• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SANITASI AIR BERSIH

VIRGIA RINANDA ( 15714006 ) REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN SANITASI

Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan

dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan ( Depkes RI 2004 ) Sanitasi sering juga disebut dengan sanitasi lingkungan dan kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua factor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang mengganggu perkembangan fisik, kesehatannya ataupun kelangsungan hidupnya (Adisasmito, 2006).

Sedangkan menurut WHO sanitasi lingkungan adalah pengawasan terhadap lingkungan fisik manusia yang dapat memberikan akibat yang merugikan kesehatan jasmani dan kelangsungan hidup.

HUBUNGAN SANITASI DAN PENYEDIAAN AIR

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

1. Kesehatan

Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan

pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.

2. Penggunaan air

Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit

penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar.

(2)

Jika sumber daya air tidak mencukupi, air limbah merupakan sumber penyediaan yang menarik, dan akan dipakai baik resmi disetujui atau tidak. Karena itu peningkatan

penyediaan air cenderung mengakibatkan peningkataan penggunaan air limbah, diolah atau tidak dengan memperhatikan sumber-sumber daya tersebut supaya penggunaan ulang ini tidak merusak kesehatan masyarakat.

PENGERTIAN , PERSYARATAN DAN SUMBER AIR BERSIH Pengertian Air Bersih

Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan jasad-jasad lain. Khususnya manusia, manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Didalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55 – 60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak – anak sekitar 65 % , dan untuk bayi sebesar 80 %.

Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci ( bermacam – macam cucian ) dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO dinegara – negara maju tiap orang memerlukan air antara 60 – 120 liter per hari.

Sedangkan dinegara – negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30 – 60 liter per hari.

Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Air yang tidak tercemar,

didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang memenuhi syarat, diharapkan dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa diturunkan.

Persyaratan Air Bersih

Air selain merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, juga dapat menjadi sarana penyebaran penyakit ataupun keracunan. Air bersih yang sehat harus memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. : 416/MENKES/PER/IX/1990.

Adapun persyaratan air bersih sbb.: 1. Syarat Fisik

 Jernih

 Tidak berwarna  Tidak berasa  Tidak berbau

 Temperatur tidak melebihi suhu udara. 2. Syarat Kimia

 Tidak mengandung unsur kimia yang bersifat racun.

(3)

3. Syarat Bakteriologis :

Tidak mengandung kuman parasit, kuman patogen, bakteri E. coli.

Ketentuan : Bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.

4. Syarat Radio aktif :

Tidak mengandung sinar alfa, sinar gamma Sumber – sumber air

Pada prinsipnya semua air dapat diproses menjadi air minum. Sumber – sumber air ini dapat digunakan adalah :

1. Air Hujan

Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan air minum. Tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium oleh karena itu, agar dapat dijadikan air minum yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.

2. Air sungai dan Danau ( Air Permukaan)

Menurut asalnya sebagia dari air sungan dan air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran – saluran kedalam sungai atau danau ini. Oleh karena air sungan dan danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran, maka bila akan dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.

3. Mata Air

Air yang keluar dari mata air biasanya keluar dari air tanah yang muncul secara alamiah. Oleh karena itu air dari mata air ini, bila belum tercemar oleh kotoran sudah dapat

dijadikan air minum langsung. Tetapi karena kita belum yakin apakah betul belum tercemar, maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum diminum. 4. Air sumur dangkal

Air ini keluar dari dalam tanah, maka juga disebut air tanah. Air berasal dari lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda – beda. Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu, perlu direbus dahulu sebelum diminum.

5. Air Sumur Dalam

Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dal;amnya dari permukaan tanah biasanya diatas 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar air sumur dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung ( tanpa melalui pengolahan ).

(4)

HUBUNGAN SANITASI AIR DAN KESEHATAN

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sedangkan sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada

pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah (tempat sampah) dan pembuangan air limbah (SPAL).

1. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat

rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit- penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat

menimbulkan wabah penyakit dimana-mana (Chandra,2007). Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan

I. Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.

II. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa

menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar. 2. Pengaruh Air Terhadap Kesehatan

(5)

Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002). Sementara itu, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan cara penularannya. Mekanisme penularan penyakit sendiri terbagi menjadi empat, yaitu (Chandra, 2007) 1. Waterborne mechanism

Dalam mekanisme ini, kuman patogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomielitis.

2. Waterwashed mechanism

Mekanisme penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu :

a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak. b. Infeksi melalui kulit dan mata, seperti skabies dan trachoma.

c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit leptospiros 3. Water-based Mechanism

Penyakit yang ditularkan dengan mekanisme ini memiliki agent penyebab yang

menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis

4. Water-related Insect Vector Mechanism

Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengan mekanisme penularan semacam ini adalahfilariasis, dengue, malaria, dan yellow fever.

PENYEBAB BURUKNYA KUALITAS AIR DAN SANITASI DI INDONESIA

Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau

mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

Pencemaran air dapat di sebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

(6)

berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum 5. Pencemaran air oleh sampah.

Ada dua masalah pokok yang menyebabkan buruknya kualitas air di Indonesia :

1.Rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Masih banyak penduduk Indonesia yang buang air besar sembarangan tentu

menyebabkan buruknya kualitas air di Indonesia terutama pada sumber-sumber air yang seharusnya menjadi sumber penghidupan warga. Dengan tingkat populasi yang tinggi, namun kesadaran akan lingkungan yang rendah semakin memperparah kondisi tersebut. Masyarakat Indonesia masih sering membuang limbah rumah tangga, sampah, dst. Padahal sungai-sungai itulah yang menjadi sumber penghidupan mereka. Belum juga eksploitasi air tanah untuk kepentingan fasilitas hotel, apartemen, dan perkantoran yang menyebabkan semakin berkurangnya debit air bersih.

2. Rendahnya alokasi APBD tiap daerah yang digunakan untuk memperbaiki layanan air bersih dan sanitasi.

Berdasarkan data dari Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri, pada tahun 2010 yang lalu, rata-rata alokasi belanja sanitasi seluruh kota dan kabupaten di Indonesia masih di angka 1,5% dari total belanja APBD. Dibandingkan pada saat tahun 2006 yang alokasi rata-ratanya hanya 0.5%, hal itu tentu mengalami kenaikan yang signifikan. Namun, berkaca dari kondisi Indonesia saat ini, hal itu tentu jauh dari kata layak, karena kondisi sanitasi dan air bersih di Indonesia telah mencapai taraf yang sangat memprihatinkan.

SOLUSI DAN UPAYA

Ada 3 langkah strategis yang harus diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah air bersih dan sanitasi :

1. Pemerintah terus menggalakkan upaya penumbuhan kesadaran masyarakat

terhadap lingkungan sekitarnya melalui program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). PHBS mengupayakan untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sasaran penyuluhan program ini adalah kelas IV dan V SD/sederajat. Namun, perlu digarisbawahi, bahwa hendaknya penyuluhan tentang PHBS sebaiknya lebih dimulai dari dini. Bahkan sejak taman kanak-kanak, pemerintah harus memberikan penyuluhan juga. Mulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan sebelum makan, gosok gigi dua kali sehari, dan lainnya. Sehingga,

(7)

penanaman perilaku hidup sehat dapat teraplikasikan sejak anak didik berada di

pendidikan dasar.

PHBS seharusnya juga tidak hanya diberikan kepada anak-anak. Orang tua pun juga perlu diberi pengetahuan tentang ini. Sebab, orang tua-lah yang membentuk pribadi dan perilaku anak tersebut. Secara tidak langsung, orang tua juga menjadi pengawas bagi anak saat di rumah, apakah anak tersebut mampu melaksanakan perilaku hidup sehat ataukah tidak.

2. Menaikkan anggaran untuk meningkatkan fasilitas untuk mengakses air bersih serta sanitasi yang layak.

3. Pemerintah dapat menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional yang berkaitan dengan hal ini. Misalnya lembaga PBB, seperti WHO atau World Health

Organization.

Upaya – upaya untuk meningkatkan sanitasi air

1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.

2. Tidak membuang sampah ke sungai.

3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.

4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.

5. Melakukan penanaman pohon.

6. Tidak melakukan kegiatan rumah tangga seperti MCK di sungai atau di dekat sumber air lainnya.

7. Membuat sumur resapan

Sumur resapan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur serapan berfungsi untuk membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah dan kembali ke siklus air yang semestinya sehingga tidak menggenang di

permukaan.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.unicef.org/indonesia/id/A8_-_B_Ringkasan_Kajian_Air_Bersih.pdf. Diakses pada tanggal 24 Agustus 2016 pukul 01.09 WIB

(8)

 http://eprints.undip.ac.id/31574/1/bab_1.pdf. Diakses pada tanggal 24 Agustus

2016 pukul 00.34 WIB

http://www.ampl.or.id/program/program-nasional-penyediaan-air-minum-dan-sanitasi-berbasis-masyarakat-pamsimas-/2 Diakses pada tanggal 24 Agustus 2016 pukul 00.56 WIB

Referensi

Dokumen terkait

PER mengukur apakah suatu saham berada pada keadaan underpriced dan overpriced ., Apabila PER terlalu rendah akan kurang diminati investor karena menstimulasi

Adanya keterkejutan menghadapi budaya baru yang dirasakan subjek CHY terutama karena adanya perbedaan bahasa yang sangat mencolok, perbedaan iklim, kebiasaan

mumpuni dibidang pekerjaan umum dan output yang dihasilkan oleh usaha setiap pegawai harus memenuhi apa yang ditargetkan lembaga. Upaya dalam rangka mencapai tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mengenai perencanaan karir yang yang matang baik dari aspek pekerjaan maupun dalam hal studi lanjutan atau (belajar),

Anggaran yuran keseluruhan program akademik KUIS dalam dokumen Maklumat Program ini disediakan sebagai panduan umum kepada calon/ bakal pelajar serta ibu bapa yang

Pada akhirnya, upaya implementasi konsep Portal IMBA (Informasi Mengenai Bencana di Tempat Wisata) dapat mewujudkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam

Sedangkan untuk pihak manajemen Rumah Sakit, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang kepemimpinan, motivasi dan beban kerja di ruangan serta

Pada bagian output terdapat pemanas yang digunakan untuk melakukan proses pemanasan dan sterilisasi, solenoid yang digunakan untuk mengunci dan membuka kunci pintu