• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 42/PUU-XIII/2015 Syarat Tidak Pernah Dijatuhi Pidana

Karena Melakukan Tindak Pidana Yang Diancam Dengan Pidana Penjara 5 (Lima) Tahun Atau Lebih Bagi Seseorang Yang Akan Mencalonkan Diri

Sebagai Kepala Daerah I. PEMOHON

1. Jumanto;

2. Fathor Rasyid, selanjutnya disebut Para Pemohon. Kuasa Hukum

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

II. OBJEK PERMOHONAN

Pengujian Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.

III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

Para Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah:

1. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945:

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”;

2. Pasal 24C ayat (1) UUD 1945:

“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum”;

3. Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi:

“Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;” 4. Bahwa penegasan serupa juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 48

(2)

Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk, antara lain: menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” Sementara ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan menyatakan “Dalam hal suatu Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi”;

5. Bahwa sebagai pelindung konstitusi, Mahkamah Konstitusi juga berhak memberikan penafsiran terhadap sebuah ketentuan pasal-pasal undang-undang agar berkesesuaian dengan nilai-nilai konstitusi. Tafsir Mahkamah Konstitusi terhadap konstitusionalitas pasal-pasal undang-undang tersebut merupakan tafsir satu-satunya (the sole interpreter of constitution) yang memiliki kekuatan hukum. Sehingga terhadap pasal-pasal yang memiliki makna ambigu, tidak jelas, dan/atau multi tafsir dapat pula dimintakan penafsirannya kepada Mahkamah Konstitusi.

IV. KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON

Para Pemohon adalah perorangan yang pernah dijatuhi pidana berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pemohon merasa dirugikan dan/atau berpotensi dirugikan dengan berlakunya ketentuan Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang. V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DI UJI

A. NORMA MATERIIL

- Pasal 7 huruf g Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015

Warga negara Indonesia yang dapat menjadi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota adalah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

………. (g) tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

- Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015 Dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: ………. (k) surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih dari Pengadilan Negeri yang wilayah

(3)

hukumnya meliputi tempat tinggal calon, sebagai bukti pemenuhan syarat calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf g.

B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Norma yang dijadikan sebagai dasar pengujian, yaitu : - Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945

1) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut

Undang-Undang Dasar.

2) Negara Indonesia adalah negara hukum.

- Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

- Pasal 28C ayat (2) UUD 1945

Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

- Pasal 28D ayat (1) dan ayat (3) UUD 1945

1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

- Pasal 28J ayat (2) UUD 1945

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghorsemata-matan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

VI. ALASAN-ALASAN PEMOHON UNDANG-UNDANG A QUO

BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945

1. Bahwa pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati, dan walikota) sebagai bagian dari proses demokrasi merupakan warisan reformasi yang membedakan dengan orde sebelumnya, peraturan perundang-undangan yang berlaku pasca reformasi telah memberikan kedaulatan secara penuh kepada rakyat untuk memilih secara langsung pemimpin daerahnya, namun bukan berarti seseorang yang pernah dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap tidak boleh berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah, karena dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 memberikan jaminan kedudukan di dalam hukum bagi seluruh warga negara;

2. Proses demokrasi memerlukan partisipasi aktif dari setiap orang dalam suatu negara yang merupakan bentuk kedaulatan rakyat dan hal tersebut dijamin dalam Pasal1 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27 ayat (1), Pasal 28C ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan ayat (3), Pasal 28J ayat (2) UUD 1945;

(4)

3. Adanya larangan mencalonkan diri kepada seseorang untuk menjadi kepada daerah karena pernah dihukum dengan ancaman hukuman 5 (lima) tahun atau lebih merupakan aturan yang sewenang-wenang, sehingga seakan-akan pembuat undang-undang menghukum seseorang tanpa batas waktu selamanya tidak berhak menjadi kepala daerah, selain itu akan menghambat seseorang untuk berpartisipasi secara aktif dalam salah satu agenda demokrasi di negara ini;

4. Bahwa Mahkamah pernah memutus suatu aturan yang sejenis dengan permohonan a quo yaitu Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 011-017/PUU-I/2003, dimana Mahkamah secara garis besar menyatakan bahwa pembatasan hak pilih diperbolehkan apabila hak pilih tersebut dicabut oleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap serta bersifat individual dan tidak kolektif, selain itu Putusan Nomor 4/PUU-VII/2009 pun memberikan batasan terhadap syarat yang tercatum dalam Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang a quo. Namun, sepertinya Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut tidak dijadikan bahan rujukan oleh pembentuk undang-undang sehingga ketentuan diskriminatif tersebut dimasukan kembali.

VII. PETITUM

1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (Lembaran Negara Nomor 23 Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

3. Menyatakan Pasal 7 huruf g dan Pasal 45 ayat (2) huruf k Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (Lembaran Negara Nomor 23 Tahun 2015, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5656) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor ... Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;

4. Memerintahkan agar putusan ini dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia.

(5)

Atau apabila Majelis Hakim Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai angka lekosit terhadap prognosis outcome klinis stroke iskemik akut berdasarkan skala

Penelitian dan Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul menulis cerpen bertolak dari peristiwa yang dialami peserta didik kelas IX Semester

Jika Anda ingin agar panggilan tidak dibuat tanpa disengaja saat telepon disimpan di dalam saku atau tas, Anda dapat mengunci tombol dan layar.. Untuk mengunci tombol dan layar,

Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan anggaran harga pokok produksi yang terdiri dari anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran overhead untuk

The research results show the mportant aspect of the development program which are: (a) Maintaining Tuban reputation as one of primary cattle product supplier

Pemerintah Daerah Kulon Progo menggandeng perusahaan daerah dalam hal ini PDAM Tirta Binangun untuk membuat inovasi produk air minum dalam kemasan AMDK yang bertujuan untuk

Menurut Muzid (2008:E-61) mengatakan bahwa penyakit pada seorang wanita yang sedang hamil merupakan penyakit yang sangat perlu diperhatikan. Karena hal ini menyangkut

1) Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Strategi Bertahan Pedagang Asongan pada Paguyuban Kinanti (Studi Deskriptif di Terminal Colo Desa Colo Kecamatan Dawe