• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hasil Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) program IPA pada Tahun 2015 menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika menjadi rata-rata nilai terendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Secara berurut nilai rata-rata mata pelajaran pada UN SMA dari yang terendah yaitu matematika, kimia, biologi, bahasa indonesia dan fisika, rata-rata nilai tersebut sebesar 59.17, 59.98, 64.04, 65.83 dan 67.4. Rata-rata nilai matematika tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya (2014) yaitu dari 60,4 menjadi 59,17. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa untuk program IPA, nilai rata-rata Matematika mengalami penurunan dari sebelumnya 60,4 menjadi 59,17 (Indriani, 2015). Dengan statistik tersebut, hasil belajar matematika merupakan hasil belajar yang buruk dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Pelaksanaan UN tingkat SMA dilakukan pada akhir semester kelas XII. Materi yang diujikan adalah semua materi yang diperoleh dari kelas X sampai kelas XII. Selain itu mata pelajaran yang diujikan ada beberapa mata pelajaran selain matematika. Dengan beberapa mata pelajaran yang terdapat pada UN, siswa membutuhkan daya ingat dalam menyelesaikan soal UN. Ari (2012) mengatakan bahwa matematika membutuhkan daya ingat rumus dengan kecepatan berhitung agar bisa mengerjakan soalnya sesuai waktu yang disediakan. Oleh karena itu, siswa memerlukan daya ingat untuk dapat menyelesaikan UN pada semua mata pelajaran dengan baik. Pada mata pelajaran matematika program IPA terdapat 6 kompetensi yang dibagi menjadi 30 indikator materi untuk diujikan di UN. Terdapat 11 indikator pada sub materi kelas X dengan persentase 36,66%, 9 indikator pada sub materi kelas XI dengan persentase 30%, dan 10 indikator pada sub materi kelas XII dengan persentase 33,33%. Dengan persentase yang hampir merata disetiap kelas, hal

(2)

2 tersebut tentunya membutuhkan daya ingat yang baik untuk menyelesaikan soal pada materi kelas X dan XI.

Robert dkk (2013), menjelaskan bahwa pemahaman tentang daya ingat merupakan hal yang sangat penting. Memori atau ingatan tentunya menjadi hal yang penting dimiliki oleh siswa. Memori menjadi kebutuhan dalam mengingat materi pada setiap mata pelajaran. Dibutuhkan daya ingat yang baik bagi setiap siswa agar memudahkan dalam mengerjakan UN dengan baik. Oleh karena itu, siswa harus memiliki daya ingat yang baik agar materi pada setiap mata pelajaran dapat tersimpan dalam memori dengan baik, sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal untuk setiap mata pelajaran termasuk matematika.

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran konsep. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Angga dkk (2012), bahwa salah satu aspek yang terkandung dalam pembelajaran matematika adalah konsep. Konsep dasar matematika merupakan hal yang penting dalam pembelajaran matematika, karena matematika merupakan pembelajaran yang memerlukan pemahaman konsep. Konsep dasar dalam matematika menjadi landasan untuk mengembangakan ilmu matematika tersebut. Dengan menguasai konsep maka pembelajaran matematika akan menjadi lebih mudah. Sahat (2012) menjelaskan bahwa konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian, sehingga dapat menentukan apakah objek atau kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide tersebut. Dari definisi tersebut pembelajaran matematika yang menggunakan konsep tersebut tentunya tidak efektif bila menggunakan teknik menghafal karena akan lebih cepat hilang dalam ingatan. Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Angga dkk (2012), sebagai fasilitator di dalam pembelajaran, guru semestinya memiliki pandangan bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu, yaitu memahami konsep yang diberikan. Oleh karena itu, peran seorang guru menjadi penting dalam memberikan pembelajaran karena pembelajaran matematika adalah pembelajaran konsep.

(3)

3 Pengetahuan konsep matematika yang dimiliki oleh setiap siswa diperoleh dengan gaya belajar yang berbeda pada setiap siswa. Gaya belajar siswa merupakan cara siswa dalam memperoleh informasi berupa konsep matematika yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Yudha (2013), menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara termudah bagi seseorang untuk belajar dan bagaimana mereka memahami suatu hal (pelajaran). Dengan menggunakan gaya belajar yang sesuai maka akan membantu siswa dalam pembelajaran matematika mengenai pemahaman konsep matematika. Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Mahmud (2010) bahwa setiap orang memiliki gaya belajar yang unik, gaya ini layaknya tanda tangan. Dengan gaya belajar yang berbeda-beda, maka siswa hendaknya memahami kemampuan diri sendiri agar dapat mempermudah mengatur gaya belajar yang sesuai sehingga memperoleh hasil belajar yang maksimal. Menurut DePorter dan Hernacki (2010), gaya belajar dibedakan menjadi tiga berdasarkan modalitas, yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Dengan gaya belajar yang berbeda, ada siswa dengan gaya belajar visual yaitu belajar dengan cara melihat, ada juga siswa dengan gaya belajar auditorial yaitu belajar dengan cara mendengar, sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh yang terlibat langsung dalam kegiatan.

Hertati (2013), berpendapat bahwa gaya belajar adalah cara belajar seseorang dalam memperoleh pengetahuan, menyerap informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan masalah. Dari penjelajan tersebut gaya belajar yaitu bagaimana siswa memperoleh informasi kemudian menyimpan dalam memori kemudian digunakan dalam memecahkan masalah. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa hasil belajar dan daya ingat dipengaruhi oleh gaya belajar siswa (Modebelu, 2014). Gaya belajar berpengaruh dalam pembelajaran karena ingatan siswa mengenai pengetahaun dipengaruhi oleh bagaimana siswa memperoleh pengetahuan tersebut. Proses mendapatkan ilmu tersebut akan membantu siswa dalam meningkatkan daya ingat pemahaman pada setiap konsep matematika.

(4)

4 Gaya belajar yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan daya ingat siswa. Abdul (2012), menjelaskan bahwa dengan pemahaman yang baik terhadap karakteristik siswa, guru akan dapat menyesuaikan metode pembelajaran yang digunakannya yang tentunya sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa. Oleh karena itu setiap guru sebaiknya memahami karakteristik dari setiap siswa sehingga dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Dari penjelasan tersebut, bahwa memori siswa dipengaruhi oleh bagaimana proses siswa memperoleh pengetahuan tersebut yaitu gaya belajar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengangkat judul analisis daya ingat siswa Sekolah Menengah Atas terhadap Konsep Matematika Berdasarkan Gaya Belajar. Berdasarkan angket, di SMA Muhammadiyah 1 Malang terdapat siswa dengan gaya belajar yang berbeda yaitu visual, auditorial dan kinestetetik. Oleh karena itu tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Malang

1.2 Rumusan Masalah

Kemampuan daya ingat siswa terhadap konsep matematika akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Kemampuan daya ingat siswa dipengaruhi dari cara belaja siswa. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana daya ingat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belajar siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah yaitu mengenai bagaimana daya ingaat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belaja. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan daya ingat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belajar siswa.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan batasan dalam melakukan penelitian ini agar penelitan ini menjadi terarah dalam mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu untuk mendeskripsiskan daya ingat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belajar siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetik di

(5)

5 SMA kelas XII IPA pada materi eksponen. Daya ingat adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui dari apa yang diperoleh sebelumnya. Gaya belajar adalah adalah cara dari bagaimana seseorang menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar visual adalah cara belajar seseorang dengan cara melihat. Gaya belajar auditorial adalah cara belajar seseorang dengan cara mendengar. Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar seseorang dengan cara melakukan tindakan.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoritik penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat memberikan informasi mengenai kemampuan daya ingat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belajar siswa. Secara praktik manfaat penelitian ini yaitu agar pembaca mengetahui kemampuan daya ingat siswa yang dibedakan berdasarkan gaya belajar dalam mempertahankan konsep matematika. Pembaca dapat mengetahui perbedaan kemapuan daya ingat siswa terhadap konsep matematika berdasarkan gaya belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Sensor efek Hall biasanya terbuat dari plat dari material semikonduktor tipis, seperti gallium arsenide (GaAs), indium arsenide (InAs) atau Indium antimode (InSb)

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa, Perpustakaan adalah salah satu unit kerja dari suatu badan atau lembaga yang berupa tempat untuk

Di pasar sentral rakyat Sungguminasa kabupaten gowa dapat dikatakan sudah memenuhi standar karena para pemotong ayam sudah mengikuti pelatihan khusus yang di

Dalam masa yang sama, Noh yang juga Menteri Kesejahteraan Bandar, Perumahan dan Kerajaan Tempatan itu turut membidas penyokong pembangkang yang mempertikaikan usaha wakil-

Hasil SEM menunjukkan tekstur yang merata, halus, dan rongga yang besar sehingga dapat menghasilkan hasil nilai keempukan nugget ayam terbaik yaitu sebesar 10,11

Dengan terbuktinya pengaruh yang sangat kecil dan tidak signifikan antara persepsi siswa terhadap penyelesaian masalah akademis di SMA Perguruan Buddhi maka diharapkan guru

Kondisi tersebut adalah kondisi saat ini yang telah mengalami perubahan dari hutan rawa gambut menjadi beberapa bentuk tataguna lahan sebagai akibat dari kehilangan

Dalam penelitian ini akan digunakan metode support vector machine dan akan dilakukan seleksi atribut dengan menggunakan particle swarm optimization untuk