansakop) dan Ibu (Zumroh) yang telah membesarkan
dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik
secara lahir maupun batin dengan iringan do’a restu sehingga aku
bisa seperti sekarang
2. Keluarga besar saya terimakasih atas do’a dan motivasi pada
penulis
3. Kepada paman saya (H.Abdurrosyid)yang masih berada di tanah
suci dan selalu memberi semangat, motivasi, dan sekaligus sebagai
penasehat saya
4. Kepada bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing
dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai
terselesainya penulisan skripsi ini
5. Kepada keluarga beasr MI Tegalwaton yang telah membantu
6. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu
kepadaku dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya
7. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2009 PGMI yang telah
memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar
8. Sahabatku yang selalu mendo’akan dan memperingatkan penulis
untuk tetap maju dalam menghadapi setiap masalah dan selalu
semangat untuk belajar.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrokhim.
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga
dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Adapun judul skripsi ini adalah
“Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA
Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV Di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014 (PTK Kolaboratif)”
Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga
3. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku Ketua Progdi PGMI STAIN Salatiga
sekaligus, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, mencurahkan pikiran dan
tenaga serta mengorbankan waktunya dalam membimbing sehingga
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas
Akademik STAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Titin Jama`alis S. S. PdI selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Tegalwaton beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan ijin penelitian
dan membantu menyelesaikan skripsi
6. Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual, yang
selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan serta
mendo’akan penulis, selama penulis menempuh studi di STAIN Salatiga dan
yang selalu mengharapkan keberhasilan penulis.
7. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI angkatan 2009, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik
penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca. Akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan
dunia khususnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Salatiga, 15 Februari 2014 Penulis
ABSTRAK
Nisfaturrifah, Faridatun. 2013. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar Dan Metode Eksperimen
Kurangnya penerapan/penggunaan metode dalam pembelajaran IPA adalah salah satu penyebab kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan cara berceramah/monoton, guru kurang efektif dan kreatif dalam menerapkan metode belajar. Sehingga guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka dari itu, untuk memperbaiki kelemahan dalam belajar secara efektif peneliti menerapkan metode eksperimen agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPA materi perubahan wujud benda (sifat-sifat benda cair) pada siswa kelas IV di MI Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014?.
Model penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yang dilaksanakan dengan 3 siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes berupa pre test dan post test. Adapun temuan penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi perubahan wujud benda pada siswa kelas IV MI Tegalwaton . Hal ini dapat dibuktikan semakin meningkatnya prestasi belajar siswa dari setiap siklusnya yaitu 61,7% saat kondisi awal, pada siklus I 66,9%, pada siklus II meningkat 6,37% menjadi 73,27%, sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,38%.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v-vi HALAMAN KATA PENGANTAR... vi-viii HALAMAN ABSTRAK... ix
HALAMAN DAFTAR ISI... xi-xii HALAMAN DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xiii
HALAMAN LAMPIRAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis Tindakan... 4
E. Manfaat Penelitian... 5
F. Definisi Operasional... 5
G. Metode Penelitian... 7
1. Rancangan Penelitian... 7
2. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 7
3. Subyek Penelitian... 8
4. Siklus Penelitian………... 8
6. Pengumpulan Data... 11
7. Analisis Data... 12
H. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 15
A. Metode Eksperimen... 15
1. Pengertian Metode Eksperimen... 15
2. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen... 16
3. Kelebihan Metode Eksperimen... 16
B. Prestasi Belajar……….. 18
1. Pengertian Belajar……… 18
2. Karakteristik Belajar……… 19
3. Ciri Utama Belajar………. 19
4. Prinsip-Prinsip Belajar……… 20
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar………. 20
6. Pengertian Prestasi Belajar………. 24
7. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…………. 25
8. Tujuan Test Prestasi……… 26
9. Fungsi Test Prestasi……… 27
C. Pembelajaran……… 27
1. Pengertian Pembelajaran……… 27
3. Strategi Pembelajaran………. 27
4. Teknik Pembelajaran……….. 27
5. Tujuan Pemebelajaran……… 28
6. Prinsip-Prinsip Pembelajaran………. 28
7. Faktor-Faktor Pembelajaran………... 28
8. Prosedur Umum Pembelajaran………. 28
D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 28
1. Hakikat IPA... 28
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA... 29
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA... 30
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA... 31
5. Kajian Materi Perubahan Wujud Benda ... 31
6. Makna Kolaboratif Dalam PTK……….. 33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 35
A. Gambaran Umum MI Tegalwaton…………... 35
1. Kedaan Geografis MI Tegalwaton... 35
2. Profil Madrasah………... 35
3. Visi dan Misi MI Tegalwaton………... 36
4. Keadaan Guru, dan Siswa………... 37
5. Sarana dan Prasarana... 38
6. Kegiatan Ekstrakulikuler... 39
C. Peran Peneliti Dan Guru……….. 42
D. Deskripsi Penelitian Tindakan I... 42
E. Deskripsi Penelitian Tindakan II... 46
F. Deskripsi Penelitian Tindakan III... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 54
1. Pra Siklus... 54
2. Hasil Penelitian Siklus I... 56
3. Hasil Penelitian Siklus II... 57
4. Hasil Penelitian Siklus III... 59
B. Pembahasan... 61
BAB V PENUTUP... 63
A. Kesimpulan... 63
B. Saran... 63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTER TABEL DAN BAGAN
TABEL 1.1 Bagan Siklus Penelitian
TABEL 3.1 Daftar Guru MI Tegalwaton
TABEL 3.2 Daftar jumlah Siswa
TABEL 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI Tegalwaton
TABEL 3.4 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tegalwaton
TABEL 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
TABEL 4.2 Hasil Tes Formatif Siklus I
TABEL 4.3 Hasil Tes Formatif Siklus II
TABEL 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus III
TABEL 4.5 Hasil Perbandingan Siklus
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Daftar Pustaka
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran V Hasil Pre Test dan Post Tes Siklus I
Lampiran VI Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II
Lampiran VII Hasil Pre Test dan Post Test Siklus III
Lampiran VIII Lembar Observasi
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian
Lampiran X Surat Keterangan Penelitian
Lampiran XI Lembar Konsultasi
Lampiran XII Laporan SKK
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi
kehidupan masusia. Proses pendidikan berlangsung terus menerus sejak dalam
kandungan hingga sepanjang perjalanan hidup seseorang. Pendidikan
menyangkut dua aktivitas memberi dan menerima, pendidik dan peserta didik,
pembimbing dan yang dibimbing, guru dan murid serta berbagai aktivitas lain
yang melibatkan dua pihak. Pendidikan itu sendiri diartikan sebagai seluruh
daya upaya manusia untuk mengembangkan kemampuan, sikap mental, akal
budi yang bernilai positif sehingga dia dapat hidup di masyarakat, dan
mencapai kesejahteraan (Sriyanti, 2003:1). Pendidikan formal kebanyakan
ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni
keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa/peserta didik.
Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari keseluruhan system pendidikan.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini
banyak upaya yang dilakukan guru, seperti pemahaman guru terhadap pola
kegiatan belajar mengajar.
Firman Allah surat Al-Baqarah:33
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di SD/MI. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran
yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berdasarkan fakta, konsep, atau
prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pada
umumnya pembelajaran IPA di SD/MI masih bersifat monoton sehingga
siswa merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti pelajaran ini. Penggunaan
metode pembelajaran yang kurang tepat juga merupakan salah satu masalah
bagi siswa dalam menerima informasi dari guru. Maka penggunaan atau
mendapatkan hasil yang optimal. Pada umumnya pada kegiatan belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) bersifat praktek, maka sangatlah cocok
menggunakan metode eksperimen dalam belajar IPA. Dengan penggunaan
metode ini siswa secara aktif melakukan percobaan sendiri dan menemukan
hasilnya sendiri dan bisa membuat siswa lebih mudah memahami materi.
Dalam pembelajaran IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator
yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar.
Terciptanya kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan
semangat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Akhirnya, pemilihan metode eksperimen sangat tepat digunakan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Tidak hanya guru yang aktif
dalam kegiatan pembelajaran tetapi murid juga aktif dan kreatif karena secara
langsung menguji cobakan apa yang dipelajari dan menemukan hasilnya
sendiri.
Dengan latar belakang itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI
PERUBAHAN WUJUD BENDA PADA SISWA KELAS IV DI MI
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014” (PTK
KOLABORATIF).
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA (untuk materi
perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa
kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014?
B.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah metode eksperimen pada pembelajaran IPA
(materi perubahan wujud benda) dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014.
C. Hipotesis Penelitian Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang munkin benar dan munkin
salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya
penelitian. Menurut Igak (2010:2.10), hipotesis tindakan adalah dugaan guru
tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dalam penelitian ini,
rumusan hipotesisnya adalah penggunaan metode eksperimen dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Artinya , dengan menggunakan metode
eksperimen prestasi belajar siswa semakin membaik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas
tentang penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkann prestasi belajar
IPA. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:
a. Secara Teoritis
1. Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan
metode eksperimen dalam proses belajar IPA.
2. Memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai
penyelenggara pendidikan bagi siswa.
b. Secara Praktis
1. Seorang guru dapat menggunakan metode eksperimen dalam proses
belajar mengajar IPA.
2. Memberikan kontribusi positif bagi kepala sekolah untuk dapat
memberikan instruksi untuk melengkapi dan mengefektifkan
penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA.
E. Definisi Operasional
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
a. Metode Eksperimen
Menurut Roestiyah (1989:80), metode eksperimen adalah salah satu
cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu
hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah
guru atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil
percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh
jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari
million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila
sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.
Eksperimen sering digunakan dalam pengajaran bidang studi IPA,
sehingga metode ini cocok digunakan untuk pelajaran praktek.
b. Prestasi Belajar IPA
Kata prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
hasil yang telah dilakukan atau dicapai. Sedangakan belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.
Sedangkan IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam
beserta isinya.
c. Kriteria Kelulusan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh
siswa per mata pelajaran. Penentuan kriteria ketuntasan minimal belajar
pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (2) Tingkat
kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indicator pencapaian
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa; (3) Tingkat kemampuan
(intake) rata-rata siswa di madrasah; dan (4) Ketersediaan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian
yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan meminta bantuan
seorang guru (kolaboratif).
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang. Adapun alasan mengambil lokasi ini adalah
1) Di MI Tegalwaton belum pernah dilakukan penelitian pendidikan
penggunaan metode eksperimen dalam belajar IPA yang sama
dengan penulis.
2) MI Tegalwaton merupakan sekolah yang telah menggunakan
metode eksperimen dalam belajar IPA.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan desember tanggal 9,10,11, dan 12
Tahun 2013.
3. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian merupakan masalah pokok yang perlu
diperhatikan dalam sebuah penelitian, karena tingkat validitas suatu
penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek penelitian.
Dalam penelitian ini, yang penulis jadikan sebagai subjek penelitian
adalah siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian diharapkan
dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan
mengadakan perbaikan.
4. Siklus Penelitian
Menurut Suyadi (2011:50), ada empat langkah dalam melakukan PTK
Untuk dapat melaksanakan penelitian ini penulis dapat melakukan
langkah-langkah seperti tergambar dalam skema berikut:
a.
Gambar 1.1 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Suyadi, 2011: 50)
Penjelasan alur PTK di atas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan, dalam perencanaan PTK, terdapat tiga kegiatan dasar,
yaitu peneliti mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan
pemecahan masalah dengan menggunakan metode eksperimen.
b. Pelaksanaan dan pengamatan, dalam pelaksanaan peneliti menerapkan
apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
Pelaksanaan Siklus I
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan Siklus II
Refleksi
Pengamatan
Dan peneliti mengamati keaktifan siswa dalam bereksperimen dan
hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.
c. Refleksi, dalam kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana
sudah selesai melakukan tindakan atau mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan.
5. Instrument Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi
soal yang diberikan kepada siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
a. Teknik observasi
Teknik observasi sebagai teknik ilmiah bisa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan sistematis tentang fenomena-fenomena
yang diselidiki. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang
proses pembelajaran IPA melalui metode eksperimen pada siswa kelas
IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
b. Teknik wawancara
Teknik wawancara yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan
di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu
Teknik ini digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari
observasi dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang
diinginkan.
c. Pedoman dokumentasi
Dokumen siswa ini berupa catatn siswa pada saat proses
pembelajaran berlngsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir
pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan
tingkat kecerdasannya.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi, tes, dan pengamatan.
a. Dokumentasi
Untuk melihat nilai pelajaran IPA sebelum penerapan
penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa
menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi
mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
b. Tes
Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan
materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab
(lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan
dengan campuran metode dokumentasi.
c. Pengamatan
Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung
oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data
ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali
oleh momen refleksi. Dari refleksi tindakan pertama akan diperoleh hasil
yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta
digunakan untuk peningkatan pembelajaran.
Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.
Data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai
berikut:
a.) Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase nilai
yang diperlukan siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui
keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target
yang telah ditetapkan.
b.) Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan
sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran tentang
belajar siswa kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang.
8. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam pembuatan skripsi, penulis mulai dengan halaman judul, nota
pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table,daftar gambar, daftar lampiran,
selanjutnya dimulai dengan bab-bab.
Pada bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah,tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil
penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
Pada bab II adalah kajian pustaka . Sub A, membahas tentang
metode eksperimen, terdiri dari pengertian metode eksperimen,
langkah-langkah metode eksperimen dan kelebihan metode eksperimen. Sub B,
membahas tentang prestasi belajar, terdiri dari pengertian belajar,
karakteristik belajar, cirri utama belajar, prinsip-prinsip belajar, fakor
yang mempengaruhi keberhasilan belajar, pengertian prestasi, fungsi test
prestasi, tujuan test prestasi. Sub C, membahas tentang pembelajaran yang
terdiri dari, pengertian pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, factor-faktor pembelajaran dan prosedur pembelajaran. Sub
D, membahas tentang IPA yang terdiri dari, pengertian IPA, fungsi mata
pelajara IPA, tujuan mata pelajaran IPA, ruang lingkup IPA, dan bahan
kajian IPA . Sub E membahas tentang makna kolaboratif dalam PTK.
Pada bab III berisi pelakasanaan penelitian, meliputi subjek
penelitian , deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi, siklus III
Pada bab IV berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan
memaparkan tentang deskripsi per siklus (data hasil
pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).
Pada bab V tentang penutup, terdiri dari ksimpulan dan saran. Bagian
akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran, serta riwayat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Soetomo (1993:162), metode eksperimen merupakan metode
yang sangat efektif dalam menolong siswa dalam mencari jawaban atas
pertanyaan, seperti: “ bagaimanakah proses pembuatan sabun deterjen?”.
Soetomo (1993:162) mengatakan bahwa metode eksperimen adalah guru
atau siswa mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil
percobaan itu, sehingga dengan metode eksperimen kita memperoleh
jawaban tentang bagaimana kita tahu bahwa sabun deterjen terdiri dari
million, soda dan lain-lain, atau kita tahu apakah yang akan terjadi apabila
sebuah batu dimasukkan ke dalam air, dan lain sebagainya.
Menurut Roestiyah (1985:80), metode eksperimen adalah salah satu
cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu
hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian
hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Adapun metode eksperimen dimaksudkan sebagai suatu cara
memperoleh pengetahuan atau ketrampilan dengan mencoba, berbuat atau
melakukan sesuatu (Sriyono dkk, 1992:116).
Menurut Roestiyah (1985:80), penggunaan metode eksperimen
mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri, siswa juga dapat terlatih dalam cara
berpikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti
kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
3. Kelebihan Metode Eksperimen
Roestiyah (1985:82), beberapa kelebihan dari metode eksperiment antara
lain:
a. Dengan eksperiment siswa terlatih menggunakan metode ilmiah
dalam mengahadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya
pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya, tidak mudah percaya
pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya.
b. Mereka lebih aktif berpikir dan berbuat; hal mana itu sangat
dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, di mana
siswa lebih aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru.
c. Siswa dalam melaksanakan eksperiment di sampaing memperoleh
ilmu pengetahuan, juga menemukan pengalaman praktis serta
d. Dengan eksperiment siswa membuktikan sendiri kebenaran
sesuatu teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul,
ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.
Menurut Soetomo (1993:165), kelebihan dari metode eksperiment, antara
lain:
a. Anak dapat belajar melalui pengalaman langsung.
b. Anak langsung memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam
melakukan eksperimen.
c. Mempertinggi partisipasi anak baik secara individu atau kelompok.
d. Anak belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau
belajar mempraktekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah.
Menurut Sriyono (1992:116) beberapa kelebihan dari metode eksperimen
antara lain:
a. Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan kemungkinan
berfikir lebih kritis.
b. Memberikan pengalaman yang riil.
c. Keragu-raguan siswa/mahasiswa dapat hilang dengan mengamati
dan mengadakan eksperimen.
d. Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar
mengajar.
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan
serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mendengar, mengamati,
meniru dan sebagainya (Sardiman, 2009: 20)
Menurut Crow & Crow dalam (Sriyanti, 2003:5),mengatakan belajar
adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap.
Menurut Skinner dalam (Margaret E. Bell Gredler, 1994:120),
mengatakan belajar adalah suatu perubahan dalam kemungkinan atas
peluang terjadinya respons.
Belajar juga merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1987:2).
Menurut Gagne (dalam Anitah, 2008:1.3), mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses di mana suatu organism berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman.
2. Karakteristik Belajar
Menurut Sriyanti (2003:6),dari berbagai definisi dan pengertian belajar
membawa pada suatu pengertian dan bisa diambil pokok-pokok penting
a. Belajar membawa perubahan fisik baik potensial maupun actual.
b. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan
baru, yang bersifat positif fungsional.
c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan
dengan sengaja.
3. Ciri Utama Belajar
Menurut Anitah (2008:1.17), dari pengertian-pengertian belajar,
terdapat tiga atribut pokok ( ciri utama) belajar, yaitu:
a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas
pikiran dan perasaan.
b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut
kognitif, psikomotorik, maupun afektif.
c. Belajar berlangsung melalui pengalaman, baik pengalaman
langsung maupun tidak langsung ( melalui pengamatan ). Dengan
kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan
(lingkungan fisik dan lingkungan social).
4. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan
(2008:1.17), supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan
beberapa prinsip, antara lain:
a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat
kaitannya dengan motivasi.
c. Aktivitas
d. Balikan
e. Perbedaan individual
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Keberhasilan dalam belajar juga ditentukan oleh banyak factor.
Menurut Sriyanti (2003:7) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam
belajar, antara lain:
1. Faktor intern
Merupakan faktor yang berasal dari anak itu sendiri. Factor ini
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Faktor psikologis
1 ). Tingkat inteligensi
Tinggi rendahnya inteligensi siswa akan mempengaruhi
hasil belajar. Anak dengan inteligensi tinggi akan lebih
cepat menangkap pelajaran dari pada anak yang memiliki
2). Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan
dan berbuat sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak, karena itu
ia rela meluangkan waktu untuk pelajaran tersebut.
3). Bakat
Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak,
yang akan menjadi actual jika sudah melalui proses
belajar/latihan.
4). Motivasi
Motivasi merupakan tenaga penggerak bagi aktivitas
belajar anak. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang
berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
tersebut melakukan suatu perbuatan.
5). Kematangan
kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani
maupun rohani untuk melakukan aktivitas belajar.
6). Konsentrasi dan Perhatian
Anak dengan kemampuan konsentrasi tinggi dan
meraih sukses, dari pada anak yang kurang mempunyai
daya mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.
7). Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,
ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa,
takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan belajar. Pribadi yang tangguh
menimbulkan semangat, meningkatkan rasa ingin tahu,
membuat seseorang giat, percaya diri, serta bisa menikmati
aktivitas belajarnya. Sementara pribadi yang rapuh, seperti
pemalu, tidak percaya diri, perasaan takut gagal, mudah
putus asa, tidak tabah, menjadi rintangab-rintangan bagi
seseorang untuk belajar.
b. Faktor fisik
Aspek fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar antara lain:
1). Kesehatan, penyakit kronis
2). Cacat fisik
3). Gangguan panca indra
Kondisi fisik anak yang meliputi kesehatan, kelelahan,
dan cacat tubuh serta gangguan panca indra, sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Belajar tidak hanya
melibatkan aspek piker dan dan aspek psikologis lainnya,
namun yang tak kalah penting adalah adanya keterlibatan
aspek fisik.
2. Faktor ekstern
Merupakan factor yang berasal dari luar diri anak. Yang
termasuk factor ekstern adalah:
a. Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak
dalam keluarga, pendidikan orang tua, hubungan antar anggota
keluarga, jumlah anggota keluarga, dan sebagainya.
b. Faktor sekolah
Secara terperinci factor dari sekolah ini meliputi
kualitas guru, pengajar, hubungan antar anggota sekolah (guru,
staf, dan siswa), kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang
ditegakkan sekolah, kondisi gedung dan fasilitas sekolah,
suasana lingkunan sekolah, dan sebagainya.
Lingkungan masyarakat yang turut mempengaruhi
belajar antara lain, teman pergaulannya, adat/kebiasaan
masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya, serta tata
tertib yang berlaku di masyarakat.
6. Pengertian Prestasi Belajar
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin,
1988:3).
Menurut Arifin (1988:3) prestasi belajar semakin terasa penting
untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara
lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indicator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indicator terhadap daya serap
7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:138) Prestasi belajar
yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai factor yang
mempengaruhinya baik dari dalam (faktor internal) maupun dari luar diri
(faktor eksternal) individu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk factor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas:
1. Faktor intelektif yang meliputi:
a). faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
b). faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian
diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang termasuk faktor eksternal adalah:
1. Faktor sosial yang terdiri atas:
b. lingkungan sekolah
c. lingkungan masyarakat
d. lingkungan kelompok
2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,
iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
4. Tujuan test prestasi
Test prestasi bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil yang
dicapai oleh siswa dalam belajar (Azwar, 1987:11).
5. Fungsi test prestasi
Fungsi utama test prestasi dikelas adalah mengukur prestasi belajar
siswa, kata Ebel (1979).
C. Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Anitah , 2008:1.18).
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi
siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Hernawan dkk,
2011:9.4).
2. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang
pembelajaran (Anitah , 2008;1.27).
3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan
segala sumber belajar yang dimiliki dan atau yang dapat dikerahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Anitah , 2008:1.28).
4. Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaan adalah ragam khas penerapan suatu metode sesuai
dengan latar penerapan tertentu. Teknik pembelajaran menggambarkan
langkah-langkah penggunaan metode mengajar, yang sifatnya lebih
operasional.
5. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yaitu rumuan kemampuan yang diharapkan
dimiliki pembelajar setelah mempelajari suatu topic atau pokok bahasan
tertentu ( Hernawan dkk, 2011:10.6).
6. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Dalam merancang kegiatan pembelajaran terdapat beberapa prinsip
kesesuaian, prinsip memberikan kepuasan, prinsip pengalaman belajar
yang sama menimbulkan hasil yang berbeda, serta prinsip variasi
pengelaman belajar (Hernawan dkk, 2011:11.14).
7. Faktor-Faktor Pembelajaran
Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam merancang kegiatan
pembelajaran, yaitu siswa, kemampuan guru, tujuan, sarana dan prasarana,
serta materi (Hernawan dkk, 2011:11.14).
8. Prosedur Umum Pembelajaran
Prosedur pembelajaran pada umumnya terdiri atas empat kegiatan,
yaitu pra kegiatan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup ( Hernawan dkk, 2011:11.9-11.10).
D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi secara
logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui
serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan, penyelidikan, penyusunan
hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti pengujian gagasan-gagasan
Ada juga yang berpendapat lain bahwa IPA merupakan suatu proses
terbuka dan juga dipandang sebagai suatu studi yang banyak berhubungan
dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan
imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis.
Sedangkan mata Pelajaran IPA adalah progam untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada
siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
(Garnida, 2002: 253).
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dan kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses
c. Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang
saling mempengaruhi antara pengajuan IPA dan teknologi dengan
keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari
e. Mengembangkan kemapuan untuk menerapkan ilmu pengetauan dan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi (Garnida, 2002: 253-254).
3. Tujuan Mata Pelajaran IPA
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya
hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
d. Berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
alam.
e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan.
f. Memiliki pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan jenjang pendidikan selanjutnya (Sapriati,
2009: 24-25).
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah dan
batuan
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya
d. Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya
(Garnida, 2002: 254).
5. Kajian materi Perubahan Wujud Benda
Berdasarkan wujudnya benda dibedakan menjadi tiga yaitu , benda cair,
benda padat, dan benda gas.
a. Benda Cair
1) Pengertian Benda Cair
Benda cair adalah suatu benda yang tersusun atas molekul-molekul
yang agak renggang kepadatannya sehingga mudah sekali untuk di
pisahkan atau disusupi oleh benda padat lainnya, benda cair memiliki
sifat mengalir ketempat yang lebih rendah selayaknya sungai dan
bersifat basah, tetapi volumenya tetap.
2) Sifat-Sifat Benda Cair
Benda cair mempunya sifat berubah bentuk sesuai tempat atau
tempat yang rendah, meresap melewati celah-celah kecil, dapat
melarutkan berbagai macam zat, volume tetap, dan menempati ruang.
3) Contoh Benda Cair
Berbagai contoh yang termasuk benda cair antara lain : sirup dalam
botol, kecap dalam botol, minyak goreng, air dll.
b. Benda Padat
1) Pengertian Benda Padat
Benda padat adalah suatu benda yang tersusun atas
molekul-molekul yang sangat rapet dan memiliki bentuk yang utuh kaku
(berbentuk padat) yang sangat sulit untuk diubah sifat struktur
komponen utamanya.
2) Sifat-sifat Benda Padat
Berbagai sifat-sifat benda padat antara lain: memiliki massa,
volumenya tetap, menempati ruang, bentuknya tetap, dan mempunya
kekerasan tertentu.
3) Contoh Benda Padat
Berbagai contoh benda yang termasuk benda padat antara lain;
bebatuan, kayu, beton dll.
1) Pengertian Benda Gas
Benda Gas adalah suatu benda yang tersusun atas molekul yang
sangat renggang dan memiliki banyak partikel yang tersusun, seperti
oksigen, uap air, dan sebagainya.
2) Sifat-Sifat Benda Gas
Benda Gas memiliki sifat antara lain: menempati ruang, volume
(isi) tidak tetap, mempunyai tekanan, dan mempunyai berat.
3) Contoh Benda Gas
Contoh benda gas yaitu, udara yang kita hirup untuk bernafas,
oksigen, uap air, dan sebagainya.
Benda dapat mengalami perubahan wujud seperti, mencair, menyublim,
mengembun, membeku, dan menguap. Perubahan wujud benda ada yang
bersifat tetap (perubahan kimia) dan perubahan sementara (perubahan fisika).
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan benda antara lain
suhu, tekanan, pencampuran dengan air, dan udara.
6. Makna Kolaboratif dalam PTK
Makna kolaboratif dalam PTK menurut Basrowi dan Suwandi (2008),
ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan suatu
masalah yang dikembangkan bersama-sama antara guru dengan kepala
sekolah, guru dengan pengawas sekolah, atau gabungan dari seluruh unsur
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum MI Tegalwaton
1. Keadaan Geografis MI Tegalwaton
Terletak di Jalan Keluarga Sakinah Desa Tegalwaton Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Madrasah ini berdiri
pada tahun 1962 yang luas bangunannya 350 m2 yang terdiri dari ruang kelas,
ruang guru, ruang perpustakaan, ruang UKS, WC guru, WC anak.
Sedangkan batas wilayahnya sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga
b. Sebelah timur berbatasan dengan kebun milik warga
c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga
d. Sebelah barat berbatasan dengan kebun dan sawah milik warga.
Jika ditinjau dari segi lokasi MI Tegalwaton sangatlah strategis karena
terletak di tepi jalan dan sangat mudah untuk di masuki kendaraan bermotor.
2. Profil Madrasah
a. Nama : MI Tegalwaton
b. NSS : 111233220014
c. Alamat :Jl. Keluarga Sakinah, Tegalwaton, Kec. Tengaran,
Kab. Semarang Jawa Tengah.
e. Tahun Berdiri : 1962
f. Luas Bangunan : 350 m2
g. Jumlah Siswa : 110
h. Susunan Organisasi Madrasah
Kepala Sekolah : Titin Jama`alis S. S. Pd.I
Sekretaris : Aries Wibowo S. Pd.I
Bendahara : Ratna Setyawati S.Pd
Seksi-seksi
a. Seksi Kesiswaan : Asroni S.Pd.I
b. Seksi Pramuka : Putu Sri Mulyati
c. Seksi UKS dan Sarpras : Sri Lestari S.Pd.I
d. Seksi Perpustakaan : Romzatun A.Ma
e. Seksi Humas : Nazizah Risma Dewi S.Pd.I
i. Susunan Komite Madrasah
Ketua : Amin Hambali
Sekretaris : Eniyati
Bendahara : Tutik
Anggota : Dzakir, Hanafi, Narju, Hawari, Sarif, dan Bahrudin.
3. Visi & Misi MI Tegalwaton
a. Visi
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam mencapai
prestasi akademik.
2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme guru.
3) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi
masyarakat.
4) Melanjutkan pembentukan karakter islami dengan
pembiasaan-pembiasaan yang baik.
4. Keadaan Guru dan Siswa MI Tegalwaton
a. Keadaan Guru
Guru-guru di MI Tegalwaton merupakan guru yang profesional
mengajar sesuai bidangnya dan lulusan S1 atau sedang menempuh S1,
untuk mengetahui lebih rinci dapat disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1
Daftar Guru MI Tegalwaton
No Nama Pendidikan Jabatan
Titin Jama`alis S. S.Pd.I
Romzatun, A.Ma
Sri Lestari, S.Pd
Tatik Himatul A. S.PdI
8. Ratna Setyawati, S.Pd SI Guru SBK, IPA
b.KeadaanSiswa
Keadaan siswa MI Tegalwaton tahun pelajaran 2013/2014
secara keseluruhan adalah dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.2
1. Sarana dan Prasarana MI Tegalwaton
Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien
sangat diharapkan oleh setiap instansi pendidikan. Untuk mewujudkan
diperlukan kemampuan kerja yang maksimal, disiplin, dan loyalitas yang
Perencanaan organisasi dan pengelolaan yang didukung dengan
pendanaan dan sarana prasarana yang memadai menjadi suatu acuan agar
kemampuan siswa dapat digali dan dikembangkan dengan optimal. Adapun
sarana prasarana yang dimiliki MI Tegalwaton sebagai berikut :
Tabel 3.3
Data Sarana Prasarana MI Tegalwaton Tahun 2013/2014
2. Kegiatan Ekstrakulikuler MI Tegalwaton
Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang tidak wajib diikuti
semua siswa. Karena hanya tambahan di luar jam sekolah atau belajar. Di MI
Tegalwaton mengadakan kegiatan ekstrakulikuler diantaranya :
a. Pramuka
b. Rebana
Subjek penelitian ini adalah anak di kelas IV MI Tegalwaton Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 11 laki-laki
dan 7 perempuan tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan pada bulan
desember pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama kurang
lebih 3 pertemuan dalam 3 siklus masing-masing 2 jam.
Jadwal pelaksanaan tindakan:
1. Pra siklus hari/tanggal : Senin, 9 Desember 2013
2. Siklus I hari/tanggal : Selasa, 10 Desember 2013
3. Siklus II hari/tanggal : Rabu, 11 Desember 2013
4. Siklus III hari/tanggal : Kamis, 12 Desember 2013
Penelitian ini dilakukan di ruang kelas yang biasa untuk melakukan
proses belajar mengajar yaitu ruang kelas 1V MI Tegalwaton Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang.
Adapun secara rinci daftar anak kelas IV MI Tegalwaton sebagai berikut:
Tabel 3.4
Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tegalwaton Kec. Tengaran Kab. Semarang
tahun 2013/2014
Kelamin tua
1. Andi Setiawan L 12 Tahun Karyawan Swasta
2. Anggi Susanto L 12 Tahun Swasta
3. Aan Hana Thasya P 1O Tahun Buruh
4. Desi Fitriani P 9 Tahun Wiraswasta
5. Desi Yuliana P 10 Tahun Swasta
6. Fajar Fitriyanto L 11 Tahun Buruh
7. Ghulam A. Rosyid L 11 Tahun Karyawan Swasta
8. Hanifah Subekti P 10 Tahun Wiraswasta
9. Muhamad Adib L 11 Tahun Swasta
10. Muhamad Muamar L 10 Tahun Karyawan swasta
11. M. Rizqi A. Mujib L 12 Tahun Wirawasta
12. Sobirin L 11 Tahun Petani
13. Oktafian Defa L 11 Tahun Swasta
14. Oktafian Putra P. L 12 Tahun Swasta
15. Putunawang A. P 11 Tahun Swasta
16. Rizal Eka Rismawan L 10 Tahun Petani
17. Tika Fatmawati P 13 Tahun Buruh
18. Wahyu P 10 Tahun Swasta
1. Peran Peneliti
a. Membuat RPP
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran
c. Mengatur pla pembelajaran
d. Membuat perangkat evaluasi
2. Peran Guru
Peran guru dalam penelitian kolaboratif ini adalah melaksanakan apa
yang sudah dilakasanakan oleh peneliti sesuai dengan scenario pembelajaran.
D. Deskripsi Penelitian TindakanI
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10 Desember
2013. Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan
a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda
(Sifat benda cair, bahwa air dapat melarutkan berbagai macam
zat).
b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna
mengetahui perubahan dan perkembangan
d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud
2. Tindakan
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:
1). kegiatan pendahuluan
a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.
b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.
c. apersepsi
2). kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
1) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk
mengerjakan.
2) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
1) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.
2) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan
memberi pengarahan.
3) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan
(melarutkan gula/garam kedalam air).
4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan
c.Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
1) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi
2) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal tersebut.
3) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar
tugas yang telah dibagikan.
4) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang
telah dipelajari.
5) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa
yang belum faham.
3). Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Dalam pelaksanaan ini peneliti melakukan pengamatan.
Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Siswa
Pengamatan terhadap siswa, aspek yang diamati meliputi:
a. Kehadiran siswa
c. Keaktifan bertanya didalam kelas
d. Kemampuan menjawab pertanyaan
2. Guru
Pengamatan terhadap guru, aspek yang diamati meliputi:
a. Penampilan guru di depan kelas
b. Penyampaikan materi
c. Pengelolaan kelas
d. Ketepatan waktu
e. Penggunaan media
4. Refleksi
Pada siklus ini hasil kegiatan belajar mengajar belum mencapai
target yang direncanakan dikarenakan guru belum optimal dalam
memotivasi siswa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ada perbandingan antara nilai pre
test dan post test. Hasil pengamatan proses belajar ada titik kelemahan
dalam pembelajaran yaitu siswa belum sepenuhnya memahami materi
yang disampaikan guru, tetapi siswa yang aktif bertanya bisa
memahami materi yang diajarkan. Dengan perbandingan 2 hasil
penilaian. Post test lebih baik dari pada pre test tetapi belum
agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan motivasi
dalam belajar meningkat.
E. Deskripsi Penelitian Tindakan II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 11 Desember 2013.
Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda (Sifat
benda cair, bahwa air dapat bergerak meresap lewat celah-celah
kecil).
b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna
mengetahui perubahan dan perkembangan
d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud benda
sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.
2. Tindakan
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:
1). kegiatan pendahuluan
a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.
b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.
c. apersepsi
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
a) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk
mengerjakan.
b) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.
b) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan
memberi pengarahan.
c) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan
(memasukkan kapur tulis ke d).alam gelas yang berisi air
dan memasukkan kertas tisu ke dalam gelas yang berisi
air).
d) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan
tersebut.
c.Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi
c) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar
tugas yang telah dibagikan.
d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang
telah dipelajari.
e) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa
yang belum faham.
3). Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Pengamatan pada siklus II dilakukan untuk memperbaiki tindak lanjut
pembelajaran siklus I. Dalam tahap ini peneliti mengamati guru dan
mengamati siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun
aspek-aspek yang diamati sama seperti pada siklus sebelumnya.
4. Refleksi
Pada siklus ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan
pada hasil siklus II, peneliti menunjukkan bahwa dengan media gambar
lebih baik dibandingkan dengan post test sebelumnya dan siswa lebih aktif
dalam menanyakan materi yang belum faham.
F. Deskripsi Penelitian Tindakan III
Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Desember
2013. Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan
a. Guru menyusun RPP pokok bahasan perubahan wujud benda (Sifat
benda cair, bahwa air/benda cair dapat berubah bentuk sesuai
tempat/wadahnya).
b. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa guna
mengetahui perubahan dan perkembangan
d. Mempersiapkan soal-soal IPA pokok bahasan perbahan wujud benda
sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.
2. Tindakan
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi:
a. guru mengucap salam, berdo`a sebelum memulai pelajaran.
b. guru mengabsen siswa dan mengecek kesiapan siswa.
c. apersepsi
2). kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi guru:
a) Guru membagikan soal pre tes dan menyuruh siswa untuk
mengerjakan.
b) Guru mengumpulkan soal dan jawaban siswa.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi guru:
a) Guru membagi siswa menjadi menjadi 3 kelompok.
b) Guru mengemukakan masalah yang akan di praktikkan dan
memberi pengarahan.
c) Guru meminta siswa untuk melakukan percobaan
(memasukkan kapur tulis ke d).alam gelas yang berisi air
dan memasukkan kertas tisu ke dalam gelas yang berisi
air).
d) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil percobaan
tersebut.
Dalam kegiatan konfirmasi guru:
a) Guru membagikan soal yang berkaitan dengan materi
b) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal tersebut.
c) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil lembar
tugas yang telah dibagikan.
d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil materi yang
telah dipelajari.
e) Guru melakukan umpan balik/feed back terhadap siswa
yang belum faham.
3). Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membaca hamdallah untuk mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III diperoleh
dari hasil pengamatan peningkatan dalam pembelajaran yaitu
pembelajaran berjalan dengan baik, dengan media gambar siswa sudah
bisa memahami materi yang disampaikan guru sehingga siswa lebih aktif
dalam menanyakan materi yang belum faham karena dengan media ini
lebih jelas dan konkrit.
Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan siklus III ini ternyata lebih
4. Refleksi
Kegiatan belajar pada siklus III dinilai bisa mencapai target yang
direncanakan. Pada siklus ini proses pembelajaran berlangsung guru telah
melaksanakan semua pembelajaran dengan baik dan data yang terkumpul
hasil belajar siswa sudah memenuhi target KKM. Hasil belajar yang
diperoleh dari siklus III meningkat dibandingkan siklus sebelumnya.
Dengan menggunakan metode eksperimen ini diharapkan dapat