Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 68
STUDI KUALITATIF: EVALUASI OUTPUT
PROGRAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS
DENGAN PEMERIKSAAN IVA DI KABUPATEN KARAWANG
Kualitatif Study: Output Evaluation in Prevention Program of Cervical Cancer With IVA Test in Karawang Regency
Nelly Apriningrum1*
1 Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang
Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukja mbe Karawang 41361. naellyaperlote @ya hoo .co m
ABSTRAK
Angka kematian akibat kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara di negara berkembang, termsuk Indonesia. Salah satu upaya untuk menurunkan insiden dan kematian yang disebabkan kanker serviks salah satunya melalui program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Salah satu kabupaten yang dipilih menjadi pilot project pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di wilayah Jawa Barat sejak tahun 2007 sampai 2012 adalah Kabupaten Karawang, pencapaian target hingga saat ini masih di bawah target nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komponen output pada program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang dengan menggunakan logic model. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan strategi studi kasus. Subyek penelitian berjumlah 16 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kegiatan program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA pada site I lebih baik dibandingkan site II. Perbaikan komponen output diperlukan untuk meningkatkan pencapaian target program baik secara kuantitas maupun kualitas.
Kata kunci: Evaluasi program, output, iva, model logika. ABSTRACT
The incidence and mortality of cervical cancer ranks second only to breast cancer in women in developing countries, including Indonesia. One effort to reduce the incidence and mortality of cervical cancer are caused by cervical cancer prevention program with Visual Inspection Acetic Acid (VIA) examination. One of the districts chosen as a pilot project to prevent cervical cancer by examination of VIA in the area of West Java was Karawang regency, until the end of the program, the achievement is still below the national target. This study aim s to evaluate the output component of cervical cancer prevention program with IVA examination in Karawang regency by logic model’s. This research used a qualitative method with case study approach strategy. Subjects of this study included 16 informants. The results showed that the research activities at the site I was better than the site II. Repairs on output component necessary to improve the achievement of the program both in quantity and quality.
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 69
PENDAHULUAN
Indikator status kesehatan dan kualitas hidup suatu negara salah satunya dapat diketahui dari angka harapan hidup masyarakatnya. Kesatuan dunia menyatakan bahwa angka harapan hidup Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menempati urutan ke 137 dari 223 negara, sedangkan berdasarkan urutan PBB berada pada urutan 108 dari 191 negara, dengan angka harapan hidup perempuan Indonesia 73,38 tahun. (Bappenas 2014)
Data statistik WHO menyebutkan terdapat 8.2 juta kematian setiap tahunnya di dunia, dengan penyebab kanker dalam dekade 5 tahun terakhir ini. Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks menempati urutan kedua setelah kanker payudara pada perempuan di negara berkembang yang menyerang pada usia reproduktif. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk menurunkan insiden dan kematian yang disebabkan kanker serviks melalui pendekatan terapi maupun pencegahan faktor risiko. Angka kejadian dan angka kematian kanker serviks di negara maju telah menurun berkat suksesnya program skrining massal dengan test Pap smear
yang telah terbukti mampu menurunkan mortalitas dan morbiditas kanker serviks hingga 70 %, namun di Indonesia test Pap smear tersebut belum mampu menurunkan mortalitas dan morbiditas kanker serviks karena berbagai kendala sarana prasarana, sumber daya manusia, pendanaan, organisasi pelaksana maupun keadaan geografis. (Rasjidi 2010), (Globocan 2012), (Supannee et al. 2006)
Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi dengan sasaran pada kelompok usia yang tepat dan sistem rujukan yang efektif di semua tingkat pelayanan kesehatan. Beberapa metode yang dapat digunakan meliputi program pemeriksaan sitologi berupa tes pap dan pemeriksaan DNA HPV, selain itu pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) merupakan metode yang dapat dilakukan secara massal dan murah serta menjawab kendala pada metode tes pap smear. Menurut penelitian sensitivitas IVA untuk mendeteksi kanker serviks sebesar 75 %, dengan spesifisitas sebesar 85 % serta hasil pemeriksaan IVA yang positif menunjukkan adanya lesi prakanker serviks. (Rasjidi 2010),
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 70 (Denny et al. 2006)
Departemen K e s e ha t a n RI menyelenggarakan pilot project
program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA pada tahun 2007 di beberapa kabupaten wilayah Indonesia meliputi kabupaten Deli Serdang (Sumatra Utara), Gowa (Sulawesi Selatan), Gresik (Jawa Timur), Kebumen (Jawa Tengah) Gunung Kidul (DIY) dan Karawang (Jawa Barat) yang selanjutnya dikembangkan di beberapa daerah lainnya. Jawa Barat menduduki peringkat ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Karawang merupakan salah satu kabupaten di wilayah Jawa Barat dengan kasus kanker serviks yang relatif tinggi sebagaimana dilaporkan oleh RSUD Kabupaten Karawang pada tahun 2007 tercatat 216 kasus, tahun 2008 sebanyak 209 kasus dan tahun 2009 tercatat 198 kasus. (Rasjidi 2010), (RSUD 2010)
Pelaksanaan program pencegahan kanker serviks me mb ut uhk a n monitoring dan evaluasi di setiap daerah, upaya terpadu harus dilaksanakan mulai dari tatanan bawah diantaranya adalah puskesmas. Pengendalian kanker serviks dapat dilakukan melalui skrining serta diikutipengobatan adekuat, sebagaimana fakta yang ada terdapat lebih dari 50 %
perempuan terdiagnosa kanker serviks tidak pernah menjalani skrining.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang telah melakukan evaluasi untuk perbaikan melalui kerjasama dengan JHPIEGO dan didapatkan capaian hasil sebesar 20,14 % dari target tahunan dan hasil IVA positif sebanyak 2,9 %. Masih rendahnya pencapaian target program skrining kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang yang baru mencapai 34,4 % masih bersifat fisik, sehingga perlu evaluasi terhadap program dengan menggunakan logic model sebagai model evaluasi untuk mengidentifikasi pencapaian serta mengetahui permasalahan pelaksanaan program yang sedang atau telah dilakukan serta memberikan pemahaman pada seluruh steakholders, membantu pelaksana kegiatan program menginformasikan desain program tersebut kepada masyarakat, menemukan permasalahan serta mengidentifikasi bagaimana cara penyelesaianya. (Dinkes Kabupaten Karawang 2013), (Ghazali et al. 2009), (Ahmady et al. 2014), (Frye & Hemmer 2014)
Jenis kanker terbanyak kedua yang menyerang perempuan di negara berkembang adalah kanker serviks.
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 71 Diperkirakan terdapat 15.000 kasus baru
kanker serviks setiap tahunnya di Indonesia, dengan angka kematian diperkirakan 7.500 kasus per tahun. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dilaksanakannya program pencegahan kanker serviks melalui pemeriksaan IVA dengan biaya murah yang dapat dilakukan oleh bidan sebagai tenagakesehatan yang langsung berhubungan dengan perempuan. Kabupaten Karawang sebagai salah kabupaten di wilayah Jawa Barat dengan kejadian kanker serviks hingga saat ini masih tinggi, dan sebagai salah satu wilayah percontohan pencegahan kanker serviks dengan menggunakan IVA sejak tahun 2007, pencapaian target tersebut masih di bawah target yang ditentukan yaitu baru mencapai 34,4 % dari standar nasional yaitu > 80 %, sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan menggunakan logic model khususnya pada komponen proses agar dapat diketahui beberapa permasalahan serta diperolehnya umpan balik untuk peningkatan upaya deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan IVA. (Rasjidi 2010), (Dinkes Kabupaten Karawang 2013), (Yin 2013).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas
Kesehatan untuk mengetahui permasalahan pada komponen output dalam kegiatan program serta meningkatkan pencapaian target pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan strategi studi kasus yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena sosial yaitu masalah belum tercapainya target program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang dengan menggunakan logic model yang menitikberatkan pada komponen output.(Cresswell 2010), (Yin 2013)
Subjek penelitian ini meliputi pengelola, pelaksana dan pengguna program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang, meliputi kepala seksi Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2TM) Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, kepala bagian program pencegahan kanker serviks Dinas Kabupaten Karawang, dokter/kepala puskesmas, penanggung jawab program IVA puskesmas, bidan pelaksana IVA, kader dan klien program IVA yang
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 72 memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi,
serta bersedia menjadi informan dengan mengisi lembar informed consent.
Pengambilan informan sebagai sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan strategi variasi maksimal. Tempat yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada pelayanan pemeriksaan IVA di puskesmas Kabupaten Karawang dengan pencapaian target tinggi yang disebut sebagai sebagai site I dan pencapaian target rendah sebagai site II. Pengambilkan data pada penelitian ini dengan melakukan wawancara type semi terstruktur open ended question pada informan yang memenuhi persyaratan dan telah mencapai saturasi data pada 16 informan yang disimpan dalam voice recorder. (Yin 2013). Pengumpulan data sekunder melalui studi dokumentasi dengan melihat, menganalisis berbagai dokumen yang relevan meliputi data laporan bulanan program IVA puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten, sertifikat pelatihan dan buku kunjungan klien serta melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data non verbal dari informan selama kegiatan penelitian. Analisis data meliputi transkripsi hasil wawancara, reduksi, koding, kategorisasi, menentukan thema
dan menyusun thick description.
HASIL PENELITIAN
Komponen output dalam penelitian program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di puskesmas site I dan II dimaksudkan sebagai bahan untuk melakukan crosschek atau sebagai triangulasi evaluasi program IVA. Komponen output diperoleh dari hasil kajian dokumen dengan mengecek kelengkapan dokumen serta hasil wawancara untuk melihat pencapaian target kelompok sasaran yang melakukan pemeriksaan IVA serta melihat kepuasan kelompok sasaran terhadap pelaksanaan program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA.
Pencapaian target sasaran kelompok program pencegahan kanker serviks dengan menggunakan metode IVA didapatkan berdasarkan laporan bulanan setiap puskesmas penyelenggara program IVA yang diakumulasikan setiap tahunnya. Berdasarkan dokumentasi dan catatan lapangan jumlah WUS sebagai kelompok sasaran program IVA pada tahap I di site I sebanyak 10.654 dengan pencapaian target sebanyak 77,4 %, sedangkan pada site II sebanyak 13.718 dengan pencapaian target sebanyak 47,6 %.
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 73 Jumlah sasaran program IVA tahap
II terdapat penambahan baik pada site I maupun II, sebaliknya pencapaian target menurun. Jumlah sasaran di site I sebanyak 14,302 WUS dengan pencapaian target sebanyak 53,4 %, sedangkan pada site II sebanyak 14,275 % dengan pencapaian target 12,9 %
Selain jumlah sasaran dan pencapaian target, pada komponen output juga didapatkan koding respon klien terhadap program pemeriksaan IVA. Hasil penelitian pada tahap I baik site I dan site II menyebutkan bahwa respon klien pada awal program kurang baik, namun pada pertengahan program klien menunjukkan respon yang cukup baik, sedangkan hasil pada tahap II di site I dan site II klien menunjukkan respon yang baik. Hasil penelitian pada koding respon klien tidak didukung dengan adanya kuesioner untuk penilaian, namun hanya dengan melakukan wawancara mendalam kepada bebeberapa klien yang telah melaksanakan pemeriksaan IVA dan yang belum melaksanakan pemeriksaan IVA, sebagaimana kutipan :
“...sekarang lebih mudah, bukan lebih mudah apa ya... katakanlah lebih mudah untuk menggaet orang walaupun dia harus membayar, mungkin sudah merasa butuh ya... dulukan apa sih IVA gitu kan ... dengernya masih baru juga. kedua juga orang denger nya masih takut-takut tapi sekarang justru bahkan
yang sudah 5 tahun pun dulu, bahkan sudah balik lagi untuk konterol, rata-rata banyak yang seperti itu ,ada yang 4 tahun baru kontrol lagi, ada yang 5 tahun sudah waktunya kontrol ada yang seperti itu” (PL 01)
“ Kalau untuk khusus program IVA,
yang saya tahu memang belum ada survei yang dilakukan dengan kuesioner untuk
mengetahui kepuasan pelanggan
mengenai program ini, hanya saja mungkin langsung bertanya ke pasien gitu, & rata-rata memang mereka cukup
senang dg diadakannya program
ini.“(KP 01)
Permasalahan lain yang muncul pada komponen output adalah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yaitu paradigma kesehatan yang belum dipahami oleh masyarakat. Hasil penelitian menyebutkan adanya paradigma sehat yang kurang tepat pada masyarakat sasaran. Pola pikir masyarakat tentang upaya preventif terhadap penyakit kanker serviks masih kurang tepat pada tahap I baik pada site I maupun II, sedangkan pada tahap II terdapat perubahan persepsi dan peningkatan pemahaman.
Perubahan berupa peningkatan pemahaman dibutuhkan motivasi yang kuat baik dari dalam dan luar diri seseorang. Rendahnya pencapaian target program IVA kemungkinan disebabkan oleh rendahnya motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaaan IVA karena pemahaman yang kurang,
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 74 sebagaimana kutipan wawancara ini:
“Skrining & preventifnya belum ada pemahaman dari masyarakat,
pemberdayaannya masih kurang,
sebenarnya motivasi dari masyarakat
yang masih kurang, yang penting mereka
tau dl manfaatnya, karena kendalanya salah satunya dari pemahaman WUSnya sendiri, kultur atau religi mungkin ya.. misalnya pemahaman, agama... itu yg kelihatannya masih tabu. Saya pengen timbul kesadaran bahwa ini kebutuhan mereka, di daerah mana gitu... mereka loh yang minta diperiksa, disini mah bedaa, jadi belum ada kebutuhan dari
mereka sendiri gitu ...” (KP 02)
Partisipasi masyarakat merupakan komponen utama dalam pemberdayaan masyarakat. Umpan balik pelayanan dari klien sangat diperlukan sebagai salah satu bentuk untuk mengetahui dan menilai hasil suatu kegiatan, apakah pelayanan yang sudah diberikan sesuai dengan kebutuhan dan sesuai prosedur. Berikut rangkuman uraian hasil komponen output pada penelitian kualitatif ini.
Tabel 1.1 Hasil Penelitian Komponen Output Evaluasi Program Pencegahan Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di Kabupaten Karawang
Variabel Tahap I Tahap II
Site Site I Site II Site I Site II
1. Capaian target a. Data akseptor IVA - 77,4 % - 47,6 % - 53,4 % - 12,9 % Sasaran - 10.654 - 13.718 - 14.302 - 14.275 b. Respon - Awal program
kurang baik - Pertengahan program cukup baik - Awal program kurang baik - Pertengahan program cukup baik - Baik - Baik
Dokumentasi * - Tidak ada kuesioner - Tidak ada kuesioner - Tidak ada kuesioner - Tidak ada kuesioner 2. Pemberdayaan
a. Paradigma - Pola pikir kurang tepat
- Pola pikir kurang tepat
- Peningkatan pemahaman
- Peningkatan pemahaman b. Motivasi - Kurang - Kurang - Kurang - Kurang Komponen output pada penelitian
evaluasi program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang masih belum memenuhi target yang diharapkan, permasalahan pada komponen input
maupun proses seperti SDM, pendanaan,
kerjasama lintas sektor dan lintas program serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini terhadap penyakit menjadi kendala dalam pencapaian dan tujuan program ini. Berikut peta konsep komponen
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 75 Ket : Pemberdayaan Paradigma Motivasi Output Capaian Akseptor Respon
Tema Kategori Koding
Bagan 1.1 Peta Konsep Penelitian Kualitatif Evaluasi Output Program Pencegahan Kanker Serviks
dengan Pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui gambaran penelitian kualitatif evaluasi program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA di Kabupaten Karawang. Komponen input
merupakan variabel yang menentukan terlaksananya kegiatan program ini. Perbedaan komponen pada tahap I dan II pada masing-masing site penelitian berdampak pada proses dan output pada tahap II. Adanya beberapa kendala pada komponen input seperti keterbatasan SDM meliputi jumlah SDM, tidak adanya peran dan fungsi dokter sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan dalam pengobatan, keterbatasan dana pada variabel pendanaan. Keterbatasan ruang pelayanan, bahan habis pakai, dan media promosi pada variabel sarana dan prasarana. Menurunnya kerjasama lintas program dan lintas sektor pada variabel
sosialisasi. Selain itu kendala pada komponen proses meliputi variabel perencanaan, pengorganisasian, pelaksanan maupun pengawasan juga berdampak pada keberlangsungan kegiatan program.
Kegiatan program pencegahan kanker serviks dengan pemeriksaan IVA dapat terlaksana karena didukung dengan adanya input yang telah dipersiapkan. Proses pelaksanaan program yang optimal yang didukung dengan persiapan
input yang baik akan berdampak pada
output yang baik. Perbedaan
perencanaan dan pengorganisasian dan pelaksanaan dikedua site penelitian pada tahap I dan II memberikan hasil yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing puskesmas site
penelitian mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun secara keseluruhan puskesmas site I tergambarkan lebih baik
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 76 dibandingkan site II dilihat dari beberapa
variabel pada komponen output.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa jumlah klien yang datang ke pelayanan kesehatan untuk melakukan pemeriksaan IVA sebagai upaya deteksi dini kanker serviks baik didalam gedung dan luar gedung di kedua site penelitian masih belum mencapai target. Pencapaian target site I berdasarkan laporan dinas kesehatan tahun 2015 sebesar 53,4 % sedangkan
site II sebesar 12,9 %. Perbedaan pencapaian pada kedua site dengan sasaran yang hampir sama rata-rata 13.328 sasaran kemungkinan disebabkan karena beberapa faktor diantaranya keterbatasan pada input maupun proses. Selain rendahnya jumlah akseptor IVA, belum optimalnya pemberdayaan masyarakat menjadi penghambat meningkatnya output pada penelitian ini. (Dinkes Kabupaten Karawang 2016), (Sutisna et al. 2006).
Pemberdayaan merupakan ujung tombak dari upaya promosi kesehatan baik di puskesmas atau layanan kesehatan lainnya. Pemberdayaan bukan hal sederhana, namun membutuhkan kecermatan dan ketekunan.
Pemberdayaan hakekatnya untuk membantu kelompok sasaran agar memiliki pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk mencegah, mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya. Pemberdayaan sebagai proses membuat orang agar mampu meningkatkan kontrol atas keputusan dan tindakan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yang bertujuan memobilisasi individu dan kelompok rentan dengan memperkuat keterampilan.
Kepuasan klien juga menjadi luaran dalam penelitian ini. Hasil penelitian menyebutkan klien yang telah mendapatkan pelayanan IVA merasa puas dan nyaman dengan pemeriksaan yang didapatkannya, meskipun beberapa klien yang belum melakukan pemeriksaa IVA karena merasa takut. Kekhawatiran menjadi hilang dengan hasil yang negatif, namun penilaian kepuasan akseptor IVA belum dapat didukung dengan data yang akurat karena hanya berdasarkan paparan lisan. Kepuasan klien sejalan dengan penelitian tentang evaluasi pelaksaan konseling menyusui di Kota Jambi yang menyatakan bahwa sebagian klien merasa puas dan sebagian merasa kurang puas karena keterbatasan waktu pemberian konseling. (Murtiyarini et al. 2014)
Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA ).Vo l.X. No.2, Septembe r 2017 77
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan logic model dapat disimpulkan bahwa kegiatan program pencegahan kanker serviks di Kabupaten Karawang masih kurang optimal ditinjau dari komponen output. Komponen output variabel capaian target pada tahap II di kedua site penelitian mengalami penurunan yang diikuti dengan penambahan jumlah sasaran, namun demikian respon kelompok sasaran mengalami perbaikan, demikian juga variabel paradigma. Untuk mengatasi berbagai kendala pada komponen output maka diperlukan
refreshing, monitoring dan evaluasi
berkala serta membuat komitmen kebijakan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmady, S. et al., 2014. Educational
Program Evaluation Model,
From the Perspective of the New Theories.
Bappenas, 2014. Angka Harapan Hidup
Penduduk Indonesia.
Cresswell, J., 2010. Research Design
Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif dan Mixed,
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Denny, L., Quinn, M. &
Sankaranarayanan, R., 2006.
Screening for Cervical Cancer
in Developing Countries.
Dinkes Kabupaten Karawang, 2013.
Rekapitulasi Kegiatan Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim
Puskesmas Klinik IVA
Kabupaten Karawang. Juli 2007
s/d 2013.
Dinkes Kabupaten Karawang, 2016.
Rekapitulasi Kegiatan Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim
Puskesmas Klinik IVA
Kabupaten Karawang Tahun 2016.
Frye, A.W. & Hemmer, P.A., 2014.
Program Evaluation Models
And Related Theories : AMEE
Guide.
Ghazali, F., Kurniasih, K. & Hanum, A., 2009. Cervical Cancer Prevention Program with Visual Inspection with Acetat Acid (VIA) in Twelve Facilities in
Karawang District.
Globocan, 2012. Cervical Cancer
Incidence and Mortality
Worldwide in 2012
Murtiyarini, I. et al., 2014. Evaluation of Implementation Breastfeeding Counseling.
Rasjidi, I., 2010. Epidemiologi Kanker
Pada Wanita, Jakarta: Sagung
Seto.
RSUD,2010. Laporan Rekapitulasi
Penyakit RSUD Kabupaten
Karawang
Supannee, S., Khuhaprema, T. & Max, P., 2006. Cervical cancer screening in Thailand : an
overview. (February 2006).
Sutisna, E. et al., 2006. Community Empowerment Model in Health
Sector, Study on Village
Preparadness Program.
Yin, R., 2013. Studi Kasus Desain dan
Metode, Jakarta: Raja Grafindo